Dokumen ini membahas konsep ekstraksi sebagai proses pemisahan bahan padat dan cair dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Jenis-jenis ekstraksi seperti solvent extraction dan solid-phase extraction dijelaskan. Koefisien distribusi sebagai perbandingan kelarutan zat di dua pelarut juga dibahas.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
143 tayangan13 halaman
Dokumen ini membahas konsep ekstraksi sebagai proses pemisahan bahan padat dan cair dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Jenis-jenis ekstraksi seperti solvent extraction dan solid-phase extraction dijelaskan. Koefisien distribusi sebagai perbandingan kelarutan zat di dua pelarut juga dibahas.
Dokumen ini membahas konsep ekstraksi sebagai proses pemisahan bahan padat dan cair dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Jenis-jenis ekstraksi seperti solvent extraction dan solid-phase extraction dijelaskan. Koefisien distribusi sebagai perbandingan kelarutan zat di dua pelarut juga dibahas.
Dokumen ini membahas konsep ekstraksi sebagai proses pemisahan bahan padat dan cair dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Jenis-jenis ekstraksi seperti solvent extraction dan solid-phase extraction dijelaskan. Koefisien distribusi sebagai perbandingan kelarutan zat di dua pelarut juga dibahas.
PERSEN EKSTRAKSI Konsep Umum Ekstraksi Konsep Umum Ekstraksi
Ekstraksi suatu proses pemisahan dari bahan
padat maupun cair dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan (analit) tanpa melarutkan material lainnya (matrix). Ekstraksi termasuk proses pemisahan dengan prinsip difusi. (Mika Rinawati, 2012) Proses pemisahan dengan cara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar : 1. Proses pencampuran sejumlah massa bahan ke dalam larutan yang akan dipisahkan komponen – komponennya. 2. Proses pembentukan fase seimbang. 3. Proses pemisahan kedua fase seimbang. Pemilihan Solvent Untuk membuat suatu larutan dibutuhkan dua zat yaitu solute dan solvent. Solute merupakan zat yang akan dilarutkan, sedangkan solvent merupakan zat (medium) dimana solute akan dilarutkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah sifat dari solute dan solvent. Solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar, misalnya garam – garam anorganik larut dalam air. Solute yang non polar akan larut dalam solvent non polar, misal alkaloid basa (senyawa organik) larut dalam kloroform. SPE (Solid Phase Extraction) SPE (Solid Phase Extraction) merupakan metode ekstraksi fase padat yang dapat digunakan untuk analisis, pemisahan, purifikasi sampel dalam bidang industri, farmasi, maupun analisis toksikologi. SPE (Solid Phase Extraction) dapat mempermudah analisis suatu senyawa dari materi biologis seperti darah, urin, air, dll yang mengandung banyak matriks. SPE memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair yaitu : Dengan menggunakan SPE proses ekstraksi menjadi lebih sempurna. Pemisahan analit dari matriks menjadi lebih efisien. Mengurangi pelarut organic yang digunakan. Menurut Ferenc et al dalam Berthod, keuntungan utama dari SPE adalah : Penggunaannya yang mudah Waktu cepat dan umunya hanya dibutuhkan pelarut ekstraksi dengan volume yang kecil KOEFISIEN DISTRIBUSI Koefisien distribusi merupakan suatu perbandingan kelarutan suatu zat (sampel) di dalam dua pelarut yang berbeda dan tidak saling bercampur, serta mempunyai harga tetap pada suhu tertentu
