Academia.eduAcademia.edu

Bab3 Analisis Jejaring Sosial2024

2024, Bab3 Analisis Jejaring Sosial2024

Bab3 Analisis Jejaring Sosial2024

Daftar Isi 3.1 Dinamika Perkembangan Jejaring Sosial 3.2 Analisis tren penggunaan jejaring sosial 3.3 Inovasi teknologi dalam jejaring social 3.4 Perubahan tren perilaku online 3.5 Dampak jejaring sosial terhadap interaksi sosial offline 3.6 Penerapan AI pada Analisis Jejaring Sosial 3.7 Social Network Structure atau Struktur Jejaring Sosial 3.8 Social Network Behaviors 3.9 Social Networks sebagai Sistem Kompleks dan Aplikasinya Bab 3 Dinamika Perkembangan Jejaring Sosial 3.1 Dinamika Perkembangan Jejaring Sosial Jejaring sosial telah mengalami transformasi yang signifikan sejak awal kemunculannya. Berikut beberapa aspek dinamika perkembangannya Dinamika perkembangan jejaring sosial terus bergerak maju dengan pesat. Platform jejaring sosial terus beradaptasi dengan teknologi baru, tren pengguna, dan tuntutan etika. Masa depan jejaring sosial akan diwarnai dengan personalisasi yang lebih canggih, interaksi yang lebih imersif, dan fokus yang lebih besar pada keamanan dan kesejahteraan pengguna. Teknologi: 1 2 3 Perkembangan internet: Meningkatnya kecepatan dan aksesibilitas internet mendorong pertumbuhan platform jejaring sosial. Perangkat mobile: Penggunaan smartphone dan aplikasi mobile mengubah cara pengguna berinteraksi dengan jejaring sosial. Kecerdasan buatan: AI digunakan untuk personalisasi konten, rekomendasi, dan fitur lainnya. Fitur dan Fungsionalitas: Evolusi platform: Platform jejaring sosial terus berkembang dengan fitur baru, seperti video, live streaming, dan augmented reality. 2 Interaksi dan kolaborasi: Fitur interaktif seperti komentar, like, dan berbagi mendorong kolaborasi dan komunitas online. 3 Keterbukaan dan privasi: Pengaturan privasi dan kontrol data menjadi fokus utama dalam perkembangan jejaring sosial. 1 Pengguna: Demografi: Pengguna jejaring sosial semakin beragam, mencakup berbagai usia, latar belakang, dan lokasi. 2 Perilaku dan kebiasaan: Cara pengguna berinteraksi dengan jejaring sosial terus berkembang, dengan fokus pada konten visual, interaksi real-time, dan microblogging. 3 Dampak sosial: Jejaring sosial memiliki pengaruh besar pada budaya, politik, dan hubungan antar individu. 1 Tantangan dan Etika: Misinformasi dan berita palsu: Penyebaran informasi yang salah menjadi perhatian utama di platform jejaring sosial. 2 Cyberbullying dan pelecehan: Keamanan dan kesejahteraan pengguna menjadi fokus utama platform jejaring sosial. 1 3 Kecanduan dan dampak kesehatan mental: Penggunaan berlebihan jejaring sosial dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental. 3.2 Analisis tren penggunaan jejaring sosial Penggunaan jejaring sosial terus berkembang dan berubah. Platform jejaring sosial perlu beradaptasi dengan tren baru, mengatasi tantangan, dan memastikan keamanan dan kesejahteraan penggunanya. Tren Penggunaan: 1 2 3 4 5 Peningkatan penggunaan video: Konten video, seperti TikTok dan Instagram Reels, semakin populer dan digemari pengguna. Live streaming: Platform seperti YouTube dan Twitch menjadi platform populer untuk live streaming game, acara, dan interaksi langsung dengan pengikut. Microblogging: Platform seperti Twitter dan Mastodon menjadi platform populer untuk berbagi berita, opini, dan pemikiran singkat. Komunitas online: Grup dan forum online menjadi tempat bagi pengguna dengan minat yang sama untuk terhubung dan berinteraksi. Fitur interaktif: Fitur seperti komentar, polling, dan kuis mendorong interaksi dan partisipasi pengguna yang lebih tinggi. Demografi Pengguna: Pertumbuhan di kalangan pengguna yang lebih tua: Platform jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter semakin populer di kalangan pengguna berusia 50 tahun ke atas. 2 Peningkatan pengguna di negara berkembang: Akses internet yang lebih murah dan smartphone yang terjangkau mendorong pertumbuhan pengguna jejaring sosial di negara berkembang. 3 Diversifikasi platform: Platform jejaring sosial baru muncul untuk menargetkan demografi dan minat tertentu. 1 Dampak dan Tantangan: Misinformasi dan berita palsu: Platform jejaring sosial terus berjuang melawan penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan. 2 Cyberbullying dan pelecehan: Keamanan dan kesejahteraan pengguna menjadi fokus utama platform jejaring sosial. 3 Kecanduan dan dampak kesehatan mental: Penggunaan berlebihan jejaring sosial dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental. 4 Privasi dan keamanan data: Pengguna semakin sadar akan privasi data dan kontrol atas informasi pribadi mereka. 1 Analisis Platform: Berikut beberapa tren platform jejaring sosial populer: 1 2 3 4 5 Facebook: Fokus pada komunitas dan grup, video live, dan commerce. Instagram: Fokus pada konten visual, influencer marketing, dan Instagram Reels. Twitter: Fokus pada berita, opini, dan percakapan real-time. TikTok: Fokus pada video pendek, hiburan, dan viral trends. YouTube: Fokus pada video streaming, konten kreator, dan live streaming. Analisis berdasarkan wilayah: Asia Tenggara: Penggunaan jejaring sosial sangat tinggi, dengan platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok yang populer. 2 Amerika Utara: Platform seperti Facebook, Twitter, dan YouTube masih populer, namun platform baru seperti TikTok dan Snapchat mulai mendapatkan daya tarik. 3 Eropa: Pengguna semakin sadar akan privasi data dan platform seperti Facebook dan Google menghadapi regulasi yang ketat. 1 3.3 . Inovasi teknologi dalam jejaring social Jejaring sosial terus berkembang dengan berbagai inovasi teknologi yang meningkatkan pengalaman pengguna dan mendorong interaksi. Berikut beberapa contohnya: Inovasi teknologi terus mengubah lanskap jejaring sosial. Platform jejaring sosial yang dapat memanfaatkan teknologi ini dengan baik akan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan menarik. Kecerdasan Buatan (AI): Personalisasi: AI digunakan untuk merekomendasikan konten, iklan, dan grup yang sesuai dengan minat pengguna. 2 Moderasi konten: AI membantu mendeteksi dan menghapus konten berbahaya, seperti ujaran kebencian dan spam. 3 Analisis data: AI membantu platform jejaring sosial memahami perilaku pengguna dan meningkatkan layanan mereka. 1 Realitas Tertambah (AR) dan Realitas Virtual (VR): Filter dan efek: AR dan VR digunakan untuk membuat filter dan efek menarik pada foto dan video. 2 Interaksi virtual: AR dan VR memungkinkan pengguna berinteraksi dengan satu sama lain secara virtual. 3 Pengalaman imersif: AR dan VR dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman imersif dalam acara dan pameran virtual. 1 Blockchain dan Teknologi Terdistribusi (DLT): 1 Kepemilikan data: DLT dapat digunakan untuk memberikan pengguna kontrol lebih besar atas data mereka. Transparansi: DLT dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi algoritma dan operasi platform jejaring sosial. 3 Desentralisasi: DLT dapat digunakan untuk membangun platform jejaring sosial yang lebih terdesentralisasi dan tahan terhadap sensor. 2 Teknologi Lainnya: Pengenalan wajah dan suara: Teknologi ini dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan dan personalisasi. 2 Live streaming: Live streaming memungkinkan pengguna untuk berbagi pengalaman mereka secara real-time dengan pengikut mereka. 3 Pesan suara dan video: Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih personal dan ekspresif. 1 Contoh Penerapan Inovasi: Facebook: Facebook menggunakan AI untuk personalisasi umpan berita, mendeteksi ujaran kebencian, dan mengembangkan chatbot. 2 Instagram: Instagram menggunakan AR untuk filter dan efek pada Stories, dan VR untuk pengalaman imersif dalam pameran. 3 Twitter: Twitter menggunakan DLT untuk meningkatkan transparansi algoritma dan memungkinkan pengguna untuk memberi tip pada konten kreator. 1 Tantangan Inovasi: Privasi data: Penggunaan AI dan DLT menimbulkan pertanyaan tentang privasi data dan keamanan pengguna. 2 Kesenjangan digital: Inovasi baru dapat memperlebar kesenjangan digital antara pengguna yang memiliki akses internet dan teknologi yang berbeda. 3 Etika dan tanggung jawab: Platform jejaring sosial perlu memastikan bahwa inovasi teknologi digunakan secara bertanggung jawab dan etis. 1 3.4 . Perubahan tren perilaku online Perilaku online terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup. Berikut beberapa tren yang dapat diamati: Personalisasi: Pengguna semakin terbiasa dengan pengalaman yang dipersonalisasi, seperti rekomendasi konten yang sesuai dengan minat mereka. Mobile-first: Penggunaan perangkat mobile untuk mengakses internet semakin dominan, sehingga platform online perlu dioptimalkan untuk mobile. Konten visual: Konten visual seperti gambar dan video semakin populer, dan pengguna lebih memilih platform yang mudah digunakan untuk berbagi konten visual. Interaksi real-time: Pengguna semakin menginginkan interaksi real-time dengan platform online, seperti melalui live streaming dan chat. Microblogging: Platform microblogging seperti Twitter dan Mastodon semakin populer untuk berbagi berita, opini, dan pemikiran singkat. Komunitas online: Grup dan forum online menjadi tempat bagi pengguna dengan minat yang sama untuk terhubung dan berinteraksi. Fitur interaktif: Fitur seperti komentar, polling, dan kuis mendorong interaksi dan partisipasi pengguna yang lebih tinggi. Keamanan dan privasi: Pengguna semakin sadar akan keamanan dan privasi data mereka, dan platform online perlu memastikan keamanan data pengguna. E-commerce: Penggunaan platform online untuk berbelanja semakin meningkat, dan platform e-commerce perlu menyediakan pengalaman berbelanja yang mudah dan aman. Pembayaran digital: Penggunaan pembayaran digital semakin populer, dan platform online perlu menyediakan berbagai pilihan pembayaran digital yang aman dan terpercaya. Artificial intelligence (AI): AI digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, seperti personalisasi konten, rekomendasi produk, dan chatbot. Augmented reality (AR) dan virtual reality (VR): AR dan VR digunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih imersif bagi pengguna. Blockchain: Blockchain digunakan untuk meningkatkan keamanan dan transparansi transaksi online. Contoh Penerapan Tren: Personalisasi: Netflix menggunakan AI untuk merekomendasikan film dan serial TV kepada pengguna berdasarkan riwayat tontonan mereka. 2 Mobile-first: Instagram dirancang untuk penggunaan mobile dan menawarkan berbagai fitur untuk membuat dan berbagi konten visual. 3 Interaksi real-time: YouTube Live memungkinkan pengguna untuk menyiarkan video secara langsung dan berinteraksi dengan penonton secara real-time. 1 Tantangan Tren: Kesenjangan digital: Tidak semua orang memiliki akses internet dan perangkat yang sama, sehingga tren online dapat memperlebar kesenjangan digital. Etika dan tanggung jawab: Platform online perlu memastikan bahwa tren online digunakan secara bertanggung jawab dan etis. 1 2 3.5 Dampak jejaring sosial terhadap interaksi sosial offline Jejaring sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap interaksi sosial offline, baik positif maupun negatif. Berikut beberapa contohnya: Dampak Positif: Memperkuat hubungan: Jejaring sosial dapat membantu memperkuat hubungan dengan teman dan keluarga yang tinggal jauh. 2 Memperluas koneksi: Jejaring sosial memungkinkan pengguna untuk bertemu dan 1 terhubung dengan orang baru yang memiliki minat yang sama. 3 Mengorganisir kegiatan: Jejaring sosial dapat digunakan untuk mengorganisir acara dan kegiatan offline. 4 Meningkatkan kesadaran sosial: Jejaring sosial dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial dan politik. 5 Mempermudah komunikasi: Jejaring sosial memungkinkan komunikasi yang lebih mudah dan cepat dengan orang lain. Dampak Negatif: 1 2 3 4 5 Mengurangi interaksi tatap muka: Penggunaan jejaring sosial yang berlebihan dapat mengurangi interaksi tatap muka dengan orang lain. Kecanduan: Jejaring sosial dapat menyebabkan kecanduan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Cyberbullying: Pengguna jejaring sosial dapat menjadi korban cyberbullying dan pelecehan online. Kecemburuan sosial: Perbandingan sosial di jejaring sosial dapat menyebabkan kecemburuan dan rasa tidak puas. Penyebaran informasi yang salah: Jejaring sosial dapat menjadi platform penyebaran informasi yang salah dan berita bohong. 3.6 Penerapan AI pada Analisis Jejaring Sosial Kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam analisis jejaring sosial. Berikut beberapa contoh penerapannya: 1. Analisis Sentimen: AI digunakan untuk menganalisis sentimen publik terhadap suatu merek, produk, atau peristiwa. AI dapat mengidentifikasi opini positif, negatif, dan netral dari teks dan data media sosial. Contoh: Sebuah perusahaan dapat menggunakan AI untuk menganalisis sentimen publik terhadap produk barunya. 2 Sebuah organisasi nirlaba dapat menggunakan AI untuk mengukur tingkat kesadaran masyarakat tentang suatu isu sosial. 1 2. Identifikasi Influencer: AI dapat membantu mengidentifikasi influencer di media sosial berdasarkan jumlah pengikut, tingkat engagement, dan relevansi dengan target audiens. Contoh: 1 Sebuah brand kosmetik dapat menggunakan AI untuk menemukan influencer di media sosial untuk mempromosikan produknya. 2. Sebuah partai politik dapat menggunakan AI untuk mengidentifikasi influencer yang dapat membantu mereka menjangkau pemilih potensial. 3. Deteksi Spam dan Bot: AI dapat membantu mendeteksi dan menghapus spam, bot, dan akun palsu dari platform media sosial. Contoh: Twitter menggunakan AI untuk mendeteksi dan menghapus akun bot yang digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah. 2 Facebook menggunakan AI untuk mendeteksi dan menghapus spam dan konten berbahaya lainnya. 1 4. Klasifikasi Konten: AI dapat membantu mengklasifikasikan konten media sosial berdasarkan kategori, seperti berita, politik, olahraga, atau hiburan. Contoh: Sebuah platform media sosial dapat menggunakan AI untuk mengklasifikasikan konten agar pengguna dapat dengan mudah menemukan konten yang mereka minati. 2 Sebuah perusahaan media dapat menggunakan AI untuk mengidentifikasi konten yang dapat mereka gunakan untuk artikel berita mereka. 1 5. Analisis Jaringan: AI dapat membantu menganalisis struktur dan hubungan antar pengguna di media sosial. Contoh: Peneliti dapat menggunakan AI untuk menganalisis bagaimana informasi menyebar di media sosial. 2 Sebuah perusahaan dapat menggunakan AI untuk menganalisis jaringan karyawannya untuk mengidentifikasi pemimpin dan influencer. 1 6. Prediksi Perilaku Pengguna: AI dapat membantu memprediksi perilaku pengguna di media sosial, seperti kemungkinan mereka untuk membeli suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas. Contoh: 1 2 Sebuah perusahaan e-commerce dapat menggunakan AI untuk memprediksi produk mana yang kemungkinan besar akan dibeli oleh pengguna berdasarkan aktivitas media sosial mereka. Sebuah platform media sosial dapat menggunakan AI untuk memprediksi konten mana yang kemungkinan besar akan disukai dan dibagikan oleh pengguna. 3.7 Social Network Structure atau Struktur Jejaring Sosial Social Network Structure atau Struktur Jejaring Sosial mengacu pada pola hubungan antara entitas (biasanya individu atau organisasi) dalam jejaring sosial. Entitas ini digambarkan sebagai node (titik), dan hubungan di antara mereka diwakili oleh edge (garis). Struktur jejaring sosial dapat dianalogikan dengan peta yang menunjukkan hubungan antar kota. Memahami Social Network Structure penting karena memberikan insight ke dalam interaksi dan dinamika entitas di jejaring sosial, sehingga berguna untuk berbagai bidang, seperti penelitian sosial, pemasaran, dan analisis bisnis. Komponen: 1 Nodes (Titik): Entitas dalam jejaring sosial, bisa berupa individu, organisasi, komunitas, akun, atau entitas lainnya. 2 Edges (Garis): Hubungan antara nodes, menggambarkan interaksi, koneksi, atau aliran informasi antar entitas. Sifat edge dapat bervariasi, misalnya: a. Directed (Berarah): Menunjukkan hubungan searah, seperti mengikuti (follow) atau membalas (reply) di media sosial. b. Undirected (Tak Berarah): Menunjukkan hubungan dua arah, seperti pertemanan di media sosial. c. Weighted (Tertimbang): Nilai pada edge menunjukkan kekuatan, frekuensi, atau jenis interaksi antar nodes. METRIK JARINGAN (NETWORK METRICS): Density (Kepadatan): Rasio jumlah edge aktual dibandingkan dengan jumlah edge maksimum yang mungkin terjadi dalam jaringan. 2 Centrality (Kesentralan): Ukuran pentingnya suatu node dalam jaringan berdasarkan berbagai kriteria, seperti jumlah koneksi, kedekatan dengan node lain, atau aliran informasi. 3 Clustering (Pengelompokan): Identifikasi kelompok node yang memiliki koneksi lebih intens antar anggota dalam kelompok dibandingkan dengan node di luar kelompok. 1 ANALISIS: Analisis struktur jejaring sosial membantu memahami berbagai aspek, seperti: Penyebaran informasi: Bagaimana informasi mengalir dan menyebar dalam jaringan. 2 Komunitas dan subkelompok: Identifikasi kelompok dengan minat atau ciri-ciri yang sama. 3 Influencer: Identifikasi node yang memiliki pengaruh besar terhadap node lain. 4 Strategi pemasaran: Memberikan wawasan tentang target audiens dan strategi komunikasi yang efektif. 1 MISAL KONKRET: Jejaring pertemanan di Facebook: Nodes adalah akun pengguna, dan edges adalah hubungan pertemanan. 2 Jaringan co-authorship (penulis bersama) dalam publikasi ilmiah: Nodes adalah peneliti, dan edges menunjukkan kolaborasi penelitian bersama. 3 Jejaring retweet di Twitter: Nodes adalah akun pengguna, dan edges menunjukkan pengguna yang me-retweet postingan pengguna lain. 1 3.8 Social Network Behaviors Social Network Behaviors (Perilaku Jejaring Sosial) mengacu pada cara individu atau kelompok menggunakan platform jejaring sosial dan berinteraksi dengannya. Ini mencakup berbagai tindakan dan pola yang berkaitan dengan penggunaan jejaring sosial. Social Network Behaviors (Perilaku adalah area yang terus berkembang Memahami perilaku ini sangat penting bidang, seperti pemasaran, penelitian, platform, dan pendidikan literasi digital. Jejaring Sosial) dan dipelajari. untuk berbagai pengembangan Contoh perilaku jejaring sosial meliputi: Aktivitas dasar: Membuat akun, memposting konten (teks, gambar, video), berinteraksi dengan konten orang lain (like, comment, share), mengirim pesan pribadi, bergabung dengan grup dan komunitas. 2 Strategi presentasi diri: Mempresentasikan diri secara online melalui pemilihan konten, profil, dan interaksi. 1 3 4 5. 6. 7. 8. Konsumsi informasi: Membaca berita, mencari informasi, dan mengikuti tren yang terjadi di jejaring sosial. Jaringan dan koneksi: Membangun, memelihara, dan memperkuat hubungan dengan individu dan kelompok lain. Belajar dan pengembangan diri: Menggunakan jejaring sosial untuk belajar hal baru, mencari inspirasi, dan mengembangkan keterampilan. Partisipasi dan advokasi: Berpartisipasi dalam diskusi online, berbagi opini, dan mendukung gerakan sosial. Pencarian hiburan dan relaksasi: Menggunakan jejaring sosial untuk hiburan, seperti menonton video, bermain game, dan mengikuti hobi. Belanja dan aktivitas komersial: Menggunakan jejaring sosial untuk berbelanja online, mencari informasi produk, dan terhubung dengan brand. Faktor yang mempengaruhi perilaku jejaring sosial: 1 2 3 4 5 Demografi: Usia, jenis kelamin, lokasi, pendidikan, dan status sosial ekonomi. Kepribadian: Ekstroversi, keramahan, dan keinginan untuk terhubung dengan orang lain. Kebutuhan dan motivasi: Mencari informasi, hiburan, koneksi sosial, pengakuan, dan validasi. Pengaruh sosial dan lingkungan: Norma dan harapan dalam kelompok online dan offline. Desain platform jejaring sosial: Fitur, algoritma, dan antarmuka pengguna. Pentingnya memahami perilaku jejaring sosial: Pemasaran dan bisnis: Memahami perilaku pengguna untuk mengembangkan strategi pemasaran dan komunikasi yang efektif.. 2 Investigasi sosial dan penelitian: Mempelajari dinamika sosial, opini publik, dan tren budaya. 3 Desain platform jejaring sosial: Mengembangkan platform yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. 4 Pendidikan dan literasi digital: Membantu individu menggunakan jejaring sosial secara bijak dan bertanggung jawab. 1 3.9 Social Networks sebagai Sistem Kompleks dan Aplikasinya Media sosial sebagai sistem kompleks adalah pandangan yang memahami platform media sosial sebagai jaringan yang rumit dan dinamis. Jejaring ini terdiri dari individu (sebagai node) dan hubungan di antara mereka (sebagai koneksi). Kompleksitas ini muncul dari berbagai faktor, seperti: 1 Jumlah pengguna yang besar: Platform media sosial memiliki miliaran pengguna, yang menciptakan jaringan berskala besar. 2 Berbagai jenis interaksi: Pengguna dapat berinteraksi dalam berbagai cara, seperti berbagi konten, berteman, dan berkomentar. 3 Dinamika yang terus berubah: Jaringan terus berubah seiring dengan bergabungnya pengguna 4 5 6 7 baru, interaksi baru terjadi, dan preferensi pengguna berubah. Memahami media sosial sebagai sistem kompleks memungkinkan kita untuk: Mempelajari penyebaran informasi: Kita dapat menganalisis bagaimana informasi, seperti berita atau tren, menyebar melalui jaringan. Mengidentifikasi komunitas: Kita dapat menemukan kelompok pengguna yang terhubung erat dan berbagi minat atau karakteristik tertentu. Memprediksi perilaku kolektif: Kita dapat mencoba memahami bagaimana perilaku individu berinteraksi dan memengaruhi perilaku keseluruhan jaringan. Beberapa aplikasi dari memahami media sosial sebagai sistem kompleks meliputi: 1 2 3 Pemasaran yang ditargetkan: Bisnis dapat menggunakan analisis jaringan untuk mengidentifikasi target pelanggan yang lebih baik dan mempersonalisasi kampanye pemasaran mereka. Deteksi dini epidemi: Analisis jaringan dapat digunakan untuk melacak penyebaran penyakit menular dan memprediksi wabah di masa depan. Mitigasi disinformasi: Memahami bagaimana informasi menyebar melalui jaringan dapat membantu dalam upaya untuk memerangi penyebaran informasi yang salah dan berita palsu. 3.10 Kolaborasi dan Penyebaran Informasi dalam Jejaring Sosial Kolaborasi dan penyebaran informasi adalah dua aspek penting dari jejaring sosial. Keduanya saling terkait dan memainkan peran penting dalam funkcjoning [fungsinya] jejaring tersebut. Mari kita bahas masing-masing: Kolaborasi: 1 Definisi: Kolaborasi mengacu pada tindakan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 2 Dalam jejaring sosial: Jejaring sosial memfasilitasi kolaborasi dengan menyediakan platform bagi orangorang untuk: a. Berbagi ide dan pengetahuan b. Bekerja sama pada proyek c. Mendapatkan dan memberikan dukungan d. Membentuk komunitas berbasis minat Penyebaran informasi: 1 Definisi: Penyebaran informasi mengacu pada proses berbagi informasi dengan orang lain. 2 Dalam jejaring sosial: Jejaring sosial memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas melalui: a. Berbagi postingan, artikel, dan berita b. Menggunakan fitur "tag" dan "mention" untuk menjangkau audiens tertentu c. Membentuk grup dan forum diskusi Hubungan antara keduanya: Kolaborasi seringkali didorong oleh penyebaran informasi. Ketika orang berbagi informasi tentang minat, keahlian, atau proyek mereka, mereka menciptakan peluang untuk kolaborasi. 2 Sebaliknya, kolaborasi dapat mempercepat dan memperluas penyebaran informasi. Saat orang bekerja sama, mereka dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan jaringan yang lebih luas. 1 Contoh: • Sebuah grup Facebook yang didedikasikan untuk berkebun dapat memfasilitasi kolaborasi antara para anggotanya dengan berbagi tips, pengalaman, dan sumber daya. • Platform seperti Wikipedia bergantung pada kolaborasi pengguna untuk mengumpulkan dan berbagi informasi secara luas. Dampak: Kolaborasi dan penyebaran informasi dalam jejaring sosial dapat berdampak positif dan negatif, seperti: 1 Dampak positif: a. Mendorong inovasi dan kreativitas b. Memfasilitasi pembelajaran dan berbagi pengetahuan c. Membangun komunitas dan memperkuat hubungan sosial 2 Dampak negatif: a. Penyebaran informasi yang salah dan hoaks b. c. Pembentukan echo chambers (lingkungan yang hanya terpapar informasi yang mendukung pandangan sendiri) Privasi data dan keamanan menjadi perhatian Daftar Pertanyaan 1 Jelaskan Dinamika Perkembangan Jejaring Sosial? 2 Jelaskan Analisis tren penggunaan jejaring sosial? 3 Jelaskan Inovasi teknologi dalam jejaring social? 4 Jelaskan Perubahan tren perilaku online? 5 Jelaskan Dampak jejaring sosial terhadap interaksi sosial offline? 6 Jelaskan Penerapan AI pada Analisis Jejaring Sosial? 7 Jelaskan Social Network Structure atau Struktur Jejaring Sosial? 8 Jelaskan Social Network Behaviors? 9 Jelaskan Social Networks sebagai Sistem Kompleks dan Aplikasinya?