Wikikamus:Simpulan bahasa/P: Perbezaan antara semakan
Penampilan
Kandungan dihapus Kandungan ditambah
ubi Teg-teg: Dibalikkan Suntingan mudah alih Suntingan web mudah alih |
k Suntingan oleh 2001:D08:2940:E8D9:5459:C660:D65A:25A3 (perbincangan) dikembalikan kepada semakan terdahulu oleh Tofeiku Teg: Undur |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
jadi |
|||
=== P === |
=== P === |
||
* '''pacat kenyang''': terus beredar setelah makan. |
* '''pacat kenyang''': terus beredar setelah makan. |
Semakan semasa pada 03:05, 6 Ogos 2024
P
[sunting]- pacat kenyang: terus beredar setelah makan.
- padang jarak padang tekukur: musnah.
- pak pandir: orang yang bodoh.
- pak sanggup: orang yang menyanggupi sebarang kerja yang diberikan.
- pak turut: orang yang mengikut sahaja.
- paku belanda: harga tetap atau harga yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
- paling hati: tidak setia.
- paling tadah: (sila lihat juga paling hati.)
- panas hati: sangat marah atau sangat benci.
- panas rezeki: sukar mendapat rezeki.
- panjang akal: cerdik.
- panjang ekor: berani berbuat jahat.
- panjang fikiran: (sila lihat juga panjang akal.)
- panjang lidah: suka mengadu atau menyampai-nyampaikan cakap.
- panjang tangan: (sila lihat juga cepat tangan.)
- pasang badan: berhias diri untuk memikat.
- pasang kaki: menggunakan orang-orang yang tertentu untuk membuat sesuatu kerja.
- pasang mata: memerhatikan baik-baik; waspada.
- pasang telinga: mendengar dengan teliti, berhati-hati, atau bersungguh-sungguh.
- pasar gelap: perniagaan yang dijalankan secara haram dari segi undang-undang.
- patah arang: perceraian yang tidak dapat didamaikan lagi.
- patah hati: hilang kemahuan untuk berbuat sesuatu.
- patah kandar: hilang tempat bergantung.
- patah lagu: getaran suara apabila menyanyi.
- patah lidah: tidak dapat berkata-kata dengan lancar.
- patah perang: kalah perang.
- patah semangat: hilang kemahuan untuk berusaha.
- patung bernyawa: hidup yang tidak mempunyai cita-cita.
- pecah amanah: melanggar amanah.
- pecah khabar: tersiar berita.
- pecah tembelang: terbuka rahsia.
- pedih hati: pilu.
- pejam mata: orang yang tidak mengambil tahu hal-hal yang berlaku di sekelilingnya.
- pekak badak: seseorang yang rosak pendengarannya atau pura-pura tidak mendengar.
- pekak batu: (sila lihat juga pekak badak.)
- peluk lutut: tidak bekerja.
- peluk tangan: (sila lihat juga peluk lutut.)
- peluk tubuh: (sila lihat juga peluk lutut.)
- pembasuh mulut: (sila lihat juga basuh mulut.)
- pencakar awan: (sila lihat juga cakar awan.)
- pencakar langit: (sila lihat juga cakar langit.)
- pendekar kata: orang yang pandai berpidato.
- pendekar lidah: (sila lihat juga pendekar kata.)
- pendekar pena: orang yang pandai menulis rencana di surat khabar.
- pendekar sambal: pendekar yang pengecut dan mudah ditumbangkan.
- pengubat hati: (sila lihat juga ubat hati.)
- pening-pening lalat: berasa pening sedikit.
- penyapu baru: orang yang baru akan rajin bekerja.
- perang dingin: bergaduh dengan tidak bercakap.
- perang gerila: perang secara bersembunyi.
- perang mulut: berbahas, bertengkar.
- perang pena: pertengkaran melalui tulisan di akhbar.
- perang saudara: perang antara orang sebangsa.
- perang terbuka: perang secara besar-besaran.
- peras otak: belajar bersungguh-sungguh.
- peras tenaga: (sila lihat juga banting tulang.)
- peras tenaga orang: membuat orang bekerja untuk keuntungan dirinya.
- perigi buta: perigi yang tidak berair.
- perut kapal: bahagian kapal yang di tengah-tengah.
- perut kosong: lapar.
- perut laut: bahagian laut yang dalam.
- pilih bulu: memandang kedudukan, bangsa, dan keturunan.
- pilih kasih: bersikap berat sebelah dengan memberi layanan yang lebih kepada pihak yang disayangi.
- pindah tangan: bertukar milik.
- pinggang kerengga: ramping.
- pintu rezeki: jalan untuk mendapat rezeki.
- pintu terbuka: sedia menerima tetamu.
- pisau cukur: perempuan yang suka menghabiskan harta benda lelaki.
- potong jalan: mendahului sehingga menyebabkan orang yang sepatutnya mendapat sesuatu tidak berpeluang.
- pukul curi: memukul dengan tidak diketahui oleh orang yang dipukul.
- pukul rata: (a) purata. (b) melayan atau memperlakukan semua dengan sama.
- putera mahkota: anak raja yang bakal naik takhta.
- puteri lilin: perempuan yang tidak tahan kena panas.
- putih hati: ikhlas dan jujur.
- putih mata: kecewa atau gagal kerana harapan tidak tercapai; mendapat malu.
- putih tapak kaki: lari sekuat-kuatnya.
- putih tulang: mati.
- putus akal: (sila lihat juga mati akal.)
- putus arang: persahabatan yang putus sama sekali.
- putus kata: mendapat kata sepakat.
- putus rezeki: hilang mata pencarian.
- putus ubat: upacara menamatkan ubat selepas sembuh.
- puas hati: lega.