FENOMENA ANTARMUKA. Farmasi Fisika
FENOMENA ANTARMUKA. Farmasi Fisika
FENOMENA ANTARMUKA. Farmasi Fisika
ANTARMUKA
Farmasi Fisika
Antarmuka : batas antara 2
fase atau lebih
Klasifikasi :
Gas-padatan SV
Perm meja
Cairan-cairan LL
emulsi
Cairan-padatan LS
suspensi
Padatan-padatan SS
Partikel serbuk
Aplikasi dalam farmasi :
adsorpsi obat
penetrasi molekul melalui
membran biologis
pembentukan dan kestabilan
emulsi
suspensi
A. ANTARMUKA CAIRAN
Tegangan permukaan (surface tension):
yaitu gaya per satuan panjang yang harus
diberikan sejajar pada permukaan untuk
mengimbangi tarikan ke dalam.
Tegangan antarmuka (interfacial tension):
yaitu gaya per satuan panjang yang
terdapat pada antarmuka 2 fase cair
yang tidak bercampur.
Tegangan permukaan
Model 1 : Kawat 3 sisi
L
B C
f
b
A D 2L
f
1. Metodaentkaenrmaiukaknakapiler
Digunakan untuk mengukur
tegangan permukaan.
Prinsip :
Bila suatu kapiler dimasukkan dalam
labu berisi zat cair, maka pada
umumnya zat cair akan naik di dalam
tabung sampai jarak tertentu. Dengan
mengukur kenaikan ini, tegangan muka
dapat ditentukan.
2r h
liquid
K o m p o n e n gaya ke atas sebagai
haslitegangan
titik
muka zat cair pada
di sekeliling dinding kapiler adalah
sembarang
:a = . cos
Gaya ke atas total di seputar keliling
tabunbagian
g dalam = 2 r cos
Gaya gravitasi ( massa x percepatan)
menentang gaya total ke
ya
ng
atas
= r2 h ( - 0) g + W
P a d a
kesetimbangan :
2 r cos = r2 h g
=½rh g
Contoh
soal :
Suatu sampel kloroform naik 3,67 cm pada 200C
dalam suatu tabung kapiler dengan jari-jari dalam
0,01 cm. Berapa tegangan muka kloroform pada
suhu tersebut? Kerapatan kloroform adalah 1,476
g/cm3.
2. Metode Cincin Du Nouy
Dapat digunakan untuk mengukur
tegangan muka dan tegangan
antarmuka
Prinsip kerja:
Gaya yang dibutuhkan untuk
memisahkan (mengangkat) cincin
platina-iridium yang dicelupkan pada
permukaan atau antarmuka adalah
berbanding lurus dengan tegangan
muka atau tegangan antarmuka.
Kerja kohesi :
E n e r g i yang diperlukan untuk memisahkan
molekul-molekul cairan yang menyebar
sehingga cairan tersebut dapat mengalir di
atas lapisan bawah tersebut.
Kerja kohesi Kerja adhesi
Koefisien penyebaran
S = Wa – Wc
= (L + S - LS) – 2 L
= S - L - LS
= S – (L + LS)
Harga S bisa positif atau negatif :
Positif : terjadi penyebaran di permukaan
Negatif : terjadi gelembung
Soal :
Bila tegangan permukaan air S = 72,8 dyne/cm pada 200C, tegangan
permukaan benzena L = 28,9 dyne/cm; tegangan antarmuka benzena
dan air LS = 35,0. Berapa koefisien sebar awal? Sesudah terjadi
kesetimbangan S’ = 62,2 dyne/cm, L’ = 28,8. Berapa koefisien sebar
akhir?
Tabel : koefisien sebar awal pada 200C
Zat S (dyne/cm)
Etil alkohol 50,4
Asam propionat 45,8
Etil eter 45.5
Asam asetat 45.2
Aseton 42.4
Asam undesilenat 32 (250C)
Asam oleat 24.6
Kloroform 13
Benzene 8.9
Heksana 3.4
Oktana 0.22
Etilen dibromida -3.19
Penerapan dalam farmasi :
salep
Emulsi
Permukaan kulit camp. asam2 lemak
Lotion mengandung minyak mineral sukar diratakan krn S <<
Energi bebas
permukaan
Kerja yang : harus dilakukan untuk memperbesar
permukaan dengan satu satuan luas.
Adsorpsi positif
Bila molekul-molekul bergerak/membagi diri ke arah
antarmuka, sehingga menurunkan energi bebas
permukaan dan tegangan permukaan.
Contoh : surfaktan
Adsorpsi negatif
Bila molekul-molekul lebih suka membagi diri ke arah
bulk, sehingga menaikkan energi bebas permukaan
dan tegangan permukaan.
Contoh : NaCl, elektrolit2
SURFAKTAN
Amfifil, mempunyai gugus hidrofil dan
lipofil, sehingga mempunyai afinitas thd
solven polar & non polar
Klasifikasi
HLB :
Menurut GRIFFIN
HLB =
20 ( 1 –
S/A )
S = bilangan penyabunan dari ester
A = bilangan asam dari asam lemak
Contoh: Tween 20 (Polioksietilen sorbitan
monolaurat)
S = 45,5
A = 276
HLB = 20 ( 1 – 45,5/276 ) = 16,7
Skala HLB menurut
Griffin
HLB CAMPURAN
R/ Parafin oil 35
Lanolin 1
Cetil alkohol
1
Emulsifier
7
Aqua ad
100
LAPISAN TUNGGAL PADA PERMUKAAN
CAIR
Bahan yang diadsorpsi :
Lapisan tunggal larut (mis : amil alkohol)
Film tidak larut ( mis : setil alkohol)
LAPISAN TUNGGAL LARUT
Persamaan adsorpsi GIBBS : c d
RT dc
= konsentrasi berlebih di permukaan
c = konsentrasi amfifil dalam bulk cairan
R = konstanta gas
T = temperatur absolut
= tegangan muka
Suatu penurunan per satuan perubahan dalam konsentrasi amfifil
memberikan harga positif, yang berarti bahwa zat yang berlebih
terpusat pada antarmuka cair udara.
Penerapan :
aktivitas antibakteri dari amfifil tertentu
foaming agent
Contoh soal :
Dengan melihat gambar di bawah, tegangan permukaan air pada 250C (0) = 72,0
dyne/cm dikurangi sampai 58,5 dyne/cm (C). Bila konsentrasi dari amfifil
rantai lurus yang ditambahkan (C) = 3x10-3 mol/liter, hitung :
a. Konsentrasi berlebih di permukaan dari amfifil pada konsentrasi bulk ini!
b. Luas yang ditempati oleh tiap molekul pada antarmuka tersebut!
0
0 C
Gb. Menurunnya tegangan permukaan air bila
suatu konsentrasi, C = 3x10-3 g molekul/liter,
dari suatu amfifil rantai lurus ditambahkan
pada 250C.
LAPISAN TUNGGAL TIDAK
LARUT DAN NERACA FILM
Sejarah :
: Benjamin Franklin
1 7
: Lord Rayleigh
5 7 /
1765 : Agnes Pockels
18991910 : Langmuir,
Adam, Harkins
1883
(neraca film)
Jika diket :
Lfilm
Vcairan Tebal film/
penyebar
Panjang molekul
Lpenampang molekul = M . S
V. . N
Dimana :
M = berat molekul
S = Luas permukaan yang tertutup film
V = volume cairan yang menyebar
= kerapatan cairan
N = bilangan Avogadro
NERACA FILM
Prinsip kerja :
S u r f a k t a n dilarutkan dalam solven
yang mudah menguap (mis : heksana),
diteteskan pada bak, kemudian
batas yang dapat berpindah ditarik
hingga dalam bak terbentuk satu
lapis molekul yang tersusun rapat.
Dicari hubungan antara luas bak dan tegangan permukaannya, dan
diperoleh kurva.
= (0 - )
dimana :
= tekanan permukaan
0 = tegangan permukaan substrat murni
= tegangan permukaan dengan film menyebar di
atasnya
Kegunaan neraca film :
mengetahui BM protein
mengkaji hubungan suatu protein dan aktivitas
biologisnya
mengetahui ukuran dan bentuk molekul steroid, hormon,
enzim dan interaksinya dengan obat pada antarmuka
Perubahan fase yg tjd jk suatu film cairan
disebarkan pada antarmuka dan ditekan.
Untuk suatu gas ideal : P V = n R T
Untuk suatu lapisan tunggal : A = n R T
Tabel. Dimensi molekul senyawa organik hasil penentuan dengan neraca film
Tristearin 25 Å 66 Å 2
(C18H35O2)3C3H5
Setil alkohol C16H33OH 22 Å 21 Å 2
= ......molekul
= ......mol
= ......gram
ADSORPSI PADA
ANTARMUKA ZAT PADAT
Guna :
p e n g h i l a n g a n bau
a d s o r p s i toksin-toksin
k e r j a gas di permukaan serbuk (ukuran partikel)
p r o s e s penghilangan warna
k e r j a amfifil sebagai wetting agent
k r o m a t o g r a f i adsorpsi
Prinsip : dengan menurunkan energi bebas
permukaan
A. ANTARMUKA ZAT PADAT DENGAN GAS
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
L permukaan
suhu
tekanan
Proses adsorpsi:
p Log p
LAJU DISSOLUSI
B. ANTARMUKA PADAT CAIR
Persamaan Langmuir
c 1 + c
Contoh = :
y b ym ym
a d s o r p s i strichnin, atropin, quinin dari larutan-
larutan air dengan berbagai tanah liat
makin kecil slope, adsorpsi makin baik.
S e n y a w a amonium kuartener (antibakteri),
inaktif bila diadsorpsi zat lain
Setilpiridinium klorida dan benzalkonium klorida, diadsorpsi oleh
kaolin dan talk
Adsorpsi arang (karbon)/alumina terhadap : zat warna, alkaloid, asam
lemak, asam/basa anorganik
Kromatografi adsorpsi
Kromatografi pertukaran ion
Efek wetting agent
Wetting agent
Prinsip : surfaktan akan menurunkan sudut kontak antara zat padat dengan
zat cair
Contoh :
Dispersi obat-obat dalam air : sulfur, arang, vioform
Pemindahan udara dari kapas/perban
Detergen
Lotio/spray obat pada permukaan kulit dan selaput lendir
Sudut kontak dari 0-1800
SIFAT LISTRIK ANTAR MUKA
Muatan-muatan partikel dalam media cair, terjadi karena :
Adsorpsi selektif terhadap ion tertentu dalam larutan
Ionisasi gugus-gugus pada permukaan partikel
Perbedaan konstanta dielektrik antara partikel dan medium dispers
Potensial elektrotermodinamik (Nernst), E :
P e r b e d a a n dalam potensial antara permukaan
yang sebenarnya dan daerah netral listrik dari
larutan tersebut. (pada aa’)
Potensial elektrokinetik / potensial zeta, :
P e r b e d a a n potensial antara permukaan dan alpsian
yang terikat dengan erat (bidang iris) dan daerah
netral listrik dari larutan tersebut.
Penerapan : kestabilan suspensi
J i k a potensial zeta turun, gaya tarik-menarik
> tolak-menolak, sehingga terjadi flokulasi.
Pengaruh elektrolit : potensial zeta turun lebih
cepat.
SOAL-SOAL
w
A R T
M
Dengan memplot hasil kali tekanan film dan luas A terhadap dan
mengekstrapolasikan ke =0, suatu harga A/w = 2,4 x 106 erg/g
pada 292 K diperoleh untuk w gram suatu gom sintetik. Hitung BM (M)
gom tersebut! (R = 8,31 x 107 erg/g molekul derajat)
6. Tegangan permukaan para-toluidin diukur pada berbagai konsentrasi pada
250C (298 K) dan hasilnya diplot. Kemiringan d/dc dari garis pada C
= 5x10-3 g/cm3 didapati –32,800 cm3/dt2. Dengan menggunakan
persamaan adsorpsi Gibbs, hitung konsentrasi berlebih di permukaan
dalam mol/cm2 dan dalam g/cm2 !
BM p-toluidin adalah 107,15.
RHLB
7. R/ Beeswax 15 9
Lanolin 10 12
Parafin wax 20 10
Cetil alkohol 5 15
Emulsifier
2
Aqua ad
J i 100
k a digunakan tween 80 (HLB=15)
dan span 80 (HLB=4,3) sebagai emulgator,
berapa masing-masing yang harus
Bditimbang?
e r a p a RHLB
total ?
8. Tegangan muka asam aminobutirat dalam
air (250C) sebagai fungsi konsentrasi (%
berat) diketahui sbb:
4,96 71,91
9,34 71,67
13,43 71,40
a. Plot data tsb dan hitung slopenya
(d/dC) dengan analisis regresi. (C
% berat)
b. Hitung konsentrasi berlebih di
permukaan () untuk masing-masing
konsentrasi.
c. Berapa luas yang ditempati oleh
masing-masing molekul di permukaan
air?
9. Data berikut merupakan adsorpsi
timolol (suatu antihipertensi)
dari larutan berair oleh kaolin
(370C)
x/m c
(mg /g) (mg/100 ml)
3,1 20
2,8 17
1,8 9
0,84 3,0
a. Hitung harga n dan k dengan persamaan isotherm Freundlich (di sini
p-tekanan digantikan dengan c-konsentrasi)
b. Plotkan c/(x/m) pada sumbu y dan c pada sumbu x sesuai dengan plot
Langmuir. Hitung b dan ym.