pendahuluan laporan
pendahuluan laporan
pendahuluan laporan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pejabat Fungsional Penyuluh Agama yang selanjutnya disebut penyuluh Penyuluh Agama adalah
ASN yang diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang
Berwenang untuk melakukan bimbingan atau penyuluhan agama, dan pengembangan bimbingan
atau penyuluhan agama dan pembangunan. Bimbingan atau Penyuluhan adalah suatu proses
pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi,
konseling, edukasi, fasilitasi dan advokasi baik secara lisan, tulisan dan praktik dalam rangka
pengembangan pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok masyarakat sasaran agar mereka
mengetahui, termotivasi dan mampu memahami, melaksanakan ajaran agama dengan benar
sekaligus mempunyai kepedulian dan partisipasi aktif dalam pembangunan bidang social atau
keagamaan dengan menggunakan bahasa atau ajaran agama. Penyuluh Agama juga merupakan
juru penerang penyampai pesan bagi masyarakat mengenai prinsip-prinsip dan etika nilai
keberagaman yang baik. Disamping itu Penyuluh Agama Islam merupakan ujung tombak dari
Kementerian Agama dalam pelaksanaan tugas membimbing umat Islam dalam mencapai
kehidupan yang bermutu dan sejahtera lahir batin. Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional
Penyuluh Agama sesuai dengan jenjang jabatannya, sebagaimana diatur dalam Permenpan RB
Nomor 9 Tahun 2021 melakukan bimbingan atau penyuluhan agama dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan keagamaan dan pembangunan kepada masyarakat.
2. Dasar
A. Permenpan RB Nomor 9 Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama.
B. Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 516 Tahun 2003 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Penyuluh Agama Islam dan Angka Kreditnya.
3. Maksud danTujuan
A. Maksud
- Agar pelaksanaan bimbingan penyuluhan terhadap masyarakat dapat terlaksana sesuai dengan
ketentuan peraturan atau regulasinya;
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA TEBING TINGGI
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BAJENIS
Jl. Letda Sudjono. Kelurahan Pinang Mancung. Kecamatan Bajenis. Kota Tebing Tinggi.
20621
- Agar pelaksanaan penyuluhan terhadap masyarakat sesuai dengan ketentuan petunjuk teknis
bidang bimbingan masyarakat Islam.
B. Tujuan
4.Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyuluh agama Islam meliputi penyampaian ajaran agama Islam,
memberikan bimbingan agama, mengembangkan potensi masyarakat, meningkatkan kesadaran
beragama, dan menjaga kerukunan antar umat beragama serta penyebarluasan informasi,
komunikasi, motivasi, konseling, edukasi, fasilitasi dan advokasi baik secara lisan, tulisan dan
praktik dalam rangka pengembangan pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok masyarakat
sasaran agar mereka mengetahui, termotivasi dan mampu memahami, melaksanakan ajaran agama
dengan benar sekaligus mempunyai kepedulian dan partisipasi aktif dalam pembangunan bidang
sosial atau keagamaan.
5. Indikator Keberhasilan
Dengan terlaksananya bimbingan dan penyuluhan pada setiap kelompok sasaran binaan, maka
diharapkan akan menghasilkan :
A. Mampu meningkatkan kualitas wawasan keilmuan dan keagamaan kelompok sasaran.
B. Mampu mencari solusi dalam penanganan kasus keagamaan yang terjadi di Masyarakat.
C. Memahami perlunya meningkatkan kualitas penyuluh dan pelayanan prima kepada
masyarakat.
D. Adanya peningkatan pemahaman keagamaan masyarakat, meningkatnya komitmen masyarakat
terhadap agama dan terciptanya iklim kesalehan sosial.
BAB II
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA TEBING TINGGI
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BAJENIS
Jl. Letda Sudjono. Kelurahan Pinang Mancung. Kecamatan Bajenis. Kota Tebing Tinggi.
20621
A. Metode Ceramah
Yaitu metode yang digunakan untuk menyampaikan materi bimbingan dan penyuluhan secara
umum oleh penyuluh terutama jika materi yang disampaikan hanya membutuhkan komunikasi
satu arah saja.
Yaitu metode yang dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para jamaah menanyakan
masalah masalah yang belum dipahami dan dijawab oleh penyuluh, demikian pula penyuluh bisa
memberikan pertanyaan kepada jamaah terutama untuk mengetahui sampai dimana materi
penyuluhan sudah dapat dipahami oleh jamaah, dan dengan materi ini dapat menciptakan sistem
komunikasi dua arah.
C. Metode Demonstrasi
Yaitu metode yang digunakan dengan memberikan contoh untuk melakukan sesuatu terutama
ibadah praktis
D. Metode bercerita
Metode cerita diberikan disela-sela materi yaitu cerita yang berisi ketauladanan dan petuah agar
bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
BAB III
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN AGAMA KOTA TEBING TINGGI
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BAJENIS
Jl. Letda Sudjono. Kelurahan Pinang Mancung. Kecamatan Bajenis. Kota Tebing Tinggi.
20621
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah terlaksananya kegiatan bimbingan dan penyuluhan kepada kelompok binaan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa terjalinnya hubungan komunikasi dua arah yang baik antara penyuluh dengan peserta
binaan penyuluhan termasuk kesesuaian materi yang disampaikan. Dalam melaksanakan bimbingan dan
penyuluhan agama kepada masyarakat, penyuluh agama melaporkan seluruh rangkaian tugasnya
agar terjalin koordinasi dan evaluasi untuk kinerja yang lebih baik gunamengembangkan potensi
masyarakat, meningkatkan kesadaran beragama, dan menjaga kerukunan antarumat beragama
sekaligus mempunyai kepedulian dan selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan bidang sosial
atau keagamaan.
B. Saran
Adapun saran yang perlu diperhatikan dan disampaikan bahwa perlunya kelengkapan media
pendukung dan alat bantu peragaan dalam proses penyampaian materi kepada peserta binaan
penyuluhan. Seperti : Proyektor, serta alat bantu lainnya yang dianggap perlu. Adapun untuk para
penyuluh agama agar senantiasa lebih meningkatkan lagi kegiatan bimbingan penyuluhan yang
lebih baik, inovatif, berkreasi dan kekinian.
Diketahui,
Kepala Seksi Bimas Islam Penyuluh ASN PPPK