1938), yang dapat disebut sebagai forum akademik pertama untuk merencanakan pembinaan terhadap ba... more 1938), yang dapat disebut sebagai forum akademik pertama untuk merencanakan pembinaan terhadap bahasa yang diangkat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 tersebut. Kini, bahasa (negara) Indonesia memperoleh tantangan yang makin besar seiring dengan makin kencangnya dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari ruang publik dapat dilihat lanskap perubahan yang sangat fundamental dalam berbagai aspek kehidupan tersebut, terutama dalam hal penggunaan bahasa asing yang makin marak untuk menamai lembaga, melabeli produk, dan lain-lain. Terabaikannya pengutamaan bahasa negara di ruang publik seolaholah mengonfirmasi bahwa sekat-sekat geografis negara Indonesia dengan negara lain dan tanda-tanda kekhasan identitas bangsa ini telah runtuh. Keruntuhan simbolik negara bangsa seperti itu tengah terjadi oleh karena agenda globalisasi dan kemajuan teknologi informasi serta komunikasi yang telah diproyeksi sebagai modernisasi era Revolusi Industri 4,0. Dari peristiwa Solo ke era revolusi industri itu masih terbentang peluang untuk mewujudkan kembali semangat dan komitmen berbahasa Indonesia. Untuk itu, kegiatan Semiloka dan Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara diselenggarakan di Surakarta. Terima kasih kami ucapkan kepada para pemakalah yang telah menyumbangkan pikiran dan mempresentasikan makalahnya serta pihak-pihak yang membantu pelaksanaan semiloka ini. Jaya bahasa Indonesia, bahasa negara makin dihargai!
Buku ini berisi salah satu cerita rakyat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Sasak. Cerit... more Buku ini berisi salah satu cerita rakyat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Sasak. Cerita yang berjudul Legenda Dewi Anjani Penguasa Gunung Rinjani berisi nilai-nilai yang sangat relevan untuk dijadikan pelajaran bagi pembaca
Kajian terhadap vitalitas bahasa di Nusa Tenggara Barat memang sudah sering dilakukan, tetapi kaj... more Kajian terhadap vitalitas bahasa di Nusa Tenggara Barat memang sudah sering dilakukan, tetapi kajian-kajian tersebut hanya berfokus pada bahasa mayoritas. Bahasa-bahasa minoritas atau yang lebih kita kenal dengan bahasa pendatang belum pernah diteliti bagaimana vitalitas atau kebertahanan hidupnya. Oleh karena itu, peneitian ini mengambil tema kajian terkait dengan vitalitas salah satu bahasa minoritas di Lombok Timur. Rumusan masala yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah vitalitas bahasa mioritas (bahasa Bugis) dilihat dari transfer bahasa, ranah penggunaan bahasa, respon terhadap media baru, dokumentasi kebahasaan, dan kebijakan pemerintah? Tujuan dilakukannya penelitiaan ini adalah untuk mendeskripsikan vitalitas bahasa minoritas (bahasa Bugis) di Lombok timur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuisioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode ststistik deskriptif. Hasil analisis data menujukkan bahwa dilihat dari transfer bahasanya, bahasa Bugis dengan penutur 18-35 tahun masuk dalam kategori Berkembang (Bk), usia 36-50 tahun yang dalam hal transfer bahasa masuk dalam kategori Berkembang (Bk), dan usia 60 tahun ke atas transfer bahasanya masuk dalam kategori Kuat (Kt). Dalam hal ranah penggunaan bahasa, penutur bahasa Bugis usia 18-35 tahun masuk dalam kategori bergeser (Bg), usia 36-59 tahun masuk dalam kategori Kuat (Kt), dan usia usia 60 tahun ke atas masuk dalam kategori menuju kepunahan (MK). Dilihat dari respons penuturnya terhadap media baru ditemukan bahwa usia penutur dari 18-36 masuk dalam kategori Terancam (Tc), usia 35-59 tahun masuk dalam kategori Terancam Punah (Tc), dan usia 60 tahun masuk dalam kategori Bergeser (Bg). Dilihat dari kebijakan pemerintah, kelompok penutur yang berusia 18-35 tahun masuk dalam kategori Terancam (Tc), usia 36-59 tahun termasuk dalam kategori Menuju Kepunahan (MK), dan usia 60 tahun ke atas dimasukkan dalam kategori Menuju Kepunahan (MK). Dilihat dari sikap bahasanya, penutur bahasa Bugis dengan rentang usia 18-35 tahun masuk dalam kategori Kuat (Kt), usia 35-59 tahun masuk dalam kategori Kuat (kt), dan usia 60 tahun ke atas masuk dalam kategori Kuat (Kt)
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan vitalitas atau kebertahanan bahasa Ma... more Masalah yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan vitalitas atau kebertahanan bahasa Madura di tengah gempuran bahasa pribumi. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan vitalitas bahasa Madura di Pulau Sumbawa. Adapun manfaat dari penelitian ini terdiri atas dua macam, yakni manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian dapat menjadi memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, sedangkan secara praktis, penelitiaan ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya terutama ketika melakukan penelitian terkait dengan bidang sosiolinguistik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan memanfaatkan kuisioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menujukkan bahwa secara umum vitalitas bahasa Madura sudah mulai bergeser
Laporan ini terdiri atas empat bab, yakni pendahuluan, gambaran umum daerah penelitian, pembahasa... more Laporan ini terdiri atas empat bab, yakni pendahuluan, gambaran umum daerah penelitian, pembahasan, dan penutup. Penelitian yang berjudul "Penggunaan Bahasa dan Apresiasi Sastra Siswa Tingkat Dasar di Kabupaten Dompu" ini bermaksud melihat tingkat kemampuan penggunaan bahasa dan apresiasi sastra siswa, khususnya siswa tingkat dasar pada jenjang pendidikan SMP di Kabupaten Dompu. Berdasarkanjudul tersebut, ada dua permasalahan yang akan dijawab, yakni (1) bagaimanakah penggunaan bahasa siswa tingkat dasar di Kabupaten Dompu dan (2) bagaimanakah apresiasi sastra siswa tingkat dasar di Kabupaten Dompu. Pengukurantingkat penggunaan bahasa dilakukan dengan melihat penggunaan konjungsi dan penerapan penggunaan kaidah kebahasaan dalam tata tulis. Pengukuran tingkat apresiasi sastra dilakukan dengan mengidentifikasi unsur-unsur pembangun karya sastra. Pengukuran tingkat penggunaan bahasa dan apresiasi sastra tersebut dituangkan dalam sebuah kuesioner yang diberikan kepada empat pu...
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan... more Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Untuk itu, pentingnya mengetahui kemahiran guru dalam bidang mata pelajaran yang menjadi bahan aja. Dalam penelitian ini yang hendak diteliti adalah terkait dengan kemahiran bahasa Indonesia sebagai pendidik. Karena secara langsung kemahiran guru dalam suatu bidang ajarnya akan berpengaruh terhadap prestasi dan kemampuan siswa juga. Untuk mencapai tujuan itu, data diperoleh dengan menggunakan teknik portofolio. Berdasarkan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan diperoleh gambaran bahwa guru dengan kategori sangat baik berjumlah 20 orang (47,6”0), sedangkan guru dengan kategori baik berjumlah 22 orang (52,42). Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa guru dengan dengan kategori baik berjumlah lebih banyak daripada guru dengan kategori sangat b...
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan leksikal penanda ukuran waktu dalam sehari semalam... more Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan leksikal penanda ukuran waktu dalam sehari semalam pada masyarakat Desa Klopoduwur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dan metode simak. Selanjutnya untuk menganalisis data menggunakan metode padan intraligual. Hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa Jawa sangat kaya akan leksikal-leksikal penanda ukuran waktu yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Kata ‘wayah’ hanya bisa dijajarkan dengan kata yang mempunyai pesan makna ‘melingkar atau berulang’. Penjajaran kata baik yang berupa morfem bebas maupun polimorfemis pada pembentukan leksikal penanda ukuran waktu mempunyai makna gramatikal ’waktu’ dan makna metaforis.
1938), yang dapat disebut sebagai forum akademik pertama untuk merencanakan pembinaan terhadap ba... more 1938), yang dapat disebut sebagai forum akademik pertama untuk merencanakan pembinaan terhadap bahasa yang diangkat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 tersebut. Kini, bahasa (negara) Indonesia memperoleh tantangan yang makin besar seiring dengan makin kencangnya dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari ruang publik dapat dilihat lanskap perubahan yang sangat fundamental dalam berbagai aspek kehidupan tersebut, terutama dalam hal penggunaan bahasa asing yang makin marak untuk menamai lembaga, melabeli produk, dan lain-lain. Terabaikannya pengutamaan bahasa negara di ruang publik seolaholah mengonfirmasi bahwa sekat-sekat geografis negara Indonesia dengan negara lain dan tanda-tanda kekhasan identitas bangsa ini telah runtuh. Keruntuhan simbolik negara bangsa seperti itu tengah terjadi oleh karena agenda globalisasi dan kemajuan teknologi informasi serta komunikasi yang telah diproyeksi sebagai modernisasi era Revolusi Industri 4,0. Dari peristiwa Solo ke era revolusi industri itu masih terbentang peluang untuk mewujudkan kembali semangat dan komitmen berbahasa Indonesia. Untuk itu, kegiatan Semiloka dan Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara diselenggarakan di Surakarta. Terima kasih kami ucapkan kepada para pemakalah yang telah menyumbangkan pikiran dan mempresentasikan makalahnya serta pihak-pihak yang membantu pelaksanaan semiloka ini. Jaya bahasa Indonesia, bahasa negara makin dihargai!
Buku ini berisi salah satu cerita rakyat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Sasak. Cerit... more Buku ini berisi salah satu cerita rakyat yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Sasak. Cerita yang berjudul Legenda Dewi Anjani Penguasa Gunung Rinjani berisi nilai-nilai yang sangat relevan untuk dijadikan pelajaran bagi pembaca
Kajian terhadap vitalitas bahasa di Nusa Tenggara Barat memang sudah sering dilakukan, tetapi kaj... more Kajian terhadap vitalitas bahasa di Nusa Tenggara Barat memang sudah sering dilakukan, tetapi kajian-kajian tersebut hanya berfokus pada bahasa mayoritas. Bahasa-bahasa minoritas atau yang lebih kita kenal dengan bahasa pendatang belum pernah diteliti bagaimana vitalitas atau kebertahanan hidupnya. Oleh karena itu, peneitian ini mengambil tema kajian terkait dengan vitalitas salah satu bahasa minoritas di Lombok Timur. Rumusan masala yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah vitalitas bahasa mioritas (bahasa Bugis) dilihat dari transfer bahasa, ranah penggunaan bahasa, respon terhadap media baru, dokumentasi kebahasaan, dan kebijakan pemerintah? Tujuan dilakukannya penelitiaan ini adalah untuk mendeskripsikan vitalitas bahasa minoritas (bahasa Bugis) di Lombok timur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuisioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode ststistik deskriptif. Hasil analisis data menujukkan bahwa dilihat dari transfer bahasanya, bahasa Bugis dengan penutur 18-35 tahun masuk dalam kategori Berkembang (Bk), usia 36-50 tahun yang dalam hal transfer bahasa masuk dalam kategori Berkembang (Bk), dan usia 60 tahun ke atas transfer bahasanya masuk dalam kategori Kuat (Kt). Dalam hal ranah penggunaan bahasa, penutur bahasa Bugis usia 18-35 tahun masuk dalam kategori bergeser (Bg), usia 36-59 tahun masuk dalam kategori Kuat (Kt), dan usia usia 60 tahun ke atas masuk dalam kategori menuju kepunahan (MK). Dilihat dari respons penuturnya terhadap media baru ditemukan bahwa usia penutur dari 18-36 masuk dalam kategori Terancam (Tc), usia 35-59 tahun masuk dalam kategori Terancam Punah (Tc), dan usia 60 tahun masuk dalam kategori Bergeser (Bg). Dilihat dari kebijakan pemerintah, kelompok penutur yang berusia 18-35 tahun masuk dalam kategori Terancam (Tc), usia 36-59 tahun termasuk dalam kategori Menuju Kepunahan (MK), dan usia 60 tahun ke atas dimasukkan dalam kategori Menuju Kepunahan (MK). Dilihat dari sikap bahasanya, penutur bahasa Bugis dengan rentang usia 18-35 tahun masuk dalam kategori Kuat (Kt), usia 35-59 tahun masuk dalam kategori Kuat (kt), dan usia 60 tahun ke atas masuk dalam kategori Kuat (Kt)
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan vitalitas atau kebertahanan bahasa Ma... more Masalah yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan vitalitas atau kebertahanan bahasa Madura di tengah gempuran bahasa pribumi. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan vitalitas bahasa Madura di Pulau Sumbawa. Adapun manfaat dari penelitian ini terdiri atas dua macam, yakni manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian dapat menjadi memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, sedangkan secara praktis, penelitiaan ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya terutama ketika melakukan penelitian terkait dengan bidang sosiolinguistik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan memanfaatkan kuisioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menujukkan bahwa secara umum vitalitas bahasa Madura sudah mulai bergeser
Laporan ini terdiri atas empat bab, yakni pendahuluan, gambaran umum daerah penelitian, pembahasa... more Laporan ini terdiri atas empat bab, yakni pendahuluan, gambaran umum daerah penelitian, pembahasan, dan penutup. Penelitian yang berjudul "Penggunaan Bahasa dan Apresiasi Sastra Siswa Tingkat Dasar di Kabupaten Dompu" ini bermaksud melihat tingkat kemampuan penggunaan bahasa dan apresiasi sastra siswa, khususnya siswa tingkat dasar pada jenjang pendidikan SMP di Kabupaten Dompu. Berdasarkanjudul tersebut, ada dua permasalahan yang akan dijawab, yakni (1) bagaimanakah penggunaan bahasa siswa tingkat dasar di Kabupaten Dompu dan (2) bagaimanakah apresiasi sastra siswa tingkat dasar di Kabupaten Dompu. Pengukurantingkat penggunaan bahasa dilakukan dengan melihat penggunaan konjungsi dan penerapan penggunaan kaidah kebahasaan dalam tata tulis. Pengukuran tingkat apresiasi sastra dilakukan dengan mengidentifikasi unsur-unsur pembangun karya sastra. Pengukuran tingkat penggunaan bahasa dan apresiasi sastra tersebut dituangkan dalam sebuah kuesioner yang diberikan kepada empat pu...
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan... more Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Untuk itu, pentingnya mengetahui kemahiran guru dalam bidang mata pelajaran yang menjadi bahan aja. Dalam penelitian ini yang hendak diteliti adalah terkait dengan kemahiran bahasa Indonesia sebagai pendidik. Karena secara langsung kemahiran guru dalam suatu bidang ajarnya akan berpengaruh terhadap prestasi dan kemampuan siswa juga. Untuk mencapai tujuan itu, data diperoleh dengan menggunakan teknik portofolio. Berdasarkan analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan diperoleh gambaran bahwa guru dengan kategori sangat baik berjumlah 20 orang (47,6”0), sedangkan guru dengan kategori baik berjumlah 22 orang (52,42). Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa guru dengan dengan kategori baik berjumlah lebih banyak daripada guru dengan kategori sangat b...
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan leksikal penanda ukuran waktu dalam sehari semalam... more Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan leksikal penanda ukuran waktu dalam sehari semalam pada masyarakat Desa Klopoduwur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dan metode simak. Selanjutnya untuk menganalisis data menggunakan metode padan intraligual. Hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa Jawa sangat kaya akan leksikal-leksikal penanda ukuran waktu yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Kata ‘wayah’ hanya bisa dijajarkan dengan kata yang mempunyai pesan makna ‘melingkar atau berulang’. Penjajaran kata baik yang berupa morfem bebas maupun polimorfemis pada pembentukan leksikal penanda ukuran waktu mempunyai makna gramatikal ’waktu’ dan makna metaforis.
Uploads
Papers by St. Raudloh