Books by Ziaulhaq Hidayat
CV. Putra Surya Santosa, 2021
Merdeka Kreasi, 2021
A lhamdulillah. Pujian syukur kepada Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kep... more A lhamdulillah. Pujian syukur kepada Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan buku ini. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw. Yang telah mengajarkan tentang penting ilmu pengetahuan. Ucapan terima kasih ingin disampaikan melalui pengantar ini kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian dan penerbitan buku ini. Ucapan terima kasih kasih khusus kepada UIN Sumatera Utara yang telah mendanai penelitian dan khusus kepada Ketua LP2M UIN Sumatera Utara yang terus mendorong untuk dapat segera menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih tidak terhingga kepada semua tim peneliti yang telah terlibat aktif dalam proses pengumpulan data dan penulisan 1 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). "Strategi Menghadapi Paham Radikalisme Terorisme-ISIS,". https://belmawa.ristekdikti.go.id.
Sub judul agar dikaitkan dengan topik utama di judul, tidak hanya dengan satu dua ungkapan saja 2... more Sub judul agar dikaitkan dengan topik utama di judul, tidak hanya dengan satu dua ungkapan saja 2. Agar melakukan perbaikan bahasa tulis yang baik dan benar 3. Agar kata "Pious" diganti dengan "piety" dalam judul utama dan seterusnya dalam pembahasan You can see the reviewer's notes on the manuscript that was attached in this email. You must upload the revision on your manuscript submission.
Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan , 2020
alah seorang ulama Nusantara yang cukup menggaung namanya hingga ke manca negara adalah Syekh Abd... more alah seorang ulama Nusantara yang cukup menggaung namanya hingga ke manca negara adalah Syekh Abdussamad al-Palembani. Keberhasilan beliau dalam membimbing umat telah mengharumkan namanya melampauai Abdurrauf dan ar-Raniry dari Aceh di abad ke-17 M. Beliau telah belajar dan menetap di Haramayn selama 30 tahun. Di sana beliau belajar, mengajar, menjadi tokoh, dan imam di Mesjidil Haram. Selain di Haramayn, beliau juga mengajar di Yaman, Asia Tenggara, dan Nusantara khususnya. Beliau juga memiliki murid di berbagai tempat di belahan dunia. Seorang murid dari India, Sadiq Madani ibn Umar Khan, menulis kitab Qathf Azhar a-Mawahib al-Rabbniyah sebagai kitab yang mensyarah kitab Afnan Riadah yang ditulis Syeikh Samman. Kitab ini ditulis atas instruksi Abdussamad agar mempermudah memahami ajaran Syeikh Samman.
LSIP 2015 P Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah Babussalam (TNKB) | ii Selain itu, penting juga dis... more LSIP 2015 P Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah Babussalam (TNKB) | ii Selain itu, penting juga disebut di sini adalah kesediaan Tuan Guru Hasyim al-Syarwani (Mursyid TNKB) yang telah memberikan izin untuk penerbitkan buku ini, dan tentunya lagi kepada H. Ngogesa Sitepu, SH (Bupati Langkat), yang tidak hanya mendukung penerbitan buku, tetapi juga telah membantu pembiayaan penerbitan buku ini. Selain itu, perlu dicatat H. Ahmad Mahfuz (Ketua MUI Langkat), yang telah banyak memberikan masukan dan dukungan moril.
Tariqa Naqshabandiyya-Khalidiyya Babussalam (TNKB) est très influente dans le monde malais, en pa... more Tariqa Naqshabandiyya-Khalidiyya Babussalam (TNKB) est très influente dans le monde malais, en particulier en Indonésie et en Malaisie. Cette influence est due à l'histoire des débuts de cet ordre soufi, conduite par son fondateur, Syeikh 'Abd al-Wahab Rokan (1811-1926) dans la communauté malaise en Indonésie et en Malaisie. L'un des succès de la TNKB est son vaste réseau de cellules qui a été rendu possible grâce aux qualités politiques de ses murshid (maîtres spirituels à la tête de l'ordre) qui ont pu nouer d'excellentes relations avec les autorités locales (Bruinessen, 1990, 150-179; Bruinessen, 1992, 135). Les murshid ont non seulement été en mesure d'assurer la société de l'importance de cet ordre spirituel, mais aussi de recruter des autorités en tant que membres et propagateurs de la tariqa (Kraus, 1990 ; 691-706).
Papers by Ziaulhaq Hidayat
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman
This article seeks to examine the rise of tarekat (Sufi order) in the context of the digital publ... more This article seeks to examine the rise of tarekat (Sufi order) in the context of the digital public sphere with a special attention to the Eshaykh website. As this article argues, the Eshaykh website represents an adaptation of conventional groups of tarekat combined with information technology. However, this digital adoption raises a new problem, especially related to the differences in terms of access between digital tarekat and conventional tarekat. This article—using a virtual ethnographic approach—focuses on the Eshaykh website by the Tarekat Naqsyabandiyah Haqqaniyah (TNH) as the primary source. The website provides all information about the tarekat, both the doctrine and the wirid, which are presented online. There is also an element of the simplification of orthodoxy which has so far been strictly guarded by conventional tarekat, but the rise of the Eshaykh website in the digital public sphere is offering tarekat practices that are easily accessible and reach all levels of s...
Journal of Indonesian Islam, Jun 1, 2022
The millennial murshid comprises young t{ ari> qah leaders, who are well-versed in the latest inf... more The millennial murshid comprises young t{ ari> qah leaders, who are well-versed in the latest information technology. Sufism identity has changed under the millennial murshid due to the development of information technology and their participation in social media which tries to revive the doctrine and ritual in the changing global reality. This condition has fostered Sufistic activism in a new direction from a "quiet road" to a "public road" in cyberspace. This article has explored the intersection between Sufism and social media based on the narration of the millennial murshid of Tariqa Naqshabandiyya-Khalidiya Serambi Babussalam. The findings illustrate that the phenomenon of virtual Sufism that has emerged from the intersection between Sufism and social media has given birth to a new expression of piety called as virtual piety. It is a simplification of piety from the original form of Sufistic tradition that emphasizes symbolic-esoteric aspects and is likely as opposed to individual piety. Additionally, the millennial murshid has successfully used social media, particularly Facebook, to reach out to the online community and gain followers.
This article describes the involvement of Majelis Zikir Tathma’innulqulub (MZT) in the local lead... more This article describes the involvement of Majelis Zikir Tathma’innulqulub (MZT) in the local leaders election. Although this particular case occurred in the Medan city, it’s also explain in general the majlis dhikr phenomenon in Indonesia’s political practice. This phenomenon is interesting since the involvement of majlis dhikr is uncommon in the political world—as commonly known, sufism possess different (spiritual) orientation. The involvement can be best described as a political brand of sufism: in ritual and practice in supporting one of the local candidate. Thus, it describes the ritual of “yasinan and dhikr” from the beginning of election until the end as a “political ritual”. In addition, MZT also serves as a political marketing—spiritual adviser as well as political consultant; while in the practical aspect, MZT involved in hidden and public campaign. However, the candidate supported by MZT was lost. This fact explains that political brand of sufism has no significant influe...
Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam
The current global spiritual revival has been reflected in the revival of Sufism, to the extent t... more The current global spiritual revival has been reflected in the revival of Sufism, to the extent that Sufism now has a different appearance from its earlier conventional manifestations. Global developments have driven Sufism to put its appearance relevant to the demands of global living. Focusing on the experiences of Indonesia and Malaysia, this paper attempts to examine the developments of Sufism. These countries seem to represent contemporary trends of Sufism in Southeast Asia. The new face of contemporary Sufism called “urban Sufism” is found in Indonesia. The practices of urban Sufism, which is influenced by the political realm, can be observed within Majelis Dzikir Nurussalam (MDN) established by the former President Susilo Bambang Yudhoyono. In Malaysia, the new appearance of Sufism was initiated by Dar al-Arqam, which later changed its name as Ikhwan Global (IG). This group actively encourages its members to be economically self-reliant by undertaking a range of business acti...
Tulisan ini membahas peran sufi Batak dalam membangun persaudaraan lintas iman di Tanah Batak den... more Tulisan ini membahas peran sufi Batak dalam membangun persaudaraan lintas iman di Tanah Batak dengan referensi khusus Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah Serambi Babussalam (TNKSB). Penelitian ini menjelaskan fenomena hubungan antar iman di tengah masyarakat Batak yang diyakini terkait dengan peran sufi Batak. Pengkajian ini mempelajari bagaimana sufi Batak membangun persaudaraan lintas iman dan struktur sosial akibat interaksi keduanya. Penelitian menemukan bahwa hubungan ini dibangun karena sufi Batak sebagai pemimpin spiritual dan tradisional yang memiliki peran dalam interaksi agama, sosial dan budaya, sehingga Islam dan Kristen dianggap sebagai ‘saudara kandung’ dalam ikatan persaudaraan Batak. This paper discusses the Batak sufis role in building interfaith relationship in the Batak region (Tanah Batak) with a special reference to Tarekat Naqshabandiyya-Khalidiyya Serambi Babussalam (TNKSB). This research was conducted with regard to the phenomenon of interfaith relationship hap...
Artikel ini menjelaskan tentang Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah Babussalam (TNKB). Struktur sos... more Artikel ini menjelaskan tentang Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah Babussalam (TNKB). Struktur sosial yang ada pada TNKB ini terbangun berdasarkan adanya sistem nilai yang dianut, terutama dalam memposisikan siapa yang menjadi pemimpin dan siapa yang dipimpin dalam aktifitas spritual. Struktur sosial ini terdiri atas mursyid, khalifah, zuriat, khadim dan jamaah yang berjalan secara kaku karena mursyid sebagai pimpinan yang memiliki otoritas penuh dalam menjalankan fungsinya dibantu para khalifah sebagai “pendamping” dalam mengatur keberlangsungan tarekat. Otoritas kepemimpinan mursyid ini diperkuat dengan sistem norma bersifat tertulis tentang kepatuhan kepada mursyid sebagai bagian dari “adab tarekat” yang dianggap berkaitan dengan prestasi spiritual jamaah.
JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM, Jul 9, 2017
This article is an initial exploration of Indonesian Sufi, developed in the Malay world of Indone... more This article is an initial exploration of Indonesian Sufi, developed in the Malay world of Indonesia and Malaysia. The spread of this particular tariqa (sufi's order) relates specifically to the mandate received by Tuan Guru of TNKB, as its certified Shaykh, who then actively involved in the network acitivity by visiting the Malay Sultanate areas scattered in the Malay Peninsula. This research reveals the incorporation of some elements of different tariqas in the "form" of TNKB, such as Tariqa Shazaliyya and Tariqa Sammaniyya, as well as adaptation of local culture of Malays ethnic which become part of its unique ritual. Supported by the Sultan, TNKB has become the "official order" of Malay Sultanate, which covers area of Riau, Sumatera Utara (North Sumatera) in Indonesia as well as Johor in Malaysia-with caliph as its "agent".
Uploads
Books by Ziaulhaq Hidayat
Papers by Ziaulhaq Hidayat
Penelitian ini menemukan bahwa Islam liberal sebenarnya memiliki peluang untuk menjadi mazhab pemikiran Islam Indonesia di masa depannya karena memang secara substansial Islam liberal telah mempersiap diri menghadapi segala tantangan kemajuan zaman dengan menekankan kencenderungan interpretasi teks keagamaan yang berwawasan ke masa depan. Karena memang kesiapan menghadapi masa depan merupakan syarat utama bagi eksisnya sebuah kelompok atau ideologi maka Islam liberal telah melakukan secara tepat dan terencana.
Sedangkan peran masa depan Islam liberal di Indonesia adalah bahwa Islam liberal memiliki peran yang signifikan bagi upaya kemajuan Islam Indonesia di satu sisi dan bangsa Indonesia di sisi lainnya. Peran masa depan ini akan semakin nyata setelah terjadi kegagalan partai-partai politik yang mengatas namakan Islam dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara maka saat yang bersamaan pula proses depolitisasi Islam dan demokratisasi akan dapat berjalan secara baik. Di samping itu juga, Islam liberal juga telah melakukan upaya progresifitas interpretasi keagamaan supaya benar-benar relevan dengan semangat kemajuan zaman.
Di sisi lainnya, untuk mendukung keberhasilan masa depan Islam liberal maka tentunya harus ada upaya untuk memilih alternatif masa depan menempuh jalur institusi pendidikan dan advokasi sosial kemasyarakat sebab strategi inilah yang paling besar pengaruhnya dalam menarik simpati dan dukungan masyarakat bagi eksisnya Islam liberal di Indonesia. Selain itu, kelompok Islam liberal juga harus memilih jalur politik sebab dengan ini akan semakin menguatkan posisi Islam liberal dalam konteks kebijakan pemerintah karena tanpa legitimasi kekuasaan tetap Islam liberal tidak dapat mewarnai secara maksimal bagi Islam Indonesia.