0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
87 tayangan19 halaman

Turbin Angin

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 19

PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA
ANGIN
JUANLI M. TAROREH
F44120090
POINT PEMBAHASAN
1 Sejarah Energi Angin Kesimpulan
7

2 Pengertian Angin

3 Sumber Energi Angin

4 Turbin Angin

5 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin

6 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga


Angin di Indonesia dan Dunia
Sejarah Energi Angin
Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Sejak zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin.
Lebih dari 5.000 tahun yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar kapal di Sungai Nil. Kemudian,
orang-orang membangun kincir angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Naskah tertua tentang kincir angin
terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi yang menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di perbatasan
Iran dan Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya, kadang disebut Persian windmill. Kincir angin dikenal
paling awal adalah di Persia (Iran). Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar. Berabad-abad kemudian, orang-
orang Belanda meningkatkan desain dasar kincir angin mereka. Kualitas kreatifitas masyarakat Belanda akan aplikasi kincir
angin, membuat Belanda menjadi terkenal dengan kincir anginnya. Sedangkan koloni Amerika menggunakan kincir angin
untuk menggiling gandum dan jagung, untuk memompa air, dan memotong kayu di penggergajian. Pada akhir tahun 1920-
an, Amerika menggunakan kincir angin kecil untuk menghasilkan listrik di daerah pedesaan yang hidup tanpa layanan
listrik.

1 POINT 1
Pengertian Angin

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak. Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari

Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.

Gerakan massa udara yang arahnya horizontal dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok adalah alat yang

digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah

km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin biasanya dihubungkan dengan arah

datangnya massa udara tersebut.

2 POINT 2
Sumber Energi Angin

Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas

akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas, sedangkan udara yang lebih dingin akan lebih berat dan

bergerak menempati daerah tersebut. Perbedaan tekanan atmosfer pada suatu daerah yang disebabkan oleh perbedaan

temperatur akan menghasilkan sebuah gaya. Perbedaan dalam tekanan dinyatakan dalam istilah gradien tekanan

merupakan laju perubahan tekanan karena perbedaan jarak. Gaya gradien merupakan gaya yang bekerja dalam arah dari

tekanan lebih tinggi ketekanan yang lebih rendah

3 POINT 3
Turbin Angin
Turbin angin adalah suatu kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga

listrik. Sistem kerjanya adalah mengkonversikan tenaga angin menjadi tenaga listrik.

Berikut pada gambar dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagian–bagian penyusun

dari turbin angin :

4 POINT 4
Turbin Angin
Sesuai susunan dan fungsi dari beberapa komponen penting dalam turbin pembangkit listrik tersebut, maka dapat
diuraikan tugas dan fungsinya masing-masing.
1. Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas angin yang menghembus
menyebabkan turbin tersebut berputar.
2. Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor Tower (Menara): Menara bisa dibuat dari pipa baja, beton,
ataupun rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan seiring dengan bertambahnya ketinggian, maka
makin tinggi menara makin besar tenaga angin yang didapat.
3. Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan kecepatan rotor yang dikehendaki.
Tergantung kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu kencang.
4. Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan bantuan tenaga listrik atau hidrolik
untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
5. Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
6. Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi sekitar 1000-1800 rpm. Ini merupakan
tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator listrik.
7. Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang disebut alternator arus bolak-balik.

4 POINT 4
Turbin Angin
8. Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25 km/jam,
dan kemudian mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90 km/jam. Hal ini
dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat merusakkannya.
9. Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat pengontrol.
10. Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang memutar arah
turbin disesuaikan dengan arah angin.
11. Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gearbox, poros putaran
tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
12. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk menggerakkan generator.
13. Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang menghadap
angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tak memerlukan alat ini.
14. Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.
15. Tower (Menara).

4 POINT 4
Turbin Angin

Jenis Turbin Angin

1 Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) / Horizontal Axis


Wind Turbin (HAWT

Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) / Vertical Axis Wind


2
Turbin (VAWT)

4 POINT 4
Turbin Angin
1. Turbin Angin Sumbu Horizontal Turbin angin sumbu horizontal (TASH)
Memiliki poros rotor utama dan generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan
oleh sebuah baling-baling angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar
pada umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian
besar memiliki sebuah gear box yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat
berputar. Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di belakangnya, turbin biasanya diarahkan
melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju
menara oleh angin berkecepatan tinggi. Turbin angin sumbu horizontal dapat dilihat pada gambar 2.2
berikut

4 POINT 4
Turbin Angin

a. Kelebihan TASH
Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat
yang memiliki geseran angin, perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang
jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap
sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
b. Kelemahan TASH
1. Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit diangkut.
Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan turbin angin.
2. TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para
operator yang trampil.
3. Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox, dan
generator.
4. TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.
5. Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu penampilan
landscape/Pemandangan.
6. TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir ke arah angin.

4 POINT 4
2. Turbin Angin Sumbu Vertikal
Turbin Angin
Turbin angin sumbu vertikal memiliki bilah yang memanjang dari atas ke bawah. Turbin angin jenis ini
yang paling umum adalah turbin angin Darrieus, dinamai sesuai dengan nama insinyur Perancis Georges
Darrieus yang desainnya dipatenkan pada tahun 1931. Jenis turbin angin vertikal biasanya berdiri
setinggi 100 meter dengan lebar 50 kaki. Turbin angin sumbu vertikal dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut.

4 POINT 4
Turbin Angin
a. Kelebihan TASV
1. Tidak membutuhkan struktur menara yang besar. Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak
dibutuhkan mekanisme yaw.
2. Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan bagian-bagiannya yang
bergerak jadi lebih mudah.
3. TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang terlihat secara melintang)
yang lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari mengurangi drag pada tekanan
yang rendah dan tinggi.
4. Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak atau empat persegi
panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar untuk diameter tertentu daripada wilayah tiupan
berbentuk lingkarannya TASH.
5. TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah daripada TASH. Biasanya TASV mulai
menghasilkan listrik pada 10km/jam (6 m.p.h.)
6. TASV biasanya memiliki tip speed ratio (perbandingan antara kecepatan putaran dari ujung sebuah
bilah dengan laju sebenarnya angin) yang lebih rendah sehingga lebih kecil kemungkinannya rusak di
saat angin berhembus sangat kencang.
7. TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana struktur yang lebih tinggi dilarang dibangun.
4 POINT 4 TASV
Turbin Angin

b. Kekurangan TASV
1. Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH karena drag tambahan
yang dimilikinya saat kincir berputar.
2. TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang di elevasi yang lebih
tinggi.
3. Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan membutuhkan energi untuk mulai
berputar.
4. Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan
dasar karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan. Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan
meningkatkan daya dorong ke bawah saat angin bertiup.

4 POINT 4
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga
Angin

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga
Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir
angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar
rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi
Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Turbin angin adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen lainnya dinamakan
komponen penyeimbang sistem/ balance of system (BOS) dan ada beberapa jenis tergantung kepada jenis
sistem yang diinstalasi.

5 POINT 5
Tiga jenis sistem energi angin yang utama bisa dibedakan
yaitu :
1. Sistem yang Terhubung ke jaringan PLN, Jika jaringan 2. Off grid atau sistem berdiri sendiri
PLN sudah ada di daerah tersebut, maka sistem energi angin Sistem tersebut bisa beroperasi tanpa topangan eksterior; sangat
bisa dihubungkan ke jaringan tersebut. Rangkaian Sistem sesuai untuk penggunaan di daerah terpencil. Rangkain system off
yang Terhubung ke jaringan PLN dapat dilihat pada gambar grid dapat dlihat pada gambar berikut.

berikut.

3. Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin


Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin sebaiknya digunakan dengan
sumber-sumber energi lainnya (PV, generator diesel). Ini bisa
meningkatkan produksi energi listrik dari sistem ini dan
menurunkan resiko kekurangan energi. Rangkain sistem hybrid
dapat dilihat pada Gambar berikut.

5 POINT 5
Perkembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Angin di Indonesia dan Dunia
Pada saat ini, sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian yang cukup besar
sebagai sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah lingkungan serta kelebihan-kelebihan lain yang
telah disebutkan sebelumnya di atas. Turbin angin skala kecil mempunyai peranan penting terutama bagi
daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik. Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan
energi terbaru yang paling berkembang saat ini
Berdasarkan laporan tengah tahun 2012 The World Wind Energy Association (WWEA), total
kapasitas pembangkit listrik tenaga angin diseluruh dunia telah mencapai 254.000 MW atau 254 GW. Jumlah
tersebut sudah merupakan penambahan 16.546 MW selama enam bulan pertama tahun 2012. Hal ini
menunjukkan 10 % lebih sedikit jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011, yaitu terdapat
penambahan 18.405 MW.

6 POINT 6
KESIMPULAN
1. Sejarah peggunaan energi angin adalah, energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Sejak
zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000 tahun yang lalu, orang Mesir kuno
menggunakan angin untuk berlayar kapal di Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir angin
untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Kekurangan minyak pada 1970-an mengubah gambaran
mengenai energi untuk negara dan dunia. Ini menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternative baru,
membuka jalan bagi masuknya kembali kincir angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980-an energi
angin menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena kebijakan negara yang mendorong sumber
energi terbarukan. Dukungan untuk pembangunan angin telah menyebar ke negara lain
2. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai
sumber energi untuk menghasilkan energi listrik
3. Proses terbentuknya energi angin adalah, karena adanya angin. Angin disebabkan oleh pemanasan sinar
matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi
ringan dan bergerak naik ke atas,

7 POINT 7
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai