0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan42 halaman

Soal Dan Pembahasan Fismod Siska

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 42

PEMBAHASAN 75 SOAL FISIKA MODERN

1. Teori relativitas khusus didasarkan pada dua postulat. Sebutkan:


Jawaban:
Teori relativitas khusus yang dikemukakan oleh Albert Einstein didasarkan pada dua postulat
utama:
a) Postulat Pertama (Prinsip Relativitas): Hukum-hukum fisika adalah sama dalam
semua kerangka acuan inersia. Artinya, tidak ada kerangka acuan inersia yang
lebih istimewa dibanding yang lain; hukum fisika berlaku sama di semua
kerangka yang bergerak dengan kecepatan konstan satu terhadap yang lain.
b) Postulat Kedua (Kecepatan Cahaya Konstan): Kecepatan cahaya dalam ruang
hampa selalu sama, yaitu c = 3×10 8 m/s , tidak bergantung pada kecepatan sumber
cahaya maupun pengamat.
2. Tinjau suatu kasus gerak dalam kehidupan sehari-hari, misalkan sebuah kereta api bergerak
dengan kecepatan 36 km/jam. Seorang penumpang di dalam gerbong kereta api berjalan menuju
lokomotif kereta dengan laju 1 m/s terhadap kereta. Dengan aturan penjumlahan kecepatan
Newton:
a) Tentukan kecepatan orang relatif terhadap tanah
Jawaban:
Pertama, kita perlu mengubah satuan kecepatan kereta dari km/jam ke m/s:

36 x 1000
Kecepatan kereta=36km/jam = 3600
= 10 km/jam

Menurut aturan penjumlahan kecepatan Newton (klasik), kecepatan total adalah


penjumlahan dari kecepatan kereta dan kecepatan orang relatif terhadap kereta. Jadi,
kecepatan orang relatif terhadap tanah adalah:

Vtotal = Vkereta + Vorang = 10 m/s + 1 m/s = 11 m/s

b) Jika orang itu diganti dengan sinyal cahaya, tentukan kecepatan cahaya terhadap tanah.
Bagaimana kesesuaiannya dengan postulat pertama teori relativitas?
Jawaban:
Menurut postulat kedua teori relativitas khusus, kecepatan cahaya dalam ruang
hampa adalah konstan, c = 3×10 8 m/s, tidak peduli bagaimana kerangka acuan pengamat
atau sumber cahaya. Jadi, meskipun sinyal cahaya dikirimkan dari kereta yang bergerak,
kecepatan cahaya relatif terhadap tanah tetap:

Vcahaya/relative terhadap tanah = c = 3×108 m/s


Ini konsisten dengan postulat pertama yang menyatakan bahwa hukum-hukum fisika,
termasuk kecepatan cahaya, berlaku sama di semua kerangka acuan inersia.
3. Gunakan aturan penjumlahan Einstein untuk soal no. 2. Bandingkan hasilnya dengan aturan
penjumlahan kecepatan Newton.
Jawaban:
Aturan penjumlahan kecepatan dalam relativitas khusus diberikan oleh:
V 1+ V 2
Vtotal = 1+ V 1 .V 2
2
C
Di sini, V1 = 10 m/s (kecepatan kereta) dan V2 = 1 m/s (kecepatan orang relatif terhadap
kereta). Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam persamaan:
10+1
Vtotal = 1+ 10 . 1 = 11 m/s
8 2
(3 x 10 )
Karena nilai V1. V2 / C 2 sangat kecil, hasilnya hampir sama dengan hasil penjumlahan
kecepatan Newton. Perbedaannya hanya signifikan jika kecepatan mendekati kecepatan cahaya.

4. Jelaskan langkah-langkah memperoleh hubungan : E = K + E0


Jawaban :
Langkah-langkah :

i. Energi total partikel dalam relativitas dinyatakan sebagai E ¿ γ m0 C 2,


1
2
dimana γ =¿ V
√1− 2
C
ii. Energi diam partikel adalah E0 = m0 C2
iii. Energi kinetic didefinisikan sebagai K = E - E0, yaitu energi total
dikurangi energi diam
iv. Jadi, energi total E = K + E0

5. Tunjukkan bahwa E2 = p2 c 2 E20 dengan p=mv (momentum)

Jawaban :
Relasi ini merupakan hasil dari persamaan relativistic untuk energi dan momentum.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1
2 2
a. Energi relativistic : E = γ m0 C , dimana γ =¿ V
√1− 2
C
b. Momentum relativistic: p=m0 v
c. Kuadratkan kedua sisi persamaan energi total : E2 = ¿)2 = γ 2 m20 c 4
d. Kuadratkan momentum relativistic : p2= ¿)2 = γ 2 m20 v2
1
2 2
e. Gabungkan kedua persamaan dan gunakan identitas γ =¿ V , maka
1− 2
C
didapat:
2 2 2 2 2 2 2
E = p c +m0= p c + E0

6. Tunjukkan bahwa momentum relativitas dapat digunakan dengan rumus :


Jawaban:
1
2
Momentum relativistic, p ,dengan menyatakan sebagai : p=γ m0 v dimana γ =¿ V
2 √1−
C
adalah factor Lorentz, m0 adalah massa diam, dan v adalah kecepatan partikel. Dalam mekanika
klasik, momentum adalah : p=¿ m v , namun dalam relativitas khusus, massa yang bergerak
dipengaruhi oleh kecepatan , sehingga momentum relative menggunakan factor Lorentz.
7. Pada soal no. 6 , tinjau partikel bergerak dengan laju kecil (mekanika klasik) ,dengan
melakukan pendekatan (aproksimasi), rumus tersebut menjadi : p=¿ m0 v , dengan memenuhi
mekanika klasik
Jawaban:
2
V
Jika laju partikel sangat kecil dibandingkan kecepatan cahaya v ≪ c , maka 2 , mendekati
C
nol. Dalam hal ini, factor Lorentz γ ≈ 1, sehingga persamaan momentum relativistic :
m0 v
p=γ m0 v=
V menjadi : : p ≈ m0 v . Inilah adalah bentuk klasik dari momentum, yang
2
√ 1− 2
C
berlaku pada kecepatan rendah.
8. Dalam teori relativitas, energi kinetic dinyatakan melalui persamaan K = E - E0 dengan E =
2
mc

dan E0 = m0 C2. Untuk kecepatan yang kecil (mekanika klasik), tunjukkan bahwa persamaan K =
1
E - E0 menjadi K = m0 v , mematuhi mekanika klasik . Gunakan uraian binomial.
2
Jawaban :
Untuk laju yang sangat kecil, kitab isa menggunakan pendekatan binomial untuk γ .Ingat
bahwa :
2
m0 C
E = γ m0 C 2= V
2
√1−
C2
1 2
2 v
Jika v ≈ c , kita dapat menggunakan uraian binomial: V ≈ 1+ 2 sehingga energi
√1− 2 2c
C
m0 v 2 dan energi kinetic adalah K = E - E0 = ¿+ m0 v 2)- m0 C2=
1 1
total menjadi : E ≈ m0 C2+
2 2
1
m0 v 2. Inilah adalah bentuk energi kinetic dalam mekanika klasik.
2
3
9. Sebuah pesawat antariksa bergerak dengan laju c terhadap bumi. Dari dalam pesawat, sebuah
5
4
peluru ditembakkan dengan laju c . Berapa kecepatan peluru terhadap bumi, jika arah gerak
5
peluru:

Jawaban:
a. Searah gerak pesawat menggunakan aturan jumlahan kecepatan relativistic :
V 1+ V 2
Vtotal = 1+ V 1 .V 2 ,
2
C

disini, v 1=¿ 3 c¿ dan v 2=¿ 4 c ¿. Subsitusikan nilai kedalam persamaan :


5 5

3 4
c+ c 7
5 5 c 7
5 c
3 4 = = 5 = 0,946c.
1+ c . c ¿ 12
5 5 1+ 1, 48
v total= 2
¿ 25
c
Jadi, kecepatan peluru terhadap bumi adalah sekitar 0,946c
b. Berlawanan arah gerak pesawat.

Dalam hal ini, v 2=−¿ 4 c ¿. Subsitusikan nilai kedalam persamaan :


5
3 4
c− c −1
5 5 c 1
v total= 5 1− c
3 −4 = = 5 = -0,192c
1+ c .( c) 12
5 5 1− 0 , 52
2 25
c
Jadi, kecepatan peluru terhadap bumi adalah sekitar -0.192c , yang berarti
peluru bergerak ke arah berlawanan dengan pesawat.
4
10. Partikel Q dan partikel R bergerak menuju partikel P masing-masing dengan kecepatan c
5
35
dan c dengan arah yang sama ke kanan. Tentukan kecepatan partikel R terhadap Q.
37
Jawaban :
Menggunakan rumus penjumlahan kecepatan relativistik:
v R−v Q
v R= 35 4
Dengan v R v Q , dengan v R= c dan v Q= c , subsitusikan nilai :
1− 2 37 5
c
35 4 0,946 c−0 ,8 c
c− c 0,146 c 0,146 c
37 5 = 0,946 c−0 , 8 c = = = 0,6c.
v QR= 2 1− 1−0,7568 0,2432
c 1

Jadi, kecepatan partikel R terhadap Q adalah 0,6 detik.


11. Dua buah proton saling mendekat dengan laju yang sama relatif terhadap bumi. Jika kelajuan
4
masing-masing proton relatif satu terhadap yang lain adalah c , berapa kelajuan proton terhadap
5
bumi?
Jawaban:
Misalkan kelajuan setiap proton terhadap bumi adalah v . Menggunakan rumus
penjumlahan kecepatan relativistik:
2v
v relatif = 2
v
1+ 2
c
4 2v
4 c=
Diketahui bahwa v relatif =¿ c , maka substitusi nilai : 5 2
v Untuk menyelesaikan
5 1+ 2
c
4 2v
=
persamaan ini, kita sederhanakan: 5 2
v . Setelah beberapa langkah aljabar, ditemukan
c (1+ 2 )
c
12 12
bahwa v= c . Jadi, kelajuan proton terhadap bumi adalah c.
13 13
12. Sebuah bidang plat berbentuk segitiga siku-siku dengan ukuran alas 7,5 m dan tinggi 5 m.
Jawaban :
24
c menurut arahan alas, berapa luas plat
a. Jika plat ini bergerak dengan laju
25
menurut pengamat di laboratorium? Karena plat bergerak sepanjang alasnya, hanya
panjang alas yang mengalami kontraksi Lorentz:

√ √
2
v 24
L=L0 1− 2 = 7,5 × 1−¿( )¿2 = 7,5 × √ 1−0,9216 = 7,5 × √ 0,0784 = 7,5 × 0,28 = 2,1 m
c 25

Luas plat menurut pengamat laboratorium adalah:


1 1 2
A= × L× tinggi= ×2 , 1× 5=5 , 25 m
2 2
b. Jika pengamat di laboratorium mengamati bidang plat itu sebagai segitiga siku-
siku sama kaki, berapa kecepatan plat itu? Untuk membuat segitiga itu tampak siku-siku
sama kaki, alas dan tingginya harus terlihat sama panjang. Jadi:

√ √
2 2
v v
L0 1− = tinggi dengan L0= 7,5 m dan tinggi = 5 m , substitusikan nilai: 7 , 5 1− 2

=5
2
c c

4
Setelah menyelesaikan persamaan, diperoleh bahwa v=¿ c
5
5
13. Sebuah zat radioaktif bergerak dengan laju c habis dalam waktu 65 μs menurut pengamat
13
di laboratorium. Berapa umur zat radioaktif itu?
Jawaban:
1
t γ=
Umur zat dalam kerangka bergerak adalah τ = dimana t=¿65 μs dan
γ
v 2 dengan
1− 2
c √
1
5 γ= 1 1
v= c . Substitusikan v :
√ ( )
2
5 = = = 1,082. Jadi, umur zat
13 1− √1−0,1479 √ 0,8521
13
65 μs
radioaktif adalah: τ = = 60,1 μs
1,082
14. Tentukan perbandingan massa partikel bila diukur oleh sistem yang bergerak pada kecepatan
12 5
c dengan sistem yang bergerak pada kecepatan c .
13 13
Jawaban:

Massa relativistik dinyatakan sebagai m=γ m0 ,dimana γ = 1−


√ v2
c
2
.

1
12 1 1


Untuk v 1= c : γ 1= = =¿ 2,597
( )
2
12 =
13 1−
13
√ 0,8521 √ 1−0,1479

1
5
Untuk v 2= c : γ 2=
√ ( ) = 1,082
2
5
13 1−
13
m1 γ 1 2,597
Perbandingan massa partikel adalah: = = =2 , 4
m2 γ 2 1,082

15. Sebuah benda berbentuk kubus dengan rusuk 10 cm dan massa jenis 2880 kg/m 3bergerak
5
dengan laju c terhadap bumi dengan arah sejajar salah satu rusuk. Tentukan massa jenis kubus
13
menurut pengamat di bumi.
Jawaban:
Karena kubus bergerak sejajar salah satu rusuknya, hanya panjang rusuk yang sejajar
dengan arah gerak yang mengalami kontraksi Lorentz:


L=L0 1−
v2
c
2
√ 5
=0 , 1× 1−¿( )¿2= 0,1 × √ 0,1479 = 0,1 × √ 0,8521 = 0,1 × 0,923=0,0923 m .
13
Massa benda tidak berubah, sehingga massa jenis menurut pengamat bumi adalah:
m 2880× 0,001 3
ρ= × =3119, 5 kg /m
V 0,000923
16. Dengan laju berapa sebuah partikel bergerak ketika:
a.Energi kinetik 1/12 energi diam
b.Energi kinetik sama dengan energi diam
c.Energi total 1,5energi kinetik
Jawaban :
1
(a) Energi kinetik = Energi diam
12
1 1
Diketahui bahwa: Ek ¿ E =¿ m c2
12 0 12 0
1
Maka persamaannya menjadi : (γ−1)m0c 2¿ m c2
12 0
1
Sederhanakan : γ −1=
12
1 13
γ =1+ =
12 12
Faktor Lorentz γ didefenisikan sebagai :
1
γ=

√ V2
1− 2
c
13
Substitusikan γ = :
12
13 1
=


12 V2
1− 2
c
Kuadratkan kedua sisi :
169 1
=
14 V
2
1− 2
c

Sederhanakan :
2
−V 144
1 2
=
c 169
2
V 144 25
2
=1 =
c 169 169
V =c
√ 25 5
= c
169 13
5
Jadi laju partikel adalah c
13

(b) Energi kinetik sama dengan energi diam


Diketahui bahwa:
E k =E0

Maka persamaannya menjadi :


( γ −1 ) m0 c 2=m0 c2

Sederhanakan :
γ −1=1
γ −2
Substitusikan γ =2 ke persamaan Lorentz :
1
2=

√ 1−
V2
c
2

Kuadratkan Kedua Sisi :


1
4= 2
V
1− 2
c
Sederhanakan :
2
V 1
1− 2
=
c 4
2
V 3
2
=
c 4

V =c
√ 3 √3
=
4 2
c
Jadi,laju partikel adalah
√3 c .
2

(c) Energi total = 1,5 Energi kinetik


Diketahui bahwa:
Etotal =1.5 E k

Maka persamaannya menjadi :


2 2
γ m0 c =1.5 ( γ−1 ) m0 c

Sederhanakan :
γ =1.5 ( γ−1 )
γ −1.5−1.5
0.5 γ =1.5
γ =3

Substitusikan γ =3 ke persamaan Lorentz :


1
3=

√ 1−
V2
c
2

Kuadratkan Kedua sisi :


1
9= 2
V
1− 2
c
Sederhanakan :
2
V 1
1− 2 =
c 9
2
V 8
2
=
c 9

V =c
√ 8 2 √2
9
=
3
c
2 √2
Jadi laju partikel adalah c.
3
17. Stefan dan Boltzmann melakukan pengukuran laju energi radiasi persatuan luas oleh
permukaan benda hitam sempurna.Hasil eksperimen ini dikenal dengan hukum Stefan–
Boltzmann. Sebutkan bunyi hukum tersebut dan tuliskan persamaan matematiknya.
Jawaban :
Bunyi Hukum Stefan–Boltzmann:
Hukum Stefan–Boltzmann menyatakan bahwa "laju energi radiasi yang dipancarkan oleh benda
hitam sempurna per satuan luas permukaan (daya per satuan luas) berbanding lurus dengan
pangkat empat dari suhu absolut (T) benda tersebut."
Persamaan Matematis Hukum Stefan–Boltzmann:
𝑃=𝜎𝑇4 P=σ T 4
di mana
𝑃 adalah daya radiasi per satuan luas (energi per satuan waktu per satuan luas) dalam
watt per meter persegi (𝑊/ 𝑚2)

𝑇 adalah suhu absolut benda dalam Kelvin (K),


𝜎 adalah konstanta Stefan–Boltzmann, yang nilainya:

𝜎= 5.670 × 10 – 8 𝑊/ 𝑚2 𝐾4

permukaan 𝐴, persamaan menjadi:


Jika ingin menghitung total daya yang dipancarkan oleh sebuah benda dengan luas

4
Ptotal = Α σ T

Hukum ini berlaku untuk benda hitam sempurna, yaitu benda yang menyerap semua
radiasi elektromagnetik yang jatuh padanya dan memancarkan energi secara maksimal pada
setiap panjang gelombang pada suhu tertentu.

18. Wilhelm Wien melakukan eksperimen,dan menemukan hubungan panjang gelombang yang
bersesuaian dengan intensitas radiasi maksimum (m) dengan suhu mutlak (T) suatu benda.
Berikan penjelasan tentang hasil eksperimen Wienini (sertakan dengan grafik).
Jawaban :
Wilhelm Wien melakukan eksperimen dan menemukan hubungan panjang gelombang yang
bersesuaian dengan intensitas radiasi maksimum λ m dengan suhu mutlak T suatu benda.
Berikan penjelasan tentang hasil eksperimen Wien ini (sertakan dengan grafik).
 Hukum Pergeseran Wien menyatakan bahwa panjang gelombang pada intensitas
maksimum radiasi benda hitam berbanding terbalik dengan suhu mutlak benda tersebut.
 Persamaannya:

T
Di mana b=2.898×10−3 m Kb adalah konstanta Wien.
 Penjelasan: Ketika suhu benda meningkat, panjang gelombang radiasi pada intensitas
maksimum menjadi lebih pendek. Ini menunjukkan bahwa benda yang lebih panas
memancarkan radiasi pada panjang gelombang yang lebih pendek (lebih ke arah
ultraviolet).
 Grafik: Grafik menunjukkan spektrum radiasi benda hitam dengan intensitas pada sumbu
vertikal dan panjang gelombang pada sumbu horizontal. Seiring dengan peningkatan
suhu, puncak intensitas bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek.
19. Tuliskan formulasi teoritik tentang energi radiasi bend hitam sempurna dari:
a.Rayleigh-Jeans
b.Wien
c.Max Planck
d.Jelaskan kesesuaian masing-masing rumus teori dengan hasil eksperimen.
Lengkapi penjelasan dengan grafik.
Jawaban :
a. Rayleigh-Jeans:

 Persamaan Rayleigh-Jeans untuk distribusi energi pada panjang gelombang λ adalah:


2 c kB T
Ι ( λ ,T )= 4
λ
Di mana k B adalah konstanta Boltzmann. Persamaan ini berlaku untuk panjang gelombang yang
besar.

b. Wien:

 Hukum Wien untuk distribusi energi adalah :


−5 −b ∕ λT
Ι ( λ ,T )=a λ e

Di mana a dan b adalah konstanta, dan e adalah basis logaritma alami.

c. Max Planck:
 Persamaan Planck untuk radiasi benda hitam adalah:
2
2hc
1
Ι ( λ ,T )= 5
hc λ
λκ B
−1 T

e
Di mana h adalah konstanta Planck dan c adalah kecepatan cahaya. Ini adalah persamaan
yang paling akurat dan berlaku untuk semua panjang gelombang dan suhu.
d. Jelaskan kesesuaian masing-masing rumus teori dengan hasil eksperimen. Lengkapi
penjelasan dengan grafik.
 Rayleigh-Jeans: Sesuai untuk panjang gelombang besar atau frekuensi rendah, tetapi
gagal pada panjang gelombang pendek (mengarah pada "bencana ultraviolet").
 Wien: Sesuai untuk panjang gelombang pendek atau frekuensi tinggi, tetapi gagal pada
panjang gelombang panjang.
 Planck: Mencakup seluruh spektrum dan sesuai dengan hasil eksperimen di semua
panjang gelombang, sehingga mengatasi masalah bencana ultraviolet yang dihadapi oleh
teori Rayleigh-Jeans.
20. Tinjau hukum radiasi Planck, yaitu:
3
2 πh ∪ d∪
R ( ∪ ) d ∪= 2 hu ∕ kT
c e −1
Lakukan analisis,dan berikan kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh.
a.Untuk frekuensi yang kecil. Gunakan ekspansi Taylor dan ambil pendekatan
b.Untuk frekuensi yang besar. Ambil pendekatan.
c.Energi total. Energi total meliputi seluruh frekuensi dari 0 sampai
d.panjang gelombang untuk intensitas radiasi maksimum.
Jawaban :
a. Untuk frekuensi yang kecil, gunakan ekspansi Taylor dan ambil pendekatan.
 Pada frekuensi rendah (panjang gelombang besar), hukum Planck mendekati hukum
Rayleigh-Jeans. Ini dapat diperoleh dengan melakukan ekspansi Taylor pada

eksponensial untuk frekuensi kecil.

b. Untuk frekuensi yang besar, ambil pendekatan.


 Pada frekuensi tinggi (panjang gelombang kecil), hukum Planck mendekati hukum Wien.
Pada kondisi ini, faktor eksponensial mendominasi, sehingga kita hanya mempertahankan
eksponensial utama.
d. Panjang gelombang untuk intensitas radiasi maksimum.
 Panjang gelombang pada intensitas maksimum diperoleh dari turunan distribusi energi
Planck, yang menghasilkan hukum pergeseran Wien:

21. Suatu benda hitam dengan radius 5cm dijaga tetap pada suhu327° C.
a. berapa daya kalor radiasi
b.berapa Panjang gelombang untuk energi radiasi maksimum
Jawaban:
a. Berapa daya kalor radiasi?

 Kita gunakan hukum Stefan-Boltzmann untuk menghitung daya radiasi.


o Suhu T = 327° C = 600 K,
o Radius r = 5 cm = 0.05 m,
o Luas permukaan benda A = 4πr2 = 4π (0.05) 2 = 0.0314 m 2.
Menurut hukum Stefan-Boltzmann:
P = σ AT4
Dengan σ = 5.67×-10 W/m 2 K 4 ,kita substitusi nilai:
P = ( 5.67 × 10 -8 ) ( 0.0314 ) ( 600 ) 4 = 830.3 W
Jadi, daya kalor radiasi adalah sekitar 830,3 W.
b. Berapa panjang gelombang untuk energi radiasi maksimum?
 Gunakan hukum pergeseran Wien:
−3
λ m T =2.898 × 10 m K

Dengan T = 600 K, kita dapatkan :


−3
2.898× 10 −6
λ m= =4.83× 10 m=4.83 μm
600
Jadi, panjang gelombang untuk energi radiasi maksimum adalah sekitar 4.83 μm.
22. Dua buah lampu pijar dapat dianggap berbentuk bola. Jari-jari lampu pertama dua kali jari-
jari lampu kedua,suhu lampu pertama dan kedua masing-masing 27 ° C dan 127° C. Tentukan
perbandingan antara daya kalor radiasi lampu pertama dan kedua.
Jawaban :
Langkah-langkah:
 Suhu:
o Lampu pertama: T1 = 27° C = 300 K ,
o Lampu kedua: T2 = 127° C = 400 K.
 Jari-jari:
o Jari-jari lampu pertama: r 1= 2r 2 .
o Daya kalor radiasi dari hukum Stefan−Boltzmann :

P=σ AT 4

Dimana A = 4 π r 2 , Sehingga :

2 4
P ∝r T

Maka , Perbandingan daya kalor radiasi kedua lampu :


2 4
P 1 r1 T 1
= −¿ ¿
P 2 r 22 T 24

Jadi, perbandingan daya kalor radiasi antara lampu pertama dan kedua adalah sekitar
1.27:1.
23. Daya pancar benda hitam sempurna10 kW. Berapa luas permukaan benda,jika panjang gel.
Pada energi radiasi maksimum0,5m.
Jawaban:

 Panjang gelombang maksimum λ m=0.5 μm=5 ×10−7 m .


 Gunakan hukum pergeseran Wien untuk menentukan suhu:
−3
λ m T =2.898 × 10 m K
−3
2.898× 10
T= −7
=5796 K
5× 10
 Gunakan hukum Stefan-Boltzman untuk menghitung luas permukaan:
4 P
P=σ AT → A= 4
σT
Dengan P=10 kW =10 4 W ,T =5796 K , dan σ =5.67 ×10−8:
4
10
A= −8
(5.67 ×10 )¿ ¿
Jadi luas permukaan benda adalah sekitar 0.0229 m2

24. Jika suatu benda hitam dipanaskan, panjang gelombang yang sesuai dengan energi radiasi
maksimum bergeser dari 0,6 ke 0,5m. Tentukan perubahan energi radiasi maksimum.
Jawaban:
o Gunakan hukum pergeseran Wien:
−3
λ m T =2.898 × 10 m K

o Untuk λ m 1=0.6 μmdan λ m 2=0.5 μm, kita dapat menghitung rasio suhu :
T 2 λm 1 0.6
= = =1.2
T 1 λm 2 0.5

o Daya radiasi berbanding lurus dengan T 4,sehingga perbandingan daya :

=
( )
P2 T2
P1 T1

25. Einstein berhasil menjelaskan gejala fotolistrik dengan mengemukakan teori kuantum cahaya
(teori foton), Berikan penjelasan ringkas.
Jawaban :
Einstein mengajukan bahwa cahaya terdiri dari paket-paket energi diskret yang disebut foton.
Setiap foton membawa energi sebesar:
E=hv
Di mana h adalah konstanta Planck dan v adalah frekuensi cahaya. Dalam efek fotolistrik, ketika
cahaya (foton) mengenai permukaan logam, foton dapat mentransfer energinya ke elektron. Jika
energi foton lebih besar dari fungsi kerja logam, elektron akan terlepas dari permukaan logam.

26. Ketika cahaya monokromatik dengan energi E=hjatuh pada permukaan suatu logam.
Bagaimana teori foton menjelaskan proses terlepasnya elektron dari permukaan logam.
Jawaban :
Teori foton menyatakan bahwa setiap foton membawa sejumlah energi tertentu yang sebanding
dengan frekuensi cahaya. Ketika foton dengan energi E=h v mengenai permukaan logam,
energinya diserap oleh elektron di dalam logam. Jika energi foton lebih besar dari energi ikatan
(fungsi kerja ϕ ) dari elektron dalam logam, elektron tersebut akan mendapatkan energi kinetik
tambahan dan terlepas dari permukaan logam.
27. Jika cahaya (foton ) membawa energi sebesar E=h jatuh ke permukaan suatu logam dengan
fungsi kerja =h0 (>0), maka kelebihan energi menjadi tambahan Energi kinetik elektron
foto (energi kinetik maksimum)Km. Dari penjelasan ini tuliskan persmaan efek foto listrik.Apa
yang terjadi dengan elektron jika frekuensi cahaya datang sama dengan frekuensi ambang logam.
Jawaban :
Persamaan efek fotolistrik adalah:
h ν=ϕ + K m

Di mana:
 hν adalah energi foton,
 ϕ = h v 0 adalah fungsi kerja logam,

 K m adalah energi kinetik maksimum elektron foto. Jika frekuensi cahaya datang ν\nuν
sama dengan frekuensi ambang v 0, maka energi kinetik maksimum K m = 0, artinya
elektron hanya memiliki cukup energi untuk lepas dari logam.
28. Tunjukkan hubungan matematis energi kinetik elektron foto dengan frekuensi, sertakan
dengan grafik.Dari hubungan ini berikan kesimpulan. Bandingkan dengan penjelasan teori
gelombang (teori klasik).
Jawaban:
o Hubungan matematis energi kinetik elektron foto dengan frekuensi adalah :
Dimana :
 K m adalah energi kinetik maksimum elektron,
 h adalah konstanta planck,
 v adalah frekuensi cahaya yang datang,
 ϕ adalah fungsi kerja logam .
o Grafik: Grafik ini menunjukkan hubungan linier antara energi kinetik maksimum elektron
( K m ) pada sumbu vertikal dan frekuensi cahaya ¿ ) pada sumbu horizontal.Garis lurus
akan melewati titi potong pada v 0 (frekuensi ambang),di mana energi kinetik K m −0.
29. Berikan penjelasan hubungan intensitas Cahaya dengan arus foto.
Jawaban :
Hubungan antara Intensitas Cahaya dan Arus Fotoelektrik:
 Intensitas cahaya adalah jumlah energi yang dibawa oleh gelombang elektromagnetik per
satuan waktu dan per satuan luas. Pada tingkat kuantum, intensitas ini berkaitan dengan
jumlah foton yang dipancarkan oleh sumber cahaya.

 Arus fotolistrik adalah jumlah elektron yang terlepas dari permukaan logam dan bergerak
dalam sirkuit eksternal. Arus ini bergantung pada jumlah fotoelektron yang dipancarkan.

Hubungannya:

 Semakin besar intensitas cahaya, semakin banyak foton yang mengenai permukaan
logam dalam satuan waktu. Karena setiap foton yang cukup energik dapat menendang
keluar satu elektron (asalkan energi foton lebih besar dari fungsi kerja logam), semakin
besar pula jumlah elektron yang dipancarkan.

 Dengan kata lain, semakin besar intensitas cahaya, semakin besar arus fotolistrik yang
dihasilkan, selama frekuensi foton lebih besar dari frekuensi ambang (frekuensi minimum
untuk melepaskan elektron dari logam).

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa intensitas cahaya hanya mempengaruhi jumlah
elektron yang dipancarkan (arus fotolistrik), bukan energi kinetik elektron tersebut. Energi
kinetik maksimum fotoelektron hanya bergantung pada frekuensi cahaya, bukan pada
intensitasnya.

30. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari permukaan logam natrium adalah
2,3eV. Apakah natrium memperlihatkan efek fotolistrik untuk cahaya kuning dengan panjang
gelombang 6000 Å. Kemudian tentukan panjang gelombang ambang untuk logam natrium.
Jawaban :
Langkah-langkah:
o Fungsi kerja ϕ=2, 3 e V .
o Energi foton untuk cahaya kuning dengan panjang gelombang λ=6000 Å=6 ×10−7 m
adalah :
hc
E=
λ
Dengan h=6.63 ×10−34 Js , c=3 ×10 8 m/ s , dan 1 eV =1.6 × 10−19 J :

( 6.63× 10−34 ) ( 3 ×10 8 ) −19


E= −7
=3.31× 10 J =2.07 eV
6 ×10
Karena energi foton 2.07 eV kurang dari fungsi kerja 2.3 eV ,maka natrium tidak
memperlihatkan efek fotolistrik untuk cahaya kuning.
o Panjang gelombang ambang ( λ 0 ) dihitung dari energi fungsi kerja :

hc ( 6.63 ×10 ) ( 3 ×10 )


−34 8
λ 0= = −19
=5400 Å
ϕ 2.3 ×1.6 ×10
Jadi ,panjang gelombang ambang untuk logam natrium adalah sekitar 5400 Å .
31. Jika fungsikerja suatu logam 1,5 eV, berapa panjang gelombang cahaya yang diperlukan supaya
elektron yang terlepas memiliki energi kinetik sebesar 0,5 eV.

Jawaban :

Ek =hc/λ–W

Ek + W =hc/λ

(0, 5 + 1, 5)(1, 6 × 10 -19)= (6,6× 10-34 )(3× 108 ) / λ

λ = (6,6× 10-34 )(3× 108 ) / [(2) (1, 6 × 10 -19)

λ = 6, 1875 × 10-7 m

32. Pada percobaan efek fotolistrik,panjang gelombang untuk membebaskan elektron dari permukaan
logam adalah 3600 Å.

a) Tentukan energi ambang logam


b) berapa energi kinetik maksimum fotoelektron bila logam disinari dengan gelombang
elektromagnetik yang panjang gelombangnya 2000 Å.

Jawaban :

Diketahui :

 λ₀ = 3600 Å = 3600 x 10⁻¹⁰ m

 h = (6,63 x 10⁻³⁴ Js)

 c = (3 x 10⁸ m/s)

ditanya :

A. W₀

B. Kₘₐₓ

penyelesian

A. energi ambang logam


W₀ = hc / λ₀

W₀ = (6,63 x 10⁻³⁴ Js) x (3 x 10⁸ m/s) / (3600 x 10⁻¹⁰ m)

W₀ = 5.52 x 10⁻¹⁹ J

B.Energi kinetik maksimum jika (λ) = 2000 Å = 2000 x 10⁻¹⁰ m

f=c/λ

f = (3 x 10⁸ m/s) / (2000 x 10⁻¹⁰ m)

f = 1.5 x 10¹⁵ Hz

Kₘₐₓ = hf - W₀

Kₘₐₓ = (6,63 x 10⁻³⁴ Js) x (1.5 x 10¹⁵ Hz) - 5.52 x 10⁻¹⁹ J

Kₘₐₓ = 4.45 x 10⁻¹⁹ J

33. Potensial penghenti (stopping potential) fotoelektron yang dipancarkan dari permukaan logam yang
disinari cahaya 5000 Å adalah 0,6 V. Jika cahaya datang diubah panjang gelombangnya,potensial hentinya
menjadi 1,5 V . Berapa Panjang gelombang tersebut.

Jawaban :

Dik :

λ₁ = 5000 Å = 5000 x 10⁻¹⁰ m

V₁ = 0,6 V

V₂ = 1,5 V

Dit : λ…?

Penyelesaian :

Ek maks = hc / λ – W

Ek maks = 1240/ λ – 1,88

1,5 = 1240/ λ -1,88

λ = 1240 /(1,5+1,88)

λ = 366,8nm

λ =3670 Å

34. .Suatu logam, tepat akan melepaskan elektron jika dijatuhi cahaya dengan panjang gelombang λ/2.
Jika logam itu dijatuhi cahaya dengan panjang gelombang λ /2,maka energi kinetik maksimum foto
elektron E.Tentukan energi kinetik maksimum fotoelektron bila cahaya yang dijatuhkan dengan panjang
gelombang λ /3.

Jawaban :

Energi ambang (W₀): W₀ = hc / (λ/2) = 2hc/λ

Energi kinetik maksimum pada λ/2 (E): E = hc / (λ/2) - 2hc/λ = hc/λ

Energi kinetik maksimum pada λ/3 (Kₘₐₓ): Kₘₐₓ = hc / (λ/3) - 2hc/λ = hc/λ + hc/λ = 2hc/λ

Jadi,energi kinetik maksimum fotoelektron ketika cahaya yang dijatuhkan dengan panjang gelombang
λ/3 adalah 2E.

35. .Perhatikan grafik hubungan K (energi kinetik maksimum)fotoelektron terhadap (frekuensi) sinar
yang digunakan pada efek fotolistrik.Berapa nilai a pada grafik tersebut.

Jawaban :

f = 5 × 1014Hz

f0= 4 × 1014Hz

Ek = E-E0

Ek = hf -hf0

Ek = h (f -f0 )

Ek = 6,6 × 10-34 (5-4) × 1014

Ek = 6,6 × 10-20 J

36. Diketahui hubungan energi kinetik fotoelektron terhadap frekuensi cahaya

a.Berapa panjang gelombang terbesar cahaya

b.Tentukan nilai b

jawaban :

a. Berapa panjang gelombang terbesar cahaya?

 Penjelasan: Panjang gelombang terbesar cahaya yang masih dapat menyebabkan efek fotolistrik
adalah ketika energi kinetik maksimum fotoelektron adalah nol (K = 0). Ini artinya semua energi
foton digunakan untuk mengatasi fungsi kerja.

 Cara mencari: Pada grafik, titik di mana K = 0 adalah titik potong garis dengan sumbu-x. Nilai
frekuensi (ν) pada titik ini kemudian dapat diubah menjadi panjang gelombang (λ) menggunakan
persamaan c = λν, di mana c adalah kecepatan cahaya.
b. Tentukan nilai b

 Nilai b mewakili negatif dari fungsi kerja (φ). Ini karena pada saat frekuensi cahaya adalah nol (ν
= 0), energi kinetik maksimum fotoelektron sama dengan negatif dari fungsi kerja. Artinya, titik
potong garis dengan sumbu-y adalah -φ.

 Dari grafik, kita dapat langsung membaca nilai b, yaitu -1,6 eV.

37. Dalam eksperimen Compto; dari hukum kekekalan energi mekanik (relativistik). Tunjukan bahwa
energi kinetik elektron (Ke) merupakan selisih energi foton datang (E0) dengan energi foton terhambur
(Es).

Jawaban :

1. Hukum Kekekalan Energi

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi total sistem tetap konstan. Dalam
kasus ini, energi total sebelum tumbukan sama dengan energi total setelah tumbukan.

- Energi total sebelum tumbukan: E0 + mec2

E0 adalah energi foton datang

mec2 adalah energi diam elektron

- Energi total setelah tumbukan: Es + (mec2 + Ke)

Es adalah energi foton terhambur

mec2 adalah energi diam elektron

Ke adalah energi kinetik elektron

2. Menurunkan Persamaan Energi Kinetik

Berdasarkan kekekalan energi:

- E0 + mec2 = Es + (mec2 + Ke)

- Sederhanakan persamaan: E0 =Es+ Ke

- Isolasi energi kinetik: Ke = E0 -Es

38. Energi total elektron terhambur dapat dinyatakan dengan; E0e =Ke+E0e dan Ee2= pe 2c2 +E0e2 dimana
E0e=m0c2 : energi diam elektron, dan pe : momentum elektron. Sedangkan untuk foton berlaku E0 = p0c
energi foton datang dan Es =psc energi foton terhambur. Dari persamaan-persamaan ini tunjukan bahwa:
(p0 –ps)2 + 2m0c(p0–ps)=pe2

Jawaban :
Hukum Kekekalan Energi:

E₀ + m₀c² = Es + Eₑ

p₀c + m₀c² = psc + √(pₑ²c² + m₀²c⁴)

p₀c - psc - m₀c² = √(pₑ²c² + m₀²c⁴)

(p₀c - psc - m₀c²)² = pₑ²c² + m₀²c⁴

(p₀²c² + pₛ²c² + m₀²c⁴ - 2p₀pₛc² - 2p₀m₀c³ + 2pₛm₀c³) = pₑ²c² + m₀²c⁴

p₀²c² + pₛ²c² - 2p₀pₛc² - 2p₀m₀c³ + 2pₛm₀c³ = pₑ²c²

c²(p₀² + pₛ² - 2p₀pₛ) - 2m₀c²(p₀ - pₛ) = pₑ²c²

(p₀² + pₛ² - 2p₀pₛ) - 2m₀c(p₀ - pₛ) = pₑ²

(p₀ - pₛ)² + 2m₀c(p₀ - pₛ) = pₑ²

39. Dari hukum kekekalan momentum (gunakan skema analisis hamburan Compton) untuk
memperoleh:p02+ps2–2p0ps cos θ =pe2

jawaban:

p₀ = p' + pe

p₀ = p' cos θ + pe cos φ

p₀² = (p' cos θ + pe cos φ)²

p₀² = p'² cos² θ + pe² cos² φ + 2p'pe cos θ cos φ

Ø = p' sin θ - pe sin φ

Ø = p'² sin² θ + pe² sin² φ - 2p'pe sin θ sin φ

p₀² = p'² (cos² θ + sin² θ) + pe² (cos² φ + sin² φ) - 2p'pe (cos θ cos φ - sin θ sin φ)

p₀² = p'² + pe² - 2p'pe cos θ

p₀² + ps² - 2p₀ps cos θ = pe²

40.

Jawaban:

λc = h / (m₀c)

λc = (6.626 x 10⁻³⁴ Js) / ((9.11 x 10⁻³¹ kg) * (3 x 10⁸ m/s))


λc ≈ 2.43 x 10⁻¹² m

Jadi, panjang gelombang Compton (λc) adalah sekitar 2.43 x 10⁻¹² meter.

41. Dalam eksperimen Compton.Jika foton datang dengan panjang gelombang 0,4 Å menumbuk sebuah
elektron diam, foton terhambur dengan sudut 530 .Tentukan

a.panjang gelombang foton terhambur

b.energi elektron terhambur

jawaban :

a. Panjang gelombang foton terhambur (λ):

λ = λ₀ + h/mₑc (1 - cos θ)

λ = 0,4 x 10⁻¹⁰ m + (6,63 x 10⁻³⁴ Js) / (9,11 x 10⁻³¹ kg .3 x 10⁸ m/s) (1 - cos 53°)

λ = 0,4004 x 10⁻¹⁰ m

Jadi, panjang gelombang foton terhambur adalah sekitar 0,4004 Å.

b. Energi elektron terhambur (Eₖ):

E₀ = (6,63 x 10⁻³⁴ Js * 3 x 10⁸ m/s) / (0,4 x 10⁻¹⁰ m)

E = (6,63 x 10⁻³⁴ Js * 3 x 10⁸ m/s) / (0,4004 x 10⁻¹⁰ m)

ΔE = E₀ - E

Eₖ = ΔE

42. Foton dari sinar-x dengan panjang gelombang 2,4 Å menumbuk sebuah elektron diam. Setelah
tumbukan foton terhambur dengan sudut 600.Tentukan

a.pergeseran panjang gelombang foton terhambur

b.energi foton yang hilang setelah tumbukan

jawaban :

a. Pergeseran Panjang Gelombang Foton Terhambur (Δλ)

Δλ = λ' - λ = h/m₀c (1 - cos θ)

Δλ = (6,63 x 10⁻³⁴ Js) / (9,11 x 10⁻³¹ kg . 3 x 10⁸ m/s) (1 - cos 60°)

Δλ = 4.85 x 10⁻¹³ m

b.Energi Foton yang Hilang Setelah Tumbukan


λ' = λ + Δλ = 2.4 x 10⁻¹⁰ m + 4.85 x 10⁻¹³ m ≈ 2.40485 x 10⁻¹⁰ m

E = hc/λ E₀ = (6,63 x 10⁻³⁴ Js . 3 x 10⁸ m/s) / (2.4 x 10⁻¹⁰ m) = 8.29 x 10⁻¹⁶ J E' = (6,63 x 10⁻³⁴ Js .3 x
10⁸ m/s) / (2.40485 x 10⁻¹⁰ m) ≈ 8.25 x 10⁻¹⁶ J

ΔE = E₀ - E' = 8.29 x 10⁻¹⁶ J - 8.25 x 10⁻¹⁶ J =4 x 10⁻¹⁸ J

43. Pada eksperimen compton, elektron memiliki energi 0,1 MeV setelah ditumbuk dengan suatu sinar x
dengan energi datang 0,5 MeV .Tentukan

a.panjang gelombang foton terhambur

b.sudut hamburan foton

jawaban :

a. Panjang Gelombang Foton Terhambur

Eγ' = Eγ - Eₑ' Eγ' = 0,5 MeV - 0,1 MeV = 0,4 MeV

E = hc/λ, maka λ = hc/E. λ' = hc/E'

λ' = (1240 eV.nm) / (0,4 x 10⁶ eV) = 3.1 x 10⁻³ nm

Jadi, panjang gelombang foton terhambur adalah sekitar 3.1 x 10⁻³ nm.

b. Menentukan Sudut Hamburan Foton (θ)

λ = hc/E₀ = (1240 eV.nm) / (0.5 x 10⁶ eV) ≈ 2.48 x 10⁻³ nm

Δλ = λ' - λ = 3.1 x 10⁻³ nm - 2.48 x 10⁻³ nm ≈ 0.62 x 10⁻³ nm

Δλ = λ' - λ = h/m₀c (1 - cos θ)

0.62 x 10⁻³ nm = (h/m₀c) (1 - cos θ)

0.62 x 10⁻³ nm = (2.43 x 10⁻¹² m) (1 - cos θ) 1 - cos θ ≈ 0.255 cos θ ≈ 0.745

θ ≈ cos⁻¹(0.745) ≈ 41.8°

Jadi, sudut hamburan foton adalah sekitar 41.8°.

44. Foton dari sinar–x menumbuk elektron diam.Tentukan sudut hamburan foton,jika Pergeseran
2 h
panjang gelombang foton sebesar:
5 mo c

Jawaban :

Δλ = λ' - λ₀ = (h/m₀c)(1 - cos θ)

(2/3)h/(m₀c) = (h/m₀c)(1 - cos θ)

2/3 = 1 - cos θ
cos θ = 1 - 2/3 cos θ = 1/3

θ = arccos(1/3)

Jadi, sudut hamburan foton adalah θ = arccos(1/3)

45. Seberkas foton datang menumbuk sebuah elektron diam. Setelah tumbukan foton terhambur
dengan sudutθ (tan θ = ¾). Tentukan perubahan panjang gelombang foton (nyatakan dalam; h,m,dan c)

Jawaban :

tan θ = ¾

cos θ = sisi samping / sisi miring = 4/5.

Δλ = h/mc (1 - cos θ)

Δλ = h/mc (1 - 4/5)

Δλ = h/mc (1/5)

Jadi, perubahan panjang gelombang foton adalah Δλ = h/5mc.

46. Dalam gejala Compton, tunjukkan bahwa energi kinetik elektron terhambur:
Jawab:
Dari hukum kekekalan energi, energi kinetik elektron terhambur ( K e ) dapat dinyatakan sebagai
selisih antara energi foton yang datang ( E0 ¿dan energi foton yang terhambur ( E s):
K e = E0 - E s

47.Tunjukkan bahwa arah gerak elektron dalam hamburan Compton dapat ditentukan
dengan:
Jawab :
E0
tan ∅
Es

Di mana E0 adalah energi foton datang dan E s adalah energi foton terhambur. Sudut ∅ adalah
sudut hamburan. Hubungan ini berasal dari analisis momentum dan energi dalam proses
hamburan.

48. Jika cahaya sebagai gelombang dapat bersifat sebagai partikel. Apakah suatu partikel
(materi) dapat berperilaku sebagai gelombang? Berikan penjelasan.
Jawab :
Ya, menurut hipotesis de Broglie, partikel seperti elektron dapat berperilaku sebagai gelombang.
Panjang gelombang de Broglie λ untuk suatu partikel dapat dinyatakan dengan:
h
λ
p
di mana ℎ adalah konstanta Planck dan 𝑝 adalah momentum partikel. Ini menunjukkan bahwa
setiap partikel memiliki sifat gelombang.

49.Secara fisik, bagaimanakah makna panjang gelombang de Broglie jika ditinjau untuk
kasus benda makro dan benda mikro (tingkat atomik)?
Jawab:
Untuk benda makro, panjang gelombang de Broglie sangat kecil sehingga tidak dapat diamati
dalam praktik. Sebaliknya, untuk benda mikro seperti elektron, panjang gelombang dapat
menjadi signifikan dan dapat diamati dalam eksperimen seperti percobaan difraksi.

50. Dalam suatu potensial pemercepat (accelerating potential) dengan beda potensial V,
sebuah partikel bermassa m dan muatannya q bergerak. Tentukan panjang gelombang de
Broglie dari partikel itu.
Jawab:
Energi kinetik partikel yang dipercepat oleh beda potensial V adalah:
K = Qv
Dengan menggunakan rumus Panjang gelombang de Broglie :
h
λ
p
Dengan momentum p = √ 2 mK = = √ 2 mqV , maka :
h
λ
√ 2mqV

51.Salah satu postulat Bohr dalam model atom menyatakan bahwa dalam orbit yang
mantap (stationary), elektron yang mengitari inti atom memiliki momentum anguler
terkuantisasi, besarnya:
Jawab :
Ln = nh

a. Jelaskan hubungan hipotesis de Broglie dengan postulat Bohr ini.


Hubungan antara hipotesis de Broglie dan postulat Bohr terletak pada fakta bahwa panjang
gelombang elektron dalam orbit harus sesuai dengan kondisi kuantisasi momentum. Dengan
mengatur panjang gelombang (𝜆) sama dengan keliling orbit:
2 πr=n λ
dari sini, kita mendapatkan:
h
λ=
mv
yang sejalan dengan hipotesis de Broglie.

b. Dari hipotesis de Broglie dan postulat Bohr, tunjukkan bahwa panjang orbit (keliling)
elektron merupakan kelipatan bilangan bulat dari panjang gelombang.

Dengan substitusi 𝜆 ke dalam persamaan keliling orbit:


h
2 πr = n
mv
Maka
nh
r=
2 πr mv

52.Untuk menyelediki kebenaran hipotesisde Briglie, Davisson dan Germer me-lakukan


eksperimen. Jelaskan dengan ringkas eksperimen yang dilakukanDavis
Jawab :

Eksperimen Davisson dan Germer bertujuan untuk menyelidiki sifat gelombang dari partikel,
khususnya elektron, untuk mendukung hipotesis de Broglie yang menyatakan bahwa partikel juga
memiliki sifat gelombang. Pada tahun 1927, Davisson dan Germer memfokuskan elektron ke permukaan
kristal nikel dan mengamati pola difraksi yang terbentuk. Dalam eksperimen ini, elektron
ditembakkan ke permukaan kristal nikel, dan sudut pantulan elektron diukur pada berbagai sudut.
Ketika elektron mengenai kisi kristal nikel, mereka mengalami difraksi—fenomena yang hanya
dapat dijelaskan jika elektron bertindak seperti gelombang. Pola difraksi ini konsisten dengan
persamaan panjang gelombang de Broglie, yang menunjukkan bahwa elektron memiliki panjang
gelombang terkait dengan momentum mereka. Hasil eksperimen ini memberikan bukti
eksperimental pertama yang mendukung hipotesis de Broglie, bahwa partikel seperti elektron
juga memiliki sifat gelombang

53. Hitung Panjang gelombang deBroglie

a.Peluru10 g bergerak dengan laju 500m/s


b.Elektron dengan energi kinetic 1 eV
c.Berikan Kesimpulan terhadaphasil a/ dan b/ terkait dengan Tingkat signifikansi hasil
jawab :
Untuk menghitung panjang gelombang de Broglie λ kita menggunakan persamaan de Broglie:
h h
λ= =
p mv
dengan:
 h = adalah konstanta Planck (6.626×10−34 )J.s
 m adalah massa objek,
 v adalah kecepatan objek
a. Panjang Gelombang de Broglie untuk Peluru
Diketahui :
m = 10 g = 0,01 kg
v = 500 m/s

maka ;

h 6.626 x 10−34
λ= - = 1.3252 x 10−34 m
mv 0 ,01 x 500

b.Panjang gelombang de Broglie untuk elektron


Untuk elektron dengan energi kinetik E k= 1 eV, kita dapat menghitung momentumnya
menggunakan energi kinetik. Energi kinetik elektron dalam joule adalah:
E k= 1 eV = 1 .602×10−19 J
2
p
dengan E k =
2m
sehingga p ditentukan

p = √ 2 m Ek

dengan m = 9.109×10−31 kg
Hasil perhitungan panjang gelombang de Broglie adalah ;
Untuk peluru = λ = 1.3252 × 10−34 m

Untuk electron = λ = 1.2265 × 10−9 m (atau 1.23 nm)

54. Elektron bergerak dengan energi 2 x10−1 9 J.Berapa Panjang gelombang elektron tersebut
Jawab ;
Dengan enggunakan persamaan de Broglie:
h
λ=
p
di mana:
 h adalah konstanta Planck (6.626 ×10−34 J⋅s )
 p adalah momentum elektron.
2
p
Hitung Momentum Elektron ; E k =
2m

di mana m adalah massa elektron (9.109× 10−3 1kg )


kita dapat menuliskan momentum p sebagai:

p = √ 2 m Ek

subsitusi nilai ;
m = 9.109× 10−31 kg dan E k =¿ 2 x 10−19 J untuk mengitung p
panjang gelombang de broglie
−34
h 6. 626 x 10
λ= =
p p
sehingga Panjang gelombang de Broglie adalah λ ≈ 1. 10 x 10−9 m (atau 1.10 nm )
55. Elektron yang mengorbit pada kulit M, tentukan jumlah gelombang pada lintasan orbit
tersebut
Jawab ;
Dalam model Bohr, jumlah gelombang pada lintasan orbit elektron diberikan oleh:
2 πr
n=
λ
Di mana:
 n adalah bilangan kuantum utama untuk kulit tempat elektron berada.
 λ adalah panjang gelombang de Broglie dari elektron.
 r adalah jari-jari orbit elektron.
Langkah-Langkah Penyelesaian
Identifikasi Kulit Elektron (Bilangan Kuantum Utama, nnn)
Kulit M adalah kulit ketiga dalam atom. Setiap kulit diberi bilangan kuantum utama, di mana:
o Kulit K memiliki n = 1
o Kulit L memiliki n = 2
o Kulit M memiliki n = 3
Jadi, untuk elektron pada kulit M, kita dapat tentukan bahwa n =3 .
Jumlah Gelombang n =3
56. Elektron massa diam m0 bergerak dengan laju v. Tentukan v agar panjang gelombang de
Broglie electron
3 h
a. λ=
4 m0 c

5 h
b. λ=
12 m0 c
jawab :
h
λ=
p
dengan:
 h adalah konstanta Planck,
 p adalah momentum elektron, p = γ m0 v ,
1
dimana γ =
√ 1−
v 2 adalah faktor Lorentz.
c
2

Jadi, panjang gelombang de Broglie untuk elektron ini adalah:


h
λ=
γ m0 v

3 h
Bagian a. λ=
4 m0 c

=
h 3 h
s ubsitusi nilai λ ;
γ m0 v 4 m0 c

=
1 3
sederhanakan persamaan
γv 4 c
1 3
γ: .v=
masukan nilai
1 4c


2
v
1− 2
c

bagian b ; . λ= 12 m c
5 h
0

61. Setelah berhasil menemukan muatan elementer (elektron) dan perbandingan muatan dengan
massa elektron, Thomson mengajukan suatu model tentang struktur atom yang dikenal dengan
model plum-pudding. Berikan penjelasan model atom Thomson ini.

Jawaban:

 Model atom plum-pudding yang diajukan oleh J.J. Thomson menggambarkan


atom sebagai bola yang bermuatan positif dengan elektron yang tersebar di
dalamnya seperti "kismis dalam puding."
 Menurut Thomson, atom terdiri dari muatan positif yang menyebar secara merata
di seluruh volume atom, dan elektron-elektron bermuatan negatif terbenam di
dalam muatan positif ini untuk menyeimbangkan muatan atom.
 Model ini kemudian terbukti tidak sepenuhnya benar setelah eksperimen
hamburan Rutherford menunjukkan bahwa muatan positif terkonsentrasi di inti
atom, dan elektron mengelilingi inti dalam orbit.

62. Untuk menyelidiki struktur atom, Rutherford bersama asistennya Geiger dan Marsden
melakukan eksperimen yaitu menembakkan partikel-α menuju sasaran lempeng emas tipis (thin
gold foil). Eksperimen ini dikenal dengan hamburan Rutherford. Jelaskan beberapa informasi
dari hamburan partikel-α tentang susunan atom, dan apa kesimpulan Rutherford

Jawaban:

Eksperimen hamburan Rutherford melibatkan penembakan partikel-α (bermuatan positif)


ke arah lempeng emas yang sangat tipis. Rutherford mengamati bahwa sebagian besar partikel-α
melewati lempeng tanpa dibelokkan, sementara beberapa partikel dibelokkan pada sudut besar,
bahkan kembali ke arah datangnya.

 Sebagian besar atom adalah ruang kosong, karena sebagian besar partikel-α melewati
lempeng emas tanpa dibelokkan.
 Muatan positif dalam atom terkonsentrasi di wilayah yang sangat kecil, yaitu inti atom,
karena sejumlah kecil partikel-α dibelokkan pada sudut besar saat mendekati inti.

Atom terdiri dari inti kecil yang sangat padat dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bergerak di dalam ruang kosong. Muatan positif inti ini berinteraksi dengan
partikel-α yang juga bermuatan positif, menyebabkan pembelokan pada lintasan partikel-
α.

63. Pada soal no. 60, tunjukkan bahwa energi total elektron pada orbit berjari-jari r adalalah

2
−ke
E= . Apa arti tanda negatif?
2r

Jawaban:

Langkah-langkah :
a) Energi total elektron dalam orbit adalah jumlah energi kinetik dan energi
potensialnya. Energi kinetik elektron adalah:
1 2
K= me v
2
b) Energi potensial elektron yang bergerak dalam medan listrik dari inti atom
(muatan + Ze ¿adalah :
2
−k Ze
U=
r
c) Dalam orbit stasioner, gaya sentripetal Fc=me v 2 /r disebabkan oleh gaya
Coulomb Fe=k Ze 2 /r 2, sehingga
2
2 k Ze
me v =
r
d) Dengan memasukkan me v 2kedalam energi kinetik :
2
1 k Ze
K=
2 r
e) Jadi, energi total E adalah:
2 2 2
k Ze k Ze −k Ze
E=K +U= - =
2r r r
f) Arti tanda negatif: Tanda negatif menunjukkan bahwa elektron terikat pada inti
2
k Ze
dengan energi tertentu. Artinya, dibutuhkan energi sebesar untuk
2r
melepaskan elektron dari pengaruh inti dan menjadikannya bebas.

64. Apa yang menjadi keberatan (kelemahan) terhadap model atom Rutherford?

Jawaban:

Model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan stabilitas atom. Menurut teori
elektromagnetik klasik, elektron yang bergerak melingkar di sekitar inti harus mengalami
percepatan sentripetal dan memancarkan radiasi elektromagnetik. Ini berarti elektron akan
kehilangan energi secara terus-menerus, memperpendek orbitnya, dan akhirnya jatuh ke inti
atom. Namun, dalam kenyataannya, atom stabil dan elektron tidak jatuh ke inti. Kelemahan ini
kemudian diatasi oleh model atom Bohr, yang menyatakan bahwa elektron hanya dapat berada
pada orbit-orbit tertentu dengan energi terkuantisasi, dan tidak memancarkan radiasi saat berada
dalam orbit tersebut.

65. Fakta eksperimental dengan spektro-meter menampilkan bahwa spektrum yang dipancarkan
gas misalkan gas hidrogen terdiri dari spektrum garis (linespectra). Bagaimana fakta ini jika
dikaitkan dengan teoriatom Rutherford.
Jawaban:
Jadi, fakta spektrum garis dalam spektrum hidrogen menunjukkan bahwa:
1. Elektron dalam atom tidak memiliki energi kontinu, melainkan berada pada tingkat
energi diskret.
2. Teori Rutherford tidak dapat menjelaskan fenomena ini, dan perbaikan dengan teori Bohr
memberikan penjelasan yang lebih tepat tentang perilaku elektron dan spektrum garis.
Spektrum garis gas hidrogen menjadi salah satu bukti utama yang mendukung konsep tingkat
energi diskret dalam atom, yang pada akhirnya mengarah pada pengembangan mekanika
kuantum.
66. Balmer berhasil menemukan rumus empirik untuk menentukan panjang gelombamg garis
spektrum atom hidrogen yang berada didaerah spektrum tampak (visible spectrum),disebut
eret Balmer.Tulisakan rumus tersebut.
Jawaban:
Rumus empiris yang ditemukan oleh Johann Balmer pada tahun 1885 untuk menghitung panjang
gelombang garis-garis spektrum hidrogen dalam daerah spektrum tampak disebut Rumus
Balmer. Rumus ini hanya berlaku untuk deret Balmer, yaitu transisi elektron dalam atom
hidrogen yang terjadi ke tingkat energi n = 2.
Rumus Balmer untuk panjang gelombang (λ) adalah sebagai berikut:
1
λ (
1 1
=R H 2 − 2
2 n )
 λ=¿ panjang gelombang cahaya yang dipancarkan,
 R H =¿ konstanta Rydberg,yang nilainya adalah sekitar 1.097 ×10 7 m−1,
 n=¿ bilangan bulat yang lebih besar dari 2(n=3,4,5,...),yang menunjukkan tingkat energi
elektron sebelum transisi.
Panjang gelombang yang dihasilkan dari rumus ini jatuh dalam spektrum tampak, sehingga
garis-garis spektrum ini bisa dilihat dengan mata telanjang. Deret Balmer mengandung
beberapa garis terkenal, seperti:
 n = 3: Garis Hα (merah) pada 656 nm,
 n = 4: Garis Hβ (biru-hijau) pada 486 nm,
 n = 5: Garis Hγ (ungu) pada 434 nm,
 n = 6: Garis Hδ (ungu) pada 410 nm.
Rumus Balmer menjadi dasar dalam memahami spektrum hidrogen dan mengarah pada
pengembangan teori kuantum atom.
67.Spektrum garis-garis deret Balmer diberi notasi ;
Η a ( merah ) , Η β ( biru ) , Η γ ( ungu ) , Η δ ( ungu ) , dsb .Tentukan panjang gelombangnya.

Jawaban:
Untuk menentukan panjang gelombang garis-garis spektrum dalam deret Balmer ( Η a , Η β , Hγ,
Η δ ), kita menggunakan rumus Balmer yang telah disebutkan sebelumnya:

1
λ (
1 1
=R Η 2 − 2
2 n )
Dengan R Η adalah konstanta Rydberg yang bernilai 1.097×107 m—1 dan n adalah bilangan
bulat yang menunjukkan tingkat energi awal elektron.
Sekarang, kita hitung panjang gelombang untuk beberapa garis spektrum deret Balmer:
1. Hα (merah): transisi dari n = 3 ke n = 2.
1
λ
7 −1 1
=1.097 ×10 m 2
2 3
1
(
− 2
)
1
λ
1 1
( )
=1.097 ×10 7 m−1 − =1.097 ×107 m−1 ×
4 9
5
36
36
λ= 7
=656.3 nm
1.097× 10 ×5
2. Hβ (biru-hijau): transisi dari n = 4 ke n = 2.
1
λ
7 −1 1
=1.097 ×10 m 2
2 4
1
(
− 2
)
1
λ
1 1
=1.097 ×10 7 m−1 −
4 16 ( )
=1.097× 107 m−1 ×
3
16
16
λ= 7
=486 ,1 nm
1.097× 10 ×3
3. Hγ (ungu): transisi dari n = 5 ke n = 2.
1
λ
7 −1 1
=1.097 ×10 m 2
2 5(1
− 2
)
1
λ
=1.097 ×10 7 m−1 −(
1 1
4 25 )
=1.097 × 107 m−1 ×
21
100
100
λ= 7
=434 , 0 nm
1.097× 10 ×21

4. Hδ (ungu): transisi dari n = 6 ke n = 2.


1
λ
7 −1 1
=1.097 ×10 m 2
2 6
1
− 2
( )
1
λ
=1.097 ×10 7 m−1 −(
1 1
4 36 )
=1.097× 107 m−1 ×
8
36
36
λ= 7
=410 , 2nm
1.097× 10 ×8
Jadi, panjang gelombang garis-garis spektrum untuk deret Balmer adalah:
 Η a (merah): 656.3 nm

 Η β (biru-hijau): 486.1 nm

 Hγ (ungu): 434.0 nm
 Η δ (ungu): 410.2 nm

68. Selain deret Balmer,dikenal deret-deret spektrum yang lain menurut nama penemunya.
Sebutkan nama dan daerah spektrumnya,serta tulisakan persamaan panjang gelombang deret-
deret tersebut.
Jawaban :
Berikut adalah deret-deret tersebut, termasuk nama, daerah spektrum, dan persamaan untuk
panjang gelombangnya.
1. Deret Lyman (ditemukan oleh Theodore Lyman)
 Daerah spektrum: Ultraviolet
 Transisi: Elektron jatuh ke n = 1 dari tingkat energi yang lebih tinggi (n = 2, 3, 4, ...).
 Persamaan panjang gelombang:
1
λ (
1 1
=R Η 2 − 2
1 n )
 Untuk n =2,3,4,…

2. Deret Balmer (ditemukan oleh Johann Balmer)


 Daerah spektrum: Tampak (Visible)
 Transisi: Elektron jatuh ke n = 2 dari tingkat energi yang lebih tinggi (n = 3, 4,
5, ...).
 Persamaan panjang gelombang:
1
λ
1 1
=R Η 2 − 2
1 n ( )
 Untuk n=3,4,5,…

3. Deret Paschen (ditemukan oleh Friedrich Paschen)


 Daerah spektrum: Inframerah dekat (Near Infrared)
 Transisi: Elektron jatuh ke n = 3 dari tingkat energi yang lebih tinggi (n = 4, 5,
6, ...).
 Persamaan panjang gelombang:
1
λ
1 1
=R Η 2 − 2
3 n ( )
 Untuk n=4,5,6,…

4. Deret Brackett (ditemukan oleh Friedrich Brackett)

 Daerah spektrum: Inframerah (Infrared)


 Transisi: Elektron jatuh ke n = 4 dari tingkat energi yang lebih tinggi (n = 5, 6,
7, ...).
 Persamaan panjang gelombang:

1
λ
1 1
(
=R Η 2 − 2
4 n )
 Untuk n=5,6,7,…
5. Deret Pfund (ditemukan oleh August Herman Pfund)
 Daerah spektrum: Inframerah jauh (Far Infrared)
 Transisi: Elektron jatuh ke n = 5 dari tingkat energi yang lebih tinggi (n = 6, 7,
8, ...).
 Persamaan panjang gelombang:
1
λ
1 1
=R Η 2 − 2
5 n ( )
 Untuk n=6,7,8,…
6. Deret Humphreys (ditemukan oleh Curtis J. Humphreys)
 Daerah spektrum: Inframerah sangat jauh (Extreme Infrared)
 Transisi: Elektron jatuh ke n = 6 dari tingkat energi yang lebih tinggi (n = 7, 8, 9,
...).
 Persamaan panjang gelombang:
1
λ (
1 1
=R Η 2 − 2
6 n )
 Untuk n=7,8,9,…

69. Berdasarkan model atom Rutehford,Niels Bohrs mengajukan beberapa postulat tentang atom
hidrogen,sebutkan!
Jawaban :
Berdasarkan model atom Rutherford, Niels Bohr mengajukan beberapa postulat tentang atom
hidrogen, yaitu:
 Elektron mengelilingi inti atom dalam lintasan melingkar yang disebut orbit atau kulit
atom
 Setiap orbit atau kulit atom memiliki energi tetap
 Elektron tidak menyerap atau melepas energi, kecuali saat berpindah dari satu kulit ke
kulit lainnya
 Ketika elektron berpindah kulit, selisih energi akan dipancarkan sebagai radiasi
 Lintasan-lintasan yang diperbolehkan elektron adalah lintasan-lintasan yang mempunyai
momentum sudut kelipatan bulat dari h2π (π=3,14)

70. .Dari kuantisasi momentum anguler;L = n ħ ,dimana ħ = h/2 π dan Kecepatan orbit elektron
soal no.6.
a.tunjukan rumus kuantisasi jejari orbit elektron atom hidrogen
b.substitusikan harga tetapan-tetapan untuk mendapatkan jejari Bohr
jawaban :
71. dengan mensibstitusikan jejari orbit elektron soalno.70 ke dalam rumus energi Total elektron
soal no.63;
a.tunjukan rumus kuantitas energi elektron, yaitu:
me 4
En =
¿¿
b. substitusikan harga tetapan-tetapan ke dalam rumus En. Jelaskan makna fisis untuk n = 1 dan
untuk n =
jawaban :

Soal 72
Tinjau elektron atom hidrogen yang berpindah lintasan dari A (keadaan nA) ke B
(keadaan nB). Menurut postulat Bohr, elektron memancarkan energi (foton).
Jawab ;
a.Tunjukkan bahwa panjang gelombangnya dengan:

𝜆 =
hc
∆E

Dimana ∆ E=E A −¿ E B ¿

b. Dengan memasukkan harga tetapan-tetapan, hitung nilai C. Berikan penjelasan


terhadap nilai C.
Setelah substitusi konstanta, kita mendapatkan nilai panjang gelombang yang sesuai dengan
transisi energi elektron.
c. Substitusikan harga C ke rumus hasil-hasil eksperimen Balmer.
Hasil eksperimen Balmer memberikan panjang gelombang yang terukur untuk transisi hidrogen,
yang dapat dibandingkan dengan hasil kalkulasi dari rumus di atas.
Soal 73
Jelaskan terjadinya spektrum garis-garis atom hidrogen yang dinyatakan dalam soal no.
68. Berikan kesimpulan.
Jawab :
Spektrum garis-garis atom hidrogen terjadi akibat transisi elektron antara tingkat energi yang
berbeda. Ketika elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah,
energi yang dilepaskan dalam bentuk foton menghasilkan garis-garis spektrum pada panjang
gelombang tertentu. Ini menjelaskan karakteristik spektrum garis yang terukur.
Soal 74
Bila terjadi transisi elektron dalam orbit atom hidrogen. Manakah frekuensi terbesar yang
dipancarkan jika elektron pindah dari:
Jawab :
 n=2 ke n=1
 n=3 ke n=2
 n=4 ke n=3
 n=4 ke n=2
 n=5 ke n=2
Frekuensi tertinggi terjadi pada transisi yang paling besar energinya, yaitu dari n=2 ke n=1.
Soal 75
Berapa energi foton sinar tampak yang dipancarkan atom hidrogen ketika terjadi transisi
elektron dari kulit ke-4 ke kulit ke-2?
Jawab :
Energi foton dapat dihitung dengan:

E = 13.6 e V ( 1 1
2
− 2
n1 n 2 )
Subsitusikan n1= dan n2= 4 :

E = 13.6 e V ( 1 1
2
2 4 )
− 2 = 13.6 e V ( 14 − 161 ) = 13.6 e V ( 4−1
16 )
= 13.6 e V

Anda mungkin juga menyukai