Platyhelminthes Nemathelminthes

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

Platy=pipih, helminthes=cacing

Triploblastik aselomata
Simetri bilateral
Hermaprodit
Cara hidup: bebas (Turbellaria) dan
parasit
Habitat: air tawar, air laut, tempat
lembap, tubuh inang=siput air, babi,
sapi, manusia (endoparasit)
Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
faring, usus
Sistem pencernaan & sirkulasi:
gastrovaskuler
Sistem respirasi: difusi
Sistem ekskresi: sel api atau solenosit
(flame cell)
Sistem saraf: tangga tali
Reproduksi: aseksual (fragmentasi-
Turbellaria) dan seksual (fertilisasi internal)
Platyhelminthes dibagi menjadi 3
kelas:
Turbellaria cacing berambut getar
Trematoda cacing isap
Cestoda cacing pita
Tubuh bersiliapergerakan
Hidup bebas
Reproduksi aseksual: fragmentasi, tingkat
regenerasi sangat tinggi
Reproduksi seksual: membentuk sperma dan
ovum, Hermaprodit (fertilisasi silang), zigot
tanpa periode larva
Contoh: Planaria (Dugesia)
Anterior: bentuk segitiga:
Bintik matamembedakan keadaan gelap
dan terang
Aurikelindera pembaumencari makan

Ventral:
Siliapergerakan
Mulutdi bagian tengah tubuh, faring dapat
dijulurkan keluar untuk menghisap mangsa
Sistem Pencernaan: sistem
gastrovaskuler, usus bercabang-cabang
ke seluruh tubuh
Sistem Ekskresi:
Protonefridiaginjal primitif,
memanjang dari pori-pori pada
permukaan tubuh bagian dorsal sampai
ke sel-sel api dalam tubuh. Sel api
berbentuk seperti bola lampu dan
memiliki silia di dalamnya. Pergerakan
silia untuk menggegrakan air dari
dalam ke luar tubuh sehingga kadar air
tetap terjaga.
Sistem Respirasi: difusi
Saraf tangga tali
otak
Bintik mata

Usus yang bercabang-


aurikel cabang
faring

protonefridium oviduct
ovarium testis

Saluran genital
penis
Sel api nukleus
silia

Cairan
dinding
melalui
Saluran berujung lipatan
pada permukaan membran
tubuh Sel api
Oksigen dan karbondioksida berdifusi melalui permukaan kulit
Parasit: dewasa=hati, usus, paru-paru,
ginjal, pembuluh darah vertebrata
Memiliki alat pengisap di mulutanterior:
untuk menempel pada tubuh inang
Permukaan tubuh dilapisi kutikuladi
dalam tubuh inang
Daur hidup: kompleks, melibatkan dua
jenis inangutama (seksual) dan
perantara (aseksual)
Alat pengisap

Uterus Usus
Ovarium

Testis

Cacing hati (Fasciola hepatica)


Telur Mirasidium Sporokis
Redia
Serkaria Metaserkaria
Schistosoma japonicum:
hidup di pembuluh darah saluran
pencernaan manusia
inang utamamanusia dan vertebrata lain
(tikus, anjing, babi, sapi. Inang
perantarasiput amfibi (Oncomelania
hupensis).
Menyebabkan skistosomiasis, ciri: demam,
anemia, disentri, penurunan berat badan,
pembengkakan hati
Paragonimus westermani:
Inang utamamanusia (paru-paru),
inang perantaraudang air tawar

Opisthorchis sinensis (cacing hati


cina):
Inang utamamanusia (hati),
inang perantarasiput air, ikan
Bentuk: pipih panjang, seperti pita
Parasit
Tubuh dilapisi kutikula
Inang utamamanusia (saluran
pencernaan)
Inang perantarasapi (Taenia
saginata), babi (Taenia solium)
Hermaprodit
Tubuh: skoleks, leher, proglotid
Skoleks pada Pengait
Uterus dinding usus Usus inang (rostelum)
inang

Pengisap
Saluran
sperma

Testis

Saluran Leher
Reproduksi (daerah pertumbuhan)
terbuka Proglotid
Oviduk
Ovarium
Vagina Kelenjar
kuning
telur
Onkosfer
berkembang
menjadi sistisekus di Manusia terinfeksi karena memakan
Onkosfer (embrio otot makanan mentah atau setengah
cacing) terlepas dari matang yang mengandung
telur, menembus sistisekus atau telur Taenia
dinding usus dan
beredar ke otot

T. T.
saginata solium

Skoleks menempel di
usus

Sapi dan babi


terinfeksi karena
termakan telur
T. T. Cacing dewasa di usus
saginata solium halus
Taenia solium:
Disebut juga cacing pita babi
Panjang 2,5-3 m, jumlah proglotid 1000 buah
Pada skoleks terdapat kait (rostelum)
inang perantarababi (otot)
Taenia saginata:
Panjang 4-12 m
Pada skoleks tidak terdapat rostelum
Inang perantarasapi (otot)
Nematos=benang, helminthes=cacing
Bentuk tubuh bulat panjang seperti benang
Triploblastik pseudoselomata
(pseudoselommengedarkan makanan ke
seluruh tubuh melalui cairan)
Simetri bilateral
Cara hidup: bebas (pengurai sampah organik)
dan parasit (sari makanan atau darah manusia,
hewan)
Habitat: tanah becek dan perairan, tubuh inang
Tubuh dilapisi kutikula (parasit lebih kuat
dibanding hidup bebas)
Sistem pencernaan lengkap (mulut-
faring-usus-anus), mulut pada ujung
anterior, anus pada ujung ventroposterior
Sistem pernapasan difusi
Reproduksi seksual bersifat gonokoris
Membentuk telur berkista
Fertilisasi internal
Tidak memiliki pembuluh darah
Ukuran cacing jantan (ekor melengkung)
lebih kecil dibanding betina
Dibagi menjadi dua kelas:
1. Nematoda

2. Nematophora
Parasit (saluran pencernaan manusia)
Dioseus
Reproduksi: seksual (menghasilkan 200 ribu
telur/hari)
Anterior Ascaris: ujung yang lebih kecil, tiga
bibir mengelilingi mulut, gigi-gigi kecil di
pinggir
Cacing betina: pori kelamin terdapat pada sisi
ventral sepertiga ujung anterior
Cacing jantan: lubang kelamin di daerah anus,
dilengkapi sepasang spikula
(kait)membuka pori kelamin betina dan
memindahkan sperma
Perbedaan umum jantan dan betina
Ascaris lumbricoides
No Ciri-ciri Ascaris Jantan Ascaris Betina

1 Ukuran tubuh Lebih kecil (P=15-31 Lebih besar (P=20-49


cm,D= 2-4 mm) cm, D= 4-6 mm)

2 Bentuk Bulat pendek Bulat panjang

3 Ekor (posterior) Melengkung Lurus

4 Warna Putih kelabu Putih kuning


Infeksi: askariasis (cacingan),
umumnya anak-anak, mengkonsumsi
makanan atau minuman tercemar
telur Ascaris
Lapisan pada dinding tubuh:
Kutikula: lapisan yang dihasilkan sel
epidermis
Epidermis: lapisan protoplasma dengan
nukleus
Lapisan otot/serabut otot memanjang
Daur hidup Ascaris lumbricoides
Ditemukan pertama kali di daerah
pertambangan
Parasit (menyerap darah dan cairan tubuh
di usus halus manusia)
Ukuran tubuh lebih kecil dibanding cacing
perut
Jantan dewasa: 9 mm
Betina dewasa: 12 mm
Fertilisasi internal (9000 butir
telur/harikeluar bersama sisa-sisa
pencernaan makanan)
dioseus
Ujung anterior melengkung
membentuk kapsul mulut dengan 1-4
pasang gigi kitin (kait) pada sisi
ventral
Ujung posterior jantan: bursa
kopulasimenangkap dan
memegang cacing betina saat kawin
Bagian tengah betina: vulvaorgan
kelamin luar
Di usus besar manusia (anak-anak)
Berukuran sangat kecil (10-15mm)
Berwarna putih
Dioseus, fertilisasi internal, bertelur
malam hari
Tidak begitu berbahaya namun
mengganggu
Autoinfeksi
Habitat: pembuluh limfa (getah bening)
Mengakibatkan filariasis/elefantiasis
(kaki gajah)
Berkumpul dalam jumlah banyak,
menyumbat pembuluh limfa, cairan
tubuh berkumpul di ruang antarsel
jaringan kaki, kaki membesar seperti
kaki gajah
Vektor: nyamuk culex, banyak di
daerah tropis
Penderita
elefantiasis
Hidup di otot manusia
Mengakibatkan trikhinosis
(kerusakan otot)
Penyebab: memakan daging yang
tidak dimasak dengan baik
WE WILL MISS
YOU ALL

Anda mungkin juga menyukai