Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun marigold (Tageteserecta) sebagai... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun marigold (Tageteserecta) sebagai feed supplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiler. Ayampedagingsalahsatuprodukpeternakan yang banyakdikonsumsimasyarakat.Kendala yang dihadapisampaisaatinikonsumenlebihmenginginkandaging broiler memiliki rasa yang enak, baudaging yang kurangamis, danwarnadaging yang lebihcerah. Penelitianinibertujuanuntukmengevaluasipengaruhpemberiantepungdaun marigold (Tageteserecta) terhadapkarakteristikorganoleptikayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 21 April-12 Mei 2018, berlokasi di ZonaPeternakanTerpadu (Integrated Livestock Zone) dan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. PenelitianinimenggunakanRancanganAcakLengkap (RAL) dengan 5 perlakuandansetiapperlakuanterdiridari 4 ulangan. Padamasing-masingulanganterdapat 6 ekorayam. Adapun 5 perlakuanitusebagaiberikut P0 sebagai kontrol, broiler diberi pakan tanpatepungdaun marigold,P1 broiler diberi pakanmengandung1,25% tepungdaun marigold, P2 broiler diberi pakanmengandung2,5% tepungdaun marigold, P3 broiler diberi pakanmengandung3,75% tepungdaun marigold, dan P4 broiler diberi pakan 5% tepungdaun marigold. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah uji organoleptik warna daging, bau daging, rasa daging serta tekstur daging. Berdasarkan hasil uji ANOVA pemberian tepung daun marigold berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap warna dagingdan pemberian pakan tepung daun marigold dapat meningkatkan warna pada level pemberian 5%, meningkatkan bau daging pada level pemberian 1,25% dan 5%, meningkatkan rasa terdapat pada level pemberian 2,5% dan meningkatkan tekstur pada level pemberian 2,5% dan 5%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun marigold dapat diaplikasikan sebagai pangganti feed suplement komersial untuk ayam broiler pada level 2,5% tanpa menurunkan sifat organoleptiknya.
Dewasa ini, kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam broiler semakin meningkat. Seiring dengan m... more Dewasa ini, kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam broiler semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut masyarakat umumnya menghendaki daging ayam broiler yang warna kemerah-merahan, rasa yang lebih enak, kurang amis, dan tekstur yang lebih empuk. Zat besi dan protein dalam pakan sangat dibutuhkan dalam pembentukan mioglobin. Sementara kalium dan asam glutamat merupakan senyawa aktif dalam pembentukan rasa daging. Untuk mengatasi kendala dalam biaya pakan broiler maka dilakuakan pemanfaatan limbah hasil pertanian yang mampu untuk memenuhi kebutuhan ternak tersebut. Limbah yang dapat diolah menjadi bahan pakan ternak yaitu limbah pisang kepok (Musa paradisiaca normalis). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung kulit pisang kepok (Musa paradisiaca normalis) yang difermentasi dengan fermentor Neurospora sp, Effectife Microorganism - 4 (EM-4), dan Rhizopus oryzae terhadap organoleptik broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2018, berlokasi di Kandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu: P0 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang tanpa fermentasi (KPTF), P1 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang yang di fermentasi dengan Neurospora sp, (KPFNS), P2 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang yang di fermentasi dengan Effectif Microorganism - 4 (EM-4) (KPF EM-4), P3 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang yang di fermentasi dengan Rhizopus oryzae (KPFRO). 80 ekor ayam broiler umur 21 hari didistribusikan ke dalam 20 petak kandang perlakuan. Ayam dipanen pada umur 42 hari dengan mengambil sampel 1 ekor ayam di setiap ulangan pada masing-masing perlakuan. Pariabel yang diamati dalam penelitian ini adalah uji organoleptik uji warna daging (sebelum dimasak), uji rasa daging, uji bau daging, dan uji tekstur daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor warna daging P2 (2,4) lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Skor warna daging pada perlakuan lainya dengan kisaran 1,32, skor rasa daging daging P0 mendapatkan nilai 3, P1 dan P2 mendapatkan nilai 4,sedangkan untuk P3 mendapatkan nilai 3. Skor bau daging P0-P2 mendapatkan nilai 4 sedangkan P3 menurun menjadi 3. Dan skor tekstur daging P1 dengan nilai 4, tertinggi pada perlakuan P1 dengan nilai 5, P2 dan P3 dengan nilai 4. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung fermentasi kulit pisang kepok (Musa paradisiaca normalis) terhadap organoleptik ayam broiler penggunaan tepung kulit pisang yang difermentasi dengana EM-4 dapat meningkatkan warna dan rasa daging, sedangkan yang difermentasi dengan Neurospora sp. meningkatkan tekstur daging. Kata kunci : ayam broiler, tepung kulit pisang kepok, fermentasi, organoleptik
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus)... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi untuk meningkatkan kualitas dan sifat organoleptik telur ayam petelur. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), pada percobaan ini menggunakan ayam petelur fase produksi tiga umur 20 bulan sebanyak 50 ekor. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 5 perlakuan dengan masing-masing perlakuan dibagi menjadi 10 ulangan yang ditempatkan secara acak pada kandang sangkar dengan setiap 1 ekor 1 ulangan. Pakan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P0 (ransum kontrol), P1 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi), P2 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi + 6 gram ekstrak daun katuk), P3 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi + 9 gram ekstrak daun katuk) dan P4 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi + 12 gram ekstrak daun katuk). variabel yang diamati adalah warna yolk, berat yolk, indeks yolk, indeks albumen, tinggi rongga udara, tebal kerabang, warna yolk dan bau amis serta rasa telur rebus, warna yolk dan bau amis serta rasa telur dadar mata sapi. Data diolah dengan menggunakan costat dengan ANOVA dan uji lanjut DMRT apabila berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dapat meningkatkan warna yolk telur segar pada level 6 gram dan 9 gram. Suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi nyata (P 0,05) menurunkan bau amis atau meningkatkan rasa. sifat organolepyik telur dadar mata sapi sangat nyata (P 0,05) meningkatkan rasa yang disukai oleh konsumen . Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi dapat meningkatkan kualitas telur yang ditandai dengan meningkatnya warna yolk dan sifat organoleptik.
Pemilihan pakan merupakan salah satu upaya untuk menekan dampak buruk terhadap lingkungan dan men... more Pemilihan pakan merupakan salah satu upaya untuk menekan dampak buruk terhadap lingkungan dan menghasilkan produk ternak yang efisien. Penambahan feed supplement tertentu dapat meningkatkan efisiensi produksi dan sekaligus menekan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama akibat ekskresi nitrogen yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemanfaatan lumpur sawit fermentasi dengan suplementasi ekstrak daun katuk, enkapsulasi minyak ikan lemuru dalam ransum sebagai strategi pengurangan pencemaran lingkungan kandang pada ayam petelur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2013 di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) dan laboratorium program studi peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap(RAL), dengan 5 perlakuan dan 10 ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 1 ekor ayam yang ditempatkan secara acak pada kandang individual (individual cage). Pada percobaan ini digunakan ayam petelur fase produksi sebanyak 50 ekor. Variabel yang diamati antara lain adalah kadar nitrogen, kadar amoniak, kadar sulfide, BOD dan COD pada feses ayam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kadar nitrogen, kadar amoniak , kadar sulfida, BOD dan COD pada perlakuan dengan penambahan enkapsulasi minyak ikan lemuru memiliki nilai hasil yang lebih tinggi dari perlakuan tanpa enkapsulasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ransum lumpur sawit fermentasi dengan suplementasi ekstrak daun katuk dan enkapsulasi minyak ikan lemuru tidak bisa mengurangi pencemaran lingkungan kandang.
Permintaan konsumen terhadap telur sangat tinggi. Konsumen mengharapkan telur yang rendah koleste... more Permintaan konsumen terhadap telur sangat tinggi. Konsumen mengharapkan telur yang rendah kolesterol. Ekstrak daun katuk merupakan feed additive untuk menurunkan kolesterol tetapi tidak mampu memperkaya DHA (Docosahexaenoic Acid )dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) dalam telur. Minyak ikan lemuru kaya akan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid). Penggunaan minyak ikan lemuru di dalam ransum menyebabkan ransum lebih cepat tengik, sehingga ditambahkan antioksidan yaitu vitamin E. Pemberian ransum dengan penggunaan minyak ikan lemuru dan vitamin E dapat menurunkan kolesterol dan lemak telur tetapi dapat meningkatkan kandungan asam lemak telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk dan minyak ikan lemuru plus vitamin E untuk memperkaya zat gizi dalam telur serta menurunkan kadar lemak dan menaikkan kadar asam PUFA dalam telur. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal 26 Juli 2008 sampai tanggal 26 Agustus 2008 yang bertempat dikandang percobaan Jurusan Peternakan untuk pemeliharaan ayam petelur, sedangkan analisa kolesterol, lemak dan asam lemak telur dilakukan di Laboratorium Balai Besar Hasil Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 8 ulangan. Perlakuan adalah (P0) ransum tanpa ekstrak daun katuk dan minyak lemuru, (P1) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk tanpa minyak lemuru, (P2) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 1,5% minyak lemuru, (P3) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 1,5% minyak lemuru + 60mg vitamin E, (P4) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 3% minyak lemuru, (P5) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 3% minyak lemuru + 60 mg vitamin E. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), bila terdapat pengaruh nyata diuji dengan Duncan Multiple Range Test. Variabel yang diamati yaitu kandungan kolesterol, lemak dan asam lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin E tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar asam miristat. Penggunaan antioksidan vitamin E berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap lemak telur, kadar asam Laurat, Stearat, dan Linoleat. Kesimpulan penelitian yang dilakukan adalah pemberian ekstrak daun katuk dan vitamin E dalam ransum berbasis minyak ikan lemuru dapat menurunkan kolesterol, lemak telur dan asam linoleat. Pada perlakuan dengan pemberian ekstrak daun katuk 27g/kg dengan level 3% minyak lemuru dan 60 mg vitamin E dapat menurunkan asam PUFA (Polyunsaturated Acid) yaitu Asam Linoleat yaitu sebanyak 26,78%. Tetapi tidak mempengaruhi asam lemak miristat dan stearat. Secara nilai nutrisi dapat memenuhi permintaan konsumen bahwa telur yang dihasilkan baik untuk dikonsumsi karena dari hasil penelitian dapat menurunkan nilai kolesterol dari 5,04% sampai 33,46%.
Dewasa ini permintaan daging broiler semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah pendud... more Dewasa ini permintaan daging broiler semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan juga kebutuhan akan protein hewani. Berkaitan dengan hal ini untuk meningkatkan performa broiler, antibiotika sering digunakan pada pemeliharaan ayam broiler. Penggunaan antibiotika dalam feed additive komersial pada pakan broiler dapat menyebabkan diakumulasikan dalam daging broiler. Residu antibiotika ini dapat membahayakan kesehatan para konsumen yang mengkonsumsi daging broiler tersebut, karena residu tersebut dapat meningkatkan resistensi mikroba patogen terhadap antibiotika dan obat-obatan. Penggunaan antibiotika saat ini sudah mulai dilarang penggunaanya dalam formulasi ransum unggas. Saat ini banyak peternak yang menggunakan pakan yang didalamnya terkandung feed additive, sedangkan didalam feed additive komersial hanya mengandung sejumlah vitamin, mineral mikro, antioksidan, dan antibiotik. Fungsi antibiotika itu sendiri salah satunya adalah untuk meningkatkan berat badan, efisiensi pakan dan menurunkan angka kematian. Berdasarkan fungsi penting antibiotika dan dampak negatif penggunaan antibiotika dalam feed additive komersial, maka feed additive perlu digantikan dengan bahan lain yang alami dan mempunyai fungsi sama dengan antibiotika. Bahan yang berpotensi adalah tanaman obat seperti daun katuk, daun salam daun kemangi, daun pepaya, daun kemangi, dan buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa tanaman obat sebagai pengganti feed additive komersial terhadap performa broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan di Comersial Zone Animal Laboratury (CZAL) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu pada bulan Maret – Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 7 perlakuan 4 ulangan yaitu P0: Pakan mengandung 0,5% feed additive komersial, P1: Pakan mengandung 5% tepung daun katuk, P2: Pakan mengandung 5% tepung daun salam, P3: Pakan mengandung 5% tepung daun kemangi, P4: Pakan mengandung 5% tepung daun pepaya, P5: Pakan mengandung 5% tepung daun kelor, P6: Pakan mengandung 5% tepung buah mengkudu. Variabel yang diamati pada penelitian ini ialah konsumsi pakan, pertambahan berat badan, berat badan akhir, dan konversi pakan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian tepung tanaman obat berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, konversi pakan dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan berat badan dan berat akhir. Rataan pertambahan berat badan P0, P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 masing masing yaitu 581,04 gram, 468,79 gram, 477,08 gram, 461,67 gram, 449,38 gram, 549,79 gram dan 553,13 gram. Rataan berat akhir P0, P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 berturut turut yaitu 1122,50 gram, 1008,75 gram, 998,75 gram, 1006,88 gram, 1000,63 gram, 1089,58 gram, dan 1102,50 gram. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kelor dan buah mengkudu dalam taraf 5% dapat menggantikan feed additive komersial (Top Mix).
The addition of vitamin E to herbs can result in interactions between compounds in herbs and vita... more The addition of vitamin E to herbs can result in interactions between compounds in herbs and vitamin E. The present study was conducted to evaluate the effect of vitamin E supplementation to herbal mixture containing diets on amino acid and fatty acid composition of broiler meats and hemotological status in broiler chickens. This study used a completely randomized design. Eighty 15-day-old female broilers were distributed into 2 treatment groups with 4 replications (10 female broilers) as follows. Feed with FSBL plus 1 g of turmeric and 2 g garlic (P1) and Feed of P1 plus vitamin E (P2). It was shown that vitamin E supplementation reduced aspartic acid, glutamic acid, serine, histidine, threonine, alanine, tyrosine, valine, phenylalanine, I-leucine, leucine and total amino acid (P<0.05). Vitamin E supplementation also significantly reduced Cis-11,14-eicosedienoic acid and saturated fatty acid (P<0.05), but it had no effect on other fatty acids. Although the effect was not sign...
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi pengembangan peternakan ayam petelur yang ... more   Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi pengembangan peternakan ayam petelur yang sesuai di Kabupaten Lebong. Responden penelitian sebanyak 25 responden yang terdiri dari peternak dan stakeholder pertanian yang dipilih secara sengaja (purposive). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Metode pengolahan data dengan menggunakan pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif untuk perumusan strategi. Perumusan strategi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap masukan digunakan matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal Faktor Evaluation), tahap pemaduan dilakukan dengan matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,Threats), dan tahap pengambilan keputusan menggunakan QSPM (Quantitative Strategy Position Matrix). Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi yang dapat diterapkan adalah strategi Growth and Buil...
ABSTRACT. This study aimed to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE), lem... more ABSTRACT. This study aimed to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE), lemuru fish oil and vitamin E supplementation on performance, carcass quality, and amino acid composition of broiler meat. One hundred and ninety-five broilers aged 21 days were distributed into 13 groups as follows: broilers were fed diet with 0.5% commercial supplement feed (P0), 10 g/kg SALE plus 1% lemuru fish oil (LFO) (P1), 10 g SALE/kg and LFO 1% plus 60 mg vitamin E (P2), 10 g SALE/kg and LFO 2% (P3), 10 g SALE/kg and LFO 2% plus 60 mg vitamin E (P4), 10 g SALE/kg and LFO 3% (P5), 10 g SALE/kg and LFO 3% plus 60 mg vitamin E (P6), 18 g SALE/kg and LFO 1% (P7), 18 SALE g/kg and LFO 1 % plus 60 mg vitamin E (P8), 18 g SALE/kg and FLO 2% (P9), 18 SALE g/kg and FLO 2% plus vitamin E (P10), 18 g SALE/kg and LFO 3% (P11 ), and 18 g SALE/kg and LFO 3% plus 60 mg vitamin E. The variables measured were performance, carcass quality, organoleptic properties, protein and amino acid composition ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap kualitas... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap kualitas karkas ayam broiler. Seratus dua puluh ekor ayam broiler jantan didistribusikan ke dalam 5 kelompok perlakuan dengan 4 ulangan sebagai berikut: P1= ransum mengandung tempe dedak 14%; P2= ransum mengandung tempe dedak 20%; P3= ransum mengandung tape dedak 14% dan; P4= ransum mengandung tape dedak 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempe dedak dan tape dedak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat karkas, meat bone ratio, cooking loss dan drip loss. Perlakuan menghasilkan warna karkas yang relatif sama. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tempe dedak dan tape dedak dapat diberikan kepada ayam broiler sebanyak 20% tanpa menurunkan kualitas karkas.
PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR T... more PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAGING BROILER (Dewi Suryani, dibawah bimbingan Yosi Fenita dan Urip Santoso dan 25 hal, tahun 2016) Industri broiler dihadapkan pada adanya tuntutan konsumen yang menginginkan rasa daging broiler yang enak, bau daging yang kurang amis serta warna daging yang lebih cerah. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi tuntutan konsumen, maka daun katuk dapat digunakan sebagai pakan ayam broiler. Namun daun katuk masih mengandung senyawa antinutrisi dan ketersediaan mineral yang rendah, untuk meningkatkan daya guna daun katuk maka daun katuk dapat difermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian daun katuk (Sauropus anrogynus) yang difermentasi dengan berbagai fermentor sebagai feed suplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiller. Hipotesis penelitian ini adalah penggumaan fermentasi daun katuk (Sauropus androgynus) dengan mengguna...
Penelitian ini bertujuan untuk memperoduksi telur yang disukai konsumen, mempunyai kuning telur y... more Penelitian ini bertujuan untuk memperoduksi telur yang disukai konsumen, mempunyai kuning telur yang kuning cerah, kadar lemak dan kolesterol yang rendah dan mempunyai protein yang tinggi dengan komposisi asam amino yang seimbang. untuk mencapai tujuan tersebut pada penelitian ini akan digunakan lumpur sawit fermentasi (LSF), ekstrak daun katuk (EDK) dan enkapsulasi minyak ikan lemuru (EML). Pada tahun kedua ini dicobakan uji coba pembuatan produk fermentasi berasal dari lumpur sawit dan ekstrak daun katuk dengan penambahan EML. Pada tahun II akan digunakan ayam petelur fase produksi sebanyak 50 ekor. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 5 perlakuan dengan ransum dasar yang mengandung protein 18 % dan ME 2700 kkal/kg. ransum disusun P0 = ransum kontrol, P1 = ransum kontrol + 15 % Lumpur Sawit Fermentasi (LSF) + 2,5% EML, P2 = ransum kontrol + 15% LSF+Ekstrak Daun Katuk (EDK) 6g/kg ransum)+ 5% EML, P3 = ransum kontrol + 15% LSF+EDK 9 g/kg ransum)+ 7.5% EML P4 = ransum kontrol + 15% LS...
ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai be... more ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 2) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 3) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 4) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 5) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 6) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 7) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 8) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 9) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 10) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun marigold dan tepung bu... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun marigold dan tepung bunga marigold (Tagetes erecta) terhadap karakteristik organoleptik ayam broiler. Industri broiler dihadapkan pada adanya tuntutan konsumen yang menginginkan rasa yang enak, bau daging yang kurang amis lebih digemari, dan warna daging yang lebih cerah tidak pucat lebih menarik minat konsumen. Marigold (Tagetes erecta) mempunyai senyawa aktif antara lain berfungsi sebagai antibakteri, antimikroba, antioksidan, dan nematoda karena kandungan terpenoid dan flavonoidnya. Penelitian ini dilaksanakan 8 Februari -15 Maret 2019 bertempat dikandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), 6 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing ulangan terdapat 7 ekor ayam. Adapun 6 perlakuan sebagai berikut: P0: ransum kontrol, tidak mengandung tepung daun marigold (TDM) dan tepung bunga marigold (TBM), P1: ransum mengandung 5% TDM da...
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian asam amino essensial (lisi... more ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian asam amino essensial (lisin, metionin, dan triptopan) dalam ransum berbasis lumpur sawit terhadap performans dan kualitas telur ayam petelur. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, pada penelitian ini digunakan ayam petelur fase produksi umur 8 bulan sebanyak 40 ekor. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 4 perlakuan yaitu perbedaan pemberian tingkat suplementasi asam amino essensial yaituP0 : tanpa suplementasi, suplementasi asam amino. P1: 50% (Lys 113,26gr; Met 70,14gr; Trp 36,2gr), P2: suplementasi 75% (Lys 169,89gr; Met 105,21gr; Trp 63,35gr), P3 : suplementasi 100% (Lys 226,52gr; Met 140,28gr; Trp 72,4gr), suplementasi asam amino ini adalah dalam 100 kg bahan pakan. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, konversi ransum, berat telur, produksi telur, warna yolk, dan income over feed cost. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengaruh tidak nyata (P>0,05)terhadap kon...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap karakter... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap karakteristik organoleptik daging broiler. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan sebagai berikut, P0= Ransum kontrol, tidak mengandung tempe dedak dan tape dedak, P1= Ransum mengandung 14% tempe dedak, P2= Ransum mengandung 20% tempe dedak, P3= Ransum mengandung 14% tape dedak, dan P4= Ransum mengandung 20% tape dedak. Hasil penelitian menunjukkan warna daging lebih tinggi pada P1, P2, P3 dan P4 dibandingkan dengan P0. P2 dan P4 mempunyai bau amis daging yang paling rendah, dan mempunyai rasa daging yang lebih enak serta tekstur daging yang lebih lembut. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tempe dedak dan tape dedak dalam ransum meningkatkan karakteristik organoleptik daging broiler.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun marigold (Tageteserecta) sebagai... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tepung daun marigold (Tageteserecta) sebagai feed supplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiler. Ayampedagingsalahsatuprodukpeternakan yang banyakdikonsumsimasyarakat.Kendala yang dihadapisampaisaatinikonsumenlebihmenginginkandaging broiler memiliki rasa yang enak, baudaging yang kurangamis, danwarnadaging yang lebihcerah. Penelitianinibertujuanuntukmengevaluasipengaruhpemberiantepungdaun marigold (Tageteserecta) terhadapkarakteristikorganoleptikayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 21 April-12 Mei 2018, berlokasi di ZonaPeternakanTerpadu (Integrated Livestock Zone) dan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. PenelitianinimenggunakanRancanganAcakLengkap (RAL) dengan 5 perlakuandansetiapperlakuanterdiridari 4 ulangan. Padamasing-masingulanganterdapat 6 ekorayam. Adapun 5 perlakuanitusebagaiberikut P0 sebagai kontrol, broiler diberi pakan tanpatepungdaun marigold,P1 broiler diberi pakanmengandung1,25% tepungdaun marigold, P2 broiler diberi pakanmengandung2,5% tepungdaun marigold, P3 broiler diberi pakanmengandung3,75% tepungdaun marigold, dan P4 broiler diberi pakan 5% tepungdaun marigold. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah uji organoleptik warna daging, bau daging, rasa daging serta tekstur daging. Berdasarkan hasil uji ANOVA pemberian tepung daun marigold berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap warna dagingdan pemberian pakan tepung daun marigold dapat meningkatkan warna pada level pemberian 5%, meningkatkan bau daging pada level pemberian 1,25% dan 5%, meningkatkan rasa terdapat pada level pemberian 2,5% dan meningkatkan tekstur pada level pemberian 2,5% dan 5%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun marigold dapat diaplikasikan sebagai pangganti feed suplement komersial untuk ayam broiler pada level 2,5% tanpa menurunkan sifat organoleptiknya.
Dewasa ini, kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam broiler semakin meningkat. Seiring dengan m... more Dewasa ini, kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam broiler semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut masyarakat umumnya menghendaki daging ayam broiler yang warna kemerah-merahan, rasa yang lebih enak, kurang amis, dan tekstur yang lebih empuk. Zat besi dan protein dalam pakan sangat dibutuhkan dalam pembentukan mioglobin. Sementara kalium dan asam glutamat merupakan senyawa aktif dalam pembentukan rasa daging. Untuk mengatasi kendala dalam biaya pakan broiler maka dilakuakan pemanfaatan limbah hasil pertanian yang mampu untuk memenuhi kebutuhan ternak tersebut. Limbah yang dapat diolah menjadi bahan pakan ternak yaitu limbah pisang kepok (Musa paradisiaca normalis). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung kulit pisang kepok (Musa paradisiaca normalis) yang difermentasi dengan fermentor Neurospora sp, Effectife Microorganism - 4 (EM-4), dan Rhizopus oryzae terhadap organoleptik broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2018, berlokasi di Kandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu: P0 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang tanpa fermentasi (KPTF), P1 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang yang di fermentasi dengan Neurospora sp, (KPFNS), P2 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang yang di fermentasi dengan Effectif Microorganism - 4 (EM-4) (KPF EM-4), P3 : Menggunakan 10% tepung kulit pisang yang di fermentasi dengan Rhizopus oryzae (KPFRO). 80 ekor ayam broiler umur 21 hari didistribusikan ke dalam 20 petak kandang perlakuan. Ayam dipanen pada umur 42 hari dengan mengambil sampel 1 ekor ayam di setiap ulangan pada masing-masing perlakuan. Pariabel yang diamati dalam penelitian ini adalah uji organoleptik uji warna daging (sebelum dimasak), uji rasa daging, uji bau daging, dan uji tekstur daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor warna daging P2 (2,4) lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Skor warna daging pada perlakuan lainya dengan kisaran 1,32, skor rasa daging daging P0 mendapatkan nilai 3, P1 dan P2 mendapatkan nilai 4,sedangkan untuk P3 mendapatkan nilai 3. Skor bau daging P0-P2 mendapatkan nilai 4 sedangkan P3 menurun menjadi 3. Dan skor tekstur daging P1 dengan nilai 4, tertinggi pada perlakuan P1 dengan nilai 5, P2 dan P3 dengan nilai 4. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung fermentasi kulit pisang kepok (Musa paradisiaca normalis) terhadap organoleptik ayam broiler penggunaan tepung kulit pisang yang difermentasi dengana EM-4 dapat meningkatkan warna dan rasa daging, sedangkan yang difermentasi dengan Neurospora sp. meningkatkan tekstur daging. Kata kunci : ayam broiler, tepung kulit pisang kepok, fermentasi, organoleptik
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus)... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi untuk meningkatkan kualitas dan sifat organoleptik telur ayam petelur. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), pada percobaan ini menggunakan ayam petelur fase produksi tiga umur 20 bulan sebanyak 50 ekor. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 5 perlakuan dengan masing-masing perlakuan dibagi menjadi 10 ulangan yang ditempatkan secara acak pada kandang sangkar dengan setiap 1 ekor 1 ulangan. Pakan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu P0 (ransum kontrol), P1 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi), P2 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi + 6 gram ekstrak daun katuk), P3 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi + 9 gram ekstrak daun katuk) dan P4 (ransum kontrol + 15% lumpur sawit fermentasi + 12 gram ekstrak daun katuk). variabel yang diamati adalah warna yolk, berat yolk, indeks yolk, indeks albumen, tinggi rongga udara, tebal kerabang, warna yolk dan bau amis serta rasa telur rebus, warna yolk dan bau amis serta rasa telur dadar mata sapi. Data diolah dengan menggunakan costat dengan ANOVA dan uji lanjut DMRT apabila berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dapat meningkatkan warna yolk telur segar pada level 6 gram dan 9 gram. Suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi nyata (P 0,05) menurunkan bau amis atau meningkatkan rasa. sifat organolepyik telur dadar mata sapi sangat nyata (P 0,05) meningkatkan rasa yang disukai oleh konsumen . Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan suplementasi ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum berbasis lumpur sawit fermentasi dapat meningkatkan kualitas telur yang ditandai dengan meningkatnya warna yolk dan sifat organoleptik.
Pemilihan pakan merupakan salah satu upaya untuk menekan dampak buruk terhadap lingkungan dan men... more Pemilihan pakan merupakan salah satu upaya untuk menekan dampak buruk terhadap lingkungan dan menghasilkan produk ternak yang efisien. Penambahan feed supplement tertentu dapat meningkatkan efisiensi produksi dan sekaligus menekan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama akibat ekskresi nitrogen yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemanfaatan lumpur sawit fermentasi dengan suplementasi ekstrak daun katuk, enkapsulasi minyak ikan lemuru dalam ransum sebagai strategi pengurangan pencemaran lingkungan kandang pada ayam petelur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2013 di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) dan laboratorium program studi peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap(RAL), dengan 5 perlakuan dan 10 ulangan. Setiap ulangan terdiri atas 1 ekor ayam yang ditempatkan secara acak pada kandang individual (individual cage). Pada percobaan ini digunakan ayam petelur fase produksi sebanyak 50 ekor. Variabel yang diamati antara lain adalah kadar nitrogen, kadar amoniak, kadar sulfide, BOD dan COD pada feses ayam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kadar nitrogen, kadar amoniak , kadar sulfida, BOD dan COD pada perlakuan dengan penambahan enkapsulasi minyak ikan lemuru memiliki nilai hasil yang lebih tinggi dari perlakuan tanpa enkapsulasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ransum lumpur sawit fermentasi dengan suplementasi ekstrak daun katuk dan enkapsulasi minyak ikan lemuru tidak bisa mengurangi pencemaran lingkungan kandang.
Permintaan konsumen terhadap telur sangat tinggi. Konsumen mengharapkan telur yang rendah koleste... more Permintaan konsumen terhadap telur sangat tinggi. Konsumen mengharapkan telur yang rendah kolesterol. Ekstrak daun katuk merupakan feed additive untuk menurunkan kolesterol tetapi tidak mampu memperkaya DHA (Docosahexaenoic Acid )dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) dalam telur. Minyak ikan lemuru kaya akan PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid). Penggunaan minyak ikan lemuru di dalam ransum menyebabkan ransum lebih cepat tengik, sehingga ditambahkan antioksidan yaitu vitamin E. Pemberian ransum dengan penggunaan minyak ikan lemuru dan vitamin E dapat menurunkan kolesterol dan lemak telur tetapi dapat meningkatkan kandungan asam lemak telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi ekstrak daun katuk dan minyak ikan lemuru plus vitamin E untuk memperkaya zat gizi dalam telur serta menurunkan kadar lemak dan menaikkan kadar asam PUFA dalam telur. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari mulai tanggal 26 Juli 2008 sampai tanggal 26 Agustus 2008 yang bertempat dikandang percobaan Jurusan Peternakan untuk pemeliharaan ayam petelur, sedangkan analisa kolesterol, lemak dan asam lemak telur dilakukan di Laboratorium Balai Besar Hasil Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 8 ulangan. Perlakuan adalah (P0) ransum tanpa ekstrak daun katuk dan minyak lemuru, (P1) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk tanpa minyak lemuru, (P2) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 1,5% minyak lemuru, (P3) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 1,5% minyak lemuru + 60mg vitamin E, (P4) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 3% minyak lemuru, (P5) ransum yang mengandung ekstrak daun katuk + 3% minyak lemuru + 60 mg vitamin E. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), bila terdapat pengaruh nyata diuji dengan Duncan Multiple Range Test. Variabel yang diamati yaitu kandungan kolesterol, lemak dan asam lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin E tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar asam miristat. Penggunaan antioksidan vitamin E berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap lemak telur, kadar asam Laurat, Stearat, dan Linoleat. Kesimpulan penelitian yang dilakukan adalah pemberian ekstrak daun katuk dan vitamin E dalam ransum berbasis minyak ikan lemuru dapat menurunkan kolesterol, lemak telur dan asam linoleat. Pada perlakuan dengan pemberian ekstrak daun katuk 27g/kg dengan level 3% minyak lemuru dan 60 mg vitamin E dapat menurunkan asam PUFA (Polyunsaturated Acid) yaitu Asam Linoleat yaitu sebanyak 26,78%. Tetapi tidak mempengaruhi asam lemak miristat dan stearat. Secara nilai nutrisi dapat memenuhi permintaan konsumen bahwa telur yang dihasilkan baik untuk dikonsumsi karena dari hasil penelitian dapat menurunkan nilai kolesterol dari 5,04% sampai 33,46%.
Dewasa ini permintaan daging broiler semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah pendud... more Dewasa ini permintaan daging broiler semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan juga kebutuhan akan protein hewani. Berkaitan dengan hal ini untuk meningkatkan performa broiler, antibiotika sering digunakan pada pemeliharaan ayam broiler. Penggunaan antibiotika dalam feed additive komersial pada pakan broiler dapat menyebabkan diakumulasikan dalam daging broiler. Residu antibiotika ini dapat membahayakan kesehatan para konsumen yang mengkonsumsi daging broiler tersebut, karena residu tersebut dapat meningkatkan resistensi mikroba patogen terhadap antibiotika dan obat-obatan. Penggunaan antibiotika saat ini sudah mulai dilarang penggunaanya dalam formulasi ransum unggas. Saat ini banyak peternak yang menggunakan pakan yang didalamnya terkandung feed additive, sedangkan didalam feed additive komersial hanya mengandung sejumlah vitamin, mineral mikro, antioksidan, dan antibiotik. Fungsi antibiotika itu sendiri salah satunya adalah untuk meningkatkan berat badan, efisiensi pakan dan menurunkan angka kematian. Berdasarkan fungsi penting antibiotika dan dampak negatif penggunaan antibiotika dalam feed additive komersial, maka feed additive perlu digantikan dengan bahan lain yang alami dan mempunyai fungsi sama dengan antibiotika. Bahan yang berpotensi adalah tanaman obat seperti daun katuk, daun salam daun kemangi, daun pepaya, daun kemangi, dan buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa tanaman obat sebagai pengganti feed additive komersial terhadap performa broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan di Comersial Zone Animal Laboratury (CZAL) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu pada bulan Maret – Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 7 perlakuan 4 ulangan yaitu P0: Pakan mengandung 0,5% feed additive komersial, P1: Pakan mengandung 5% tepung daun katuk, P2: Pakan mengandung 5% tepung daun salam, P3: Pakan mengandung 5% tepung daun kemangi, P4: Pakan mengandung 5% tepung daun pepaya, P5: Pakan mengandung 5% tepung daun kelor, P6: Pakan mengandung 5% tepung buah mengkudu. Variabel yang diamati pada penelitian ini ialah konsumsi pakan, pertambahan berat badan, berat badan akhir, dan konversi pakan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian tepung tanaman obat berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, konversi pakan dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan berat badan dan berat akhir. Rataan pertambahan berat badan P0, P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 masing masing yaitu 581,04 gram, 468,79 gram, 477,08 gram, 461,67 gram, 449,38 gram, 549,79 gram dan 553,13 gram. Rataan berat akhir P0, P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 berturut turut yaitu 1122,50 gram, 1008,75 gram, 998,75 gram, 1006,88 gram, 1000,63 gram, 1089,58 gram, dan 1102,50 gram. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung kelor dan buah mengkudu dalam taraf 5% dapat menggantikan feed additive komersial (Top Mix).
The addition of vitamin E to herbs can result in interactions between compounds in herbs and vita... more The addition of vitamin E to herbs can result in interactions between compounds in herbs and vitamin E. The present study was conducted to evaluate the effect of vitamin E supplementation to herbal mixture containing diets on amino acid and fatty acid composition of broiler meats and hemotological status in broiler chickens. This study used a completely randomized design. Eighty 15-day-old female broilers were distributed into 2 treatment groups with 4 replications (10 female broilers) as follows. Feed with FSBL plus 1 g of turmeric and 2 g garlic (P1) and Feed of P1 plus vitamin E (P2). It was shown that vitamin E supplementation reduced aspartic acid, glutamic acid, serine, histidine, threonine, alanine, tyrosine, valine, phenylalanine, I-leucine, leucine and total amino acid (P<0.05). Vitamin E supplementation also significantly reduced Cis-11,14-eicosedienoic acid and saturated fatty acid (P<0.05), but it had no effect on other fatty acids. Although the effect was not sign...
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan
  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi pengembangan peternakan ayam petelur yang ... more   Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi pengembangan peternakan ayam petelur yang sesuai di Kabupaten Lebong. Responden penelitian sebanyak 25 responden yang terdiri dari peternak dan stakeholder pertanian yang dipilih secara sengaja (purposive). Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Metode pengolahan data dengan menggunakan pendekatan konsep manajemen strategis. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif untuk perumusan strategi. Perumusan strategi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap masukan digunakan matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal Faktor Evaluation), tahap pemaduan dilakukan dengan matriks IE (Internal-Eksternal) dan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,Threats), dan tahap pengambilan keputusan menggunakan QSPM (Quantitative Strategy Position Matrix). Berdasarkan hasil analisis SWOT, maka strategi yang dapat diterapkan adalah strategi Growth and Buil...
ABSTRACT. This study aimed to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE), lem... more ABSTRACT. This study aimed to evaluate the effect of Sauropus androgynus leaf extract (SALE), lemuru fish oil and vitamin E supplementation on performance, carcass quality, and amino acid composition of broiler meat. One hundred and ninety-five broilers aged 21 days were distributed into 13 groups as follows: broilers were fed diet with 0.5% commercial supplement feed (P0), 10 g/kg SALE plus 1% lemuru fish oil (LFO) (P1), 10 g SALE/kg and LFO 1% plus 60 mg vitamin E (P2), 10 g SALE/kg and LFO 2% (P3), 10 g SALE/kg and LFO 2% plus 60 mg vitamin E (P4), 10 g SALE/kg and LFO 3% (P5), 10 g SALE/kg and LFO 3% plus 60 mg vitamin E (P6), 18 g SALE/kg and LFO 1% (P7), 18 SALE g/kg and LFO 1 % plus 60 mg vitamin E (P8), 18 g SALE/kg and FLO 2% (P9), 18 SALE g/kg and FLO 2% plus vitamin E (P10), 18 g SALE/kg and LFO 3% (P11 ), and 18 g SALE/kg and LFO 3% plus 60 mg vitamin E. The variables measured were performance, carcass quality, organoleptic properties, protein and amino acid composition ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap kualitas... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap kualitas karkas ayam broiler. Seratus dua puluh ekor ayam broiler jantan didistribusikan ke dalam 5 kelompok perlakuan dengan 4 ulangan sebagai berikut: P1= ransum mengandung tempe dedak 14%; P2= ransum mengandung tempe dedak 20%; P3= ransum mengandung tape dedak 14% dan; P4= ransum mengandung tape dedak 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempe dedak dan tape dedak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat karkas, meat bone ratio, cooking loss dan drip loss. Perlakuan menghasilkan warna karkas yang relatif sama. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tempe dedak dan tape dedak dapat diberikan kepada ayam broiler sebanyak 20% tanpa menurunkan kualitas karkas.
PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR T... more PENGARUH PEMBERIAN DAUN KATUK (Sauropus androgynus) YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI FERMENTOR TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAGING BROILER (Dewi Suryani, dibawah bimbingan Yosi Fenita dan Urip Santoso dan 25 hal, tahun 2016) Industri broiler dihadapkan pada adanya tuntutan konsumen yang menginginkan rasa daging broiler yang enak, bau daging yang kurang amis serta warna daging yang lebih cerah. Oleh karena itu untuk dapat memenuhi tuntutan konsumen, maka daun katuk dapat digunakan sebagai pakan ayam broiler. Namun daun katuk masih mengandung senyawa antinutrisi dan ketersediaan mineral yang rendah, untuk meningkatkan daya guna daun katuk maka daun katuk dapat difermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian daun katuk (Sauropus anrogynus) yang difermentasi dengan berbagai fermentor sebagai feed suplement terhadap karakteristik organoleptik daging broiller. Hipotesis penelitian ini adalah penggumaan fermentasi daun katuk (Sauropus androgynus) dengan mengguna...
Penelitian ini bertujuan untuk memperoduksi telur yang disukai konsumen, mempunyai kuning telur y... more Penelitian ini bertujuan untuk memperoduksi telur yang disukai konsumen, mempunyai kuning telur yang kuning cerah, kadar lemak dan kolesterol yang rendah dan mempunyai protein yang tinggi dengan komposisi asam amino yang seimbang. untuk mencapai tujuan tersebut pada penelitian ini akan digunakan lumpur sawit fermentasi (LSF), ekstrak daun katuk (EDK) dan enkapsulasi minyak ikan lemuru (EML). Pada tahun kedua ini dicobakan uji coba pembuatan produk fermentasi berasal dari lumpur sawit dan ekstrak daun katuk dengan penambahan EML. Pada tahun II akan digunakan ayam petelur fase produksi sebanyak 50 ekor. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 5 perlakuan dengan ransum dasar yang mengandung protein 18 % dan ME 2700 kkal/kg. ransum disusun P0 = ransum kontrol, P1 = ransum kontrol + 15 % Lumpur Sawit Fermentasi (LSF) + 2,5% EML, P2 = ransum kontrol + 15% LSF+Ekstrak Daun Katuk (EDK) 6g/kg ransum)+ 5% EML, P3 = ransum kontrol + 15% LSF+EDK 9 g/kg ransum)+ 7.5% EML P4 = ransum kontrol + 15% LS...
ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai be... more ABSTRAK Seratus lima puluh ekor broiler didistribusikan ke dalam 10 kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 2) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 3) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 4) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 5) broiler diberi pakan berminyak sawit 6% yang mengandung 18 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 6) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% tanpa ekstrak daun katuk (EDK) dan tepung kunyit; 7) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 8) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK plus 0,5 g tepung kunyit; 9) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 9 g EDK plus 1 g tepung kunyit; 10) broiler diberi pakan berlemak sapi 6% yang mengandung 18 g EDK ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun marigold dan tepung bu... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun marigold dan tepung bunga marigold (Tagetes erecta) terhadap karakteristik organoleptik ayam broiler. Industri broiler dihadapkan pada adanya tuntutan konsumen yang menginginkan rasa yang enak, bau daging yang kurang amis lebih digemari, dan warna daging yang lebih cerah tidak pucat lebih menarik minat konsumen. Marigold (Tagetes erecta) mempunyai senyawa aktif antara lain berfungsi sebagai antibakteri, antimikroba, antioksidan, dan nematoda karena kandungan terpenoid dan flavonoidnya. Penelitian ini dilaksanakan 8 Februari -15 Maret 2019 bertempat dikandang Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), 6 perlakuan dan 4 ulangan. Masing-masing ulangan terdapat 7 ekor ayam. Adapun 6 perlakuan sebagai berikut: P0: ransum kontrol, tidak mengandung tepung daun marigold (TDM) dan tepung bunga marigold (TBM), P1: ransum mengandung 5% TDM da...
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian asam amino essensial (lisi... more ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian asam amino essensial (lisin, metionin, dan triptopan) dalam ransum berbasis lumpur sawit terhadap performans dan kualitas telur ayam petelur. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, pada penelitian ini digunakan ayam petelur fase produksi umur 8 bulan sebanyak 40 ekor. Ayam petelur tersebut terbagi dalam 4 perlakuan yaitu perbedaan pemberian tingkat suplementasi asam amino essensial yaituP0 : tanpa suplementasi, suplementasi asam amino. P1: 50% (Lys 113,26gr; Met 70,14gr; Trp 36,2gr), P2: suplementasi 75% (Lys 169,89gr; Met 105,21gr; Trp 63,35gr), P3 : suplementasi 100% (Lys 226,52gr; Met 140,28gr; Trp 72,4gr), suplementasi asam amino ini adalah dalam 100 kg bahan pakan. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum, konversi ransum, berat telur, produksi telur, warna yolk, dan income over feed cost. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pengaruh tidak nyata (P>0,05)terhadap kon...
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap karakter... more Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap karakteristik organoleptik daging broiler. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan sebagai berikut, P0= Ransum kontrol, tidak mengandung tempe dedak dan tape dedak, P1= Ransum mengandung 14% tempe dedak, P2= Ransum mengandung 20% tempe dedak, P3= Ransum mengandung 14% tape dedak, dan P4= Ransum mengandung 20% tape dedak. Hasil penelitian menunjukkan warna daging lebih tinggi pada P1, P2, P3 dan P4 dibandingkan dengan P0. P2 dan P4 mempunyai bau amis daging yang paling rendah, dan mempunyai rasa daging yang lebih enak serta tekstur daging yang lebih lembut. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tempe dedak dan tape dedak dalam ransum meningkatkan karakteristik organoleptik daging broiler.
Pembatasan pakan, mikrobia efektif dan tumbuhan obat sangat baik untuk diaplikasikan pada peterna... more Pembatasan pakan, mikrobia efektif dan tumbuhan obat sangat baik untuk diaplikasikan pada peternakan ayam. Manfaatnya antara lain adalah meningkatnya efisiensi pakan, dan menurunnya deposisi lemak, angka kematian, angka kelainan kaki dll.
Pembatasan pakan sangat baik diterapkan pada ayam broiler. Manfaat pembatasan pakan antara lain a... more Pembatasan pakan sangat baik diterapkan pada ayam broiler. Manfaat pembatasan pakan antara lain adalah meningkatnya efisiensi pakan, menurunkan angka kematian, deposisi lemak dan kelainan kaki.
Daun katuk dapat digunakan sebagai pakan suplemen pada ternak. Daun katuk dapat diberikan kepada ... more Daun katuk dapat digunakan sebagai pakan suplemen pada ternak. Daun katuk dapat diberikan kepada unggas dan mampu menurunkan lemak, kolesterol dan meningkatkan warna daging dan karkas. Daun katuk juga meningkatkan rasa daging ungags dikarenakan daun katuk kaya akan asam glutamat dan kalium. Daun katuk juga bersifat antibakteri. Daun katuk dapat meningkatkan produksi susu. Kelemahan daun katuk antara lain mengganggu metabolisme mineral, dan jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelainan pada paru-paru.
Uploads
Papers by Urip Santoso