KSP SDN Gunungsari Cikakak 20203057
KSP SDN Gunungsari Cikakak 20203057
KSP SDN Gunungsari Cikakak 20203057
HENDAYANA, S. Pd. SD
NIP. 196905011992031006
INSTRUMEN TELAAH KOSP
TAHUN PELAJARAN 2024/2025
Catatan:
HENDAYANA, S. Pd. SD
NIP. 196905011992031006
KATA PENGANTAR
Puji serta Syukur kami panjatkan kehadirat illahirobbi karena atas berkah, rahmah serta
inayahnya akhirnya semua perjuangan yang sangat sulit telah terlewati dengan baik hingga kami
dapat menyelesaikan penyususnan Kurikulum Satuan Pendidikan, walaupun begitu kami
menyadari masih banyak kekurangan disana-sini yang belum memenuhi standar yang
diharapkan mengingat masih minimnya data dan fakta yang minim yang bisa kami dapatkan
serta tidak adanya kelanjutan masa lalu dari data yang ada, namun semua adalah pembelajaran
yang sangat berharga untuk kami lebih semangat menggali potensi dan data yang ada.
Kurikulum Satuan Pendidikan adalah merupakan acuan kegiatan ataupun pelaksanaan
kegiatan di satuan Pendidikan, dimana satuan Pendidikan sebagai pelaksana lapangan memiliki
petunjuk serta arahan dari acuan administrative yang bisa di pertanggungjawabkan.
Implementasi Kurikulum Merdeka yang di terapkan pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP)
merupakan leading organisasi lembaga Pendidikan sehingga pada KSP ini banyak
mencantumkan prinsip-prinsip kegiatan yang disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan serta
kearifan local yang ada di sekitar lingkungan Lembaga penyelenggara Pendidikan atau Satuan
Pendidikan.
Pembuatan Kurikulum Satuan Pendidikan SD Negeri Gunungsari Kecamatan Cikakak
Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2024/2025 dibuat secara langsung oleh Team Penyusun
Satuan Pendidikan SD Negeri Gunungsari serta dalam pengawasan dan bimbingan serta
persetujuan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, untuk itu tak lupa kami team penyusun juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan kurikulum ini khususnya kami ucapkan yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Hendayana, S. Pd. SD Pengawas SD Dinas Pendidikan Kecamatan Cikakak selaku
Mentor serta pembimbing kami yang setia dan sabar.
2. Ibu Ami Lasmini, M. Pd. I sebagai Mentor serta Pengawas PAI Kecamatan Cikakak yang
penuh dedikasi dan tekun membimbing.
3. Semua tokoh serta Komite Pendidikan SD Gunungsari yang selalu mendukung kegiatan.
4. Semua orang tua dan wali serta pihak yang mendukung penyusunan KSP
Semoga apa yang telah diberikan baik moril maupun spirituil kepada kami mendapatkan balasan
yang lebih baik dari Allah SWT. Aamiin.
Kesalahan, kekurangan serta kekhilafan adalah sifatnya manusia yang fana dalam berbuat
dan berkarya, untuk itu saran dan kritikan yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan
dari semua pihak. Akhir kata semoga Penyusunan Kurikulum ini mampu menjadikan semangat
serta dorongan kami untuk lebih membaktikan diri pada dunia Pendidikan yang kami cintai.
Cikakak, 16 Juli 2024
Team Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR VERIFIKASI / VALIDASI i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
Hal
1. SK Team Pengembangan KSP ……………………………………………………………54
2. Dokumen dan Berita Acara …………………………………………………………….. 57
3. SK Penetapan KSP …………………………………………………………………….. 62
4. CP, ATP dan Perencanaan Pembelajaran Mapel Umum Fase A, B, dan C ……………. 64
5. Contoh RPP Mulok / Modul Mulok …………………………………………………….
6. Contoh Modul P5 ………………………………………………………………………..
7. Program GLS ……………………………………………………………………………..
8. Program Anti Perundungan …………………………………………………………………
9. Rencana Pendidikan Anti Korupsi ………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di satuan pendidikan dan sebagai acuan seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum satuan pendidikan dikembangkan
dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh
pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah dan kearifan lokal.
Pada dasarnya Kurikulum Satuan Pendidikan adalah merupakan Panduan akademik sebuah
Lembaga Pendidikan yang dibuat sendiri sesuai visi misi yang berlandaskan karakter satuan
Pendidikan tersebut baik secara individual warga dilingkungan Lembaga maupun kearifan
local yang tersedia serta sumber daya yang tersedia baik manusia maupun alamnya. Sehingga
disinilah tuntutan bagi dunia Pendidikan di era modern ini agar mampu menumbuh
kembangkan siswa didiknya sesuai karakter serta kearifan lokal yang serta membimbing
siswa dan mengarahkan peserta didiknya menuju generasi yang siap dan sigap menghadapi
tantangan zaman.
Berkaca dari kondisi demikianlah maka SDN Negeri Gunungsari menuangkan perencanaan
operasional kegiatan satuan Pendidikan melalui kurikulum yang disusun Bersama semua
pemangku kepentingan Lembaga yaitu Kepala Sekolah, Dewan Guru, Staf Pendidikan,
Komite Sekolah serta warga lingkungan Pendidikan yang kompeten dengan lingkungan
sekolah dan Pendidikan.
Dokumen ini merupakan dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Sekolah
Dasar Negeri Gunungsari yang disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah Dasar Negeri Gunungsari ini
mengakomodir kebutuhan para murid mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21
yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Critical thinking, communicative, dan
Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan Pengimplementasian Profil
Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan
1
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah. Untuk mencapai tujuan di atas, sekolah membutuhkan sebuah
dokumen sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya.
Sekolah Dasar Negeri Gunungsari berdiri sejak tahun 1979, merupakan salah satu SD
Negeri yang berada di Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi, Berada di wilayah dataran
agak tinggi ±600-1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain itu jarak tempuh dari
pantai dan Jalan Provinsi ± 15 kilometer, dengan kondisi geografis berada dikelilingi wilayah
milik Perkebunan PT. Yanita Indonesia, menempati tanah seluas 1000 m², yang teletak di
Jalan Sangiang Km. 12 Kampung Gunungsari RT. 03/ 01 Desa Cileungsing Kecamatan
Cikakak Kabupaten Sukabumi.
Tanah yang digunakan SD Negeri Gunungsari adalah merupakan Hak Guna Usaha milik
PT. Yanita Indonesia yang bergerak di bidang Usaha Perkebunan Karet, Cengkeh dan teh
yang kemudian secara Hukum telah memberikan Hak Guna Pakai (HGP) pada SD Negeri
Gunungsari yang di tuangkan dalam surat pernyataan Perusahaan.
SDN Gunungsari pertama dididirikan pada tahun 1979 dan beroperasional pada tahun
1981. Sebagian siswanya adalah putra-putri pegawai perkebunan yang nota bene banyak
pendatang, maka saat perusahaan mengalami krisis keuangan banyak karyawan yang di putus
hubungan kerja banyak karyawan yang resign ada yang pulang ke kampung halaman atau
pindah tempat kerja akhirnya yang tersisa hanya penduduk asli yang jumlahnya sangat sedikit
dimana hanya mencapai puluhan keluarga yang ada diwilayah kampung Gunungsari,
Sangiang dan Ciherang serta Legoknyenang. Dengan demikian kondisi sosial Orang Tua
siswa rata-rata menengah kebawah, namun tingkat kepedulian cukup bagus. Disisi lain
kondisi ekonomi yang demikian itu menimbulkan dampak bagi perkembangan pendidikan di
Sekolah Dasar Negeri Gunungsari. Dalam jumlah siswa yang sangat sedikit maka RAPBS
dari dana BOS pun sangat minim sehingga berimbas pada penyediaan SDM pendidik masih
kurang, sarana prasarana pembelajaran sehingga menemui kendala, sisi lain ekonomi Orang
Tua terhadap daya dukung kegiatan Siswa juga Dana Anggaran yang diterima dari pemerintah
karena kesesuaian jumlah siswanya.
Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat
mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap
belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan
yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar. Pendampingan aktif dari guru-guru
dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai
yang diharapkan.
Sekolah Dasar Negeri Gunungsari meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan
dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila
siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan
hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat
ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah memiliki beragam
kearifan local seperti permainan, budaya masyarakat, tanaman mulai dari tanaman buah, hias,
dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
2
memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan
menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka. Dengan demikian, program
yang dirancang memerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah
spiritual sebagai payung besar mereka dalam menghadapi perkembangan era globalisasi
sehingga tegar tak terpengaruhi perubahan negative dari perkembangan teknologi yang
mendunia.
Setiap anak memiliki kodrat alam dan kodrat zaman yang dibawanya masing-masing
sejak lahir. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan lingkungan di mana peserta didik berada,
sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan keterampilan (soft skill) yang diberikan kepada
peserta didik agar mereka dapat hidup dan berkarya sesuai dengan perkembangan zaman.
Dimana pendidikan dan pengajaran yang harus berpegang pada kodrat alam dan kodrat zaman
peserta didik.
Kodrat Alam yang dimaksud adalah kekuatan, potensi, atau keadaan diri yang secara
alamiah melekat pada diri masing-masing peserta didik. Kodrat Zaman adalah kekuatan,
potensi, atau keadaan diri yang berubah sesuai dengan kondisi sosial, budaya masyarakat, atau
perkembangan zaman. Kodrat alam dan kodrat zaman merupakan konsep Ki Hajar Dewantara
dalam memisahkan antara identitas, prilaku, dan aspek-aspek individual yang alamiah dan di
mana hal ini dapat diwariskan.
Peserta Didik SDN Gunungsari Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi juga
memiliki karakteristik yang unik dimana mereka cenderung masih bermain secara tradisional
ataupun berhubungan dengan kearifan lokal alam sekitar yang masih asli jauh dari
moderenisasi kehidupan dimana lingkungan sekitar masih memiliki sumber daya alam yang
masih kaya dengan keasliannya. Alam pegunungan serta perkebunan yang berada sekitarnya
sangat mempengaruhi alam permainan dan aktivitas pikiran mereka akan kesederhanaan pola
piker dan permainan mereka.
Peserta didik SDN Gunungsari Cikakak adalah berasal dari Desa Cileungsing
Kecamatan Cikakak yang berdomisili di dikampung Gunungsari, Babakan Baledesa, Babakan
Putri, Ciherang, dan Sangiang serta Legoknyenang Desa Argamulya Dimana Kampung
tersebut jauh dari akses kearah Kampung lain di desanya dan lebih dekat ke Gunungsari yang
mana jumlah penduduknya sangat sedikit dibanding dengan kampung-kampung lain di Desa
Cileungsing dan Argamulya, selain itu jarak antara kampung ini juga berjauhan dengan
kampung-kampung lainnya sehingga yang terdekat jarak ke sekolah adalah SDN Gunungsari
sementara kampung lain berdekatan dan jumlahnya juga banyak.. Pada Tahun Pelajaran
2024/2025 peserta didik SDN Gunungsari adalah berjumlah 53 naik 4 persen dibanding
Tahun Pelajaran 2024/2025, dimana siswa yang mendaftar tahun ini lebih banyak dibanding
yang keluar. Adapun 60% Peserta didik adalah berasal dari kampung Gunungsari dan sisanya
40% berasal dari kampung lain.
Sebagian besar kegiatan peserta didik SDN Gunungsari setelah pulang sekolah adalah
ada yang sekolah keagamaan ada juga yang pengajian, mengingat wilayah tersebut juga masih
bersifat Masyarakat yang religious sangat mengedepankan pembekalan anak-anaknya dengan
hal-hal yang bersifat religious. Siswa yang berdomisili di kampung Ciherang mayoritas
berkegiatan sekolah di Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) sepulang sekolah, sementara
wilayah Kampung Gungsari dan kampung lainnya adalah pengajian Kitab yang dilaksanakan
di salah satu Majelis Ta’lim Kampung Gunungsari sepulang sekolah antara pukul 13.00 WIB
hingga 16.00 WIB dan selepas pengajian juga mereka Kembali di padatkan dengan pengajian
Al-Qur’an di Masjid. Hal ini tentu mendorong SDN Gunungsari untuk juga membangun
3
lingkungan generasi yang religious, berakhlaq dan kreatif memanfaatkan sumber daya alam
berbasis kearifan lokal melalui program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang
berhubungan denga Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlaq mulia, bernalar
kritis dan kreatif. Berikut adalah profil data siswa didik di SDN Gunungsari Kecamatan
Cikakak :
Berdasarkan hasil asesmen diagnostik siswa banyak beraktifitas dilingkungan alam terbuka
karena masih jauh dari akses aktifitas yangf berbau modern, sehingga mereka masih alamiah
kondisi ini berpengaruh dalam pengelolaan pembelajaran dan pengembangan kompetensi
pendidik. Hal ini juga menjadi pertimbangan sekolah untuk mendorong interaksi yang sehat
dan budaya empati warga sekolah. Maka dari data siswa diatas dapat disimpulkan bahwa
bagaimana karakteristik mereka dalam bermain serta bagaimana minat belajar mereka yang
tentu saja memiliki pola pikir sederhana.
Sekolah Dasar Negeri Gunungsari memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang
sangat terbatas, mengingat minimnya support serta pengangkatan Pegawai oleh pemerintah,
maka dengan keadaan ini Sekolah melakukan terobosan walaupun dengan keterbatasan dana
mengangkat tenaga honorer yang berlatar belakang Kependidikan. Dengan demikian kini
SDN Gunungsari memiliki 2 tenaga berstatus ASN dengan perjanjian kontrak atau P3K
(Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak) dan 1 orang honorer atau GTT (Guru Tidak
Tetap) dan sebagian besar ditunjang dengan tingkat pendidikan yang sesuai dengan tugas
yang diampu. Tenaga pendidik dan kependidikan berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang
Kepala Sekolah dan 2 guru kelas yang memiliki kulifikasi S1, 1 orang guru mata pelajaran
4
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti yang berkualifikasi S1, dan 1 orang tenaga administrasi
(operator sekolah) masih berstatus magang dari sekolah lain.
Adapun keadaan Tenaga pendidik dan tenaga kependikan secara rinci di lihat pada tabel
berikut:
Profil Pegawai Tenaga Kependidikan
SDN Gunugsari Kecamatan Cikakak
Tahun Pelajaran 2024/2025
Pangkat/ Program Tahun
No Nama Status L/P Jabatan Alamat
Gol Studi Sertifikasi
S-1 Bahasa
3 YULIANTI, S. Pd PPPK P Guru Kelas IX - Gunungsari – Cikakak
Indonesia
Kondisi Geografis SDN Gunungsari adalah berada di wilayah yang sangat jauh dari
perkotaan sehingga daya jangkau akan kebutuhan memiliki sarana dan prasarana yang
memadai sangat sulit didapatkan.
Status tanah yang digunakan sekolah adalah milik PT. Yanita Indonesia sebuah
perusahaan perkebunana milik swasta perorangan, sehingga masih bersifat pinjaman atau Hak
Guna Pakai (HGP) dari perusahaan tersebut. Hal ini tertera dalam bentuk Surat Pernyataan
Hibah Perusahaan kepada Pihak Sekolah yaitu berupa HGP untuk sekolah sebagai Lembaga
pendidikan. Namun dari sisi kekuatan hukum masih perlu kepastian yang menjadi Pekerjaan
Rumah Dinas Pendidikan dan Pemegang Kebijakan di wilayah kecamatan Cikakak mengingat
masih adanya keterbatasan pihak sekolah untuk mengelola lahan dalam Pembangunan Sarana
Prasarana.
Pada dasarnya kondisi bangunan SD Negeri Gunungsari Kecamatan Cikakak masih
terbilang baik walaupun begitu beberapa ruang sudah tidak layak pakai lagi mengingat
kondisinya yang sedikit menghawatirkan dari segi kondisi plafon serta langit-langit yang
dikhawatirkan akan runtuh. Begitu pula halnya dengan prasarana yang ada sebagian besar
sudah banyak yang rusak berat serta penggunaan meja dan kursi siswa oleh guru karena
kondisi meja dan kursi guru sudah rusak berat serta tak ada meja dan kursi kepala sekolah dan
operator yang layak.
Adapun keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki lebih jelasnya adalah sebagai
berikut :
A. Tanah
Status Tanah : HGP (Hak Guna Pakai)
Pemilik : PT. Yanita Indonesia
Luas Tanah : 1000 M2
Nomor Persil : …………………………………………….
5
B. Sarana C. Prasarana Mebeler
Nama Ruang Jumlah Kondisi Nama Barang Jumlah Kondisi
Ruang Kantor - Meja Kepala Sekolah -
Ruang Kelas / Belajar 7 Ruang 5 Rusak Sedang Meja Guru 2 Buah Rusak Sedang
Ruang Guru - Meja Operator -
Ruang UKS - Meja Siswa 24 Buah 12 Rusak Berat
Ruang Olahraga - Kursi Kepala Sekolah 1 Buah Rusak Berat
Ruang Gudang 1 Ruang Rusak sedang Kursi Guru 2 Buah Rusak Sedang
WC. Guru - Kursi Operator -
WC Murid 2 Ruang Rusak sedang Kursi Siswa 45 Buah 35 Rusak Berat
……………………… Lemari Buku 2 Buah Rusak sedang
Papan Tulis 3 Buah Rusak sedang
Rak Buku -
Kursi Tamu 1 set Baik
Papan Data `13 Buah 11 Rusak sedang
Sekolah Dasar Negeri Gunungsari adalah sekolah yang berada di kawasan yang sulit
dijangkau angkutan umum karena posisinya ada di wilayah pegunungan, sehingga transportasi
ke area tersebut kebanyakan menggunakan transportasi milik pribadi baik kendaraan roda dua
ataupun roda empat. Dengan kondisi inilah maka tak heran keadaan lingkungannya tenang
dan nyaman. Namun dibalik itu adapula tersimpan ancaman bagi Sekolah Dasar Negeri
Gunungsari yang bersumber dari pergeseran nilai budaya, populasi penduduk yang semakin
berkurang, serta adanya kecenderungan sikap hidup yang terpengaruh oleh kebutuhan,
kebutuhan hidup yang mulai melanda kehidupan peserta didik, menirukan perilaku
masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya dan lain-lain. Oleh karena itu, kegiatan
pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat perlu dioptimalkan
melalui kegiatan pengembangan diri.
Menyikapi kondisi ini, Sekolah Dasar Negeri Gunungsari melakukan upaya nyata
berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan
prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua peserta didik/wali peserta
didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik sebagai bekal terjun kelak di masyarakat.
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh lingkungan masyarakat sekitar adalah masih
adanya budaya gotong royong yang masih melekat dilingkungan, sehingga diwilayah tersebut
masih dapat memanfaatkan tenaga para orang tua atau wali murid dalam hal penyediaan
sarana belajar selama tidak mengandung pengeluaran biaya pribadi.
Kuatnya rasa persaudaraan antara Masyarakat dalam saling membantu dan
bergotongroyong masih ada dan melekat dalam setiap kegiatan baik di lingklungan
Masyarakat maupun sekolah, inilah yang menjadi kekuatan utama dalam karakteristik sosial
budaya masarakat sekitar.
6
5. Kemitraan / Kerjasama Sekolah dengan Pihak lain
Dalam melaksanakan kegiatan Lembaga Sekolah Dasar Negeri Gunungsari juga
melakukan kerjasama dengan pihak lain sebagai bentuk perwujudan MOU standar
pengelolaan dengan lembaga lain yaitu dianataranya :
1. Puskesmas Cikakak, kerjasama yang dilakukan antara Sekolah Dasar Negeri
Gunungsari adalah pelaksanaan program bulan imunisasi (BIAS) setiap tahun;
pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik setiap bulan serta pembinaan pelaksanaan
program UKS dan Dokter Kecil, PHBS dan Penerapan Pencegahan Virus berbahaya
yang merebak di lingkungan masyarakat banyak seta hal-hal lain yang berkaitan dengan
menjaga Kesehatan dan pencegahan serta kebersihan.
2. Perusahaan Setempat salah satunya adalah Kerjasama dengan PT. Yanita. Tbk dalam
kegiatan belajar untuk mengenal lingkungan alam perkebunan serta lainnya.
3. Pemerintahan Desa Cileungsing, melakukan Kerjasama hususnya penggalian sumber
daya baik manusia, alam dan sumber dana yang bisa bermanfaat guna mempasilitasi
pembelajaran siswa di sekolah.
4. Lembaga Pendidikan lain yang masih sama bergerak dalam pengelolaan Pendidikan,
antara sekolah sekitar, baik SD atau MI (madrasah Ibtidaiyah) ataupun
SMP/MTs/SMA/MA lanjutan melalui partisipatif dalam kegiatan sekolah lain.
1. Landasan Yuridis
Secara umum landasan hukum atau Dasar Hukum pembuatan Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan SDN Gunungsari Kecamatan Cikakak adalah sebagai
berikut :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2022 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
e. Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental
f. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
g. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
h. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2021 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah
Kejuruan.
7
l. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah
m. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
n. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah
o. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
p. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
2. Landasan Sosiologis
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses
belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak-anak
Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan
berlandaskan pada agama dan nilai-nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak
melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan
menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan,
mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut
bertujuan untuk melahirkan generasi pelurus yang tangguh.
3. Landasan Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki karakteristik
unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih berpikir konkret dan baru
mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan sebelumnya membutuhkan program
yang disesuaikan dengan perkembangan usia. Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi
adalah siswa dengan usia transisi dari pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan yang
membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Pada jenjang ini keterampilan berpikir
siswa dikembangkan melalui proses belajar yang menantang sehingga kemampuan
kognitifnya berkembang maksimal.
Siswa di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan karakter. Proses penanaman
pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitar mereka menjadi sangat
penting. Sekolah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar
langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan
menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya
Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami
konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus
8
menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan rasa ingin
tahu. Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua
pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan siswa, serta
dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan potensi yang
ada. Selain itu Pembelajaran di tingkat sekolah dasar memerlukan penguatan ilmu
pengetahuan yang mendasar walaupun di Kurikulum Merdeka tidak tercantumkan hal
tersebut maka pemberian ilmu yang mendasar guna membekali siswa didik dengan
menyelipkan pemahaman dasar ilmu pengetahuan umum di sekolah melalui berbagai
pembekalan pembelajaran seperti sejarah negeri dan ilmu mendasar lain di semua mata
pelajaran.
9
3. Memberikan ruang eksplorasi kepada siswa untuk mencari pengalaman melalui
kegiatan ekstrakurikuler.
4. Tes minat dan bakat.
2. Kontekstual
Metode pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi
yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk menerapkannya pada kehidupan nyata. Maka pada kurikulum
satuan pendidikan (KSP) yang dibuat SDN Gunungsari menekankan pada konteks
realitas yang ada sehingga pendekatan ini sangat relevan bagi siswa didik.
Kurikulum merdeka mengisyaratkan bahwa Pembelajaran kontekstual adalah konsepsi
pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi
dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan
pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga
dan masyarakat.
Yang perlu diingat bahwa metode kontekstual merupakan konsep teruji yang
menggabungkan banyak penelitian terakhir dalam bidang kognitif. Oleh karena itu,
metode kontekstual dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas. Pengajaran dan
pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and learning) atau CTL menawarkan
strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa dalam belajar lebih bermakna dan
menyenangkan. Strategi yang ditawarkan dalam CTL ini diharapkan dapat membantu
siswa aktif dan kreatif. Untuk itu, dalam menjalankan strategi ini, guru dituntut lebih
kreatif pula.
Kontekstual yang diterapkan dalam tujuan dan program yang dibuat SDN Gunungsari
menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan.
3. Esensial
Perubahan kurikulum terus berganti seiring dengan pengembangan pembelajaran,
Kurikulum K13 dinilai kurang efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
karena secara umum siswa hanya menerima konten atau pelajaran dan guru hanya
menyampaikan sesuai dengan target capaian pembelajaran.
Materi Esensial adalah materi atau mata pelajaran penting yang harus dikuasai dan
dipahami oleh siswa dan materi yang berkelanjutan yang ada pada semua jenjang kelas
atau fase pendidikan.
Peran guru penting dalam menentukan materi esensial dalam memilih mana
pembelajaran yang penting dan mengecek apakah ini termasuk pada kompetensi dasar
yaitu literasi dan numerasi.
Dalam KSP yang disajikan dan di buat SDN Gunungsari memuat semua unsur
informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Materi
10
atau mata pelajaran penting yang harus dikuasai dan dipahami oleh siswa dan materi
yang berkelanjutan yang ada pada semua jenjang kelas atau fase pendidikan.
Karakteristik ini berfokus pada kualitas pembelajaran yang berkesinambungan bagi
siswa karena berorientasi pada kompetensi dasar yang harus benar dipahami, pada
kurikulum merdeka telah dirancang dimana guru telah mendesain capain
pembelajaran, struktur kurikulum, alur pembelajaran dan projek penguatan profil
pelajar pancasila dimana program ini didesain agar siswa memahami konsep suatu
pelajaran yang mendalam hingga implementasi dalam kehidupan nyata.
4. Akuntabel
Akuntabel memiliki arti dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual. Akuntabiltas sekolah adalah kewajiban sekolah sebagai instansi pendidikan
untuk memberi pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja
dan tindakan penyelenggaraan pendidikan, kepada pihak yang memiliki hak atau
berwenang untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. pihak-pihak yang
dimaksud adalah Kepala Dinas Pendidikan, Bupati, Komite, orang tua, masyarakat dan
seluruh stakeholder pendidikan.
11
membantu satuan pendidikan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. KSP
juga berfungsi sebagai acuan dalam menjalankan proses pembelajaran di sekolah.
Beberapa hal yang menjadi perhatian kami dalam penyusunan KSP, antara lain:
• Menganalisis konteks karakteristik satuan pendidikan
• Meninjau visi, misi, dan tujuan
• Meninjau pengorganisasian pembelajaran
• Menyusun rencana pembelajaran
• Merancang pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Kurikulum juga bertujuan untuk mendidik dan membimbing peserta didik agar dapat
berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
12
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Visi adalah merupakan serangkaian kata-kata yang dituangkan dari cita-cita kita dimasa
yang akan datang. Secara terminologi, visi berasal dari kata vision. Artinya adalah
kemampuan melihat pada masa depan. Seperti halnya Visi yang di rancang dalam rencana
kegiatan oprasional Sekolah Dasar Negeri Gunungsari adalah merupakan gambaran cita-cita
yang merujuk pada tujuan dari cita-cita Lembaga Pendidikan, Pendidikan Nasional dan cita-
cita warga sekolah yang di curahkan dalam visi sekolah.
Visi dan misi berfungsi sebagai alat komunikasi yang penting baik secara internal (di
antara anggota komunitas sekolah) maupun eksternal (kepada stakeholder dan masyarakat).
Adanya visi dan misi memudahkan sekolah untuk mengomunikasikan komitmen.
Program dan kegiatan sekolah harus merujuk pada Visi yang telah ditetapkan. Visi bukan
hanya sekadar tulisan tanpa dipahami maknanya. Untuk menginternalisasi visi pada setiap
warga sekolah, maka visi perlu disosialisasikan secara berkala. Tanpa pemahaman terhadap
visi, maka kegiatan yang dijalankan menjadi tidak terarah. Berikut adalah visi Sekolah Dasar
Negeri Gunungsari : "Terwujudnya Generasi Cerdas, Berakhlaq Mulia, Inklusif, Aman,
serta Berbudaya "
Misi Sekolah Dasar Negeri Gunungsari ditetapkan sebagai representasi dari elemen visi
dan elemen Profil Pelajar Pancasila. Elemen tersebut adalah Cerdas, Berakhlaq Mulia,
inklusif, Aman dan Berbudaya. Misi Sekolah Dasar Negeri Gunungsari atau di singkat GCB
Inaya ini mengembangkan daripada visi sekolah yaitu mengembangkan element sebagai
berikut:
1. Mengembangkan program peningkatan kemampuan literasi dan numerasi;
2. Menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat pada murid yang berlandaskan keimanaan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia;
3. Mendorong semangat kebhinekaan dan toleransi di antara murid dan semua warga sekolah;
4. Mewujudkan pengakuan pada semua warga sekolah dalam beraktifitas;
5. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan ramah anak melalui partisipasi
aktif seluruh warga sekolah;
13
6. Menanamkan rasa cinta serta peduli akan kearifan lokal serta mengembangkan budaya
serta adab kesantunana di lingkungan sekolah.
14
Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan Sekolah Dasar Negeri
Gunungsari menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi
tersebut adalah :
1. Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum
2. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah.
3. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur dinas
pendidikan setempat, Pengawas Pembina, Tokoh Masyarakat dan komite sekolah
4. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler,
pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukung, dan lain-lain) untuk
mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional sekolah yang sudah disusun.
5. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar analisis kebutuhan
program.
6. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan dengan
melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, pelajar, orang tua dan komite sekolah).
7. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1 bulanan, 1
semester dan 1 tahun.
8. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun. 9.
Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi dengan
melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, Pengawas Pembina, Tokoh Masyarakat dan
komite sekolah
15
yang dicatat dalam nilai quantitatif penilaian keseharian. Kompetensi ini Sebagian akan di
catata dalam laporan Pendidikan siswa melalui catatan sikap sebagai bukti prilaku siswa
dalam keseharian serta perkembangan prilakunya sehari-hari, namun hanya secara global saja
damn umumnya bersifat sikap kearah akademik. Berikut adalah kompetensi lulusan secara
keseluruhan yang ingin dicapai Sekolah Dasar Negeri Gunungsari.
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan
zaman
6. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan
tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
b. Kompetensi Akademik
Pada kompetensi ini Sebagian besar tercantum pada laporan Pendidikan sehingga para
orang tua/ wali siswa dapat melihat langsung melalui angka-angka yang tercantum serta
deskripsi nilai yang diraih. Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik secara akademik
dari Sekolah Dasar Negeri Gunungsari adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dibuktikan dengan Raport Siswa Didik
2. Memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,
3. Lulus ujian sekolah.
4. Mengikuti uji kompetensi baik Praktik maupun tertulis
5. Mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah sesuai yang ditetapkan
6. Ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah
16
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
17
Intrakurikuler merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas sesuai
dengan program yang sudah terjadwal. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan
kemampuan akademik siswa.
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh Sekolah Dasar Negeri Gunungsari tahun
pelajaran 2024/2025 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik,
PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama yang lain maka tetap
mendapatkan porsi yang sama dengan Pendidikan Agama Islam dengan melakukan kerjasama
dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga pendidik. Sedangkan untuk mata pelajaran
Seni, Sekolah Dasar Negeri Gunungsari mengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari.
Pembelajaran dibuat tematik terpadu untuk mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Sedangkan untuk PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPAS, Seni, PJOK serta Mulok Bahasa
Sunda dilakukan parsial. Rencana pembelajaran tematik dan mata pelajaran memuat tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat
terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam
kegiatan inti harus tersirat implentasi model pembelajaran (contohnya: problem based
learning, project based learning dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi
pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik.
Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan
peserta didik dalam menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi. Rencana pembelajaran
bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap
dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke
dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
18
b. Muatan Lokal
Selain mata pelajaran umum, Sekolah Dasar Negeri Gunungsari pun mengakomodir
Muatan Lokal sebagai salah satu mata pelajaran muatan lokal yang dilaksanakan secara
terintegrasi dengan Seni dan Budaya ( Kesenian Daerah Sukabumi dan Kerajinan Tangan)
dan Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan (Permainan Daerah dan Olahraga
Tradisional Daerah Sukabumi). Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang
diajarkan pada peserta didik. Pembelajaran Bahasa Inggris pada Sekolah Dasar Negeri
Gunungsari yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta
didik melalu berbicara, menulis dan mendengarkan. Konten materi lebih mengedepankan
kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan dalan kehidupan sehari-hari seperti
perkenalan diri, keadaan di rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar. Pengaturan waktu
belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran dari kelas 1 dan kelas 4 akan dikemas secara
regular (parsial) per minggu. Selain itu terdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.
c. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatanpengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial
belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif. Adapun tahapan kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan
potensi daerah.
2. Pemetaan
a. Jenis layanan pengembangan diri
b. Petugas yang melayani
c. Peserta didik yang dilayani
3. Pelaksanaan program
a. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif)
4. Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan
akuntabel)
5. Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri. Pilihan
pengembangan diri di Sekolah Dasar Negeri Gunungsari adalah sebagai berikut :
1. Baca Tulis Al-Qur’an Merupakan program unggulan Sekolah Dasar Negeri
Gunungsari yang bertujuan mengembangkan keterampilan membaca, menulis Al-
Qur’an penanaman Pendidikan keagamaan melalui kegiatan rutin yang dibimbing
oleh tenaga pengajar dari lingkungan sekolah.
2. TIK, Pembelajaran TIK pada Sekolah Dasar Negeri Gunungsari yang bertujuan
mempersiapkan peserta didik dalam menyongsong abad milenial, revolusi Industri
4.0.
19
B. Kokurikuler
20
sekitar sekolah. Proyek ke dua dilaksanakan pada bulan Juni 2025 bertema kearifan lokal
yang mengemas berbagai projek yang berkaitan hasil pengelolaan sumber day alam sekitar.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek ini, yaitu
selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila,
juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian
pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang
membudaya pada satuan pendidikan
C. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di Sekolah Dasar Negeri
Gunungsari sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.
Dasar hukum kegiatan ekstrakurikuler di Indonesia adalah:
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah
• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
• Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 juga mengatur kegiatan ekstrakurikuler, di
antaranya:
a) Sekolah wajib menyediakan setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler, yaitu Pramuka
b) Keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler bersifat sukarela
21
Indikator Keberhasilan dan
NO Jenis Kegiatan Sasaran
Implemetasi Profil Pelajar Pancasila
A Study Club
Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4
1. Science Club
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk Kelas 5
menjadi yang terbaik dalam bidangnya Kelas 4
2. Math Club
masing-masing dengan karakter yang Kelas 5
3. Hifdzil Quran mandiri dan memiliki kreativitas. Kelas 1, 2, 3
B Olahraga
4. Sepak Bola Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4
5. Sepak Takraw mengembangkan dan meningkatkan Kelas 5
6. Volley Ball kemampuan olah raga dengan karakter Kelas 4 - 6
7. Tenis Meja yang mandiri dan gotong royong. Kelas 3-6
C Seni dan Budaya
8. Seni Lukis Kelas 1-5
Mempersiapkan peserta didik dalam
9. Seni vocal Kelas 2-5
mengembangkan dan meningkatkan
10. Menulis Aksara Sunda Kelas 4-6
kemampuan seni yang berkarakter
11. Biantara Kelas 3-6
kebhinekaan global, mandiri dan kreatif.
12. Baca Puisi / Sajak
C. Keagamaan
Mempersiapkan peserta didik dalam
mengembangkan dan meningkatkan
13. Keagamaan kemampuan Baca Tulis Al Quran, 1-6
menghafal surat pendek, doa-doa shalat,
dan shalat dhuha yang berkarakter
D. Keorganisasian
Mempersiapkan peserta didik agar memiliki
sikap kepemimpinan, kebhinekaan global, Kelas 1 sampai
14. Pramuka
kemandirian, kreatif, disiplin, dengan kelas 6
tanggungjawab dan semangat nasionalisme.
Mempersiapkan peserta didik agar memiliki
sikap yang mengutamakan kebersihan
sebagian daripada iman yang
mengembangkan nilai ketakwaan kepada
15 UKS Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
Kelas 4-6
dalam kemandirian, bergotong royong,
bernalar kritis dan kreatif dalam menjadi
agen pelopor cinta kebersihan dan
kesehatan.
22
D. Aktualisasi Budaya Sekolah
23
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.
4) Budaya sopan santun sesuai adat sunda
5) Bicara basa sunda setiap kamis nyunda
24
Keterangan:
* Diikuti murid sesuai agama masing-masing. ** Satuan pendidikan menyediakan minimum 1
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Murid memilih salah satu.
*** Paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata pelajaran pilihan. ****
Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas II Asumsi II tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35
menit
Alokasi
Alokasi Projek
Total
Intrakurikuler Penguatan
Mata Pelajaran JP Per
Per Tahun Profil Pelajar
Tahun
(Minggu) Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti * 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5 36 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan * 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**: 1. Seni Musik 2. Seni
* 108 (3) 36 144
Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72*** 72***
Muatan Lokal 72*** 72***
Total****: 900 (25) 252 1.152
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas III Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35
menit
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan Total
Intrakurikuler
Mata Pelajaran Profil Pelajar JP Per
Per Tahun
Pancasila Per Tahun
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti * 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) 180 (5) 36 216
25
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
* 108 (3) 36 144
Kesehatan
Seni dan Budaya**: 1. Seni Musik 2. Seni
* 108 (3) 36 144
Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72*** 72***
Muatan Lokal 72*** 72***
Total****: 1044 (29) 252 1.296
Keterangan: * Diikuti murid sesuai agama masing-masing. ** Satuan pendidikan
menyediakan minimum 1 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Murid memilih salah satu. *** Paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan. **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas IV Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35
menit
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan Total
Intrakurikuler
Mata Pelajaran Profil Pelajar JP Per
Per Tahun
Pancasila Per Tahun
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti * 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
* 108 (3) 36 144
Kesehatan
Seni dan Budaya**: 1. Seni Musik 2. Seni
* 108 (3) 36 144
Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72*** 72***
Muatan Lokal 72*** 72***
26
(Minggu) Pancasila Per
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti * 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan * 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**: 1. Seni Musik 2. Seni
* 108 (3) 36 144
Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72*** 72***
Muatan Lokal 72*** 72***
Total****: 1044 (29) 252 1.296
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas VI Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35
menit
Alokasi Projek
Alokasi
Penguatan
Intrakurikuler Total JP
Mata Pelajaran Profil Pelajar
Per Tahun Per Tahun
Pancasila Per
(Minggu)
Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti * 108 (3) 36 144
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224
Matematika 160 (5) 32 192
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) 160 (5) 32 192
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
96 (3) 32 128
Kesehatan
Seni dan Budaya**: 1. Seni Musik 2. Seni
96 (3) 32 128
Rupa 3. Seni Teater 4. Seni Tari
Bahasa Inggris 64 (2) *** 64
Muatan Lokal 64 (2) *** 64
Total****: 928 (29) 224 1.152
Keterangan: * Diikuti murid sesuai agama masing-masing. ** Satuan pendidikan
menyediakan minimum 1 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Murid memilih salah satu. *** Paling banyak 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan. **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
27
Penjelasan struktur kurikulum SD/MI/sederajat secara umum :
a. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang dapat
diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah daerah perlu
melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya terkait
peningkatan kompetensi dan penyediaan guru. Satuan pendidikan yang belum siap
memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat
mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau
ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa,
dan/atau bimbingan orang tua.
b. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan YME
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
c. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SD/MI/sederajat menyediakan
layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi peserta didik.
d. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan murid
dilakukan oleh guru yang melaksanakan fungsi bimbingan dan konseling (BK)
Pada tabel di atas, struktur kurikulum operasional adalah sama dengan Kurikulum
sebelumnya berkaitan dengan jam pembelajaran perminggu tiap mata pelajaran dengan
beberapa perubahan diantaranya penguatan kompetensi Literasi Numerasi dan penggabungan
mata pelajaran IPA dengan IPS menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Mata
Pelajaran Seni dan Budaya satuan pendidikan memilih Seni Rupa yang di ajarkan di kelas 1,
2, 3 dan Seni Tari diajarkan di kelas 4, 5 dan 6. Selain itu, penguatan Profil Pelajar Pancasila
melalui Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular dengan
komposisi 20 - 30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak
mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler, maka satuan
Pendidikan dalam pengaturan waktu pertemuan menggunakan penjadwalan kombinasi periodi
dan blok bulan (Minggu 4 bulan berjalan) antara intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Setelah analisis kebutuhan mata pelajaran, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah
disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga
program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar
kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di
satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Gunungsari mempertimbangkan karakteristik
peserta didik yang beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses
pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan
pada visi, misi dan tujuan sekolah.
28
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Ruang Lingkup Satuan Pendidikan Penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam
29
merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
Ruang Lingkup Kelas Penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan
pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang
disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari
rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik pada setiap fase. Capaian pembelajaran diuraikan menjadi tujuan-tujuan pembelajaran
yang bersifat operasional dan konkret. Perumusan tujuan pembelajaran meliputi kompetensi
dan lingkup materi. CP yang disusun untuk mencapai kompetensi peserta didik terdiri atas.
Peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP
Pendidikan Khusus.
Dalam menyusun rencana pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan
beberapa Capaian Pembelajaran Ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-fase.
Capaian Pembelajaran ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum,
Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Nomor 033/H/KR/2023 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka.
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik di akhir setiap fase. CP yang disusun untuk mencapai kompetensi peserta didik
terdiri atas.
Fase Kelas/Jenjang
Fondasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/RA
A Kelas I-II SD/MI/Paket A/sederajat
B Kelas III-IV SD/MI/Paket A/sederajat
C Kelas V-VI SD/MI/Paket A/sederajat
D Kelas VII-IX SMP/MTs/Paket B/sederajat
E Kelas X SMA/SMK/MA/MA Kejuruan/Paket C/sederajat
• Kelas XI-XII SMA/MA/Paket C/sederajat dan SMK/MA Kejuruan program
F 3 (tiga) tahun; dan
• Kelas XI-XIII SMK/MA Kejuruan program 4 (empat) tahun
Peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP
Pendidikan Khusus. Sementara itu, peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan
intelektual dapat menggunakan CP umum dengan menerapkan prinsip-prinsip modifikasi
kurikulum.
30
dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga
akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP.
Alur Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara
linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip
penyusunan ATP: esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana.
Dalam tahap merumuskan TP ini, pendidik belum mengurutkan tujuan-tujuan tersebut,
cukup merancang tujuan-tujuan belajar yang lebih operasional dan konkret saja terlebih
dahulu. Urutan-urutan TP akan disusun pada tahap berikutnya. Dengan demikian, pendidik
dapat melakukan proses pengembangan rencana pembelajaran langkah demi langkah.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama:
1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu ditunjukkan/
didemonstrasikan oleh peserta didik. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik,
antara lain: secara konkret, kemampuan apa yang perlu peserta didik tunjukkan? Tahap
berpikir apa yang perlu peserta didik tunjukkan?
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit
pembelajaran. Pertanyaan panduan yang dapat digunakan pendidik, antara lain: hal apa
saja yang perlu mereka pelajari dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?
Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan peserta didik dapat digunakan sebagai konteks
untuk mempelajari konten dalam CP (misalnya, proses pengolahan hasil panen digunakan
sebagai konteks untuk belajar tentang persamaan linear di SMA)
Dalam Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran jika Capaian Pembelajaran adalah
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik di akhir setiap fase, maka Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran (TP) yang disusun secara
sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran untuk murid dapat mencapai Capaian
Pembelajaran tersebut. Dengan demikian setelah merumuskan TP, langkah berikutnya dalam
perencanaan pembelajaran adalah menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Pendidik
dapat menggunakan ATP yang dapat diperoleh pendidik dengan:
1. merancang sendiri berdasarkan CP,
2. mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun
3. menggunakan contoh yang disediakan pemerintah.
Bagi pendidik yang merancang ATPnya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya disusun sebagai satu alur (sequence) yang
berurutan secara sistematis dan logis dari awal hingga akhir fase. ATP juga perlu disusun
secara linier, satu arah, dan tidak bercabang, sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari.
Pengembangan Perangkat Ajar Perangkat ajar adalah berbagai bahan ajar yang
digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul Ajar
(MA), buku teks pelajaran, modul
projek penguatan profil pelajar Pancasila, video pembelajaran, serta bentuk lainnya.
Dalam merancang pembelajaran, Sekolah Dasar Negeri Gunungsari memperhatikan prinsip-
prinsip pembelajaran dan asesmen. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen harus digunakan
secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama dalam merancang struktur kurikulum satuan
pendidikan
31
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Prinsip-Prinsip Asesmen
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan:
1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian
(goals, bukan objectives);
2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan;
3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru
mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase.
Contoh: kolaborasi antara guru kelas I dan II untuk Fase A;
4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya dikembangkan oleh
pakar mata pelajaran, termasuk guru yang mahir dalam mata pelajaran tersebut;
5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase (kecuali pendidikan khusus);
6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang
sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran,
pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik);
7. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih
dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan
pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru;
32
8. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Pemerintah merupakan contoh, maka
alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan tuntas
penyelesaiannya dalam satu fase);
9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang
(tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih
baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas
sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode; dan
10. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila dan
tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
Modul ajar adalah perangkat ajar yang berisi rencana pelaksanaan pembelajaran, tujuan,
langkah, media, dan asesmen untuk satu unit atau topik pembelajaran. Dalam Merancang
Modul ajar di SD Negeri gunungsari dibuat sedemikian rupa serta memberikan kebebasan
atau Merdeka mengajar agar membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran dan
mencapai Capaian Pembelajaran (CP) sesuai kemampuan dan tujuan pengajaran dalam
menuangkan ide dan gagasan mereka sendiri, walaupun dalam sisi lain beberapa patokan kita
berikan sesuai tujuan nasional. Para Guru diberikan kebebasan dalam menuangkan ide serta
gagasan pembelajaran dalam modul ajar yang dibuat masing-masing dalam pelaksanaan
keseharian dan sekolah hanya menyediakan contoh dan panduan saja dalam Modul Ajar
tersebut.
Modul ajar adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta
asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP).
Berikut adalah beberapa fungsi modul ajar:
• Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan kualitas pembelajaran
• Menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
• Menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran
• Memberikan pembelajaran yang sudah terstruktur rapi sehingga tidak dibutuhkan bantuan
langsung dari pengajar
Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, dan
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran yang jelas. Modul
ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan
pembelajaran, untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian
Pembelajaran (CP).
D. Peraturan Akademik
Peraturan akademik adalah ketentuan yang diberlakukan untuk mendukung tertib
pelaksanaan kegiatan akademik di SD Negeri Gunungsari Kecamatan Cikakak Kabupaten
Sukabumi. Dalam hal ini Peraturan akademik juga merupaka acuan tentang hal-hal yang
berkaitan dalam menertibkan pelayanan serta menertibkan kegiatan pembelajaran dan semua
itu sudah di atur dalam Peraturan Akademik yang ditetapkan oleh sekolah. Beban belajar
33
adalah kuantitas yang wajib dipenuhi peserta didik dalam kerangka mencapai kompetensi
mata pelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
Peraturan akademik adalah aturan atau kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga
pendidikan untuk mengatur tata tertib dan prosedur dalam hal akademik. Undang-undang RI No.
20 tahun 2003 dan peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 mengamanatkan “setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi standar nasional
pendidikan yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan standar proses, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar
pembeayaan dan standar penilian pendidikan“.
Komponen standar pengelolaan yang implementasinya kurang mendapat perhatian
sekolah adalah rencana kerja sekolah. Rencana kerja sekolah memerlukan pedoman
pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. Dan bagian penting dari pedoman
pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikuklum
dan pembelajaran adalah peraturan akademik.
Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan
oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran.
Peraturan Akademik SD Negeri Gunungsari adalah untuk peningkatan kualitas layanan
sekolah , berisi tentang: Persyaratan Minimal Kehadiran Siswa, Ketentuan Ulangan,
Remedial, Pengayaan, Kenaikan Kelas, Ujian dan Kelulusan, Hak – Hak Siswa, Ketentuan
Layanan konsultasi bagi siswa serta lain-lain yang sudah tercantum dalam aturan akademik
sekolah.
1. Asesmen dan Pengolahan Nilai
a. Formatif
Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk
memantau dan memperbaiki pembelajaran. Asesmen ini bertujuan untuk memberikan
umpan balik kepada peserta didik dan pendidik agar proses belajar dapat
diperbaiki. Asesmen formatif dapat dilakukan di awal dan sepanjang proses
pembelajaran. Asesmen formatif dapat membantu pendidik untuk: Mengidentifikasi
kebutuhan belajar peserta didik, Mengetahui hambatan atau kesulitan yang dihadapi
peserta didik, Mendapatkan informasi perkembangan peserta didik.
Asesmen formatif dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
• Memberikan tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan secara individu atau
kelompok
• Memberikan pertanyaan tertulis
• Melakukan diskusi tentang proses dan hasil percobaan
• Melakukan penilaian diri dan penilaian antarteman
• Melakukan observasi terhadap perkembangan anak
Asesmen formatif berbeda dengan asesmen sumatif yang dilakukan pada akhir
pembelajaran. Asesmen sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran
dan/atau Capaian Pembelajaran (CP) murid.
Asesmen Formatif biasanya dilakukan para guru di SD Negeri Gunungsari melalui
beberapa penilaian baik aktivitas, keaktipan, pemahaman, sikap serta gerak motoric serta
lainnya yang disesuaikan dengan kriteria yang ditentukan sesuai Mata Pelajaran.
b. Sumatif
34
Asesmen sumatif adalah asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Dengan kata lain Asesmen sumatif adalah evaluasi
yang dilakukan untuk menilai sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan.
Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran, atau untuk dua atau lebih tujuan
pembelajaran.
Asesmen sumatif memiliki beberapa fungsi, di antaranya: Mengevaluasi pencapaian
tujuan pembelajaran, Menentukan kenaikan kelas atau kelulusan, Mengukur pemahaman
dan kompetensi akademik peserta didik, Sebagai alat ukur hasil pembelajaran peserta
didik secara kuantitatif, Pendorong peningkatan mutu belajar.
Asesmen sumatif dapat berupa: Ujian Akhir Semester, Tugas Akhir, Makalah Penelitian,
Penilaian Portofolio, Penilaian Praktik.
Asesmen sumatif berbeda dengan asesmen formatif yang berlangsung selama proses
pembelajaran dan bertujuan untuk memberikan umpan balik.
Seperti halnya di SD Negeri Gunungsari waktu dan jadwal telah ditetapkan sesuai Jadwal
Kalender Pendidikan dari dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat (Jadwal terlampir pada
Kalender)
b. Rapor P5
Rapor P5 adalah laporan yang berisi hasil penilaian tentang performa siswa dalam
mengikuti pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Rapor P5
berfokus pada keterpaduan pembelajaran, perkembangan karakter, dan kompetensi siswa
yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Adapun Cara Membuat Laporan Hasil Proyek P5 yang ditetapkan di SD Negeri
Gunungsari dapat dilakukan secara berkala ataupun sekaligus dimana Hasil Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaporkan dalam rapor akhir tahun (semester 2)
peserta didik.
Program P5 yang dilaksanakan di SDN Gunungsari adalah meliputi 2 diantaranya adalah
mengacu pada Dimensi Beriman bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlaq mulia,
Mandiri, Bergotong royong, Cerdas, kreatif dan bernalar Kritis. (Semua tertuang dalam
Rancangan Kegiatan dan Projek Satuan pendidikan)
35
3. Kriteria Kenaikan Kelas
Dalam menetapkan kenaikan jenjang siswa didik atau fase maka SD Negeri Gunungsari juga
telah menetapkan kriteria khusus bagi siswanya agar mereka mendapatkan kelayakan serta
mampu dalam menempuh fase/ jenjang berikutnya.
Adapun Kriteria kenaikan kelas untuk siswa yang ditetapkan di SD Negeri Gunungsari adalah
meliputi:
• Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam waktu yang ditentukan;
• Tidak memiliki beban beberapa mata pelajaran yang belum tuntas;
• Mendapatkan nilai sikap atau perilaku yang minimal baik;
• Tidak sering absen tanpa keterangan, minimal 75% Kehadiran
• Menyelesaikan administrasi pembelajaran dengan baik sesuai dengan kriteria
ketuntasan Minimum yang di tetapkan sekolah
• Tidak memiliki masalah dengan sekolah dan ataupun tak terlibat hal-hal diluar batas
kewajaran sekolah
Selain hal diatas Satuan Pendidikan kami juga dapat mempertimbangkan faktor lain, seperti:
• Sarana dan prasarana sekolah
• Sumber materi pelajaran
• Kompetensi guru dan siswa
• Media ajar
• Akses ke sekolah
• Tingkat ekonomi masyarakat sekitar
Jika tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas, siswa biasanya harus mengulang tingkat
pendidikan yang sama atau mengikuti program remedial.
4. Ujian Sekolah
Adapun tujuan dilaksanakan Ujian Sekolah (US) ini untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik secara akademik yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan
kelulusan sekolah dan pemberian ijazah, juga sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran di sekolah.
Ujian Sekolah (US) adalah ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan yang
bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
a. Persyaratan Peserta
SD Negeri Gunungsari juga menetapkan syarat-syarat untuk mengikuti ujian sekolah,
antara lain:
• Peserta didik berada pada tahun terakhir di jenjang Akhir
• Semua siswa SDN Gunungsari yang telah didaftarkan dalam S-15 dan terdaftar pada
Daftar Nominasi Sementara (DNS) serta terdaftar dalam Daftar Nominasi Tetap
(DNT) yang dikeluarkan oleh Penyelenggara US Tingkat Kabupaten Sukabumi.
• Semua siswa kelas 6 yang telah menyelesaikan semua Administrasi Penilaian yang
meliputi Nilai Ulum Semester 11 & 12 serta Nilai-nilai Raport dari kelas I s.d kelas
VI.
• Menyelesaikan Data Ulang peserta Ujian Akhir Jenjang
36
• Mengikuti Sumatif Akhir Jenjang sesuai yang telah ditentukan
• Menyelesaikan semua kegiatan Uji Kompetensi baik secara tertulis maupun Praktek
dengan predikat lulus Kriterian Ketuntasan Minimum Satuan Pendidikan
Ujian sekolah merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan untuk
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan. Ujian sekolah memiliki beberapa fungsi,
di antaranya:
• Mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
• Mengukur mutu pendidikan di tingkat nasional, provinsi, kotamadya, dan kecamatan
• Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat
• Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan tamat belajar
Beberapa mata pelajaran yang diujikan dalam ujian sekolah, di antaranya: Pendidikan
Agama Islam dan Budi pekerti (PAIBP), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Bahasa
Indonesia, Matematika, (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Seni, Bahasa Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Mulok yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Sunda.
Daftar Mata Pelajaran yang Diujikan dalam SAJ dan US
SD Negeri Gunungsari Kecamatan cikakak
Tahun Pelajaran 2024/2025
SAJ US
No. Mata Pelajaran Keterangan
Praktek Tertulis Praktek Tertulis
1. Pendidikan Agama √ √ √ √
2. Pendidikan Kewarganegaraan - √ - √
3. Bahasa Indonesia √ √ √ √
4. Matematika √ √ √ √
5. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ √ √ √
6. Seni √ - √ -
7. Pendidikan Jasmani Olahraga dan
√ - √ -
Kesehatan
8. Muatan Lokal :
a. Bahasa dan Sastra Sunda √ √ √ √
b. Bahasa Inggris √ √ √ √
Penyusunan instrumen soal dan pengolahan nilai dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut:
• Menyusun kisi-kisi soal: Kisi-kisi soal merupakan matriks yang berisi rancangan jenis
dan jumlah soal.
• Menyusun indikator soal: Tentukan indikator soal yang lebih rinci.
• Menyusun item/naskah soal: Buat item soal yang berisi pernyataan pasti, mengandung
pernyataan umum, dan hanya berisi satu gagasan.
• Menyusun rubrik penilaian soal: Tentukan rubrik penilaian soal.
• Merakit soal: Setelah semua langkah selesai, rakitlah soal.
• Melakukan uji coba: Lakukan uji coba pada instrumen yang telah dibuat.
37
• Menganalisis kesahihan dan keterandalan: Analisis kesahihan (validity) dan
keterandalan (reliability) dari instrumen yang telah dibuat.
Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk melakukan penilaian atau evaluasi.
Instrumen penilaian dapat berupa tes maupun non tes.
E. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengembangan Kalender Pendidikan Sekolah
Dasar Negeri Gunungsari mengacu pada rambu rambu sebagai berikut:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2024.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Ristek dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi.
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
e. Kalender Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Gunungsari disusun dengan berpedoman
kepada kalender Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi yang
disesuaikan dengan program sekolah.
38
a) Landasan Hukum
Seiring dengan pergantian tahun pelajaran, setiap satuan pendidikan perlu segera
mempersiapkan agenda kegiatan yang disusun dalam kalender pendidikan. Sehubungan
dengan hal itu, kami sampaikan pedoman penyusunan kalender pendidikan Tahun Pelajaran
2024/2025 bagi satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB baik negeri maupun
swasta di Provinsi Jawa Barat. Pedoman ini disusun dengan mengacu pada:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
1. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
2. Keputusan Mendiknas nomor 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam
Belajar Efektif di Sekolah;
3. Permendikbud nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari
Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023;
5. Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
236 Tahun 2024, Nomor 1 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024 tentang Perubahan atas
Keputusan Bersama Nomor 855 Tahun 2023, Nomor 3 Tahun 2023, Nomor 4 Tahun
2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024;
6. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 5 Tahun 2022
tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 7 Tahun 2022
tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan
Jenjang Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 16 Tahun 2022
tentang Standar Poses pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan
Jenjang Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 21 Tahun 2022
tentang Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar
dan Jenjang Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Penididikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 47 Tahun 2023
tentang Standar Pengelolaan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar
dan Jenjang Pendidikan Menengah;
11. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 262 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
39
12. Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asessmen Pendidikan, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 015/H/KP/2023 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelengaraan Asesmen Nasional Tahun 2023
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan
*) Kepastian libur awal Ramadan menyesuaikan dengan penetapan awal Ramadan 1446 H.
oleh pemerintah.
**) Khusus bagi peserta didik kelas terakhir, tanggal penetapan rapor semester 2 adalah
tanggal rapat penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
***) Libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran.
40
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta
kalender pendidikan Sekolah Dasar Negeri Gunungsari tahun pelajaran 2024/2025.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Minimum36 minggu
Digunakan untuk kegiatanpembelajaran
1 Minggu efektif belajar dan maksimum 40
efektif pada setiap satuan pendidikan
minggu
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
Digunakan untuk persiapan kegiatan dan
Libur akhir tahun
4 Maksimum 3 minggu administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
Pelajaran
Libur keagamaan yang disesuaikan
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu
dengan kebijakan pemerintah daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk kegiatan tertentu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh sekolah
Kegiatan khusus
8 Maksimum 3 minggu tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
sekolah
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Sebagai pedoman waktu kegiatan di satuan Pendidikan maka SD Negeri Gunungsari
maka Satuan Pendidikan mengacu pada Kalender Pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2024/2025 untuk dijadikan acuan kegiatan
yang meliputi kegiatan Utama dan Libur sekolah di waktu bulan efektif.
Adapun dalam menetapkan acuan pokok Dalam mengefektifkan kegiatan maka
prakiraan penhitungan dari Kalender Dinas Pendidikan adalah meliputi Kegiatan Akademik
Masuk awal Tahun, SAS/SAT, AN, PSAJ serta Non Akademik Seperti Lomba-Lomba yang
berhubungan dengan kegiatan Nasional dan Provinsi. Berikut penghitungan Minggu Efektif
dan Non Efektif.
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2024/2025
Jumlah Minggu dalam Satu Semester
Jumlah Minggu
No Nama Bulan Keterangan
Minggu Tidak Efektif Efektif
1 Juli 2024 5 2 3 -
2 Agustus 2024 4 1 3 -
3 September 2024 4 0 4 -
4 Oktober 2024 5 1 4 -
5 November 2024 4 0 4 -
6 Desember 2024 4 3 1 -
Jumlah 26 7 19
41
Oktober, minggu ke 4 dan
3 Asesmen Nasional 1
November minggu ke 1
4 Penilaian Akhir Semester 1 Desember, minggu ke-1
5 Libur Semester 1 TP 2024/2025 2 Desember, minggu ke-3 dan 4
Jumlah 6
2. Semester 1 (Gasal)
a. Jumlah minggu efektif : 21 minggu
b. Jumlah jam efektif KBM :
Kelas 1,2 : 22 Minggu x 26 Jam Perminggu = 572 Jam Pelajaran
Kelas 3 : 22 Minggu x 28 Jam Perminggu = 616 Jam Pelajaran
Kelas 4, 5 dan 6 : 22 Minggu x 32 Jam Per Minggu = 704 Jam Pelajaran
❖ Rincian Jumlah Jam Pembelajaran di atas belum termasuk mata pelajaran Muatan Lokal
(MULOK)
RINCIAN MINGGU EFEKTIF
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2024/2025
Jumlah Minggu dalam Satu Semester
Jumlah Minggu
No Nama Bulan Keterangan
Minggu Tidak Efektif Efektif
1 Januari 2025 5 1 4 -
2 Februari 2025 4 2 2 -
3 Maret 2025 4 3 1 -
4 April 2025 5 1 4 -
5 Mei 2025 4 2 2 -
6 Juni 2025 4 3 1 -
Jumlah 26 12 14
Minggu Tidak Efektif
No UraianKegiatan Jumlah Keterangan
1 PTS Semester 2 1 minggu Maret minggu ke-1
2 Jeda Tengah Semester 2 1 minggu Maret minggu ke-2
3 Prakiraan UN SD 1 minggu April mingguke- 4
4 Penilaian Akhir Tahun 1 minggu Mei minggu ke-4
Februari Minggu ke-4
5 Libur Ramadhan dan Hari Raya 2 minggu
Maret mingguke- 1, 2, 3
6 Jeda Semester 2 1 minggu Juni mingguke- 3
7 Libur Semester 2 TP 2024/2025 2 minggu Junimingguke- 4
2. Semester 2 (Genap)
a. Jumlah minggu efektif : 17 minggu
b. Jumlah jam efektif KBM :
Kelas 1,2 : 18Minggu x 26 Jam PerMinggu = 468 Jam Pelajaran
Kelas 3 : 18Minggu x 28 Jam PerMinggu = 504 Jam Pelajaran
Kelas 4,5dan 6 : 18Minggu x 32 Jam Per Minggu = 576 Jam Pelajaran
❖ Rincian Jumlah Jam Pembelajaran di atas belum termasuk mata pelajaran
❖ Muatan Lokal (MULOK)
42
Jumlah Total Jam Pelajaran
Catatan : Jumlah jam dihitung selama 1 Tahun Ajaran
a. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas 1 (satu) dan 2 (dua) masing-masing
minimal 26 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran;
b. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas 3 (tiga) minimal 28 jam pelajaran,
dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran;
c. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas4 (empat), 5 (lima) dan 6 (enam)
masing-masing minimal 32 jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit per jam
pelajaran.
d. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas 1 (satu) dan 2 (dua) 1.180 jam
pelajaran, kelas 3 (tiga) 1.230 jam pelajaran, kelas 4 (empat), 5 (lima) dan 6 (enam)1.420
jam pelajaran.
Hal-hal lain seperti jeda tengah semester (pekan kreativitas), asesmen sumatif akhir
semester (bersifat pilihan), asesmen sumatif akhir fase dan lain-lain disajikan dalam matriks
kalender terlampir sebagai jadwal prakiraan. Daerah atau satuan pendidikan dapat mengatur
lebih lanjut jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut pada kalender pendidikan
daerah/satuan pendidikan, sesuai dengan karakteristik dan kondisi masing-masing, dengan
tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku. Jadwal ujian disajikan pula sebagai prakiraan
sementara, sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tentang penyelenggaraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) bagi siswa
kelas terakhir dan Asesmen Nasional (AN) bagi Kelas V (Lima).
Daerah dan Satuan Pendidikan diharapkan melengkapi kalender pendidikan dengan
menjadwalkan kegiatan lomba dan pembinaan prestasi/kreativitas yang merupakan agenda
tahunan nasional di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai program
pada direktorat yang relevan. Jenis kegiatan tersebut pada masing-masing satuan pendidikan
di antaranya:
1. Taman Kanak-kanak Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi
2. Sekolah Dasar (SD) Kompetisi Sains Nasional(OSN), Kompetisi Olimviade Olahraga
Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Lomba Sekolah
Sehat, Lomba Adiwiyata, Lomba Perpustakaan Sekolah.
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kompetisi Sains Nasional, Kompetisi Olahraga Siswa
Nasional, Festival Lomba Seni Siswa Nasional, Festival/Lomba Literasi Sekolah, Gala
siswa, Lomba Motivasi Belajar Mandiri (SMP Terbuka), Lomba Sekolah Sehat, Lomba
Adiwiyata, Lomba Perpustakaan Sekolah.
4. Sekolah Menengah Atas (SMA) Kompetisi Sains Nasional, Kompetisi Olahraga Siswa
Nasional, Festival Lomba Seni Siswa Nasional, National School Debating Championship,
43
Lomba Debat Bahasa Indonesia, Lomba Sekolah Sehat, Lomba Adiwiyata, Lomba
Perpustakaan Sekolah, Gelar Aksi Karakter Siswa Indonesia (Galaksi). Dokumen ini telah
ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara. Dokumen digital yang
asli dapat diperoleh dengan memindai QR Code, memasukkan kode pada Aplikasi NDE
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, atau mengakses tautan berikut
https://sidebar.jabarprov.go.id/v/5DE05C460C 5DE05C460C
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetisi Olahraga Siswa Nasional, Festival Lomba
Seni Siswa Nasional, Lomba Sekolah Sehat, Lomba Adiwiyata, Lomba Kompetensi Siswa,
Ekspo Pendidikan dan Teknologi (Epitech).
6. Sekolah Luar Biasa (SLB) Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Lomba Keterampilan Siswa Berkebutuhan Khusus
(LKSBK), Festival ABK Berseri, Lomba Literasi.
7. Lomba Pendidik dan Tenaga Kependidikan Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan
Dedikatif, Inovatif dan Inspiratif. Demikian pedoman ini kami sampaikan untuk
ditindaklanjuti dan disebarluaskan ke seluruh satuan pendidikan se Provinsi Jawa Barat di
wilayah kerja masing-masing. Atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima
kasih.
Selain kegiatan rutin agenda tahunan Dinas Pendidikan juga ada agenda lomba yang
bersifat rutin lainnya baik Tingkat Provinsi, Kabupaten, Lembaga lain yang berhubungan
dengan lomba Pendidikan di Tingkat Satuan Pendidikan.
• Lomba di Tingkat Dinas atau Departemen Provinsi dan Kabupaten seperti : Festival
Tunas Bahasa Ibu (FTBI) , Sapta Lomba PAI
• Lomba Olimviade Olahraga Siswa Nasional Tingkat Kabupaten yang tidak di lombakan
di Tingkat Nasional dan Provinsi
• Lomba-lomba di Tingkat satuan Pendidikan, Organisasi, Yayasan dan lain-lain
Agar lebih mempermudah membaca jadwal kegiatan pembelajaran serta libur nasional
maka dalam menentukan kegiatan tersebut perlu dibuatkan matrik ataupun tabel kegiatan
serta penghitungan waktu efektif serta prakiraan kegiatan yang mudah dibaca secara
keseluruhan baik persemester ataupun pertahun kegiatan pembelajaran, maka berikut adalah
matrik kegiatan pembelajaran yang sudah di buat di SDN Gunungsari.
44
AGUSTUS 2023
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
SEPTMBER 2023
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
OKTOBER 2023
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
NOPEMBER2023
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
DESEMBER 2023
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan
15 Juli 2024 Hari pertama masuk sekolah
45
15 – 17 Juli 2024 Pengenalan Lingkungan Sekolah
7 Juli 2024 Libur Tahun Baru Islam 1446 H
14 Agustus 2024 Pertemuan Pramuka Pendidikan Khusus
17 Agustus 2024 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI
Pelaksanaan Asessmen Nasional SMA/SMK/SMALB dan yang
19 – 22 Agustus 2024
Sederajat
24 – 25 Agustus 2024 Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket C
9 – 12 September 2024 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMP/SMPLB dan yang Sederajat
14 – 15 September Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket B / PKPPS Wustha dan yang
2024 sederajat
16 September 2024 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pelaksanaan Asesmen Nasional SD/SDLB dan yang sederajat Tahap
28 – 31 Oktober 2024
I
Pelaksanaan Asesmen Nasional Paket A/PKPPS Ula dan yang
2 – 3 November 2024
sederajat Tahap I
Pelaksanaan Asesmen Nasional SD/SDLB dan yang sederajat Tahap
4 – 7 November 2024
II
Pelaksanaan Asesmen Nasional Paket A/PKPPS ULA dan yang
9 – 19 November 2024
sederajat Tahap II
25 November 2024 Porseni Guru Pendidikan Khusus
3 Desember 2024 Hari Disabilitas Internasional
2 – 14 Desember 2024 Prakiraan penilaian sumatif akhir semester
20 Desember 2024 Tanggal penetapan rapor semester 1
20/21 Desember 2024 Pembagian rapor semester 1
25 Desember 2024 Libur hari Natal
26 Desember 2024 Cuti ersama Hari Natal
23 Desember 2024 –
Libur semester 1
4 Januari 2025
*) Jeda tengah semester dapat diisi dengan kegiatan: perlombaan antarkelas, pentas seni dan
kreativitas siswa, pameran karya siswa, studi lapangan, dll. Sesuai dengan program sekolah
Kalender Pendidikan, Sekolah Dasar Negeri Gunungsari Tahun Pelajaran 2024/2025
SEMESTER 2
JANUARI 2025
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
PEBRUARI 2025
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28
46
MARET 2025
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
APRIL 2025
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
MEI 2025
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
JUNI 2025
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
JULI 2025
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Kamis Sabtu
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
47
PRAKIRAAN JADWAL PENILAIAN AKHIR JENJANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Penilaian Sumatif Akhir
Satuan Pendidikan Asesmen Nasional (AN)
Jenjang
SMA/SMALB 10 – 21 Maret 2025 19-22 Agustus 2024
SMK 10 – 21 Maret 2025 19-22 Agustus 2024
SMP/SMPLB 13 – 24 Mei 2025 9-12 September 2024
SD/SDLB Tahap 1: 28-31 Oktober 2024
13 – 24 Mei 2025
Tahap 2: 4-7 November 2024
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan
1 Januari 2025 Libur Tahun Baru Masehi
6 Januari 2025 Hari pertama masuk sekolah
27 Januari 2025 Prakiraan libur Isra Mi’raj
29 Januari 2025 Prakiraan libur Tahun Baru Imlek
29 Maret 2025 Prakiraan libur hari raya Nyepi
28 Februari – 2 Maret 2025 Prakiraan libur awal Ramadan 1446 H
3 Maret – 21 Maret 2025 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/SMARTTREN
10 – 21 Maret 2025 Prakiraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang SMA/SMK/SMALB
21 Maret – 30 April 2025 Prakiraan waktu pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian SMK
1 – 2 April 2025 Prakiraan hari raya Idul Fitri 1446 H
24 Maret – 7 April 2025 Prakiraan libur hari raya Idul Fitri 1446 H
1 Mei 2025 Libur hari Buruh
5 Mei 2025** Prakiraan Penetapan Kelulusan SMA/SMK/SMALB
12 Mei 2025 Prakiraan libur hari raya Waisyak 2569
13 – 24 Mei 2025 Prakiraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang SDLB/SMPLB
29 Mei 2025 Prakiraan libur wafat Isa Almasih
1 Juni 2025 Libur hari lahir Pancasila
7 Juni 2025 Prakiraan hari raya Idul Adha 1446 H
9 – 20 Juni 2025 Prakiraan sumatif akhir tahun/sumatif akhir fase
26 Juni 2025 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
26 Juni 2025 Pembagian rapor semester 2
30 Juni – 12 Juli 2025 Libur akhir tahun pelajaran
27 Juni 2025 Prakiraan Tahun Baru Islam
Juni – Juli 2025 Masa PPDB TP 2025/2026
*) Untuk tanggal penetapan rapor siswa akhir jenjang adalah pada tanggal dilaksanakan
rapat penentuan kelulusan.
*) Untuk tanggal penetapan rapor siswa akhir jenjang adalah pada tanggal dilaksanakan
rapat penentuan kelulusan.
Adapun gambaran lengkap matrik kalender pendidikan yang lebih spesifik terlampir dalam
Kalender Pendidikan SD Negeri Gunungsari 2024/2025.
48
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
49
Kepala Sekolah dan/atau guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau
evaluasi. Proses pendampingan dan pengembangan professionalini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali oleh
Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Dasar Negeri Gunungsari, yang
dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan mingguan untuk
pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan
ini merupakan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Pelaksanaan In-House Training (IHT) atau Focus Group Discussion (FGD), dilakukan
minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang
berkompeten dari Balai Guru Penggerak Provinsi Sukabumi dan Fasilitator Program
Sekolah Penggerak.
d. Kegiatan Pelatihan Mandiri yang dilakukan Guru ataupun kepala Sekolah baik secara
daring maupun luring dari internal Dinas Pendidikan maupun Komunitas Guru
Pembelajar ataupun Civitas Akademika lain yang menyelenggarakan Diklat Mandiri,
Coaching, Mentoring, seminar, webinar, workshop serta lainnya ataupun sejenisnya.
50
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum Satuan Pendidikan adalah merupakan perubahan dari Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan pada Kurikulum Merdeka. Dalam hal ini tentu saja maka
secara langsung memberikan juga efek kepada satuan pendidikan khususnya SD Negeri
Gunungsari. Pembelajaran melalui metode dalam jaringan, luar jaringan, dan kombinasi
dalam dan luar jaringan membuat Kepala Sekolah Bersama Tim Pengembang Kurikulum
Sekolah harus melakukan upaya penyesuaian agar proses pembelajaran di SD Negeri
Gunungsari tetap bisa terus berjalan dengan benar sesuai ketetapan yang di bakukan.
Penyesuaian yang dilakukan adalah mengatur ulang kembali jumlah jam tatap muka
untuk setiap pertemuan dengan melihat metode pembelajaran apa yang digunakan. 20 menit
per pertemuan yang menggunakan dalam jaringan dan 35 menit per pertemuan untuk tatap
muka di kelas.
Kalender pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan
didistribusikan ke sekolah-sekolah tidak mengalami perubahan pada isi, hanya melakukan
penyesuaian saja pada pelaksanaannya. Pelaksanaan penilaian Tengah semester dan penilaian
akhir semester tetap dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan di dalam kalender
pendidikan. Untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah tidak dilaksanakan
mengingat kondisi Pandemi Covid- 19 yang masih berlangsung.
Melalui KSP ini kami berharap dapat menjadi Gambaran serta petunjuk acuan kegiatan
satuan Pendidikan yang terarah dan terukur sehingga memiliki tujuan yang jelas untuk
mencapai suatu cita-cita satuan Pendidikan dalam mencetak generasi bangsa.
Kurikulum satuan pendidikan SD Negeri Gunungsari yang telah tersusun ini akan
berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite
sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua
pihak dapat memajukan SD Negeri Gunungsari sesuai dengan apa yang telah terumuskan
dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
51
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung baik moril maupun spirituil dalam penyelesaian Kurikulum Satuan Pendidikan
(KSP) SD Negeri Gunungsari . Semoga segala kontribusi pemikiran, kerja keras, kritik, saran
dan dukungannya menjadi amal kebaikan yang dibalas oleh Allah SWT dengan yang lebih
baik.
B. Rekomendasi
Kurikulum Merdeka adalah merupakan Program Baru di era Kementrian 2019-2024 yang
sedang dikembangkan oleh pemerintah dan lembaga Pendidikan, maka pada dasarnya
pemerintahan khususnya di bidang Pendidikan memberikan keleluasaan dimana kurikulum
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan Masyarakat serta zaman yang sedang
berlaku. Namun sisi lain pada Tingkat Sekolah Dasar serta berada di perkampungan yang
sangat jauh dari jangkauan fasilitas yang memadai sangat sulit untuk mengakomodir
kebutuhan pelayanan pembelajaran ditambah minimnya SDM yang ada yang tidak mencukupi
dan kurang mumpuni. Sehingga pengembangan Kurikulum satuan pendidikan (KSP)
merupakan satu-satunya acuan Satuan Pendidikan dalam menentukan rencana proses belajar
yang diselenggarakan di satuan Pendidikan, sehingga KSP merupakan salah satu acuan dalam
penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
Sebagai rekomendasi kedepan diharapkan beberapa komponen yang perlu ditinjau setiap
4-5 tahun dalam kurikulum operasional satuan pendidikan adalah:
• Perencanaan pembelajaran
• Pengorganisasian pembelajaran
• Visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
• Pengembangan dan pendampingan profesional guru
Sedangkan Beberapa tujuan dari kurikulum pembelajaran yang masih perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
• Menentukan tujuan pendidikan
• Memfasilitasi pemahaman dan penguasaan materi
• Membangun keterampilan siswa
• Mengembangkan sikap dan nilai-nilai
• Memahami kebutuhan dan minat siswa
• Menyiapkan siswa untuk kehidupan dan karier
Dalam perencanaan Kurikulum ini juga beberapa hal penting diperhatikan dianataranya
adalah Perencanaan Kurikulum juga harus meninjau dari Rapor Satuan Pendidikan sehinggga
program atau perencanaan yang dibuat mulai dari Visi, Misi serta Tujuan Satuan Pendidikan
terarah sesuai Perencanaan Berbasis Data dari Rapor satuan Pendidikan serta Analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah teknik untuk mengevaluasi posisi strategis suatu proyek dengan
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. SWOT merupakan akronim
dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats
(ancaman). Sehingga melalui penggunaan matrik SWOT inipula kita dapat menentukan mana
yang harus didahulukan yang lebih penting dalam merancang Visi, Misi serta Tujuannya.
Sehingga kedepannya diharapkan Lembaga Pendidikan yang kita Kelola bisa lebih Merdeka
dalam mengedepankan Pendidikan yang membimbing siswa menuju Bahagia menyongsong
masa depan yang lebih gemilang yang mengakomodir kebutuhan kodrat zamannya.
52
Kekurangan, salah dan khilaf adalah sifatnya kelemahan kita sebagai makhluk yang fana
serta lemah selaku manusia. Begitupula halnya kami selaku penyusun Kurikulum Satuan
Pendidikan di SD Negeri Gunungsari. Untuk itu saran serta masukan yang bersifat
membangun sangatlah kami harapkan.
Diakhir kata smoga penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan di SD Negeri Gunungsari
Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi ini bisa menjadi acuan kinerja Lembaga yang kami
pegang agar memiliki pegagangan serta tuntunan kerja kami kedepan.
53
54
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jln. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Kec. Cikakak Kab. Sukabumi-
e-mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
TAHUN 2024
53
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
SD NEGERI GUNUNGSARI
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jl. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Desa.Cileungsing Kec.Cikakak Kab. Sukabumi
e-Mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
54
2. Hasil Rapat Pendidik SD Negeri Gunungsari Tanggal 1 Juli 2024
tentang Revisi Penyusunan Kurilukum, nilai pendidikan karakter
bangsa, gerakan literasi, pendidikan anti korupsi dengan pendekatan
belajar aktif serta pemberlakuannya.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Tim Pengembang Kurikulum Sekolah pada tahun pelajaran 2024/2025
seperti tersebut pada Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Dalam melaksanakan tugas menyusun dan mengembangkan
kurikulum, Tim memiliki fungsi:
1. Merencanakan tujuan, isi/muatan dan cara menyelenggarakan
kurikulum
2. Melaksananakan kurikulum dalam KBM maupun di luar KBM;
3. Memonitoring dan mensupervisi pelaksanaan kurikulum;
4. Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum.
Ketiga : Pada setiap akhir semester Tim melaporkan hasil pelaksanaan
tugasnya kepada kepala sekolah maupun pengawas sekolah.
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini,
dibebankan pada anggaran RAPBS.
Kelima : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Gunungsari
Pada tanggal : 1 Juli 2024
Kepala Sekolah,
HERI PERMANA S, S. Pd
NIP.197505212014101003
55
Lampiran Surat Keputusan Kepala SD NEGERI GUNUNGSARI
Nomor : 421.2/007/SDN- Gns/VII/2024
Tentang : Tim Penyusun KSP SD Negeri Gunungsari
HERI PERMANA S, S. Pd
1 Kepala Sekolah Ketua
NIP .197505212014101003
HENDAYANA, S. Pd. SD
3 Pengawas Bina Nara Sumber
NIP.196905011992031006
YULIANTI, S. Pd
4 Guru Kelas 1 & 2 Anggota
NIP.198107082022212014
SUSANDI, S. Pd
5 Guru Kelas 3 & 4 Anggota
NIP.198508162021211001
Heri Permana S, S. Pd
NIP. 197505212014101003
56
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
SD NEGERI GUNUNGSARI
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jl. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Desa.Cileungsing Kec.Cikakak Kab. Sukabumi
e-Mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
Heri Permana S, S. Pd
NIP.197505212014101003
57
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
SD NEGERI GUNUNGSARI
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jl. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Desa.Cileungsing Kec.Cikakak Kab. Sukabumi
e-Mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
BERITA ACARA
RAPAT PENYUSUNAN DOKUMEN KSP
SD NEGERI GUNUNGSARI - KECAMATAN CIKAKAK
TAHUN PELAJARAN 2024/2025
Pada hari ini Rabu tanggal Tiga bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat bertempat di
SDN Gunungsari, telah dilaksanakan Rapat Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri Gunungsari yang dihadiri oleh Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri Gunungsari
yaitu Kepala Sekolah sebagai ketua, Ketua Komite Sekolah sebagai wakil ketua, Pengawas Bina
dan guru-guru SD Negeri Gunungsari sebagai anggota. Hasil pembahasan kurikulum tersusun pada
sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Karakteristik Satuan Pendidikan
B. Dasar Hukum
C. Prinsip Penyusunan Kurikulum.
D. Tujuan Penyusunan kurikulum
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
A. Visi Satuan Pendidikan
B. Misi Satuan Pendidikan
C. Tujuan Satuan Pendidikan
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler
B. Kokurikuler
C. Ekstrakurikuler
D. Aktualisasi Budaya Sekolah
E. Alokasi Waktu Belajar
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Capaian Pembelajaran
B. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
C. Rencana Pembelajaran/ Modul Ajar (MA)
D. Peraturan Akademik
E. Kalender Pendidikan
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Evaluasi Pembelajaran dan Implementasi KSP
B. Pendampingan dan Pengembangan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SK Team Pengembangan KSP
2. SK TPK atau TPMPS
3. CP, ATP dan Perencanaan Pembelajaran Mapel Umum Fase A, B, dan C
4. Contoh RPP Mulok / Modul Mulok
5. Contoh Modul P5
6. Program GLS
7. Program Anti Perundungan
8. Rencana Pendidikan Anti Korupsi
Demikian berita acara ini kami buat untuk diketahui semua pihak.
59
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
SD NEGERI GUNUNGSARI
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jl. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Desa.Cileungsing Kec.Cikakak Kab. Sukabumi
e-Mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN DOKUMEN I KSP SD NEGERI GUNUNGSARI
KECAMATAN CIKAKAK
TAHUN 2024
Hari/ Tanggal : Rabu, 3 Juli 2024
Tempat : SDN Gunungsari
Waktu : Pkl. 08.00 WIB s.d Selesai
2.
2 USUP SUPIANDI Ketua Komite
HENDAYANA, S. Pd. SD
3 Pengawas Bina 3.
NIP.196905011992031006
4.
YULIANTI, S. Pd
4 Guru Kelas 1 & 2
NIP.198107082022212014
5.
SUSANDI, S. Pd
5 Guru Kelas 3 & 4
NIP.198508162021211001
HERI PERMANA S, S. Pd
NIP.197505212014101003
60
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
SD NEGERI GUNUNGSARI
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jl. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Desa.Cileungsing Kec.Cikakak Kab. Sukabumi
e-Mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
BERITA ACARA
RAPAT FINALISASI DOKUMEN I KSP SD NEGERI GUNUNGSARI
KECAMATAN CIKAKAK
TAHUN PELAJARAN 2023-2024
Pada hari Rabu, Tanggal Delapan Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat bertempat di
SDN Gunungsari Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi, kami yang bertanda tangan dibawah
ini :
NO NAMA JABATAN POKOK JABATAN TIM
HERI PERMANA S, S. Pd
1 Kepala Sekolah Ketua
NIP .197505212014101003
2 USUP SUPIANDI Ketua Komite Wakil Ketua
HENDAYANA, S. Pd. SD
3 Pengawas Bina Nara Sumber
NIP.196905011992031006
YULIANTI, S. Pd
4 Guru Kelas 1 & 2 Anggota
NIP.198107082022212014
SUSANDI, S. Pd
5 Guru Kelas 3 & 4 Anggota
NIP.198508162021211001
SYARIF HIDAYATULLOH,S.Pd Guru PAIBP
6 Anggota
NIP.- Guru Kelas 4 & 6
Bersama-sama telah mengikuti Rapat Finalisasi Dokumen KSP SDN Gunungsari untuk
Tahun Pelajaran 2024/2025pada :
Hari : Senin
Tanggal : 8 Juli 2024
Pukul : 08.00 Wib
Rapat berjalan dengan lancar, aman, dan tertib sehingga sekolah dapat mendokumentasikan
Dokumen KSP SDN Gunungsari sesuai dengan prinsip dan mekanisme yang telah di tetapkan
Badan Standar Nasional Pendidikan. Demikian Berita Acara dibuat untuk diketahui dan
dipergunakan sebagaimana mestinya
Cikakak, 8 juli 2024
Kepala Sekolah,
HERI PERMANA S, S. Pd
NIP.197505212014101003
61
PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI
SD NEGERI GUNUNGSARI
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jl. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Desa.Cileungsing Kec.Cikakak Kab. Sukabumi
e-Mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
Menimbang : Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan lainnya yang berlaku di sekolah, perlu menetapkan Kurikulum
Operasional SD Negeri Gunungsari Tahun Pelajaran 2024/2025
Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2023 Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru
5. Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.
8. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan
Pengawas Sekolah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2021 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,
dan Sekolah Menengah Kejuruan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2023 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah
62
13. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2023 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2023 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan
Menengah
16. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 262/M/2023 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2023 Tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
17. Kepmendikbudristek nomor 12 tahun 2024 tentang kurikulum merdeka
menjadi standar kurikulum nasional.
Memperhatikan : Hasil Rapat Finalisasi Tim Pengembang Kurikulum SD Negeri Gunungsari tanggal
5 Juli 2024
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberlakukan Kurikulum Merdeka Sebagai Kurikulum Oprasional SD Negeri
Gunungsari Tahun Pelajaran 2024/2025 dan sebagai Pedoman Kegiatan
Pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah di SD Negeri Gunungsari untuk Tahun
Pelajaran 2024/2025
Kedua : Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan tugas
kependidikan di SD Negeri Gunungsari diharuskan berpedoman pada Kurikulum
SD Negeri Gunungsari Tahun Pelajaran 2024/2025
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku tanggal 15 Juli 2024 , dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Cikakak
Pada tanggal : 15 Juli 2024
Kepala Sekolah,
HERI PERMANA S, S. Pd
NIP. 197505212014101003
63
NPSN : 20203057 - NSS. 101020628012 - NIS. 100741
Alamat : Jln. Sangiang Km. 12 Kamp. Gunungsari RT. 001/003 Kec. Cikakak Kab. Sukabumi-
e-mail : sdngunungsari20203057@gmail.com
TAHUN 2024
64
CAPAIAN PEMBELAJARAN UNTUK SD/MI PADA KURIKULUM MERDEKA
65
2. Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik prinsip-prinsip
agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar paham ahlus
sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri,
sesama warga negara, sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
3. membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam berfikir
sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;
4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa perbedaan pendapat
sehingga berperilaku moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme;
5. Membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan menumbuhkan
rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan demikian dia aktif dalam
mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya; dan
6. membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan demikian
dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama
(ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan senegara (ukhuwwah
waṫaniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku dan budayanya.
66
akan memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin (tahżīb) dan upaya
sungguhsungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah). Dengan akhlak,
peserta didik menyadari bahwa landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan,
dirinya sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya adalah cinta
(maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka untuk
menghormati dan menghargai sesama manusia sehingga tidak ada kebencian
atau prasangka buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen
akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada semua topik bahasan
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus
menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti .
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukun yang
berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang mencakup
ritual atau hubungan dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang
berhubungan dengan sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih mengulas berbagai
pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam
Islam serta implementasinya dalam ibadah dan mu‘āmala
Sejarah Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam
Peradaban Islam membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban
Islam (SPI) menekankan pada kemampuan mengambil hikmah dari sejarah
masa lalu, menganalisa pelbagai macam peristiwa dan menyerap berbagai
kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan
refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta didik mempunyai pijakan
historis dalam menghadapi permasalahan dan menghindari dari terulangnya
kesalahan untuk masa sekarang maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi
keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam
menyikap dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi,
iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya
Pada akhir Fase A, pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal huruf
hijaiah dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan mampu membaca surah-surah pendek Al-
Qur’an dengan baik. Dalam elemen akidah, peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang
diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama
manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga memahami pentingnya tradisi memberi
dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi terwujudnya
suasana saling mendukung satu sama lain. Dalam elemen fikih, peserta didik dapat mengenal rukun
Islam dan kalimah syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan
berdoa setelah salat. Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan
secara sederhana kisah beberapa nabi yang wajib diimani.
67
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan kemampuan
Hadis mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan
kemampuan membaca surahsurah pendek Al-Qur’an dengan baik
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-namanya
yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para malaikat dan tugas yang
diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan
sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun
sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga
memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama 37 Elemen
Capaian Pembelajaran Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di
lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai pendapat
yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok
serta memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan
temannya demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah syahadatain,
menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa
setelah salat.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi
Peradaban Islam yang wajib diimani.
69
didik memahami arti ideologi secara sederhana dan pandangan hidup dan
memahami pentingnya menjaga kesatuan atas keberagaman. Peserta didik juga
memahami pentingnya introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik
setiap harinya. Peserta didik memahami pentingnya pendapat yang logis,
menerima perbedaan pendapat, dan menemukan titik kesamaan (kalimah sawāʾ)
untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan. Peserta didik memahami peran
manusia sebagai khalifah Allah di bumi untuk menebarkan kasih sayang dan
tidak membuat kerusakan di muka bumi
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami zakat, infak, sedekah dan
hadiah, memahami ketentuan haji, halal dan haram serta mempraktikkan puasa
sunnah.
Sejarah Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati ibrah dari kisah Nabi
Peradaban Muhammad saw. di masa separuh akhir kerasulannya serta kisah alkhulafā al-
Islam rāsyidūn
70
imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai literasi digital dan informasional.
Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan
dunia kerja
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan
memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual).
Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan untuk membangun
konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent construction); serta kegiatan yang mendorong
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya.
75
bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung
jawab.
Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca,
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan
tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang
menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat
melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100
Bilangan menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka
juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan
pembilang satu (misalnya, , , ) dan antar-pecahan dengan penyebut yang
sama (misalnya, , , ). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan
gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan
intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat
menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta
menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 - … =
Aljabar
10 ) Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola
gambar atau obyek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang
melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda
menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan
Pengukuran
baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan
volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk
bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun
Geometr
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih
dari satu cara jika memungkinkan..
Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan,
Analisis Data
menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel,
dan Peluang
diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan))
Kalkulus Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
(sebagai mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari banyak benda
pilihan untuk dengan menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori..
kelas XI dan
XII)
81
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, mereka dapat membaca,
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, serta melakukan
komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan. Peserta didik dapat
Bilangan melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda-benda
konkret yang banyaknya sampai 20. Peserta didik menunjukkan pemahaman
pecahan sebagai bagian dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda
atau kumpulan benda sama banyak, pecahan yang diperkenalkan adalah setengah
dan seperempat.
Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukan pemahaman makna simbol
matematika "=" dalam suatu kalimat matematika yang terkait dengan penjumlahan
Aljabar dan pengurangan bilangan cacah sampai 20 menggunakan gambar. Contoh: Peserta
didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola bukan bilangan (misalnya,
gambar, warna, suara)
Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan panjang dan berat benda
Pengukuran secara langsung, dan membandingkan durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi panjang benda menggunakan satuan tidak baku.
Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar dan
Geometr bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciricirinya
dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang.
Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar (segitiga,
Analisis segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun ruang (balok, kubus, kerucut, dan
Data dan bola). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) suatu
Peluang bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak). Peserta didik juga dapat
menentukan posisi benda terhadap benda lain (kanan, kiri, depan belakang)
ada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca,
menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan
komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai
Bilangan
100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK
dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan
termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan
bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta
membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma).
Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam
Aljabar
sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan,
82
perkalian, dan pembagian pada bilangan cacah sampai 1000 (contoh : 10 x … = 900,
dan 900 : … = 10) Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan perkalian
dan pembagian. Mereka dapat bernalar secara proporsional untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari dengan rasio satuan. Mereka dapat menggunakan operasi
perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang terkait
dengan proporsimeniru, dan melanjutkan pola bukan bilangan (misalnya, gambar,
warna, suara)
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling dan luas berbagai bentuk
Pengukuran bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka
dapat menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.
Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan mengurai bangun ruang
(kubus, balok, dan gabungannya) dan mengenali visualisasi spasial (bagian depan,
Geometr atas, dan samping). Mereka dapat membandingkan karakteristik antar bangun datar
dan antar bangun ruang. Mereka dapat menentukan lokasi pada peta yang
menggunakan sistem berpetak..
Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan,
Analisis dan menganalisis data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk
Data dan gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi untuk mendapatkan
Peluang informasi. Mereka dapat menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih
besar dalam suatu percobaan acak.
83
Beragam teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga teks lisan
(monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks yang mengandung aspek
verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik
tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun layar. Hal ini diupayakan untuk
memfasilitasi peserta didik agar terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi), sehingga
dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi informasi digital.
84
Elemen Menyimak – Berbicara
Pada akhir Fase A, peserta didik menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk berinteraksi dalam
situasi sosial dan kelas seperti berkenalan, memberikan informasi diri, mengucapkan salam dan
155 selamat tinggal. Mereka merespon instruksi sederhana (dengan bantuan visual) melalui
gerakan tubuh atau menjawab pertanyaan pendek sederhana dengan kata, frase atau kalimat
sederhana. Mereka memahami ide pokok dari informasi yang disampaikan secara lisan dengan
bantuan visual dan menggunakan kosakata sederhana. Mereka menggunakan alat bantu visual
untuk membantu mereka berkomunikasi. By the end of Phase A, students use basic English to
interact in social and classroom situations such as introducing themselves, sharing personal
information, greeting and bidding farewell. They respond to simple instructions (with support
from visual cues) with action-related language or answer to short, simple questions with simple
words, phrases or sentences. They identify key points of information in visually supported oral
presentations containing familiar vocabulary. They use visual texts to help them communicate
Elemen Membaca – Memirsa
Pada akhir Fase A, peserta didik merespon secara lisan terhadap teks pendek sederhana dan
familiar, berbentuk teks tulis yang dibacakan oleh guru. Peserta didik menunjukkan pemahaman
teks yang dibacakan atau gambar/ilustrasi yang diperlihatkan padanya, menggunakan komunikasi
non-verbal. By the end of Phase A, students respond orally to short, simple, familiar texts in the
form of print texts read by teachers. They show understanding of texts being read to or
pictures/illustration being shown, using nonverbal communication.
Elemen Menulis – Mempresentasikan
Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase ini, karena peserta didik belum diminta untuk
mengungkapkan gagasan secara tertulis (composing/producing).
87
pembelajaran IPAS akan melatih sikap ilmiah (keingintahuan yang tinggi, kemampuan berpikir
kritis, analitis dan kemampuan mengambil kesimpulan yang tepat) yang melahirkan kebijaksanaan
dalam diri peserta didik.
89
sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan hukum sebab akibat.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Setelah mempertanyakan dan
membuat prediksi berdasarkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki,
peserta didik membuat rencana dan menyusun langkahlangkah operasional
berdasarkan referensi yang benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan
dan membuktikan prediksi dengan melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga
mencakup identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor operasional baik internal
maupun eksternal di lapangan yang mendukung dan menghambat kegiatan.
Berdasarkan perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan
melakukan serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan
temuan-temuan. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta didik
memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan
informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya,
menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi
informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan. 5. Mengevaluasi dan refleksi Pada tahapan
ini peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
tujuan yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan halhal yang perlu
dipertahankan dan/atau 177 Elemen Deskripsi diperbaiki pada masa yang
akan datang. Peserta didik melakukan refleksi tentang bagaimana
pengetahuan baru yang dimilikinya dapat bermanfaat bagi diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa depan
berkelanjutan. 6. Mengomunikasikan hasil Peserta didik melaporkan hasil
secara terstruktur melalui lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram
maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital dan non-digital
untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu mengomunikasikan hasil
temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media,
baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat dilakukan berkolaborasi
dengan berbagai pihak. Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan
langkah, melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan
berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Setiap
Fase
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
Di fase ini, umumnya peserta didik bisa mengoptimalkan kemampuan indranya untuk
mengamati, bertanya, mencoba, dan menceritakan pengalaman belajar yang telah diperolehnya
terkait peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya baik secara verbal maupun nonverbal dengan
menggunakan berbagai media (gambar/ simbol/karya).
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Di akhir Fase A, peserta didik mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan
IPAS (sains dan tentang apa yang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah dan
sosial) sekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra
untuk melakukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu. Peserta didik
90
menggunakan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat
sederhana dengan menggunakan beberapa media/alat bantu. Peserta didik
mengenal anggota tubuh manusia (pancaindra), menjelaskan fungsinya dan
cara merawatnya dengan benar. Peserta didik dapat membedakan antara hewan
dan tumbuhan sesuai dengan bentuk dan ciri-ciri umumnya. Peserta didik
mampu mengelaborasikan pemahamannya tentang konsep waktu (pagisiang-
sore-malam), mengenal nama-nama hari, nama bulan, kondisi cuaca dalam
keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari. Peserta didik mampu
mendeskripsikan identitas diri (ciri-ciri fisik, kegemaran) dan orang-orang di
sekitarnya (keluarga, teman dan tetangga) sehingga dapat menerima perbedaan
yang ada pada diri manusia. Peserta didik mampu mendeskripsikan silsilah
keluarga, peran serta tanggung jawabnya sebagai anggota
keluarga/kelompok/sekolah. Peserta didik dapat mendeskripsikan bendabenda
di lingkungan sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan,
mendeskripsikan kondisi lingkungan rumah dan sekolah dalam bentuk
gambar/denah sederhana. Peserta didik dapat membedakan lingkungan sehat
dan tidak sehat, mencerminkan perilaku hidup sehat dan ikut serta menjaga
kebersihan lingkungan rumah dan sekolah.
Keterampilan 1. Mengamati Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan
proses peristiwa secara sederhana dengan mengoptimalkan penggunaan pancaindra 2.
Mempertanyakan dan memprediksi Menyusun dan menjawab pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. 3.
Merencanakan dan melakukan penyelidikan 179 Elemen Capaian
Pembelajaran Dengan panTigan, peserta didik berpartisipasi dalam
penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan. Melakukan
pengukuran tidak baku dengan cara sederhana untuk mendapatkan data. 4.
Memproses, menganalisis data dan informasi Menggunakan berbagai metode
untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar, tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
5. Mengevaluasi dan refleksi Dengan panTigan, peserta didik membandingkan
hasil pengamatan yang berbeda dengan mengacu pada teori. 6.
Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana
2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada Fase B
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh
IPAS (sains dan pada manusia (pancaindra). Peserta didik dapat membuat simulasi
sosial) menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup.
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan
upaya pelestarian makhluk hidup. 180 Elemen Capaian Pembelajaran Peserta
didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi sumber dan
bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya). Peserta
91
didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari,
mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak
dan bentuk benda. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan
kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air. Di akhir fase ini, peserta
didik menjelaskan tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga sekolah
serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat
tinggal dan sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan
keterkaitannya dengan profesi masyarakat. Peserta didik mampu menunjukkan
letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta
konvensional/digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati,
keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya. Peserta didik
mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun
periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan
konteks kehidupan saat ini. Peserta didik mampu membedakan antara
kebutuhan dan keinginan, mengenal nilai mata uang dan mendemonstrasikan
bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/ memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari
Keterampilan 1. Mengamati Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan
proses peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat
mencatat hasil pengamatannya. 2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan
menggunakan panTigan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat
diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki sebelumnya. 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan
panTigan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah
operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan
bahan yang sesuai dengan mengutamakan 181 Elemen Capaian Pembelajaran
keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk
mendapatkan data yang akurat. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk
menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan
antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat
ilmiah. 5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan. 6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil
penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.
93
yang ditunjang dengan argumen, bahasa, serta konvensi sains yang umum
sesuai format yang ditentukan.
97
(Reflecting) dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dan perasaannya mengenai karya
tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase A, peserta didik mampu mengenali dan membiasakan diri
Bekerja Artistik dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka
(Thinking and pilihan media yang tersedia di sekitar. Peserta didik mengetahui dan
Working memahami keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja.
Artistically
Berdampak Pada akhir fase A, peserta didik mampu menciptakan karya sendiri y.
(Impacting)
98
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada akhir fase C, peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan
(Experiencing) menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual dengan menggunakan
garis pijak dan proporsi. Peserta didik terbiasa menggunakan alat, bahan dan
prosedur dasar yang tepat dalam menggambar, mewarnai, membentuk,
memotong, dan merekat. asar dalam menggambar, mewarnai, membentuk,
memotong, dan merekat.
Menciptakan Pada akhir fase C, peserta didik mampu menciptakan karya 2 atau 3 dimensi
(Making/Creati dengan mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan elemen seni rupa
ng) berupa garis, bentuk, tekstur dan ruang. Peserta didik mulai menggunakan
garis horizon dalam karya 2 dimensi. Selain itu, peserta didik mulai
menerapkan keseimbangan dan irama/ritme dalam warna, garis atau bentuk
dalam karyanya
Merefleksikan Pada akhir fase C, peserta didik mampu mengenali dan menceritakan fokus
(Reflecting) dari karya yang diciptakan atau dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dari
orang lain atau era atau budaya tertentu) serta pengalaman dan perasaannya
mengenai karya tersebut.
Berpikir dan Pada akhir fase C, peserta didik secara mandiri secara mandiri menggunakan
Bekerja berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan aneka pilihan media
Artistik yang tersedia di sekitar. Peserta didik mulai mengenal alternatif bahan, alat
(Thinking and atau prosedur dasar dasar dalam menggambar, mewarnai, membentuk,
Working memotong, dan merekat. Peserta didik mengetahui, memahami dan konsisten
Artistically mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja.
Berdampak Pada akhir fase C, peserta didik mampu menciptakan karya sendiri yang
(Impacting) sesuai dengan perasaan, minat atau konteks lingkungannya
100
and working kemampuan bekerja sama dan saling menghargai demi tercapainya
artistically) tujuan bersama.
Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian
(Experiencing) tari berdasarkan latar belakang serta mengeksplorasi unsur utama tari
sesuai level, perubahan arah hadap, dan desain lantai.
Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengidentifikasi dan membuat
(Creating) gerak dengan unsur utama tari, level, dan perubahan arah hadap..
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menilai pencapaian dirinya saat
(Reflecting) melakukan aktivitas pembelajaran tari...
Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menumbuhkan rasa cinta pada
(Impacting) seni tari yang berpengaruh pada kemampuan diri dalam menyelesaikan
aktivitas pembelajaran tari..
Kurikulum Prakarya Budi daya berisi empat elemen kompetensi yaitu observasi dan eksplorasi;
desain/perencanaan, produksi, serta refleksi dan evaluasi seperti berikut
Elemen Deskripsi
Observasi Observasi dan Eksplorasi Elemen observasi dan eksplorasi adalah pengamatan dan
dan penggalian (bahan, alat dan teknik) secara sistematis dan kontekstual untuk
Eksplorasi memperoleh peluang menciptakan produk.
Desain/Pere Elemen desain atau perencanaan adalah penyusunan atau pengembangan rencana
ncanaan produk (penciptaan, rekonstruksi, dan modifikasi) berdasarkan hasil observasi dan
eksploras
Produksi Elemen Produksi adalah keterampilan pembuatan atau penciptaan produk setengah
jadi dan/atau produk jadi yang kreatif dan atau inovatif melalui eksperimen dan
penelitian yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Refleksi dan Elemen refleksi dan evaluasi adalah kemampuan pengamatan, apresiasi,
Evaluasi identifikasi, analisis, penilaian, dan pemberian saran perbaikan/pengembangan
produk/kelayakan produk.
:
D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Prakarya-Budi Daya setiap Fase
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
Pada akhir Fase A (Kelas I dan II SD/MI/Program Paket A) peserta didik mampu
mengamati dan menjelaskan karakteristik produk budi daya untuk kebutuhan sehari-hari dan
memberikan tanggapan.
102
Produksi Peserta didik mampu merawat dan atau memelihara objek budi daya yang aman
untuk kebutuhan sehari-hari secara kerja sama dengan bimbingan sesuai
perencanaan.
Refleksi Peserta didik mampu memberikan tanggapan terhadap produk budi daya
dan kebutuhan seharihari
Evaluasi
103
1. merancang dan menghasilkan produk kerajinan yang kreatif melalui penguasaan menggali
(exploration) bahan, alat, teknik, dan prosedur dengan mengembangkan pengetahuan seni,
kerajinan, teknologi, desain, dan budaya,
2. mengapresiasi, mengevaluasi dan merefleksi karya diri, teman, dan perajin berdasarkan
pendekatan sistematis ilmiah,
3. menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan melalui kepemimpinan, kerja sama dan berani
mengambil resiko.
Kurikulum Prakarya Kerajinan berisi empat elemen kompetensi yaitu observasi dan eksplorasi,
desain/perancangan, produksi, serta refleksi dan evaluasi seperti berikut:
Elemen Deskripsi
Observasi dan Elemen observasi dan eksplorasi adalah pengamatan dan penggalian (bahan, alat
Eksplorasi dan teknik) secara sistematis dan kontekstual untuk memperoleh peluang
menciptakan produk.
Desain/Perenc Elemen desain atau perencanaan adalah penyusunan atau pengembangan rencana
anaan produk (penciptaan, rekonstruksi, dan modifikasi) berdasarkan hasil observasi
dan eksplorasi.
Produksi Elemen Produksi adalah keterampilan pembuatan atau penciptaan produk
setengah jadi dan/atau produk jadi yang kreatif dan atau inovatif melalui
eksperimen dan penelitian yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Refleksi dan Elemen refleksi dan evaluasi adalah kemampuan pengamatan, apresiasi,
Evaluasi identifikasi, analisis, penilaian, dan pemberian saran perbaikan/pengembangan
produk/kelayakan produk.
104
Observasi danPeserta didik mampu mengamati dan menjelaskan bentuk, warna, tekstur, dan
Eksplorasi fungsi produk kerajinan untuk kebutuhan sehari-hari..
Desain/PerencPeserta didik mampu menyusun rencana pembuatan produk kerajinan kebutuhan
anaan sehari-hari dengan bimbingan.
Produksi Peserta didik mampu membuat produk kerajinan untuk kebutuhan sehari-hari
secara mandiri maupun bekerjasama dengan bimbingan sesuai dengan
perencanaan..
Refleksi dan Peserta didik mampu memberikan tanggapan terhadap produk kerajinan
Evaluasi kebutuhan seharihari.
105
11. CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKARYA-PENGOLAHAN
A. Rasional Mata Pelajaran Prakarya-Pengolahan
Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, sejak dahulu telah mengembangkan kemampuan
olah pikir dan olah rasa, untuk membantu menjalani kehidupan, memecahkan masalah, maupun
menghasilkan produk olahan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup. Karya manusia
sebagai produk budaya, terlihat dalam tiga ranah: fisik (material), sistem (langkah-langkah, metoda
dan strategi memproduksi) dan ide (gagasan dan latar belakang memproduksi).
106
Refleksi Elemen refleksi dan evaluasi adalah kemampuan pengamatan, apresiasi, identifikasi,
dan analisis, penilaian, dan pemberian saran perbaikan/pengembangan produk/kelayakan
Evaluasi produk.
108
12. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi secara jasmani dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang hayat.
13. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk meningkatkan
kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke
tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas jasmani.
14. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan
lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices (DAP).
15. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil
Pelajar Pancasila.
16. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, serta
pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut
dideskripsikan sebagaimana dalam tabel berikut Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata
Pelajaran PJOK serta Deskripsin
No Elemen Deskripsi
1. Keterampilan Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK yang merupakan proses
Gerak pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement
Pattern), dan b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor
Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas
Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan
Olahraga Air (kondisional)
2 Pengetahuan Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, serta kreasi
Gerak konsep, prinsip, prosedur, taktik dan strategi gerak sebagai landasan
dalam melakukan keterampilan, kinerja, serta budaya hidup aktif pada
setiap sub elemen: a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar
(Fundamental Movement Pattern), dan b) Aktivitas Pengembangan
Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan
dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta
Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (kondisional)
3 3.Pemanfaatan Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan
gerak serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, terdiri dari sub
elemen: a) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan Kebugaran Jasmani
Terkait Kesehatan dan Keterampilan, dan b) Pola Perilaku Hidup Sehat
4 Pengembangan dan Internalisasi Nilainilai Gerak Elemen ini berupa pengembangan
Karakter karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak secara graTigal yang dirancang
melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: a) Tanggung
Jawab Personal dan Sosial, serta b) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan,
Ekspresi Diri, dan Interaksi Sosial
109
Gerak aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).
Elemen Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dalam melakukan pola
Pengetahuan gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
Gerak permainan dan olahraga air (kondisional).
Elemen Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dan mampu
Pemanfaatan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan.
Gerak Peserta didik juga memahami prosedur dan mampu mempraktikkan pola
perilaku hidup sehat berupa mengenali nama dan fungsi anggota tubuh, serta
menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Elemen Elemen Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilainilai Gerak Pada akhir
Pengembangan fase A peserta didik menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam
Karakter dan menyimak arahan dan umpan balik yang diberikan guru, mulai dapat
Internalisasi menghormati orang lain, serta menerima ragam keriangan yang didapat
Nilainilai Gerak melalui aktivitas jasmani.
Elemen Deskripsi
113
keinginan secara lisan berdasarkan teks. Teks tersebut berupa teks cerita
sederhana dan teks deskripsi sederhana dengan lafal yang jelas dan
dipahami serta intonasi yang tepat.
Peserta didik mampu melakukan kegiatan pramenulis seperti: memegang
alat tulis, menjiplak, menggambar, membuat coretan yang bermakna,
Menulis
menulis di udara, menebalkan huruf, menyalin huruf, menyalin suku kata
dan kata sederhana dari teks cerita sederhana dan teks deskripsi sederhana
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan IV)
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu merespons perintah/arahan sederhana dengan
menggunakan bahasa lisan atau isyarat seperti: mencentang,
menggambar, membuat coretan yang bermakna dan atau melakukan
sesuatu, dan dapat memahami pesan lisan atau informasi dari media
audio, isi teks aural (teks yang dibacakan) dari teks cerita pengalaman
dan teks arahan/petunjuk.
Membaca dan Peserta didik merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata
Memirsa yang sering ditemui. Peserta didik dapat memahami informasi dari
tayangan yang dipirsa dari teks cerita pengalaman dan teks
arahan/petunjuk. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks
yang dibacakan atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan
gambar/ilustrasi..
Berbicara dan Peserta didik dapat melafalkan kalimat yang terdiri atas Tiga kata dengan
Mempresentasikan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan intonasi yang tepat sesuai
konteks dari teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk. Peserta
didik mampu bertanya tentang sesuatu dan menjawab, pertanyaan orang
lain (teman, guru, dan orang dewasa) dalam suatu percakapan. Peserta
didik mampu menceritakan kembali teks cerita pengalaman dan teks
petunjuk/arahan yang dibacakan guru atau didengar.
Menulis didengar. Menulis Peserta didik dapat menyalin kata dan kalimat dari
teks cerita pengalaman dan teks arahan/petunjuk dengan menggunakan
huruf besar dan huruf kecil yang terdiri atas Tiga sampai tiga kata dan
dapat menulis suku kata, kata, serta kalimat sederhana
115
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan, dan keadilan sosial yang
dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
Bhinneka Tunggal Ika;
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk menjadi warga negara yang
cerdas dan baik serta memiliki wawasan kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan;
5. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk menjadi pemimpin
bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab.
116
dilestarikan. Peserta didik secara aktif mempromosikan kebinekaan,
mempertautkan kearifan lokal dengan budaya global, serta mendahulukan
produk dalam negeri
Negara Kesatuan Republik Indonesia Mengkaji karakteristik bangsa,
kearifan lokal, mengenali bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungan
sekitarnya, sehingga muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan
sekitarnya agar tetap nyaman dihuni. Bermula dari kepedulian untuk
Negara mempertahankan lingkungan sekitarnya yang nyaman tersebut, peserta
Kesatuan didik dapat mengembangkan ke dalam skala yang lebih besar, yaitu
4
Republik negara, sehingga dapat berperan dalam mempertahankan keutuhan wilayah
Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menumbuh kembangkan jiwa
kebangsaan akan hak dan kewajiban bela negara sebagai suatu kehormatan
dan kebanggaan.Peserta didik dapat mengkaji secara nalar dan kritis
sebagai bagian dari sistem keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta berperan aktif dalam kancah global.
118
makna nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara;
menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Undang- Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi bentuk-
Undang bentuk sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya
Dasar Negara sebagai anggota keluarga, warga sekolah dan bagian dari masyarakat;
Republik mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan norma, aturan,
Indonesia hak, dan kewajiban sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah; melaksanakan
Tahun 1945 kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari
masyarakat; melaksanakan praktik musyawarah untuk membuat kesepakatan dan
aturan bersama serta mematuhinya dalam lingkungan keluarga dan sekolah..
Bhinneka Peserta didik mampu mengidentifikasi, menyajikan hasil 20 Tunggal Ika
Tunggal Ika identifikasi, menghormati, menjaga, dan melestarikan keragaman budaya dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekitarnya
Negara Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota,
Kesatuan provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik
Republik mampu membangun kebersamaan, persatuan, dan berkontribusi menciptakan
Indonesia kenyamanan di sekolah dan lingkungan sekitar
120
(mujāhadah). Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan
dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama manusia,
dan alam sekitarnya adalah cinta (mahabbah). Pendidikan akhlak juga
mengarahkan mereka untuk menghormati dan menghargai sesama
manusia sehingga tidak ada kebencian atau prasangka buruk atas
perbedaan agama atau ras yang ada. Aspek atau elemen akhlak ini harus
menjadi mahkota yang masuk pada semua topik bahasan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , akhlak harus
menghiasi keseluruhan konten dan menjadi buah dari pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan hukum
yang berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang
mencakup ritual atau hubungan dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan
kegiatan yang berhubungan dengan sesama manusia (mu’āmalah). Fikih
mengulas berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan
ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan
muʿāmalah.
Sejarah Peradaban Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam
Islam membangun peradaban dari masa ke masa. Pembelajaran SPI
menekankan pada kemampuan mengambil hikmah dari sejarah masa
lalu. Kemudian menganalisis bermacam peristiwa dan menyerap
berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para generasi
terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta
didik mempunyai pijakan historis dalam menghadapi permasalahan dan
menghindari terulangnya kesalahan untuk masa sekarang maupun masa
depan. Aspek ini akan menjadi keteladanan (‘ibrah) dan menjadi
inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyikapi dan menyelesaikan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain
dalam rangka membangun peradaban di zamannya.
D. Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti setiap Fase
1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun, Umumnya Kelas I dan II)
Pada akhir Fase A, pada aspek Al-Qur’an dan hadis peserta didik dapat mengenal huruf
hijaiah dan harakatnya, melafazkan taawwudz, basmalah, dan hamdalah. Pada aspek akidah, peserta
didik mampu menyebutkan rukun iman terutama iman kepada Allah melalui asmaulhusna,
mengenal Allah lewat bacaan asmaulhusna, dan mampu menyebutkan nama-nama malaikat Allah
beserta tugastugasnya. Pada aspek akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik
dalam kehidupan sehari-hari untuk dirinya maupun sesama manusia. Pada aspek ibadah, peserta
didik mampu membaca Tiga kalimah syahadat (syahadatain) dan memahami maknanya, mampu
menerapkan tata cara bersuci dengan baik, dan memahami hikmah hidup bersih. Mengenal
ketentuan dan namanama shalat fardu serta waktu pelaksanaannya. Pada aspek sejarah peradaban
Islam, peserta didik mampu menceritakan kisah beberapa nabi yang wajib diimani.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, terutama harakat
Hadis fathah, kasroh, dan dommah, mampu melafazkan taawwudz, basmalah, dan
121
hamdalah.
Akidah Peserta didik mampu menyebutkan rukun iman terutama iman kepada Allah
melalui nama-nama-Nya yang agung (asmaulhusna) al-Ahad, dan mampu
menyebutkan nama-nama malaikat Allah beserta tugas-tugasnya, mengenal
Allah lewat bacaan asmaulhusna ar-Rahman dan ar-Rahim, al-Malik dan al-
Quddus.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-
hari dalam ungkapanungkapan positif, baik untuk dirinya maupun sesama
manusia, seperti ucapan terima kasih, terbiasa bertutur kata lembut dan jujur,
terutama kepada orang tua, guru, dan teman. Peserta didik memahami
pentingnya menyayangi dan berempati kepada sesama. Peserta didik juga
terbiasa hidup bersih, rapi, dan teratur sebagai cerminan dari nilai keimanan
Fikih Peserta didik mampu membaca Tiga kalimah syahadat (syahadatain) dengan
benar dan memahami maknanya sebagai tanda keislaman. Peserta didik mampu
menerapkan tata cara bersuci dengan baik dan mampu mempraktikkan
ketentuan wudu dan doa 30 setelahnya, serta hikmah hidup bersih. Peserta
didik juga mengenal ketentuan dan nama-nama shalat fardu dan waktu
pelaksanaannya.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan kisah beberapa nabi yang wajib diimani dan
Peradaban mampu menceritakan secara sederhana masa anak-anak, remaja, dan dewasa
Islam Nabi Muhammad saw-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya.
122
3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas V dan VI)
Pada akhir Fase C, pada aspek Al-Qur’an dan hadis, peserta didik mampu membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar serta menjelaskan kandungan beberapa surat pendek yang dihafalnya. Pada
aspek akidah, peserta didik mengetahui asmaulhusna, iman kepada hari akhir, iman kepada kitab-
kitab yang diturunkan melalui nabinya, juga mampu menjelaskan arti qadāʾ dan qadar dengan
sederhana.
Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun, Umumnya Kelas V dan VI)
Elemen Deskripsi
Al-Qur’an dan Peserta didik mampu membaca Al-Qur`an dengan baik dan benar serta
Hadis menjelaskan kandungan beberapa surat pendek yang dihafalnya dengan bahasa
sederhana
Akidah Peserta didik mulai mengenal ketentuan Allah Swt. tentang arti perilaku
menghargai dan menghormati sesama manusia, baik yang seagama maupun
beda agama. Peserta didik juga memahami makna meminta maaf dan memberi
maaf sehingga terbentuk pribadi yang penyayang dan memahami makna peduli
terhadap lingkungan hayati sebagai bagian dari ajaran Islam yang utama.
Akhlak Peserta didik mulai mengenal ketentuan Allah Swt. tentang arti perilaku
menghargai dan menghormati sesama manusia, baik yang seagama maupun
beda agama. Peserta didik juga memahami makna meminta maaf dan memberi
maaf sehingga terbentuk pribadi yang penyayang dan memahami makna peduli
terhadap lingkungan hayati sebagai bagian dari ajaran Islam yang utama.
Fikih Peserta didik mampu menjelaskan secara sederhana 32 beberapa konsep terkait
makna usia balig atau dewasa serta dampak yang menyertainya, baik dari
tinjauan fikih atau ilmu biologi. Peserta didik juga mampu memahami
ketentuan dan praktik shalat dhuha, arti zakat fitrah, sedekah, hadiah, serta
ketentuan agama terkait makanan yang halal dan haram..
Sejarah Peserta didik mampu menghayati pembelajaran yang bisa diambil (`ibrah) dari
Peradaban beberapa kisah dari Nabi Isa a.s., Nabi Ismail a.s., dan keteladanan dari sahabat
Islam nabi, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab..
123
3. mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang mandiri dan
bertanggung jawab;
4. mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif;
5. menempatkan peserta didik untuk memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mempelajari
bahasa Inggris; dan
6. menjadikan peserta didik dapat belajar lebih banyak tentang dunia melalui bahasa Inggris.
Elemen Deskripsi
126
menguasai ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyak hal untuk
menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan yang ada.
Pemahaman IPAS yang dimiliki merupakan bukti seseorang memilih dan
mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta
memprediksi suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan tersebut
dalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta,
konsep, prinsip, hukum, teori, dan model yang telah ditetapkan oleh para
ilmuwan
Keterampilan proses Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional
dalam melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan,
mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan perbedaan dari alternatif-
alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun berdasarkan informasi yang
kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan informasi, menciptakan
model, mendebat rekan sejawat menggunakan fakta serta membentuk argumen
yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan
sebagai 130 Elemen Deskripsi bentuk pendekatan dalam pengajaran karena hal
ini terbukti membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran
(Anderson, 2002). Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah,
melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan
perkembangan dan kemampuan peserta didik. Di dalam pengajaran IPAS,
terdapat Tiga pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah
menyajikan suatu konsep berikut logika terkait dan memberikan contoh
penerapan. Pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai pembelajar yang
pasif (hanya menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, peserta
didik diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan observasi,
melakukan eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk membangun konsep
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al., 2007). Pembelajaran
berbasis inkuiri memiliki peran penting dalam pendidikan sains (e.g.
Blumenfeld et al., 1991; Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research
Council, 1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa
sains secara esensial didorong oleh pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka
berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan, dapat diprediksi. Oleh karena itu,
peserta didik perlu mendapatkan pengalaman personal dalam menerapkan
inkuiri saintifik agar aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam
dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996). Menurut Ash (2000) dan
diadopsi dari Murdoch (2015), sekurang-kurangnya ada enam keterampilan
inkuiri yang perlu dimiliki peserta didik, yaitu keterampilan berikut. 1.
Mengamati Melakukan pengamatan terhadap sebuah fenomena dan peristiwa
merupakan awal dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan-
tahapan berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan, peserta didik
memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta
membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan
perbedaannya. Pengamatan dapat dilakukan langsung atau menggunakan
instrumen lain seperti kuisioner danwawancara. 2. Mempertanyakan dan
Memprediksi Peserta didik didorong untuk menyusun pertanyaan tentang hal-
hal yang ingin diketahui pada saat melakukan pengamatan. Pada tahap ini,
127
peserta didik juga menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga dapat memprediksi apa yang
akan terjadi dengan hukum sebab akibat. 3. Merencanakan dan Melakukan
Penyelidikan Setelah mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan
pengetahuan dan informasi yang dimiliki, peserta didik membuat rencana dan
menyusun langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar.
Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan membuktikan prediksi dengan
melakukan penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi dan
inventarisasi faktor- faktor operasional baik internal maupun eksternal di
lapangan yang mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan
perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data dan melakukan
serangkaian tindakan yang dapat digunakan untuk mendapatkan temuan-
temuan. Memproses serta Menganalisis Data dan Informasi Peserta didik
memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh. Ia menafsirkan
informasi yang didapatkan dengan jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya,
menganalisis menggunakan alat dan metode yang tepat, menilai relevansi
informasi yang ditemukan dengan mencantumkan referensi rujukan, serta
menyimpulkan hasil penyelidikan. 5. Mengevaluasi dan Refleksi Pada tahapan
ini, peserta didik menilai apakah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan
yang direncanakan atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga meninjau
kembali proses belajar yang dijalani dan hal-hal yang perlu dipertahankan
dan/atau diperbaiki pada masa yang akan datang. Peserta didik melakukan
refleksi tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya dapat
bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar dalam
perspektif global untuk masa depan berkelanjutan. 6. Mengomunikasikan Hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui lisan atau tulisan,
menggunakan bagan, diagram maupun ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam
media digital dan non-digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan memublikasikan hasil laporan
dalam berbagai media, baik digital dan atau nondigital. Pelaporan dapat
dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak
D. Capaian Pembelajaran Setiap Fase
1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan II)
Di akhir fase A, peserta didik terbiasa melakukan proses inkuiri, yaitu mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan tentang apa yang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah
dan sekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-har
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Peserta didik mengenal bagian-bagian anggota tubuh manusia dan pancaidera.
IPAS (sains dan Mereka mulai memodelkan kegunaan dari masing-masing anggota tubuh dan
sosial) pancaindra. Peserta didik menerapkan cara merawat anggota tubuh dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengenal waktu, siang dan malam, dan
mengenal nama-nama hari dan bulan. Peserta didik menyebutkan identitas diri
dan anggota keluarga. Mereka mulai memahami keberadaan keluarga di
lingkungan rumahnya. Peserta didik memahami keberadaan anggota dan
128
kedudukan keluarga yang ada di lingkungan rumah dan menceritakan
kegiatannya bersama keluarga. Peserta didik mengidentifikasi bentuk kasih
sayang di lingkungan keluarga melalui pengamatan. Peserta didik memahami
cara memelihara kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan Mengamati Peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
proses menggunakan pancaindra. 133 Elemen Capaian Pembelajaran
Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik menyusun dan menjawab
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan.
Peserta didik membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan
sekitar. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panTigan, peserta
didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab
pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Memproses, menganalisis data dan
informasi Peserta didik menggunakan berbagai metode untuk
mengorganisasikan informasi, termasuk gambar, tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Mengevaluasi dan refleksi Dengan panTigan, peserta didik membandingkan
hasil pengamatan yang berbeda dengan mengacu pada teori.
Mengomunikasikan hasil Peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara verbal dan tertulis dengan format sederhana
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan IV)
Di akhir fase B, peserta didik terbiasa melakukan proses inkuiri, yaitu mengidentifikasi dan
mengajukan pertanyaan tentang apa yang ada pada dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah
dan sekolah serta mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Peserta didik mengenal hewan dan tumbuhan yang ada di lingkungan
IPAS (sains dan sekitarnya melalui pengamatan dan eksplorasi. Mereka menggunakan hasil
sosial) pengamatannya untuk mengetahui bagian tubuh dan pertumbuhan hewan dan
tumbuhan. Peserta didik mengidentifikasi benda-benda yang ada di lingkungan
sekitar. Peserta didik mampu mengenali orang-lain yang memiliki hubungan
keluarga maupun yang tidak memiliki hubungan keluarga melalui dokumen
diri dan keluarga. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan membuat silsilah
keluarga inti. Peserta didik mengenal uang dan kegunaannya secara sederhana.
Peserta didik mendeskripsikan dengan nyaman tentang kegiatan keluarganya di
rumah dan bagaimana mereka bekerja sama dan berbagi tugas. Peserta didik
mengenal konsep rumah sehat dan lingkungan sehat sebagai cara sederhana
menanggulangi bencana melalui pengamatan dan bertanya. Peserta didik
mengidentifikasi bentuk kerja sama yang terjadi di lingkungan rumah..
Keterampilan Mengamati Peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa Mengamati
proses Peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
menggunakan pancaindra. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik
menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui saat
melakukan pengamatan. Peserta didik membuat prediksi mengenai objek dan
peristiwa di lingkungan sekitar. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
129
Dengan panTigan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk
mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat
sederhana yang ada di sekitarnya untuk mendapatkan data. 135 Memproses,
menganalisis data dan informasi Peserta didik menggunakan berbagai metode
untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar,dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Mengevaluasi dan refleksi Dengan panTigan, peserta didik membandingkan
hasil pengamatan yang berbeda dengan mengacu pada teori.
Mengomunikasikan hasil Peserta didik mengomunikasikan hasil penyelidikan
secara verbal dan tertulis dengan format sederhana.
132
Tiga dan tiga atau bermain alat/media musik, baik sendiri maupun bersama-
sama
Berpikir dan Kebiasaan beraktivitas musik yang baik dan rutin dalam praktik musik
Bekerja Artistik sederhana melalui lagu birama Tiga dan tiga
Peserta didik mendapat pengalaman, kesan, dan terbiasa aktif, baik, dan rutin
Berdampak dalam praktik musik dan kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi lagu
bertanda birama Tiga, tiga dan memainkan media bunyi musik sederhana
134
Elemen
Deskrips
B. Tujuan Mata Pelajaran Seni Tari Tujuan mata palajaran Seni Tari sebagai berikut.
1. Memahami gerak anggota tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan motorik gerak tubuh.
3. Mengembangkan fleksibilitas, keseimbangan, dan kesadaran diri.
4. Mengekspresikan ide dan perasaan ke dalam gerak tubuh.
5. Memahami bahwa gerak tari merupakan bentuk komunikasi 6. Mengembangkan kemampuan
dalam pertunjukan tari.
138
Mengidentifikasi, menemukenali, merangkai, membuat, dan menciptakan
Menciptakan
tari dengan sangat sederhana. b. Meningkatkan kreativitas dalam
(Making/Creating)
mengekspresikan diri melalui gerak yang diciptakan
Mengemukakan, menghargai, mengevaluasi hasil karya tari berdasarkan
Merefleksikan
pengalaman sesuai dengan kemampuan. b. Menilai, membandingkan
(Reflecting)
kekuatan dan kelemahan untuk mengembangkan kemampuan diri
Merancang, menata, mencipta ulang, menghasilkan dan menunjukkan ide
Berpikir dan
tari, baik secara indiviTigal maupun berkelompok yang diperoleh dari
Bekerja secara
hasil berpikirnya sampai menemukan karakteristik gaya secara personal. b.
Artistik (Thinking
Mengembangkan ide dengan memperhatikan unsur utama dan pendukung
and Working
tari seperti musik, properti, tata rias, tata busana, panggung, dan juga
Artistically)
merancang pertunjukannya.
Respons dirinya atau keadaan di sekitar untuk dikomunikasikan dalam
Berdampak bagi
bentuk karya tari sehingga dapat memengaruhi orang lain dan lingkungan
Diri Sendiri dan
sekitar. b. Menganalisis, menghasilkan karya tari dengan kesadaran untuk
Orang Lain
terus mengembangkan kepribadian dan karakter bagi diri sendiri, sesama
(Impacting)
dan persatuan nusa dan bangsa.
139
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan IV)
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal, mengidentifikasi gerak sehari-
hari dengan kode ketukan, berdasarkan level, dengan memperhatikan tempo,
dan tema menjadi gerak tari sangat sederhana dengan bimbingan sesuai tari
daerah setempat.
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu merangkai gerak sehari-hari dengan kode
ketukan, berdasarkan level, dengan memperhatikan tempo, dan tema sesuai
dengan tari daerah setempat, menjadi gerak tari sangat sederhana yang
memiliki kesatuan gerak..
Merefleksikan Pada fase ini, peserta didik mampu menilai pencapaian diri saat melakukan
kegiatan gerak tari sangat sederhana dengan kode ketukan, berdasarkan level,
dengan memperhatikan tempo, dan tema sesuai dengan tari daerah setempat..
Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu menunjukkan rangkaian gerak tari sangat
Bekerja Artistik sederhana dengan kode ketukan, berdasarkan level, dengan memperhatikan
tempo, dan tema sesuai dengan tari daerah setempat melalui kerjasama..
Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuhkan rasa cinta pada gerak
sehari-hari dengan kode ketukan, berdasarkan level, dengan memperhatikan
tempo, dan tema sesuai dengan tari daerah setempat yang berdampak pada
kemampuan diri dan kreativitas.
140
dapat menjadi filter dari masuknya budaya asing sekaligus mendorong peserta didik untuk memiliki
kearifan terhadap budaya lokal atau budaya masyarakat setempat. Mata pelajaran Seni Teater
memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna
pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpaTigannya. Multidimensional bermakna
pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis,
evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika,
kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna menumbuhkembangkan kesadaran
dan kemampuan apresiasi terhadap beragam seni budaya. Hal ini merupakan wujud pembentukan
sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam
masyarakat dan budaya yang majemuk.
141
(Experiencing) dengan contoh situasi rekaan atau peristiwa dalam aneka permainan teater.
Kegiatan mengalami terjadi ketika peserta didik melakukan olah tubuh,
suara, eksplorasi ruang, dan alat sederhana. Ini mengajarkan tentang
penyaluran emosi dan energi ke arah yang positif dan taat kepada aturan
permainan, serta belajar berinteraksi sesuai dengan perannya masing-
masing..
Menciptakan, memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat
menampilkan gambaran dasar sebuah karya, yang merupakan penyatuan
unsur lokomotor dan nonlokomotor, blocking, bunyi/suara dan
Menciptakan
penggunaan properti. Melalui proses penciptaan, peserta didik dapat
(Making/Creating)
belajar untuk berimajinasi, mengomunikasikan emosi dan gagasan, dengan
meniru, menambahkan, dan menyusun kembali cerita sederhana,
berdasarkan pengalaman seharihari (real) atau khaya
Melalui elemen merefleksikan, peserta didik belajar untuk membentuk
ingatan jangka panjang sederhana tentang alur cerita, karakter, blocking
sesuai dengan perannya masing-masing. Seni teater mengajarkan peserta
Merefleksikan
didik untuk melakukan apresiasi secara sederhana atas karya diri orang
(Reflecting)
lain. Dari proses merefleksikan ini, peserta didik mampu meningkatkan
daya ingatan emosi atas proses pembelajaran mengalami, menciptakan,
dan berpikir secara artistik secara simultan.
Seni teater memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk; memakai
Berpikir dan
dan merancang secara sederhana unsur artistik panggung (kostum, rias,
Bekerja secara
properti, multimedia) untuk menunjang penampilan, sesuai dengan
Artistik (Thinking
perannya masing-masing. Melalui proses berpikir dan bekerja secara
and Working
artistik, peserta didik mampu memahami fungsi tata artistik 199 panggung
Artistically)
secara sederhana dan penggunaannya dalam sebuah pertunjukan
Seni teater akan menimbulkan perubahan positif kepada peserta didik.
Berdampak bagi Peserta didik akan akan tampil lebih percaya diri untuk berkomunikasi dan
Diri Sendiri dan berinteraksi dengan teman sebaya atau kelompok, dan terutama
Orang Lain menyalurkan emosi dan energi peserta didik ke arah yang lebih positif,
(Impacting) sesuai dengan nilainilai Profil Pelajar Pancasila. Dampak ini tercermin
dalam proses dan hasil karya akhir peserta didik..
D. Capaian Pembelajaran Seni Teater Setiap Fase
1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan II)
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu terlibat dalam kegiatan bermain teater sederhana
untuk melatih dan mengendalikan gerakan nonlokomotor. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
peniruan dan pengulangan gerakan-gerakan sederhana seperti menggerakkan satu sampai Tiga
anggota tubuh secara bergantian dan mengikuti ritme bunyi dengan bimbingan. Peserta didik
memahami pengalaman berteater sebagai cara untuk belajar berekspresi melalui eksplorasi gerakan
nonlokomotor dan mimesis (peniruan) benda atau karakter lingkungan sekitar, secara real atau
khayali. Melalui pengalaman ini, peserta didik mulai mengenali peran masing-masing dalam
sebuah cerita atau pertunjukan kecil di kelas.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal teater (tokoh, gerak, dialog),
dan pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah) melalui pengamatan langsung
dan tidak langsung pertunjukan sederhana dengan bimbingan.
142
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu meniru teater (tokoh, gerak, dialog), dan
pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah) yang sangat sederhana dengan
bimbingan...
Merefleksikan Pada fase ini, peserta didik mampu menemukan, menilai teater (tokoh), dan
pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah) yang sudah dimaiinkan dengan
bimbingan.
Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu menunjukan kostum, riasan, dan hands
Bekerja Artistik props dengan bantuan..
Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuhkan keinginantahuan dan
menunjukkan antusias saat proses pembelajaran teater, pantomim..
2. Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan IV) Pada akhir Fase B,
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu mengenal teater (tokoh, gerak, dialog) dan
pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah) melalui pengamatan langsung dan
tidak langsung pertunjukan sederhana dengan bimbingan
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu memainkan, meniru teater (tokoh, gerak,
dialog), dan pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah), melalui pertunjukan
yang sangat sederhana dengan bimbingan.
Merefleksikan Pada fase ini, peserta didik mampu menemukan, menilai teater (peran) dan
pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah) yang sudah dimaiinkan dengan
bimbingan..
Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu menunjukan, menggunakan kostum,
Bekerja Artistik riasan, dan hands props dengan bantuan...
Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuh kan rasa cinta pada teater yang
berdampak pada proses pembelajaran teater, dan pantomim..
3. Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan VI) Pada akhir Fase C,.
Fase C Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Mengalami Pada fase ini, peserta didik mampu mengidentifikasi teater (tokoh, gerak,
dialog), juga pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah) melalui pengamatan
langsung dan tidak langsung pertunjukan sederhana dengan bimbingan.
Menciptakan Pada fase ini, peserta didik mampu memainkan, meniru teater (tokoh, gerak,
dialog), dan pantomim (gerak tubuh, ekspresi wajah), melalui pertunjukan
yang sangat sederhana dengan bimbingan.
Merefleksikan Pada fase ini, peserta didik mampu menemukan, menilai (peran) dalam teater,
pantomim yang sudah dimainkan dengan bimbingan...
Berpikir dan Pada fase ini, peserta didik mampu menggunakan kostum, riasan, dan hands
Bekerja Artistik props dengan bantuan...
Berdampak Pada fase ini, peserta didik mampu menumbuhan kreativitas dan rasa cinta
pada teater jugapantomim...
144
yang terliterasi secara jasmani dan menerapkannya dalam kehidupan sepanjang hayat. 206
4. Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di sekolah didasari nilai-nilai
luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Pendidikan jasmani mengandung elemen-elemen: keterampilan gerak, pengetahuan gerak,
pemanfaatan gerak, pengembangan karakter, nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut
dijelaskan dalam tabel berikut: Elemen-Elemen Mata Pelajaran PJOK serta Deskripsinya
Elemen
Deskrips
Keterampilan Elemen ini berupa kekhasan dari pembelajaran PJOK yang merupakan proses
Gerak pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: 1)
Aktivitas pola gerak dasar, 2) Aktivitas senam, 3) Aktivitas gerak berirama, 4)
Aktivitas pilihan permainan dan olahraga, serta 5) Aktivitas permainan dan
aktivitas olahraga air (kondisional).
Pengetahuan Elemen ini berupa penerapan pengetahuan (konsep, prinsip, prosedur, taktik,
Gerak dan strategi) sebagai landasan dalam melakukan keterampilan gerak, kinerja,
dan budaya hidup aktif pada setiap sub elemen: 1) Aktivitas pola gerak dasar,
2) Aktivitas senam, 3) Aktivitas gerak berirama, 4) Aktivitas pilihan permainan
dan Olahraga sederhana dan/atau tradisional, serta 5) Aktivitas permainan dan
aktivitas olahraga air (kondisional).
Pemanfaatan Elemen ini berupa pemanfaatan gerak di dalam kehidupan sehari-hari yang
Gerak terdiri dari sub elemen: 1) Aktivitas jasmani untuk pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, 2) Aktivitas kebugaran jasmani untuk kesehatan, serta
3) Pola perilaku hidup sehat. at.
Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter secara graTigal yang dirancang
Karakter melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri dari: 1) Pengembangan tanggung
jawab personal (jujur, disiplin, patuh dan taat pada aturan, menghormati diri
sendiri, dan lain-lain) dan 2) Pengembangan tanggung jawab sosial (kerjasama,
toleran, peduli, empati, menghormati orang lain, gotong-royong, dan
sebagainya)
Nilai-Nilai Elemen ini berupa nilai-nilai yang terkandung dan dikembangkan di dalam dan
Gerak melalui aktivitas jasmani pada setiap elemen dan sub elemen capaian
pembelajaran PJOK yang terdiri dari: 1) Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk
kesehatan, 2) Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk kegembiraan dan tantangan,
serta 3) Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk ekspresi diri dan interaksi sosial.
Heri Permana S, S. Pd
NIP. 197505212014101003
147