Anggaran Bahan Mentah
Anggaran Bahan Mentah
Pertemuan Ketujuh
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN
MENTAH (1)
• Bahan mentah yang digunakan dalam proses
produksi dikelompokan menjadi bahan
mentah langsung (direct material) dan bahan
mentah tidak langsung (indirect material).
• Tujun menyusun anggaran bahan mentah
dapat dikatakan sebagai berikut :
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN
MENTAH (2)
a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah
b. Memperkirakan jumlah pembelian bahan mentah yang
diperlukan.
c. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang
dipelukan untuk melaksanakan pembelian bahan mentah
d. Sebagai dasar penyusunan product costing, yaitu
memperkirakan komposisi/komponen harga pokok pabrik
karena penggunaan bahan mentah
e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan
mentah.
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN
MENTAH (3)
• Anggaran bahan mentah terdiri dari :
1. Anggaran kebutuhan bahan mentah
kebutuhan bahan mentah dirinci menurut
menurut jenisnya, barang jadi yang dihasilkan,
serta menurut bagian-bagian dalam pabrik yang
menggunakan bahan mentah tersebut.
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN
MENTAH (4)
2. Anggaran pembelian bahan mentah.
Bahan mentah yang harus dibeli diperhitungkan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor
persediaan dan kebutuhan bahan mentah
3. Anggaran persediaan bahan mentah
Anggaran ini merupakan suatu perencanaan
yang terkunci atas kuantitas bahan mentah yang
disimpan sebagai persediaan.
TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN
MENTAH (5)
4. Anggaran biaya bahan mentah yang habis
digunakan dalam dalam produksi.
Anggaran ini merencanakan nilai bahan mentah
yang digunakan dalam satuan uang.
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH
(1)
Anggaran ini disusun untuk merencanakan jumlah fisik
bahan mentah langsung yang diperlukan. Secara
terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan :
- Jenis barang jadi yang dihasilkan
- Jenis bahan mentah yang digunakan
- Bagian-bagian yg dilalui dalam proses produksi
- Standar penggunaan dalam bahan mentah
- Waktu penggunaan bahan mentah
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH
(2)
• Standar penggunaan bahan mentah adalah
bilangan yang menunjukan berapa satuan
bahan mentah yang diperlukan untuk
menghasilkan 1 (satu) satuan barang jadi.
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH
(3)
Umpamanya :
Standar penggunaan = 2, untuk barang jadi A
dan bahan mentah x.
Artinya :
Untuk menghasilkan 1 unit barang A diperlukan
2 unit bahan mentah x.
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH
(4)
• Selain itu dicantumkan pula :
– Jumlah masing-masing jenis barang jadi
– Waktu penggunaan bahan mentah (dinyatakan
dalam bulan atau kuartal)
PT. GUNUNG KIDUL
Kuartal I
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal II
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal III
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal IV
Barang A
Barang B
Jumlah
PRODUKSI SP ∑ SP ∑ SP ∑ SP ∑ SP ∑ SP ∑
Kuartal I
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal II
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal III
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal IV
Barang A
Barang B
Jumlah
MENENTUKAN KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH (1)
• Untuk menentukan jumlah bahan mentah yang
dibutuhkan dapat ditentukan dengan berbagai cara :
1. Perkiraan langsung.
Dengan cara ini mengandung banyak resiko,
berupa terlalu besar atau terlalu kecilnya
perkiraaan. Karena itu cara ini sebaiknya
diserahkan pada pihak yang telah berpengalaman
dalam memprodusir barang.
MENENTUKAN KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH (2)
cara ini lebih menguntungkan karena:
- lebih mudah
- lebih cepat
- lebih ringan biayanya
MENENTUKAN KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH (3)
2. Perhitungan standar penggunaan bahan
baku
Misalnya :
PT. Gunung kidul memproduksi 2 macam
barang yaitu barang A dan B dengan
menggunakan bahan mentah X, Y.
RENCANA PRODUKSI SELAMA 6 BULAN
Bulan A B
Bahan Mentah
Barang x y z
A 2 3 2
B 3 2 1
CONTOH PENYUSUNAN ANGGARAN
BAHAN MENTAH (1)
• Harga setiap unit masing-masing bahan
mentah :
X = Rp. 50
Y = Rp. 60
Z = Rp. 70
sehingga anggaran kebutuhan bahan mentah
20008 dapat disusun :
PT. GUNUNG KIDUL
Barang A
Barang B
Kebutuhan
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH
(1)
• Apabila bahan mentah yang dibeli terlalu
besar akan mengakibatkan bertumpuknya
bahan mentah di gudang yang mungkin
menurunkan kualitas biaya penyimpanan
menjadi lebih besar sebaliknya bila terlalu
kecil akan menghambat kelancaran proses
produksi.
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH
(2)
• Jumlah pembelian paling ekonomis
(Ekonomic Order Quantity)
Dalam menghitung EOQ dipertimbangkan 2 jenis biaya yang
bersifat variabel:
1. Biaya Pemesanan (berhubungan -)
misal: biaya persiapan pemesanan, administrasi,
pengiriman pemesanan, dll.
2. Biya penyimpanan (berhubungan +)
misal : biaya pemeliharaan, asuransi, perbaikan
kerusakan.
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH
(3)
• Dengan memperhatikan kedua jenis biaya diatas, maka
jumlah pembelian ekonomis dapat dihitung dengan rumus :
EOQ = √2R.S
P.I
dimana :
R = jumlah bahan mentah yang dibeli
S = biaya pemesanan
P = harga/unit bahan mentah
I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam %
dipersediaan rata-rata
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH
(4)
atau :
EOQ = √ 2R.S
C/unit
dimana :
C/unit = biaya penyimpanan setiap unit bahan
mentah.
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH
(5)
Contoh :
PT. ADINDA memperkirakan kebutuhan bahan mentah
selama tahun 2000 sebanyak 1000 kg. setiap kali
dipesan dikeluarkan biaya sebesar Rp. 50 sebagai biaya
perangko. Harga/kg bahan mentah adalah Rp. 20, biaya
penyimpanan sebesar 50% dari persediaan rata-rata.
Selain itu diketahui pula biaya penyimpanan setiap kg
bahan mentah adalah Rp. 10.
ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN MENTAH
(6)
Jawab :
EOQ = √2 x 1000 x 50 = 100 kg atau
20 x 0,50
EOQ = √ 2 x 1000 x 50 = 100 kg
10
WAKTU PEMBELIAN BAHAN MENTAH (1)
Sehingga probabilitasnya :
- Lead time 5 hari = 20/60 x 100% = 33,3%
- Lead time 4 hari = 30/60 x 100% = 50%
- Lead time 6 hari = 10/60 x 100% = 16,7%
WAKTU PEMBELIAN BAHAN MENTAH (6)
Jawab :
Diket : Kebutuhan bahan mentah = R = 10.000 Kg
Biaya penyimpanan = c/unit = Rp. 2,00/Kg/thn
Biaya pemesanan = S = Rp. 100
SOC = Rp. 0,50/Kg
WAKTU PEMBELIAN BAHAN MENTAH (9)
Lead time Frekuensi Probabilitas
3 hari 5 5/20x100%= 25%=0,25
4 hari 10 10/20x100%= 50%=0,30
5 hari 5 5/20x100%= 25%=0,25
20 100% 1
WAKTU PEMBELIAN BAHAN MENTAH (10)
• EOQ = √ 2R.S = √2 x 10.000 x 100 = 100 kg
C/unit 2
Lead
Time Per Order Per Tahun Per Order Per Tahun Per Tahun
Kuartal X Y Z X Y Z
Kebutuhan Bahan
Jenis Bahan Mentah Mentah Persedian Jumlah Persediaan Pembelian
Kebutuha
dan Waktu Untuk Produksi Akhir n Awal Unit Harga Jumlah
Bahan Mentah
Rp.
Kuartal I 1100 370 1470 100 1370 Rp. 10 13.700
Rp.
II 700 130 830 370 460 4.700
Rp.
III 600 150 750 130 620 6.200
Rp.
IV 600 150 750 150 600 6.000
Rp.
∑ (1 Tahun) 3000 800 3800 750 3050 30.000
Bahan Mentah Y
Rp.
Kuartal I 1400 345 1745 150 1595 23.000
Rp.
II 1200 100 1300 345 955 14.325
Rp.
III 1200 150 1300 100 1250 18.750
Rp.
IV 1200 125 1325 150 4975 17.625
Rp.
∑ (1 Tahun) 5000 720 5670 745 8775 74.000