Aksiomatika
Aksiomatika
Aksiomatika
Dalam kombinatorik:
Klasifikasi Menurut Unsur-unsurnya
Unsur-unsur yang membentuk definisi adalah latar
belakang, genus, istilah yang didefinisikan, dan atribut.
Perhatikan definisi dari barisan: “Barisan bilangan real
adalah suatu fungsi dari bilangan asli N dengan range
bilangan real”. Jika kita gunakan kata “jika dan hanya jika”
definisi tersebut menjadi “Suatu fungsi disebut barisan
bilangan real jika dan hanya jika domainya bilangan asli N
dan rangenya bilangan real”. Dari definisi kedua jelas
terlihat dengan mudah, latar belakangnya “bilangan real”;
genusnya “fungsi”; istilah yang didefinisikan “barisan
bilangan real”; sedangkan atributnya adalah “domainya
bilangan asli N dan rangenya bilangan real”.
Pernyataan bukan Pangkal
Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui
bahwa aksioma merupakan pernyataan pangkal.
Sekarang kita diskusikan suatu pernyataan lain yang
dapat diturunkan dari aksioma, yang sering disebut
teorema. Jika aksioma kebenaranya disepakati atau
tidak perlu bukti. Tetapi teorema merupakan
pernyataan yang harus dapat dibuktikan kebenaranya.
Selain teorema sering juga ditemui lemma, corrolary.
Lemma ini juga merupakan pernyataan bukan pangkal
hanya fungsinya lebih kecil dari teorema. Corollary
merupakan pernyataan akibat dari suatu teorema, atau
sering disebut teorema akibat.
Teorema dan Menemukannya
Teorema adalah salah satu perwujudan dari obyek
matematika yang disebut “prinsip”. Dalam suatu teorema
ataupun sifat mungkin terdapat fakta konsep maupun operasi
yang terkait. Dalam teorema terdapat hubungan “jika
….maka….”, baik dalam bentuk sederhana maupun dalam
bentuk kompleks. Suatu teorema dapat dalam bentuk kalimat
yang panjang, dapat juga dalam bentuk pendek atau rumus.
Suatu teorema ditemukan tidak hanya melalui pemikiran
deduktif, tetapi dapat juga ditemukan melalui pemikiran induktif
atau pengalaman lapangan dan data empirik. Namun demikian
setelah ditemukan harus dapat dibuktikan kebenaranya dengan
pola pikir deduktif dalam strukturnya. Dapat juga teorema
ditemukan melalui pola, coba-coba ataupun konjengtur, namun
setelah ditemukan harus dapat dibuktikan dalam strukturnya.
Unsur-unsur Teorema
Suatu teorema biasanya dapat dinyatakan dalam bentuk
implikasi, walaupun tidak jarang yang dalam bentuk
biimplikasi. Jika suatu pernyataan dalam bentuk implikasi ”Jika
… maka … ” dapat ditinjau unsur-unsurnya. Unsur-unsur
teorema tersebut adalah (a) latar belakang; (b) hipotesis dan (c)
konsekuen.
Contoh: Sudut-sudut segitiga sama kaki adalah sama besar.
Pernyataan tersebut dapat diubah menjadi implikasi “Jika
sebuah segitiga sama kaki maka sudut-sudut alasnya sama”.
Dari pernyataan terakhir dapat ditemukan dengan mudah latar
belakangnya “segitiga”, hipotesisnya “segitiga samakaki” dan
konsekuennya “sudut-sudut alasnya sama”.
Hipotesis dari teorema merupakan bagian yang diketahui,
sedangkan konsekuen suatu teorema merupakan bagian yang
akan dibuktikan kebenarannya.