LAPORAN PRAKTIK ELIONORA M ASA_compressed

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

TUGAS WAJIB TUTORIAL 2

NAMA : ELONORA M. ASA


NIM : 82133672
NAMA MATA KULIAH : PDGK4205 – Pembelajaran Terpadu DI SD

Jawaban
1. 3 model pembelajaran yang diterapkan di indonesia dalam konteks sekolah dasar (SD) adalah
:
1. Model jaring laba-laba (webbing)
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Model ini diterapkan dalam Kurikulum 2013 Pada Jenjang SD.
Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan
menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata
pelajaran yang terkait.
Kelebihan model jaring laba-laba (webbing):
 Siswa termotivasi belajar karena tema yang dipilih sesuai dengan
minatnya
 Guru yang belum berpengalaman dapat lebih mudah menerapkannya
 Perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema menjadi lebih mudah
 Siswa merasa nyaman berpartisipasi dalam kegiatan dan
gagasan yang berbeda
Kelemahan model jaring laba-laba (webbing)
 Sulit dalam menyeleksi tema
 Cenderung merumuskan tema yang dangkal
 Guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan
konsep
 Pendidik akan menjadi lebih gaduh akibat kesulitan mengimbangi anak-
anak di kelas
 arus ada keseimbangan antara penciptaan materi
pembelajaran dan kegiatan

2. Model keterhubungan (connected)


Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik
dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang
dilakukan dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya,
bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan
dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Kelebihan model keterhubungan (connected)
 Peserta didik memproleh gambaran-gambaran secara menyeluruh tentang
suatu konsep
 Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki
keuntungan yang benar.
 Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus menerus sehingga
terjadi internalisasi
 Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki dan mengasimalisasi ide
Kelemahan model keterhubungan (connected)
 Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari
pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta
ide-ide antar bidang studi
 Memadukan ide-ide dalam 1 bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan
 Model ini belum memberikan bayangan gambar yang menyeluruh
karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan atau mata
pelajaran lain
 Bagi siswa yang mempunyai kemampuan rendah maka akan sedikit
kesulitan dalam mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ie secara terus menerus
3. Model keterpaduan (integrated)
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
antarmata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata
pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan
keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di dalam beberapa
mata pelajaran.
Kelebihan model keterpaduan (integrated) :
 Meningkatkan Keterkaitan Antara Mata Pelajaran. Model ini membantu
siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak terpisah-pisah tetapi saling
terkait, yang membuat pembelajaran menjadi lebih menyeluruh.
 elevansi dengan Kehidupan Sehari-hari. Dengan menghubungkan pelajaran
ke dalam tema yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, siswa
dapat melihat manfaat langsung dari apa yang mereka pelajari.
 Meningkatkan Motivasi Belajar. Siswa cenderung lebih tertarik karena tema
yang menarik dan bervariasi membuat proses belajar lebih menyenangkan.
 Memfasilitasi Pengembangan Berbagai Keterampilan. Model keterpaduan
memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
analisis, komunikasi, dan kreativitas dalam satu kegiatan pembelajaran yang
terpadu.
 Efisiensi Waktu. Dengan mempelajari beberapa konsep dalam satu tema,
waktu yang digunakan bisa lebih efisien karena beberapa materi dapat
diajarkan sekaligus.
Kekurangan model keterpaduan (integrated):
 Memerlukan Persiapan yang Lebih Kompleks. Guru perlu merancang
kurikulum dan materi yang dapat mengintegrasikan beberapa mata
pelajaran, yang memerlukan kreativitas dan perencanaan yang matang.
 Kesulitan dalam Penilaian Terpisah. Dengan integrasi beberapa mata
pelajaran, menilai kemajuan atau pemahaman siswa dalam masing-masing
mata pelajaran secara individual menjadi lebih sulit.
 Membutuhkan Pelatihan dan Pengembangan Guru. Tidak semua guru
memiliki keterampilan untuk merancang pembelajaran terpadu sehingga
pelatihan tambahan sering kali diperlukan.
 Sulit Diterapkan untuk Semua Materi. Beberapa materi pelajaran mungkin
sulit untuk diintegrasikan dalam tema tertentu, sehingga guru harus bisa
fleksibel dalam pemilihan tema dan topik yang sesuai.
 Respon Siswa yang Beragam. Tidak semua siswa dapat dengan mudah
mengikuti pembelajaran terpadu, terutama siswa yang mungkin lebih
nyaman dengan pembelajaran yang lebih terstruktur dan terpisah
antar mata pelajaran.
Contoh penggunaan dari masing-masing model :
Contoh model jaring laba-laba : Lingkungan Sekitar
Misalnya, tema Lingkungan Sekitar akan diterapkan dengan menggunakan model jaring laba-
laba, di mana semua pelajaran atau aktivitas siswa berpusat pada tema ini. Berikut contoh
pengaplikasian dalam beberapa mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Aktivitas: Siswa diminta untuk menulis karangan atau membuat deskripsi tentang lingkungan
sekitar mereka, seperti taman atau jalan di dekat rumah. Tujuan: Mengembangkan
keterampilan menulis dan kosa kata.
Contoh model keterhubungan : Pecahan.
Dalam model keterhubungan ini, konsep pecahan akan dihubungkan dengan beberapa subtopik
lain dalam matematika agar siswa dapat melihat keterkaitan antar konsep. Contoh Rangkaian
Pembelajaran Keterhubungan Pecahan . Pengantar Pecahan
Tujuan: Memperkenalkan siswa dengan konsep dasar pecahan, seperti setengah, sepertiga, dan
seperempat, dengan menggunakan benda konkret seperti kue atau kertas yang dipotong-
potong.
Aktivitas: Siswa diminta untuk membagi kue atau kertas menjadi bagian-bagian tertentu dan
mendiskusikan bagian mana yang disebut setengah, sepertiga, dll.
Contoh model keterpaduan:
Topik: Siklus Air
Aktivitas: Guru menjelaskan proses siklus air (evaporasi, kondensasi, dan presipitasi). Siswa
menggambar diagram siklus air dan memahami peran air dalam kehidupan. Tujuan: Memahami
pentingnya air dalam ekosistem serta proses daur ulang air di alam.

2. Rancangan Kegiatan Inti Pembelajaran Terpadu.


Dalam kegiatan inti ini, setiap mata pelajaran memiliki aktivitas yang berkaitan dengan tema
Lingkungan Sehat: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi: Ekosistem dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Lingkungan
Aktivitas: Siswa diajak untuk melakukan observasi di taman sekolah atau lingkungan sekitar.
Mereka mengamati jenis-jenis tanaman, hewan kecil (seperti serangga), dan kondisi lingkungan
(apakah bersih atau kotor).
Diskusi tentang bagaimana lingkungan yang bersih atau kotor memengaruhi kesehatan makhluk
hidup.
Tujuan: Siswa memahami komponen ekosistem dan pentingnya kebersihan untuk mendukung
kehidupan makhluk hidup.
2. Bahasa Indonesia
Materi: Menulis Teks Deskripsi
Aktivitas: Siswa menulis deskripsi tentang lingkungan sekolah mereka, mencakup kondisi
kebersihan dan hal-hal yang mereka temukan saat observasi.
Setiap siswa membuat tulisan pendek tentang bagaimana mereka bisa berkontribusi untuk
menjaga kebersihan lingkungan.
Tujuan: Mengembangkan keterampilan menulis dan memperluas kosa kata yang terkait dengan
lingkungan dan kebersihan.
3. Matematika
Materi: Menghitung Jumlah dan Persentase
Aktivitas: Siswa menghitung jumlah tanaman atau tempat sampah di area tertentu (misalnya,
taman sekolah atau halaman sekolah).
Setelah itu, mereka membuat persentase antara jumlah tempat sampah yang terpakai dan yang
kosong untuk mengidentifikasi apakah penggunaan sudah efektif.
Tujuan: Meningkatkan keterampilan berhitung, memahami konsep persentase, dan
mengaitkannya dengan pemanfaatan fasilitas lingkungan.
4. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Materi: Membuat Poster tentang Kebersihan Lingkungan
Aktivitas: Siswa membuat poster kreatif yang berisi ajakan untuk menjaga lingkungan tetap
bersih, misalnya, tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Mereka dapat menggambar atau menulis slogan pendek di posternya, lalu memajangnya di kelas
atau di sekitar sekolah.
Tujuan: Mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni dengan menyampaikan pesan
penting melalui media visual.
5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Materi: Tanggung Jawab terhadap Kebersihan Lingkungan
Aktivitas: Siswa berdiskusi tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk menjaga kebersihan
lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah.
Setiap siswa membuat daftar tindakan sederhana yang dapat mereka lakukan untuk menjaga
lingkungan, seperti mengurangi sampah plastik dan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
Tujuan: Menanamkan nilai tanggung jawab dan kesadaran lingkungan dalam kehidupan sehari-
hari.
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
Materi: Olahraga dan Kebersihan Lingkungan
Aktivitas: Siswa diajak melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar lapangan sekolah sebelum
melakukan olahraga.
Setelah itu, mereka melakukan aktivitas olahraga ringan untuk menjaga kebugaran.
Tujuan: Menumbuhkan kebiasaan menjaga lingkungan sebelum beraktivitas fisik dan
memahami pentingnya lingkungan bersih bagi kesehatan.
Penutup Kegiatan:
Refleksi: Setiap siswa diminta berbagi kesan atau pelajaran yang mereka dapatkan dari kegiatan
tentang pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Evaluasi: Guru memberikan apresiasi dan umpan balik, serta menyimpulkan pembelajaran
bahwa menjaga lingkungan sehat adalah tanggung jawab bersama.

3. 3 contoh lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku.

1. Mengenal Bagian-Bagian Tubuh


Instruksi:
 Gambarlah tubuh manusia yang sederhana di lembar kerja.
 Beri tanda panah ke bagian-bagian tubuh seperti kepala, tangan, kaki, hidung, mata,
mulut, dan telinga.
 Tugas siswa adalah menuliskan nama bagian-bagian tubuh tersebut di samping tanda
panah.
Contoh Soal:
 Tulislah nama bagian tubuh di samping tanda panah!
 Warnai gambar tubuh manusia tersebut dengan warna yang kamu suka!
2. Fungsi Bagian-Bagian Tubuh
Instruksi:
 Buat tabel yang berisi dua kolom: "Bagian Tubuh" dan "Fungsi".
 Isilah beberapa contoh bagian tubuh di kolom pertama, seperti mata, tangan, kaki,
hidung.
 Siswa diminta menuliskan fungsi setiap bagian tubuh di kolom kedua.
Contoh Soal:
 Apa fungsi mata?
 Apa fungsi kaki?
 Apa fungsi hidung?
3. Merawat Tubuh
Instruksi:
 Buat kolom untuk siswa menggambar dan kolom untuk menjelaskan.
 Tulis beberapa aktivitas perawatan tubuh seperti menyikat gigi, mencuci tangan, dan
mandi.
 Siswa diminta menggambar setiap aktivitas di kolom yang disediakan dan menjelaskan
kegunaan aktivitas tersebut.
Contoh Soal:
 Mengapa kita perlu menyikat gigi?
 Mengapa kita harus mencuci tangan sebelum makan?
 Gambarlah bagaimana kamu merawat tubuhmu!
TUGAS WAJIB

NamaMahasiswa : ELIONORA M ASA

Nomor IndukMahasiswa/NIM : 821336762

Kode/NamaMataKuliah : PDGK4205PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Kode/NamaUTDaerah : 79/KUPANG

MasaUjian : 2024/2025Ganjil(2024.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITASTE
JAWABAN

1. Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu muncul


atas 3 landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruksivisme dan
humanisme john Dewey Jean Plaget, Lev V gotsky dan wiliam james
merupakan tokoh- tokoh yang berada di belakangnya. Paparkan benang
merah dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap
kegiatan pembelajaran.

JAWABAN : Pembelajaran terpadu, sebuah pendekatan yang


mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam satu tema atau proyek,
muncul sebagai respons terhadap keterbatasan pembelajaran yang
terkotak-kotak. Ketiga landasan filosofis utama yang mendorong lahirnya
pendekatan ini, yaitu progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme,
memiliki benang merah yang kuat:
 Penekanan pada Pembelajaran Aktif: Ketiga aliran ini sepakat bahwa
siswa bukan hanya penerima pasif informasi, tetapi juga sebagai pelaku
aktif dalam proses pembelajaran. Mereka harus terlibat dalam kegiatan
yang memungkinkan mereka membangun pengetahuan sendiri.
 Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Pembelajaran haruslah relevan
dengan kehidupan nyata siswa. Pengetahuan yang diperoleh di sekolah
harus dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan sehari-hari.
 Peran Guru sebagai Fasilitator: Guru bukan lagi sebagai sumber utama
pengetahuan, melainkan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam
proses belajar. Guru menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk
eksplorasi dan penemuan.
 Individualitas Siswa: Setiap siswa memiliki karakteristik dan gaya
belajar yang berbeda. Pembelajaran harus mengakomodasi perbedaan
individual ini.
Keterkaitan Landasan Filosofis dengan Kegiatan Pembelajaran
 Progresivisme: Aliran ini menekankan pada pembelajaran yang berpusat
pada siswa dan relevan dengan kehidupan nyata. Dalam pembelajaran
terpadu, siswa diajak untuk memecahkan masalah autentik yang relevan
dengan kehidupan mereka. Misalnya, mempelajari tentang ekosistem
melalui proyek penanaman pohon di sekolah.
 Konstruktivisme: Konstruktivisme memandang pengetahuan sebagai
hasil konstruksi individu. Dalam pembelajaran terpadu, siswa membangun
pengetahuan melalui pengalaman langsung dan interaksi sosial. Misalnya,
siswa belajar tentang sejarah melalui pembuatan diorama atau drama.
 Humanisme: Aliran ini menekankan pada potensi dan perkembangan
individu secara utuh. Dalam pembelajaran terpadu, siswa diberi
kesempatan untuk mengembangkan berbagai aspek dirinya, seperti
kognitif, afektif, dan psikomotor. Misalnya, siswa belajar tentang seni dan
budaya melalui proyek pameran karya seni.

2. Keterampilan menjelakskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusia


dalam pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajran terpadu
siswa merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai
fasilitator bukanlah satu-satunya sumber informasi. Disekolah X terdapat
dua guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik
mula yang memahami teori pembelajaran dengan baik namun secara
implementasi mengajar di kelas masih minim pengelaman. Sedangkan
guru B adalah pendidik senior yang kaya pengelaman namun masih
terpaku dengan pembelajaran satu arah. Bagaimanakah kedua guru ini
saling bekerja sama sehingga mampu menguasi dengan baik keterampilan
menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa
contoh dari implementasi kedua keterampilan tersebut.

JAWABAN:Guru A dan Guru B memiliki kelebihan dan kekurangan yang


saling melengkapi. Guru A memiliki dasar teori yang kuat, namun perlu
pengalaman praktis. Guru B memiliki pengalaman yang kaya, namun
perlu memperbarui pendekatannya. Kolaborasi antara keduanya dapat
menciptakan sinergi yang optimal dalam pembelajaran terpadu. Misalnya
Strategi Kolaborasi
1. Observasi Bersama:
o Guru A: Mengamati kelas Guru B untuk melihat bagaimana guru
senior mengelola kelas dan berinteraksi dengan siswa.
o Guru B: Mengamati kelas Guru A untuk melihat bagaimana teori
pembelajaran diterapkan dalam praktik.
2. Diskusi Refleksi:
o Berbagi Pengalaman: Kedua guru saling berbagi pengalaman dan
refleksi setelah melakukan observasi.
o Analisis Kekuatan dan Kelemahan: Mereka mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan masing-masing dalam menerapkan
keterampilan menjelaskan dan bertanya.
3. Perencanaan Bersama:
o Membuat Rencana Pelajaran: Mereka bekerja sama dalam
membuat rencana pembelajaran terpadu, dengan menggabungkan
teori dan praktik.
o Memilih Tema dan Kegiatan: Mereka memilih tema yang menarik
dan relevan, serta merancang kegiatan pembelajaran yang
bervariasi.
4. Pelaksanaan Bersama:
o Membagi Peran: Mereka membagi peran dalam pelaksanaan
pembelajaran, misalnya Guru A bertanggung jawab pada bagian
penjelasan konsep, sementara Guru B memfasilitasi diskusi
kelompok.
o Memberikan Umpan Balik: Mereka saling memberikan umpan
balik setelah kegiatan pembelajaran.
5. Pengembangan Profesional Berkelanjutan:
o Mengikuti Pelatihan: Mereka mengikuti pelatihan bersama untuk
meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran terpadu.
o Membaca Jurnal: Mereka membaca jurnal ilmiah dan studi kasus
terkait pembelajaran terpadu.
Contoh Implementasi Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya
 Menjelaskan:
o Guru A: Menggunakan analogi dan contoh yang relevan dengan
kehidupan siswa untuk menjelaskan konsep yang abstrak.
o Guru B: Memulai penjelasan dengan mengaitkan materi baru
dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
 Bertanya:
o Guru A: Mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong siswa
untuk berpikir kritis dan menganalisis.
o Guru B: Menggunakan berbagai teknik bertanya, seperti
pertanyaan konvergen, divergen, dan evaluatif.
3. Mewabahnya covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan
daerah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru salah satunya
memberhentikan pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya
dengan learning from home (pembelajran di rumah). rancanglah satuan
pembelajaran terpadu dengan memilih salah satu su tema, jabarkan
memlalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian ) yang mampu di
laksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua),
pertimbangan satuan pembelajaran, terpadutersebut dengan mengadakan
variasi dala penggunaan media sebagai bagian integral dalam
pembelajaran.

JAWABAN:
Tema: Lingkungan Hidupku
Subtema: Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan
Tujuan Pembelajaran:
 Siswa dapat menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
 Siswa dapat melakukan kegiatan sederhana untuk menjaga kebersihan
lingkungan di rumah.
 Siswa dapat bekerja sama dengan anggota keluarga dalam menjaga
kebersihan lingkungan.
 Siswa dapat menghargai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan bagi
kesehatan diri dan lingkungan.
Kegiatan Pembelajaran
Media
No. Kegiatan yang Penilaian
Digunakan
Pendahuluan
Video
Guru memberikan
singkat Observasi
pertanyaan pemantik:
tentang partisipasi
"Apa yang kalian amati
lingkungan siswa
1 di lingkungan sekitar
bersih dan dalam
rumah kalian?" * Guru
kotor, diskusi
menjelaskan tentang
gambar-
pentingnya menjaga
gambar
kebersihan lingkungan.
Kegiatan
IntiMenjelajah: Siswa
bersama orang tua
mengamati lingkungan
sekitar rumah dan
membuat catatan
tentang kondisi
kebersihannya.
Mengasosiasi: Siswa Buku,
mencari informasi internet,
tentang dampak sampah kamera, Rubrik
2 terhadap lingkungan perangkat penilaian
melalui buku, internet, lunak presentasi
atau video. editing
Mengomunikasikan: video
Siswa membuat laporan
sederhana tentang hasil
pengamatan dan
informasi yang
diperoleh, kemudian
mempresentasikannya
dalam bentuk video
singkat atau gambar.
PenutupMenerapkan:
Alat Jurnal
Siswa bersama orang
3 kebersihan, refleksi
tua melakukan kegiatan
tanaman
membersihkan
lingkungan sekitar
rumah, seperti
memungut sampah dan
menanam tanaman.
Refleksi: Siswa
menuliskan refleksi
tentang kegiatan yang
telah dilakukan dan
manfaat yang diperoleh.

 Evaluasi
Penilaian Diri: Siswa menilai sendiri kemampuannya dalam melakukan
kegiatan dan memahami materi.
Penilaian Teman: Siswa saling memberikan umpan balik terhadap hasil
kerja teman.
Penilaian Guru: Guru memberikan penilaian berdasarkan hasil kerja
siswa, partisipasi dalam diskusi, dan refleksi.

 Pentingnya Kolaborasi

Kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua sangat penting dalam
keberhasilan pembelajaran daring. Guru berperan sebagai fasilitator, orang
tua sebagai pendamping, dan siswa sebagai pelaku utama dalam proses
pembelajaran.
TUGAS PRAKTIK 3

VIDEO SIMULASI

Nama Mahasiswa : HASNI IRAWATI


NIM : 826044695
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK205/Pembelajaran Terpadu Di SD
Kode/Nama UPBJJ : 79/Kupang
Masa Ujian : 2021/2022.2 (2022.1)

Hari/tanggal Simulasi : Senin, ........Mei 2022


Tempat : SD .......................................................
Kelas/Semester : .............................................................
Mata Pelajaran : .............................................................
Tema : .............................................................
Sub Tema : .............................................................
Link Youtube : https://youtu.be/phxz6hlMLsc

Contoh: Roadshow Penguatan Kepala SMK Kab. TTU (Judul Youtube)


LEMBAR PENILAIAN SIMULASI PEMBELAJARAN TERPADU

(Ketik Sesuai Format yang ada di BMP Hal. 6.52 – 6.53) Kemudian diisi oleh pendamping
atau teman yang dipercayakan sebagai Pengamat.
INSTRUMEN REFLEKSI SIMULASI PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

1. Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?


………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran?


………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran?


………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Hal-hal unik apa saja yang ditemukan dalam video tersebut dari guru saat melaksanakan
pembelajaran?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari guru yang anda amati dari tayangan
video, upaya apa saja yang dapat diusulkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pembelajaran berikutnya?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai