Hubungan Struktur, Metabolisme Dan Pengembangan Obat

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN STRUKTUR,

METABOLISME DAN
PENGEMBANGAN OBAT

Apt. Slamet S.Si., M. Farm.

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan


1. Hubungan Pra-Obat , Metabolisme dan Aktivitas
Obat

• Pra-obat adalah senyawa obat yang mengalami metabolisme di tubuh


menjadi senyawa aktif menimbulkan aktivitas biologis.
• Praobat bersifat labil dalam tubuh mengalami proses kimia atau
enzimatikmenjadi senyawa aktif , berinteraksi dg reseptor
mengahsilkan respon farmakologis.
• Penemuan metabolit dr pra obat aktif yg aktif mempunyai peran
penting dlm penggunaan metabolit tsb sbg obat dg alasan :
a.Metabolit kemungkinan menimbulkan toksisitas atau efek samping
lebih rendah dibanding pra-obat.
b.Mengurangi variasi respon klinik oleh individu yg py kemampuan
metabolisme yg berbeda karena adanya penyakit.
• Contoh :
a. Arsfenamin  obat untuk penyakit sefilis.
bentuk metabolitnya Oksofenarsin  punya aktifitas yg lebih besar
terhadap m.o.
oksofenarsin digunakan sebagai pengganti arsfenamin karena
lebih aktif dan toksisitas lebih rendah.
H 2N NH2 H 2N

HO As As OH HO As O

Arsfenamin Oksofenarsin
b. Kloralhidrat  senyawa hipnotik, pd manusia dimetabolisme
menjadi senyw aktif trikloretanol bentk glukoronida dan asam
trikloro asetat.
sekarang yg digunakan trikloroetanol atau garamnya trikloro
etanol fosfat sbg pengganti kloralhidrat yg mpunyai rasa tdk enak
dan menimbulkan efek samping mengiritasi saluran cerna.
Pra Obat khasiat metabolit khasiat
Prontosil rubrum Zat warna 1,2,3 Triamino benzen
Sulfanilamid antiinfeksi
Pamakuin, paludrin Mengalami dealkilasi dan Bentuk quinon pamakuin antimalaria
oksidasi
Paludrin Sikloguanil antimalaria

Metsuksimid Antiepilepsi fensuksimid Aktivitas 700x


Mengalami demetilasi
metilfenobarbital demetilasi fenobarbital Anti kejang, penenang
Primidon demetilasi fenobarbital Anti kejang, penenang
Asetosal Iritasi lambung Asam salisilat Antipiretik, pengencer
Asam asetat darah
Fenilbutason Anti radang, antipiretik oksifenbutason
Fenasetin Analgesik antipiretik Acetaminopen Analgesik antipiretik
Efek samping nefrotoksik 2-hidroksifenasetin
Dan metemoglobin.
2. Pengembangan Pra-Obat untuk Memperbaiki Sifat
Fisika dan Biologis Obat

• Beberapa sifat fisika dan biologis obat tidak diinginkan seperti bau
dan rasa yg tidak enak, efek iritasi pd saluran cerna, dan absorbsi
dalam usus yg rendah.
• Hal tsb bisa diperbaiki dg modifiasi senyawa induk dg cara
membentuk pra-obat yg tdk aktif. Setelah diabsorpsi, pra-obat
mengalami hidrolisis atau reduksi dihati oleh enzim
tubuhmenghasilkan obat aktif.
• Enzim2 yg terlibat dlm aktivasi pra-obat antara lain α-kemotripsin,
tripsin, elastase, karboksilesterase dan lipase. Enzim2 ini mampu
menghidrolisis ester atau ikatan peptida pra-obat menghasilkan
senyawa aktif.
a. Modifikasi utk peningkatan Absorbsi Obat

• Turunan pensilin banyak yg pada pemberian oral tdk diabsorpsi


secara baik di saluran cerna. Oleh karena itu diberikan bentuk
esternya yang lebih lipofil untuk meningkatkan absorpsinya.
• Ampisilin, antibiotika turunan pensilin dg spektrum luas dg lipofilitas
yg rendah shg pd pemberian oral hanya diabsorsi 30-40% yg
diabsorpsi di saluran cerna. Bentuk pra-obatnya Pivampicilin,
bakampicilin dan talampicilin lebih mudah diabsorpsi.
• Dalam cairan tubuh pra-obat tsb terhidrolisis oleh enzim esterase
jdampicilin.
b. Modifikasi Untuk Memperbaiki Sifat Fisik Obat yg
Tidak Diinginkan.

• Klorampenicol untuk pengobatan demam tifoid dan infeksi


Salmonela tp mempunyai efek toksik agranulositosis dan mempunyai
rasa yg tidak enak/pahit untuk anak2.
• Pra-obat yg digunakan dlm bentuk tidak aktifnya ester palmitat atau
sinamat yg tdk berasa, serta akan dihirolisis di usus halus oleh proses
hidrolisis oleh enzim esterase.
• Klindamisin antibiotik pahit pra-obat dlm bentuk palmitatnya.
• Eritromisin dalam bentuk pra-obat ester hemisuksinat.
c. Modifikasi utk Pengaturan obat pada Tempat
spesifik di Tubuh.

• Modifikasi obat menjadi pra-obat untuk meningkatkan efikasi obat


dlm jaringan karena ada perbedaan distribusi pra-obat.
• Modifikasi tsb adalah membuat senyawa lebih hidrofilik,
pembentukan ester, pembentukan komplek dg ADN,
mengembangkan lokalisasi selektif obat di dlm sel target.
• Penggabungan ggs2 hidroksi kuat pd sulfonamid dpt mencegah
absorpsi obat pd saluran cerna shg pra-obat tetap tinggal di saluran
usus dan efektif utk pengobatan infeksi usus.
d. Modifikasi untuk Meningkatan Kelarutan Obat

• Senyawa2 steroid pada umumnya py kelarutan yg rendah dlm air dan


untuk meningkatkan kelarutan dibuat dlm bentuk garam.
• Glukokortikoid seperti betametason, prednisolon metilprednisolon,
hidrokortison dan deksametason tersedia dlm btk pra-obat dlm
sediaan injeksi bentuk garam ester disodium fosfat atau sodium
hemisuksinat yg mudah larut dlm bentuk garam.
• Bentuk ester fosfat dihidrolis dg cepat oleh enzim fosfatase menjadi
steroid aktif, sdg hidrolisis oleh enzim esterase pd garam
hemisuksinat kurang efisien karena pd pusat anionik (COO-)
berdekatan dg ikatan ester.
e.Modifikasi untuk memperpendek masa kerja obat

• Pemasukan ggs2 yg mudah diserang (ggs vulnerabel) ke molekul


induk akan memberikan masa kerja yg lebih singkat dibandingkan dg
senyawa induk. Diprakirakan hasil modifikasi tsb tdk mempengarungi
aktifitas absorbsi dan distribusi senyw induk.
• Obat2 yg digunakan untuk operasi pembedahan. Obat2 relaksan yg
digunakan operasi dalam jangka pendek seperti suksametonium
klorida. Suksametonium mpy ggs ester vulnerabel diantara 2 atom N-
kationik, shg mudah dimetabolisme.
• Hidrolisis suksametonium cl oleh enzim esterase plasma
menghasilkan senyawa inert asam suksinat dan kolin sehingga masa
kerja obat jd lebih singkat.
f.Modifikasi untuk memperpanjang masa kerja obat

• Suatu senyw induk dpt diubah menjd obat dg masa kerja yg panjang
dg :
a.Gugus senyawa induk yg vulnerabel akan memberikan masa kerja yg
lbh panjang bila dilindungi dr serangan metabolik yaitu menempat
gugus alkil dekatnya shg efek halangan ruang menjadi besar.
contoh : terjadi peningkatan t1/2 dr alkohol
(CH3)3COH>((CH3)2COH >CH3COH dimana gugus alkohol yg
vulnerabel terletak pada karbon yg tersubsitusi pada gugus metil.
• B. Diganti dg gugus yg sulit dimetabolisme.
Penggantian ggs ester yg vulnerabel dg ggs amida menghilangkan
aktivitas.
Contoh : analog amida yg lebih stabil dr asetilkolin mpy efek kolinergik
yg lebih rendah, namun penggantian gugus vulnerabel dg ggs stabil
memperpanjang masa kerja obat.
.e.Modifikasi untuk meningkatkan Kestabilan Obat.

• Asam 5-amino salisilat (Mezalasin) utk pengobatan radang usus dan


penyakit Crohn. Mezalasin tdk dpt diberikan p.o karena tdk stabil pd asam
lambung shg tdk sampe pd tempat kerja di usus halus karena diabsorbsi di
usus kecil.
• Sulfazalasin adalah mezalasin yg terikat dg sulfapiridin dg ikatan kovalen.
Sulfazalasin akan pecah oleh bakteri usus besar dan kemudian dikirim ke
usus besar dan baru dikirim ke reseptor.
• Namun sulfapiridin masih dianggap bertanggungjwb terhadap efek
samping yg terjadi. Sekarang mesalazin diberi dlm btk salutdg resinbasa
akrilik yg akan pecah pd pH 7 utk pemakaian p.o . Tablet salut pecah di
ujung usus halus atau usus besar krn mpy pH lebih dr pH 7.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai