Referat Kematian Mendadak Edit
Referat Kematian Mendadak Edit
Referat Kematian Mendadak Edit
Kematian Mendadak
Dosen Penguji : dr. Ratna Relawati, Sp.F, MSi.Med
Residen Pembimbing: dr. Devi Novianti Santoso
Oleh :
•Enry F. Joshua Sidauruk FK UKI
•Hana Ayunda D. FK UKI
•Astri Marsa Z. FK UKI
•Pratiwi Assandi FK UNDIP
•Arif Setyo Nugroho FK UNDIP
•Kiel Pino Putra FK UNDIP
•La Ode Muhammad Saleh FK UNDIP
Pendahuluan
Latar Belakang
Kematian mendadak : kematian yang tidak
terduga dan tidak diharapkan
Umum
• Mengetahui hal-hal yang
mengenai kematian mendadak
• Mengetahui definisi kematian mendadak
• Mengetahui epidemiologi kematian mendadak
• Mengetahui etiologi kematian mendadak
Khusus • Mengetahui aspek medikolegal pada
kematian mendadak
• Mengetahui peran forensik dalam
pemeriksaan kematian mendadak
MANFAAT
• Mengetahui hal-hal mengenai
Umum
kematian mendadak
• Bagi mahasiswa:
• - Melatih kemampuan mahasiswa
dalam penyusunan suatu referat
• -Menambah pengetahuan mengenai
cara identifikasi kematian mendadak
Khusus • -Diharapkan dapat berlanjut untuk
penulisan referat selanjutnya atau
yang sejenis yang memakai
penulisan ini sebagai bahan
acuannya
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah tinjauan kepustakaan yang merujuk
pada berbagai literatur.
Definisi dan Epidemiologi
Kematian Mendadak
Definisi
Asal Kata
• Proses yang dapat dikenal secara klinis pada
Kematian seseorang melalui pengamatan terhadap
perubahan yang terjadi pada tubuh mayat
• Penyakit kardiovaskuler
Penyebab
terbanyak • Laki-laki : perempuan = 7 : 1 (pre-
menopause) → 1 : 1 (post-menopause)
Epidemiologi
67% penyakit
jantung
Epidemiologi
Motozawa (Universitas Tokyo, 2005)
Tahun 1997-2003 diJepang:
racun : • alam bebas opium, ganja, racun singkong dan racun pada
jamur serta binatang
Cara kerja atau efek yang ditimbulkan
•reaksi korosif (lisol, menyebabkan rasa
asam-basa kuat) nyeri hebat,
Lokal •iritan (arsen, timbal berat) peradangan, dan
•anestesik(kokain, asam kematian akibat nyeri
karbol) neurogenik
Kondisi Efek
Bentuk Cara masuk Efek
umum Usia Konsentrasi sinergistik/
racun racun antagonistik
tubuh potensiasi
Pemeriksaan toksikologik
Bila pada pemeriksaan setempat terdapat kecurigaan
terhadap keracunan
Pemeriksaan
Analisis
tempat kejadian Otopsi lengkap
toksikologik
perkara (TKP)
3. Penyakit
1. Sistem Kardiovaskuler (sudden cardiac death)
Makroskopik Infark
Miokard
1. Sistem Kardiovaskuler (sudden cardiac death)
MIOKARDITIS
- Tidak menunjukkan gejala
- Sering pada dewasa muda
- Ditegakkan dg px histopatologik
Spesimen biopsi endomikokardial dari pasien dengan klinis suspek miokarditis.
(a) Pembesaran skala kecil menunjukkan infiltrat limfosit, (b) Pembesaran skala
sedang menunjukkan infiltrat limfosit, (c) Pembesaran skala besar menunjukkan
infiltrat limfosit dan histiosit serta nekrosis miosit.
2. Sistem Respirasi
EMBOLI PULMONUM
- Thrombus → terlepas → aliran
darah → emboli pulmonum
- Komplikasi dari DVT
TUBERKULOSIS
- Hemoptisis masif kaverna
tuberkulosis
2. Sistem Respirasi
EPIGLOTITIS AKUT
- Obstruksi jalan napas
ASMA BRONKIAL
- Spasme otot polos bronkus
- Edema mukosa bronkus
- Sekresi kelenjar bronkus meningkat
Gambaran histopatologi asma bronkial, tampak obstruksi lumen
bronkiolus oleh eksudat mukoid, metaplasia sel goblet,
membran basalis menebal, dan inflamasi bronkiolus.
2. Sistem Respirasi
SINDROM KEMATIAN BAYI
MENDADAK
- SSP gagal berespon terhadap
CO2
- Pembekapan
3. Sistem Pencernaan
ESOFAGUS
- Pecah varises esofagus (komplikasi sirosis
hepatis)
LIMPA
- Ruptur spontan (infeksi mononukleosa,
leukimia, hemofilia, malaria, tifoid)
DARAH
- Anemia megaloblastik
- Leukimia
- Anemia sel sickle → hemolisis masif
5. Sistem Urogenital dan
Reproduksi
Penyebab :
Uremia fase terminal
(dengan koma dan
kejang)
Ruptur tuba pada KET
6. Sistem Saraf Pusat
Perdarahan subaraknoid
Ruptur aneurisma (sirkulus Willisi / Mati batang otak → gagal nafas
arteri serebralis) diikuti gagal jantung
Perdarahan intraserebral
LABORATORIUM TOKSIKOLOGI
Labfor Polri BPOM Lab Toksikologi - Lab- Lainnya:
Universitas BNN, Labda, dll
Penulisan Laporan
( Bukti Surat / Surat Keterangan / Keterangan Ahli)
Spesimen Toksikologi
• Histologi
– Histo = jaringan
– Logos = ilmu
– Ilmu yang mempelajari struktur anatomi dan jaringan di bawah
mikroskop (tingkat seluler).
• Patologi
– Ilmu yang mempelajari tentang penyakit, penyebab, mekanisme,
dan perubahan-perubahannya, dilihat dari tingkat selular
MANFAAT
• Menegakkan diagnosis sebab kematian mendadak
• Mengkonfirmasi temuan makroskopis
• Memberi gambaran histomorfologi perjalanan penyakit
• Gambaran intravitalitas
• Menentukan umur secara histomorphologi (infark
lama/baru, umur luka, dsb)
Pengambilan Sampel
semua organ yang dianggap terlibat dengan
perjalanan penyakit hingga menyebabkan kematian
sampel
organ yang tampak secara makroskopik terdapat
kelainan , walau mungkin kelainan tersebut tidak
berhubungan langsung dengan penyebab kematian
Penyimpanan
Eksisi : setiap jenis organ dimasukkan pada wadah
Jaringan (organ) dipotong dengan tersendiri. Fiksasi dengan bahan pengawet
ketebalan tertentu (kurang lebih ½ yang sesuai dengan volume yang cukup dan
cm) pada daerah perbatasan sakit- pengawet bersih dari noda, misalnya formalin
sehat 4%
tanpa
otopsi dugaan unsur
otopsi dianggap
kriminal atau
wajar kelalaian
Otopsi :
pemeriksaan terhadap tubuh mayat secara menyeluruh,
meliputi pemeriksaan terhadap bagian luar maupun dalam
tujuan:
– menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera
– melakukan interpretasi atas penemuan-penemuan tersebut
– menerangkan penyebab kematian
– mencari hubungan sebab akibat antara kelainan-kelainan
yang ditemukan dengan penyebab kematian
ASPEK MEDIKOLEGAL
KUHAP
Otopsi pada Kasus Mati Mendadak
Melengkapi
surat-surat yang Mengumpulkan
berkaitan dengan Memastikan keterangan yang
otopsi yang akan mayat yang berhubungan dengan
dilakukan terjadinya kematian Memastikan alat-
akan diotopsi alat yang
termasuk izin adalah mayat selengkap mungkin
keluarga, surat membantu memberi diperlukan telah
yang dimaksud tersedia.
permintaan dalam surat petunjuk pemeriksaan
pemeriksaan/pem tersebut. dan jenis pemeriksaan
buatan visum et penunjang yang harus
repertum dilakukan
LANGKAH OTOPSI FORENSIK
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan
Luar - Irisan
- Pembukaan ronga-
rongga tubuh
Pemeriksaan
-Identitas Umum Penunjang
-Tanda pasti - Pengeluaran organ-
kematian organ tubuh - Patologi anatomi
-Tanda-tanda - Pemeriksaan organ- - Toksikologi
kekerasan organ tubuh - Serologi
-Tanda akhir - Pengembalian organ- - Biologi molekuler
kehidupan organ tubuh ke tempat
- Tanda-tanda semula
penyakit - Penutupan dan jahit
Pemeriksaan otopsi pada kasus kematian
mendadak di luar negeri
• Amerika :
– dilakukan pada kasus-kasus seperti kematian mendadak,
kematian yang tidak diduga, ataupun pada kasus kematian
yang terkait kekerasan
– Apabila seseorang meninggal dan informasi mengenai
penyakitnya terdata dengan baik maka pihak yang berwenang
untuk menentukan otopsi di amerika dapat melepas kasus
tersebut
• Finlandia : investigasi dengan pemeriksaan otopsi harus
dilakukan terutama pada kasus
– kriminal
– kecelakaan
– bunuh diri
– keracunan
– penyakit terkait pekerjaan dan jika kematian tidak disebabkan
penyakit terkahir orang tersebut atau penyakit pasien yang
terakhir tidak diobati oleh dokter serta pada kasus kematian
yang tidak diharapkan
Death On Arrival
• Death on arrival (DOA) merupakan istilah yang digunakan pada
keadaan pasien yang meninggal secara klinis sebelum sampai di
rumah sakit (Emergency Room) dan tidak perlu dilakukan
resusitasi.
• Perlu diketahui sebab dan cara kematian untuk menentukan
kematian wajar atau tidak wajar
• Penyidik dapat meminta ahli kehakiman untuk melakukan
pemeriksaan jenazah (KUHAP pasal 120, 179)
Sistem Coroner
Pasien datang (DOA)
Dokter IRD