0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
906 tayangan36 halaman

Persyaratan Rumah Sehat

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 36

KESEHATAN LINGKUNGAN

PEMUKIMAN

Teguh Santoso, SKM.M.Kes


Persyaratan rumah sehat
PENDAHULUAN
• Setiap manusia, dimana saja berada,
membutuhkan tempat untuk tinggal yang
layak : disebut rumah

• Rumah yang layak untuk tempat tinggal


harus memenuhi syarat kesehatan,
sehingga penghuninya tidak sakit

• Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan rumah :


- Faktor lingkungan fisik, biologis dan sosial
- Faktor tingkat sosial ekonomi masyarakat
- Faktor tingkat kemajuan teknologi
- Faktor kebijaksanaan pemerintah tentang tata-guna tanah,
program pembangunan perumahan (RumahSederhana
(RS), Rumah Susun (Rusun), Rumah Toko (Ruko), Rumah
Kantor
Rumah
• Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan,
halaman dan area sekitarnya yang digunakan
sebagai tempat tinggal dan sarana Pembinaan
keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992)

• Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk


tempat berlindung, dimana lingkungan berguna
untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan
sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu
(WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan,
2001).
Rumah sehat
• Bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik,
mental dan sosial, sehingga seluruh anggota
keluarga dapat bekerja secara produktif

• Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang


sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar
fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi
dengan baik.
Fungsi Rumah :

1. Tempat melepaskan lelah (istirahat)


2. Tempat bergaul dengan keluarga atau
membina rasa kekeluargaan
3. Tempat untuk berlindung
4. Sebagai lambang status sosial
5. Tempat penyimpanan barang berharga
dan dapat dianggap sebagai modal /
investasi
6. Dan sebagainya.
Penetapan Rumah Sehat
American Public Health Association (APHA)

• Sistem penyediaan air harus baik


• Tersedia fasilitas untuk mandi
• Punya fasilitas pembuangan air bekas
• Punya fasilitas pembuangan tinja
• Penghuni tidak padat
• Ventilasi dan Penerangan yang cukup
• Kondisi bangunan rumah yg kuat :
Fondasi yg kokoh, dinding kuat dan
kayu tidak lapuk.
Syarat Rumah Sehat
(menurut APHA)

1. Memenuhi syarat kebutuhan fisik dasar penghuninya :


temperatur, penerangan, ventilasi dan kebisingan
2. Memenuhi syarat kebutuhan kejiwaan dasar
penghuninya : health is begun at home
3. Memenuhi syarat melindungi penghuninya dari
penularan penyakit : air bersih, pemb sampah, terhindar
dari pencemaran lingk, tidak jadi sarang vektor, dll)
4. Memenuhi syarat melindungi penghuni dari
kemungkinan bahaya dan kecelakaan : kokoh, tangga
tak curam, bahaya kebakaran, listrik, keracunan,
kecelakaan lalu lintas, dll).
Slum Area (Daerah Kumuh)

• Apabila di suatu daerah banyak


sekali rumah yang tidak sehat atau
dibawah standard kriteria APHA
disebut sebagai Daerah Kumuh
(Slum Area) :
- padat penghuni
- sanitasi tak memenuhi syarat
- hub antar keluarga tak serasi
Syarat Fisik Dasar
Rumah Sehat

• Tempat kamar dapat dipelihara


(Lebih rendah dari temp luar)
• Kebutuhan penerangan dari
cahaya alami atau buatan
mencukupi (tergantung dari
aktivitas)
• Punya ventilasi yg sempurna
• Terlindung dari kebisingan
Syarat Psikologis Dasar
Rumah Sehat

• Terjamin privacy penghuninya


• Terjamin keserasian hubungan
antar anggota keluarga
• Memiliki sarana memadai shg tidak
menimbulkan kelelahan fisik dan
mental
• Terjamin kepuasan
estetika/kenyamanan
Syarat Kemungkinan
Penularan Penyakit

• Tersedia cukup air bersih • Terlindung dr kontaminasi


dan memenuhi syarat makanan
kesehatan • Tersedia kamar ruang dlm
• Terdapat tempat sampah jml cukup dan terpisah
dan jamban yg memenuhi untuk menghindari kontak
syarat kesehatan terhadap penyakit infeksi
• Tidak menjadi tempat • Terhindar dari kondisi yg
bersarangnya serangga tdk saniter dr lingk sekitar
atau vektor penyakit lain
Syarat Melindungi Terhadap
Kemungkinan Bahaya/Kecelakaan

• Fondasi dan konstruksi kokoh


• Bahan bangunan terbuat dari bahan yg
tak mudah terbakar
• Terhindar bahaya kebakaran
• Terlindung dari bahaya keracunan gas
• Terlindung dari kecelakaan lalu lintas
dan tanah longsor
• Terlindung dari serangan binatang
buas
Ruang Kediaman

• Ruang kediaman adalah setiap


ruang yg dipakai untuk aktivitas :
makan, tidur, duduk, dan kegiatan
rumah tangga lainnya yang
lazim/sesuai

• Tidak termasuk ruang kediaman :


- Kakus / WC
- Kamar mandi
- Dapur
- Kandang
Standard Ruang Kediaman

• Luas lantai > 6 m2


• Tinggi ruang > 2,40 m
• Volume per orang > 8,50 m3
• Pintu Dalam (antar kamar) :
- lebar 70 Cm
- tinggi > 2 m
• Pintu Luar (dgn kamar tamu) :
- lebar 80 Cm
- tinggi > 2 m
• Pintu Utama (masuk dr luar) :
- lebar 90 Cm
- tinggi > 2 m
Ventilasi
(Aliran Udara)
• Rumah yang tidak memiliki ventilasi
yang memadai akan menyebabkan
gangguan kesehatan, karena :
- Kadar O2 menurun
- Kadar CO2 naik
- Kelembaban naik
- Ruangan jadi berbau
- Mikroorganisme berbiak

• Penyakit yang sering terjadi adalah


Influenza, ISPA dan Tuberkulosis
Ventilasi Alamiah

• Ventilasi alamiah : lubang angin, pintu, jendela.


• Ventilasi buatan : kipas angin, exhauster dan AC,

• Perasaan nyaman selain dipengaruhi oleh gerak


angin dan pergantian udara bersih, juga
dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban
ruangan.

• Lubang ventilasi yg dibutuhkan tgt iklim


- gunung : 5-10 % Luas lantai
- pantai : 10-20 % luas lantai

• Posisi lubang ventilasi diatur sedemikian rupa


shg efisien (cross ventilation)
Temperatur Ruangan

• Temperatur ruangan harus


sedemikian rupa sehingga tubuh tidak
banyak kehilangan panas atau
sebaliknya kepanasan

• Kehilangan banyak panas


menimbulkan : chilblains, trench foot,
frosbite

• Kepanasan (heat stress) menimbulkan


: heat cramps, heat exhaustion, dan
heat stroke.
Proses kehilangan panas
atau sebaliknya Kepanasan

• Radiasi
benda sekitar lebih dingin

• Konduksi
udara sekitar lebih dingin

• Konveksi
ada aliran udara dingin

• Evaporasi
kelembaban udara rendah
Kelembaban Udara
(Humidity)
• Kelembaban udara diukur dgn
hygrometer

• Jenis kelembaban udara :


- absolut dan relatif

• Mengukur temperatur dan


kelembaban sekaligus pakai
psychrometer

• Di tempat kerja memakai Indeks Suhu


Basah dan Bola (ISBB) : Permenaker
51 tahun 1999.
Temperatur Pencahayaan
PENCAHAYAAN YANG CUKUP KURANGNYA PENCAHAYAAN
Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB)
adalah model matematika yang
memuat indikator iklim kerja :

Formula ISBB :

• Luar ruangan dgn panas radiasi:


ISBB = 0,7 SBA + 0,2 SB + 0,1 SK

• Di dalam atau di Luar ruangan tanpa


panas radiasi :
ISBB = 0,7 SBA + 0,3 SB

Keterangan :
 SBA = suhu basah alami
 SB = suhu bola
 SK = suhu keing
KEPMENAKER No: KEP 51/Men/1999
Tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
NAB Iklim Kerja ISBB yang Diperkenankan

Pengaturan Waktu Kerja Setiap Jam ISBB (oC)

Beban Kerja

Waktu Kerja Waktu istirahat Ringan Sedang Berat

Bekerja terus        
menerus (8        
Jam/hari)        
75 % Kerja - 30,0 26,7 25,0
50 % Kerja 25 % Istirahat 30,6 28,0 25,9
25 % Kerja 50 % Istirahat 31,4 29,4 27,9
  75 % Istirahat 32,2 31,1 30,0
Pencahayaan

• Kekuatan sb cahaya dipakai ukuran lilin


atau kandela : yaitu kuat cahaya yg
dihasilkan oleh 1 lilin yg punya ukuran
dan besar tertentu dan diakui secara
internasional (lilin standard)

• Kuat cahaya yg dihasilkan oleh benda


warna hitam 1 m2 bila dipanaskan
setinggi titik lebur platina (1773 oC) maka
cahaya yg dihasilkan = 6 x 105 lilin /
kandela.
Flux Cahaya
• Setiap sumber cahaya menghasilkan
berkas (flux) sinar cahaya ke segala
penjuru dgn satuan : Lumen.

• 1 Lumen adalah flux cahaya yang


dihasilkan oleh sumber cahaya
dengan kekuatan 1 lilin;

• Formula : F = 4 . 1 Lumen

F = flux cahaya yg dihasilkan


Penerangan

• Penerangan adalah banyaknya cahaya


yg diterima oleh suatu benda atau objek

• Ukuran yg dipakai adalah : Lux

• 1 Lux adalah kuat penerangan suatu


bidang seluas 1 m2 yg menerima
cahaya dari sb cahaya berkekuatan 1
lilin

• Alat dipakai mengukur kuat penerangan


adalah Luxmeter.
Kuat Penerangan

Kuat penerangan berbanding


terbalik dengan kuadrat jarak

I
E = Lux
R2

E = kuat penerangan
I = intensitas cahaya
R2 = kuadrat jarak
Kontras
• Kalau berkas (flux) cahaya jatuh pada permukaan benda
datar, licin dan terang, maka cahaya tsb dipantulkan scr
sempurna;
• Sebaliknya, kalau jatuh dipermukaan yg kasar dan hitam,
maka praktis cahaya tsb diserap sepenuhnya;
• Hal ini menimbulkan pengertian kontras, dimana suatu
benda akan jelas terlihat apabila kontras semakin besar.

L1 – L2
C =
L
C = kontras
L1 = kuat penerangan obyek (lux)
L2 = kuat penerangan background (lux)
L = kuat penerangan (lux)
Panjang Gelombang ()

• Panjang gelombang () cahaya yg dapat


dilihat = 4000-7000 Å
• Cahaya sbg desinfektant  < 4000 Å, spt
sn X, sn UV
• Sinar matahari warna :
- hijau kuman TBC mati dlm 45 menit
- merah kuman TBC mati dlm 30 menit
- biru kuman TBC mati dlm 20 menit
• Sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman TBC dlm 5-10 menit
Pengaturan Penerangan

Untuk mencegah kelelahan mental :


• Perbaiki kontras
• Sb cahaya hrs kuat
• Tidak boleh menyilaukan
- pengaturan letak sb cahaya
- benda tidak boleh mengkilat
- k.p. buat penghalang
• Hindari sb yg timbul bayangan
• Sb cahaya tidak timbul panas
• Jarak sb cahaya perlu diatur
Kebisingan

• Rumah sehat adalah rumah yang


tidak bising < 50 dB.A.
• Kebisingan dpt mrnimbulkan ketulian
dan ggn ketenangan psikis
(annoyance)
• Tekanan kebisingan ditentukan oleh :
- Frekuensi (Hz) – tinggi nada
- Intensitas (dB) – kuat nada
• Frek yg dpt didengar telinga manusia
16 – 20.000 Hz.
• Intensitas yg dpt didengar telinga
manusia 0 dB.A.
Kebisingan (Noise)

• Suara yg tidak dikehendaki


(unwanted or undesired sound)

• Suara yg tak mengandung kualitas


musik

• Suara yg sangat mengganggu


Pengaruh Kebisingan
Terhadap Kesehatan

Pajanan thd kebisingan thd pendengaran :


• Adaptasi : proses fisiologis
• Kenaikan ambang sementara (temporary threshold shift) :
proses patologis, krn terjadi kelelahan akibat perubahan
metabolik, dapat pulih kembali
• Kenaikan ambang menetap (permanent threshold shift) : Telah
terjadi kerusakan organ corti, tidak dapat ke ambang semula
• Trauma akustik (acoustic trauma) : pajanan thd bising dgn
intensitas tinggi dan mendadak (ledakan) : Terjadi robekan
membrana tymfani, dislokasi osikulae dan kerusakan cochlea.
Permenkes RI No. 718/MENKES/Per/XI/1987
tentang Kebisingan yg Berhub Dgn Kesehatan

Dep Kes RI menetapkan pembagian daerah terpajan dgn


kebisingan menjadi 4 zona :
• Zona A
Diperuntukkan bagi penelitian, rumah sakit, tempat
perawatan kesehatan atau sosial dan sejenisnya
• Zona B
Diperuntukkan bagi perumahan, tempat pendidikan,
rekreasi dan sejenisnya
• Zona C
Diperuntukkan bagi perkantoran, pertokoan,
perdagangan, pasar atau sejenisnya
• Zona D
Diperuntukkan bagi industri, pabrik, statsion, terminal
bis dan sejenisnya
Permenkes RI No. 718/MENKES/Per/XI/1987

Tingkat Kebisingan
(dB.A.)

No Zona Maksimum yg Maksimum yg


dianjurkan diperbolehkan

1 A 35 45
2 B 45 55
3 C 50 60
4 D 60 70
Sekian
Terima kasih
atas perhatian anda

Be Happy,
Be Healthy and be Safe

Anda mungkin juga menyukai