Sejarah IO

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PSIKOLOGI

INDUSTRI DAN
ORGANISASI
Oleh :
Leni Maszura, M.Psi., Psikolog
PENGERTIAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI
 Secara etimologi, psikologi berasal dari dua suku kata yaitu psyche yang berarti jiwa dan
logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi dari dua kata tersebut dapat diartikan, psikologi
adalah ilmu pengetahuan tentang jiwa atau singkatnya ilmu jiwa.

 Dalam kamus bahasa Indonesia, jiwa Roh  abstrak…dan tentunya tanpa jiwa tidak akan
juga ada kehidupan jasmaniah.

 Jiwa atau roh akan menampilkan dirinya ke alam nyata melalui tindakan, atau yang lebih
dikenal sebagai perilaku. Oleh karena itu, untuk mempelajari jiwa seseorang kita dapat
melihat dari cerminan perilakunya. Dari hal ini, kemudian, psikologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari perilaku manusia.

 PIO adalah suatu studi ilmiah tentang perilaku, kognisi, emosi, dan motivasi serta proses
mental manusia yang ada didalam industri/organisasi.
 Di Inggris, Psikologi Industri dan Organisasi disebut Occupational Psychology,

sedangkan di sebagian besar negara Eropa lainnya dikenal sebagai Work and
Organizational Psychology dan di Afrika Selatan sebagai Industrial Psychology.
Walaupun namanya berbeda-beda di berbagai negara, tetapi pada umumnya bidang
yang digeluti adalah sama.

 Menurut Munandar (2001), psikologi industri dan organisasi merupakan suatu

keseluruhan pengetahuan (a body of knowledge) yang berisi fakta, aturan dan prinsip-
prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan.

 Blum dan Naylor (dalam Muchinsky, 2000) mendefinisikan psikologi industri dan

organisasi sebagai penerapan atau perluasan dari fakta dan prinsip psikologi pada
masalah-masalah manusia yang bekerja dalam lingkungan bisnis dan industri.
 McCormick dan Tiffin (1975) mengartikan psikologi industri sebagai "the study of human behavior in these

industrially related aspects of life, and to the application of knowledge about human behavior to the solution of

human problems in this context".

 Sedangkan Duane Schultz (1973), menyebutkan bahwa psikologi industri melibatkan aplikasi dari metode, fakta dan

prinsip ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia terhadap manusia dan dunia kerjanya.

 Menurut Miner (1992), psikologi industri dan organisasi adalah cabang dari psikologi seperti halnya psikologi

eksperimen, psikologi klinis, dan psikologi sosial, dan sebagai bagian dari psikologi, “Industrial and Organizational

Psychology is concerned with the application of psychological science, and thus its theory and research, to the

problems of human organizations and in particular to the utilization of human resources within organizations”.

 Jadi, secara luas dapat dikatakan bahwa psikologi industri dan organisasi berhubungan dengan perilaku manusia

dalam situasi kerja.


SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PIO
 Sampai saat ini tidak ada tanggal dan tahun yang pasti yang ditetapkan
sebagai saat dimulainya penerapan prinsip psikologi dalam industri dan
organisasi, tetapi banyak ahli yang sepakat untuk menyebutkan dua peristiwa
penting sebagai awal mula dikenalnya psikologi industri dan organisasi.
 Pertama adalah terbitnya buku karangan Walter Dill Scoot, The Theory of
Advertising pada tahun 1903, yang dipandang sebagai buku pertama yang
membahas tentang psikologi sebagai suatu aspek dari dunia kerja (Schultz,
1973).
 Yang kedua, tahun 1910 waktu Hugo Munsterberg menulis buku Psychology
and Industrial Efficiency yang kemudian diterbitkan di Inggris tahun 1913
(Aamodt, 2004).
 Psikologi industri pertama kali mendapat perhatian besar pada perang
dunia I (1918) --> Pada waktu itu banyak sekali calon tentara yang harus
diseleksi dan ditempatkan pada berbagai unit yang sesuai untuk dirinya.
Oleh karena itu, psikolog dilibatkan untuk melakukan tes dan pada waktu
itu digunakan tes kemampuan mental yang dinamakan Army Alpha dan
Army Beta.
 Army Alpha digunakan untuk calon yang dapat membaca dan menulis
sedangkan Army Beta digunakan untuk calon yang buta aksara.
 Pada masa itu, John B. Watson seorang tokoh aliran perilaku
(behaviorism) kebetulan juga ditugaskan sebagai perwira Angkatan
Bersenjata Amerika dan ia mengembangkan tes motorik dan pengamatan
(perceptual and motoric tests) untuk mencari pilot yang potensial.
 Tahun 1924 dimulai suatu seri penelitian di Hawthorne, Illinois di Pabrik Western
Electric Company (Munandar, 2001). Pada awalnya penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari akibat atau pengaruh aspek-aspek fisik lingkungan kerja terhadap efisiensi
pekerja. Misalnya, apa akibatnya jika intensitas penerangan dikurangi? apakah suhu dan
kelembaban udara akan mempengaruhi produksi? Apa pengaruh jam istirahat terhadap
pekerja?
 Hasil yang mengejutkan dari kajian ini adalah bahwa ternyata aspek- aspek fisik seperti
intensitas penerangan, suhu dan kelembaban udara tidak mempengaruhi tingkat
efisiensi pekerja. Ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi dan penelitian ini
membuktikan bahwa perilaku pekerja sangat kompleks dan hubungan interpersonal
antara manajer dan pekerja memainkan peranan penting pada perilaku pekerja. Hasil
yang nyata dari penelitian ini adalah bahwa pekerja mengubah perilakunya dan menjadi
lebih produktif karena mereka sadar sedang dipelajari dan mendapatkan perhatian dari
manajernya (Aamodt, 2004).
 Sejarah psikologi industri dan organisasi berlanjut hingga terjadinya
perang dunia ke II. Selama perang dunia ke dua, bidang pelatihan dan
pengembangan menjadi perhatian utama. Kekurangan tenaga kerja
terampil menyebabkan perusahaan harus meningkatkan pelatihan dalam
perusahaan. Pada masa ini berkembang pula tes AGCT (Army General
Classification Test) yang digunakan untuk mengklasifikasikan tentara
pada tugas-tugas militer.
 Pada tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan mulai
berkembang dengan pesat (Munandar, 2001). Perilaku manusia sebagai
konsumen diteliti dan kebiasaan membeli serta proses pengambilan
keputusan untuk membeli dikaji dan dicarikan aturan-aturan umumnya.
Periode ini ditandai dengan digunakannya ”sensitivity training dan T-
group untuk para manajer” (Aamodt, 2004).
 Di era tahun 1970-an, isu-isu psikologi organisasi tentang motivasi dan
kepuasan pekerja mulai mendapat perhatian luas dan teori-teori tentang
perilaku pekerja dalam organisasi mulai berkembang.
 Terbitnya buku Beyond Freedom and Dignity karangan B.F. Skinner tahun
1971 menyebabkan meningkatnya penggunaan teknik modifikasi perilaku
dalam organisasi.
 Periode tahun 1980-an sampai 1990-an ditandai dengan mulai
digunakannya metode-metode statistik yang lebih canggih seperti path-
analysis, multivariate analysis of variance, sedangkan pada tahun-tahun
sebelumnya metode statistik yang digunakan terbatas pada t tes dan
korelasi .
 Penerapan psikologi kognitif, pengaruh kerja terhadap kehidupan
keluarga dan kegiatan di waktu luang mulai lebih diperhatikan. Begitu
juga masalah stres kerja yang telah lama menjadi salah satu perhatian
psikolog industri dan organisasi kembali mendapat perhatian besar,
terutama yang berhubungan dengan stres akibat kekerasan di tempat
kerja. Metode seleksi juga berkembang dengan pesat, banyak instrumen
seleksi yang dikembangkan dan digunakan secara luas.
 Pada era milenium sekarang ini mungkin pengaruh yang paling banyak
dirasakan oleh psikologi industri dan organisasi, seperti juga bidang
lainnya, adalah perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat.
Surat lamaran sekarang dapat dikirim melalui internet, bahkan beberapa
tes seleksi dilakukan juga dengan menggunakan komputer.
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

 Jika merujuk pada istilah psikologi industri dan organisasi tentunya seluruh
aspek yang menyangkut perilaku manusia dalam kegiatan industri dan
organisasi dapat menjadi objek dari psikologi industri dan organisasi.
 Tetapi dalam prakteknya, kita harus benar-benar membedakan bidang-bidang
yang menjadi objek dari seorang psikolog industri dan organisasi. Seorang
psikolog industri dan organisasi lebih banyak menggunakan data empiris dan
statistik daripada putusan-putusan klinikal.
 Jadi, seorang psikolog yang melakukan terapi untuk pekerja lebih tepat
disebut sebagai psikolog klinis daripada psikolog industri dan organisasi. Jika
demikian, bidang-bidang apa saja yang menjadi objek dari psikologi industri
dan organisasi?
Michael G. Aamodt (2004), menyebutkan ada 4 bidang utama dari Psikologi Industri dan
Organisasi, yaitu sebagai berikut.

1. Psikologi Personalia (Personnel Psychology)

Psikologi personalia berkaitan dengan bidang analisis jabatan/pekerjaan, rekrutmen dan


seleksi karyawan, sistem upah dan gaji, pelatihan karyawan, dan evaluasi kinerja
karyawan.

2. Psikologi Organisasi (Organizational Psychology)


Bidang ini berkaitan dengan isu-isu tentang kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi
karyawan, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, dan proses
kelompok dalam organisasi.
3. Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development)
Psikolog yang berminat terhadap bidang pelatihan dan pengembangan sering kali
melakukan pengkajian terhadap metode-metode untuk melatih dan mengembangkan
karyawan. Mereka biasanya bekerja di departemen pelatihan dan terlibat dalam
kegiatan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, mengembangkan program pelatihan
dan mengevaluasi efektivitas pelatihan. Selain itu, mereka juga terlibat dalam
program-program team building, restrukturisasi organisasi dan pemberdayaan
karyawan yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

4. Ergonomi (Human Factors/Ergonomics)


Para psikolog di bidang ini memfokuskan diri pada desain pekerjaan, interaksi
manusia-mesin, dan kelelahan atau stres fisik. Mereka sering kali bekerja sama
dengan para insinyur dan profesional teknik lainnya untuk membuat suatu pekerjaan
menjadi lebih aman dan efisien. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam bidang ini
antara lain mengkaji jadwal kerja yang optimal, dan merancang desain kursi yang
nyaman.
PERBEDAAN PIO DENGAN ORGANIZATIONAL SCIENCE LAINNYA

1.Psikologi Industri dan Organisasi  Orientasinya kepada


Individu agar dapat mengembangkan kompetensinya di tempat
kerja
2.Manajemen Sumber Daya Manusia
3.Perilaku Organisasi
 Pada Pengelolaan secara kelompok dan sistem organisasi yang
efektif dan efesien agar individu dapat bekerja lebih produktif

Contoh : Wawancara PIO : The right person in the right place


PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI SEBAGAI
ILMU PENGETAHUAN DAN SEBAGAI ILMU TERAPAN.

 Menurut Muchinsky (2000), ada dua sisi Psikologi Industri dan Organisasi,
yaitu sebagai ilmu pengetahuan dan sebagai ilmu terapan (praktek).
 Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi industri dan organisasi berusaha untuk
menambah dan memperluas pengetahuan tentang manusia dalam kerja.
Psikologi industri dan organisasi terus melakukan pendalaman serta
investigasi dengan metode ilmiah untuk mendapatkan jawaban. Hasil- hasil
studi diolah dan dijadikan dasar untuk membuat pola yang berguna untuk
menerangkan perilaku kerja secara umum. Dalam posisi ini, psikologi industri
dan organisasi merupakan "disiplin akademik".
 Sisi lainnya adalah sebagai ilmu terapan/praktek atau disebut juga sisi profesional yaitu
penerapan dari pengetahuan untuk memecahkan masalah sebenarnya dalam dunia kerja.
 Hasil-hasil riset dapat digunakan untuk menerima karyawan yang lebih baik, mengurangi
absen, memperbaiki komunikasi, meningkatkan kepuasan kerja dan memecahkan berbagai
masalah lainnya. Dalam hal ini, Canadian Psychological Association menyebutkan bahwa
seorang psikolog industri dan organisasi dapat mengaplikasikan teori-teori psikologi untuk
menerangkan dan meningkatkan efektivitas perilaku dan pengetahuan (kognisi) manusia
dalam dunia kerja (Aamodt, 2004).
 Contohnya, prinsip-prinsip teori belajar dapat diterapkan dalam pelatihan dan
pengembangan, prinsip-prinsip psikologi sosial dapat digunakan untuk membentuk
kelompok kerja ataupun mengatasi konflik antarkaryawan dan prinsip-prinsip teori
motivasi dan emosi digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja serta kepuasan pekerja.
PENDIDIKAN UNTUK MENJADI PSIKOLOG INDUSTRI DAN
ORGANISASI

 S1 psikologi
 S2 Profesi  PIO

Anda mungkin juga menyukai