0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan64 halaman

Airway Managemen HIPANI

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 64

AIRWAY MANAJEMEN OLEH :

& BREATHING YASA ANTARIKA


Ns. Gde Yasa Antarika, S. Kep
Singaraja, 19 Nop 1979
Clinical Nurse Educator RSUP
Sanglah Denpasar

SPK Pemda Bali di Singaraja


D3 Kep. Anestesi Surabaya
S1 Kep Ners STIKES WIRA
Ambulace cervice, Belanda, 2002
CNE, Darwin, 2013
TOT BTCLS, Batam, 2016
CURICULUM TOT Anestesi, Jakarta, 2017
TOT Nyeri, Surabaya, 2018
VITAE
Tujuan pembelajaran

TUJUAN UMUM : TUJUAN KHUSUS :

Peserta mampu melakukan manajemen 1. Mengerti anatomi dan fisiologis air way
airway dan breathing 2. Mampu menilai jalan nafas
3. Melakukan tindakan menjaga jalan nafas
tetap aman
4. Mampu memberikan nafas bantuan
QUIS???
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1 3

Salah satu kompetensi yang harus Sumbatan jalan nafas jika tidak
dikuasai oleh perawat di area ditangani akan menyebabkan
keperawatan anestesi hipoksia sampai meninggal

2 4
Manajemen jalan nafas Organ otak dan jantung akan mati
memerlukan penilaian, bila tidak mendapat oksigen 6-8
mempertahankan, melindungi jalan menit.
nafas dengan memberikan ventilasi
dan oksigenasi yang efektif
.
Kegagalan mengenal airway yang tersumbat
1

2 Terlambatnya menjaga jalan nafas

3 Keterlambatan membantu ventilasi

4 Kesulitan tehnis dalam menjaga airway

5 Aspirasi gaster
Kematian karena
masalah jalan nafas
Anatomi jalan nafas
ANATOMI AIRWAY
ANATOMI AIRWAY
ANATOMI AIRWAY
Airway evaluation
Airway evaluation

L Look Externaly

E Evaluati 3-3-2

M Malammpaty Score

O Obstruktion

N Neck Mobility
PENILAIAN JALAN NAFAS
PENILAIAN JALAN NAFAS

Lihat pada jalan nafas apakah ada benda asing seperti :


LOOK muntahan, darah, makanan, cairan dll

Dengarkan apakah ada suara tambahan seperti Gurgling,


LISTEN Snowring

FEEL Rasakan apakah ada hembusan nafas


PENILAIAN JALAN NAFAS

Bila masih bisa bicara


berarti airway clear atau
baik.

Obstruksi :
1. Total
2. Parsial
OBSTRUKSI TOTAL
Pasien Tidak Sadar Pasien Sadar

Sering tidak dikenali Pasien Tidak bisa


bernafas
Tindakan : Memegang lehernya
 Finger Sweep Tindakan :
 Abdominal Thrust  Hemlick Manuver
 Instrumental  Abdominal Thrust
( Magil Forcep)  Back Blow
OBSTRUKSI PARSIAL

PENYEBAB GEJALA TINDAKAN

CAIRAN GURGLING SUCTION

JATUHNYA PANGKAL LIDAH SNOWRING AIRWAY MANAJEMEN :


MENGOROK Manual
Alat sederhana

PENYEMPITAN LARING/ CROWING AIRWAY DEFINITIF


TRACHEA STRIDOR
PENGELOLAAN JALAN NAFAS
TANPA ALAT / MANUAL

• Head Tilt
1. Membuka Jalan • Chin lift
nafas • Jaw Thrust

2. Membersihkan • Sapuan Jari (FingerSweep)


Jalan nafas

3. Mengatasi • Heimlich Manaouver (Abdominal


sumbatan
Parsial/Total
Thrust, Back Blow), Chest thrust)
Lidah jatuh ke belakang
mengorok
PENGELOLAAN JALAN NAFAS
DENGAN ALAT

1. Membuka Jalan • Oro Pharing airway


• Naso Pharing airway
nafas alat sederhana • Laringeal Mask Airway

2. Membersihkan • Mesin Suction


Jalan nafas • Magil Forcep

3. Membuka Jalan • Intubasi Endotrachea (Non Surgery)


Nafas Lanjutan • Krikotiroidotomi / Trakeostomi (Surgery)
OROPHARINGEAL AIRWAY
OROPHARINGEAL AIRWAY
• Indikasi : Mempertahankan jalan nafas, pasien
tidak sadar, bite blok setelah intubasi.
• Kontra Indikasi : Pasien tidak bisa buka mulut,
pasien sadar/setengah sadar.
• Size :
1. Ujung bibir sampai tragus
2. Tengan bibir sampai ke
angulus mandibula.
NASO PHARINGEAL AIRWAY
NASO PHARING AIRWAY
Maks ventilation
Maks ventilation
LARYNGEAL MASK AIRWAY
LARYNGEAL MASK AIRWAY (LMA)
Pemilihan Ukuran LMA :
Berdasarkan BB Pasien

Berat Badan LMA MAX CUP


VOL
<5 1 4
5-10 1.5 7
10-20 2 10
20-30 2.5 14
30-50 3 20
50-70 4 30
70-100 5 40
>100 6 50
LARYNGEAL MASK AIRWAY
LARYNGEAL MASK AIRWAY
INTUBASI ENDOTRACHEA
• Definisi :
• memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui
rima glotis, sehingga ujung distalnya berada pada
area pertengahan pita suara dan bifurkasio trakea
• Intubasi endotrakeal : gold standard manajemen
jalan napas
Indikasi Intubasi

• indikasi
1 2 3

menjaga mempermu mencegah


patensi dah aspirasi
jalan ventilasi dan
napas; positif dan regurgitasi.
oksigenasi;
Teknik Intubasi Endotrakeal

Metode
• Orotracheal
• Nasotracheal

Modifikasi teknik intubasi


• Awake intubation
• Rapid sequence induction
PERSIAPAN ALAT INTUBASI

Persiapan Alat :
STATICS
S – SCOPE
T – TUBE
A – AIRWAY
T – TAPE
I – INTRODUCER
C – CONNECTOR
S - SUCTION
Intubasi Endotrakeal
S - Scope
Stethoscope Laryngoscope
Intubasi Endotrakeal
T - tube
Standard vs Armored ETT Cuff vs non Cuff ETT
Intubasi Endotrakeal
T - tube
Intubasi Endotrakeal
T - tube
Intubasi Endotrakeal
A - Airway
Face Mask
Intubasi Endotrakeal
A - Airway
• Oropharyngeal Airway (OPA) • Nasopharyngeal Airway (NPA)
Intubasi Endotrakeal
A - Airway
Combitube
Laryngeal Mask Airway (LMA)
Intubasi Endotrakeal
T - tape
Tape for ETT Fixation
Intubasi Endotrakeal
I - introducer
Stylet/ Mandrin Bougies
Intubasi Endotrakeal
C - Connector
Intubasi Endotrakeal
S - suction
Suction Machine Suction Catheter
Intubasi Endotrakeal
Lain-lain :
Magill’s Forceps KY Jelly

Spuit
Teknik Intubasi Endotrakeal
Komplikasi
Saat laringoskopi dan intubasi Saat sudah terintubasi Saat ekstubasi

Malposisi Malposisi (ekstubasi tidak Trauma saluran napas (edema


disengaja, intubasi bronkial) dan stenosis glotis, subglotis,
trakeal; suara serak akibat
paralisis pita suara; malfunsi
laring dan aspirasi)

Trauma saluran napas (kerusakan Trauma saluran napas (inflamasi Laringospasme


gigi, bibir, lidah, mukosa, dislokasi mukosa, ulserasi mukosa)
mandibula, diseksi retrofaringeal)

Refleks fisiologis terhadap   Edema paru bertekanan negatif


prosedur (takikardia, hipertensi,
laringospasme)
?
KASUS

Mr. Tn, Laki-laki, 65 Tahun


Peritonitis generalisata rencana tindakan laparatomi eksplorasi
Kondisi CM, Nyeri perut saat ditekan, distensi abdomen, terpasang NGT 18
fr.
Rencana GA OTT
Pasien diberikan preoksigenasi, induksi propofol sesuai dosis induksi, diberi
ventilasi…… ternyata keluar muntahan yang banyak di rongga mulut.
Apa tindakan saudara?
KESIMPULAN

Airway manjemen harus dikuasai betul oleh Perawat di area Keperawatan


Anestesi

Skill harus terus dilatih dan dipertahankan melalui pelatihan maupun


penanganan pasien

Ketidak mampuan penanganan masalah airway sangat mengancam nyawa


pasien
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai