Academia.eduAcademia.edu

Dasar Epidemiologi Thiery Hamsi UAS

MAKALAH DASAR EPIDEMIOLOGI DISUSUN OLEH:Thiery S.S.K Hamisi NIM;22704088 KELAS;C Demam Kuning UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh kasih dan kemurahan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “Demam Kuning” dengan tepat waktu dan tanpa ada halangan yang berarti. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu, untuk melengkapi tugas dari mata kuliah Dasar Epidemiologi Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Dasar Epidemiologi Global Dr.Jonesius Eden Manoppo,SKM.M,Kes yang telah memberikan tugas ini kepada saya. Dan melalui tugas ini saya boleh mengetahui materi tentang Demam Kuning. Apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini, mohon di maafkan. Tondano,3 Juni 2023 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………………. 2 DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 3 BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 4 LATAR BELAKANG……………………………………………….. 4 RUMUSAN MASALAH…………………………………………..... 4 BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… 5 2.1 PENGERTIAN PENYAKIT DEMAM KUNING DAN PENYEBABNYA……………………………………………………….. 5 2.2 CARA PENULARAN PENYAKIT DEMAM KUNING…………… 5 2.3 GEJALA YANG DITIMBULKAN DARI PENYAKIT DEMAM KUNING ……………………………………………………………….. 6 2.4 MODEL EPIDEMILOGI YANG DIGUNAKAN PADA PENYAKIT DEMAM KUNING……………………………………………………… 6 2.5 RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DEMAM KUNING…………… 7 2.6 CARA MENCEGAH PENYAKIT DEMAM KUNING……………. 7 BAB III PENUTUP……………………………………………………………... 9 3.1 KESIMPULAN……………………………………………………… 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KLB (Kejadian luar biasa) merupakan meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemioligis pada suatu daerah dalam waktu tertentu dan menjurus kepada wabah. Kasus KLB dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab penyakit baik dari parasit virus, bakteri, jamur ataupun dari vektor binatang. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus adalah demam kuning (Yellow Fever). Demam kuning disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti,dan spesies lainnya yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, tetapi tidak di Asia. Pada 200.000 kasus demam kuning, 30.000 diantaranya dapat menyebabkan kematian di seluruh dunia setiap tahun. Meskipun penyakit demam kuning belum pernah dilaporkan di Asia, tetapi wilayah ini tetap berisiko karena kondisi yang diperlukan untuk transmisi hadir di sana. Dalam abad terakhir (XVII ke XIX) wabah demam kuning dilaporkan di Amerika Utara (NewYork, Philadelphia, Charleston, New Orleans, dll) dan Eropa (Irlandia,Inggris, Perancis, Italia, Spanyol dan Portugal). Kasus fatalitas berkisar dari 15% menjadi lebih dari 50%. Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di sub-Sahara Afrika disebabkan oleh demam kuning yang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan terjadi dalam pola epidemi. Tiga puluh dua negara di Afrika sekarang dianggap berisiko demam kuning dengan total populasi 610 juta orang dan lebih dari 219 juta diantaranya tinggal didaerah perkotaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pokok pembahasan tersebut maka rumusan makalah dari makalah ini yaitu tentang ap aitu demam kuning dan bagaimana cara mencegah Penyakit Demam Kuning BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penyakit Demam Kuning Dan Penyebabnya Demam kuning adalah infeksi virus akut yang menyebabkan kerusakan pada saluran hati, ginjal, jantung dan gastrointestinal. Virus ini berupa sebuah virus RNA sebesar 40 hingga 50 nm dengan indera positif dari genus Flavivirus, dari keluarga Flaviviridae. Virus demam kuning ini ditularkan melalui perantara gigitan nyamuk betina (nyamuk demam kuning, Aedes aegypti , dan spesies lain). Satu-satunya makhluk yang ditunggangi virus ini adalah primate dan beberapa spesies nyamuk. Demam kuning dapat menyebabkan gejala mirip flu, menguning baik dari kulit dan bagian putih mata, yang dapat menyebabkan kematian 2.2 Cara Penularan Penyakit Demam Kuning Ada tiga jenis siklus penularan penyakit demam kuning, yaitu : Sylvatic (atau hutan) demam kuning Di hutan hujan tropis, demam kuning terjadi pada monyet yang terinfeksi oleh nyamuk liar. Monyet-monyet yang terinfeksi kemudian menularkan virus kepada nyamuk. Nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia yang masuk ke hutan, sehingga dapat menimbulkan penyakit demam kuning. Sebagian besar infeksi terjadi pada pria muda yang bekerja di hutan (misalnya untuk logging).Meningitis meningokokus ditemukan di seluruh dunia namun jumlah kasus paling tinggi terdapat di daerah yang disebut “The Meningitis Beltb. Pelayanan kesehatan masyarakat (public health service). mulai dari Senegal di sebelah barat sampai ke Ethiopia di sebelah timur yang meliputi 26 negara, dimana dilaporkan sekitar 30.000 kasus tiap tahunnya. Demam kuning intermediet Di bagian lembab atau semi-lembab Afrika, epidemi skala kecil terjadi. Semi-negeri nyamuk (yang berkembang biak di rumah tangga liar dan sekitarnya) menginfeksi baik kera dan manusia. Kontak meningkat antara manusia dan nyamuk yang terinfeksi menyebabkan transmisi. Banyak desa yang berjauhan di suatu daerah dapat menderita kasus secara bersamaan. Ini adalah jenis yang paling umum dari wabah di Afrika. Wabah bisa menjadi epidemi lebih parah jika infeksi dilakukan ke daerah penduduk dengan nyamuk domestik dan orang yang belum divaksinasi. Demam kuning perkotaan Wabah besar terjadi ketika orang yang terinfeksi menularkan virus ke daerah-daerah padat penduduk dengan tingginya jumlah orang yang rentan dan nyamuk Aedes. Nyamuk yang terinfeksi menularkan virus dari orang ke orang. 2.3 Gejala Yang Ditimbulkan Dari Penyakit Demam Kuning Pada penderita sakit sedang, akan terjadi demam, menggigil, sakit kepala, sakit otot punggung, sakit seluruh badan, badan lemah, mual, dan muntah. Denyut nadi relatif lambat dibandingkan dengan peningkatan suhu. Kuning pada telapak tangan dan selaput putih mata ( jaundice ) timbul sejak pemulaan sakit. Air seni yang dikeluarkan biasanya sedikit sampai tidak ada ( anuria ). Jumlah sel darah putih (leukosit ) rendah ( leukopenia) juga terjadi sejak permulaan sakit, terutama pada sakit hari ke-5. Kemudian penyakit mulai sembuh.Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara infeksi saluran pernapasan akut dan meningitis meningokokus baik di daerah beriklim sedang dan beriklim tropis. Di sub-Sahara Afrika, penyebaran infeksi mungkin karena peningkatan kondisi iklim khusus (kekeringan dan badai debu). Epidemi meningokokus umumnya berhenti Pada penderita sakit berat ditandai dengan timbulnya perdarahan melalui lubang hidung ( epistaxis ), perdarahan gusi ( ginggival-bleeding), dan muntah darah ( hematemesis), serta berak darah ( melena). Disamping itu, terjadi gangguan fungsi hati dan ginjal 2.4 Model Epidemilogi Yang Digunakan Pada Penyakit Demam Kuning Pada kasus ini model epidemiologi yang digunakan adalah Triad Epidemiologi atau Segitiga Epidemiologi, yang menunjukkan adanya hubungan keterkaitan yang erat antara host, agent dan environment. 1.Agent Demam kuning disebabkan oleh virus demam kuning yang disebut Flavi virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi. Nyamuk demam kuning biasanya adalah nyamuk Aedes aegypti 2.Host Manusia dan monyet merupakan host atau pejamu utama yang terinfeksi oleh virus ini. 3.Environment Virus demam kuning hidup di daerah yang beriklim tropis. Sehingga Demam kuning hanya terjadi di Afrika dan Amerika Selatan di negara yang terletak dekat khatulistiwa. 2.5 Riwayat Alamiah Penyakit Demam Kuning Gejala demam kuning muncul 3 sampai 6 hari setelah seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Biasanya gejala fase akut akan bertahan selama 3 sampai 4 hari dan kemudian menghilang. Jika orang yang terinfeksi akan maju ke fase beracun, gejala fase beracun akan mulai dalam waktu 24 jam dari akhir fase akut. Ketika seseorang sembuh dari demam kuning, mereka dianggap memiliki kekebalan seumur hidup dari penyakit ini. Fase beracun berkembang ketka terjadi demam kembali, dengan gejala klinis termasuk demam tinggi, sakit kepala, nyeri punggung, mual, muntah, sakit perut, dan kelelahan. Koagulopati hati menghasilkan gejala hemoragik , termasuk hematemesis (muntah hitam), epistaksis (hidung berdarah), perdarahan gusi, dan perdarahan petekie dan purpura (memar). Ikterus memperdalam dan proteinuria sering terjadi pada kasus berat. Pada tahap akhir penyakit, pasien dapat mengalami hipotensi, syok, asidosis metabolik, nekrosis tubular akut, disfungsi miokard, dan aritmia jantung. Kebingungan, kejang, dan koma juga dapat terjadi. Ketika epidemi terjadi di populasi tidak divaksinasi, tingkat fatalitas kasus berkisar dari 15% menjadi lebih dari 50%. Infeksi bakteri sekunder dan gagal ginjal adalah komplikasi. Gejala kelemahan dan kelelahan dapat berlangsung beberapa Bulan pada orang yang pulih. Mereka yang sembuh dari demam kuning umumnya memiliki kekebalan terhadap infeksi berikutnya berlangsung. 2.6 Cara Mencegah Penyakit Demam Kuning 1.Vaksinasi: Vaksinasi adalah langkah pencegahan yang paling efektif untuk demam kuning. Vaksin demam kuning aman dan efektif dan direkomendasikan bagi orang yang tinggal di daerah endemik atau yang akan melakukan perjalanan ke daerah dengan risiko tinggi. Vaksin ini memberikan perlindungan jangka panjang terhadap virus demam kuning. Pastikan untuk mendapatkan vaksinasi setidaknya 10 hari sebelum perjalanan. 2.Perlindungan dari Nyamuk: Karena demam kuning ditularkan melalui gigitan nyamuk, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari nyamuk. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk: -Gunakan pakaian yang melindungi tubuh, seperti lengan panjang dan celana panjang. -Gunakan insektisida atau repelen yang mengandung DEET (N,N-Diethyl-meta-toluamide) pada kulit terbuka. -Gunakan kelambu yang terbuat dari bahan yang nyamuk tidak dapat menembus saat tidur di tempat dengan risiko tinggi terkena demam kuning. -Pastikan tempat tinggal atau penginapan dilengkapi dengan kawat kasa pada jendela dan pintu untuk mencegah masuknya nyamuk. 3.Menghindari Daerah dengan Risiko Tinggi: Jika memungkinkan, hindari perjalanan ke daerah dengan risiko tinggi demam kuning, terutama jika Anda belum divaksinasi atau jika kondisi kesehatan Anda tidak memungkinkan untuk menerima vaksinasi. 4.Pengendalian Populasi Nyamuk: Melakukan tindakan pengendalian vektor nyamuk seperti penggunaan larvasida untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes di sekitar tempat tinggal, mengosongkan atau menutup wadah air yang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi nyamuk, dan menghilangkan genangan air yang terbuka. 5.Tindakan Kebersihan yang Baik: Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak aman, seperti makanan yang tidak dimasak dengan baik atau air yang tidak bersih. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1.Demam kuning adalah infeksi virus akut yang menyebabkan kerusakan pada saluran hati, ginjal, jantung dan gastrointestinal. 2. Ada 3 cara penularan penyakit demam kuning, yaitu : sylvatic(atau hutan) demam kuning, demam kuning intermediet, demam kuning perkotaan. 3. Model epidemiologi yang digunakan pada penyakit demam kuning adalah model Triad atau segitiga epidemiologi. 4.Riwayat alamiah terdiri dari fase akut dan fase beracun. 5.Cara pencegahan dan pengendalian penyakit demam kuning adalah dengan cara vaksinasi, menghindari gigitan nyamuk, dan pengendalian nyamuk 6.Pada penderita penyakit kuning tidak ada pengobatan khusus, hanya perawatan suportif untuk mengobati dehidrasi dan demam. 1