Abstrakct: This research tries to offer a solution to face the challenges of Islamic banks nowada... more Abstrakct: This research tries to offer a solution to face the challenges of Islamic banks nowadays. It is known that Islamic banking in Indonesia was reached twentieth age, but has only 5 % from total market share in Indonesia. This is a contradiction to the fact that Indonesia is a largest muslim country in the world. This problem is related to some factors. First, muslim's rationality in economic, which doesn't consider halal or haram to pursue the material wealth. Second, their lack of understanding of Islamic bank. Third, there is no support from Islamic institution. Fourth, Islamic banks in Indonesia operate in mix economic system which has lack of regulation, because system of control is mixed with the conventional banks. Therefore, it is necessary to formulate the strategy of Islamic banks development to face the competition with the conventional. It is directed to the development of business competency comprehensively referring to the strength and weaknesses analysis of Islamic banks in Indonesia, such as new imaging program, expansion of market share program, development product program, service enhancement program and open and universal communication program. Abstrak: Makalah ini berusaha memberi tawaran dalam menghadapi tantangan perkembangan perbankan syariah saat ini. Sebagaimana diketahui, Perbankan syariah di Indonesia telah memasuki usia ke dua puluh tahun, namun dari sisi pangsa pasar masih relatif kecil (kurang dari 5%). Kondisi ini tentu kontradiktif, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam. Lambannya bank syariah meningkatkan pangsa pasar tidak dapat dilepaskan dari beberapa hal. Pertama, rasionalitas pemeluk Islam dalam berekonomi, di mana pengejaran keuntungan materi tidak terlalu mempertimbangkan persoalan halal haramnya riba. Kedua, pemahaman masyarakat akan bank syariah masih rendah. Ketiga, belum adanya dukungan bulat dari institusi keagamaan. Keempat, bank syariah di Indonesia, menghadapi tantangan di mana bank beroperasi dalam sistem ekonomi campuran yang kurang didukung regulasi karena pengawasannya masih menyatu dengan bank konvensional. Untuk itu, diperlukan strategi pengembangan perbankan syariah dalam menghadapi persaingan perbankan konvensional. Strategi tersebut diarahkan untuk meningkatkan kompetensi usaha secara komprehensif dengan mengacu pada analisis kekuatan dan kelemahan perbankan syariah di Indonesia, seperti: Program Pencitraan Baru, Program Pengembangan Segmen Pasar, Program pengembangan produk, Program peningkatan pelayanan and Program komunikasi yang universal dan terbuka. Kata kunci: Tantangan,Strategi,Perbankan syariah, A. PENDAHULUAN Pada dua dekade terakhir ini perkembangan lembaga keuangan Islam menunjukkan kecenderungan yang menggembirakan. Perbankan syariah tumbuh dengan pesat, Jumlah bank syariah dan kantornya yang pada tahun 2005 masih 550 kantor pada akhir akhir tahun 2012 sudah mencapai 2.663 kantor. Hal ini menunjukkan bahwa selama 7 tahun kantor bank tumbuh 485% atau rata-rata pertahun tumbuh 69%. Demikian pula dengan pertumbuhan aset pada tahun 2008, aset perbankan syariah masih sebesar Rp. 49,6 triliyun, pada akhir tahun 2012 sudah mencapai Rp. 195 triliyun, artinya aset tumbuh selama 5 tahun sebesar 394% atau pertumbuhan pertahun 56%.1 Penghimpunan dana masyarakat terbesar dalam bentuk deposito yaitu Rp 78,5 triliyun (58,39%) diikuti oleh Tabungan sebesar Rp. 40,84 triliyun (30,38%) dan Giro sebesar Rp. 15,09 triliyun (11,22%). Penyaluran dana masih didominasi piutang Murabahah sebesar Rp. 80,95 triliyun (59,71%) diikuti pembiayaan Musyarakah yang sebesar Rp. 25,21 triliyun (18,59%) dan pembiayaan Mudhorobah sebesar Rp. 11,44 triliyun (8,44%) dan piutang Qardh sebesar Rp. 11,19 triliyun (8,25%). Perbankan syariah tetap berkomitmen untuk menggerakkan sektor riil dan mengoptimalkan pencapaian tersebut. Pembiayaan sebagai upaya lembaga finansial dalam menggerakkan sektor riil telah mendapat perhatian tinggi dari perbankan syariah. Sebesar 80,85% dari total penyaluran dana
Abstrak : reksadana adalah sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.... more Abstrak : reksadana adalah sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Pada perkembangannya, reksadana mulai menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan strategi bisnisnya. Perbedaan mendasar antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional terletak pada kebijakan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja reksadana syariah dan reksadana konvensional. dalam penelitian ini adalah reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi yang mengelola kedua sub kategori reksadana syariah dan konvensional jenis saham. Metode analisis yang digunakan adalah metode komparatif dan uji beda rata-rata dengan menggunakan metode independent sample t-test, dengan program SPSS dan metode Sharpe untuk menentukan peringkat reksadana saham terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reksadana saham konvensional lebih unggul dibandingkan kinerja reksadana saham syariah berdasarkan metode sharpe rv/s sebesar 11.900 Kata kunci : Reksadana, investasi, strategi Abstract : mutual funds are a colection of money that is kept together for an interest its depelopment, mutual funds begin to apply sharia principles in carrying out their business strategies. In this study, mutual funds are managed by investment manages who manage both sub-categories of sharia mutual funds and convention types of stock, the analysis method used is the converativr method and the average difference test using the independent sample test method, with the SPSS program with the sharpe method to determine best stock mutual funds ratings, the result showed that the performance of conventional stock mutual funds was superior to syariah stock mutual funds based on the sharpe rv/s method of 11.900
Abstrakct: This research tries to offer a solution to face the challenges of Islamic banks nowada... more Abstrakct: This research tries to offer a solution to face the challenges of Islamic banks nowadays. It is known that Islamic banking in Indonesia was reached twentieth age, but has only 5 % from total market share in Indonesia. This is a contradiction to the fact that Indonesia is a largest muslim country in the world. This problem is related to some factors. First, muslim's rationality in economic, which doesn't consider halal or haram to pursue the material wealth. Second, their lack of understanding of Islamic bank. Third, there is no support from Islamic institution. Fourth, Islamic banks in Indonesia operate in mix economic system which has lack of regulation, because system of control is mixed with the conventional banks. Therefore, it is necessary to formulate the strategy of Islamic banks development to face the competition with the conventional. It is directed to the development of business competency comprehensively referring to the strength and weaknesses analysis of Islamic banks in Indonesia, such as new imaging program, expansion of market share program, development product program, service enhancement program and open and universal communication program. Abstrak: Makalah ini berusaha memberi tawaran dalam menghadapi tantangan perkembangan perbankan syariah saat ini. Sebagaimana diketahui, Perbankan syariah di Indonesia telah memasuki usia ke dua puluh tahun, namun dari sisi pangsa pasar masih relatif kecil (kurang dari 5%). Kondisi ini tentu kontradiktif, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam. Lambannya bank syariah meningkatkan pangsa pasar tidak dapat dilepaskan dari beberapa hal. Pertama, rasionalitas pemeluk Islam dalam berekonomi, di mana pengejaran keuntungan materi tidak terlalu mempertimbangkan persoalan halal haramnya riba. Kedua, pemahaman masyarakat akan bank syariah masih rendah. Ketiga, belum adanya dukungan bulat dari institusi keagamaan. Keempat, bank syariah di Indonesia, menghadapi tantangan di mana bank beroperasi dalam sistem ekonomi campuran yang kurang didukung regulasi karena pengawasannya masih menyatu dengan bank konvensional. Untuk itu, diperlukan strategi pengembangan perbankan syariah dalam menghadapi persaingan perbankan konvensional. Strategi tersebut diarahkan untuk meningkatkan kompetensi usaha secara komprehensif dengan mengacu pada analisis kekuatan dan kelemahan perbankan syariah di Indonesia, seperti: Program Pencitraan Baru, Program Pengembangan Segmen Pasar, Program pengembangan produk, Program peningkatan pelayanan and Program komunikasi yang universal dan terbuka. Kata kunci: Tantangan,Strategi,Perbankan syariah, A. PENDAHULUAN Pada dua dekade terakhir ini perkembangan lembaga keuangan Islam menunjukkan kecenderungan yang menggembirakan. Perbankan syariah tumbuh dengan pesat, Jumlah bank syariah dan kantornya yang pada tahun 2005 masih 550 kantor pada akhir akhir tahun 2012 sudah mencapai 2.663 kantor. Hal ini menunjukkan bahwa selama 7 tahun kantor bank tumbuh 485% atau rata-rata pertahun tumbuh 69%. Demikian pula dengan pertumbuhan aset pada tahun 2008, aset perbankan syariah masih sebesar Rp. 49,6 triliyun, pada akhir tahun 2012 sudah mencapai Rp. 195 triliyun, artinya aset tumbuh selama 5 tahun sebesar 394% atau pertumbuhan pertahun 56%.1 Penghimpunan dana masyarakat terbesar dalam bentuk deposito yaitu Rp 78,5 triliyun (58,39%) diikuti oleh Tabungan sebesar Rp. 40,84 triliyun (30,38%) dan Giro sebesar Rp. 15,09 triliyun (11,22%). Penyaluran dana masih didominasi piutang Murabahah sebesar Rp. 80,95 triliyun (59,71%) diikuti pembiayaan Musyarakah yang sebesar Rp. 25,21 triliyun (18,59%) dan pembiayaan Mudhorobah sebesar Rp. 11,44 triliyun (8,44%) dan piutang Qardh sebesar Rp. 11,19 triliyun (8,25%). Perbankan syariah tetap berkomitmen untuk menggerakkan sektor riil dan mengoptimalkan pencapaian tersebut. Pembiayaan sebagai upaya lembaga finansial dalam menggerakkan sektor riil telah mendapat perhatian tinggi dari perbankan syariah. Sebesar 80,85% dari total penyaluran dana
Abstrak : reksadana adalah sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.... more Abstrak : reksadana adalah sebagai kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Pada perkembangannya, reksadana mulai menerapkan prinsip syariah dalam menjalankan strategi bisnisnya. Perbedaan mendasar antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional terletak pada kebijakan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara kinerja reksadana syariah dan reksadana konvensional. dalam penelitian ini adalah reksadana yang dikelola oleh Manajer Investasi yang mengelola kedua sub kategori reksadana syariah dan konvensional jenis saham. Metode analisis yang digunakan adalah metode komparatif dan uji beda rata-rata dengan menggunakan metode independent sample t-test, dengan program SPSS dan metode Sharpe untuk menentukan peringkat reksadana saham terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reksadana saham konvensional lebih unggul dibandingkan kinerja reksadana saham syariah berdasarkan metode sharpe rv/s sebesar 11.900 Kata kunci : Reksadana, investasi, strategi Abstract : mutual funds are a colection of money that is kept together for an interest its depelopment, mutual funds begin to apply sharia principles in carrying out their business strategies. In this study, mutual funds are managed by investment manages who manage both sub-categories of sharia mutual funds and convention types of stock, the analysis method used is the converativr method and the average difference test using the independent sample test method, with the SPSS program with the sharpe method to determine best stock mutual funds ratings, the result showed that the performance of conventional stock mutual funds was superior to syariah stock mutual funds based on the sharpe rv/s method of 11.900
Uploads
Drafts by AnNisa Devi