Papers by Santa Monica
Selasar, 2017
Siang itu langit tampak mendung menemani perjalanan tim reporter natas menuju Desa Garongan Kecam... more Siang itu langit tampak mendung menemani perjalanan tim reporter natas menuju Desa Garongan Kecamatan Panjatan, Kulon Progo. Saat kendaraan kami melewati persawahan di sekitar wilayah pesisir Kulon Progo, kami begitu mengagumi keindahan sawah yang nampak hijau menghampar. Tak selang beberapa waktu mendung melunasi janjinya. Sebelum sempat tiba di tempat tujuan, turun lah hujan pada saat sore menjelang. Namun dingin dan basah akibat hujan tidak menghentikan langkah kami menuju rumah salah satu petani Kulon Progo, Widodo. Kunjungan tim reporter natas ini bermaksud mewawancarai Widodo terkait polemik pertambangan pasir besi Kulon Progo. Pelik permasalahan yang terjadi di wilayah pesisir Kulon Progo belum terlepas dari konflik perampasan lahan petani pesisir yang telah bergulir selama beberapa tahun terakhir. Aktor dibalik proyek perampasan lahan yang terjadi ini adalah perusahaan tambang yang bekerjasama dengan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun Kementrian ESDM selaku pemangku kebijakan dan pemegang ijin pertambangan. Sehingga para petani terancam kehilangan ruang hidup mereka. Jika menilik kembali kasus yang terjadi dan terus berkembang selama beberapa tahun terakhir ini, hal yang melatarbelakangi perampasan lahan tersebut adalah masuknya pertambangan pasir besi di Kulonprogo. Pertambangan pasir besi di Kulonprogo telah mengalami dinamika yang cukup panjang dengan serentetan kasus-kasus membuntuti. Pertambangan ini dilakukan oleh PT. JMI (Jogja Magasa Iron), yaitu gabungan kerjasama antara PT. JMM (Jogja Magasa Mining) dengan Indomines Ltd. yang kemudian saham Indomines Ltd. dibeli oleh Group Rajawali mencapai 57% lebih menjelang akhir 2012 dengan maksud menambang pasir besi yang terkandung di wilayah pesisir Kulon Progo. Namun pertambangan ini mengalami hambatan dalam perjalanannya sebab penolakan bertubi-tubi datang dari para petani yang terkena dampak langsung terhadap tanah mereka. Sehingga penolakan tersebut berimbas menjadi sebuah perlawanan terhadap pertambangan pasir besi.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Conference Presentations by Santa Monica
International Language and Language Teaching Conference (LLTC), 2017
Teacher identity construction is an ongoing process experienced by teachers in the world. Hence, ... more Teacher identity construction is an ongoing process experienced by teachers in the world. Hence, this study focuses the research on teacher identity construction and critical awareness process on becoming a teacher. The participants of this study are pre-service teachers who have been experienced SM-3T program, a program conducted by the Indonesian government to send graduated students of education to teach in outermost, frontier, and disadvantaged areas in Indonesia. Researcher used quantitative method by providing questionnaire to collect all the data needed. This study aimed to explore teacher identity construction processes and also critical awareness development on becoming a teacher after teaching in challenging areas. Briefly, the result of this study is that there are five processes of constructing teacher identity, those are: self-reflection, beliefs changes, external factors, encouragement, and critical awareness. This study also aimed to give contribution or enrich the knowledge on teacher identity construction in any further research and also to give contribution to Indonesian government in running the SM-3T program.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Santa Monica
Conference Presentations by Santa Monica