Kie

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

KOMUNIKASI, INFORMASI,

EDUKASI

Dewi Sari Mulia


Latar Belakang
KEPMENKES RI No.73/Menkes/SK/IX/2016
Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek

Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien

Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain

Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan,


ketrampilan dan prilaku

Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling (KIE)


PELAYANAN

Penyerahan Obat

KIE
TUJUAN

Memberikan informasi obat dengan tepat,


obyektif dan lengkap dari sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan, baik secara
aktif maupun pasif demi tercapainya
pengobatan rasional.
PENGGUNAAN OBAT
DOKTER YANG RASIONAL FARMASIS

KEPATUHAN PASIEN

TERCAPAI TUJUAN TERAPI

Kualitas hidup meningkat 5


PENYEBAB KETIDAKPATUHAN

• Faktor Penyakit
• Faktor Terapi
• Faktor Pasien
• Faktor Komunikasi.

6
Faktor Penyakit
• Keparahan atau stadium penyakit
Orang yang merasa sudah lebih baik
kondisinya tidak mau meneruskan
pengobatan
• Lamanya terapi berlangsung
Semakin lama pengobatan yang sudah
dijalani, tingkat kepatuhan semakin
rendah.
7
Faktor Terapi
• Regimen pengobatan yang kompleks (jumlah
obat maupun jadwal penggunaan)
• Kesulitan dalam penggunaan obat
Contoh: kesulitan menelan obat karena
ukuran tablet yang besar
• Efek samping yang ditimbulkan
Contoh: mengantuk, mual, muntah, konstipasi
• Rutinitas sehari – hari yang tidak sesuai
dengan jadwal penggunaan obat.
8
Faktor Pasien
• Merasa kurang pemahaman mengenai
keseriusan dari penyakit dan hasil yang didapat
jika tidak diobati
• Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak
begitu efektif
• Motivasi ingin sembuh
• Kepribadian/perilaku
• Dukungan lingkungan sekitar/keluarga
• Sosio-demografi pasien: umur, tingkat
pendidikan, pekerjaan. 9
Faktor Komunikasi
• Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang
pengobatannya
• Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk
mengubah gaya hidupnya
• Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan
tenaga kesehatan

10
RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN
DALAM PENGGUNAAN OBAT

1. Kegagalan terapi
2. Meningkatkan biaya perawatan
3. Memerlukan perawatan
tambahan
4. Resiko terhadap toksisitas obat
5. Kekambuhan penyakit

11
KOMUNIKASI
• Memberi informasi yang ditunjukkan dengan
adanya diskusi timbal balik dan pertukaran
opini.
Komunikasi dalam Praktek Farmasi
Proses komunikasi antara farmasis dengan
pasien menjalankan dua fungsi utama:
1) Menetapkan hubungan tentang
farmasis dan pasien
2) Memberikan pertukaran informasi
yang dibutuhkan untuk menilai kondisi
kesehatan pasien, mencapai keputusan
dalam rencana pengobatan,
implementasi rencana pengobatan
dan mengevaluasi dampak pengobatan
terhadap kualitas hidup pasien.
• Komunikasi antar farmasis dan pasien berbeda
dari komunikasi dengan teman. Komunikasi
profesional dengan pasien adalah alat untuk
menjamin hubungan pengobatan agar farmasis
efektif memberikan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan harus diatas segala-
galanya. Pengetahuan farmasis yang unik dan
tanggung jawab khusus pada masyarakat harus
mampu menjamin efektifnya komunikasi dengan
pasien.
INFORMASI
• Memberi data mengenai obat-obatan yang
independen, akurat, komprehensif, terkini,
oleh Farmasis kepada pasien, masyarakat,
maupun tenaga kesehatan lain.
INFORMASI
• Zat aktif dalam sediaan yang diberikan
• Efek terapi
• Aturan dosis, cara pakai, jumlah, frekuensi, lama
pemakian
• Efek samping obat
• Kontra indikasi
• Alternatif pengobatan selain obat yang diberikan
• Anjuran khusus, harus habis, ac, pc, dc
• Cara penyimpanan
• Harga
INFORMASI OBAT
• Obatnya apa
• Kegunaan obat untuk mengobat apa
• Bagaimana cara menggunakan
• Efek samping yang mungkin timbul
• Informasi khusus hal yang perlu diperhatikan
• Bila lupa makan obat bagaimana cara mengatasinya:
obat KB, Antibiotik
• Informasi yang relevan: penggunaan obat tetes,
suppo, inhaler
• Kapan hasil pengobatan dapat diharapkan
• Berapa lama penggunaan obat
• Cara penyimpanan
EDUKASI
• Suatu kegiatan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan dengan tujuan
menimbulkan perubahan sikap dan perilaku
dalam hal – hal yang berkaitan.
• Pemberian dan pengembangan informasi
untuk memberikan keterampilan dan
pengetahuan.
TUJUAN EDUKASI
• Memberikan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan spesifik setiap pasien.
 Farmasis harus memastikan berapa banyak
yang sudah diketahui pasien tentang
pengobatan.
 Apakah pasien mempunyai pandangan yang
salah tentang pengobatan.
• Memberikan keterampilan dan teknik yang
dibutuhkan pasien untuk mengoptimalkan terapi
yang diresepkan bagi pasien tersebut.
19
• Menyajikan informasi dan arahan dengan
menggunakan metode edukasi yang cocok
untuk pasien tertentu dan dengan kondisi
tertentu.
• Mengedukasi tenaga profesional kesehatan
lain tentang hal – hal yang berhubungan
dengan obat.
KEMAMPUAN FARMASIS
• Dapat memberikan informasi yang betul
obyektif, akurat dan netral
• Menelaah secara kritis berbagai sumber
informasi (iklan)
• Selalu mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
• Mengenal penyakit dan cara
pengobatannya
CARA FARMASIS MENINGKATKAN SIKAP SAAT
KIE

• Menggunakan pesan secara non-verbal


• Percaya diri
• Belajar terus menerus
• Dapat menyakinkan
• Dapat membujuk
• Tegas
• Mengikuti teknologi baru
KOMPONEN PESAN NONVERBAL
• Tatapan muka
• Ekspresi wajah
• Gerak isyarat
• Cara berdiri/sikap tubuh
• Perilaku
• Jarak
• Umur, kelamin
• Latar belakang budaya, etnik
• Nada suara
• Naik turun suara
• Cara berpkaian
SELF MEDICATION/SWAMEDIKASI
• Swamedikasi biasanya dilakukan untuk
mengatasi keluhan dan penyakit ringan yang
banyak dialami masyarakat, seperti demam,
nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag,
kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain.
Yang perlu diperhatikan dalam swamedikasi

• Apabila gejala tidak membaik atau tdk sembuh


dlm waktu tiga hari, segera kunjungi dokter
untuk mendapat penanganan yg lebih baik
• Bila muncul gejala sesak napas, kulit
kemerahan, gatal, bengkak di bagian tertentu,
mual dan muntah, kemungkinan telah terjadi
gejala efek samping obat atau reaksi alergi
terhdp obat yg diminum
• Segera hentikan pengobatan dan kunjungi
dokter untk mendapatkan penanganan medis
Tips Swamedikasi
• Baca dan cermati secara teliti informasi yg tertera pada
kemasan atau brosur yg disiapkan di dlm kemasan
sepert:
 Komposisi zat aktif
 Indikasi
 Kontra indikasi
 Efek samping
 Interaksi obat
 Dosis
 Cara penggunaan
CARA PENGGUNAAN OBAT
• Penggunaan obat tdk untk pemakaian secara
terus menerus
• Gunakan obat sesuai dgn anjuran yg tertera
pada etiket atau brosur
• Bila obat yg digunakan menimbulkan hal yg
tdk diinginkan, hentikan penggunaan
• Hindari menggunakan obat orang lain
walaupun gejala penyakit sama
Cara Penggunaan Obat dengan Tepat
• Minum obat sesuai waktunya
• Sesuaikan obat dengan kondisi pasien apabila hamil
atau menyusui
• Gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya
• Pengunaan obat swamedikasi hanya untk jangak
pendek (3 -7 hari)
• Perhatikan aturan pemakaian obat, frekuensi
pemakaian, obat digunakan sebelum atau sesudah
makan
• Perhatikan makanan, minuman atau obat lain yg harus
dihindari ketika mengkonsumsi obat tsb
• Perhatikan penyimpanan obat
SELF MEDICATION
(LINDOCARRF)
• Location -- lokasi
• Intensity -- berat ringan
• Nature -- tipe/ macam
• Duration -- durasi/ lama serangan
• Occurrence -- kejadian kapan
• Concomitance -- gejala lain yang menyertai
• Aggravating -- yang memberatkan keluhan
• Radiating -- penyebaran
• Relieving -- yang meringankan keluhan
• Frequency -- berapa kali per hari/ perjam
SELF MEDICATION
SELF MEDICATION
(WWHAM)
• W – who is it for ?
• W – what are the symptoms ?
• H – how long have the symptoms ?
• A – actions taken so far ?
• M – medications they are taking ?
Beberapa pasien menginginkan farmasis untuk
memilihkan obat bagi mereka, akan tetapi ada pula
yang langsung minta dilayani dengan menyebut
nama obat. Jika pasien menginginkan merek obat
tertentu dan pasien pernah menggunakannya,
pastikan bahwa pasien sudah mengetahui informasi
penting yang harus diketahui, serta tanyakan
apakah pasien memerlukan informasi lebih lanjut
tentang obat tersebut. Sebaliknya bila pasien masih
mau mencoba obat yang mereka inginkan untuk
pertama kali maka gali informasi darimana pasien
mengetahui obat tersebut dan selanjutnya gunakan
tahapan bertanya seperti di atas.
KASUS

BATUK PILEK
ANAK USIA 2 TAHUN
PEDOMAN PERTANYAAN
• Intensity (berat ringan)
– Apakah batuknya keras sampai melengking
– Apakah hidungnya tersumbat
– Apakah demam meriang atau panas tinggi sampai mengigil
• Nature (tipe)
– Batuknya berdahak atau kering
– Rasa sakit di tenggorokan atau didahului rasa gatal
– Pilek dengan ingus jernih, kental, berwarna
– Apakah demamnya naik turun atau tetap
PEDOMAN PERTANYAAN
• Duration (lama serangan)
– Berapa lama setiap kali serangan
• Occurrence (kejadian kapan)
– Sejak kapanmenderita batuk/ pilek/ demam
• Concomitance (gejala penyakit lain yang menyertai)
– Apakah ada sesak nafas
– Apakah nafas berbunyi
– Apakah cuping hidung kembang kempis
– Apabila batuk berdahak, apakah campur darah atau hijau
PEDOMAN PERTANYAAN
• Aggravating (yang memberatkan keluhan)
Apakah batuk, pilek akan bertambah bila di
tempat dingin, kena debu, bangun tidur?
• Frequency
Batuknya sering apa jarang?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai