Pert. 10 Titrasi Kompleksometri
Pert. 10 Titrasi Kompleksometri
Pert. 10 Titrasi Kompleksometri
• Pengertian
• Prinsip Kerja
• Indikator
• Penentuan titik ekuivalen pada titrasi kompleksometri
• Macam-macam titrasi kompleksometri
• Standarisasi larutan standar (penititer) EDTA
• Kesadahan
Pengertian
• Metode volumetri yang berdasarkan pada reaksi kompleks antara ion
logam dengan senyawa pengkompleks atau ligan.
Asam etilendiamin tetraasetat
EDTA (H4Y)
EDTA
+ Mn2+
M+ + H-In ⇌ M-In + H+
Calmagite
Indikator ini mempunyai perubahan warna ayng sama seperti hitam solokrom,
tetapi warnanya agak lebih jelas dan tajam. Larutan indikator ini stabil
hampirtanpa batas waktu
Kekurangan Kompleksometri
• Harus mempertahankan pH (perlu penambahan larutan buffer)
• Pemilihan larutan indicator harus yang memiliki kisaran pH yang
sesuai
• Jika sampel mengandung 2 jenis logam atau lebih dengan pH kerja
yang sama, maka diperlukan proses pemisahan terlebih dahulu.
Macam-macam titrasi kompleksometri
• Titrasi langsung
• Titrasi kembali
• Titrasi substitusi
• Titrasi tidak langsung
• Titrasi alkalimetri
Titrasi Langsung
• Sampel ditambah dengan buffer, misalnya buffer pH 10, lalu ditambah
indikator logam yang sesuai dan dititrasi langsung dengan larutan baku
dinatrium edetat.
Dilakukan dengan:
• menambahkan larutan baku dinatrium edetat berlebihan kemudian larutan
ditambah buffer pada pH yang diinginkan
• kelebihan dinatrium edetat dititrasi kembali dengan larutan baku ion logam.
• titik akhir ditunjukkan dengan perubahan warna sesuai indicator logam.
Titrasi substitusi
Dilakukan bila ion logam:
• tidak bereaksi dengan indikator
• tidak memberikan titik akhir yang jelas apabila ditirasi secara langsung atau
dengan titrasi kembali.
• membentuk kompleks dengan EDTA lebih stabil daripada logam lain seperti
magnesium dan kalsium.
Endapan
+ Hg2+ Endapan +
EDTA berlebih
Difiltrasi
barbiturate Larutan baku Zn(II)
Titrasi
Titrasi Alkalimetri
EDTA + Mn+ ⇌ M-EDTA + H+
Titrasi asam-basa
Potensiometri
Na2H2C10H12O8N2.H2O
• Larutan CaCO3
• Larutan MgCO3
• Pelunakan adalah penghapusan ion-ion tertentu yang ada dalam air yang
dapat bereaksi dengan zat-zat lain hingga distribusi air dan penggunaannya
terganggu.
• Air sadah menyebabkan konsumsi sabun lebih banyak, karena adanya
hubungan kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun
menyebabkan sifat detergen hilang.
• Kegunaan pelunakan air sadah: mencegah pemakaian sabun lebih banyak
dan juga berfungsi mencegah terbentuknya kerak pada dinding pipa yang
disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3).
Jenis-jenis Kesadahan
Kesadahan Sementara
• disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berikatan dengan ion karbonat dan
bikarbonat.
• Air yang bersifat sadah sementara yang mengandung Ca(HCO 3)2, MgCO3
• Kesadahan tipe ini dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara direbus,
kemudian dalam ceret atau termos akan terbentuk kerak.
Kesadahan permanen
• disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berikatan dengan Cl-, SO 42- dan
NO3- , misalnya CaCl2, MgSO4.
• Sifat kesadahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dengan cara direbus.
References
• Vogel, Quantitative Chemical Analysis
• Underwood, Analisis Kimia Kuantitatif