Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
Komponen Alat
1. Lampu Katoda
8. Monokromator
• berfungsi untuk memisahkan radiasi yang tidak
diperlukan dari spektrum radiasi lain yang dihasilkan
oleh Hallow Cathode Lamp
9. Detektor
• Berfungsi mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik, yang memberikan suatu isyarat listrik
berhubungan dengan daya radiasi yang diserap oleh
permukaan yang peka.
A = E.b.c
Dimana:
E = intensitas sumber sinar
= intensitas sinar yang diteruskan
= absortivitas molar
b = panjang medium
c = konsentrasi atom-atom yang menyerap sinar
A = absorbansi
E. Cara kerja
dilakukan pengukuran.
1. Gangguan Spektrum
• Gangguan sinar emisi. Di dalam bagian
atomizer selain terbentuk atom yang stabil
terjadi juga atom yang tereksitasi dan dapat
menghasilkan sinar emisi dengan panjang
gelombang yang sama dengan sinar katoda,
sehingga tidak dapat dipisahkan oleh
monokromator.
2. Gangguan Kimiawi
1. Lampu katoda
• Bila setelah selesai digunakan, maka lampu
dilepas dari soket pada main unit AAS,
diletakkan pada tempat busanya di dalam
kotaknya lagi, dan dus penyimpanan ditutup
kembali. Sebaiknya setelah selesai
penggunaan, lamanya waktu pemakaian dicatat.
2. Ducting
• yaitu dengan menutup bagian ducting
secara horizontal, agar bagian atas
dapat tertutup rapat, sehingga tidak
akan ada serangga atau binatang lainnya
yang dapat masuk ke dalam ducting.
3. Burner
• Setelah selesai pengukuran ,selang aspirator
dimasukkan ke dalam botol yang berisi
aquabides selama ±15 menit.
4. Tabung gas
• Sebaiknya pengecekkan kebocoran, jangan
menggunakan minyak, karena minyak akan
dapat menyebabkan saluran gas tersumbat.
4. Buangan pada Spektrofotometri
Serapan Atom
• Tempat wadah buangan (drigen)
ditempatkan pada papan yang juga
dilengkapi dengan lampu indicator.
H. Cara kalibrasi
• Pengatoman (atomization)
3. Atomisasi dengan pembentukan
senyawa hidrida
Atomisasi dengan pembentukan senyawa hidrida
dilakukan untuk unsur As, Se, Sb yang mudah terurai
apabila dipanaskan pada suhu lebih dari 800 ºC
sehingga atomisasi dilakukan dengan membentuk
senyawa hidrida berbentuk gas atau yang lebih terurai
menjadi atom-atomnya melalui reaksi reduksi oleh
SnCl2 atau NaBH4, contohnya merkuri (Hg).