0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan20 halaman

Kode Etik Guru

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 20

Kode Etik Guru

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia


pembangunan yang ber-Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang
anak didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar sekolahnya
maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan
dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.
DIREKTORAT JENDRAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Bekerjasama dengan

PENGURUS BESAR PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PB PGRI)

TAHUN 2008

PEMBUKAAN

Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru
adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
indonesia yang bermain, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil,makmur, dan beradap.

Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan. Melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai
sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Guru indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan
tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru
indonesia ketika menjalankan tugas-tugas profesional sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi.

Guru indonesia bertanggung jawab mengatarkan siswanya untuk mencapai


kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu,
pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan
profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di
negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kondisi
seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen
kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman.Hanya
dengan tugas pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan
eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan
antar bangsa-bangsa di dunia ini.

Peranan guru semakin penting dalam era global.Hanya melalui bimbingan guru yang
profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,
kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang
makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.

Dalam melaksanakan tugas profesinya guru indonesia menyadari sepenuhnya bahwa


perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku
yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru
sebagai pendidik putera-puteri bangsa.

Bagian Satu

Pengertian, tujuan, dan Fungsi

Pasal 1

(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas
profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat dan warga negara.

(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini
adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang
boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya
untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar
sekolah.

Pasal 2

(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi
undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral
yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya
dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan
kemanusiaan.

Bagian Dua

Sumpah/Janji Guru Indonesia

Pasal 3

(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman,
penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral yang
termuat di dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku,
baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi


guru dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.

(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan
pendidikan.

Pasal 4

(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.

(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan


atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.

Bagian Tiga

Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional

Pasal 5

Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari :

(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila


(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.

(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,

Pasal 6

(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:

a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik, mengajar,


membimbing, mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil
pembelajaran.

b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan


hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat

c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual
dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.

d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk


kepentingan proses kependidikan.

e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha


menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang
menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.

f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.

g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.

h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu


peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk
kemampuannya untuk berkarya.

i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.

k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-
hak peserta didiknya.

l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian
bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.

m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari
kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan,
dan keamanan.

n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk alasan-alasan yang
tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan
kemanusiaan.

o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionallnya kepada


peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan
agama.

p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta
didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

(2) Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa :

a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
Orangtua/Wali siswa dalam melaksannakan proses pedidikan.
b. Guru mrmberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan peserta didik.
c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi
dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
f. Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau
anak-anak akan pendidikan.
g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.

(3) Hubungan Guru dengan Masyarakat :


a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien
dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise
dan martabat profesinya.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat
berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta
didiknya
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama,
hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada
masyarakat.
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat.

(4) Hubungan Guru dengan seklolah

a. Guru memelihara dan eningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.


b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e. Guru menghormati rekan sejawat.
f. Guru saling membimbing antarsesama rekan sejawat
g. Guru menjunung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan
dengan standar dan kearifan profesional.
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk
tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan
tuntutan profesionalitasnya.
i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-
pendapat profesionalberkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran
j. Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam
setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan
keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional
pendidikan dan pembelajaran.
l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-
kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya
o. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas
dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarnya.
p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-
pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak
langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

(5) Hubungan Guru dengan Profesi :

a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi


b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan
bidang studi yang diajarkan
c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif
individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat profesionalnya.
g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya
h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-
tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang
pendidikan dan pembelajaran.

(6) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya :

a. Guru menjadi anggota aorganisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif
dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan.

b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan


manfaat bagi kepentingan kependidikan

c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan
komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.

d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan


tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.

e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab,


inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.

f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh
keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.

h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah :

a) Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang


pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, UU Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan Perundang-
Undang lainnya.

b) Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya.

c) Guru berusaha menciptakan, memeliharadan meningkatkan rasa persatuan dan


kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan
UUD1945.

d) Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau
satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.

e) Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada
kerugian negara.

Bagian Empat

Pelaksanaan , Pelanggaran, dan sanksi

Pasal 7

(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kude Etik
Guru Indonesia.

(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru
Indonesia kepada rekan sejawat Penyelenggara pendidikan, masyarakat dan
pemerintah.

Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik
Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan
protes guru.

(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.

(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan sedang dan berat.

Pasal 9

(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran


terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru
Indonesia.

(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus objektif

(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.

(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada
guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi
guru.

(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia
wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru,
atau pejabat yang berwenang.

(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran
yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.

Bagian Lima

Ketentuan Tambahan
Pasal 10

Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di
Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Enam

Penutup

Pasal 11

(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati,mengamalkan serta menjunjung


tinggi Kode Etik Guru Indonesia.

(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi
profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah
secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.
KODE ETIK KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

A. Kompetensi Kepribadian

1) Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin:

 Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan suatu
tugas pokok dan fungsi

 Memiliki komitmen/loyalitas/dedikasi/etos kerja yang tinggi dalam setiap melaksanakan suatu tugas
pokok dan fungsi

 Tegas dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan
fungsi

 Disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi

2) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah:

 Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsinya

 Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan rasa keingintahuannya
terhadap kebijakan, teori, praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi

3) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi:

 Kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara transparan dan proporsional kepada orang
lain atas segala rencana, proses pelaksanaan, dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan
suatu tugas pokok dan fungsi

 Terbuka atas saran dan kritik yang disampaikan oleh atasan, teman sejawat, bawahan, dan pihak
lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi

4) Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah:

 Memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan dengan suatu tugas pokok
dan fungsi

 Teliti, cermat, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi

 Tidak mudah putus asa dalam menghadapi segala bentuk kegagalan sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi

5) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan:


 Memiliki minat jabatan untuk menjadi kepala sekolah yang efektif

 Memiliki jiwa kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah

B. Kompetensi Manajerial

1) Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan:

 Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam
perencanaan sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan operasional, perencanaan tahunan,
maupun rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah,

 Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan sekolah berlandaskan kepada


keseluruhan kebijakan pemdidikan nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan
perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana strategis yang baik.

 Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan sekolah berlandaskan kepada


keseluruhan rencana strategis yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan
perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik.

 Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan


rencana operasional yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan
perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyususnan rencana tahunan yang baik.

 Mampu menyususn rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS) berlandaskan kepada keseluruhan
rencana tahunan yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBS yang
memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS yang baik.

 Mampu menyusunperencanaan program kegiatan berlandaskan kepada keseluruhan rencanan


tahunan dan RAPBS yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses
penyusunanperencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyususnan
perencanaan program yang baik.

 Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan
perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan proposal yang baik.

2) Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan:

 Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam pengorganisasian kelembagaan
sekolah sebagai landasan dalam mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental sekolah.

 Mampu mengembangkan struktur organisasiformal kelembagaan sekolah yang efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.

 Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan,
strategi, dan prosespengorganisasian yang baik
 Menempatkan persionalia yang sesuai dengan kebutuhan

 Mampu mengembangkan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap
unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.

 Mampu melakukan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan prinsip-
prinsiptepat kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran.

 Mampu mengembangkan aneka ragam organisasi informal sekolah yang efektif dalam mendukung
implementasi pengorganisasian formal sekolah dan sekaligus pemenuhan kebutuhan, minata, dan bakat
perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan

3) Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal:

 Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis sekolah kepada
kesuluruhan guru dan staf.

 Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan rencana untuk
menggapai visi, mengemban misi, menggapai tujuan dan saaran sekolah

 Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar
melaksanakan tugas pokok dan fungsinyamasing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur
yang telah ditetapkan

 Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar-staf, dan antara guru dengan staf
dalam memajukan sekolah

 Mampu melengkapi guru dan staf dengan ketrampilan-ketrampilan profesional agar mereka mampu
melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing

 Mampu melengkapi staf dengan keterampilan-keterampilan agar mereka mampu melihat sendiri
apa yang perlu dan diperbaruhiuntuk kemajuan sekolahnya

 Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orangtua siswa dan komite sekolahmampu
melakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat

 Mampu menerapkan manajemen konflik

4) Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal:

 Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah

 Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewengan yang dimiliki
oleh sekolah
 Mampu mengelolam kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf

 Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah

 Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan
kemamapuan sekolah

5) Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal:

 Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan, infrastruktur)


sekolah sesuai dengan rencanan pengembangan sekolah

 Mampu mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku

 Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap
kerusakan fasilitas sekolah

 Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistem pembukuan yang
berlaku

 Mampu mengelola kegiatn penghapusan barang inventaris sekolah

6) Mampu mengelola hubungan sekolah-masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber
belajar, dan pembiayaan sekolah:

 Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

 Mampu melakukan pendekatan-pendekatan dalam rangka mendapatkan dukungan dari lembag


pemerintah, swasta dan masyarakat

 Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

7) Mampu mengelola kesiswaan, terutamadalam rangka penerimaam siswa baru, penempatan siswa,
dan pengembangan kapasitas siswa:

 Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan
penerimaan siswa baru sesuai dengan kebutuhan sekolah

 Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam kelads sesuai dengan maksud dan
tujuan pengelompokan tersebut

 Mampu mengelola layanan bimbingan dan konseling dalam membantu penguatan kapasitas belajar
siswa

 Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kebutuhan,
minat, bakat, kreativitas dan kemampuan

 Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah dalam memelihara kedisiplinan siswa
 Mampu mengembangkan sistem monitoring terhadap kemajuan belajar siswa

 Mampu mengembangkan sistem penghargaan dan pelaksanaannya kepada siswa yang berprestasi

8) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan arah dan tujuan
pendidikan nasional:

 Menguaai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pembangunan nasional, dan tujuan pendidikan
nasional, regional, dan lokal secara tepat dan komprehensif sehingga memiliki sikap positif akan
pentingnya tujuan-tujuan tersebut sebagai arah penyelenggaraan pendidikan dan terampil
menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar.

 Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang kedirian peserta didik sebagai manusia
yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat, dan mampu mengembangkan layanan pendidikan sesuai
dengan karakter, harkat, dan martabat manusia.

 Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar tentang esensi dan tugas
profesional gurusebagai pendidik

 Menguasai seluk beluk kurikulum dan proses pengembangan kurikulum nasional sehingga memiliki
sikap positif terhadap keberadaan kurikulum nasional yang selalu mengalami pembaharuan, serta
terampil dalam menjabarkannya menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan

 Mampu mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai dengan kompetensi lulusan
yang diharapkan

 Menguasai metode pembelajaran efektif yang dapat mengembangkan kecerdasan intelektual,


spiritual, dan emosional sesuai dengan materi pembelajaran

 Mampu mengelola kegiatan pengembangan sumber dan alat pembelajaran di sekolah dalam
mendukung pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

 Menguasai teknik-teknik penilaian hasil belajar dan menerapkannya dalam pembelajaran

 Mampu menyusun program pendidikan per tahun dan per semester

 Mampu mengelola penyusunan jadwal pelajaran per semester

 Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembelajaran dan melaporkan hasil-
hasilnya kepada stakeholders sekolah

9) Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel,
transparan, dan efisien:

 Mampu merencanakan kebutuhan keuangan sekolah sesuai dengan rencana pengembangan


sekolah, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang
 Mampu mengupayakan sumber-sumber keuangan terutama yang bersumber dari luar sekolah dan
dari unit usaha sekolah

 Mampu mengkoordinasikan pembelanjaan keuangan sesuai dengan peraturan dan perundang-


undangan berdasarkan asas prioritas dan efisiensi

 Mampu mengkoordinasikan kegiatan pelaporankeuangan sesuai peraturan dan perundang-


undangan yang berlaku

10) Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-kegiatan sekolah:

 Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman persuratan
yang berlaku sesuai dengan pedoman persuratan yang berlaku

 Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi administrasi akademik, kesiswaan,


sarana/prasarana, keuangan, dan hubungan sekolah-masyarakatmampu mengelola administrasi
kearsipan sekolah baik arsip dinamis maupun arsip lainnya

 Mampu mengelola administrasi akreditasi sekolah sesuai dengan preisip-prinsip tersedianya


dokumen dan bukti-bukti fisik

11) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
kesiswaan di sekolah:

 Mampu mengelola laboratorium sekolah agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan
pembelajaran siswa

 Mampu mengelola bengkel kerja agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan
pembelajaran keterampilan siswa

 Mampu mengelola usaha kesehatan sekolah dan layanan sejenis untuk membantu siswa dalam
pelayanan kesehatan sekolah dan layanan sejenis unutk membantu siswa dalam pelayanan kesehatan
yang diperlukan

 Mampu mengelola kantin sekolah berdasarkan prinsip kesehatan, gizi, dan keterjangkauan

 Mampu mengelola perpustakaan sekolah dalam menyiapkan sumber belajar yang diperlukan oleh
siswa

12) Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah:

 Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan melalui cara berpikir dan
cara bertindak

 Mampu memberdayakan potensi sekolah secara optimal ke dalam berbagai kegiatan-kegiatan


produktif yang menguntungkan sekolah
 Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif, dan produktif) di kalangan warga
sekolah

13) Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi pembelajaran siswa:

 Mampu menata lingkungan fisik sekolah sehingga menciptakan suasana nyaman, bersih dan indah

 Mampu membentuk suasana dan iklim kerja yang sehat melalui penciptaan hubungan kerja yang
harmonis di kalangan warga sekolah

 Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif, dan berorientasi pelayanan
prima

14) Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan:

 Mampu mengembangkan prosedur dan mekanisme layanan sistem informasi

 Mampu menyusun format data base sekolah sesuai kebutuhan

 Mampu mengkoordinasikan penyusunan data base sekolah baik sesuai kebutuhan pendataan
sekolah

 Mampu menerjemahkan data base untuk merencanakan program pengembangan sekolah

15) Terampil dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatkan pembelajaran dan
manajemen sekolah:

 Mampu memanfatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen sekolah

 Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, baik sebagai
sumber belajar maupun sebagai alat pembelajaran

16) Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber pembiayaaan sekolah dan
sebagai sumber belajar siswa:

 Mampu merencanakan kegiatan produksi/jasa sesuai dengan potensi sekolah

 Mampu membina kegiatan produksi/jasa sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang


profesional dan akuntabel

 Mampu melaksanakan pengawasan kegiatan produksi/jasa dan menyusun laporan

 Mampu mengembangkan kegiatn produksi/jasadan pemasarannya

17) Mampu melaksana-kan pengawasan terhadap pelaksana-an kegiatan sekolah sesuai standar
pengawasan yang berlaku:
 Memahami peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan standar pengawasan sekolah

 Melakukan pengawasan preventif dan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah

C. Kompetensi Supervisi

1) Mampu melakukan supervisi sesuai prosedur dan teknik-teknik yang tepat:

 Mampu merencanakan supervisi sesuai dengan kebutuhan guru

 Mampu melaksanakan supervisi bagi guru dengan menggunakan teknik-teknik supervisi yang tepat

 Mampu menindaklanjuti hasil supervisi kepada guru melalui antara lain pengembangan profesional
guru, penelitian tindakan kelas, dsb.

2) Mampu melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program pendidikan sesuai dengan
prosedur yang tepat:

 Mampu menyusun standar kinerja program pendidikan yang dapat diukur dan dinilai

 Mampu melakukan monitoring dan evaluasi kinerja program pendidikan dengan menggunakan
teknik yang sesuai

 Mampu menyusun laporan sesuai dengan standar pelaporan monitoring dan evaluasi

D. Kompetensi Sosial

1) Terampil bekerja sama dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan dan
memberi manfaat bagi sekolah:

 Mampu bekerja sama dengan atasan bagi pengembangan dan kemajuan sekolah

 Mampu bekerja sama dengan guru, staf/karyawan, komite sekolah, dan orang tua siswa bagi
pengembangan dan kemajuan sekolah

Mampu bekerja sama dengan sekolah lain dan instansi pemerintah terkait
dalam rangka pengembangan sekolah

Mampu bekerja sama dengan dewan pendidikan kota/kabupaten dan


stakeholders sekolah lainnya bagi pengembangan sekolah

2) Mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan:

Mampu berperan aktif dalam kegiatan informal di luar sekolah

Mampu berperan aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan


Mampu berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, kesenian, olahraga
atau kegiatan masyarakat lainnya

Mampu melibatkan diri dalam pelaksanaan program pemerintah

3) Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain:

Mampu menggali persoalan dari lingkungan sekolah (berperan sebagai problem


finder)

Mampu dan kreatif menawarkan solusi (sebagi problem solver)

Mampu melibatkan tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah dalam


memecahkan masalah kelembagaan

Mampu bersikap objektif/tidak memihak dalam mengatasi konflik internal


sekolah

Mampu bersikap simpatik/tenggang rasa terhadap orang lain

Mampu bersikap empatik/sambung rasa terhadap orang lain.

Majalengka, 15 Juli 2024


Kepala Sekolah,

H. Soma Sonjaya, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai