Academia.eduAcademia.edu

BAHASA BERDASARKAN WAKTU

Pengetahuan mengenai dinamisasi perubahan bahasa waktu ke waktu ini penting, karena hal ini sudah lazim dihampir semua bahasa. Jika ditarik kedalam bahasa Indonesia peristiwa tersebut disebut sebagai penyempurnaan ejaan atau (EYD). Misalnya, ketika hendak mengutip sumber-sumber yang ditulis di era dahulu,seperti naskah pidato Bung Karno, tulisan Buya Hamka, atau tulisan-tulisan yang diproduksi di era kolonial, era kemerdekaan, sampai terjadi era penyempurnaan ejaan.

BAHASA BERDASARKAN WAKTU Diajukan untuk mata kuliah Bahasa indonesia Dosen Pengampu: Ustadz M. Khairul Anwar, MA Disusun oleh : Dafa Ziyad Rabbani Mahmud Ladiku Yudari Angga Yunita Maulidya : 221410116 : 221410113 : 221410114 : 221410115 INSTITUT PTIQ JAKARTA FAKULTAS USHULUDDIN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR 2022 KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim. Segala puji syukur kepada Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang atas limpahan rahmat dan taufik serta hidayah-Nya sehinggah kita diberikan kesehatan jasmani dan rohani serta kekuatan, kemudahan, kelancaran, sehinggah kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Bahasa Berdasarkan Waktu” yang muda-mudahan bermanfaat bagi kita semuanya. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW kepada keluarga-Nya, sahabat-Nya, serta pengikut-Nya hingga akhir zaman. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak M. Khairul Anwar, MA Selaku dosen pengampuh mata kuliah bahasa indonesia yang telah mendukung kami dalam penulisan dan pembuatan makalah ini serta teman-teman mahasiswa lainnya. Maklah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah bahasa indonesia serta untuk membantu mahasiswa dalam memahami salah satu materi tentang Bahasa Berdasarkan Waktu. Kami berharap makalah yang kami buat dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait materi yang kami buat. Jakarta, 14 oktober 2022 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii BAB I .................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1 B. RUMUS MASALAH ............................................................................................ 1 C. TUJUAN ................................................................................................................. 1 BAB II................................................................................................................................. 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2 A. PENGERTIAN EJAAN ........................................................................................ 2 B. PERKEMBANGAN EJAAN ................................................................................ 2 C. BAHASA BERDASARKAN WAKTU ................................................................ 3 D. HAL-HAL YANG DIATUR DALAM EYD ....................................................... 4 E. FUNGSI EJAAN ................................................................................................... 6 BAB III ............................................................................................................................... 7 PENUTUP .......................................................................................................................... 7 A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 7 B. SARAN ................................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Guna memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, di sinilah peran aturan baku digunakan. dalam hal ini kita selaku warga negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketatabahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejan adalah salah satu dari rambu-rambu tersebut. Seringkali ejaan di Indonesia mengalami pergantian dari tahun ke tahun guna mengikuti perkembangan zaman. Adapun tujuan dari pergantian sistem ejaan di Indonesia tak lain untuk menyempurnakan aturan berbahasa masyarakat Indonesia dan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang di sempurnakan adalah wujud kongret dari penyempurnaan ejaan Indonesia saat ini. Perkembangan ejaan, khususnya ejaan yang di sempurnakan (EYD) di Indonesia adalah submateri dalam ketatabahasaan Indonesia yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga di harapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di pahami secara baik dan terarah. Dalam praktiknya diharapkan aturan tersebut dapat di gunakan dalam keseharian masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat dilakukan secara baik dan benar. B. RUMUSAN MASALAH Bedasarkan latar belakang yang kami sampaikan sebelumnya maka dapatdirumuskan suatu masalah yakni ”Bagaimana perkembangan ejaan Bahasa Indonesia dari waktu ke wakktu”. C. TUJUAN 1. Agar mahasiswa menghetahui pengertian ejaan. 2. Agar mahasiswa menghetahui sejarah perkembangan ejaan dan jenis nya dari waktu ke waktu. 3. Hal-hal yang di atur dalam EYD. 4. Fugsi ejaan. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian ejaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalaimat, dan sebagainya) dalam tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (KBBI, 2008:353). Penjelasan itu mengandung pengertian bahwa ejaan hanya terkait dengan tata tulis yang meliputi pemakaian huruf, penulisan kata, termasuk penulisan kata atau istilah serapan, dan pemakaian tanda baca. Dalam ejaan tidak terdapat kaidah pemilihan kata atau penyusunan kalimat. Pada kenyataannya banyak orang yang salah dalam memahami ejaan, dalam hubungan ini Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau yang sering disingkat menjadi EYD. Jika orang ditanya apakah Anda tahu arti slogan yang berbunyi, “Mari kita gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” kebanyakan jawaban yang terlontar adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Jawaban itu tidak tepat karena EYD hanya sebagian kecil dari kaidah bahasa Indonesia. Dalam slogan di atas terdapat dua hal penting, yaitu (1) bahasa Indonesia yang baik dan (2) bahasa Indonesia yang benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya sesuai dengan situasi komunikasi, sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia itu meliputi tata bunyi, tata bentuk kata, tata kalimat, dan tata tulis. Tata tulis itulah yang disebut ejaan. 1 B. Perkembangan ejaan Pengetahuan mengenai dinamisasi perubahan bahasa waktu ke waktu ini penting, karena hal ini sudah lazim dihampir semua bahasa. Jika ditarik kedalam bahasa Indonesia peristiwa tersebut disebut sebagai penyempurnaan ejaan atau (EYD). Misalnya, ketika hendak mengutip sumber-sumber yang ditulis di era dahulu,seperti naskah pidato Bung Karno, tulisan Buya Hamka, atau tulisan- 1 Ejaan oleh Sriyanto, 2 tulisan yang diproduksi di era kolonial, era kemerdekaan, sampai terjadi era penyempurnaan ejaan.2 Ejaan adalah penggambaran di bahasa dengan kaidah tulis menulis yang distandarisasikan. Lazimnya ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunanan abjad, aspek morfologi yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran tanda baca (Badudu, 1984:7). Keraf (1988:51). Adapun menurut KBBI (1993:250) ejaan ialah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. C. Bahasa berdasarkan waktu 1. Ejaan Van Ophuijsen Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa melayu dengan huruf latin. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan Van Ophuijsen, yaitu:  Huruf “j” untuk menuliskan kata-kata “jang, panjang, sajang”.  Huruf “oe” untuk menuliskan kata-kata “goeroe, Itoe, Omoer”.  Tanda diakritik seperti koma ain dan trema, untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’, dan dinamai’. 2. Ejaan Pada Tahun 1938 Ejaan Indonesia lebih diinternasionalkan sesuai keputusan dalam kongres Bahasa Indonesia pertama. 3. Ejaan Soewandi Pada tanggal 19 Maret 1947, ejaan Soewandi diresmikan untuk menggantikan ejaan Van Ophuijsen. Ejaan ini dikenal masyarakat dengan sebutan ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu, yaitu:  Huruf “oe” diganti dengan “u” seperti pada “guru, itu, umur”. Muhammad Khoirul Anwar dan Aghnia Nuha Zahidah, Bahasa Indonesia untuk IAT (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), Penerbit Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddun PTIQ, 2022, hal.7 2 3  Bunyi hamzah dengan bunyi sentak ditulis dengan “k” seperti pada kata-kata “tak, pak, maklum, dan rakjat.”  Kata ulang dapat ditulis dengan angka-2, seperti anak2, ber-jalan2, dan ke-barat2-an.  Awalan “di” dan kata depan dikedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan di-pada dirumah, dikebun, disamakan, dengan imbuhan di-pada ”ditulis dan dikarang” 4. Ejaan Melindo Kongres Bahasa Indonesia II Medan (1959) sidang perutusan Indonesia dan Melayu (Syeh Nasir bin Ismail) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) 5. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Pada tanggal 16 Agustus 1972 melalui pidato kenegaraannya Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan keputusan Presiden No.57, Tahun 1972. Dilanjutkan dengan pengesahan pedoman umum ejaan yang disempurnakan dengan SK Menteri Pendidikan dan kebudayaan tanggal 12 Oktober 1972 No.156/P/1972g. 6. Ejaan Pada Tahun 1988 Pedoman umum EYD edisi kedua sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia No.0543a/U/1987. 7. Ejaan Pada Tahun 2009 Pedoman Umum EYD edisi ketiga sesuai peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.46 Tahun 2009 8. Ejaan Pada Tahun 2015 Pada tahun 2015 Pedoman Umum EYD diganti dengan nama PUEBI sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2015.3 Muhammad Khoirul Anwar dan Aghnia Nuha Zahidah, Bahasa Indonesia untuk IAT (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), Pernerbit Program Studi Imu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta, 2022. 3 4 D. Hal-hal yang diatur dalam EYD 1. Penulisan Huruf. 2. Penulisan Kata 3. Penulisan singkatan dan akronim 4. Penulisan tanda baca 5. Penulisan bilangan dan angka a. Penulisan huruf diantara lain :  Huruf Abjad : A, B, C, D, E, F,dst..-Z.  Hufuf Vokal : A, I, U, E, O.  Huruf Konsonan : seluruh huruf abjad tampa huruf vokal didalamnya  Huruf diftong : ai, au, oi merupakan gabungan antara 2 huruf vokal. Contoh dalam pengunan kata : santai, kerbau, koboi.  Gabungan huruf konsonan : kh, ng, ny, sy. Contoh pengunan kata : khusus, pulang, nyata, syarat.  Penulisa huruf kapital dan huruf miring : penulisan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Atau bisa juga digunakan sebagai ungkapan nama gelar penghormatan, unsur tanda jabatan, nama orang, nama jalan, nama tempat, dan nama yang berhubunmgan kepada ketuhanan. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, nama majalah, nama surat kabar yang dikutib dalam tulisa atau ungkapan asing. b. Penulisan kata diantara lain :  Kata dasar.  Kata imbuhan :Awalan – sisipan – akhiran.  Kata ulang.  Kata ganti : Ku, Mu, Nya.  Kata depan : Di, Ke, Dari.  Kata Si dan Sang. c. Penulisan singkatan dan akronim  Singkatan : bentuk istilah yang tulisannya diperpendek dari huruf awalnya saja. Contoh : PTIQ, NKRI. 5  Akronim : Singkatan gabungan dari huruf awal dan suku kata ataupun gabungan kombinasai huruf dan suku kata. Contoh : jabodetabekpunjur.4 d. Penulisan Tanda baca terbagi menjadi lima belas jenis (Wijaya, 2012: 41). Adapun jenisnya sebagai berikut: 1. Tanda titik (.) 2. Tanda koma (,) 3. Titik koma (;) 4. Tanda Titik Dua (:) 5. Tanda Hubung (-) 6. Tanda Pisah (‒) 7. Tanda Tanya (?) 8. Tanda Seru (!) 9. Tanda Elipsis (...) 10. Tanda Petik (“...”) 11. Tanda Petik Tunggal (‘... ‘) 12. Tanda Kurung ((...)) 13. Tanda Kurung Siku ([...]) 14. Tanda Garis Miring (/) 15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)5 e. Penulisan bilangan dan angka antara lain :  Angka formal : 1, 2, 3, 4, Dst.  Angka romawai : I, II, III, IV, Dst.6 E. Fungsi ejaan Ejaan tidak semata-mata hanya digunakan untuk menulis kata/kalimat dengan benar. Ejaan juga memiliki fungsi yang cukup penting dalam penulisan Bahasa Indonesia. 4 Video you tube MUHAMMAD APR EYD (Ejaan yang disempurnakan) https://www.merdeka.com/jatim/cara-penulisan-tanda-baca-yang-benar-pelajari-selengkapnya-kln.html 6 Video you tube MUHAMMAD APR EYD (Ejaan yang disempurnakan) 5 6 Menurut Siti Maimunah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019), berikut fungsi ejaan diantaranya: 1. Sebagai pembakuan dalam membuat tata bahasa agar semakin baku. 2. Membuat pemilihan kosa kata dan istilah menjadi lebih baku. 3. Sebagai penyaring unsur bahasa asing ke Bahasa Indonesia sehingga dalam penulisannya tidak menghilangkan makna aslinya. 4. Penggunaan ejaan dapat membantu mencerna informasi dengan lebih cepat dan mudah, karena penulisan bahasa yang lebih teratur.7 7 https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/ejaan-x-eyd-pengertian-fungsi-dan-penulisan-kata-dalam-bahasaindonesia 7 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari makalah di atas dapat disimpulkan : 1. Ejaan adalah pengambaran di bahasa dengan kaidah tulis menulis yang distandarisasikan. Lazimnya ejaan mempunyai tiga aspek yaitu, aspek fonologis, aspek morfologi, aspek sintaksis. 2. Perkembangan bahasa dan ejaan berdasarkan waktu memiliki beberapa tahap dari tahun ke tahun seperti halnya ejaan Van Ophuijsen pada tahun 1901, berlanjut pada tahun 1938 yang mana ejaan indonesia diinternasionalkan pada keputusan konggres bahasa indonesia yang pertama, kemudian berubah menjadi ejaan soewandi pada 1947, ejaan ini disebut juga ejaan republik, terus berlanjut pada ejaan melindo atau disebut dan dikenal ejaan (melayu-indonesia) pada tahun 1959. Kemudian pada tahun 1972 melalui pidato kenegaran presiden RI meresmikan penggunan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan keputusan presiden No. 57, tahun 1972. Dilanjutkan dengan pengesahan pedoman umum ejaan yang disempurnakan dengan SK Menteri Pendidikan dan kebudayaan tanggal 12 Oktober 1972 No.156/P/1972g. kemudian pada tahun 1988 adanya pedoman umum EYD edisi kedua, sesuai keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No.0543a/U/1987. Terus pada tahun 2009 diadakan edisi ketiga dari menteri pendidikan nasional nomor 46 tahun 2009. Dan yang terakhir pada tahun 2015 pedoman EYD diganti dengan nama PUEBI sesuai dengan keputusa menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 50 tahun 2015. 8 3. Fungsi dari pada pengunaan ejaan iyalah dapat membantu mencerna informasi dengan lebih cepat dan mudah, karena penulisan bahasa yang lebih teratur. B. SARAN Demikian pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, besar harpan kami makalah ini dapat bermanfaat. Karna keterbatasan pengetahuan dan refrensi, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karna itu saran dan keritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun baik lagi kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Edelweis Lararenjana. 2021 “cara penulisan tanda baca yang benar” https://www.merdeka.com/jatim/cara-penulisan-tanda-baca-yang-benar-pelajari-selengkapnya-kln.html. Diakses pada tanggal 13, oktober 2022 pukul 17.22 Nadia. 2022 “fungsi ejaan” https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/ejaan-x-eyd-pengertian-fungsi-danpenulisan-kata-dalam-bahasa-indonesia. Diakses pada tanggal 13, oktober 2022 pukul 17.25 Muhammad Khoirul Anwar dan Aghnia Nuha Zahidah, Bahasa Indonesia untuk IAT (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir), Pernerbit Program Studi Imu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin PTIQ, 2022, hal.8 Kharis Muhammad Apriawan, you tube Muhammad APR, EYD (Ejaan yang di sempurnakan), 22, desember 2022, https://youtu.be/PdERecKSunE. pusat pembinaan dan pemasayarakatan, badan pengembangan dan pembinaan bahasa kementerian pendidikan dan kebudayaan, jakarta 2014. 9