Kode Etik Guru
Kode Etik Guru
Kode Etik Guru
Bekerjasama dengan
TAHUN 2008
PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru
adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
indonesia yang bermain, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil,makmur, dan beradap.
Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai
sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan
tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru
indonesia ketika menjalankan tugas-tugas profesional sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi.
Peranan guru semakin penting dalam era global.Hanya melalui bimbingan guru yang
profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,
kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang
makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.
Bagian Satu
Pasal 1
(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas
profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini
adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang
boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya
untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar
sekolah.
Pasal 2
(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi
undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral
yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya
dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan
kemanusiaan.
Bagian Dua
Pasal 3
(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman,
penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral yang
termuat di dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku,
baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan
pendidikan.
Pasal 4
(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.
Bagian Tiga
Pasal 5
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,
Pasal 6
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual
dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-
hak peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian
bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari
kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan,
dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk alasan-alasan yang
tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan
kemanusiaan.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta
didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
Orangtua/Wali siswa dalam melaksannakan proses pedidikan.
b. Guru mrmberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan peserta didik.
c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi
dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
f. Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau
anak-anak akan pendidikan.
g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
a. Guru menjadi anggota aorganisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif
dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan.
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan
komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh
keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
d) Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau
satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e) Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada
kerugian negara.
Bagian Empat
Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kude Etik
Guru Indonesia.
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru
Indonesia kepada rekan sejawat Penyelenggara pendidikan, masyarakat dan
pemerintah.
Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik
Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan
protes guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
Pasal 9
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus objektif
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada
guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi
guru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia
wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru,
atau pejabat yang berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran
yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
Bagian Lima
Ketentuan Tambahan
Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di
Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Enam
Penutup
Pasal 11
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi
profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah
secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.
KODE ETIK KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
A. Kompetensi Kepribadian
Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu
tugas pokok dan fungsi
Memiliki komitmen/loyalitas/dedikasi/etos kerja yang tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas
pokok dan fungsi
Tegas dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan
fungsi
2) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah:
Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya
Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa keingintahuannya
terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
Kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara transparan dan proporsional kepada orang
lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan
suatu tugas pokok dan fungsi
Terbuka atas saran dan kritik yang disampaikan oleh atasan, teman sejawat, bawahan, dan pihak
lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
4) Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah:
Memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan dengan suatu tugas pokok
dan fungsi
Teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi
Tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala bentuk kegagalan sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
B. Kompetensi Manajerial
Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam
perencanaan sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan operasional, perencanaan tahunan,
maupun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah,
Mampu menyususn rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS) berlandaskan kepada keseluruhan
rencana tahunan yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBS yang
memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS yang baik.
Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan
perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan proposal yang baik.
Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam pengorganisasian kelembagaan
sekolah sebagai landasan dalam mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental sekolah.
Mampu mengembangkan struktur organisasiformal kelembagaan sekolah yang efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.
Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan,
strategi, dan prosespengorganisasian yang baik
Menempatkan persionalia yang sesuai dengan kebutuhan
Mampu mengembangkan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap
unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.
Mampu melakukan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan prinsip-
prinsiptepat kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran.
Mampu mengembangkan aneka ragam organisasi informal sekolah yang efektif dalam mendukung
implementasi pengorganisasian formal sekolah dan sekaligus pemenuhan kebutuhan, minata, dan bakat
perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan
3) Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal:
Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis sekolah kepada
kesuluruhan guru dan staf.
Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan rencana untuk
menggapai visi, mengemban misi, menggapai tujuan dan saaran sekolah
Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar
melaksanakan tugas pokok dan fungsinyamasing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur
yang telah ditetapkan
Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar-staf, dan antara guru dengan staf
dalam memajukan sekolah
Mampu melengkapi guru dan staf dengan ketrampilan-ketrampilan profesional agar mereka mampu
melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing
Mampu melengkapi staf dengan keterampilan-keterampilan agar mereka mampu melihat sendiri
apa yang perlu dan diperbaruhiuntuk kemajuan sekolahnya
Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orangtua siswa dan komite sekolahmampu
melakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat
4) Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal:
Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah
Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewengan yang dimiliki
oleh sekolah
Mampu mengelolam kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf
Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah
Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan
kemamapuan sekolah
5) Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal:
Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap
kerusakan fasilitas sekolah
Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistem pembukuan yang
berlaku
6) Mampu mengelola hubungan sekolah-masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber
belajar, dan pembiayaan sekolah:
Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat
7) Mampu mengelola kesiswaan, terutamadalam rangka penerimaam siswa baru, penempatan siswa,
dan pengembangan kapasitas siswa:
Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
penerimaan siswa baru sesuai dengan kebutuhan sekolah
Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam kelads sesuai dengan maksud dan
tujuan pengelompokan tersebut
Mampu mengelola layanan bimbingan dan konseling dalam membantu penguatan kapasitas belajar
siswa
Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kebutuhan,
minat, bakat, kreativitas dan kemampuan
Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah dalam memelihara kedisiplinan siswa
Mampu mengembangkan sistem monitoring terhadap kemajuan belajar siswa
Mampu mengembangkan sistem penghargaan dan pelaksanaannya kepada siswa yang berprestasi
8) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan arah dan tujuan
pendidikan nasional:
Menguaai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pembangunan nasional, dan tujuan pendidikan
nasional, regional, dan lokal secara tepat dan komprehensif sehingga memiliki sikap positif akan
pentingnya tujuan-tujuan tersebut sebagai arah penyelenggaraan pendidikan dan terampil
menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar.
Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang kedirian peserta didik sebagai manusia
yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat, dan mampu mengembangkan layanan pendidikan sesuai
dengan karakter, harkat, dan martabat manusia.
Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar tentang esensi dan tugas
profesional gurusebagai pendidik
Menguasai seluk beluk kurikulum dan proses pengembangan kurikulum nasional sehingga memiliki
sikap positif terhadap keberadaan kurikulum nasional yang selalu mengalami pembaharuan, serta
terampil dalam menjabarkannya menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan
Mampu mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai dengan kompetensi lulusan
yang diharapkan
Mampu mengelola kegiatan pengembangan sumber dan alat pembelajaran di sekolah dalam
mendukung pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembelajaran dan melaporkan hasil-
hasilnya kepada stakeholders sekolah
9) Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,
transparan, dan efisien:
Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman persuratan
yang berlaku sesuai dengan pedoman persuratan yang berlaku
11) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
kesiswaan di sekolah:
Mampu mengelola laboratorium sekolah agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan
pembelajaran siswa
Mampu mengelola bengkel kerja agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan
pembelajaran keterampilan siswa
Mampu mengelola usaha kesehatan sekolah dan layanan sejenis untuk membantu siswa dalam
pelayanan kesehatan sekolah dan layanan sejenis unutk membantu siswa dalam pelayanan kesehatan
yang diperlukan
Mampu mengelola kantin sekolah berdasarkan prinsip kesehatan, gizi, dan keterjangkauan
Mampu mengelola perpustakaan sekolah dalam menyiapkan sumber belajar yang diperlukan oleh
siswa
12) Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah:
Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan melalui cara berpikir dan
cara bertindak
13) Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi pembelajaran siswa:
Mampu menata lingkungan fisik sekolah sehingga menciptakan suasana nyaman, bersih dan indah
Mampu membentuk suasana dan iklim kerja yang sehat melalui penciptaan hubungan kerja yang
harmonis di kalangan warga sekolah
Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif, dan berorientasi pelayanan
prima
14) Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan:
Mampu mengkoordinasikan penyusunan data base sekolah baik sesuai kebutuhan pendataan
sekolah
15) Terampil dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatkan pembelajaran dan
manajemen sekolah:
Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, baik sebagai
sumber belajar maupun sebagai alat pembelajaran
16) Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber pembiayaaan sekolah dan
sebagai sumber belajar siswa:
17) Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksana-an kegiatan sekolah sesuai standar
pengawasan yang berlaku:
Memahami peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan standar pengawasan sekolah
C. Kompetensi Supervisi
Mampu melaksanakan supervisi bagi guru dengan menggunakan teknik-teknik supervisi yang tepat
Mampu menindaklanjuti hasil supervisi kepada guru melalui antara lain pengembangan profesional
guru, penelitian tindakan kelas, dsb.
2) Mampu melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program pendidikan sesuai dengan
prosedur yang tepat:
Mampu menyusun standar kinerja program pendidikan yang dapat diukur dan dinilai
Mampu melakukan monitoring dan evaluasi kinerja program pendidikan dengan menggunakan
teknik yang sesuai
Mampu menyusun laporan sesuai dengan standar pelaporan monitoring dan evaluasi
D. Kompetensi Sosial
1) Terampil bekerja sama dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan dan
memberi manfaat bagi sekolah:
Mampu bekerja sama dengan atasan bagi pengembangan dan kemajuan sekolah
Mampu bekerja sama dengan guru, staf/karyawan, komite sekolah, dan orang tua siswa bagi
pengembangan dan kemajuan sekolah
Mampu bekerja sama dengan sekolah lain dan instansi pemerintah terkait
dalam rangka pengembangan sekolah