Kelompok 4

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

DEDEK KURNIAWAN 222213012

FENTI ANGERA PUTRI 222213020


Kelompok 4 LISA 222213025SERI
WAHYUNI 222213038
TARSIUS SIRA 222213044
YUSUF RAHMAN HAKIM 2222213049
ZUHERMI NARDIYATI 222213050
PROSES KEPERAWATAN
PADA INDIVIDU DAN
KELOMPOK KHUSUS
LANSIA
Pengkajian Keperawatan
lingkup pengkajian keperawatan pada
lansia
1. Anamnesa
Pengkajian keperawatan adalah Salah satu keterampilan yang
tahap awal dari proses keperawatan paling penting saat berhadapan
dan merupakan suatu proses yang dengan klien, apabila klien lansia
sistematis dalam pengumpulan data adalah kemampuan anamnesis dan
dari berbagai sumber data untuk melakukan pemeriksaan fisik.
mengevaluasi dan mengidentifikasi Ketidakmampuan dalam mencari
status kesehatan klien. Pengkajian ini informasi ketika menganamnesis klien
membuat kita tidak bisa menentukan
dengan tujuan menentukan
pemeriksaan fisik yang diperlukan
kemampuan klien untuk memeliharan untuk menegakkan kebutuhan atau
diri sendiri, melengkapi dasar-dasar diagnosis keperaatan secara tepat.
rencana keperaatan individu, a. Identitas klien
membantu menghindarkan bentuk dan Sebelum memulai anamnesis,
pandangan klien, dan memberi aktu pastikan bahwa identitasnya sesuai
kepada klien untuk menjawab. denfan catatn medis, guna
Perawat perlu melakukan menghindari kesalahan yang
berakibat fatal, karena melakukan
pengkajian secara lengkap dan
tindakan kepada orang yang salah.
menyeluruh dalam memberikan asuhan Perawat hendaknya memperkenalkan
keperawatan pada lansia diri, sehingga terbentuk hubungan
(comprehensive geriatric assessment ). yang baik dan saling percaya yang
Pengkajian tersebut meliputi akan mendasari hubungan terapeutik
pengkajian biopsikososial, pengkajian selanjutnya antara perawat dank lien
c. Pendamping
Hadirkan pendamping klien, hal ini
dibutuhkan untuk menghindari hal-hal
yang mungkin kurang baik untuk klien dan 3. Sosial Ekonomi
juga untuk perawat ketika klien berlainan Pengkajian fungsi sosial ini lebih di
jenis kelamin. Selain itu, pendamping klien tekankan pada hubungan lansia dengan
juga bisa membantu memperjelas keluarga sebagai peran sentralnya dan
informasi yang dibutuhkan, terutama klien informasi tentang pendukung. Hal ini
lansia yang susah diajak berkomunikasi penting dilakukan karena perawatan
jangka panjang membutuhkan dukungan
d. Aseptic dan desinfektan fisik dan emosional keluarga.
Tangan perawat adalah perantara penularan
kuman dari satu klien ke klien yang lain.
Untuk itu, sebaiknya perawat mencuci
tangan sebelum atau sesudah memeriksa 4. Spiritual
pasien agar tidak terjadi infeksi silang (cross Spiritualis adalah keyakinan hubungan
infection). dalam hubungan nya dengan Yang Maha
Kuasa dan Maha pencipta. Kebutuhan
2. Pemeriksaan Fisik spiritual adalah harmonisasi kehidupan.
Pengumpulaan data dengan pemeriksaan Dimensi ini termasuk menemukan arti,
fisik : tujuan, menderita dan kematian
Pemeriksanaan dilakukan dengan cara kebutuhan akan tuhan.
inspeksi, palpilasi, perkusi, dan auskultasi
untuk mengetahui perubahan sistem
tubuh.
Masalah Keperawatan Lansia
Diagnosis Keperawatan merupakan b. Diagnosis keperawatan risiko atau risiko
kesimpulan yang ditarik dari data yang tinggi
dikumpukan tentang lansia, yang Adalah clinical judgment yang
berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan kerentanan lansia sebagai
menggambarkan masalah lansia, dan individu, keluarga, kelompok dan komunitas
penarikan kesimpulan ini dapat dibantu yang memungkinkan berkembangnya suatu
oleh perawat. Diagnosis keperawatan respon yang tidak diinginkan klien terhadap
adalah tahap kedua dari proses kondisi kesehatan/proses kehidupannya.
keperawatan setelah dilakukannya
pengakajian keperawatan. c. Diagnosis keperawatan promosi
Diagnosis keperawatan adalah “ kesehatan
Clinical Judgment” yang berfokus pada Adalah Clinical judgement yang
respon manusia terhadap kondisi menggambarkan motivasi dan keinginan
kesehatan atau proses kehidupan atau untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kerentanan (vulnerability) baik pada untuk mengaktualisasikan potensi kesehatan
individu, keluarga, kelompok atau pada individu, keluarga, kelompok atau
komunitas (NANDA, 2015-2017). komunitas. Respon dinyatakan dengan
Berdasarkan pengertian tersebut, kesiapan meningkatkan perilaku kesehatan
pengertian dari diagnosis keperawatan yang spesifik dan dapat digunakan pada
gerontik adalah keputusan klinis yang seluruh status kesehatan.
berfokus pada respon lansia terhadap 5
kondisi kesehatan atau kerentanan d. Diagnosis keperawatan sindrom
Rencana Keperawatan
Perencanaan disini berhubungan dengan perencanaan tujuan dan perencanaan
tindakan ( intervensi ). Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam
pemecahan masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang
akan dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari
semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).
1) Perencanaan tujuan beserta kriterianya
Tujuan keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang
dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat. Pedoman
penulisan kriteria hasil dengan akronim SMART yaitu Menurut Dermawan (2012):
a. Specific
b. Measureable
c. Achievable
d. Realistic
e. Time

2) Perencanaan intervensi
Tindakan atau intervensi keperawatan menurut Doenges,dkk ( 2008 ) adalah,
preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan tindakan yang
harus dilakukan perawat.
6
Implementasi Keperawatan.
Pelaksanaan tindakan merupakan langkah keempat dalam tahap proses
keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan), strategi ini terdapat dalam rencana tindakan keperawatan. Tahap
ini perawat harus mengetahui berbagai hal, diantaranya bahaya-bahaya fisik dan
pelindungan pada lansia, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur
tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari lansia dan memahami tingkat
perkembangan lansia. Pelaksanaan tindakan gerontik diarahkan untuk
Pedoman implementasi
mengoptimalkan kondisikeperawatan Pedoman
lansia agar mampu implementasi
mandiri dan produktif.
keperawatan menurut sebagai berikut:
1. Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan
setelah memvalidasirencana.
2. Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan
dengan kompeten danefisien di lingkungan yang sesuai.
3. Keamanan fisik dan psikologis pasien dilindungi
4. Dokumentasi tindakan dan respon pasien dicantumkan dalam
catatan perawatankesehatan dan rencana asuhan.

7
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan rangkaian dari proses keperawatan sehingga untuk dapat


melakukan evaluasi perlu melihat langkahlangkah proses keperawatan sejak
pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, dan implementasi.
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah penilaian terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan atau dilakukan dan mengetahui apakah
tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang telah ditetapkan.

Dalam evaluasi memiliki tahap untuk menerapkannya, yaitu :


1. Kriteria
2. Teknik evaluasi
3. Langkah-langkah evaluasi
4. Beberapa hal yang ada dalam evaluasi
5. Evaluasi pencapaian tujuan
6. Mengukur pencapaian tujuan

8
Dokumentasi Keperawatan
1. Pengertian Dokumentasi pengkajian 3. Jenis dokumkentasi pengkajian
Dokumentasi pengkajian keperawatan Dalam melaksanakan dokumentasi
merupakan catatan tentang hasil pengkajian pada tahap pengkajian perlu
yang dilaksanakan untuk mengumpulkan diketahui bahwa jenis dokumentasi
informasi dari pasien,membuat data dasar kepertawatan meliputi:
tentang pasien dan membuat data tentang a. Dokumentasi pada saat
respon kesehatan pasien,pengkajian yang pengkajian awal ( anitial
komprehentif atau meyeluruh sistematis assessment )
yangblogis akan mengarah dan mendukung b. Dokumentasi pengkajian lanjut
pada identifikasi masalah masalah (ongoing assessment )
pasien .masalah masalah ini dengan
mengguankan data pengkajian sebagai dasar 4. Jenis data pada pengkajian
formulasi yang dinyatakan sebagai diagnosa Dalam pengkajian keperawatan
keperawatan. terdapat jenis data yang diperoleh
yaitu :
2. Tujuan c. Data subjektif
Metode dokumentasi dalam pengkajian d. Data objektif
keperawatan bertujuan untuk :
a. Mengumpulkn,mengoganisir,dan mencatat 5. Metode memperoleh data
data yang menjelaskan respon manusia yang Untuk memperoleh data pada tahap
mempengaruhi pola pola kesehatan pasien. pengkajian metode yang dapat
6. Mengidentifikasi format atau lembar yang digunakan untuk
pengkajian keperawatan
Sebelum berlatih mendokumentasikan tahap mpengkajian ada
beberapa format yang disediakan antara lain format catatan
masuk ,format data dasar ,flow sheet,dan format data
fungsional pada saat pembuatan modulm teori saudara
mempelajari tentang tahapan pengkajian yang meliputi
identitas klien,riwayat keperwatan ,pengkajian fisik,data
penunjang dan pentalaksaan medis.
Format yang akan digunakan untuk mendokumentasikan
pengkajian keperawatan seperti :
1. Format catatan masuk
2. Format data dasar
3. Flow shett
4. Format data fungsional.

10
thank you

Anda mungkin juga menyukai