0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan8 halaman

LITERATUR

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

BAB II: STUDY PUSTAKA

2.1. STUDY PUSTAKA


2.1.1. DEFINISI MIXED USE MENURUT PARA TOKOH : Di Indonesia, salah satu kawasan mixed use building yang ada di
 Mixed Use Building adalah salah satu berusaha menyatukan Jakarta adalah Senayan City, yang menggabungkan pusat perbelanjaan 5
berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota lantai, perkantoran 21 lantai, apartemen 23 lantai, dan hotel bintang lima
(luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi 22 lantai. Keempat fungsi bangunan menyatu dalam satu kawasan yang
tinggi) sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimana semua dihubungkan oleh sebuah podium yang digunakan sebagai pusat
kegunaan dan fasilitas saling berkaitan kerangka integrasi yang kuat perbelanjaan, sehingga terlihat seperti massa bangunan yang utuh.
(dikembangkan dari Meyer, 1983)
 Mixed Use Building adalah penggabungan dua masa bangunan 2.1.3. KARAKTERISTIK MIXED USE :
atau lebih ke dalam satu wadah dengan cara yang terkoordinasi dan Kawasan mixed use memiliki karakteristik point-point berikut ini (SCHWANKE
saling terkait satu sama lain seperti: kantor, tempat perbelanjaan, ET AL, 2003:4 ) :
hotel, atau perumahan (Sumber: R. Michael Hampton,"One Dozen  Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut
Apartments & Townhomes: A Cos Analysis", NAHB Builder's Show  Terdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi-
l997) fungsi yang terdapat didalamnya
 Mixed Use Building adalah penggunaan campuran berbagai tata  Hubungan yang relatif dekat antara 1 bangunan dengan bangunan lainya
guna lahan atau fungsi dalam bangunan. (dimitri procos,mixed land dengan hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya.
from revival too innovation,stroud’s burg, pennsylvania: dowdin  Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan.
hutchinson & ross.inc, 1976,piX)
 Mixed Use Building adalah suatu kompleks dimana terdapat berbagai 2.1.4 .CIRI-CIRI MIXED USE :
fungsi kegiatan termasuk hotel, apartment dan perumahan,  Mewadahi 2 fungsi urban atau 1ebih misalnya terdiri dari retail,
perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat kebudayaan lainnya. perkantoran, hunian, hotel, dan entertainment! cultural! recreation.
(dydley H.william, Encyclopedia of america, USA : Mc. Graw Hill)  Terjadi integrasi dan sinergi fungsional
 Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi
2.1.2. SEJARAH MIXED USE : bangunan yang memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
 Sejarah perkotaan memiliki banyak contoh mengenai mixed use
building yang sedang dipelajari sekarang ini. Kota-kota bersejarah di 2.1.5. MANFAAT MIXED USE :
Yunani dan Roma serta kota-kota di Itali, Perancis, dan Inggris  Kelengkapan fasilitas yang tinggi pada bangunan superblok, memberikan
merupakan contoh perkotaan di jaman medieval yang dikelilingi kemudahan bagi pengunjunguya.
tembok tinggi. Perkotaan tersebut memiliki kepadatan yang tinggi dan  Peningkatan kualitas fisik lingkungan. Kelengkapan fasilitas yang
memiliki fungsi pemerintahan, komersil, dan pemukiman yang direncanakan dengan matang pada suatu kawasan yang
terintegrasi.Tren dan pola pengembangan kota berubah secara radikal luas memungkinkan diadakannya rancangan yang baik termasuk perbaikan
di abad ke-20. Perubahan ini telah menghasilkan konteks baru dalam rancangan kualitas lingkungan.
pendekatan perencanaan dan pengembangan, serta menciptakan jenis  Efisiensi pergerakan. Dengan pengelompokan berbagai fungsi dan
baru dalam perkembangan fungsi campur beserta lingkungan yang aktivitas dalam suatu superblok berarti terdapat efisiensi pergerakkan bagi
belum pernah ada sebelumnya. pengguna bangunan tersebut.

PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN


SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST
 Vitalitas dan generator pertumbuhan. Pembangunan superblok pada  Adanya pengurangan kualitas kesehatan masyarakat
salah satu bagian kota berpotensi meningkatkan  Kondisinya lebih memiliki kepadatan yang tinggi atau  “overcrowded”
pertumbuhan kawasan sekitarnya sebagai respon terhadap  Kondisi politik Indonesia yang  belum stabil memberikan kekhawatiran untuk
kebutuhan layanan bagi para pengguna bangunan tersebut. menjadikan konflik antar masyarakat.
 Penghematan pendanaan pembangunan. Pembangunan berbagai  Terjadinya ruang-ruang mati. Berkembangnya Mixed Use Building dengan
fasilitas dalam satu komplek atau kawasan dapat kelengkapan berbagai fungsi, fasilitas dan aktivitas untuk melayani
mengefisienkan dana pembangunan misalnya dengan efisiensi dana penduduk suatu kota dapat mengakibatkan matinya ruang-ruang dalam
pembangunan infrastrnktur. kota yang lain.
 Menghambat perluasan kota. Superblok dapat diasumsikan  Menghilangnya sense of identity. Penghilangan ruang kota berpotensi
sebagai pertumbuhan kota secara vertical, karenannya menghilangkan sense of identity dari kota tersebut. Hal ini disebabkan
pembangunan superblok dapat meminimalkan perluasan kota secara terutama karena hilangnya ruang-ruang kota yang merupakan pentas
horisontal. aktivitas dan budaya masyarakat kota tersebut.
 Integrasi sistem-sistem. Sesuasi persyaratan sebuah
superblok, pengembangan fungsi-fungsi di dalamnya harus 2.1.8. KONSEP PENGEMBANGAN MIXED USE
dirancang secara terintegrasi, saling menguntungkan antar fungsi. permasalahan perkotaan yang kerap muncul dalam hal pengembangan
Integrasi ini dapat merupakan sisbiosis mutualisme antar fungsi. MIXED USE yaitu :
 Keterbatasan Lahan & Nilai Lahan (Sistem Pertanahan & Harga Patokan)
2.1.6. POSITIF MIXED USE :  Keterbatasan Sumber Daya (Alam, Manusia, Buatan )
 Mendorong tumbuhnya kegiatan yang beragam secara terpadu dalam  Peraturan (Pertanahan, Zoning Regulation)
suatu wadah secara memadai  Tata Nilai Perkotaan (Keteraturan dan Ketertiban)
 Menghasilkan sistem sarana dan prasarana yang lebih efisien dan  Urbanisasi
ekonomis  Penyediaan Prasarana Dasar (Air, Listrik, rumah)
 Memberikan kerangka yang luas bagi inovasi perancangan bangunan  Jumlah Penduduk Yang Besar
dan lingkungan
 Pengkonsentrasian kegiatan Penyediaan fasilitas dan infrastruktur kota Konsep yang dapat menjadi daya tarik:
efisien karena terpusat dalam satu kawasan  Posisi dan lokasi proyek akan menentukan besarnya profit yang akan
 Pendistribusian servis dan barang lebih merata kepada masyarakat dihasilkan.
 Vitalitas sosial - ekonomi naik  Keberadaan Infrastuktur harus efisien
 Adanya akses pedestrian yang ideal antar komponen
2.1.7. NEGATIF MIXED USE  Adanya keterkaitan antara bangunan dengan lingkungan.
 Kualitas hidup masa depan masih diperdebatkan, karena ragam sosial-  Adanya Keterkaitan antara proyek sejenis di lingkungan sekitar
budaya masyarakat Indonesia yang pluralis dan belum tenutu  akan  Menciptakan massing untuk memperoleh maximal interest
menerima konsep ini  Perhatikan dengan seksama pentahapan konstruksi
 Pembangunan berbiaya tinggi jika strategi pembangunan kotanya  Penggunaan bersama fasilitas
benar-benar baru  Pengelolaan proses perancangan harus efisien dan professional

PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN


SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST
2.2. PUSAT PERBELANJAAN oCommunity Centre (Pusat Perbelanjaan Distrik) Melayani jenis
2.2.1. DEFINISI PUSAT PERBELANJAAN: barang yang lebih luas, meliputi Department Store, Variety Store, Shop
Unit dengan GLA antara 100.000-300.000 square feet (9290-27.870
Pusat perbelanjaan (Shopping Centre) merupakan tempat perdagangan
m2). Jangkauan pelayanan antara 40.000- 150.000 jiwa penduduk.Unit
eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau penjualan berupa Junior Department Store, Supermarket, dan toko-toko.
komplek.Hal ini dapat dilihat pada definisi pusat perbelanjaan dibawah Luas site yang diperlukan antara 10-30 Ha.
ini. Menurut Jeffrey D. Fisher, Robert, Martin dan Paige Mosbaugh, o Main Centre / Regional Centre (Pusat Perbelanjaan Regional) Pusat
definisi pusat perbelanjaan adalah sebuah bangunan yang terdiri dari perbelanjaan dengan skala kota yang memiliki jangkauan pelayanan
beberapa toko eceran, yang umumnya dengan satu atau lebih tokoserba diatas 150.000 jiwa penduduk, dengan fasilitas-fasilitas meliputi pasar,
toko, bioskop, dan bank yang terletak pada tempat strategis dan tempat
ada,toko grosir dan tempat parkir. (1991 : 121).
rekreasi dan kesenian. Luas lantai penjualan / GLA antara 30bergabung
dengan perkantoran, 0.000-1.000.000 squarefeet (27.870-92.900
2.2.2. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUSAT m2).Pusat perbelanjaan tersebut terdiri atas dua atau lebih Department
PERBELANJAAN : Store dan berbagai jenis toko.
Sejarah perkembangan pusatperbelanjaandi mulai pada abad b.Berdasarkan Cara Pelayanan
o Shopping Existing Personal Services Pembeli dilayani langsung oleh
pertengahan.Pada waktu itu orang melakukan jual beli di bawah pohon
para pelayan.Setelah transaksi, pelayan langsung meminta pembayaran
yang membentuk suatu deretan atau garis memanjang.Karena jumlah
dan membungkus barang tersebut.
penduduk semakin bertambah, maka kualitas dan kuantitas barang yang o Self Selection Pembeli dapat memilih dan membeli barang-barang,
diperdagangkan juga semakin meningkat.Akibat dari hal tersebut kemudian mengumpulkan ke pelayan dan meminta bon pembayaran,
bertambah luasnya tempattempat yang menjadi tempat lalu ke kasir untuk membayar dan mengambil barang.
perbelanjaan.Perkembangan fisik tempat-tempat tersebut menyesuaikan o Self Services Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang
kebutuhan dan tuntutan masyarakat pada masa itu.Jalan-jalan yang yang dibutuhkan, kemudian diletakkan pada keranjang / kereta dorong
yang telah disediakan, lalu langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran
semula hanya diteduhi oleh pohon-pohon yang berderet lalu berubah
dan pembungkusan.
menjadi suatu jalan dengan gedung-gedung disebelah kanan dan c. Berdasarkan Bentuk Fisik
kirinya. Perkembangan fisik ini dapat dilihat pada pusat perdagangan di o Self Services Pembeli dapat memilih dan mengambil barang-barang
Cologne, Jerman Barat, yang menutup suatu jalan untuk kegiatan yang dibutuhkan, kemudian diletakkan pada keranjang / kereta dorong
berbelanja, sehingga orang dapat berbelanja dengan berjalan kaki tanpa yang telah disediakan, lalu langsung dibawa ke kasir untuk pembayaran
adanya gangguan dari kendaraan. Di sini terlihat bahwa perkembangan dan pembungkusan
o Shopping Street Toko-toko berderet di kedua sisi jalan, dengan
tingkat ekonomi, sosial, dan budaya sangat berpengaruh pada urban
pencapaian langsung dari jalan utama.
design-nya. o Shopping Precint Toko-toko yang membentuk sebuah lingkaran yang
2.2.3. KLASIFIKASI PUSAT PERBELANJAAN : bebas dari kendaraan, dan khusus untuk pejalan kaki.
a. Berdasarkan Aspek Perkotaan o Department Store Kumpulan beberapa toko yang berada di bawah satu
o Neighborhood Centre (Pusat Perbelanjaan Lokal) Melayani atap bangunan.
o Supermarket Toko dengan ruangan yang luas dan menjual bermacam-
kebutuhan sehari-hari yang meliputi supermarket dan toko-toko
macam barang yang diatur secara berkelompok dengan sistem self
yang luas.Lantai penjualan (Gross Leasable Area /GLA) antara
service.
30.000-100.000 square feet (2787-9290 m2).Jangkauan pelayanan o Shopping Centre Bangunan atau kompleks pertokoan yang terdiri dari
antara 5.000-40.000 jiwa penduduk (skala lingkup).Unit terbesar stan-stan toko yang disewakan atau dijual.
berupa supermarket, dan luas site yang dibutuhkan antara 3-10 Ha. o Shopping Mall Bangunan atau kompleks pertokoan yang memilih sistem
selasar atau satu koridor utama disepanjang toko-toko yang menerus.
PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN
SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST
d. Berdasarkan Luas dan Macam-Macam  Pusat perbelanjaan tertutup
o Full Mall Pusat perbelanjaantertutup adalah mal dengan pelingkup
Full mall terbentuk oleh sebuah jalan, di mana jalan tersebut atap.Keuntungannya berupa kenyamanan dengan kontrol iklim, dan
sebelumnya digunakan untuk lalu lintas kendaraan, kemudian kerugiannya adalah biaya menjadi sangat mahal dan terkesan menjadi
diperbaharui menjadi jalur pejalan kaki, plaza (alun-alun) yang kurang luas
dilengkapi paving, pohon-pohon, bangku-bangku, pencahayaan
dan fasilitas-fasilitas baru lainnya seperti patung dan air mancur. 2.2.6 .KARAKTERISTIK PUSAT PERBELANJAAN :
o Transit Mall  Adanya variasi kegiatan, dengan pola umum, convinience shopping,
Transit mall atau transit way dikembangkan dengan memindahkan comparismshopping (membandingkan harga barang dengan pusat
lalu lintas mobil pribadi dan truk ke jalur lain dan hanya mengijinkan perbelanjaan lain sebelum membeli).
angkutan umum seperti bus dan taksi. Area parkir 5 Ibid 616  Kegiatan berlangsung terus menerus, tidak menetap.
direncanakan tersendiri dan menghindari sistem parkir pada jalan  Beban kegiatan relatif sama pada setiap waktu.
(on-street parking), jalur pejalan kaki diperlebar dan dilengkapi  Pelaku kegiatan : individu, small group.
dengan fasilitas-fasilitas seperti : paving, bangku, pohon-pohon,
pencahayaan, patung, air mancur dan lain-lain. Transit mall telah
dibangun di kota-kota dengan rata-rata ukurannya lebih besar dari
full mall maupun semi mall.
o Semi Mall
Semi mall lebih menekankan pada pejalan kaki, oleh karena itu
areanya diperluas dan melengkapinya dengan pohon-pohon dan
tanaman, bangku-bangku, pencahayaan dan fasilitas buatan
lainnya.Sedangkan jalur kendaraan dan area parkir dikurangi.

2.2.4. BENTUK PUSAT PERBELANJAAN:


 Pusat perbelanjaan terbuka
Semua jalan yang direncanakan mengutamakan kenyamanan pejalan
kaki, letaknya dapat di pusat kota, sistem penghawaannya dengan
sistem penghawaan alami. Pusat perbelanjaanterbuka cocok untuk
daerah beriklim sedang.Berjalan-jalan di dalamnya menjadi suatu
keistimewaan tersendiri dan lebih menghemat energi.
 Pusat perbelanjaanKomposit
Pusat perbelanjaandengan bagian yang terbuka dan tertutup.Bagian
yang tertutup diletakkan di tengah sebagai pusat dan menjadi magnet
yang menarik pengunjung untuk masuk ke pusat perbelanjaan.

PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN


SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST
2.3. KANTOR  Institutional/ Governmental office
2.3.1. DEFINISI KANTOR MENURUT PARA TOKOH: Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga
Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor, adalah sebutan untuk yang berpedoman pokok untuk hidup lama dan kokoh. Biasanaya
digunakan dalam waktu yang lama atau panjang.
tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang
dijalankan secara rutin. a. Berdasarkan kelasnya, gedung perkantoran dibedakan menjadi
 Menurut (Poerwodarminta 176) : Balai/gedung tempat menulis atau beberapa kelas, antara lain:
mengurus suatu pekerjaan.  Kelas Premium
 Menurut Paul Mahieu Kantor adalah tempat dalam suatu badan Dengan luas gedung minimal 20.000 m2 serta terletak di Central Business
usaha dimana dilaksanakan pekerjaan administratif (tata usaha) yang District
 Kelas A
dapat dilakukan dengan mesin atau tangan. (The Liang Gie 105)
Luas minimum gedung 6.000 m2 serta terletak di daerah pusat bisnis.
 Kantor di rumah tempat tinggal/di daerah perumahan: Wadah guna  Kelas B
menampung segala kegiatan atau pekerjaan administrasi (tata usaha) Dengan luas berapa saja dan terletak dilokasai mana saja namun memiliki
yang berlokasi/bertempat di bangunan tempat manusia. kualitas material yang baik dan cukup modern
Dilihat dari segi kelas, yang lebih diperhatikan adalah dalam hal luas gedung
2.3.2. TIPE BANGUNAN perkantoran, lokasi, fasilitas serta kualitas material bangunan yang digunakan.
 High rise building (bangunan dengan lantai lebih dari 20 lantai)
b. Berdasarkan kepemilikannya, gedung perkantoran terbagi menjadi 2
 Middle rise building (bangunan 4 lantai sampai dengan 20 lantai) macam yaitu:
 Low rise building (bangunan 1 lantai sampai dengan 3 lantai)  Gedung perkantoran sewa
 Garden office/office park (bangunan 1 sampai 5 lantai dengan Pada tipe gedung perkantoran sewa, yang disewakan adalah besaran atau
lansekap yang ekstensif). luasan tertentu dari gedung perkantoran tersebut. Penyewaan dilakukan
sesuai dengan jangka waktu yang disepakati bersama. Biaya yang harus
dikeluarkan bagi penyewa adalah biaya sewa dan service charge kepada
2.3.3. KLASIFIKASI KANTOR pengelola yang biasanya dihitung berdasarkan luas ruangan yang disewa
Secara garis besar, menurut L. Manaseh dan R.Cunliffe, jenis kantor dan dibayar per bulan.
dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:  Gedung perkantoran Strata Title (milik)
Commercial office Pada tipe gedung perkantoran Strata Title (milik), ruang bangunan gedung
Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran perkantoran dapat dimiliki seperti rumah tinggal ataupun apartemen strata
title. Namun pemiliknya harus tetap membayar service charge per bulan
(untuk toko, disewakan), perusahaan (trading company), asuransi dan
sebagai biaya perawatan dan pemeliharaan gedung.
transportasi.
Industrial office c. Berdasarkan tujuan usaha dan lingkungan suasana kerja:
Jenis perkantoran ini terikat harus mempunyai hubungan fisik dengan  Kantor administrasi pemerintah.
pabriknya.  Kantor administrasi perusahaan.
Professional office  Kantor administrasi sosial.
Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan
d. Berdasarkan hirarki
merupakan perkantoran yang jumlah modal yang digunakan relatif  Kantor pusat.
kecil.  Kantor cabang.
 Kantor perwakilan

PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN


SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST
2.3.4. KARAKTERISTIK GEDUNG PERKANTORAN :  Worksation
 Dekat dengan gedung perkantoran umum Workstation menyediakan tempat bagi para pekerja, perabotan, dan
 Dilalui oleh kendaraan umum peralatan. Ruang yang dimaksud adalah untuk membawa tugas-tugas,
akses langsung untuk penyimpanan, dan kebebasan bergerak.
 Merupakan pusat kegiatan finansial  Ruang Transisi
 Dekat dengan gedung pemerintahan Penerapannya pada ruang yang hanya terdiri dari satu meja yang dipakai
bersama-sama, misalnya oleh para sales yang bekerja free-lance, jadi
2.3.5. KRITERIA KANTOR hanya datang sesekali saja. Keperluan fisik untuk telepon, komputer dan
 Flexibilitas ruang paper work‟
 Ruang Privat
Dipengaruhi oleh model dan bentuk bangunan yang memberikan
Dalam sejarahnya, kantor personal disediakan untuk semua level pada
kemudahan bagi penghuni untuk membentuk ruangan menurut selera
susunan hirarki manajemen yang tentunya menyediakan tempat yang privat
dan tak membatasi ruang geraknya. untuk bekerja, dan disesuaikan menurut jabatannya.
Tingkat hunian  Ruang Kelompok
Semakin tinggi tingkat hunian maka pendapatan dan keuntungan Adalah tempat dimana orang bertemu untuk berbicara, mendengarkan, dan
semakin besar selain itu tingkat hunian yang tinggi juga meningkatkan bersama-sama membuat solusi terbaik untuk pekerjaan yang sedang
image pada sebuah gedung perkantoran. ditangani.
 Ruang Tambahan
Harga sewa o Tempat pemrosesan kertas (fotokopi, printer, dll)
Harus sesuai dengan keadaan pasar permintaan, dapat bersaing dan o Tempat menyimpan file
tak berada di bawah harga pasar yang ada. biasanya untuk harga o Tempat bersantai
sewa di hitung per-meter persegi. o Toilet
Service charge  Ruang Pendukung
o Ruang Resepsionis
Penentuan service charges yang murah belum tentu efektif bagi
Tempat dimana sebuah perusahaan menyambut dunia, itu adalah bagian
penghuni ruang kantor, karena penghuni ruang kantor mengharapkan
pertama yang dapat langsung dilihat oleh masyarakat umum
tingkat pelayanan yang memuaskan. Biasanya biaya jasa ini sangat o Ruang Sosial
ditentukan oleh besarnya biaya operasional di gedung perkantoran itu Bagian dari kantor dimana aktivitas orang-orang tersebut lebih banyak
dan dihitung permeter persegi. tidak terkait dengan pekerjaan
Citra/image o Ruang Servis
• atria dan teras
Sebuah perkantoran yang telah memiliki nama besar di masyarakat
• Workshop
baik dalam bentuk bentuk fisik, fasilitas bangunan, tingkat pelayanan, • Ruang staff
maupun kelebihan lain yang dimiliki akan lebih mudah menarik • Gudang
pengunjung. • Ruang mesin
o Ruang Sirkulasi
2.3.6. JENIS RUANG KANTOR • Escalator
• Tangga
 Ruang Utama
• Refuge
Ruang utama harus mempermudah individu untuk berkonsentrasi, dan • Koridor
kelompok untuk berinteraksi. Terdiri dari: Ruang untuk bekerja sendiri , • Passages
dimana kerahasiaan sangat penting, terhindar dari pencurian informasi. • Area pengiriman barang

PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN


SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST
2.3.7. FAKTOR BANGUNAN GEDUNG KANTOR   2.3.9. LINGKUP RUANG KANTOR
Syarat Administratif  Tata Ruang Pribadi (Private Office), digunakan untuk berbagai alasan
Persyaratan administratif meliputi, pertama status hak atas tanah, seperti prestos dan status..
dan atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, kedua,  Tata Ruang Antar bagian :
status kepemilikan bangunan gedung, dan yang ketiga, izin o General Office Area, lebih banyak disukai daripada private office area.
mendirikan bangunan sesuai ketentuan peraturan perundang- o Private Office Area, misalnya : ruang rapat atau ruang konferensi, ruang
undangan yang berlaku. tamu, dan ruang pelatihan.
Konstruksi gedung o Service Area, Biasanya merupakan tempat yang kotor atau berisik.
Disain arsitektur (aspek Kesehatan dan Keselamatan Misalnya: ruang dapur, cafe, ruang fotokopi, ruang percetakan, dan toilet.
Kerja  diperhatikan mulai dari tahap perencanaan). o Storage Area, digunakan untuk penyimpanan barang.
Kesehatan
o Memiliki kualitas udara  yang baik 2.3.10. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN OFFICE :
o Memiliki kualitas pencahayaan yang baik Abad Pertengahan (1000-1300) munculnya kanselir abad pertengahan,
o Sistem sanitasi yang baik yang menjadikan tempat di mana surat-surat pemerintah yang paling ditulis
o Kebersihan terjaga dan di mana undang-undang yang disalin dalam administrasi kerajaan.
Keamanan Dengan pertumbuhan yang besar, organisasi yang kompleks seperti Royal
Untuk menciptakan keamanan pada gedung kantor dapat dilakukan Navy dan East India Company di abad ke-18, bangunan kantor yang
dengan berbagai cara, misalnya dengan memasang berbagai alat dibangun pertama dibangun. The Old Admiralty (Ripley Building) dibangun
untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran (Fire Safety pada tahun 1726 sebagai bangunan bata bertingkat tiga berbentuk U dan
Management), dan dengan menempatkan petugas keamanan di adalah yang pertama tujuan dibangun gedung kantor di Britania Raya. Serta
setiap lantai. kantor, bangunan ditempati ruang dewan dan apartemen untuk Lords of the
 Keindahan/Desain Interior Admiralty. Pada 1770-an, banyak bangunan tersebar kantor untuk Royal
Desain sebuah bangunan tak sekadar memberikan pemandangan Navy dikumpulkan ke Somerset House, blok pertama yang dibangun untuk
indah bagi pemiliknya, namun juga dapat merepresentasikan jiwa pekerjaan kantor.
penghuninya serta menunjukkan kreativitas dan kemampuan dalam
menghasilkan karya lewat tampilan tempat kerja. 2.3.11 .TUJUAN UTAMA PERKANTORAN
 Wadah guna menampung kegiatan tulis menulis atau mengurus suatu
2.3.8 MACAM-MACAM TATA RUANG KANTOR : pekerjaan yang dalam penggunaannya pemakai dikenakan biaya tertentu.
 Tata Ruang Kantor Terbuka (Open Plan Offices) adalah tata ruang  Untuk usaha komersil dimana pemilik mencari keuntungan dan
untuk bekerja secara bersama-sama oleh beberapa pegawai dalam memperhitungkan kembalinya dalam modal jangka waktu tertentu.
satu ruangan yang besar serta tidak dipisahkan oleh tembok atau
penyekat yang terbuat dari kayu. 2.3.12. FUNGSI KANTOR
 Ruang Kantor Tertutup (closed plan offices), adalah tempat bekerja Di dalam sebuah perkantoran kegiatan penanganan informasi dan kegiatan
dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. pembuatan maupun pengambilan keputusan menjadi pekerjaan yang utama.
 Tata Ruang Kantor Berhias atau Bertaman (Landscaped Offices)
adalah ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh taman, dekorasi dll.

PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN


SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST
2.4. CONTOH BANGUNAN MIXED USE DI INDONESIA 2.4.4. Season City
2.4.1. Gajahmada Plaza Produk yang dikembangkan yaitu apartemen, shopping mall, dan perkantoran.

2.4.2. Fx plaza 2.4.5. Grand Indonesia


Produk yang dikembangkan yaitu apartemen, shopping mall, perkantoran dan
hotel

2.4.3. Bandung City Walk


2.4.6 Pacific Place
Produk yang dikembangkan yaitu shopping mall, perkantoran dan hotel..

PERANCANGAN SEMESTER V DISUSUN OLEH: TOPIK PENUGASAN


SEMESTER GENAP ANGGITA INDAH A. 41212010063 STUDY PUTAKA
TA. 2015-2016 PEMBIMBING:
THOMAS V. ST

Anda mungkin juga menyukai