LAPORAN KASUS - Infeksi Saluran Kemih Anak - Silviana Sari
LAPORAN KASUS - Infeksi Saluran Kemih Anak - Silviana Sari
LAPORAN KASUS - Infeksi Saluran Kemih Anak - Silviana Sari
CRS
IDENTITAS
Nama penderita : An. PA
Umur
: 3 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat
: Jl.Wahyu, The hok, jambi
Nama Ayah
: Tn. MM
Nama Ibu
: Ny. H
Agama
: Islam
MRS tanggal : 28 Januari 2015
ANAMNESIS
Demam tinggi, terus-menerus,
Riwayat Makanan
ASI
Riwayat Imunisasi
BCG : +
Polio : +
DPT : +
Campak : +
Hepatitis : +
Kesan : Imunisasi dasar
lengkap
Riwayat Keluarga :
Perkawinan : orang tua menikah
Umur : usia ibu saat itu 23 tahun
Pendidikan : tamat SMA
Penyakit yang pernah diderita : Tidak
ada keluarga/ saudara yang pernah
mengalami keluhan yang sama,
Rw Perkembangan Mental
Tengkurap : 3 bulan
Isap Jempol : -
Balik
Ngompol
: 3 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 9 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 14 bulan
Berbicara : 18 bulan
Kesan : pertkembangan normal
:+
Sering mimpi: Aktifitas : cukup aktif
Membangkang : Ketakutan : -
Status gizi
BB/TB (13kg/92 cm): 0 SD gizi baik
BB/U (13 kg/ 3 tahun): 0- (-2) SD: gizi baik
(normoweight)
TB/U (92 cm/3 tahun): 0- (-2) SD normal (normo
height)
Kesan : Gizi Cukup
10
Anamnesis organ
Kepala
Sakit kepala : Rambut rontok : Mata
Rabun senja : Mata merah : Bengkak
:-
Telinga
Nyeri
: Sekret
: Ggn. pendengaran
Tinitus
:-
:-
Hidung
Epistaksis
Kebiruan
Penciuman
::: dbn
Gigi mulut
Sakit gigi
: Sariawan
: Ggn mengecap
: Gusi berdarah
: Sakit membuka mulut : Rhagaden
: Lidah kotor
: Bibir kering
:-
11
Tenggorokan
Sakit menelan: Suara serak
:Leher
Kaku kuduk
: Tortikolis
: Parotitis
:-
12
:-
13
Abdomen
Hepar
Tinja seperti dempul: Sakit kuning : Kencing warna tua : Kuning di sklera dan kulit : Perut kembung : Mual/muntah : +
Sakit perut : +
14
15
Alat kelamin
Hernia
: Bengkak
: Epispadia
: Fimosis
: Infeksi
: Ulserasi
:-
16
17
PEMERIKSAAN UMUM
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
BB: 13 kg; PB: 92 cm
Kesan: Gizi Cukup
LK: 47 cm
Edema : Sianosis : Dyspnoe
Ikterus: Anemia :-
:-
Suhu : 38,5 C
RR : 36 x/ menit
Tipe pernapasan : Abdominal
Turgor : (kembali cepat)
Tekanan darah :80/40 mmHg
Nadi
: 135 x/, Isi /kualitas,
cukup
Kulit
Warna : sawo matang
Hipopigmentasi : Hiperpigmentasi : Ikterus : Bersisik : Makula / Papula : -/ Vesikulaa/Pustula : -/ Sikatriks / Eritema : -/ Haemangiom/Ptechiae: -/ Edema : -
18
KEPALA
Bentuk : Normocephali
Rambut : Lurus
Warna : hitam
Mudah Rontok : Kehalusan : cukup
Alopesia: Sutura : tidak melebar
Fontanella mayor
: tidak teraba
Fontanella minor : Cracked pot sign : Cranio tabes : -
MUKA
Roman muka : dbn
Bentuk muka : bulat
Sembab : Simetris : +
ALIS
Kerapatan : dbn
Mudah rontok : Alopesia:-
MATA
Sorot mata
: tajam
Hipertelorisme
: Sekret : Epifora : Pernanahan : Endophthalmus : Exophthalmus: Nistagmus : Strabismus : -
19
KONJUNGTIVA
Anemis: Perdarahan Subkonjungtiva : Infeksi : Bitot Spot : Xerosis : Ulkus: Refleks : +/+
Sklera Ikterus : -/IRIS, Bentuk: bulat, Warna hitam
20
PUPIL
Bentuk: bulat, simetris
Ukuran : 2 mm/ 2 mm
Isokor : +/+
Refleks cahaya langsung: +/+
Refleks cahaya tdk lnsg: +/+
Katarak : -/-
TELINGA
Bentuk
: simetris
Kebersihan : cukup
Sekret : Tophi : Membran tympani : sulit dinilai
Nyeri tekan mastoid : Nyeri tarik Daun telinga : HIDUNG
Bentuk : simetris
Cuping hidung : Gangren
Coryza
:-
MULUT BIBIR
FARING-TONSIL
Bentuk : normal Warna : DBN
21
hiperemis (-)
Mukosa, warna : lembab, merah, Edema : Ukuran: DBN Selaput : DBN
Ulkus : - Pembesaran tonsil : Rhagaden : Sikatriks : Cheitosis : Sianosis : Labioschiziz : Bengkak : Vesikel : Oral trush : Trismus : Bercak koplik : Palatoschizis : -
LIDAH
Bentuk
: dbn
Hiperemis
: Gerakan
: dbn
Selaput
: dbn
Tremor
: Atrofi papil : Warna
: normal
Makroglosia : -
LEHER
INSPEKSI
Struma : Bendungan vena : 5 - 2 cm H2O
Pulsasi : Limphadenopati : Tortikolis : Bullneck: Parotitis : PALPASI
Kaku kuduk : Pergerakan
: dbn
Struma : -
22
INSPEKSI DINAMIS
Gerakan : dinamis, simetris
Bentuk pernapasan : abdominal
Retraksi interkostal: Retraksi Epigastrium : PALPASI
Nyeri tekan
: Tumor
: Fraktur iga
: Stem fremitus : sama kanan=kiri
Krepitasi
:PERKUSI
Bunyi ketuk: sonor kedua lapangan paru
Nyeri ketuk
: Batas paru- hati
: ICS V LMC dextra
Peranjakan
: 1 jari
Batas Jantung : sulit dinilai, anak menolak
23
AUSKULTASI
Bunyi napas pokok : vesikuler +/+, rhonkhi
(-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
Vousure cardiac: Ictus cordis : tidak tampak
PALPASI
Ictus cordis : Tidak Kuat Angkat
Thrill
: Aktivitas jantung ka-Ki : dbn
PERKUSI: batas jantung sulit dinilai
ABDOMEN
INSPEKSI
Bentuk : datar Umbilikus
: dbn
Ptechie : Spider nevi
: Bendungan vena
: Gambaran usus : Gambaran peristaltic usus: Turgor : < 2 (kembali cepat)
PALPASI
Nyeri tekan
: + supra pubik
Nyeri lepas
: Defans muskular : Nyeri ketuk
:-
24
25
HEPAR
Pembesaran : tidak teraba
Konsistensi: Permukaan: Tepi : -
GINJAL
Pembesaran : Permukaan: tak teraba
Nyeri tekan: -
EKSTREMITAS INFERIOR
Bentuk
: dbn
Deformitas
: Edema
: Trofi
: Pergerakan
: dbn
Tremor
: Chorea
:-
26
27
PEMERIKSAAN ANJURAN
Laju Endap Darah (LED, Creaktif Protein (C-RP),
Fungsi ginjal : ureum dan
kreatinin
Foto polos abdomen
28
DIAGNOSIS KERJA
Infeksi saluran kemih bawah
29
mikro /menit
PO: Paracetamol syr 3 x 125
mg / hari
Sukralfat sirup 3 x 1 cth.ac
Banyak minum
Kompres dengan air hangat
PROGNOSA
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad Fungtionam
: dubia
ad bonam
FOLLOW UP
29-01-2015
S demam (+), muntah (+), BAK sering, jumlah sedikit
O TD: 80/40 mmHg, N: RR: S: 37,9 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis (+),
distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
A T.ISK bawah Hari-1
P dilakukan kultur urin hari ini
Banyak minum
30
30-01-2015
S demam (-), muntah (), Frequency
O TD: 80/40 mmHg, N: 128 x/ RR: S: 37,8 0 C
A T.ISK bawah Hari-2
P IVFD Ringer Laktat 15 tetes mikro /menit
PO: Paracetamol syr 3 x 125 mg / hari
Sukralfat sirup 3 x 1 cth.ac
Inj. Ampisillin 3x250 mg (IV) (ST terlebih dahulu)
Banyak minum
Kompres dengan air hangat
31
31-01-2015
S demam (-), muntah (), Frequency
O TD: 80/40 mmHg, N: 124 x/ RR: S: 37,5 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis
(-), distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
A T. ISK hari ke-3
P terapi teruskan
32
1-02-2015
S demam (-), muntah (),
O TD: 80/40 mmHg, N: 124 x/ RR: S: 37,2 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis
(-),nyeri ketok CVA (-/-) distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
A T. ISK hari ke-4
P terapi teruskan
33
02-02-2015
S Demam (-), muntah (-)
O TD: 85/40 mmHg, N: 122 x/ RR: S: 37,0 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra
Simfisis (-), nyeri ketok CVA (-/-) distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
34
04-02-2015
S
O
BAK sering (-), demam (-), sakit perut (-), rewel (-)
TD: 85/40 mmHg, N: 124 x/ RR: S: 36,0 0 C
Kepala : ubun ubun cekung (-)
Thorax : cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop
Paru : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheeezing -/
Abd : datar , BU (+) normal, nyeri tekan supra Simfisis (-), nyeri ketok CVA (-/-)
distensi (-).
Ekst : akral hangat, edema -/ -, cyanosis
Boleh pulang
Rencana kultur urin ulang,kontrol ulang ke poli bila hasil kultur urin sudah keluar
35
TINJAUAN PUSTAKA
36
37
Definisi
Infeksi saluran kemih (urinary tract infection=UTI) adalah bertumbuh dan
berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah
bermakna
Etiologi
Escherichia coli (E.coli)
Proteus mirabilis,
Klebsiella pneumonia,
Klebsiella oksitoka,
Proteus vulgaris,
Pseudomonas aeroginosa,
Enterobakter aerogenes, dan
Morganella morganii,
Stafilokokus, dan
Enterokokus
38
39
Epidemiologi
ISK merupakan penyakit yang relatif sering pada anak.
Kejadian tergantung pada umur dan jenis kelamin.1,2
Prevalensi ISK pada neonatus : 0,1% - 1%, dan 14% pada neonatus
40
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Neonatus : apatis, anoreksia,
ikterus atau kolestatis, muntah,
diare, demam, hipotermia, tidak
mau minum, oliguria, iritabel,
atau distensi abdomen
anak besar
polakisuria, disuria, urgency,
frequency, ngompol, sakit
perut, sakit pinggang, atau
pireksia
pielonefritis : demam
menggigil, gejala saluran cerna
: mual, muntah, diare.
41
Pemeriksaan laboratorium
a. Urinalisis
leukosituria, nitrit, leukosit
esterase, protein
stik urin
leukosit esterase
42
Pemeriksaan darah
membedakan ISK atas dan
bawah
Leukositosis, nilai absolut
neutrofil, LED, C-reactive
protein (CRP)+
Biakan urin
kuman 105 cfu per mL urin
sebagai bakteriuria
43
Tata laksana
1. Eradikasi infeksi akut,
2. Deteksi dan tata laksana
kelainan anatomi dan
fungsional pada ginjal dan
saluran kemih, dan
3. Deteksi dan mencegah infeksi
berulang.
44
45
46
47
Komplikasi
gagal ginjal akut,
bakteremia,
meningitis.
parut ginjal,
hipertensi,
gagal ginjal
48
49
ANALISIS KASUS
Pada kasus ini dilaporkan seorang
anak laki-laki usia 3 tahun :
keluhan demam sejak 3 hari
SMRS, demam tinggi, terusmenerus, kejang (-),
menggigil (-), sakit kepala (-),
berkeringat (-),
ruam di kulit (-), bintik-bintik
merah (-), gusi berdarah (-),
mimisan (-),
batuk (-), pilek (-), kejang (-).
50
51
pemeriksaan fisik
kesadaran Compos mentis, N:
URINALISIS:
Kuning keruh, dengan
52
53
spectrum luas yang sensitive terhadap mikroba gram positif maupun gram
negatif,
Jadi pemilihan antibiotic ini berdasarkan terapi empiric dan disesuaikan
dengan hasil kultur sambil menunggu hasil.
hasil kultur pada anak ini menunjukkan mikroba gram negatif.
54
55
Edukasi
menjaga kebersihan dan higienitas saluran kemih anak untuk mencegah ISK
berulang,
Tidak suka menahan buang air,
Tindakan sirkumsisi pada anak laki-laki,
Tidak memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
Prognosis pada anak ini baik.
Rencana akan dilakukan kultur urin ulang untuk mengetahui respon klinis
pengobatan dan keberadaan mikroorganisme penyebab saluran kemih untuk
mengetahui repson pengobatan dan mencegah ISK berulang
56
KESIMPULAN
Infeksi saluran kemih (urinary tract infection=UTI) adalah bertumbuh dan
berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah
bermakna.
Penyebab tersering ISK adalah Escherichia coli (E.coli) merupakan kuman
(60-80%) pada ISK serangan pertama. Yang sering adalah Proteus mirabilis,
Klebsiella pneumonia, Klebsiella oksitoka, Proteus vulgarisStafilokokus, dan
Enterokokus.
Diagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium yang dipastikan dengan biakan urin.
Tata laksana ISK didasarkan pada Eradikasi infeksi akut, Deteksi dan tata
laksana kelainan anatomi dan fungsional pada ginjal dan saluran kemih, dan
deteksi dan mencegah infeksi berulang.
57
DAFTAR PUSTAKA
Levy
Infeksi Saluran Kemih Pada Anak. Unit Kerja Nefrologi Ikatan Dokter Anak
Indonesia . IDAI. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2011. p.1-24
Hannson S, Jodal U: Urinary tract infection. Dalam: Barrat TM, Avner ED,
penyunting, Pediatric Nephrology, edisi ke-4. Baltimore: Lippincott Williams
& Wilkins, 1999;h.835-50
Kher KK, Leichter HE. Urinary tract infection. Dalam: Kher KK, Makker SP,
penyunting. Clinical Pediatric Nephrology. New York; McGrawHill;1992:h.277- 321.
Lambert H, Coultard M. The child with urinary tract infection. Dalam: Webb
NJA, Postlethwaite RJ, penyunting, Clinical Paediatric Nephrology, edisi
ke-3, Oxford, Oxford University Press, 2003,h.197-225.
Stamm WE. Urinary tract infection. Dalam: Greenberg A, Cheny AK,
Coffman TM, Falk RJ, Jennette JC, penyunting, Primer on kidney diseases:
San Diego: National Kidney Foundation, Academic Press, 1994;h.243-6
Bensman A, Dunand O, Ulinski T. Urinary tract infection. Dalam: Avner ED,
Harmon WE, Niaudet P, Yoshikawa N, penyunting. Pediatric Nephrology,
edisi ke-6, Springer- Verlag, Berlin Heidelberg, 2009,h.1229-310.
Down SM. Technical report: Urinary tract infection in febrile infants and
young children. Pediatrics 1999;103:e 54(p1-22, electronic article).
Farmaki E, Papachristou F, Winn RM, Karatzas N, Sotiriou J, Roilides E.
Transforming growth factor-1 in the uribe of young children with urinary
tract infection. Pediatri Nephrol 2005;29:180-3.