0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan21 halaman

Sumber Kecelakaan Kerja 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 21

SUMBER KECELAKAAN

KERJA DI LABORATORIUM

1. ZUNI FITRIYA NINGSIH


2. MASITA ANAN
3. NURSITRA WALIULU
4. SULASTRI R. THALIB
5. VERAWATI SYAHRAIN
SUMBER KECELAKAAN KERJA
DI LABORATORIUM
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan


tidak diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan,
kerugian material dan penderitaan dari yang paling
ringan sampai kepada yang paling berat. Kecelakaan di
laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
 Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban adalah

pasien
 Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah

petugas laboratorium itu sendiri


PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam


kelompok :

1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak


aman dari :
 Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
 Lingkungan kerja
 Proses kerja
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
2. Perbuatan Berbahaya (Unsafe act), yaitu perbuatan
berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain
karena:
 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
 Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)
 Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
 Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
JENIS BAHAYA DAN KECELAKAAN DALAM
LABORATORIUM
 Jenis-jenis bahaya yang sering menimbulkan kecelakaan
dalam laboratorium adalah :

1. Keracunan
Keracunan sebagai akibat penyerapan bahan-bahan kimia
beracun atau toksik, seperti ammonia, karbon monoksida,
benzene, kloroform, dan sebagainya. Keracunan dapat
berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Yang terakhir
adalah yang lebih seringterjadi baik yang dapat diketahui
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pengaruh
jangka panjang seperti pada penyakit hati, kanker, dan
asbestois, adalah akibat akumulasi penyerapan bahan
kimia toksik dalam jumlah kecil tetapi terus-menerus.
2. Iritasi
Iritasi sebagai akibat kontak bahan kimia korosif seperti asam sulfat,
asamklorida, natrium hidroksida, gas klor, dan sebagainya. Iritasi
dapat berupa luka atau peradangan pada kulit, saluran pernapasan
dan mata.

3. Kebakaran dan Luka Bakar


Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati-hati dalam
menangani pelarut-pelarut organik yang mudah terbakar seperti eter,
aseton, alcohol, dan sebagainya. Hal yang sama dapat diakibatkan
oleh peledakan bahan-bahan reaktif seperti peroksida dan perklorat.

4. Luka Kulit
Luka kulit sebagai akibat bekerja dengan gelas atau kaca. Luka
sering terjadi pada tangan atau mata karena pecahan kaca.
6. Bahaya lainnya
Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu dan
pencemaran lingkungan. Jadi jelas bahwa laboratorium kimia
mengandung banyak potensi bahaya, tetapi potensi bahaya apapun
sebenarnya dapatdikendalikan sehingga tidak menimbulkan kerugian.
Suatu contoh, bahan bakar bensin dan gas cair mempunyai potensi
bahaya kebakaran yang amat besar. Tetapi dengan penanganan dan
pengendalian yang baik, transportasi jutaan ton setiap hari adalah hal
biasa. Demikian pula dalam produksi dan penggunaan pestisida yang
mempunyai potensi racun, hanya menimbulkan malapetaka apabila salah
penanganan atau karena kecerobohan.
SUMBER-SUMBER BAHAYA DALAM LABORATORIUM

 Secara garis besar, sumber-sumber bahaya dalam


laboratorium dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni :

1. Bahan-bahan kimia yang berbahaya yang perlu kita kenal


jenis, sifat, cara penanganan, dan cara
penyimpanannya.Contohnya: bahan kimia beracun, mudah
terbakar, eksplosif, dan sebagainya.
2. Teknik percobaan yang meliputi pencampuran bahan
distilasi, ekstraksi, reaksi kimia, dansebagainya.

3. Sarana laboratorium yakni gas, listrik, air, dan


sebagainya.
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA
DI LABORATORIUM
PENANGANAN KECELAKAAN KERJA DI
LABORATORIUM
 Sumber bahaya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan
bisa dari bahan kimia, bahan biologis, radiasi, aliran listrik
dan lainnya. Semua itu bisa membuat efek yang tidak
diinginkan seperti keracunan, iritasi, ledakan hingga
kebakaran.

 Berikut ini merupakan tips cara penanganan awal sebagai


pertolongan pertama (P3K) pada kecelakaan di
Laboratorium:
1. Luka Bakar akibat zat kimia
Terkena larutan asam
 kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus

 dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya

 Selanjutnya cuci dengan 1% Na CO


2 3
 kemudian cuci lagi dengan air
 Keringkan dan olesi dengan salep levertran.

2. Luka Bakar akibat benda panas


 Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran
 Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres
sampai rasa nyeri agak berkurang.
3. Luka pada mata
Terkena percikan larutan asam
 Jika terkena percikan asam encer,
 Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-

menerus
 Dicuci dengan larutan 1% Na C
2 3

4. Keracunan
Keracunan zat melalui pernafasan
 Akibat zat kimia karena menghirup Cl , HCl, SO , NO ,
2 2 2

formaldehid, ammonia.
 Menghindarkan korban dari lingkungan zat tersebut,
kemudian pindahkan korban ke tempat yang berudara
segar.

 Jika korban tidak bernafas, segera berikan pernafasan


buatan dengan cara menekan bagian dada atau
pemberian pernafasan buatan dari mulut ke mulut korban.
CONTOH KECELAKAAN KERJA DI
LABORATORIUM

 Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di


laboratorium :
1. Terpeleset , biasanya karena lantai licin.
Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat
terjadi di
Laboratorium.
Akibat :
 Ringan → memar
 Berat → fraktura, dislokasi, memar otak, dll.
Pencegahan :
 Pakai sepatu anti slip
 Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar
 Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau
tidak rata konstruksinya.
 Pemeliharaan lantai dan tangga
2. Mengangkat beban
Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat,
terutama bila mengabaikan kaidah ergonomi.
Akibat : cedera pada punggung
Pencegahan :
 Beban jangan terlalu berat
 Jangan berdiri terlalu jauh dari beban
 Jangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi
pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkok
 Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan
terhambat.
3. Mengambil sample darah/cairan tubuh lainnya
Hal ini merupakan pekerjaan sehari-hari di laboratorium
Akibat :
 Tertusuk jarum suntik
 Tertular virus AIDS, Hepatitis B

Pencegahan :
 Gunakan alat suntik sekali pakai
 Jangan tutup kembali atau menyentuh jarum suntik yang telah dipakai tapi

langsung dibuang ke tempat yang telah disediakan (sebaiknya gunakan


destruction clip).
 Bekerja di bawah pencahayaan yang cukup
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai