0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
161 tayangan28 halaman

Heat Transfer 1 Dimensi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 28

Mata kuliah : Perpindahan Panas I (2

sks)
Prodi : Pendidikan Vokasional
Teknik Mesin
Semester : Genap tahun 2020
HEAT CONDUCTION EQUATION
Pengertian Konduksi
Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari
kontak langsung antara permukaan-permukaan benda.
Setiap benda mempunyai konduktivitas termal
(kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan
mempengaruhi panas yang dihantarkan dari sisi yang
panas ke sisi yang lebih dingin.
KOEFISIEN KONDUKSI TERMAL

• Sifat bahan yang digunakan utk menyatakan


bahwa bahan tersebut merupakan suatu
isolator atau konduktor.
• Menunjukkan seberapa cepat aliran panas
dalam suatu bahan.
(kkonduktor > kisolator)
Persamaan Konduksi Satu Dimensi
Perpindahan panas selalu memiliki arah
dan besaran dimana besaran laju dari
perpindahan panas akan proporsional
dengan gradient temperatur. Konduksi
pada sebuah media pada umumnya pada
3 dimensi dan dipengaruhi oleh waktu.
Dimana T=T(x,y,z,t) dan temperatur
pada media tsb akan bervariasi besarnya Gambar 1. Vektor Perpindahan Panas

dengan adanya perubahan perubahan


posisi dan waktunya.
Konduksi dalam medium dikatakan steady pada saat temperatur
tidak berubah terhadap waktu, berbeda dengan unsteady atau
transient. Konduksi dalam medium dikatakan dalam satu dimensi
(one dimensional) ketika arah laju perpindahan panas hanya
diperhitungkan satu arah dimensi dengan mengabaikan 2 arah
yang lain.

Gambar 2. Arah Perpindahan Panas Pada Satu Dimensi


Penjabaran variasi menunjukkan arah dan titik lokasi perpindahan
panas pada beberapa bentuk geometri terlihat pada gambar dibawah
ini

Gambar 3 Variasi Jarak dan Sudut Untuk Mendeskripsikan Lokasi Titik Perpindahan
Panas Pada Berbagai Macam Sistem Koordinat
Konduksi pada dinding datar satu dimensi
Proses perpindahan laju aliran panas konduksi berlangsung melalui medium
padat seperti pada dinding datar satu dimensi dapat jelaskan menggunakan
formula hukum fourier.

Dimana :
 
k = konduktivitas thermal pada bahan (W/m.⁰C )
Δx = Ketebalan (m)
T1 dan T2 = temperatur awal dan akhir pada dinding (⁰C)
A = luas penampang didnding ()
Jika konduktifitas termal berubah menurut hubungan linier
dengan suhu, seperti k = k0 (1 + β T), maka persamaan aliran
panas menjadi :
Pada kasus bila ada lebih dari satu bahan (multilayer pada aliran gabungan seri
dan parelel) pada dinding yang ditunjukkan pada Gambar 2.1, maka analisis
terhadap Gradien suhu dalam tiga bahan sehingga persamaan aliran panas dapat
ditulis, SBB

Penyerderhanaan persamaan ketiga aliran kalor


ditulis

Gambar 2.1 Perpindahan panas


satu dimensi melalui dinding
komposit dan analog listrik.
Laju perpindahan panas dapat dianggap sebagai aliran, dan kombinasi
konduktivitas termal, ketebalan material, dan luas area terhadap tahanan
aliran, dapat dijabarkan persamaan Fourier sbb :

Pada kasus dinding berlapisan banyak satu dimensi aliran panas konduksi
gabungan seri dan parallel dapat dijabarkan dengan persamaan sbb :

Gambar Perpindahan panas satu dimensi Seri dan parallel


melalui dinding komposit dan analog listrik.
Perpindahan Panas Konduksi pada dinding paralel
Perpindahan Panas Konduksi dinding paralel pada dinding datar seperti tampak
pada gambar 3. Asumsi penting untuk memnyelesaikan kasus ini adalah tidak ada
Perpindahan panas dalam arah melintang antar dinding. Tahana total atau ekivalen
Ketiga dinding dengan cara sbb

Gambar 3 Perpindahan Panas


Konduksi dinding paralel pada
dinding datar seperti tampak
pada
Perpindahan Panas Konduksi Pada Satu Seri Bahan

Analogi listrik yang disusun secara seri :


Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi muka sebelah kiri
harus sama dengan panas yang meninggakan sisi muka sebelah kanan
qinput = qoutput

Sehingga,
Persamaan Konduksi Satu Dimensi pada Silinder
Aliran panas radial dengan cara konduksi melalui silinder berpenampang lingkaran yang
berlubang merupakan satu lagi soal konduksi satu-dimensi yang besar arti pentingnya dalam
praktek. Contoh yang khas adalah konduksi melalui silinder seperti pada pipa dan melalui
insulasi pada pipa.

Gambar 4 .Aliran panas radial dengan cara konduksi melalui


silinder berpenampang lingkaran yang berlubang merupakan
satu lagi soal konduksi satu-dimensi dan analogi elektrik
Laju perpindahan panas dapat ditentukan dari Hukum Fourier terhadap luasan
aliran panas pada silinder dengan arah radial penyesuaian rumus luas
menjadi:
Ar  2rL
Sehingga Hukum Fourier untuk konduksi pada bidang silinder dapat
dijabarkan dengan persamaan SBB
Selain itu, pada kasus konduksi aliran panas silinder berlapis arah aliran panas berpindah
akibat perbedaan temperature mengikuti luasan penampang dari silinder seperti pada Gambar
5 di jabarkan, sbb:

Persamaan Resistante thermal adalah

Konsep Resistence thermal untuk dinding


silinder multilayer digunakan untuk dinding Gambar 5 aliran panas satu dimensi pada silinder
bidang. Untuk sistem multilayer ditunjukkan multilayer dan analogi electrical.
pada Gambar 5, adalah sebagi berikut :
Persamaan Konduksi Satu Dimensi pada Spheres

Sistem Persamaan konduksi satu dimensi pada bola terhadap perubahan suhu
pada radius, yang mana persamaan aliran panas adalah sebgai berikut :

Gambar analogi perpindahan panas


konduksi satu dimensi pada bola
1. Contoh : konduksi dinding datar
Sebuah dinding datar dengan ketebalan L = 0.2 m dengan konduktivitas thermal k =1.2
W/m·°C, dan luas permukaan A = 15 m2. Dua sisi permukaan dinding tsb dijaga pada
temperature konstan pada temperatur T1 = 120°C and T2 = 50°C, berurutan sesuai dengan
gambar skema. Tentukan
(a) temperatur pada dinding pada x =0.1 m
(b) Besar panas konduksi yang melalui dinding pada kondisi steady.

Gambar Skema
Dijawab

B
2. Contoh : Aliran panas melalui dinding isolasi ruang pendingin
Ruang pendingin dilapisi dengan 12,7 mm kayu pine; 101,6 mm cork board dan lapisan
terluar 76,2 mm concrete. Temperatur permukaan luar 255,4 K (ruang pendingin) dan
permukaan luar concrete 297,1 K. Nilai:
– kpine = 0,151 W/m.K
– kcorkboard = 0,0433 W/m.K
– kconcrete = 0,762 W/m.K
• Hitung panas yang hilang (dalam W) untuk 1 m2, dan temperatur antara pine dan cork
board.
Dijawab:
T1 = 255,4 K; T4= 297,1 K;
kA= 0,151 ; xA= 0,0127 m
kB= 0,0433 ; xB= 0,1016 m
kC= 0,762 ; xC= 0,0762 m
Tahanan masing-masing material:
x A 0,0127
RA    0,0841K / W
k A . A 0,151(1)
Dengan cara yang
sama:
RB  2,346 K / W

RC  0,1K / W

Panas yang hilang (dalam W) untuk 1 m2


T1  T4 255,4  297,1
q   16,48W
RA  RB  RC 0,0841  2,346  0,1

Untuk menghitung temperatur T2, antara pine dan cork board:


T1  T2
q
RA
255,4  T2
 16,48  ; T2  256,79 K
0,0841
CONTOH 2 konduksi pada dinding silinder
Air panas mengalir melalui sebuah pipa yang mempunyai r 0 = 25 mm  dan r1 = 40 mm seperti terlihat pada
gambar dibawah. Temperatur air dalam pipa 300 0C. Temperatur udara sekeliling pipa 20 0C. konduktivitas panas
pipa adalah 40 (W/m 0K). Hitunglah laju aliran panas per meter panjang pipa.
Contoh 3 : Panas yang hilang dari insulasi pipa.
Pipa stainless stell berdinding tipis (A) mempunyai k= 21,63 W/m.K dengan
ID=0,0254 m dan OD = 0,0508 m. Pipa dilapisi asbestos (B) sebagai isolasi
setebal 0,0254 m dengan k=0,2433 W/m.K. Temperatur permukaan dalam pipa
811 K dan permukaan luar isolasi 310,8 K. Untuk pipa 0,305 m panjang,
hitung:
– Panas yang hilang
– Temperatur antara pipa dengan isolasi
 
Dik
= 811 K
= 310,8 K
L= 0,305 m
Kstainles stell= 21.63 W/m.K
Kasbestos = 0.2433 W/m.K
r1 = D/2= 0,0254/2 = 0,0127 m
r2 = 0,0254 m
r3 = r2 + 0,0254 = 0,0508 m
Dit : A. Panas yang hilang
B. Temperatur antara pipa dengan insulasi.
Dijawab
A. Panas yang hilang
  0,0243
  0,0487
  0,0974

A2  A1
AA, rata rata   0,0351m 2
ln( A2 / A1 )
A3  A2
AB , rata rata   0,0703m 2
ln( A3 / A2 )
Tahanan masing-masing:
r2  r1 0,0127
RA    0,01637 K / W
k A . Alm 21, 63( 0, 0351)

r3  r2
RB   0,0254  1,491K / W
k B . AB ,lm 0, 2423( 0,0703)
Kehilangan panas :
T1  T3 811  310,8
q   331,7W
RA  RB 0,01673  1,491

• Untuk menghitung temperatur T2:


T1  T2
q
RA
811  T2
331,7  ; T2  805,5 K
0,01673
• Hanya terjadi penurunan T yang kecil melintasi
pipa, karena nilai k yang tinggi.
Tugas Mandiri
1.Ruang pendingin dilapisan oleh lapisan pertama dengan kayu pine tebal 10 mm,
lapisan kedua dengan tebal 120 mm cork board dan lapisan terluar 72 mm concrete.
Temperatur permukaan luar 200 K (ruang pendingin) dan permukaan luar concrete
300 K.
Nilai konduktifitas thermal dari bahan:
– kpine = 0,151 W/m.K
– kcorkboard = 0,0433 W/m.K
– kconcrete = 0,762 W/m.K
Hitung panas yang hilang (dalam W) untuk 1 m2, dan temperatur antara pine dan
cork board.
2. Apa yang dimaksud dengan resistansi termal

3.Sebuah hollow berbentuk bola terbuat dari aluminium dengan diameter bagian dalam 4 cm dan diameter luar 8 cm.
Suhu inlet 100 °C dan suhu outlet 50 °C. Hitung perpindahan panas.pada hollow tersebut.

Anda mungkin juga menyukai