HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN STRES
AKADEMIK PADA MAHASISWA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi
Oleh:
NUR LAILI MUFIDAH
F100160211
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN STRES AKADEMIK
PADA MAHASISWA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
NUR LAILI MUFIDAH
F100160211
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Dr. Usmi Karyani, S.Psi, M.Si
NIK/NIDN:659/0631056702
i
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN STRES AKADEMIK
PADA MAHASISWA
oleh :
NUR LAILI MUFIDAH
F100160211
Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji
Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada tanggal 5 Agustus 2021
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat
Dewan Penguji:
1.Dr. Usmi Karyani, S.Psi, M.Si
(Ketua Dewan Penguji)
2.Dra. Partini, M.Si
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3.Wisnu Sri Hertinjung, S.Psi., M.Psi
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Prof. Taufik Kasturi, M.Si, Ph.D
NIK.NIDN: 799/NIDN. 0629037401
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
iii
HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN STRES AKADEMIK
PADA MAHASISWA
Abstrak
Stres akademik adalah stres yang terjadi ketika terdapat tuntutan akademik pada
seseorang dianggap melampaui kemampuan penyesuaian dirinya. Hardiness
adalah sebagai gaya kepribadian yang dapat menghadapi situasi yang menekan
dan di bawah tekanan, atau nama lain dari hardiness ini adalah sikap tangguh dan
optimis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Hardiness
dengan Stres Akademik pada Mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
34.000 subjek dengan subjek penelitian berjumlah 380 subjek. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik random sampling karena semua populasi
memenuhi syarat untuk menjadi subjek penelitian. Instrumen yang digunakan
yaitu skala hardiness yang disusun berdasarkan pada teori Kobasa (dengan
validitas 0,92 sampai 1 dan reliabilitas 0,751) dan skala stres akademik yang
disusun berdasarkan teori Busari (dengan validitas 0,92 sampai 1 dengan
reliabilitas 0,791). Teknik analisis data dilakukan dengan analisis spearman rho.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara hardiness
dengan stres akademik pada mahasiswa dengan nilai signifikasi 0,000 dan nilai
korelasi -0,493. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi hardiness,
maka semakin rendah stres akademik dan sebaliknya semakin rendah hardiness
maka semakin tinggi stres akademik yang dialami mahasiswa. Hal ini disebabkan
karena dengan adanya kepribadian hardiness maka mahasiswa dapat mengontrol ,
mengubah situasi yang menegangkan, memiliki komitmen yang baik serta menilai
perubahan meripakan suatu tantangan sehingga stres akademik yang dialami
mahasiswa menjadi berkurang.
Kata Kunci : hardiness, mahasiswa, stres akademik
Abstract
Academic stress is stress that occurs when there are academic demands on a
person who are considered beyond his ability to adjust. Hardiness is a personality
style that can deal with stressful situations and under pressure, or another name
for this hardiness is a tough and optimistic attitude. This study aims to examine
the relationship between Hardiness and Academic Stress in Students. The
population in this study amounted to 34,000 subjects with research subjects
amounted to 380 subjects. Sampling was done by random sampling technique
because all the population met the requirements to be research subjects. The
instrument used is a hardiness scale based on Kobasa theory (with validity 0.92 to
1 and reliability 0.751) and an academic stress scale based on Busari theory (with
validity0.92 to 1 and reliability 0.791) . Data analysis techniques were carried out
by spearman rho analysis. The results showed that there is a negative relationship
between hardiness and academic stress in students with a significance value of
0.000 and a correlation value of -0.493. These results indicate that the higher the
hardiness, the lower the academic stress and conversely the lower the hardiness,
1
the higher the academic stress experienced by students. because with the hardiness
personality, students can control, change stressful situations, have good
commitment and assess change is a challenge so that academic stress experienced
by students is reduced.
Keywords: academic stress, college student, hardiness
1. PENDAHULUAN
Stres akademik merupakan stres yang paling umum dialami oleh mahasiswa
(Govaerst & Gregoire, 2004). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survei American
College Health Association's (ACHA) (2013) yang menujukkan bahwa 46,3%
(total 96.661 mahasiswa dari berbagai negara) merasa sangat terbebani dengan
tanggung jawab akademik yang harus mereka hadapi. Survei lainnya yang
dilakukan oleh ACHA (2009) terhadap 97.357 mahasiswa dari berbagai negara
menemukan bahwa 32% melaporkan stres akademik sebagai hambatan yang
paling utama dalam pencapaian akademik. Prevalensi kejadian stres menurut
WHO tergolong cukup tinggi, yaitu dialami oleh lebih dari 350 juta penduduk di
dunia dan berada di peringkat ke-4 penyakit di dunia (Ambarwati, Pinilih dan
Astuti, 2017). Sumber stres dapat berasal dari beberapa hal, antara lain krisis,
frustasi, konflik, dan tekanan (Syamsuddin, 2017). Dari beberapa penelitian yang
sudah pernah dilakukan, stres yang dialami mahasiswa kebanyakan bersumber
dari stres akademik, yaitu stres yang disebabkan karena pengaruh proses
pembelajaran atau perkuliahan di kampus (Rahmayani, Liza dan Syah, 2019).
Permasalahan terkait stres akademik ini terjadi pada mahasiswa, salah
satunya yaitu kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh tiga orang mahasiswa
UNPAD, bunuh diri yang dilakukan mahasiswa UNPAD ini terjadi karena situasi
mereka yang stres karena diakibatkan oleh beban akademik dan tugas yang tidak
kunjung selesai, tugas akhir yang tak kunjung selesai dan tak kunjung lulus yang
berakibat ancaman drop out (Putra, Detik.com,2019) . Pada mahasiswa di
Pekanbaru beberapa permasalahan terkait stres akademik yang dihadapi oleh
mahasiswa di salah satu PTS di Pekanbaru yang diteliti dalam penelitian ini
diantaranya adalah tugas yang beragam untuk satu mata kuliah, dari hasil
penelitian nya pun berdasarkan kategorisasi skor stres akademik, ditemukan
2
bahwa mayoritas partisipan mendapatkan skor stres akademik pada kategori
sedang yaitu sebanyak 56 dari 120 orang yang menjadi partisipan, atau sebesar
46,7 % dari 100 % partisipan .( (Indria, Siregar, & Herawaty, 2019).
Temuan dalam penelitian Risdiantoro, Iswinarti, dan Hasanati (2016)
menunjukkan bahwa mahasiswa PTS memiliki tingkat stres akademik lebih tinggi
daripada mahasiswa PTN terkait persaingan dalam memasuki dunia kerja. Beban
stres yang dirasa terlalu berat dapat memicu gangguan memori, konsentrasi,
penurunan kemampuan penyelesaian masalah, dan kemampuan akademik.
Masalah stres akademik yang dialami mahasiswa di universitas harus mendapat
perhatian dan penanganan bukan hanya dari pihak kampus tetapi juga pihak lain
agar mahasiswa dapat mengelolah stres nya dengan baik karena stres dalam
kehidupan mahasiswa tidak dapat dihilangkan akan tetapi dapat dikelola dan
dikendalikan. Akan tetapi jika keadaan tersebut tidak diperhatikan maka
kemungkinan mahasiswa akan sulit dalam melanjutkan studi, prestasi belajar
rendah, mengulang mata kuliah, maupun drop out .Jika siswa terindikasi stres
akademik secara berkelanjutan, maka akan memberikan dampak negatif yang ada
kaitannya dengan social problem, kepribadian, konsep diri, kesehatan fisik,
kesehatan psikis, dan perilaku yang tidak sesuai (Aryahi, 2016).
Depresi, kecemasan, dan stres memiliki efek berbahaya baik bagi individu
maupun masyarakat. Mereka dapat menyebabkan hasil negatif, seperti gangguan
fungsi normal, kelelahan, dan masalah kesehatan (Ramli, Alavi, Mehrinezhad, &
Ahmadi, 2018) . Penelitian dari Oman, Shapiro, Theoresen dan Plante
menyebutkan bahwa tingginya tingkat distres, khususnya pada mahasiswa,
berpengaruh terhadap kecemasan dan depresi, keinginan untuk bunuh diri, pola
hidup yang buruk, gangguan pola tidur, sakit kepala, dan perasaan tidak berdaya
(Oman, Shapiro, Thoresen, & Plante, 2008). Menurut Busari (2011) stres
akademik terjadi ketika terdapat tuntutan akademik pada seseorang dianggap
melampaui kemampuan penyesuaian dirinya. Stress akademik merupakan kondisi
ketika mahasiswa merasa terbebani dengan tuntutan akademik dan menjadikannya
menjadi suatu gangguan (Barseli & Ifdil, 2017). Stres akademik terjadi karena
tuntutan akademik, tuntutan akademik itu bisa berupa beratnya beban tugas,
3
banyaknya materi yang harus dipelajari, kebutuhan mahasiswa untuk berpretasi
akademik, dan juga tututan akademik dari orang tua, perguruan tinggi, dan juga
teman sebaya. Mahasiswa sangat rentan terhadap masalah yang terkait dengan
stres akademik ketika transisi terjadi pada tingkat individu dan sosial. Oleh karena
itu, menjadi sangat penting untuk memahami sumber dan dampak stres akademik
untuk dikembangkan menjadi strategi intervensi yang memadai dan efisien
(Reddy,Karishmarajanmenon dan Anjanathattil , 2018).
Adapun penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara hardiness
dengan stres akademik pada mahasiswa. Manfaat manfaat teoritis yaitu
memberikan bukti empiris keterkaitan antara hadiness dengan stres akademik
pada mahasiswa, selanjutnya manfaat praktis yaitu untuk mengembangkan
progam-progam untuk mengatasi stres akademik mahasiswa.
Hipotesis mayor yang diajukan adalah adanya hubungan antara hardiness
dengan stres akademik pada mahasiswa. Selanjutnya, hipotesis minor pada
penelitian ini adalah ada hubungan negative antara hardiness dengan stres
akademik pada mahasiswa yang artinya semakin tinggi hardiness maka akan
semakin rendah stres akademik, begitupun sebaliknya semakin tinggi stres
akademik maka akan semakin rendah hardiness.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional,
disebut metode kuantitatif karena data dalam penelitian ini berupa angka-angka
dan analisisnya menggnakan analisis statistik (Haraini & Ending, 2019). Variabel
dalam penelitian ini adalah hardiness sebagai variabel bebas dan stres akademik
sebagai variabel terikat. Skala yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu
skala hardiness dan skala stres akademik. Sebelum digunakan untuk pengambulan
data, skala melalui pengujian validitas menggunakan penilaian dari ahli atau
expert judegement oleh 3 orang dosen psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Penghitungan validitas menggunakan rumus formula Aiken V. Nilai
yang digunakan untuk memnentukan validitas aitem berada pada rentang 0,92-1.
Aitem yang nilainya di bawah 0,92 dinyatakan gugur dan tidak layak digunakan
4
dalam penelitian. Selanjutnya, uji reliabilitas digunakan untuk melihat stabilitas
hasil ukur, dengan kata lain melihat seberapa konsisten skala (Azwar, 2018).
Reliabilitas dapat dilihat dari nilai koefisien Cronbach alpha pada perhitungan
reliabilitas di SPSS 16, semakin mendekati 1, maka nlai reliabilitas seakin bagus.
Skala hardiness memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha sebesar 0,752 dan
skala stres akademik memiliki koefisien reliabilitas Cronbach alpha sebesar
0,791.
Hardiness merupakan gaya kepribadian yang dapat menghadapi situasi
yang menekan dan di bawah tekanan, atau nama lain dari hardiness ini adalah
sikap tangguh dan optimis . Skala hardiness yang digunakan adalah skala
hardiness yang didasari oleh aspek dari Kobasa. Adapun aspek hardiness itu yaitu
:komitmen, memiliki komitmen terhadap aktivitas yang dijalani yang memiliki
hubungan terhadap diri mereka, dan mengakui adanya perbedaan dalam banyak
segi kehidupan, yaitu perbedaan nilai, tujuan dan prioritas dalam hidup, kedua
adalah kontrol, percaya dengan kemampuan mereka untuk mengontrol dan
memberi pengaruh terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidup mereka, ketiga
adalah tantangan, memandang perubahan sebagai tantangan dan kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan diri nya daripada sebuah ancaman (Kobasa,
1979). Skala ini berjumlah 28 aitem pertanyaan dan berdasarkan penilaian ahli
9expert judegement) terdapat 15 aitem yang gugur, sehingga total ada 13 aitem
pertanyaan yang digunakan untuk pengumpulan data.
Stres akademik terjadi ketika terdapat tuntutan akademik pada seseorang
dianggap melampaui kemampuan penyesuaian dirinya. (Busari A. , 2011).
Menurut Busari , stres akademik meliputi 4 dimensi yaitu yang pertama adalah
aspek fisik, yaitu keadaan individu yang berhubungan dengan fungsi dari organorgan yang dimiliki. Stres dapat mempengaruhi kesehatan fisik individu yang
mengalaminya, berupa sakit kepala, merasa mual, dan sebagainya, kedua adalah
aspek kognitif, yaitu keadaan individu yang berhubungan dengan proses berpikir
rasional. Stres dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan berfikir rasional
dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah, ketiga adalah aspek afektif, yaitu
keadaan individu yang berkaitan dengan perasaan dan emosi dari manusia.
5
Terjadinya stres dalam membuat individu kehilangan kontrol terhadap emosinya
yang menyebabkan kecemasan berlebihan, dan yang terakhir adalah apsek konatif,
yaitu aktivitas psikis yang berkaitan dengan pelaksaan pencapaian tujuan.
Individu jika tidak mengalami stres maka akan dapat mendekatkan diri dalam
mencapai tujuan yang diinginkan, namun jika individu mengalami stres maka
cenderung akan kesusahan dalam mencapai tujuan yang diinginkan (Busari,
2012). Skala terdiri dari 32 aitem pertanyaanm gugur 10 pada uji validitas ,
sehingga aitem yang digunakan adalah sebanyak 22 aitem.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif S1 Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Populasi berjumlah kurang lebih 34.000 orang,
sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 380 orang berdasarkan perhitungan
pengambilan sampel oleh (Azwar, 2019) . Pengambilan sampel menggunakan
teknik random sampling, karena setiap poulasi memiliki kesempatan yang sama
menjadi sampel. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan teknik
analisis spearman , dikarenakan data terditribusi tidak normal namun linear. Suatu
data dikatakan normal apabila Asymp. Sig. (2 tailed) pada tabel One Sample
Kolmogorov Smirnov Test p > 0,05. Selanjutnya uji linearitas dapat dilihat pada
tabel anova bagian sig. linearity p < 0,05 atau dapat dilihat pada bagian deviation
from linearity dengan p > 0,05. Nilai linearitas terpenuhi dari salah satu antara sig.
linearity atau deviation from linearity maka data dikatakan linear.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji hipotesis menggunakan teknik spearman rho. Pada tabel correlations antara
variabel hardiness dan variabel stress akademik diperoleh rxy = -0,493 dengan
sig.p = 0,000 (p<0,05) dari hasil tersebut disimpulkan bahwa hipotesis minor
penelitian diterima, yang menunjukkan ada hubungan negatif antara hardiness
dengan stres akademik pada mahasiswa, yang berarti jika mahasiswa memiliki
hardiness yang tinggi , maka stres akademik mahasiswa semakin rendah.
Menandakan bahwa kepribadian hardiness berpengaruh terhadap stres akademik
seperti yang diungkapkan Florian, Mikulincer, dan Taubman bahwa keterlibatan
6
hardiness sebagai faktor ketahanan dalam mengatasi stres (Floria, Mikulincer, &
Taubman, 1995)
Keperibadian hardiness yang dimiliki oleh mahasiswa berarti mahasiswa
memiliki ketangguhan, semnagat, dan daya tahan dalam menghadapi stres
akademik, sehingga stres akademik yang dialami mahasiswa akan rendah.
Sebaliknya ketika mahasiswa tidak memiliki kepribadian hardiness ,maka akan
cepat berputus asa ketika terdapat stressor, akibatnya stress akademik yang
dialami mahasiswa akan tinggi (Azizah & Satwika, 2021).
Pembuktian hipotesis mayor dilihat pada table anova dengan F = 147,102
dengan sig linearity = 0,00 (p < 0,05) yang menunjukkanbahwa hipotesis mayor
peneliti diterima, yang berarti ada hubungan variabel hardiness dengan variabel
stres akademik.
Berdasarkan hasil analisis data, kategorisasi pada tiap variabel dibedakan
menjadi 5 kategori yaitu : sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Hasil statistik variabel hardiness adalah RE > RH dengan hasil rerata empiric
(RE) 47,48 dan rerata hipotetik 39 , dengan kategori terbanyak ialah 252 orang
dengan persentase 66,3% yang berarti kategorisasi hardiness tergolong tinggi.
Kategorisasi hardiness dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 1. Kategorisasi Hardiness
Kategorisasi
Frekuensi
Presontase
(Ʃ N)
(%)
Sangat Rendah
2
0,5%
Rendah
8
2,1%
Sedang
104
27,4%
Tinggi
252
66,3%
Sangat Tinggi
14
3,7%
Tabel di atas bermakna ada dua orang (0,5%) memiliki hardiness sangat
rendah, delapan orang (2,1%) memiliki hardiness rendah, 104 orang (27,4%)
memiliki hardiness sedang, 252 orang (66,3%) memiliki hardiness tinggi dan 14
orang (3,7%) memiliki hardiness sangat tinggi.
Hasil statistik variabel stres akademik memiliki RE < RH dengan hasil
rerata empiric (RE) 64,67 dan rerata hipotetik 66 sehingga tingkat stres akademik
7
masuk kategorisasi rendah. Tabel kategorisasi stres akademik dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2. Kategorisasi Stres Akademik
Kategorisasi
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Frekuensi
(Ʃ N)
10
71
240
59
0
Presontase (%)
2,6%
18,7%
63,2%
15,5%
0%
Tabel di atas bermakna terdapat 10 orang (2,6%) memiliki kategori stres
akademik sangat rendah.71 orang (18,7%) memilikis stress akademik rendah, 240
orang (63,2%) memiliki kategori stres akademik sedang, 59 orang (15,5%)
memiliki kategori stres akademik tinggi dan untuk kategori stres akademik sangat
tinggi tidak terdapat.
4. PENUTUP
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada hubungan antara hardiness dengan
stress akademik. Nilai koefisien korelasi bersifat negatif yang signifikan sehingga
makin tinggi hardiness yang dimiliki mahasiswa maka akan semakin rendah pula
perilaku stress akademiknya.
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti mengemukakan
beberapa saran yaitu: Bagi mahasiswa disarankan untuk meningkatkan lagi
hardiness yaitu kepribadian yang tangguh dalam menghadapi segala macam
rintangan pada masa perkuliahan dengan selalu berpikir positif dan percaya diri
terhadap kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa, segala hal dapat dilewati,
begitupula dengan perkuliahan, walaupun berat pasti akan terlewati.
Bagi instansi penelitian diharapkan untuk Universitas Muhammadiyah
Surakarta dapat lebih memonitor kesehatan mental para mahasiswanya dengan
mengadakan konseling secara berskala untuk mahasiswa yang memang
membutuhkan bantuan konseling.
8
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai stres akademik,
disarankan untuk mengkaji faktor lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku
seperti motivasi, lingkungan, keluarga, dan lain-lain. Selain itu, peneliti
selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah responden yang lebih banyak,
serta memperluas cakupan subjek agar hasil penelitian dapat digeneralisasi
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, P. D., Panilih, S. S., & Astuti, R. T. (2017). Gambaran Tingkat Stres
Mahasiswa. Jurnal Keperawatan, 5, 40-47.
Aryahi, F. (2016). Stres Belajar ( Suatu Pendekatan dan Intervensi Konseling).
Makasar: Edukasi Mitra Grafika.
Azizah, N. J., & Satwika, Y. W. (2021). Hubungan antara Hardiness dengan Stres
Akademik pada Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi Selama Pandemi
Covid. Jurnal Penelitian Psikologi, 8 (1), 212-223.
Azwar, S. (2019). Metode Penelitian Psikologi (Edisi II). Pustaka Belajar.
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stress Akademik Siswa. Jurnal Konseling
dan Pendidikan, 143-148. DOI: https://doi.org/10.29210/119800
Busari. (2012). Identifying Difference in Perceptions of Academic Stress and
Reaction to Stressors Based on Gender among First Year University
Students . International Journal of Humanities and Social Science , 138146.
Florian, V., Mikulincer, M., & Taubman, O. (1995). Does Hardiness Contribute to
Mental Health During a Stresfull Life Situation? The roles of Appraisal
and Coping. Joirnal of Personality and Social Psychology, 687-695.
https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/0022-3514.68.4.687
Govaerst, S., & Gregoire, J. (2004). Stresfull academic situations: Study on
appraisal variables in adolescence. British Journal of Clinical
Psychology, 54, 261-271. DOI:10.1016/j.erap.2004.05.001
Hafifah, N., Widiani, E., & Rahayu, W. (2017). Perbedaan Stres Akademik pada
Mahasiswa Progra, Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan Jenis Kelamin di
Fakultas Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Nursing
News, 2(3), 220-229.
Indria, I., Siregar, J., & Herawaty, Y. (2019). Hubungan antara Kesabaran dan
Stres Akademik pada Mahasiswa Pekanbaru. Jurnal Fakultas Psikologi,
21-34.
Diunduh
dari
http://journal.uir.ac.id/index.php/annafs/article/view/2728/1748
9
Kobasa, S. C., Salvatore , M. R., & PuccettP, M. C. (1982). Personality and
Exercise as Buffers in the Stress Illnes Relationship. Journal of Behavioral
Medicine,, 391-404. DOI: 10.1007/s10865-011-9387-8
Oman, D., Shapiro, S., Thoresen, C. E., Plante, T. G., & Flinders, T. (2008).
Meditation Lowers Stress and Supports Forgiveness Among Collerge
Students: A Randomized Controlled Trial. Journal of American College
Health, 569-578. https://doi.org/10.3200/jach.56.5.569-578
Putra, W. (2019, Maret 12). Tiga Mahasiswa Unpad Bunuh Diri, Psikiater
Ungkap Penyebabnya. Retrieved from Detiknews:
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4463416/tiga-mahasiswaunpad-bunuh-diri-psikiater-ungkap-penyebabnya
Putri, S. A., & Sawitri, D. R. (2017). Hubungan antara Hardiness dengan Stres
Akademik pada Taruna Tingkat II Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Jurnal
Empati,
319-422.
Diunduh
dari
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/20100/18970
Rahmayani, R. D., Liza, R. G., & Syah, N. A. (2019). Gambarab Tingkat Stres
Berdasarkan Stressor pada Mahasiswa Kedokteran Tahun Pertama
Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Angkatan 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), 103-111.
DOI: 10.25077/jka.v8.i1.p103-111.2019
Ramli, N. H., Alavi, M., Mehrinezhad, S. A., & Ahmadi, A. (2018). Academic
Stress and Self Regulation among University Students in Malaysia :
Mediator Role of Mindfulness. Behavioral Sciences, 8, 1-9.
doi:10.3390/bs8010012
Syamsuddin. (2017). Komparasi Tingkat Stres Antara Mahasiwa Input MA dan
Input SMA Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN ALAUDDIN Makasar. Jurnal Al Kalam, 9, 237-248.
10