Tugas Penologi
Tugas Penologi
Tugas Penologi
Sistem Auburn,
Sistem Irlandia.
Sistem Borstal;
Sistem Osborne.
Sistem
Sistem Pensylvania (Separate System);
Sistem Aburn (Silent Sistem);
Sitem Irlandia (Ticket Of Life);
Sistem Elmira;
Sistem Borstal;
Sistem Osborne.
Prinsip
Dehumanisasi
Desosialisasi
Perampasan kemerdekaan
Penyiksaan narapidana
SISTEM PEMASYARAKATAN
Konsep
Pembinaan terhadap narapidana
Sistem
Rehabilitatif, Korektif dan Edukatif
Sepuluh Prinsip Pembinaan Narapidana
PEMBINAAN BINA
WARGA BINAAN
PEMBINAAN NARAPIDANA
PERATURAN PEMERINTAH
PP 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan
Warga Binaan Pemasyarakatan
PP 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
PP 57 Tahun 1999 tentang Kerjasama Penyelenggaraan
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan
KEPUTUSAN PRESIDEN
Kepres 174 Tahun 1999 tentang Remisi
KEPUTUSAN MENTERI
Kepmen Tahun 1988 tentang Tambahan Remisi Bagi
Narapidana Yang Menjadi Donor Organ Tubuh dan
Donor Darah
Kepmen Tahun 1990 tentang Dana Penunjang
Narapidana dan Insentif Karya Narapidana
Kepmen Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan
Narapidana atau Tahanan
Kepmen Tahun 1991 tentang Pola Penyelenggaraan
Kelompok Belajar Paket A Dan Kelompok Belajar
Usaha Bagi Narapidana
Kepmen Tahun 1999 tentang Balai Pertimbangan
Pemasyarakatan dan Tim Pengamat
Pemasyarakatan
Kepmenkeh Tahun 1997 tentang Perubahan
Kepmenkeh Orta Balai Bimbingan Kemasyarakatan
dan Pengentasan Anak
PERATURAN MENTERI
Permen 1983 tentang Tata Cara Penempatan,
Perawatan Tahanan dan Tatib Rutan
Sumber: (http://icjr.or.id/peraturan-pemerintah/)
TINJAUAN UMUM
PEMBINAAN NARAPIDANA
ASAS PEMBINAAN NARAPIDANA
Pasal 5 UU Pemasyarakatan
1. Pengayoman
3. Pendidikan
4. Pembimbingan
2. Jenis kelamin
4. Jenis kejahatan
TAHAP PERTAMA :
Pembinaan awal yang didahului dengan masa pengamatan,
penelitian dan pengenalan lingkungan (mapenaling), sejak
diterima sampai sekurang kurangnya 1/3 dari masa pidana
yang seterusnya. Pembinaan dalam hal ini dilaksanakan
secara maksimum.
TAHAP KEDUA :
Pembinaan lanjutan diatas 1/3 dari masa pidana yang
sebenarnya dan apabila menurut pendapat Dewan Pembina
masyarakat sudah dicapai cukup kemajuan, antara lain
menunjukkan keinsyafan, perbaikan, disiplin dan patuh
pada peraturan tata-tertib yang berlaku ffi Lembaga
Pemasyarakatan, maka narapidana yang bersangkutan
diberian kebebasan lebih banyak dan di tempatkan pada
Lembaga Pemasyarakatan medium security.
. TAHAP KETIGA
Jika proses pembinaan terhadap narapidana
telah menjalani dari masa pidana yang
sebenarnya dan menurut Tim Pengamat
Pemasyarakatan telah dicapai cukup kemajuan
baik secara fisik ataupun mental, dan juga segi
ketrampilannya, maka wadah proses
pembinaannya diperluas dengan asimilasi yang
pelaksanaannya terdiri dari dua bagian yaitu
waktunya dimulai sejak berakhirnya tahap awal
sampai dengan (setengah) dari masa
pidananya. Dalam tahapan lanjutan ini
narapidana sudah memasuki tahap asimilasi dan
selanjutnya dapat diberikan pembebasan
bersyarat atau cuti menjelang bebas dengan
pengawasan minimum security.
TAHAP KEEMPAT
Pembinaan lanjutan/bimbingan diatas 2/3 sampai
selesai masa pidananya. Pada tahap ini, pembinaan
terhadap narapidana yang memenuhi syarat
diberikan cuti menjelang bebas atau pembebasan
bersyarat dan pembinaannya dilakukan di luar
Lembaga Pemasyarakatan oleh Bapas yang
kemudian disebut Pembimbingan Klien
Pemasyarakatan. Pembimbingan adalah pemberian
tuntunan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, intelektual,sikap
dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan
rohani klien pemasyarakatan.