Bab 1 Dimensi Tiga
Bab 1 Dimensi Tiga
Bab 1 Dimensi Tiga
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan naskah Modul ini.
Modul ini disusun dengan maksud sebagai salah satu sarana bagi peserta
didik untuk membantu dan mendampingi dalam mencapai kompetensi dasar mata
pelajaran Matematika pada jenjang SMA khususnya kelas 12 Semester 1 kelompok
umum
Modul ini menguraikan materi matematika secara sistematis sesuai kurikulum
2013. Modul ini terdiri 4 kegiatan Pembelajaran. Modul ini merupakan Revisi dari
Modul tahun 2019.
Melalui modul ini, penulis berharap paradigma negatif yang ada tentang
matematika bisa memudar, memberikan manfaat kepada pembaca pada umumnya
dan terkhusus peserta didik SMA.
Penulis menyadari bahwa tidak ada karya manusia yang sempurna, tentu
penyajian modul ini masih terdapat kesalahan dan kekurangsempurnaan. Untuk itu
sangat diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun tentang modul ini
sebagai perbaikan demi kesempurnaan di masa depan.
Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah diktat
ini sebaik-baiknya.
Semoga upaya yang penulis lakukan akan dapat ikut meningkatkan mutu
pendidikan kita.
ii
TUJUAN MODUL
iii
KOMPETENSI DASAR DAN IPK
A. KOMPETENSI DASAR
1. Kompetensi Dasar Pengetahuan
3.1. Mendeskripsikan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke
bidang)
2. KompetensiDasarKeterampilan
4.1. Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke
bidang)
2. IPK Keterampilan
4.1.1. Menentukan jarak dalam ruang (antartitik, titik ke garis, dan titik ke
bidang)
4.1.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan geometri ruang
4.1.3. Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan geometri
ruang
iv
PETA KONSEP
TITIK
BIDANG
TITIK TERHADAP
TITIK
TITIK TERHADAP
GARIS
TITIK TERHADAP
KEDUDUKAN TITIK, BIDANG
DIMENSI TIGA
GARIS, DAN BIDANG
GARIS TERHADAP
GARIS
GARIS TERHADAP
BIDANG
BIDANG
TERHADAP BIDANG
JARAK TITIK KE
BIDANG
JATAK TITIK KE
BIDANG Teorema Phytagoras,
Perbandingan
Triginometri, Aturan
Cosinus
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
TUJUAN MODUL ........................................................................................... iii
KOMPETENSI DASAR DAN IPK ................................................................... iv
PETA KONSEP .............................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 .................................................................... 1
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................. 1
B. Uraian Materi ......................................................................................... 1
C. Rangkuman ........................................................................................... 10
D. Latihan Soal ........................................................................................... 12
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 .................................................................... 15
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................. 15
B. Uraian Materi ......................................................................................... 15
C. Rangkuman ........................................................................................... 22
D. Latihan Soal ........................................................................................... 22
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 .................................................................... 26
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................. 26
B. UraianMateri .......................................................................................... 26
C. Rangkuman ........................................................................................... 29
D. Latihan Soal ........................................................................................... 30
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 .................................................................... 32
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................. 32
B. UraianMateri .......................................................................................... 32
C. Rangkuman ........................................................................................... 35
D. Latihan Soal ........................................................................................... 35
GLOSARIUM.................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 39
vi
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat
mendeskripsikan konsep geometri ruang, dan kedudukan titik, garis, dan bidang
pada bangun ruang.
B. Uraian Materi
1. Konsep Geometri Ruang
Istilah-istilah dalam geometri, yaitu titik, garis, bidang, dan ruang. Ketiga
unsur tersebut, dapat juga disebut sebagai tiga unsur yang tak didefinisikan.
a. Titik
Didalam dunia menulis titik adalah tanda yang digunakan untuk
mengakhiri sebuah kalimat, tetapi didalam dunia matematika titik
adalah sesuatu yang memiliki kedudukan tapi titik tidak mempunyai
ukuran.
Titik tidak didefinisikan. Titik tidak mempuyai panjang atau lebar,
tetapi menentukan letak. Titik digambarkan dengan noktah '.' dan
diberi nama dengan huruf capital (A, B, C dst)
b. Garis
Garis tidak didefinisikan. Garis merupakan kumpulan titik-titik,
melalui dua buah titik hanya ada satu garis. Garis mempunyai
panjang, tetapi tidak mempunyai lebar.
Garis merupakan suatu himpunan titik-titik yang anggotanya terdiri
dari lebih satu buah titik.
Garis selalu digambarkan sebagai garis lurus yang kedua ujungnya
memiliki anak panah.
Untuk memberi nama sebuah garis, dapat memanfaatkan dua buah
titik pada garis tersebut, atau dengan sebuah huruf kecil. Cara
menuliskannya: AB , AC , BC
Garis AB ( AB )
A B
Sinar Garis AB ( AB )
A B
Ruas garis AB ( AB )
A B
2
terdekat akan kita peroleh ketika terbentuk saling tegak lurus sehingga
penghitungannya bisa menggunakan teorema phytagoras.
Konsep jarak pada dimensi tiga atau bangun ruang yang akan kita bahas di
sini adalah jarak antara dua titik, jarak titik ke garis, jarak titik ke bidang..
3
garis disebut titik-titik tak segaris (nonkolinear)).
2. Titik tidak terletak pada bidang atau bidang tidak melalui titik
4
e. Kedudukan Garis dan Bidang
1. Garis terletak pada bidang atau bidang melalui garis
5
b. Aksioma 2 : Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai
dua titik persekutuan, maka garis seluruhnya terletak pada
bidang.
b. Teorema 2
Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik
(titik tidak terletak di garis).
6
c. Teorema 3
Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan.
d. Teorema 4
Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.
e. Teorema 5
Jika garis k sejajar dengan garis l, garis l sejajar dengan garis
m, maka garis k sejajar dengan garis m.
f. Teorema 6
Jika garis k sejajar dengan garis l dan memotong garis g, garis
l sejajar garis k dan juga memotong garis g, maka garis-garis
k, l dan g terletak pada sebuah bidang.
7
g. Teorema 7
Jika garis k sejajar dengan garis l dan garis l menembus
bidang α, maka garis k juga menembus bidang α.
Contoh :
1. Pada kubus ABCD.EFGH, sebutkanlah tiga macam contoh :
a. Rusuk-rusuk yang berpotongan dengan EC
b. Rusuk-rusuk yang sejajar dengan AD
c. Rusuk-rusuk yang bersilangan dengan BF
Jawab:
H G
E F
D C
A B
a. Tiga macam rusuk yang berpotongan dengan EC adalah : BC, EF dan
CG
b. Tiga macam rusuk yang sejajar dengan AD adalah BC, FG dan EH
c. Tiga macam rusuk yang bersilangan dengan BF adalah EH, DC dan
HG
2. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukanlah kedudukan garis-garis
berikut ini :
a. EC dan BF
b. EC dan DF
c. EB dan HF
d. ED dan FC
Jawab:
8
a. H G
E F
D C
A B
EC dan BF bersilangan
b. H G
E F
D C
A B
EC dan DF berpotongan
c. H G
E F
D C
A B
EB dan HF bersilangan
d. H G
E F
D C
A B
ED dan FC sejajar
9
3.
C. Rangkuman
1. Titik adalah sesuatu yang memiliki kedudukan tapi titik tidak mempunyai
ukuran.
Titik tidak didefinisikan. Titik tidak mempuyai panjang atau lebar, tetapi
menentukan letak.
2. Garis merupakan kumpulan titik-titik, melalui dua buah titik hanya ada
satu garis.
3. Bidang merupakan kumpulan garis-garis, yang mempunyai panjang dan
lebar serta berada pada dimensi dua (D2).
4. Ruang merupakan kumpulan bidang-bidang, yang mempunyai panjang,
lebar, dan tinggi serta berada pada dimensi tiga (D3).
5. Jarak pada dimensi tiga adalah jarak terdekat yang bisa kita peroleh dari
konsep jarak yang akan kita hitung (terbentuk saling tegak lurus)
6. Kedudukan titik dan titik
a. Titik berimpit dengan titik
10
b. Titik tidak berimpit dengan titik
7. Kedudukan titik dan garis
a. Titik terletak pada garis atau garis melalui titik
b. Titik tidak terletak pada garis atau titik diluar garis
8. Kedudukan titik dan bidang
a. Titik terletak pada bidang atau bidang melalui titik
b. Titik tidak terletak pada bidang atau bidang tidak melalui titik
9. Kedudukan garis dan garis
a. Garis berimpit dengan garis
b. Garis sejajar dengan garis
c. Garis berpotongan dengan garis
d. Garis bersilangan dengan garis
10. Kedudukan garis dan bidang
a. Garis terletak pada bidang atau bidang melalui garis
b. Garis sejajar bidang atau bidang sejajar garis
c. Garis menembus bidang
11. Kedudukan bidang dan bidang
a. Bidang berimpit dengan bidang
b. Bidang sejajar dengan bidang
c. Bidang berpotongan dengan bidang
12. Aksioma Tentang Garis dan Bidang
a. Aksioma 1 : Melalui dua buah titik sebarang yang tidak berimpit hanya
dapat dibuat sebuah garis lurus.
b. Aksioma 2 : Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua
titik persekutuan, maka garis seluruhnya terletak pada bidang.
c. Aksioma 3 :Melalui tiga buah titik sebarang tidak segaris hanya dapat
dibuat sebuah bidang.
d. Aksioma 4 :Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis
tertentu, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis
tertentu tersebut
13. TeoremaTentang Garis dan Bidang
a. Teorema 1:Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang.
b. Teorema 2:Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah
11
titik (titik tidak terletak di garis).
c. Teorema 3: Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis
berpotongan.
d. Teorema 4: Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.
e. Teorema 5: Jika garis k sejajar dengan garis l, garis l sejajar dengan
garis m, maka garis k sejajar dengan garis m.
f. Teorema 6: Jika garis k sejajar dengan garis l dan memotong garis g,
garis l sejajar garis k dan juga memotong garis g, maka garis-garis k, l
dan g terletak pada sebuah bidang.
g. Teorema 7: Jika garis k sejajar dengan garis l dan garis l menembus
bidang α, maka garis k juga menembus bidang α.
D. Latihan Soal
1. Perhatikan kubus di bawah inui.
H G
E F
D C
A B
Pernyataan berikut yang benar adalah ….
A. Titik sudut A pada rusuk DC
B. Titik sudut D pada rusuk FB
C. Titik sudut E pada rusuk HG
D. Titik sudut G pada rusuk AB
E. Titik sudut H pada rusuk DH
Perhatikan gambar disamping. H G
2. T
Garis yang terletak pada sisi EFGH adalah ….
A. EG E F
B. FB
C. HD D C
D. TB
E. TA A B
3. Pada balok PQRS.TUVW, titik-titik berikut yang tidak terletak pada bidang PQRS
12
adalah ….
A. P
B. Q
C. T
D. R
E. S
4. Pada kubus ABCD.EFGH, garis CH terletak pada bidang ….
A. ABCD
B. BCGF
C. CDHG
D. ADHE
E. EFGH
5. Pernyataan berikut yang benar adalah ….
A. Melalui sebuah garis hanya dapat dibuat sebuah bidang datar.
B. Melalui dua buah garis yang sejajar hanya dapat dibuat sebuah bidang datar.
C. Melalui dua buah garis yang sejajar dapat dibuat tak terhingga bidang datar.
D. Melalui sebuah titik pada garis hanya dapat dibuat sebuah bidang datar.
Melalui empat buah titik yang segaris hanya dapat dibuat sebuah bidang
E.
datar.
6. Pada balok PQRS.TUVW, garis PW sejajar dengan bidang ....
W V
T U
S R
P Q
A. PQRS
B. PQUT
C. QRVU
D. SRVW
E. TUVW
7. Diketahui sebuah limas segiempat beraturan T.ABCD. Bidang-bidang di bawah ini
yang tegak lurus dengan bidang TBD adalah ….
A. Bidang TAB
B. Bidang TBC
C. Bidang TCD
13
D. Bidang TAD
E. Bidang TAC
8. Diketahui ABCD. EFGH adalah sebuah kubus. Bidang yang sejajar dengan BCGF
adalah ….
A. ABCD
B. ABFE
C. ADHE
D. CDHG
E. EFGH
9. Perhatikan kubus ABCD.EFGH di bawah ini
Garis BD bersilangan dengan garis ….
H G
A. FH
B. BF E F
C. AC
D C
D. EG
E. HB A B
10. Kedudukan bidang dalam ruang adalah ….
A. Sejajar saja
B. Selalu berpotongan
C. Selalu bersilangan
D. Sejajar dan berpotongan
E. Sejajar, berpotongan, atau bersilangan
14
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat menjelaskan
konsep jarak antar titik, menentukan jarak antar titik, serta menyelesaikan dan
menyajikan masalah yang berkaitan denga jarak antar titik.
B. Uraian Materi
1. Konsep Jarak Antar Titik
Perhatikan gambar di bawah ini
A
B
Jarak dari titik A dan titik B dapat dicari dengan cara menghubungkan titik A
ke titik B sehingga terjadi sebuah garis.
Jarak kedua titik tersebut ditentukan oleh panjang garis itu.
Jadi, Jarak antara dua titik merupakan panjang ruas garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut.
Masalah 1.1
Bangun berikut merepresentasikan kota-kota yang terhubung dengan
jalan. Titik merepresentasikan kota dan ruas garis merepresentasikan
jalan yang menghubungkan kota.
15
rute yang ditempuh Nasyitha pada Tabel Kemudian tentukan panjang
rute-rute tersebut. Rute manakah yang terpendek? Menurut pendapat
Anda berapa jarak antara kota A dan C? Beri alasan untuk jawaban Anda.
Silakan ananda isi tabel berikut untuk memahami konsep jarak antar
titik
No. Bangun Ruang Pertanyaan Jawaban
1. a. Manakah yang
merupakanjarak antara
titik F dan G?
b. Manakah yang
merupakan jarak antara
titik B dan D?
2. a. Manakah yang
merupakan jarak antara
titik P dan N?
b. Manakah yang
merupakan jarak antara
titik Q dan L?
3. a. Manakah yang
merupakan jarak antara
titik E dan F?
b. Manakah yang
merupakan jarak antara
titik B dan D?
16
No. Bangun Ruang Pertanyaan Jawaban
4. a. Manakah yang c.
merupakan jarak antara
titik T dan D?
b. Manakah yang
merupakan jarak antara
titik B dan D?
Contoh :
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm. Hitunglah
jarak antara :
a. Titik A ke H
b. Titik A ke P (P adalah perpotongan diagonal ruang)
Jawab:
17
a. Titik A ke titik H merupakan panjang garis AH.
Garis AH merupakan panjang diagonal sisi kubus,
maka dengan menggunakan teorema phytagoras:
AH = AD 2 DH 2
AH = 10 10
2 2
AH = 100 100
AH = 200
AH = 10 2 cm
b. Titik A ke titik G merupakan panjang garis AG.
Garis AG merupakan panjang diagonal ruang kubus,
maka dengan menggunakan teorema phytagoras
AG = AC 2 CG 2
AG = 10 2
2
10 2
AG = 200 100
AG = 300
AG = 10 3 cm
Titik P adalah titik tengah diagonal ruang AG, maka
1
AP = .10 3
2
AP = 5 3
18
2. Kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 12 cm. Titik P adalah
perpotongan diagonal bidang ABCD. Tentukan jarak titik P ke titik G
Jawab:
Gambar sebagai berikut
PG = 216
PG = 36 x 6
PG = 6 6 cm
Jarak titik P ke titik G adalah PG = 6 6 cm
y2 B(x2, y2)
r
y2-y1
x2-x1
y1 (x2, y1)
A(x1, y1)
X
0 x1 x2
Jika titik dalam koordinat cartesius maka jarak kedua titik adalah:
r2 = (x2 – x1)2 + (y2 – y1)2
r= x2 x1 2 y 2 y1 2
Contoh :
Jika A(1,-2) , B (−2, −6) , maka tentukan panjang AB!
Jawab:
19
A(1,-2) , maka x1 = 1 dan y1 = -2
B (−2, −6) , maka x2 = -2 dan y2 = -6
AB = x2 x1 2 y 2 y1 2
AB = 2 12 6 (2) 2
AB = 32 6 22
AB = 32 42
AB = 9 16
AB = 25
AB = 5
Jadi, panjang AB = 5 cm
Jika titik dalam koordinat cartesius maka jarak kedua titik adalah
AB = x2 x1 2 y 2 y1 2 z 2 z1 2
Contoh :
Tentukan jarak antara titik P (2, 5, 6) dengan titik R (6, 8, 6)!
Jawab:
P (2, 5, 6), maka a1 = 2, a2 = 5, dan a3 = 6
R (6, 8, 6), maka b1 = 6, b2 = 8, dan b3 = 6
PR = a1 b1 2 a 2 b2 2 a3 b3 2
20
PR = 16 9 0
PR = 25
PR = 5
Jadi, panjang PR = 5 cm
Jarak lampu ke salah satu sudut lantai kamar adalah jarak titik T ke titik A
atau titik B atau titik C atau titik D. Titik T merupakan titik tengah
bidangEFGH, sehingga TA = TB = TC = TD. Akan dicari jarak titik T ke titik
A. Jarak titik T ke titik A salah satunya dapat dicari dari segitiga AET. Karena
AE tegak lurus dengan ET , maka segitiga AET merupakan segitiga siku-
siku yang siku-siku di E. Dengan menggunakan Teorema Pythagoras
diperoleh AT2 = AE2 + ET2 .
21
Menentukan panjang ET
1
Oleh karena T merupakan titik tengah, maka ET = EG. Karena EG
2
1
merupakan diagonal bidang, panjang ET = .4 2 = 2 2
2
AT2= AE2 + ET2
AT = AE 2 ET 2
AT = 42 2 2 2
AT = 16 8
AT = 24
AT = 2 6
C. Rangkuman
1. Jarak antara dua titik merupakan panjang ruas garis yang menghubungkan
kedua titik tersebut
2. Jarak antara dua titik dihitung dengan menggunakan teorema phytagoras
3. Jarak antar titik dalam koordinat Cartesius R2
A(x1, y1) dan B(x2, y2), maka jarak AB = r adalah:
r= x2 x1 2 y 2 y1 2
4. Jarak antar titik dalam koordinat Cartesius R3,
A(a1, a2, a3) dan B(b1, b2, b3), maka jarak AB adalah:
AB = a1 b1 2 a 2 b2 2 a3 b3 2
D. Latihan Soal
1. Pada Gambar di samping, jarak antara titik A dan C adalah ….cm
A. 6
B. 6 2
C. 6 3
D. 9
22
E. 9 3
Perhatikan posisi titik-titik berikut ini!
2.
Tentukan panjang AC….
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
3. Tentukan jarak antara titik A(3, 4, 5) dengan titik B(5, 6, 4)!
A. 5
B. 4
C. 3
D. 2
E. 1
Sebuah kubus PQRS.TUVW, panjang rusuknya 4 cm. Titik X terletak pada
4.
pusat kubus tersebut. Hitunglah jarak antara titik R dan X....
A. 2 3 W V
B. 3 2
T U
C. 3 6 X
S R
D. 4 6
P Q
E. 5 2
B. 3 6
C. 3 2
D. 2 6
E. 3 3
6. Diketahui kubus ABCD. EFGH dengan panjang rusuk 2a cm. Panjang ruas
garis HB adalah ….
23
A. 2a
3 a 2 cm
B. a 2 cm
C. a 3 cm
D. 2a 2 cm
E. 2a 3 cm
7. Balok PQRS. TUVW mempunyai panjang rusuk PQ = 8 cm, QR = 6 cm,
dan RV = 5 cm. Jarak titik T ke titik R adalah …. cm
A. 5 5
B. 5 3
C. 5 2
D. 3 5
E. 2 5
8. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a. Jika titik P terletak pada
perpanjangan garis AB, sehingga PB = 2a dan titik Q pada perpanjangan garis
FG, sehingga QG = a, maka PQ = ....
A. a 5
B. 2a 2
C. 4a
D. 3a
E. a 7
9. Dari atap sebuah gedung Ziad melihat sebuh mobil sedan diparkir di
sebelah barat gedung dengan sudut depresi 30°. Tidak lama kemudian, dia
melihat sebuah mobil minibus diparkir di sebelah selatan gedung dengan
sudut depresi 45°. Jika jarak kedua mobil tersebut adalah 100 m, maka
jarak mobil minibus terhadap gedung adalah ….
A. 50 m
B. 25 m
C. 5 3m
D. 5 m
24
E. 5
3m
3
10. Kamar Rudi berbentuk balok dengan panjang 4m, lebar 3m, dan tinggi 3m. Rudi
memasang lampu di tengah-tengah rusuk tegak salah satu pertemuan di dinding
kamarnya. Jarak sinar terjauh di kamar Rudi adalah .... m
A. 1
109
2
B. 1
106
2
C. 1
91
2
D. 1
109
4
E. 1
106
4
25
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat menjelaskan
konsep jarak titik ke garis, menentukan jarak titik ke garis, serta dapat
menyelesaikan dan menyajikan masalah yang berkaitan dengan konsep jarak
titik ke garis
B. UraianMateri
JARAK TITIK KE GARIS
1. Konsep Jarak Titik Ke Garis
Definisi (Pengertian) Jarak titik ke garis adalah jika suatu titik ditarik garis
yang tegak lurus terhadap garis dihadapan titik tersebut.
Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik ke garis, jarak terdekat
diperoleh dengan menarik garis yang tegak lurus dengan garis yang
dimaksud.
Jarak titik B dengan garis g adalah panjang garis
Jadi, Jarak titik ke garis adalah panjang ruas garis yang terpendek (tegak
lurus) dari titik ke garis tersebut.
26
Cara ini digunakan sebagai alternatif lain dari dua carasebelumnya. Kita
akan mencari nilai cos dari sudut A, B atau C, kemudian kita cari lagi nilai
sin sudut A, B atau C dengan segitiga baru.
Contoh :
1. Kubus ABCD.EFGH memiliki Panjang rusuk 8 cm, titik P
merupakan perpotongan diagonal bidang atas, hitunglah jarak
titik P dengan garis AD
Jawab:
Jarak antara titik P dan garis AD adalah garis PQ, sehingga
A B
27
2. Penyelesaian dengan aturan cosinus
Jarak titik A pada garis CE adalah garis AP
AE2 = (AC)2 + (CE)2 – 2. AC. CE cos C
62 = ( 6 2 )2 + ( 6 3 )2– 2. 6 2 . 6 3 cos C
2. 6 2 . 6 3 cos C = ( 6 2 )2 + ( 6 3 )2- 62
Cos C = 6 2 6 3 6
2 2 2
26 2 6 3
72 108 36
Cos C =
2. 36 6
Cos C = 144
72 6
Cos C = 2
6
2
Maka sin C =
6
2
sin C =
6
2 AP
=
6 AC
2
= AP
6 6 2
2 x6 2
AP =
6
AP = 12
6
AP = 2 6
Jadi, Jarak titik A ke garis CE adalah 2 6 cm
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10 cm.
Hitunglah jarak antara Titik A ke garis CE
28
Jawab:
Jarak A ke CE = AK
AE = panjang rusuk
AC = EG = panjang diagonal bidang
CE = panjang diagonal ruang
Pada segitiga siku-siku CAE
1 1
L CAE = x AC x AE = x CE x AK
2 2
1 1
x 10 2 x 10 = x 10 3 x AK
2 2
1
x 1 0 2 x 10
AK = 2
1
x 10 3
2
10 2
AK =
3
10
AK = 6
3
C. Rangkuman
1. Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik ke garis,
jarak terdekat diperoleh dengan menarik garis yang tegak lurus
dengan garis yang dimaksud.
2. Ada beberapa cara dalam menyelesaikan konsep jarak titik ke
garis, diantaranya menggunakan :
a. Perbandingan luas segitiga.
b. Teorema phytagoras.
c. Aturan cosinus.
29
D. Latihan Soal
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Jarak antara
titik B dan EG adalah …
A.
3 6 cm
B.
4 6 cm
C.
5 6 cm
D.
6 6 cm
E.
7 6 cm
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. jarak titik A ke
diagonal FH adalah ….
A. 2 2
cm
B. 2 6
cm
C. 3 6
cm
D. 2 7
cm
E. 3 7
cm
3. Diketahui kubus ABCD. EFGH dengan rusuk 8 cm. M titik tengah EH. Jarak
titik M ke AG adalah ….
A. 4 6
cm
B. 4 5
cm
C. 4 3
cm
D. 4 2
cm
E. 4 cm
4. Diketahui limas segi empat beraturan T.ABCD dengan AB = 6 2 cm dan
AT = 10 cm. Apabila P titik tengah CT, maka jarak titik P ke diagonal sisi BD
adalah … cm
A. 5
B. 6
C. 7
D. 3 2
E. 2 3
5. Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 6 cm. Jika titik P terletak pada
pertengahan rusuk HG, Q pada pertengahan rusuk HE, dan R pada
pertengahan rusuk BC, jarak dari tiitk P ke garis QR adalah ….
A. 9 cm
B. 6 cm
30
C.
3 6 cm
D.
3 2 cm
E. 3
6 cm
2
6. Diketahui balok KLMN. PQRS dengan KL = 3 cm, LM = 4 cm, dan KP = 12
cm. Jarak titik R ke garis PM adalah ….
A. 35
cm
13
B. 40
cm
13
C. 45
cm
13
D. 50
cm
13
E. 60
cm
13
7. Kubus ABCD. EFGH mempunyai panjang rusuk 12 cm. Titik P terletak pada
rusuk EF dengan perbandingan EP: PF = 1: 3. Jarak titik B ke ruas garis PG
adalah …
A. 12
17 cm
5
B. 12
34 cm
5
C. 12
51 cm
5
D. 6
17 cm
5
E. 6
34 cm
5
8. Diketahui limas segiempat T.ABCD seperti pada gambar. Jarak titik A ke TC
adalah …
A. √14 cm
B. √28 cm
C. 2√14 cm
D. 3√14 cm
E. 2√28 cm
4 cm
31
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat menentukan jarak titik
ke bidang, serta menyelesaikan dan menyajikan masalah yang berkaitan dengan jarak
titik ke bidang.
B. UraianMateri
JARAK TITIK KE BIDANG
1. Konsep Jarak Titik Ke Bidang
Definisi (Pengertian) Jarak titik ke bidang adalah jika suatu titik ditarik garis yang
tegak lurus terhadap bidang dihadapan titik tersebut.
Untuk menentukan jarak sebuah titik pada suatu bidang, maka terlebih dahulu ditarik
garis lurus yang terdekat dari titik ke bidang, sehingga memotong bidang dan garis
tersebut harus tegak lurus dengan bidang. Misalkan titik B terletak di luar bidang α
maka jarak titik B ke bidang α dapat ditentukan sebagai berikut :
Jadi, jarak titik ke bidang adalah panjang ruas garis terpendek (tegak lurus) dari titik
ke bidang tersebut.
32
bidang AFGD?
Jawab:
Untuk menentukan jarak titik B ke bidang AFGD dapat ditentukan dengan
mencari panjang ruas garis yang tegak lurus dengan bidang AFGD dan melalui
titik B.
BT tegak lurus dengan bidang AFGD, sehingga jarak titik B ke bidang AFGD
adalah panjang ruas garis BT . Titik T adalah titik tengah diagonal bidang AF
(mengapa?). Panjang AF adalah 4 2 cm, sehingga panjang AT adalah 2 2 cm.
Karena BT tegak lurus bidang AFGD, maka segitiga ATB adalah segitiga
siku-siku. Sehingga: TB = AB 2 AT 2 =
42 2 2
2
=2 2
PR =
1
2
6 2
PR = 3 2
Jadi, jarak titik P ke bidang BDHF
= 3 2 cm
33
3. Perhatikan gambar di bawah ini.
TV = TU 2 UV 2
TV = 24 2 24 2
TV = 24 2 x 2
TV = 24 2
1 1
TN = TV = x 24 2 = 12 2
2 2
Menentukan panjang PN
PN = PT 2 TN 2
PN =
24 2 12 2 2
PN = 576 288
PN = 864
PN = 12 6
Perhatikan segitiga PTN siku-siku di P. Dengan menggunakan luas segitiga PTN,
diperoleh dua rumus luas sebagai berikut.
34
C. Rangkuman
1. Jarak titik ke bidang adalah jika suatu titik ditarik garis yang tegak lurus
terhadap bidang dihadapan titik tersebut.
2. Untuk menentukan jarak sebuah titik pada suatu bidang, maka terlebih
dahulu ditarik garis lurus yang terdekat dari titik ke bidang, sehingga
memotong bidang dan garis tersebut harus tegak lurus dengan bidang.
3. Jarak titik ke bidang adalah panjang ruas garis terpendek (tegak lurus)
dari titik ke bidang tersebut.
D. Latihan Soal
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm. Jarak titik H ke bidang ACF
adalah….
A. 2
3 cm
3
B. 4
3 cm
3
35
C. 11
3 cm
3
D. 8
3 cm
3
E. 13
3 cm
3
2. Diketahui limas segiempat T.ABCD dengan panjang rusukAB = BC = 8 cm dan TA
= 6 cm . Jika P titik tengah BC, maka jarak titik P ke bidang TAD adalah .…
A. 2 6
cm
B. 8
5 cm
5
C. 4
5 cm
5
D. 8
3 cm
3
E. 5
3 cm
8
Perhatikan gambar di bawah!
3.
Jika AT, AB, dan AC adalah segmen yang saling tegak lurus di A dengan panjang
masing-masing 6 cm, jarak titik A ke bidang TBC adalah ….
A. 3 cm6
2
B. 2 3 cm
C. 2 6 cm
D. 3 2 cm
E. 6 2 cm
4. Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk 8 cm.Jarak tititk E ke bidang BGD adalah..
1
A. 3 cm
3
2
B. 3 cm
3
4
C. 3 cm
3
36
8
D. 3 cm
3
16
E. 3 cm
3
5. Jarak titik A ke bidang BCHE pada balok berikut adalah …
40
A. cm H G
3
15 F
B. cm E
2
6 cm
20
C. cm
3
D C
16
D. cm
3 4 cm
A 8 cm B
24
E. c
5
37
GLOSARIUM
38
DAFTAR PUSTAKA
. 2014. Dimensi Tiga Jarak Titik Garis Kubus atau Limas. Downloaded
from https://matematikastudycenter.com/kelas-10-sma/125-dimensi-tiga-
jarak-titik-garis-kubus-atau-limas, pada tanggal 31 Agustus 2019.
Karyanto. 2014. Latih UN Tahun 2014 Program IPA Ringkasan Materi Soal dan
Kunci Jawaban UN Tahun 2002 - 2013 Matematika SMA . Downloaded
from http://www.soalmatematik.com, pada tanggal 17 November 2013.
Karyanto. 2016. Latih UN Tahun 2017 Program IPA Ringkasan Materi Soal dan
Kunci Jawaban UN Tahun 2010 - 2016 Matematika SMA . Downloaded
from http://www.soalmatematik.com, pada tanggal 31 Oktober 2016.
Sukardi. 2019. Soal dan Pembahasan – Dimensi Tiga (Konsep Jarak: Titik,
Garis, dan
Bidang). Downloaded from https://mathcyber1997.com/soal-dan-
pembahasan-dimensi-tiga-konsep-jarak-titik-garis-dan-bidang/, pada
tanggal 28 Agustus 2019.
39
Sukino. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Tedy Rizkha Heryansyah. 2019. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang pada
Bangun Ruang. Downloaded from https://blog.ruangguru.com/kedudukan-
titik-garis-dan-bidang-pada-bangun-ruang, pada tanggal 13 Agustus 2019.
40