Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik, karena didukung oleh karakteristik pro... more Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik, karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 mencapai 206.264.595 jiwa dan masih tumbuh 1,4% per tahun yang merupakan sebuah pasar yang sangat potensial sebagai konsumen produk usaha ternak unggas. Tujuan penelitian ini ialah untuk: (a) mengidentifikasi sistem manajemen usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia, (b) menganalisis kelayakan usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia dilihat dari aspek teknis, aspek finansial dan aspek sensitivitasnya terhadap perubahan feed conversion ratio (FCR) dan (c) menyusun strategi pola kemitraan yang dilakukan peternak plasma di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang bermitra dengan PT Charoen Pokphand Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap empat usaha peternakan ayam pedaging melalui wawancara dengan pemilik peternakan. Data yang diperoleh berupa data primer dan sekunder digunakan untuk mengidentifikasi sistem manajemen usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia. Selain itu, data yang diperoleh juga digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia dan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) untuk mengetahui strategi yang perlu dikembangkan secara umum di empat lokasi kajian. Peternakan ayam pedaging yang baik dengan menggunakan kandang panggung yang terbuat dari bahan permanen beratap sistem monitor berbahan genteng. Dengan melaksanakan sistem manajemen pemeliharaan yang baik pada periode starter, pertumbuhan dan panen, serta menekan nilai FCR sampai 1,5, maka usaha peternakan ayam pedaging akan memberikan keuntungan besar. Hasil analisis kelayakan usaha dari aspek finansial dengan skala pemeliharaan 22.000 ekor, 14.000 ekor, 8.000 ekor, dan 4.000 ekor dengan tingkat suku bunga 16%, menunjukkan usaha peternakan layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan, jika dapat mencapai nilai FCR 1,5. Alternatif strategi dari hasil analisis SWOT adalah meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan keuntungan, meningkatkan efisiensi penggunaan sarana produksi ternak (sapronak), bersikap proaktif untuk menanggulangi permasalahan teknis yang terjadi, meningkatkan pengetahuan tentang penanganan penyakit, mengoptimalkan pemanfaatan sapronak, meningkatkan manajemen pemeliharaan sesuai standar dan meningkatkan pengetahuan peternak mengenai manajemen pemeliharaan ayam yang baik.
Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik, karena didukung oleh karakteristik pro... more Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik, karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000 mencapai 206.264.595 jiwa dan masih tumbuh 1,4% per tahun yang merupakan sebuah pasar yang sangat potensial sebagai konsumen produk usaha ternak unggas. Tujuan penelitian ini ialah untuk: (a) mengidentifikasi sistem manajemen usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia, (b) menganalisis kelayakan usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia dilihat dari aspek teknis, aspek finansial dan aspek sensitivitasnya terhadap perubahan feed conversion ratio (FCR) dan (c) menyusun strategi pola kemitraan yang dilakukan peternak plasma di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang bermitra dengan PT Charoen Pokphand Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap empat usaha peternakan ayam pedaging melalui wawancara dengan pemilik peternakan. Data yang diperoleh berupa data primer dan sekunder digunakan untuk mengidentifikasi sistem manajemen usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia. Selain itu, data yang diperoleh juga digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha peternakan ayam pedaging melalui pola kemitraan dengan PT Charoen Pokphand Indonesia dan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) untuk mengetahui strategi yang perlu dikembangkan secara umum di empat lokasi kajian. Peternakan ayam pedaging yang baik dengan menggunakan kandang panggung yang terbuat dari bahan permanen beratap sistem monitor berbahan genteng. Dengan melaksanakan sistem manajemen pemeliharaan yang baik pada periode starter, pertumbuhan dan panen, serta menekan nilai FCR sampai 1,5, maka usaha peternakan ayam pedaging akan memberikan keuntungan besar. Hasil analisis kelayakan usaha dari aspek finansial dengan skala pemeliharaan 22.000 ekor, 14.000 ekor, 8.000 ekor, dan 4.000 ekor dengan tingkat suku bunga 16%, menunjukkan usaha peternakan layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan, jika dapat mencapai nilai FCR 1,5. Alternatif strategi dari hasil analisis SWOT adalah meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan keuntungan, meningkatkan efisiensi penggunaan sarana produksi ternak (sapronak), bersikap proaktif untuk menanggulangi permasalahan teknis yang terjadi, meningkatkan pengetahuan tentang penanganan penyakit, mengoptimalkan pemanfaatan sapronak, meningkatkan manajemen pemeliharaan sesuai standar dan meningkatkan pengetahuan peternak mengenai manajemen pemeliharaan ayam yang baik.
Uploads
Papers by Junius Purba