Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang perairan Indonesia yang berfungsi seba... more Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang perairan Indonesia yang berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke kawasan Timur Indonesia termasuk Provinsi Jawa Timur. Kegiatan melapisi badan kapal menggunakan cat anti karat dan cat antifouling yang diduga dapat menjadi sumber pencemar di perairan pelabuhan Tanjung Perak. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengukur parameter dasar perairan berupa suhu, pH, salinitas serta konsentrasi bahan anorganik perairan berupa logam berat Cu dan Pb terlarut yang mana hasil pengukurannya dibandingkan dengan nilai baku mutu perairan laut sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 pada Lampiran 1. Lima stasiun ditetapkan untuk pengambilan contoh air dengan menggunakan metode purposive sampling yang diambil pada kedalaman ±10 cm dari permukaan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi parameter dasar antara lain suhu rata-rata sebesar 28ºC; pH rata-rata sebesar 7,2; dan salinitas rata-rata sebesar 26,1. Konsentrasi bahan anorganik Cu terlarut menunjukkan tt (tidak terdeteksi) yang berarti bahwa kadarnya berada di bawah limit deteksi AAS (MDL≤0,0209 mg/L) dan logam berat Pb terlarut menunjukkan tt (tidak terdeteksi) yang berarti bahwa kadarnya berada di bawah limit deteksi AAS (MDL≤0,0044 mg/L).
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang perairan Indonesia yang berfungsi seba... more Pelabuhan Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang perairan Indonesia yang berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke kawasan Timur Indonesia termasuk Provinsi Jawa Timur. Kegiatan melapisi badan kapal menggunakan cat anti karat dan cat antifouling yang diduga dapat menjadi sumber pencemar di perairan pelabuhan Tanjung Perak. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengukur parameter dasar perairan berupa suhu, pH, salinitas serta konsentrasi bahan anorganik perairan berupa logam berat Cu dan Pb terlarut yang mana hasil pengukurannya dibandingkan dengan nilai baku mutu perairan laut sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 pada Lampiran 1. Lima stasiun ditetapkan untuk pengambilan contoh air dengan menggunakan metode purposive sampling yang diambil pada kedalaman ±10 cm dari permukaan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi parameter dasar antara lain suhu rata-rata sebesar 28ºC; pH rata-rata sebesar 7,2; dan salinitas rata-rata sebesar 26,1. Konsentrasi bahan anorganik Cu terlarut menunjukkan tt (tidak terdeteksi) yang berarti bahwa kadarnya berada di bawah limit deteksi AAS (MDL≤0,0209 mg/L) dan logam berat Pb terlarut menunjukkan tt (tidak terdeteksi) yang berarti bahwa kadarnya berada di bawah limit deteksi AAS (MDL≤0,0044 mg/L).
Uploads
Papers by Andri Trio