LAPORAN KASUS - Infeksi Saluran Kemih Anak - Silviana Sari

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 57

Presentasi kasus Februari 2015

CRS

INFEKSI SALURAN KEMIH


Dr.Irawan Anasta Putra, Sp.A* Silviana Sari, S.Ked **

Presentasi kasus Februari 2015

IDENTITAS
Nama penderita : An. PA
Umur

: 3 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat
: Jl.Wahyu, The hok, jambi
Nama Ayah
: Tn. MM
Nama Ibu
: Ny. H
Agama
: Islam
MRS tanggal : 28 Januari 2015

Presentasi kasus Februari 2015

ANAMNESIS
Demam tinggi, terus-menerus,

KU: demam, 3 hari SMRS,

Mengigigil (-), berkeringat (-),


sakit kepala(-),
bintik-bintik merah (-), gusi
berdarah (-), mimisan (-),
batuk (-), pilek (-),
kejang (-).

Presentasi kasus Februari 2015

Berkemih> dari biasanya, >10x


1 hari SMRS anak mengalami

mual (+), muntah (+), sebanyak


3x, setengah gelas belimbing
berupa nasi dan apa yang
dimakan,
nafsu makan menurun.
nyeri ulu hati(-),

urin sedikit, warna urin kuning


keruh, berdarah (-), nyeri ketika
berkemih (+), lampias (+),
Nyeri perut bagian bawah +,
nyeri pinggang (-),
BAB berdarah (-)
diare (-),

Presentasi kasus Februari 2015

Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat penyakit yang sama
disangkal
Riwayat batuk pilek (+)
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat Penyakit yang sama
dalam keluarga tidak ada.

Riwayat Sosial Ekonomi:


Ayah :petani. Ibu: tidak bekerja.
Penghasilan 2.500.000/bulan.
Menanggung 1 orang anak.
Biaya pengobatan ditanggung
oleh BPJS.
Kesan Sosial Ekonomi: Cukup

Presentasi kasus Februari 2015

Riwayat Kehamilan dan


Kelahiran
Masa kehamilan : aterm,
Partus: pervaginam
Tempat: di tempat praktek
bidan
Ditolong oleh : bidan
BBL : 3000 gr
PB : 48 cm

Riwayat Makanan
ASI

: + Sampai usia 8 bulan


Susu Botol/kaleng : + Susu formula
saat usia 6 bulan- sekarang
Bubur Nasi : + usia 6 bulan
Nasi lembek : + usia 9 bulan
Nasi Biasa : +
Daging, Ikan dan telur: +
Tempe dan Tahu: +
Sayur,Buah : +
Kesan : Sumber nutrisi cukup

Presentasi kasus Februari 2015

Riwayat Imunisasi
BCG : +
Polio : +
DPT : +
Campak : +
Hepatitis : +
Kesan : Imunisasi dasar
lengkap

Riwayat Keluarga :
Perkawinan : orang tua menikah
Umur : usia ibu saat itu 23 tahun
Pendidikan : tamat SMA
Penyakit yang pernah diderita : Tidak
ada keluarga/ saudara yang pernah
mengalami keluhan yang sama,

Presentasi kasus Februari 2015

Riwayat Perkembangan Fisik

Gigi Pertama : 6 bulan

Rw Perkembangan Mental

Tengkurap : 3 bulan

Isap Jempol : -

Balik

Ngompol

: 3 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 14 bulan
Berbicara : 18 bulan
Kesan : pertkembangan normal

:+
Sering mimpi: Aktifitas : cukup aktif
Membangkang : Ketakutan : -

Presentasi kasus Februari 2015

Status gizi
BB/TB (13kg/92 cm): 0 SD gizi baik
BB/U (13 kg/ 3 tahun): 0- (-2) SD: gizi baik
(normoweight)
TB/U (92 cm/3 tahun): 0- (-2) SD normal (normo
height)
Kesan : Gizi Cukup

10

Presentasi kasus Februari 2015

Anamnesis organ
Kepala
Sakit kepala : Rambut rontok : Mata
Rabun senja : Mata merah : Bengkak
:-

Telinga
Nyeri
: Sekret
: Ggn. pendengaran
Tinitus
:-

:-

Presentasi kasus Februari 2015

Hidung
Epistaksis
Kebiruan
Penciuman

::: dbn

Gigi mulut
Sakit gigi
: Sariawan
: Ggn mengecap
: Gusi berdarah
: Sakit membuka mulut : Rhagaden
: Lidah kotor
: Bibir kering
:-

11

Presentasi kasus Februari 2015

Tenggorokan
Sakit menelan: Suara serak
:Leher
Kaku kuduk
: Tortikolis
: Parotitis
:-

Jantung dan Paru


Nyeri dada : Sifat : Penjalaran : Sesak napas : Batuk: Pilek : Batuk darah : Sembab : Kebiruan : Keringat malam hari : Sesak waktu malam : Berdebar : -

12

Presentasi kasus Februari 2015

Sakit saat bernapas : Nafas bunyi/ mengi : Sakit kepala sebelah


Dingin ujung jari

:-

: Penglihatan berkurang : Bengkak sendi


:-

13

Abdomen
Hepar
Tinja seperti dempul: Sakit kuning : Kencing warna tua : Kuning di sklera dan kulit : Perut kembung : Mual/muntah : +

Presentasi kasus Februari 2015

Lambung dan usus


Nafsu makan : menurun
Perut kembung : Mual/muntah : +
Isi
: Apa yang dimakan
Frekuensi : 3x
Jumlah : 1/2 gelas belimbing

Sakit perut : +

Lokasi : supra pubis


Sifat
: kolik

14

Presentasi kasus Februari 2015

Ginjal dan urogenital


Sakit kuning
: Warna keruh
:+
Frekuensi miksi
: 10x/hari
Sembab kelopak mata :- Edema tungkai
:Endokrin
Sering minum
: Sering kencing: +
Sering makan
: Keringat dingin : Tanda pubertas prekoks: -

Syaraf dan Otot


Hilang rasa : Kesemutan : Otot lemas : Riwayat kejang keluarga : Badan kaku
: Tidak sadar
: Mulut mencucu
: Trismus
:Kejang
: Panas
: Sejak 3 hari SMRS
Kejang pertama usia : Riwayat trauma kepala
:-

15

Presentasi kasus Februari 2015

Alat kelamin
Hernia
: Bengkak
: Epispadia
: Fimosis
: Infeksi
: Ulserasi
:-

16

Presentasi kasus Februari 2015

17

PEMERIKSAAN UMUM
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
BB: 13 kg; PB: 92 cm
Kesan: Gizi Cukup
LK: 47 cm
Edema : Sianosis : Dyspnoe
Ikterus: Anemia :-

:-

Suhu : 38,5 C
RR : 36 x/ menit
Tipe pernapasan : Abdominal
Turgor : (kembali cepat)
Tekanan darah :80/40 mmHg
Nadi
: 135 x/, Isi /kualitas,
cukup

Presentasi kasus Februari 2015

Kulit
Warna : sawo matang
Hipopigmentasi : Hiperpigmentasi : Ikterus : Bersisik : Makula / Papula : -/ Vesikulaa/Pustula : -/ Sikatriks / Eritema : -/ Haemangiom/Ptechiae: -/ Edema : -

18

KEPALA
Bentuk : Normocephali
Rambut : Lurus
Warna : hitam
Mudah Rontok : Kehalusan : cukup
Alopesia: Sutura : tidak melebar
Fontanella mayor
: tidak teraba
Fontanella minor : Cracked pot sign : Cranio tabes : -

Presentasi kasus Februari 2015

MUKA
Roman muka : dbn
Bentuk muka : bulat
Sembab : Simetris : +
ALIS
Kerapatan : dbn
Mudah rontok : Alopesia:-

MATA
Sorot mata
: tajam
Hipertelorisme
: Sekret : Epifora : Pernanahan : Endophthalmus : Exophthalmus: Nistagmus : Strabismus : -

19

Presentasi kasus Februari 2015

KONJUNGTIVA
Anemis: Perdarahan Subkonjungtiva : Infeksi : Bitot Spot : Xerosis : Ulkus: Refleks : +/+
Sklera Ikterus : -/IRIS, Bentuk: bulat, Warna hitam

20

PUPIL
Bentuk: bulat, simetris
Ukuran : 2 mm/ 2 mm
Isokor : +/+
Refleks cahaya langsung: +/+
Refleks cahaya tdk lnsg: +/+
Katarak : -/-

Presentasi kasus Februari 2015

TELINGA

Bentuk

: simetris
Kebersihan : cukup
Sekret : Tophi : Membran tympani : sulit dinilai
Nyeri tekan mastoid : Nyeri tarik Daun telinga : HIDUNG
Bentuk : simetris
Cuping hidung : Gangren
Coryza

:-

: Mukosa Edem : Epistaksis : Deviasi Septum : -

MULUT BIBIR
FARING-TONSIL
Bentuk : normal Warna : DBN

21

hiperemis (-)
Mukosa, warna : lembab, merah, Edema : Ukuran: DBN Selaput : DBN
Ulkus : - Pembesaran tonsil : Rhagaden : Sikatriks : Cheitosis : Sianosis : Labioschiziz : Bengkak : Vesikel : Oral trush : Trismus : Bercak koplik : Palatoschizis : -

Presentasi kasus Februari 2015

LIDAH
Bentuk
: dbn
Hiperemis
: Gerakan
: dbn
Selaput
: dbn
Tremor
: Atrofi papil : Warna
: normal
Makroglosia : -

LEHER
INSPEKSI
Struma : Bendungan vena : 5 - 2 cm H2O
Pulsasi : Limphadenopati : Tortikolis : Bullneck: Parotitis : PALPASI
Kaku kuduk : Pergerakan
: dbn
Struma : -

22

Presentasi kasus Februari 2015

THORAX DEPAN DAN PARU


INSPEKSI STATIS
Bentuk : simetris
Simetris
: simetris
Clavicula
: DBN
Sternum
: DBN
Bendungan vena : Tumor : Sela iga
: tidak melebar

INSPEKSI DINAMIS
Gerakan : dinamis, simetris
Bentuk pernapasan : abdominal
Retraksi interkostal: Retraksi Epigastrium : PALPASI
Nyeri tekan
: Tumor
: Fraktur iga
: Stem fremitus : sama kanan=kiri
Krepitasi
:PERKUSI
Bunyi ketuk: sonor kedua lapangan paru
Nyeri ketuk
: Batas paru- hati
: ICS V LMC dextra
Peranjakan
: 1 jari
Batas Jantung : sulit dinilai, anak menolak

23

Presentasi kasus Februari 2015

AUSKULTASI
Bunyi napas pokok : vesikuler +/+, rhonkhi
(-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Vousure cardiac: Ictus cordis : tidak tampak
PALPASI
Ictus cordis : Tidak Kuat Angkat
Thrill
: Aktivitas jantung ka-Ki : dbn
PERKUSI: batas jantung sulit dinilai

ABDOMEN
INSPEKSI
Bentuk : datar Umbilikus
: dbn
Ptechie : Spider nevi
: Bendungan vena
: Gambaran usus : Gambaran peristaltic usus: Turgor : < 2 (kembali cepat)
PALPASI
Nyeri tekan
: + supra pubik
Nyeri lepas
: Defans muskular : Nyeri ketuk
:-

24

Presentasi kasus Februari 2015

25

HEPAR
Pembesaran : tidak teraba
Konsistensi: Permukaan: Tepi : -

GINJAL
Pembesaran : Permukaan: tak teraba
Nyeri tekan: -

LIEN : tidak teraba


Pembesaran : Permukaan: tak teraba
Nyeri tekan: Konsistensi: -

PERKUSI : Tympani (+), ascites (-)


AUSKULTASI
Bising usus : (+) normal,
Ascites : -

Presentasi kasus Februari 2015

EKSTREMITAS INFERIOR
Bentuk
: dbn
Deformitas
: Edema
: Trofi
: Pergerakan
: dbn
Tremor
: Chorea
:-

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS : DBN

SARAF DAN OTOT


Hilang rasa: Kesemutan: Otot lemas : Otot pegal : Lumpuh : Badan kaku : Tidak sadar : Mulut mencucu : Kejang : Panas : Riwayat kejang keluarga: Rw. kejang dan trauma kepala : -

26

Presentasi kasus Februari 2015

Darah rutin (28-01-2015)


Leukosit : 13,1.103/mm3(3,5-10)
Eritrosit: 4,53.106/mm6 (3,8-5,8)
Hemoglobin: 7,8 gr/dL (11-16,5)
Hematokrit : 22,8% (35-50)
Trombosit : 418.103/mm3 (150390)
Gula darah (28-01-2015)
GDS : 123 gr/dL (<200)

Urin Rutin (28-01-2015)


Warna: kuning muda
Kejernihan: agak keruh
Mikroskopis
Leukosit = 15-17 /LPB
Eritrosit = 1-2/ LPB
Bilirubin = Urobilin= Nitrit = Urobilinogen = -

27

Presentasi kasus Februari 2015

PEMERIKSAAN ANJURAN
Laju Endap Darah (LED, Creaktif Protein (C-RP),
Fungsi ginjal : ureum dan
kreatinin
Foto polos abdomen

28

DIAGNOSIS KERJA
Infeksi saluran kemih bawah

Presentasi kasus Februari 2015

29

IVFD Ringer Laktat 15 tetes

mikro /menit
PO: Paracetamol syr 3 x 125
mg / hari
Sukralfat sirup 3 x 1 cth.ac
Banyak minum
Kompres dengan air hangat

PROGNOSA
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad Fungtionam
: dubia
ad bonam

Presentasi kasus Februari 2015

FOLLOW UP

29-01-2015
S demam (+), muntah (+), BAK sering, jumlah sedikit
O TD: 80/40 mmHg, N: RR: S: 37,9 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis (+),
distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
A T.ISK bawah Hari-1
P dilakukan kultur urin hari ini

IVFD Ringer Laktat 15 tetes mikro /menit

PO: Paracetamol syr 3 x 125 mg / hari

Sukralfat sirup 3 x 1 cth.ac

Inj. Ampisillin 3x250 mg (IV) (ST terlebih dahulu)

Banyak minum

Kompres dengan air hangat

30

Presentasi kasus Februari 2015

30-01-2015
S demam (-), muntah (), Frequency
O TD: 80/40 mmHg, N: 128 x/ RR: S: 37,8 0 C
A T.ISK bawah Hari-2
P IVFD Ringer Laktat 15 tetes mikro /menit
PO: Paracetamol syr 3 x 125 mg / hari
Sukralfat sirup 3 x 1 cth.ac
Inj. Ampisillin 3x250 mg (IV) (ST terlebih dahulu)
Banyak minum
Kompres dengan air hangat

31

Presentasi kasus Februari 2015

31-01-2015
S demam (-), muntah (), Frequency
O TD: 80/40 mmHg, N: 124 x/ RR: S: 37,5 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis
(-), distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
A T. ISK hari ke-3
P terapi teruskan

32

Presentasi kasus Februari 2015

1-02-2015
S demam (-), muntah (),
O TD: 80/40 mmHg, N: 124 x/ RR: S: 37,2 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis
(-),nyeri ketok CVA (-/-) distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
A T. ISK hari ke-4
P terapi teruskan

33

Presentasi kasus Februari 2015

02-02-2015
S Demam (-), muntah (-)
O TD: 85/40 mmHg, N: 122 x/ RR: S: 37,0 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra
Simfisis (-), nyeri ketok CVA (-/-) distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis

A T. ISK hari ke-5


P terapi teruskan

34

Presentasi kasus Februari 2015

04-02-2015
S
O

BAK sering (-), demam (-), sakit perut (-), rewel (-)
TD: 85/40 mmHg, N: 124 x/ RR: S: 36,0 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis (-), nyeri ketok CVA (-/-)
distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis

Kultur: bakteri Escheresia Colli. > 100.000 / ml urin


A

ISK bawah perawatan hari ke-7

IVFD Ringer Laktat 15 tetes mikro /menit

PO: Paracetamol syr 3 x 125 mg / hari (p.r.n)

Inj. Ampisillin 3x250 mg (IV)

PO: kotrimoksazol sirup 2x2,5 ml= 7 hari sensitif terhadap


E.colli

Banyak minum dan menjaga higienitas saluran kemih

Boleh pulang

Rencana kultur urin ulang,kontrol ulang ke poli bila hasil kultur urin sudah keluar

35

Presentasi kasus Februari 2015

TINJAUAN PUSTAKA

36

Presentasi kasus Februari 2015

37

Definisi
Infeksi saluran kemih (urinary tract infection=UTI) adalah bertumbuh dan

berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah
bermakna

Presentasi kasus Februari 2015

Etiologi
Escherichia coli (E.coli)
Proteus mirabilis,
Klebsiella pneumonia,
Klebsiella oksitoka,
Proteus vulgaris,
Pseudomonas aeroginosa,
Enterobakter aerogenes, dan
Morganella morganii,
Stafilokokus, dan
Enterokokus

38

Presentasi kasus Februari 2015

39

Epidemiologi
ISK merupakan penyakit yang relatif sering pada anak.
Kejadian tergantung pada umur dan jenis kelamin.1,2
Prevalensi ISK pada neonatus : 0,1% - 1%, dan 14% pada neonatus

demam, dan 5,3% pada bayi.


Risiko ISK pada anak sebelum pubertas 3-5% pada anak perempuan dan 12% pada anak laki.
Pada anak demam umur < 2 tahun, prevalensi 3-5%.
ISK pada anak 0,1%-1,9% dari seluruh kasus pediatri yang dirawat. 16
Di RSCM periode (1993-1995) : 212 kasus ISK, rata-rata 70 kasus baru/thn

Presentasi kasus Februari 2015

40

Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Neonatus : apatis, anoreksia,
ikterus atau kolestatis, muntah,
diare, demam, hipotermia, tidak
mau minum, oliguria, iritabel,
atau distensi abdomen

bayi 1 thn, demam, BB, gagal

tumbuh, nafsu makan


cengeng, kolik, muntah, diare,
ikterus, dan distensi abdomen.
Pada palpasi ginjal anak
merasa kesakitan.

Presentasi kasus Februari 2015

anak besar
polakisuria, disuria, urgency,
frequency, ngompol, sakit
perut, sakit pinggang, atau
pireksia
pielonefritis : demam
menggigil, gejala saluran cerna
: mual, muntah, diare.

41

nyeri pada perut bagian bawah,

serta gangguan berkemih


berupa frequensi, nyeri waktu
berkemih, rasa discomfort
suprapubik, urgensi, kesulitan
berkemih, retensio urin, dan
enuresis.

Presentasi kasus Februari 2015

Pemeriksaan laboratorium
a. Urinalisis
leukosituria, nitrit, leukosit
esterase, protein
stik urin
leukosit esterase

42

Pemeriksaan darah
membedakan ISK atas dan
bawah
Leukositosis, nilai absolut
neutrofil, LED, C-reactive
protein (CRP)+

Presentasi kasus Februari 2015

Biakan urin
kuman 105 cfu per mL urin
sebagai bakteriuria

43

Presentasi kasus Februari 2015

Tata laksana
1. Eradikasi infeksi akut,
2. Deteksi dan tata laksana
kelainan anatomi dan
fungsional pada ginjal dan
saluran kemih, dan
3. Deteksi dan mencegah infeksi
berulang.

44

Presentasi kasus Februari 2015

45

Presentasi kasus Februari 2015

46

Presentasi kasus Februari 2015

47

Komplikasi
gagal ginjal akut,
bakteremia,
meningitis.
parut ginjal,
hipertensi,
gagal ginjal

Evaluasi dan tindak lanjut


Ditujukan kasus risti :
pielonefritis akut, ISK kompleks
dengan refluks yang hebat
(derajat IV atau lebih), ISK
yang disertai obstruksi atau
buli-buli neurogenik

Presentasi kasus Februari 2015

48

Deteksi dan mencegah infeksi berulang.


Pada bayi dan anak kecil, biakan urin dilakukan berkala setiap 3 bulan,

terutama bila ada tanda-tanda kekambuhan.


Jika terdapat ISK berulang, diberikan antibiotik yang sesuai dan mengatasi
faktor predisposisi timbulnya ISK berulang

Presentasi kasus Februari 2015

49

ANALISIS KASUS
Pada kasus ini dilaporkan seorang
anak laki-laki usia 3 tahun :
keluhan demam sejak 3 hari
SMRS, demam tinggi, terusmenerus, kejang (-),
menggigil (-), sakit kepala (-),
berkeringat (-),
ruam di kulit (-), bintik-bintik
merah (-), gusi berdarah (-),
mimisan (-),
batuk (-), pilek (-), kejang (-).

1 hari SMRS, anak mengalami

mual (+), muntah (+), sebanyak


3x, setengah gelas belimbing
berupa nasi dan apa yang
dimakan,
nyeri ulu hati(-),
nafsu makan menurun.

Presentasi kasus Februari 2015

Anak sering berkemih dari

biasanya >10 x/ hari, jumlah


urin sedikit, warna urin kuning
keruh, berdarah (-), nyeri ketika
berkemih (+), lampias (+),
Anak juga mengalami nyeri
perut bagian bawah, nyeri
pinggang (-), Buang Air Besar
biasa, diare (-),

50

Presentasi kasus Februari 2015

51

pemeriksaan fisik
kesadaran Compos mentis, N:

135 x/, RR: 28 x/, S: 38,50C, TD:


70/40 mmHg,
Kepala: dalam batas normal,
mata CA(-/-), SI (-/-), refleks
cahaya (+/+), pupil isokor <2
mm, telinga: sektret (-), NT
mastoid (-), hidung : sekret (-),
epistaksis(-), mulut: tonsil T1-T1,
hiperemis (-), Leher: pembesaran
KGB (-), kaku kuduk (-),

Cor: BJ I/II reguler, murmur dan

gallop (-), Pulmo: suara nafas


vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/
abdomen: datar, massa (-), supel,
nyeri tekan supra simfisis (+), nyeri
ketok CVA (-/-), distensi (-), NL (-), BU
(+) normal,
Dari darah rutin : leukositosis
13,1.103/mm3,
eritrosit : 4,53.106/mm6,
trombosit: 418.103 gr/dL,
hematokrit 22,8%,

Presentasi kasus Februari 2015

URINALISIS:
Kuning keruh, dengan

leukosituria 15-17 /LPB, Kristal


dan silinder (-).
Pasien ini dirawat sambil
menunggu hasil biakan urin
dan setelah 7 hari perawatan
ditemukan bakteri E.Colli
>100.000 /ml urin.
Pasien didiagnosis dengan
infeksi saluran kemih bawah

52

Presentasi kasus Februari 2015

53

Pasien dirawat inap dengan indikasi kesulitan asupan oral,


Rehidrasi dengan IVFD Ringer Laktat 15 tetes makro /menit, bersifat isotonis,
penanganan infeksi : antibiotik parenteral ampisilin IV, karena memiliki

spectrum luas yang sensitive terhadap mikroba gram positif maupun gram
negatif,
Jadi pemilihan antibiotic ini berdasarkan terapi empiric dan disesuaikan
dengan hasil kultur sambil menunggu hasil.
hasil kultur pada anak ini menunjukkan mikroba gram negatif.

Presentasi kasus Februari 2015

54

Antibiotik pada pasien ini diberikan kotrimoksazol selama 7 hari dan


Dilanjutkan dengan kontrol ulang setelah membawa hasil kultur urin yang

kedua untuk mengetahui keberhasilan terapi.


Paracetamol syrup 3 x125 mg / hari jika anak demam,
anak diedukasi banyak minum untuk
dilakukan kompres dengan air hangat bila anak demam.

Presentasi kasus Februari 2015

55

Edukasi
menjaga kebersihan dan higienitas saluran kemih anak untuk mencegah ISK

berulang,
Tidak suka menahan buang air,
Tindakan sirkumsisi pada anak laki-laki,
Tidak memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
Prognosis pada anak ini baik.
Rencana akan dilakukan kultur urin ulang untuk mengetahui respon klinis
pengobatan dan keberadaan mikroorganisme penyebab saluran kemih untuk
mengetahui repson pengobatan dan mencegah ISK berulang

Presentasi kasus Februari 2015

56

KESIMPULAN
Infeksi saluran kemih (urinary tract infection=UTI) adalah bertumbuh dan

berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah
bermakna.
Penyebab tersering ISK adalah Escherichia coli (E.coli) merupakan kuman
(60-80%) pada ISK serangan pertama. Yang sering adalah Proteus mirabilis,
Klebsiella pneumonia, Klebsiella oksitoka, Proteus vulgarisStafilokokus, dan
Enterokokus.
Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium yang dipastikan dengan biakan urin.
Tata laksana ISK didasarkan pada Eradikasi infeksi akut, Deteksi dan tata
laksana kelainan anatomi dan fungsional pada ginjal dan saluran kemih, dan
deteksi dan mencegah infeksi berulang.

Presentasi kasus Februari 2015

57

DAFTAR PUSTAKA
Levy

Pardede S, Tambunan T, Alatas H, Trihono PA, Hidayati LA. Konsensus

Infeksi Saluran Kemih Pada Anak. Unit Kerja Nefrologi Ikatan Dokter Anak
Indonesia . IDAI. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2011. p.1-24
Hannson S, Jodal U: Urinary tract infection. Dalam: Barrat TM, Avner ED,
penyunting, Pediatric Nephrology, edisi ke-4. Baltimore: Lippincott Williams
& Wilkins, 1999;h.835-50
Kher KK, Leichter HE. Urinary tract infection. Dalam: Kher KK, Makker SP,
penyunting. Clinical Pediatric Nephrology. New York; McGrawHill;1992:h.277- 321.
Lambert H, Coultard M. The child with urinary tract infection. Dalam: Webb
NJA, Postlethwaite RJ, penyunting, Clinical Paediatric Nephrology, edisi
ke-3, Oxford, Oxford University Press, 2003,h.197-225.
Stamm WE. Urinary tract infection. Dalam: Greenberg A, Cheny AK,
Coffman TM, Falk RJ, Jennette JC, penyunting, Primer on kidney diseases:
San Diego: National Kidney Foundation, Academic Press, 1994;h.243-6
Bensman A, Dunand O, Ulinski T. Urinary tract infection. Dalam: Avner ED,
Harmon WE, Niaudet P, Yoshikawa N, penyunting. Pediatric Nephrology,
edisi ke-6, Springer- Verlag, Berlin Heidelberg, 2009,h.1229-310.
Down SM. Technical report: Urinary tract infection in febrile infants and
young children. Pediatrics 1999;103:e 54(p1-22, electronic article).
Farmaki E, Papachristou F, Winn RM, Karatzas N, Sotiriou J, Roilides E.
Transforming growth factor-1 in the uribe of young children with urinary
tract infection. Pediatri Nephrol 2005;29:180-3.

I, Comarsca J, Davidovits M, Klinger G, Sirota L, Linder N. Urinary tract


infection in preterm infants: the protective role of breastfeeding. Pediatr
Nephrol 2009;24:527-31.
Smolkin V, Koren A, Raz R, Colodner R, Sakran W, Halevy R. Procalcitonin
as a marker of acute pyelonephritis in infants and children. Pediatr Nephrol
2002;17:409-12.
Simerville JA, Maxted WC, Pahira JJ. Urinalysis: A comprehensive review.
Am Fam Physician 2005;71:1153-62.
Gurgoze MK, Akarsu S, Yilmaz E, Godekmerdan A, Akca Z, Ciftci I, Ayugin
AD. Proinflamatory cytokines and procalcitonin in children with acute
pyelonephritis. Pediatr Nephrol 2005;20:1445-8.
Alatas H. Penatalaksanaan infeksi saluran kemih kompleks pada anak.
Dalam: Naskah lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu
Kesehatan Anak XXIX,FKUI, Jakarta, tanggal 24-25 September 1993, h.10726.
Fisher DJ, Chief Editor: Russell W Steele, MD. Pediatric Urinary Tract
Infection Medicine. 2014. Diunduh di URL://
http://emedicine.medscape.com/article/969643-medication#showall pada
tanggal 7 Februari 2015
Wilianti PM. Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran
Kemih Pada Bangsal Penyakit Dalam Di RSUP Dr.Kariadi Semarang Tahun
2008. Laporan Akhir Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Semarang:
Fak.kedokteran Undip. 2009.
Gunawan GS. Editor: Setiabudy R, Nafrialdi.antimikroba dalam Farmakologi
dan Terapi. Edisi kelima. Jakarta: Balai penerbit FKUI.2009. pp 599-610.

Anda mungkin juga menyukai