0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan23 halaman

T3. Aksi Nyata

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 23

RPL KONSELING INDIVIDU DAN KONSELING KELOMPOK

PPL SMP N 1 TALANG

Untuk Memenuhi Tugas Aksi Nyata Topik 3


Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen 1 Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu : Sri Adi Nurhayati, S.Psi., S.Pd., M.M

Disusun Oleh:
Elang Aulia Febrian Syahputra (1924710191)

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) CALON GURU


BIMBINGAN DAN KONSELING
GELOMBANG 2 TAHUN 2024
UNIVESITAS PANCASAKTI TEGAL
2024
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI I TALANG
Jln. Projosumarto II No. 11, Pesayangan, Kec. Talang,
Kab. Tegal Prov. Jawa Tengah kode pos : 52193

RANCANGAN/ RENCANA KONSELING


Pertemuan ke 1
A. DESKRIPSI KASUS

MW adalah seorang siswi SMP kelas 9 yang berdasarkan hasil observasi MW merupakan
anak yang sering murung dan tidak aktif seperti teman-temannya saat pembelajaran dikelas,
MW cenderung berdiam diri dan minim interaksi dengan teman sebayanya berdasarkan hasil
wawancara dengan guru BK MW merasa tidak bersemangat sekolah karena terbawa suasana
di rumah. MW merupakan anak pertama dari dua bersaudara. MW seringkali mengalami
ketidaknyamanan pada saat berada di rumah, karena sering mendapatkan umpatan kasar dan
perlakuan tidak menyenangkan dari kedua orang tuanya. Selain itu MW juga sering
mendapatkan kekerasan sehingga MW tidak nyaman saat berada di rumah dan lebih memilih
untuk menginap di rumah salah satu teman sebaya nya tanpa sepengetahuan orang tuanya.

B. TUJUAN KONSELING

Tujuan utama konseling untuk menangani kasus MW yaitu dengan melakukan penggalian
secara lebih mendalam mengenai apa yang dialami konseli, bagaimana perasaan yang
dirasakan, suasana seperti apa jika konseli sedang dirumah, bagaimana kondisi ekonomi yang
terjadi dan seperti apa cara orang tuanya dalam mendidik.
C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING

1. Waktu Pelaksanaan : 1 sesi (40 Menit)


2. Jenis layanan : Konseling Individu
3. Fasilitator : Guru BK/ Konselor
4. Tempat : Ruang BK (Ruang Konseling)
5. Komponen Layanan : Layanan Responsif
7. Media : Buku, Alat tulis dan HP

D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING

a. Metode dan Teknik


Dalam menangani kasus MW pendekatan yang akan digunakan dalam
konseling kali ini yaitu dengan pendekatan Cognitive behavioral therapy (CBT). CBT
merupakan suatu pendekatan untum membantu individu mengenali dan mengubah pola
pikir negative dan perilaku yang tidak produktif, fokusnya adalah pada hubungan
antara pikiran, perasaan dan perilaku dan bagaimana cara mengubah pola piker tersebut
untuk menghasilkan perubahan perilaku yang positif.
Teknik yang akan digunakan adalah teknik reframing yaitu mengambil suatu
masalah dan menyajikannya dengan cara yang baru, dengan harapan klien dapat
mengatasinya dengan cara yang lebih baik dan positif, reframing bertujuan untuk
menghasilkan pemikiran dan tanggapan yang tepat yang relevan dengan situasi saat
ini dan focus pada Solusi.
b. Langkah-Langkah Konseling
1. Pembukaan (Attending )
a) Penyambutan dan Pengenalan: Konselor menyambut konseli dengan hangat
agar konseli merasa nyaman dengan konselor, serta menciptakan hubungan
baik dengan konseli agar timbul rasa percaya dari konseli
b) Penyampaian Tujuan: Konselor / Guru BK menyampaikan tujuan dari
diadakannya kegiatan layanan konseling individu, serta menyampaikan asas-
asas yang ada dalam konseling individu yang meliputi asas kerahasiaan,
kesukarelaan dan juga asas keterbukaan, serta menanyakan kesiapan klien
dalam mengikuti layanan konseling individu.
2. Eksplorasi Isu Utama
a) Penggalian Masalah: Konselor / Guru BK mulai menggali agar konseli mau
menceritakan mengenai permasalahan yang sedang dihadapi serta
menanyakan wants and needs (keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan
konseli “apa yang sedang kamu inginkan ? dari belajar, keluarga, maupun
pertemanan
b) Refleksi Diri: Konselor/ Guru BK mengajukan pertanyaan terbuka untuk
membantu konseli mengidentifikasi pemikiran negatif tentang dirinya dan
mengapa mereka merasakannya. Misalnya: "Apa yang membuat kamu merasa
tidak nyaman saat berada dirumah?
3. Penyusunan Rencana Tindakan
a) Identifikasi Kekuatan Pribadi: konselor dapat membantu siswa memahami
perasaan mereka, mengatasi stres, dan mengembangkan keterampilan sosial
yang diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain secara positif.
b) Penetapan Tujuan Jangka Pendek dan Jangka Panjang: Untuk tujuan jangka
pendek,konselor dapat membantu konseli merasa lebih baik atau lebih tenang
dalam menghadapi masalah yang ada dan mengajarkan keterampilan
manajemen stres untuk membantu klien mengatasi perasaan cemas atau
tertekan. Untuk tujuah jangka panjang, membantu konseli menciptakan
pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antar anggota keluarga,
sehingga setiap individu dapat berkontribusi pada keseimbangan dan
keharmonisan keluarga
c) Teknik untuk membantu permasalahan konseli yang berhubungan dengan
keluarga: Konselor mengajarkan beberapa teknik praktis untuk memperbaiki
hubungan keluarga, seperti:
1) Melatih empati: menempatkan diri pada posisi anggota keluarga lain..
2) lntrospeksi Diri: mengenali kesalahan yang mungkin telah konseli
lakukan dalam keluarga. Mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan
tulus dapat membantu membangun kembali hubungan baik
3) Keterampilan Komunikasi: Mengajarkan keterampilan komunikasi yang
efektif agar konseli dapat mengekspresikan perasaan mereka kepada
anggota keluarga dengan cara yang baik.
4) Manajemen Stres: Memberikan strategi manajemen stres, seperti teknik
relaksasi atau mindfulness, untuk membantu konseli mengatasi emosi
negatif yang muncul akibat masalah keluarga.
4. Penutupan
a) Refleksi: Konselor/Guru BK mengajak konseli untuk merefleksikan sesi yang
baru dijalani, dan meminta konseli untuk memberikan pesan dan kesan
terhadap kegiatan konseling individu yang sudah dilakukan.
b) Kesepakatan untuk Sesi Berikutnya: Konselor/Guru BK membahas mengenai
pertemuan konseling individu selanjutnya Jika diperlukan, untuk mengetahui
perkembangan dari konseli.
c. Evaluasi Layanan
1. Evaluasi Proses : Konselor/ Guru BK mengamati keaktifan konseli pada saat
mengikuti konseling individu
2. Evaluasi Hasil : Konselor/ Guru BK memberikan format penilaian yang akan di isi
oleh konseli untuk mengetahui perasaan konseli setelah mengikuti layanann
konseling Individu.
3. Tindak Lanjut: Mengatur pertemuan lanjutan, untuk melakukan konseling individu
sesi ke dua apabila pada proses konseling pada pertemuan pertama belum mampu
mencapai hasil yang diharapkan.

Sumber :
https://journal.citradharma.org/index.php/eductum/article/download/748/336

LAMPIRAN

1. LKPD.
2. Media
3. Lembar Evaluasi Proses
4. Lembar Evaluasi Hasil
5. Lembar rekaman Proses konseling
LAMPIRAN 1
EMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI I TALANG
Jln. Projosumarto II No. 11, Pesayangan, Kec. Talang,
Kab. Tegal Prov. Jawa Tengah kode pos : 52193

Lampiran 1: LKPD

Identitas

Kelas : ...................................................
Nama : …………………………………

Petunjuk
 Amati dan bacalah LKPD ini dengan cermat dan teliti.
 Kerjakan secara individual tugas di bawah ini

1. Pengetahuan baru apa yang anda peroleh setelah mengikuti layanan konseling
individual?
................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...

2. Bagaiamana perasaan anda setelah mengikuti layanan konseling individual?


................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...

3. Jelaskan tindakan yang akan anda lakukan setelah mengikuti layanan konseling
individual
................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...

4. Jelaskan tanggung jawab anda setelah mengikuti layanan konseling individual?


................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...
................................................................................................................................................................
...
Lampiran 2: Media
Media yang digunakan dalam kegiatan konseling individual yaitu:
Kertas

Pena
HP
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI I TALANG
Jln. Projosumarto II No. 11, Pesayangan, Kec. Talang,
Kab. Tegal Prov. Jawa Tengah kode pos : 52193

INSTRUMEN EVALUASI PROSES LAYANAN


KONSELING INDIVIDU

Identitas :
Nama Konseli :
Kelas :
Masalah yang dialami :

Petunjuk:
Beri tanda centang (√ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.

Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Sikap terbuka dalam mengutarakan masalah yang dihadapi

2. Kesadaran diri dengan masalah yang sedang dialami konseli


3. Perhatian terhadap Konselor disaat berjalannya proses konseling
Individual
4. Sikap berani untuk mengungkap masalah yang sedang dihadapi
5. Keterlibatan dalam mendapatkan alternative jalan keluar/solusi
dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi

Jumlah

Skor Minimal yang dicapai 1 x 5 = 5


Skor maksimal yang dicapai 5 x 5 =25 Kategori
Kriteria skor yang akan di capai Konseli adalah: Sangat Baik : 21 – 25
- Skor 5: bila dilakukan dengan sangat Baik : 17 – 20
baik Cukup Baik : 13 – 16
- Skor 4:bila dilakukan dengan baik Kurang Baik : 9 -12
- Skor 3:bila dilakukan dengan cukup baik Sangat Kurang Baik : 5 – 8
- Skor 2:bila dilakukan dengan kurang
baik
- Skor 1 :bila dilakukan dengan sangat
kurang baik

Talang, Januari 2025


Praktikan

.............................
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI I TALANG
Jln. Projosumarto II No. 11, Pesayangan, Kec. Talang,
Kab. Tegal Prov. Jawa Tengah kode pos : 52193

EVALUASI HASIL LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

Nama : .......................................................................
Kelas :...................................................
Topik layanan :
Tujuan Layanan :
Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada
kolom skor sesuaidengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan
kelompok yang dilakukan!
2. Keterangan Butir Skor 4: Sangat sesuai, 3 = Sesuai 2 = Kurang Sesuai
1 = Sangat Kurang Sesuai
NO Pernyataan Skor
4 3 2 1
1 Saya merasa lebih mampu mengatasi masalah keluarga setelah
mengikuti sesi konseling
2 Saya merasa lebih bisa mengontrol emosi saya

3 Saya merasakan perubahan positif dalam hubungan saya


dengan anggota keluarga
4 Saya merasa nyaman selama sesi konseling

5 Saya merasa bahwa masalah yang saya hadapi dibahas secara


mendalam
Total skor

Keterangan
Skor terendah = 1 x 6 = 6, skor tertinggi = 6 x 4 = 28
Kategori
Sangat Sesuai = 19 - 24
Sesuai = 13 - 18
Kurang Sesuai = 7 - 12
Sangat Kurang Sesuai = 1 – 6

Mengetahui, Talang, Januari 2025


Guru BK Peserta didik

................................
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI I TALANG
Jln. Projosumarto II No. 11, Pesayangan, Kec. Talang,
Kab. Tegal Prov. Jawa Tengah kode pos : 52193

REKAMAN SESI KONSELING


Identitas Konseli
Nama : ………………………………………………………….(L/P)
Kelas : ……………………………………………………..........
Tanggal konseling : …………………………………………………………...
Sesi ke - …………………………………………………

Latar Belakang Konseli :

Masalah :
Pemecahan Masalah :

Tindak Lanjut :

Talang, Januari 2025


Praktikan

………………………

LEMBAR KERJA INDIVIDU 5

RANCANGAN/RENCANA KONSELING KELOMPOK

A Komponen Layanan Layanan Responsif


B Bidang Layanan Pribadi
C Fungsi Layanan Pemahaman
D Masalah Peserta didik merasa belum memiliki rasa
disiplin diri dalam kehidupannya
E Tujuan Layanan 1. Tujuan Umum
 Peserta didik mampu mengembangkan
diri dari perilaku disiplin di lingkungan
sekolah. (P4)
2. Tujuan Khusus
 Peserta didik mampu mendiskripsikan
makna kedisiplinan. (C4)
 Peserta didik mampu menunjukkan ciri
ciri perilaku disiplin. (P3)
 Peserta didik mampu menganalisis
faktor penyebab dari perilaku tidak
disiplin yang dilakukan peserta didik di
sekolah. (C4)
 Peserta didik mampu merumuskan
dampak dari perilaku tidak disiplin yang
dilakukan peserta didik di sekolah. (P4)
 Peserta didik mampu menelaah manfaat
dari perilaku disiplin di sekolah. (C4)
F Sasaran Layanan Peserta didik kelas VII
G Pendekatan/metode/Teknik Konseling Metode Small Group Discussion
H Waktu 1x40 menit
I Media/Alat 1. Laptop
2. LCD
3. Video
J Tanggal Pelaksanaan 23 Desember 2024
K Langkah-langkah
Tahap Pembentukan 1. Konselor menyapa para konseli dengan
ramah dan mempersilahkan duduk
dengan nyaman.
2. Konselor mengucapkan salam dan
menanyakan kabar.
3. Konselor mengajak untuk berdoa
bersama.
4. Konseli membuat kontrak perjanjian
terkait waktu, tugas, asas, dan kontrak
kerjasama.
5. Konselor dan para konseli mengucapkan
ikrar kerahasiaan.
Tahap Transisi 1. Konselor menanyakan sejauh mana
pemahaman konseli tentang kegiatan
yang akan dilakukan.
2. Konselor menanyakan kesiapan konseli
untuk masuk ke tahapan berikutnya.
3. Konselor mengenali suasana (kesiapan)
konseli, dan mengatasinya apabila belum
siap.
4. Konselor memberi tahu konseli tentang
topik yang akan dibahas dan pentingnya
membahas topik displin diri.
Tahap Kegiatan Inti 1. Peserta didik membentuk 2 kelompok
yang beranggotakan 4 orang dari 8
peserta didik.
2. Masing-masing kelompok melakukan
pengamatan terhadap film/video yang
ditayangkan mengenai kediplinan di
sekolah.
3. Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatan secara berkelompok.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi
kelompok dalam LKPD.
5. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
Tahap Pengakhiran 1. Peserta didik menyimpulkan hasil
kegiatan.
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan manfaat dan
kebermaknaan kegiatan .
3. Guru BK memberikan penguatan dan
rencana tindak lanjut.
4. Guru BK membuat kesimpulan dari hasil
diskusi.
5. Guru BK menutup kegiatan layanan dan
mengucapkan salam.
Evaluasi proses Guru BK melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses selama kegiatan layanan
konseling kelompok :
1. Mengamati keaktifan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan.
2. Mengamati perilaku atau atusias peserta
didik dalam mengikuti kegiatan.
3. Mengamati cara peserta didik dalam
menyampaikan pendapat di dalam
kegiatan diskusi.
4. Mengamati cara peserta didik dalam
memberikan penjelasan terhadap
pertanyaan guru BK.
Evaluasi hasil Evaluasi untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan konseling kelompok:
1. Guru BK mengetahui pemahaman
peserta didik mengenai makna
kedisiplinan melalui LKPD.
2. Guru BK mengetahui kemampuan
peserta didik dalam mengidentifikasi
penyebab kedisiplinan dari LKPD.
3. Guru BK mengetahui kemampuan
peserta didik dalam menganalisis dampak
kedisiplinan dari LKPD.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja Peserta didik
3. Instrumen penilaian

Lampiran Materi
KEDISIPLINAN DIRI
A. Makna Disiplin
Siswanto (2001:17) disiplin ialah suatu perilaku menghormati, menghargai, patuh, taat
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas
dan wewenang yang diberikan kepadanya. Disiplin juga merupakan suatu kondisi yang tercipta dan
terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Pembentukan disiplin disekolah sangat penting
dalam membantu membiasakan siswa mengendalikan dan mengekang perilaku yang menyimpang.
Hurlock (1990: 85), yaitu: peraturan mempunyai nilai pendidikan, karena peraturan
memperkenalkan pada anak perilaku yang disetujui oleh anggota kelompok tersebut. Pendapat ini
menunjukan bahwa anak belajar dari peraturan tentang memberi dan mendapat bantuan dalam tugas
sekolahnya, bahwa menyerahkan tugasnya sendiri merupakan satu-satunya cara yang dapat diterima
di sekolah untuk menilai prestasinya; peraturan membantu mengekang perilaku yang tidak
diinginkan
B. Ciri-ciri Disiplin Diri
Durkhiem (1990,h.106) mengemukakan bahwa terdapat lima ciri kedisiplinan yang ada di
sekolah, yaitu :
1. Tidak membolos
2. Tepat waktu saat masuk dan pulang sekolah
3. Berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan
4. Tidak membuat kegaduhan atau keributan dikelas
5. Mengerjakan tugas sekolah dengan tepat waktu
Adapun pendapat lain dalam mengemukakan ciri peserta didik disiplin dalam menaati peraturan
di sekolah. Menurut Suwanto, dkk (2010, h. 48) ciri-ciri anak disiplin antara lain selalu tepat waktu,
selalu menjalankan tugas, selalu menaati peraturan dengan baik. Selain itu, peserta didik yang
memiliki disiplin diri berciri-cirikan seperti yang di kemukakan oleh Prijodarminto (1994, h. 86)
sebagai berikut :
1. Memiliki nilai-nilai ketaatan yang berarti individu memiliki kepatuhan terhadap peraturan
yang ada di lingkungannya.
2. Memiliki nilai-nilai keteraturan yang berarti individu mempunyai kebiasaan melakukan
kegiatan dengan teratur dan tersusun rapi.
3. Memiliki pemahaman yang baik mengenai sistem aturan perilaku, norma kriteria dan standar
yang berlaku di masyarakat.
Dari beberapa pendapat dari tokoh mengenai ciri peserta didik yang memiliki nilai kedisiplinan,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa ciri - ciri disiplin dalam menaati peraturan di sekolah adalah
berperilaku sesuai dengan peraturan yang ditentukan, memiliki nilai ketaatan, memiliki nilai
keteraturan serta memiliki pemahaman sistem aturan perilaku, norma kriteria dan standart yang
berlaku di masyarakat. Ciri-ciri disiplin dalam menaati peraturan sekolah dipilih berdasarkan pada
kecakupan ciri disiplin diri yang luas.

C. Penyebab Ketidakdisiplinan Peserta Didik


Menurut Prisgiari (2013) secara garis besar, faktor yang mempengaruhi ketidakdisiplinan
dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor
yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari luar diri individu seperti faktor dari lingkungan keluarga, sekolah dan faktor-faktor eksternal
lainnya.
1. Faktor internal
Faktor anak itu sendiri mempengaruhi kedisiplinan anak yang bersangkutan. Disiplin diri
merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi.
2. Faktor eksternal Faktor yang berasal dari luar individu, meliputi:
a. Keluarga Untuk mencapai kedisiplinan di lingkungan keluarga maka harus dibuat suatu
peraturan di lingkungan keluarga. Peraturan ini dibuat oleh seluruh anggota keluarga dan
dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga.
b. Perilaku Pendidik Perilaku pendidik juga mempengaruhi kedisiplinan anak. Perilaku pendidik
yang berperilaku baik, penuh kasih sayang, memungkinkan keberhasilan penanaman
kedisplinan pada anak.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah merupakan peranan yang sangat mempengaruhi terhadap kedisplinan setiap
orang. Karena sifat kedisiplinan setiap orang selain dipengaruhi dari faktor genetik juga dapat
dipengaruhi dari faktor lingkungan, karena jika lingkungan berkondisikan baik, maka pengaruh
yang diambil seseorang tersebut juga baik dan begitupun sebaliknya. Apabila kondisi
lingkungannya buruk maka buruk pula yang diperolehnya.
D. Dampak Ketidakdisiplinan Peserta Didik di Sekolah
Menurut Sudrajat (2008: 18) dalam disiplin di sekolah dampak dari perilaku siswa yang
tidak disiplin di sekolah antara lain:
a. Siswa sering keluar kelas pada pergantian jam pelajaran mengakibatkan siswa ketinggalan
mata pelajaran, tidak mendapatkan nilai, jika ketahuan guru piket ataupun dewan guru
lainnya akan mendapatkan sangsi. a. siswa tidak disiplin sering melanggar tata tertib sekolah
seperti nekat membawa handphone ke sekolah, jika terkena razia oleh dewan guru maka
handphone akan di sita dan siswa juga akan diberikan sangsi,
b. Siswa tidak disiplin sering membolos mengakibatkan siswa jadi malas berangkat ke sekolah,
siswa tidak mengetahui informasi dari sekolah, tertinggal materi pelajaran, mendapatkan
skors dari pihak sekolah, terancam tidak naik kelastidak lulus, menimbulkan image buruk
bagi teman-teman sekolah ataupun dewan guru, dampak paling fatal siswa dikeluarkan dari
sekolah.
Dampak secara garis beras pada siswa yang tidak disiplin di sekolah, akan mendapat citra diri yang
negatif dari lingkungan sekitar, melanggar peraturan sekolah dapat diberi hukuman, apabila perilaku
tidak disiplin di sekolah sering muncul maka siswa tersebut bisa dikeluarkan dari sekolah.
E. Manfaat Perilaku Disiplin
Tujuan kedisiplinan menurut Tu’u adalah :
a. Menata kehidupan bersama Kedisiplinan sekolah berguna untuk menyadarkan siswa bahwa
dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang
berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan hubungan dengan sesama menjadi
baik dan lancar.
b. Membangun kepribadian Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut memberi
dampak bagi pertumbuhan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin
seseorang akan terbiasa mengikuti , mematuhi aturan yang berlaku dan kebiasaan itu lama
kelamaan masuk ke dalam dirinya serta berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih kepribadian Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin terbentuk
melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib, teratur dan patuh perlu
dibiasakan dan dilatih.
d. Pemaksaan Kedisiplinan dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar,
misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin
baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.
e. Hukuman Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman bagi yang
melanggar tata tertib tersebut.
f. Menciptakan lingkungan yang kondusif Kedisiplinan berfungsi mendukung terlaksananya
proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya
sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
Daftar Pustaka
Faizah, N. (2019). Pembentukan Karakter Siswa Melalui Disiplin Tata Tertib Sekolah di SMA Negeri 2
Klaten. Jurnal Online. https://core.ac.uk diunduh pada 22 September 2022 Nurhikmah, S. (2018).

Meningkatkan Kedisiplinan Siswa terhadap Tugas Produktif melalui Layanan Klasikal dengan Pendekatan
Small Group Discussion di Kelas X Busana Butik 1 SMK Negeri Darul Ulum Muncar Tahun Pelajaran
2016/2017. Jurnal Online. http://jurnal.iicet.org diunduh pada 15 September 2022

Link Video
https://youtu.be/WnC_4WNAWXY?si=O7LK0iDQWODSxAjL
Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Layanan Konseling Kelompok
Kelompok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok :

TUGAS KELOMPOK
Buatlah kelompok yang beranggotakan 4 orang, kemudian diskusikan hasil pengamatan anakanak dari
Film/Video yang sudah ditayangkan. Tulislah hasil diskusi anak-anak di bawah ini.
1. Apa makna kedisiplinan menurut kelompok kalian?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………
……….………………………………………………………………………………………………………
2. Dari hasil pengamatan film, perilaku apa saja yang menunjukkan ketidakdisiplinan di
sekolah? Apakah perilaku tersebut juga sering terjadi di lingkungan sekolahmu?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
3. Menurut kelompok kalian, apa yang menyebabkan siswa tersebut sering melakukan perilaku
tidak disiplin di sekolah?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
4. Apa dampak yang diperoleh ketika sering melakukan perilaku tidak disiplin di sekolah?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………
…………..……………………………………………………………………………………………………
5. Manfaat apa yang diperoleh ketika kita bisa menerapkan perilaku disiplin di sekolah?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran Instrumen Penilaian

EVALUASI PROSES LAYANAN KONSELING KELOMPOK


Petunjuk Pengisian Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom
skor sesuai dengan apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut :
 Skor 4 : Apabila peserta didik melakukan dengan sangat baik
 Skor 3 : Apabila peserta didik melakukan dengan baik
 Skor 2 : Apabila peserta didik melakukan dengan cukup baik
 Skor 1 : Apabila peserta didik melakukan dengan kurang baik

HASIL PENGAMATAN
 PROSES YANG DINILAI
1 2 3 4
1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru BK
saat pemberian layanan konseling kelompok
2. Peserta didik aktif bertanya/menjawab dalam
kegiatan diskusi kelompok
3. Peserta didik menunjukkan kreativitas dalam
kegiatan diskusi kelompok
4. Peserta didik menunjukkan kerjasama selama
proses kegiatan diskusi kelompok
5. Peserta didik mampu untuk mengikuti setiap tahap
kegiatan diskusi kelompok
JUMLAH SKOR

Skor 1 : Kurang Baik


Skor 2 : Cukup Baik
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Keterangan :
Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 4 = 4, dan skor tertinggi adalah 4 x 4 = 16
Kategori hasil :
a. Sangat baik = 13-16
b. Baik = 9-12
c. Cukup = 5-8
d. Kurang =4
EVALUASI HASIL
LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Hari/Tanggal :

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)
1. Sebutkan dampak negatif dari perilaku tidak disiplin?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Hal apa yang paling mempengaruhi perilaku tidak disiplin peserta didik ketika di
sekolah?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana upaya untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang disiplin?
Jawab :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
B. PERILAKU/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)
Petunjuk pengisian angket :
Berilah tanda centang (√) pada kolom pilihan dibawah ini sesuai dengan apa yang terjadi
selama proses layanan bimbingan klasikal : Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS),
Sesuai (S), Sangat Sesuai (SS).

PERNYATAAN JAWABAN
STS TS S SS
1 Saya menyadari pentingnya memiliki perilaku disiplin
sesuai dengan materi yang disampaikan
2 Materi yang disampaikan bermanfaat bagi diri saya
3 Saya merasa senang mengikuti layanan yang diberikan
4 Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila memiliki
perilaku disiplin sesuai dengan materi yang disampaikan
5 Saya dapat mengembangkan perilaku disiplin
setelah mendapatkan materi yang disampaikan
JUMLAH SKOR

Skor 1 : STS
Skor 2 : TS
Skor 3 : S
Skor 4 : SS
Keterangan :
Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 4 = 4, dan skor tertinggi adalah 4 x 4 = 16
Kategori hasil :
Sangat baik = 13-16
Baik = 9-12
Cukup = 5-8
Kurang =4
C. KETERAMPILAN/MEMBUAT RENCANA KEGIATAN (ACTION)
Setelah mempelajari mengenai makna kedisiplinan, faktor penyebab perilaku tidak didiplin serta
dampak perilaku tidak disiplin, tentunya kita sudah memiliki gambaran rencana dan langkah
yang akan kita ambil setelah pelaksanaan layanan konseling kelompok. Untuk itu marilah kita
mencoba membuat perencanaan dengan mengisi daftar berikut ini :
No Perilaku tidak disiplin yang masih Upaya yang dilakukan untuk
sering saya dilakukan meminialisir perilaku tersebut
1

dst

Anda mungkin juga menyukai