Tpra G: " Cepat Senyap Tepat"
Tpra G: " Cepat Senyap Tepat"
Tpra G: " Cepat Senyap Tepat"
YONIF RAIDER
RK114/SM
TPRA
TAKTIK PERTEMPURAN REGU ANTI
GERILYA
G
“ CEPAT SENYAP
TAKTIK PERTEMPURAN REGU ANTI GERILYA
Ruang lingkup.
1. Pendahuluan;
2. Susunan Organisasi dan tugas;
3. Drill pertempuran regu anti
Pengertian. Taktik pertempuran regu anti gerilya (TPRAG) adalah suatu taktik yang dimiliki oleh regu didalam
melaksanakan tugas gerilya untuk menghadapi musuh yang berkekuatan kecil / kelompok-kelompok kecil.
a. Kelompok perintis.
1) Bintara Zeni sebagai Danpok;
2) Penembak senapan 1 sebagai pengintai satu; dan
3) Penembak senapan 2 sebagai pengintai dua.
b. Kelompok senapan.
1) Komandan regu sebagai Danpok;
2) Tamtama perhubungan;
3) Tamtama Kesehatan; dan
4) Penembak senapan 3.
c. Kelompok bantuan.
1) Wadanru sebagai Danpok;
2) Penembak SO; dan
3) Tamtama pembantu penembak SO.
TUGAS TIAP-TIAP KELOMPOK.
A.KELOMPOK PERINTIS.
1.Pimpinan Bintara Zeni :
a).Mencari jalan pendekat;
b).Selalu menguasai medan, musuh yang akan dihadapi;
c).Membantu Danru dalam menentukan PKT/PKM sementara; dan
d).Untuk pengejaran bila musuh lari (dalam perhitungan).
2)Pengintai 1. Melindungi Danpok menyelidikan medan kiri/kanan, buka tembakan bila melihat musuh baik
diperintah ataupun tidak.
3)Pengintai-2.
a).Adalah penembak terbaik dalam regu;
b).Sebagai penghubung dengan Danru; dan
c).Cara bertindak sama dengan pengintai-1.
d).Tugas kelompok perintis mengikat tembakan fase pertama kontak dengan musuh.
B.KELOMPOK BANTUAN.
1)Wadan regu. Mengkoordinir tembakan bantuan dan memimpin kelompok bantuan;
2)Mengambil kedudukan sesuai petunjuk Danru bila terjadi kontak dengan musuh dan menggantikan kelompok
perintis dalam mengikat tembakan;
3)Ta Ban Bak SO selalu melindungi penembak SO;
4)Setiap saat membantu kelompok senapan; dan
5)Menjadi pelindung sayap kanan/kiri bila terpisah dari yang lain.
C.KELOMPOK SENAPAN.
1)Danru memimpin regu dan mengkoordinasikan seluruh tugas kelompok;
2)Danru sebagai pimpinan penyerbu langsung/lambung;
3)Disaat pertama kontak mengamankan samping dan belakang;
4)Sebagai pengikat tembakan bila musuh dari belakang;
5)Sebelum menyerbu sangkur telah terpasang; dan
6)Saat serbuan, bila disamping Danru/Wadanru/Danpok senapan sesuai dengan PKT/PKM.
DRILL PERTEMPURAN REGU ANTI GERILYA.
1. Serangan langsung dalam pertempuran perjumpaan;
2. Penggempuran bivak gerombolan;
3. Penyergapan bivak gerombolan;
4. Penghadangan yang dipersiapkan;
5. Penghadangan yang tidak dipersiapkan;
6. Anti penghadangan jalan kaki pada saat patroli;
7. Anti penghadangan berkendaraan;
8. Pertahanan regu dalam hutan;
9. Regu dalam serangan Ton prontal; dan
10. Regu dalam serangan Ton melambung.
Frontal Lambung
KONSOLIDASI
KONSOLIDASI SA
S
POK BAN
DAN POK
SAS SENAPAN
POK-B
KONTAK TENGAH KI/KA
HADAP KIRI/KANAN SERBU BERLONCATAN
SAS
KONSOLIDASI
2.DPR II (PENGGEMPURAN BIVAK).
1)Umum. Regu diperkuat 15 orang, mengikuti jejak menuju arah bivak musuh. Secara mendadak mendapat
tembakan dari pos gerombolan musuh.
2) Syarat-syarat.
a)Ketelitian dalam mengikuti jejak;
b)Kerahasiaan dalam bergerak;
•Kecepatan dalam menembak yang tepat terhadap pos musuh bila gerakan kita diketahui;
•Adakan gerakan tipuan;
1)Kepadatan tembakan terhadap pusat kedudukan musuh;
2)Serbuan mendadak dari arah yang tidak terduga;
3)Lakukan pembersihan yang teliti; dan
4)Kewaspadaan dan ketenangan.
-PELAKSANAAN.
a)Pada waktu kelompok perintis kontak tembak, Danpok/Batis memberikan isyarat kepada Danru;
b)Danru maju dan adakan PKT/PKM singkat;
c)Kelompok perintis adakan tembakan penindasan dipimpin Batis;
d)Danru memerintahkan Wadanru untuk memimpin kelompok perintis;
e)Kelompok perintis maju mengadakan gerakan tipuan dan menembak;
f)Danru memimpin kelompok senapan menyerbu lambung kiri/kanan;
g)Kelompok perintis alihkan tembakan saat kelompok senapan melaksanakan serbuan;
h)Serbuan dengan dahsyat seperti serangan prontal; dan
i)Konsolidasi diluar kedudukan musuh sambil adakan pembersihan.
DPR II (PENGGEMPURAN BIVAK
KONSOLIDASI
BIVAK
PEMBERSIHAN
Penggempuran bivak
3.DPR III (PENYERGAPAN BIVAK).
1)Situasi yang dihadapi.
•Regu A diperintahkan untuk menyergap bivak musuh yang tempat dan lokasinya sudah diketahui; dan
•Telah diketahui kedudukan musuh. Regu mendekati musuh melalui jalan yang tidak diduga oleh musuh.
2)Syarat-syarat untuk menyergap bivak.
a)Kerahasian dalam bergerak;
b)Ketelitian dalam memilih jalan pendekat (dipeta dan dimedan);
c)Penempatan dan pemindahan kedudukan dijaga kerahasiaannya;
d)Penentuan waktu penyergapan yang tepat ( tidak terlalu sore/ malam );
e)Buka tembakan yang padat dan mendadak;
f)Penyerbuan yang hebat dan pembersihan yang teliti;
g)Kewaspadaan dan ketelitian; dan
h)Musuh tidak mengetahui kedatangan kita.
-PELAKSANAAN.
a).Regu melalui jalan pendekat yang dipilih sebelumnya;
b).Bila Bintara perintis mendengar suara yang mencurigakan segera hentikan pasukan;
c).Danru adakan PKT/PKM singkat;
d).Danru memerintahkan penyergapan;
e).Kelompok perintas menempatkan diri sebagai penutup dan mendekati sasaran pimpinan Bintara perintis ;
f).Danru memimpin kelompok senapan dan bantuan;
g).Lempar granat, regu buka tembakan dengan dahsyat;
h).Danru perintahkan hentikan tembakan dan laksanakan pembersihan oleh anggota yang ditunjuk; dan
DPR III (PENYERGAPAN BIVAK
SAS/BIVAK
POK
Penyergapan bivak DANRU
POK PAM/TUP
POK WADAN RU
4.DPR IV (PENGHADANGAN YANG DIPERSIAPKAN).
1)Syarat-syarat penghadangan yang dipersiapkan.
a).Buat rencana yang teliti dan pilih medan yang sesuai berdasarkan hasil pengintaian sebelumnya;
b).Usahakan agar penghadangan tidak diketahui oleh siapapun juga;
c).Pegang teguh kerahasiaan dalam kedudukan;
d).Buka tembakan pada saat yang tepat; dan
e).Harus bersabar.
2)Keadaan yang mempengaruhi penghadangan.
a)Kemungkinan medan tempat penghadangan tidak bisa ditembaki oleh senjata kita. Bila kemungkinan ada senjata yang
tidak dapat menembak karena sudut mati dan sebagainya, maka senjata tersebut dipergunakan untuk penindas sebanyak
mungkin sehingga musuh kacau balau; dan
b)Tentukan jalan pengunduran sebelumnya dan TB tiap-tiap kelompok, kemungkinan musuh melakukan serangan
balasan.
c) Bila musuh melakukan serangan balasan, ada dua kemungkinan untuk mengatasi.
1)Meninggalkan tempat penghadangan yang cepat; dan
2)Lakukan dengan cepat pada stelling penghada-ngan kedua kemungkinan pertama lebih baik karena kemungkinan
kedua lebih sulit untuk dilaksanakan pada malam hari karena sulitnya hubungan dan perencanaan. Bila cara kedua
tersebut dilakukan pada siang hari, jagalah jangan sampai pasukan terjepit.
3)Susunan stelling penghadangan yang dipersiapkan.
a)Pembagian daerah penghadangan.
-Daerah bahaya 5 s.d 10 meter;
-Daerah penghancuran 20 s.d 30 meter; dan
-Daerah bahaya 5 s.d 10 meter.
b)Daerah penghancuran ialah bagian medan yang dapat dikuasai setiap sudutnya oleh seluruh senjata regu.
c) Daerah bahaya ialah bagian medan yang dapat dikuasai oleh sebagian senjata regu.
DPR IV PENGHADANGAN DISIAPKAN
DUNG RAH
LAMBUNG BAHAYA-I
RAH
CUR
20-30 M
RAH
DUNG BAHAYA-III
LAMBUNG
5. DPR V (PENGHADANGAN TIDAK DISIAPKAN/GOPOH).
ARAH MUSUH
6. DPR VI (ANTI PENGHADANGAN).
1) Faktor-faktor yang menguntungkan musuh.
- Musuh telah siap lebih dahulu;
- Daerah penghancuran telah dipersiapkan;
- Setiap medan didaerah penghancuran telah dikuasi musuh;
- Kedudukan musuh terlindung dari tembakan dan pandangan kita;
- Mereka mempunyai faktor pendadakan; dan
- Inisiatif mulai dan selesai kontak ada pada musuh.
2) Tindakan yang kita perbuat.
- Cepat keluar dari daerah penghancuran;
- Rebut inisiatif dari daerah penghancuran; dan
-Ingat tembak menembak didaerah penghancuran musuh, akan lebih banyak kerugian kita.
SAS
KONSOLIDASI
SAS
YONIF RAIDER RK114/SM