Mikromeritik
Mikromeritik
Mikromeritik
MENENTUKAN UKURAN PARTIKEL
Beberapa metode yang akan diutarakan antara lain : metode
pengayakan, mikroskopi, sedimentasi, dan penentuan volume partikel.
Ada banyak metode pengukuran partikel. Namun, tidak ada satupun
metode pengukuran yang benar-benar merupakan metode
langsung.
Misal, walaupun dengan mikroskop kita dapat melihat gambaran
partikel yang sesungguhnya, namun hasil yang didapat kemungkinan
besar tidak lebih “langsung” dari metode yang lain.
Metode sedimentasi, menghasilkan suatu ukuran partikel relatif
terhadap laju dimana partikel itu mengendap melalui suatu medium
pensuspensi. Pengukuran volume partikel, dengan menggunakan suatu
alat yang disebut Coulter counter, memungkinkan seseorang bisa
menghitung suatu garis tengah volume ekuivalen. Tetapi lagi-lagi,
metode ini tidak memberikan informasi bentuk partikel.
Metode Pengayakan
- Merupakan metode sederhana dengan menggunakan
alat/mesin seperti ayakan, tetapi memiliki aturan
kecepatan dan ukuran ayakan (mesh) tertentu dan telah
terkalibrasi.
- Metode ini umumnya digunakan untuk memilih partikel-
partikel yang lebih kasar, tetapi jika digunakan dengan
sangat hati-hati, ayakan tsb bisa untuk bahan sehalus 44
mikrometer (ayakan nomor 325)
Prinsip kerja alat : sampel
diayak melalui sebuah susunan
ayakan menurut ukuran mesh
yang disusun ke atas. Ayakan
dengan nomor mesh kecil
memiliki lubang ayakan yang
besar berarti ukuran partikel yang
melewatinya juga berukuran
besar. Bahan yang akan diayak
diletakkan pada ayakan teratas
dengan nomor mesh kecil.
Partikel yang ukurannya lebih
kecil dan lebar jala akan
berjatuhan melewatinya. Partikel
yang tinggal pada ayakan (over
size), membentuk bahan kasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ayakan antara lain:
o Waktu pengayakan. Biasanya dilakukan selama 5 menit.
Pengayakan yang terlalu lama dapat membuat sampel menjadi
pecah karena saling bertumbukan satu dengan yang lain sehingga
bisa lolos melalui mesh selanjutnya. Jika kurang dari 5 menit,
biasanya proses pengayakan kurang sempurna.
o Massa sampel. Jika sampel terlalu banyak maka sampel akan sulit
terayak. Jika sampel sedikit maka akan lebih mudah untuk turun dan
terayak.
o Intensitas getaran. Semakin tinggi intensitas getaran maka akan
semakin banyak terjadi tumbukan antar partikel yang menyebabkan
terkikisnya partikel. Dengan demikian, partikel tidak terayak dengan
ukuran tertentu.
Keuntungan metode pengayakan antara lain:
1. Sederhana, praktis, mudah dan cepat.
2. Tidak membutuhkan keahlian tertentu dalam pengoperasian.
3. Dapat diketahui ukuran partikel dari kecil sampai besar.
4. Lebih mudah diamati.