0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan21 halaman

Pertemuan 2 - Studi Tentang Umat Manusia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 21

STUDI TENTANG UMAT

MANUSIA

Oleh :
Luh Putu Shanti K, S.Psi, M.Psi
Pendahuluan

 Tujuan dari mempelajari manusia, kebudayaan


dan masyarakat meliputi beberapa hal 
menandai gejala-gejala kemasyarakatan, melihat
hubungan gejala dan analisis dengan konsep
yang ada di bidang antropologi dan sosiologi.

 Pemahaman gejala kemasyarakatan dibutuhkan


karena kondisi Indonesia yang amat beragam
dalam berbagai aspek.
 Perhatian terhadap kehidupan
bermasyarakat telah dimulai dengan
adanya penelitian-penelitian tentang
kemasyarakatan oleh Koentjaraningrat
(1990).
 Menurut Koentjaraningrat  penelitian
tentang kemasyarakatan ini dibagi
menjadi 4 tahap yaitu :
Fase Pertama (sebelum tahun 1800) :

 Upaya mendeskripsikan antar kelompok


yang dilihat dari sudut pandang penulis 
melalui tulisan-tulisan yang
menggambarkan tingkah laku, pola pikir,
bahkan ciri-ciri tertentu yang melekat
pada sebuah kelompok ; tulisan yang
berasal dari pada pedagang atau
pelancong yang hendak berdagang atau
mencari sumber barang dagangan.
 Tulisan yang dibuat tidak berupa karya
ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan  menekankan
pada kesukaan penulis atau bahkan
dibumbui dengan khayalan penulis 
ETNOGRAFI.
 Etnografi adalah deskripsi kelompok atau
bangsa yang tengah digambarkan dan
diterjemahkan melalui tulisan.
 Etnografi berbeda dengan etnologi 
etnologi merujuk pada ilmu yang
melakukan perbandingan antar suku atau
bangsa.
 Tulisan tentang Eropa terdokumentasi
lebih baik bila dibandingkan dengan
bangsa lain  “orang Eropa melihat
bahwa masyarakat yang mereka lihat
tidak sama dengan diri mereka” 
ETNOSENTRISME.
 ETNOSENTRISME adalah merasa
kelompoknya lebih baik dari kelompok
lainnya  mengakibatkan munculnya 3
sikap orang Eropa terhadap bangsa lain
yaitu bangsa lain dipertimbangkan untuk
masuk kategori iblis ; merasa bangsa lain
masih “murni” (primitif) dan masih tampil
apa adanya ; mengumpulkan benda-benda
adat dari masyarakat primitif.
Fase Kedua :

 Fase kedua dimulai saat muncul


pemikiran bahwa masyarakat non
Eropa masih murni  penyelidikan
terhadap bagaimana sosok Eropa dan
non Eropa dilihat  yang dijawab
dengan teori evolusi manusia.
 Bahwa perkembangan manusia adalah
linear, sehingga masyarakatnya pun
demikian  artinya masyarakat non Eropa
merupakan bentuk masyarakat yang
masih sederhana yang secara perlahan
akan berevolusi.
 Bangsa Eropa melihat bangsa non Eropa
sebagai sisa dari kebudayaan masa lalu.
Fase Ketiga :

 Eropa berhasil memantapkan


kekuasaan di Asia dan Afrika  nyaris
tidak ada sepetak wilayah di Asia dan
Afrika yang tidak dikuasai oleh Eropa.
Fase Keempat :

 Ditandai dengan perkembangan


pengetahuan yang semakin luas 
beragam penemuan baru dan
perkembangan sosial, politik, ekonomi,
pertahanan dan keamanan dunia berubah
seiring waktu (berakhirnya PD II).
Kontribusi Ilmu dalam Mempelajari
Masyarakat :

 Antropologi didefinisikan sebagai ilmu


yang mempelajari manusia  sama saja
dengan ilmu lain yang mempelajari
manusia seperti sosiologi dan psikologi.
 Antropologi menyentuh semua bidang dan
kajian pada manusia.
 Kottak (2004)  antropologi adalah studi
tentang umat manusia yang berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat
tentang manusia dan tingkah lakunya
untuk memperoleh pengetahuan lengkap
tentang keanekaragaman manusia.
 Area kajian antropologi meliputi
sosiokultural ; arkeologi ; biologi ; dan
antropologi linguistik.
Area Sosiokultural :

 Mempelajari masyarakat dan


kebudayaan yang memberikan
gambaran, analisis, interpretasi, dan
menjelaskan persamaan, serta
perbedaan sosial dan budaya 
dengan cara etnografi.
Area Arkeologi :

 Tugasnya adalah mengonstruksi ulang,


menggambarkan, dan interpretasi tingkah
laku manusia dan pola kebudayaan di
masa lampau melalui benda-benda yang
masih ada.
Area Biologi :
 Antropologi berhubungan erat dengan biologi 
terkait evolusi manusia yang diketahui fosil ;
genetika manusia ; perkembangan dan
pertumbuhan manusia ; kehidupan sosial
makhluk primata non-manusia.
 Kesimpulan  menandakan bahwa manusia
tidak terlepas dari masalah fisik yang memang
secara evolusi sudah dibuktikan.
Area Linguistik :

 Mempelajari bahasa dalam konteks sosial


budaya yang melintasi ruang dan waktu.
 Bagaimana makhluk primata non manusia
berkomunikasi di masa lalu
 Mempelajari otak manusia melalui bahasa.
 Mempelajari variasi pola pikir dari
kebudayaan yang berbeda-beda.
 Sosiologi  merupakan studi tingkah laku
sosial dan kelompok manusia  fokusnya
pada pengaruh sosial, sikap dan tingkah
laku, dan bagaimana masyarakat
mengubah dan membangunnya (Schaefer
& Lamm, 1994).
 Psikologi  mempelajari tingkah laku
manusia dan proses-proses mental.
Metode Penelitian Kemasyarakatan :

 Etnografi  upaya untuk memperhatikan


tindakan dari kejadian yang menimpa orang
yang ingin kita pahami (Spradley, 1997) 
pencatatan mengenai tingkah laku, bahasa,
dsb sehingga dapat dimaknai oleh orang lain.
 Observasi Partisipasi  peneliti masuk ke
dalam kehidupan masyarakat, melihat,
dan bahkan mengikutinya, sehingga
masyarakat yang diteliti tidak melihatnya
sebagai orang asing lagi.
 Wawancara  memperoleh data atau
informasi melalui berbincang dan
mempunyai tujuan khusus.
 Arsip  data penelitian yang bersifat historis
berupa catatan harian pribadi, monumen,
dokumen pemerintah, foto, cerita rakyat, surat
kabar, hasil rekaman (Kartodiro, 1979).
 Survei  datanya berupa gambaran / deskripsi ;
perhatian utamanya adalah pada variabel yang
dianggap penting oleh peneliti ; alat ukurnya
berupa serangkaian pertanyaan yang didesain
khusus.

Anda mungkin juga menyukai