Pert.7 Etika Profesi KAP

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapat izin dari
Menteri sebagai wadah bagi akuntan publik dalam meberikan jasanya (Peraturan Menteri
Keuangan no. 17 tahun 2008).
Dalam menjalankan profesinya seorang Akuntan di Indonesia diatur oleh suatu
kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan
tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk
berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat.
Aturan Etika Akuntan Publik
Ada lima aturan etika yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia-
Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP). Lima aturan etika itu adalah :

1. Independensi, integritas dan objektifitas.


 Independensi artinya dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional
sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publikyang ditetapkan oleh IAI.
Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in facts)
maupun dalam penampilan (in appearance).
 Integritas dan Objektifitas berarti dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus
mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan
(conflict of interest) dan tidak boleh membiarakan faktor salah saji meterial (material
misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan)
pertimbangannya kepada pihak lain.
Aturan Etika Akuntan Publik
2. Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
A. Standar Umum.
Anggota KAP harus mematuhi standar berikut ini beserta interpretasi
yang terkait yang dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang ditetapkan IAI

a) Kompetensi Profesional berarti anggota KAP hanya boleh melakukan pemberian


jasa profesional yang secara layak (reasonable) diharapkan dapat diselesaikan
dengan kompetensi profesional
b) Kecermatan dan Keseksamaan Profesional berarti anggota KAP wajib melakukan
pemberian jasa profesional dengan kecermatan dan keseksamaan profesional.
c) Perencanaan dan Supervisi berarti anggota KAP wajib merencanakan dan
mensupervisi secara memadai setiap pelaksanaan pemberian jasa profesional.
d) Kepatuhan terhadap Standar berarti anggota KAP yang melaksanakan penugasan
jasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultansi manajemen, perpajakan atau
jasa profesional lainnya wajib mematuhi standar yang dikeluarkan oleh IAI.
Aturan Etika Akuntan Publik
.B. Prinsip-prinsip Akuntansi berarti anggota KAP tidak diperkenankan:
a) Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan keuangan atau
data keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, atau

b) Menyatakan bahwa ia tidak menemukan perlunya modifikasi material yang harus


dilakukan terhadap laporan atau data tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku, apabila laporan tersebut memuat penyimpangan yang berdampak
material terhadap laporan atau data secara keseluruhan dari prinsip-prinsip
akuntansi yang ditetapkan oleh pengatur standar yang ditetapkan IAI.
Aturan Etika Akuntan Publik
3. Tanggung jawab kepada klien.

A. Informasi Klien yang Rahasia berarti anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan
informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien. Ketentuan ini tidak dimaksudkan
untuk :

a) Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai aturan etika


kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi.

b) Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyilidikan pejabat pengusut
atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan peraturan yang berlaku.

c) Melarang review praktik profesional (review mutu) seorang anggota sesuai dengan
kewenangan IAI.

d) Mengahalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar


atas penyelidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAI-KAP dalam rangka
penegakan disiplin anggota.
Aturan Etika Akuntan Publik
B. Fee Profesional

C. Besaran Fee artinya fee anggota dapat bervariasi tergantung risiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan jasa tersebut, struktur
biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya.

D. Fee kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa
dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada
temuan atau hasil tertentu tersebut.
Aturan Etika Akuntan Publik
4. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
A. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi artinya anggota wajib memelihara citra
profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak
reputasi rekan seprofesi.

B.Komunikasi antar akuntan publik artinya anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan
akuntan publik pendahulu bila menerima penugasan audit menggantikan akuntan
publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain
dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.
Aturan Etika Akuntan Publik
5. Tanggung jawab dan Praktik Lain.
A. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan berarti anggota tidak diperkenankan
melakukan tindakan dan atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi.

B.Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya berarti anggota dalam menjalankan
praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan,
melakukan promosi pemasaran dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak
merendahkan citra profesi.

C.Komisi dan Fee Referal

a)Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang
diberikan atau diterima kepada/dari klien/pihak lain untuk memperoleh penugasan dari
klien/pihak lain.

b)Fee Referal (Rujukan) adalah imbalan yang dibayarkan/diterimma kepada/dari sesama


penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee Referal hanya diperkenankan bagi
sesama profesi.
Pelanggaran oleh
Akuntan Publik
• Manipulasi laporan keuangan dengan tidak
melaporkanjumlahhutang perusahaan.
• Penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron, yang
sebelumnya dinyatakanbahwa perusahaan mendapatkan
laba bersih sebesar $US393 juta, padahal pada periode
tersebut perusahaan mengalami kerugian sebesar
KAP Arthur $US644juta. KAP Arthur Andersen juga melakukan
Andersen manipulasi atas sembilan dari sepuluh perusahaan (bank)
yang diaudit sepanjang 1995-1997

• Merilis hasil audit sebuah perusahaan telekomunikasi


yang menampilkan opini berdasarkan bukti-bukti yang
tidak memadai. Namun Mitra EY yang mengkaji kembali
hasil audit tersebut menemukan kejanggalan bahwa
KAP Puurwanto, hasil audit perusahaan telekomunikasi itu tidak
menyajikan dukungan yang memadai mengenai
Suherman & pencatatan sewa 4000 ruang di menara telepon seluler.
Surha (2011)

Anda mungkin juga menyukai