Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH KARYA TULIS ILMIAH Dina Apriliana

2024, Dina Apriliana

syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul "Teknik Penulisan Ilmiah dan Laporan Ilmiah" ini dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya khususnya kepada Bapak Dr.Wirmie Eka Putra,S.E.,M.Si.,AK sebagai dosen pengampu mata kuliah Teknik Penulisan Tugas Akhir. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan Tugas Akhir. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat kata ataupun penulisan yang salah pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

MAKALAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH DAN LAPORAN ILMIAH Di ajukan Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan Tugas Akhir Disusun oleh: NAMA : DINA APRILIANA NIM : C0C022008 Dosen Pengampu : Dr.Wirmie Eka Putra,S.E.,M.Si.,AK FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI UNIVERSITAS JAMBI 2024 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Teknik Penulisan Ilmiah dan Laporan Ilmiah” ini dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya khususnya kepada Bapak Dr.Wirmie Eka Putra,S.E.,M.Si.,AK sebagai dosen pengampu mata kuliah Teknik Penulisan Tugas Akhir. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Penulisan Tugas Akhir. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat kata ataupun penulisan yang salah pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih. Jambi, 09 September 2024 Dina Apriliana 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3 BAB I ............................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4 1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 4 1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4 1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 5 1.4. Manfaat Penulisan ........................................................................................... 5 BAB II .............................................................................................................................. 6 PEMBAHASAN .............................................................................................................. 6 2.1 Pengertian Penulisan Ilmiah ........................................................................... 6 2.2 Perencanaan Penulisan Karya Ilmiah ........................................................... 7 2.3 Teknik Penulisan Ilmiah ................................................................................. 9 2.4 Menulis Artikel Ilmiah .................................................................................. 22 2.5 Artikel Ilmiah berasal dari Ilmu Pengetahuan ........................................... 25 2.6 Tata Urutan Artikel Ilmiah ............................................................................. 28 BAB III .......................................................................................................................... 34 PENUTUP ..................................................................................................................... 34 3.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 34 3.2 SARAN ............................................................................................................ 34 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 35 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan ilmiah merupakan salah satu keterampilan esensial yang harus dimiliki oleh akademisi, peneliti, dan mahasiswa. Dalam dunia akademik, penulisan ilmiah tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan hasil penelitian atau pemikiran secara sistematis, tetapi juga menjadi alat untuk berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Laporan ilmiah, sebagai salah satu bentuk penulisan ilmiah, memiliki peran penting dalam mendokumentasikan temuan-temuan penelitian dan menjadi dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Namun, meskipun penting, kemampuan untuk menulis ilmiah dengan baik tidak selalu dimiliki oleh semua orang. Banyak penulis, terutama yang masih dalam tahap pembelajaran, menghadapi kesulitan dalam menyusun laporan ilmiah yang memenuhi standar akademik. Kesulitan ini bisa muncul dari berbagai aspek, seperti pemahaman yang kurang tentang struktur laporan ilmiah, penggunaan bahasa yang tepat, hingga penguasaan terhadap format penulisan dan sitasi. Perkembangan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah juga menambah tantangan dalam penulisan ilmiah. Di satu sisi, kemajuan ini memungkinkan penulis untuk mengakses berbagai sumber informasi dengan lebih cepat dan luas. Namun, di sisi lain, hal ini juga menuntut penulis untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih sumber yang relevan dan valid. Mengingat pentingnya kemampuan penulisan ilmiah dan laporan ilmiah dalam dunia akademik, maka diperlukan pemahaman yang mendalam mengenai teknik penulisan ilmiah yang baik dan benar. Makalah ini bertujuan untuk membahas berbagai teknik penulisan ilmiah dan laporan ilmiah, mulai dari struktur penulisan, penggunaan bahasa, hingga strategi dalam menyusun laporan yang efektif dan memenuhi standar akademik. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Pengertian Penulisan Ilmiah? 2. Apa Kegunaan Penulisan Ilmiah? 3. Apa Saja Ciri-ciri Penulisan Ilmiah? 4 4. Apa Perencaan sebelum menulis Ilmiah? 5. Apa saja Teknik-teknik Penulisan Ilmiah? 1.3. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penulisan Ilmiah. 2. Untuk mengetahui apa saja kegunaan dari penulisan Ilmiah 3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri penulisan ilmiah 4. Untuk mengetahui perencanaan sebelum menulis karya ilmiah 5. Untuk mengetahui apa saja teknik-teknik dalam penulisan ilmiah 1.4. Manfaat Penulisan Berdsarkan tujuan penulisan maka manfaat penulisan adalah sebagai berikut: Bagi mahasiswa, makalah ini diharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai informasi, penelitian, dan pengetahuan baru mengenai pengauditan siklus penggajian dan personalia sehingga mahasiswa bias mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang semakin luas yang dapat membantu dalam pembuatan karya ilmiah, laporan tugas kuliah, proposal penelitian dan tugas lainnya. 5 BAB II 2.1 PEMBAHASAN Pengertian Penulisan Ilmiah Menurut (Rahayu, 2019) tulisan, adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebua karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu. Sedangkan, Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya secara professional. Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah, Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain. Berdasarkan pengertian karya ilmiah yang telah dikemukakan, maka ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Ditulis secara sistematis, sehingga antara topik dan sub topik saling berkaitan dan mengacu pada topik utama. 2. Ditulis berdasarkan penalaran yang logis sehingga apa yang ditulis oleh penulis sesuai dengan akal sehat. 3. Tulisan didukung oleh data yang objektif, yakni data yang teruji - kebenarannya secara empiris. 4. Objektif, yakni ditulis atau dibukukan untuk individu atau kelompok- kelompok tertentu. 5. Argumentasi teori yang benar, sahih, dan relevan. 6. Mengaitkan argumentasi empirik dengan argumentasi teoritik. 6 Dalam karya ilmiah terdapat Kode Etik Penulisan brikut merupakan Kode etik penulisan karya ilmiah, yaitu: 1. Jujur. 2. Hindari Plagiat. 3. Meminta izin kepada pemilik bahan apabila bahannya dimasukkan. 4. Data informan harus dirahasiakan. Pada hakikatnya penulisan karya ilmiah pada mahasiswa bertujuan sebagai berikut; 1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. 2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya. 3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat, atau orang - orang yang berminat membacanya. 4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya. 5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. 2.2 Perencanaan Penulisan Karya Ilmiah A. Pemilihan Topik Menurut (Zulmiyetri et al., 2019) kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karangan ialah menentukan topik. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan apa yang harus dibahas dalam tulisan. Syarat atau kriteria pemilihan topik ialah: 1. Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas, topik itu akan memberikan sumbangan kepada ilmu yang dimiliki, layak dibahas berarti topik itu memang 7 memerlukan pembahasan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni. "Perayaan hari Pahlawan di Desa Saya" bukanlah topik-topik yang layak dibahas. 2. Topik itu cukup menarik terutama bagi penulis. Topik yang menarik bagi penulis akan mengingatkan kegairahan dalam mengembangkan, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya. 3. Topik itu dikenal baik, kita harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang topik itu. 4. Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai. 5. Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. B. Pembatasan Topik Setelah kita berhasil memilih topik yang memenuhi persyaratan, langkah kedua ialah membatasi topik. Untuk membuat diagram jam, topik diletakkan dalam sebuah lingkaran. Dari topik itu diturunkan beberapa topik yang lebih sempit. C. Topik dan Judul Topik dan Judul yang dimaksud dengan topik ialah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang akan digarap, sedangkan judul ialah nama, titel, atau semacam label untuk suatu karangan. Dalam karangan formal judul karangan harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan judul tersebut harus dipikirkan secara bersungguh- sungguh dengan mengingat beberapa persyaratan, antara lain: 1. Harus sesuai dengan topik atau isi karangan beserta jangkauannya. 2. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk (frase) 3. Judul karangan diusahakan sesingkat mungkin 4. Judul harus dinyatakan secara jelas, artinya judul itu tidak dinyatakan dalam kata kiasan, misalnya judul "menjelajahi Neraka Dunia" D. Contoh Outline Tema: Pengelolaan Perpustakaan Sekolah I. Pendahuluan II. Teks Utama / Pembahasan a. Hakekat Perpustakaan Sekolah b. Jenis jenis koleksi perpustakaan sekolah c. Pelayanan Perpustakaan 8 i. Membaca buku ditempat ii. Meminjam buku / majalah d. Kartu katalog i. Dasar untuk membuat kartu katalog ii. Unsur-unsur katalog iii. Contoh-contoh kartu katalog iv. Penggunaan kartu katalog e. Menginventarisasi bahan Pustaka a. Cara menginventarisasikan b. Cara pembuatan buku induk c. Dst III. Penutup 2.3 Teknik Penulisan Ilmiah A. Teknik Menulis Karya ilmiah jenis mana pun ditulis (baca ditik) dua spasi kecuali kutipan yang panjangnya lebih dari lima baris. Pengetikan diatur sedemikian rupa agar diperoleh hasil ketikan 4 cm dari pinggir kanan dan atas, dan 3 cm dari pinggir kiri dan bawah. Alenia baru diketik menjorok kedalam sebanyak tujuh ketukan. Angka sepuluh kebawah harus ditulis dengan huruf kecuali menyatakan satuan ukuran seperti (kg, m, cm), dan ukuran-ukuran lainnya. Setiap halaman diberi nomor angka biasa (arab). Nomor halaman ditempatkan pada bagian atas sebelah kanan kecuali halaman untuk BAB baru ditempatkan ditengah bagian bawah. Nomor halaman untuk bagian awal seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel menggunakan huruf romawi kecil, ditempatkan ditengah bagian bawah. Judul bab ditulis dengan huruf besar ditengah bagian atas. Nomor bab menggunakan angka Romawi besar. Apabila dalam karya tulis itu akan digunakan atau dimasukkan kutipan dari buku atau majalah ilmiah, isi kutipan harus sama dengan aslinya, baik bahasa, ejaan, maupun tanda bacanya. Kutipan yang panjangnya lebih dari lima baris diketik satu spasi, sedangkan yang kurang dari lima baris diketik dua spasi dan dimasukkan dalam teks biasa dengan memakai tanda petik pada awal dan pada akhir kutipan. Bila dalam 9 kutipan ada beberapa kata yang akan dihilangkan karena tidak perlu, bagian yang dihilangkan diganti dengan tanda titik sebanyak tiga buah. Namun bila bagian yang dihilangkan ada satu kalimat, gantilah dengan tanda titik-titik satu baris. Hindari penggunaan bahasa asing sepanjang ada padanannya dalam Bahasa Indonesia. Bila terpaksa, ditulis kedua-duanya yakni Bahasa Indonesia, kemudian bahasa asingnya di dalam kurung. Contoh: Uji coba (Tryout). Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perhatikan ejaan, tanda baca, pemenggalan kata, dan kaidah penggunaan Bahasa Indonesia yang berlaku. Apabila ada tabel, berilah judul tabel dan nomor tabel. Judul table diketik dengan huruf kecil. Nomor tabel dengan angka biasa. Tabel yang berisi tiga kolom atau lebih diberi angka tabel. Daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama pengarangnya. Penulisannya harap lengkap, yakni nama pengarang, judul karangan, nama penerbit, tempat diterbitkan, tahun penerbitan. Nama pengarang orang Indonesia ditulis sebagaimana biasa, sedangkan pengarang asingnya namanya dibalikkan. Misalnya nama aslinya Harold Alberty, ditulis menjadi Alberty Harold. Nama pengarang yang sama dengan judul buku yang berbeda tidak usah ditulis dua kali, cukup satu kali untuk buku yang pertama. Buku yang kedua penulisan namanya diganti dengan garis. B. Notasi ilmiah Notasi Ilmiah terutama digunakan untuk menulis kutipan. Ada beberapa aturan yang biasa digunakan untuk menulis kutipan. Cara pertama menggunakan singkatan dan catatan kaki pada halaman tempat kutipan itu berada. Cara kedua tanpa singkatan dan catatan kaki pada halaman tempat kutipan itu berada. 1. Kutipan dengan singkatan dan catatan kaki Daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Setiap nomor kutipan diberi catatan kaki (footnotes) dibagian bawah. Catatan kaki ditulis lengkap: nama pengarang, judul buku, nama penerbit, tempat diterbitkan, tahun penerbitan, nomor halaman yang dikutip. Sumber kutipan yang telah disebut, bila akan digunakan lagi, tidak perlu menulis lengkap, cukup dengan menggunakan singkatan, yakni ibid., op cit.,loc. Cit. Ibid. 10 a) Ibid. digunakan untuk menyatakan sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya tanpa diselangi oleh sumber yang lain dan menunjuk pada halaman yang berbeda. b) Op. cit. digunakan untuk menyatakan sumber yang sama telah disebut sebelumnya, tetapi sudah diselang sumber lain dan menunjuk pada halaman yang berbeda. c) Loc. Cttt digunakan untuk menyatakan sumber yang sama yang telah disebut sebelumnya dan menunjuk pada halaman yang sama. 2. Kutipan tanpa catatan kaki Tidak semua bagian yang dimuat dalam karya tulis menuntut adanya catatan kaki pada halaman tempat kutipan itu berada. Akan tetapi, pada akhir kutipan disertakan keterangan: nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip C. Contoh Kutipan langsung kurang dari 40 kata 1. Nama Penulis disebut dalam teks secara terpadu Contoh: Soebroto (2012: 123) menyimpulkan "ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar" 11 2. Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman Contoh: Kesimpulan pada penelitian tersebut adalah "ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar" (Soebroto, 2012: 123) 3. Jika ada tanda kutip dalarn kutipan digunakan tanda kutip tunggal Contoh: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah "terdapat kecenderungan semakin banyak 'campur tangan' pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan" (Soewing, 2010: 101) D. Cara merujuk kutipan Tidak Langsung 1. Nama penulisan disebut terpadu dalam teks. Contoh: Salimin (2000: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. 2. Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Contoh: Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 2014: 13) E. Kutipan 40 kata atau lebih Contoh: Smith (1990: 276) menarik kesimpulan: The `placebo effect'. Which had been verified in previous studies, dissapeared when behaviors were studied in this manner. Furthermor, the behaviours were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing tne results to a plecebo effect. Jika dalam paragraf terdapat paragraf baru lagi, garis barunya mulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan. F. Kutipan yang sebagian dihilangkan 1. Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh: "Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru" (Manan, 2014, 278) 2. Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik. Contoh: "Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... 12 Yang termasuk gerak manipilatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar (Asim, 2015.315) Laporan Ilmiah Menurut (Fauzi & dkk, 2022) Laporan merupakan bukti bahwa telah diadakannya suatu kegiatan. Demikian pula dengan laporan ilmiah, merupakan bukti tentang suatu kegiatan ilmiah, misalnya penelitian. Laporan ilmiah atau karya ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang ditulis berdasarkan data dan fakta dengan mengedepankan prinsipprinsip ilmiah. Menurut Dwiloka dan Riana (2012), laporan ilmiah merupakan suatu dokumen yang berisi tentang kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam memecahkan fenomena secara jujur, jelas dan tepat. Tim (2012) menyatakan dalam laporan ilmiah, peneliti menyampaikan prosedur dan hasil penelitian serta implikasi hasil penelitian dalam hubungannya dengan pengetahuan di bidang yang diteliti atau pengetahuan lain yang terkait dengan bidang yang diteliti, sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak yang membutuhkan. Sedangkan menurut Nur dan Sumiarti, (2016), laporan ilmiah dapat membantu peneliti lain untuk mengembangkan penelitian yang telah dibuat terdahulu. Dengan demikian laporan ilmiah dapat digunakan sebagai sarana evaluasi dari penelitain yang telah dilakukan sebelumnya Laporan ilmiah dibuat dengan tujuan sebagai berikut (Farkhan, 2015): 1. Menyebarluaskan hasil penelitian supaya diketahui oleh pihak lainnya, 2. Data, informasi, atau kesimpulan dari laporan ilmiah dapat dijadikan sumber referensi bagi khalayak sasaran atau peneliti lainnya untuk melakukan kelanjutan dari penelitian sebelumya, 3. Laporan ilmiah dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Laporan ilmiah dibuat agar dapat dipahami oleh khalayak sasaran (pembaca), sehingga seorang peneliti yang membuat laporan ilmiah harus memahami cara menulis laporan ilmiah dengan jelas. Dalam laporan ilmiah tidak boleh terdapat intepretasi selain yang tertera dalam laporan tersebut. 13 Menurut Keraf (2004), laporan ilmiah dikatakan baik tergantung dari kesuksesan peneliti untuk mempengaruhi khalayak sasaran yang tergantung pada beberapa hal, yaitu: 1. Laporan ilmiah bersifat baik Laporan ilmiah ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas untuk memberikan pengertian yang tepat. Data, teknik analisis dan temuan dari penelitian membuat khalayak sasaran percaya, terutama jika temuan tersebut dijadikan untuk mengambil keputusan tertentu. 2. Laporan ilmiah harus mengandung unsur ilmiah Pengertian ilmiah berarti hasil dari laporan ilmiah diperoleh dari proses ilmia, yaitu proses penemuan kebenaran yang dilaksanakan secara sistematis dan terkontrol berdasarkan data empiris. Dengan demikian apabila dilakukan penelitian ulang sesuai langkah dan kondisi yang sama, akan diperoleh hasil yang kostisten, sehingga diperoleh kebenaran ilmiah yang obyektif (Nur and Sumiarti, 2016). 3. Laporan ilmiah harus sempurna dan komplit Laporan ilmiah ditulis dengan komplit, tidak diperkenankan menyembunyikan hasil penelitian yang diperolehnya bahkan harus dapat memperkuat kesimpulan dalam laporan tersebut. 4. Laporan ilmiah harus disajikan secara menarik Laporan ilmiah harus menarik bagi khalayak sasaran atau penerima laporan. Laporan ilmiah yang menarik karena hasil penelitiannya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran adalah pihak yang mempunyai kepentingan besar dari hasil penelitian. Pihak ini biasanya merupakan bagian terbesar mengapa seorang peneliti membuat laporan ilmiahnya. Khalayak sasaran bergantung dari siapa penelitinya, tujuan jangka panjang (pendek) peneliti dan target (sasaran) dari laporan ilmiah (Juliandi, A., & Manurung, 2014; Nur dan Sumiarti, 2016). Dengan kriteria tersebut, khalayak sasaran dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu masyarakat akademis, sponsor penelitian dan masyarakat umum. 1. Masyarakat akademis 14 Masyarakat akademisi terdiri dari orang-orang yang berkecimpung di bidang pendidikan atau penelitian. Laporan ilmiah yang ditujukan masyarakat akademis penuh dengan istilah-istilah ilmiah yang teknis yang seringkali dipahami oelh pihak yang menekuni bidang ilmu tertentu. Bentuk laporan ilmiah yang diberikan ke masyarakat akademis seperti skripsi/tesis/disertasi, artikel dalam jurnal ilmiah, monofraph dan sebagainya. 2. Sponsor penelitian Lembaga penelitian di universitas ataupun lembaga penelitian independen, sering diminta pihak lain untuk melakukan penelitian terkait dengan bidang tertentu. Pihak lain bisa berupa lembaga pemerintah atau swasta yang disebut dengan sponsor penelitian (penyandang dana). Bentuk laporan yang diberikan ke sponsor biasanya berupa buku yang dijilid, bersifat confidential serta dibuat dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan permintaan penyandang dana. Dengan laporan tersebut, penyandang dana dapat memperoleh masukan yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan keputusan dan dapat mengambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahan. 3. Masyarakat umum Masyarakat umum membutuhkan laporan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan masukan terkait dengan kehidupan mereka. Laporan ilmiah yang ditujukan kepada masyarakat umum harus lebih teliti, cermat dan hati-hati, karena terdapat perbedaan tingkat umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, pendapatan dan status sosial. Pengungkapannya harus mudah dipahami dengan menggunakan bahasa sehari-hari, bahasa yang populer. Media yang paling efektif untuk mengkomunikasikan hasil penelitian ke masyarakat umum adalah media masa, baik elektronik maupun cetak. Agar laporan ilmiah dapat mencapai khalayak sasaran, maka harus memperhatikan hal-hal yang terkait dengan segmentasi khalayak, yaitu (Nur dan Sumiarti, 2016): 1. Tingkat pengetahuan dan pemahaman khalayak sasaran, 2. Hasil penelitian bermanfaat dan sesuai dengan harapan khalayak sasaran, 3. Menentukan media yang cocok untuk mengkomunikasikan laporan ilmiah. 15 Struktur Laporan Ilmiah Struktur laporan ilmiah meliputi format, gaya dan cara penulisan laporan ilmiah. Format merupakan kerangka, pola atau susunan laporan ilmiah (Setyawati et al., 2014), sedangkan gaya penulisan merupakan pola dan cara penggunaan kata, jenis dan panjang kalimat dalam suatu alinea (Nur dan Sumiarti, 2016). Penelitian sosial humaniora dan eksakta dapat menyebabkan format dan gaya penulisan laporan ilmiah berbeda. Biasanya struktur laporan ilmiah menyesuaikan khalayak sasaran yang dituju. Bagi masyarakat akademis, struktur laporan ilmiah sudah baku, misalnya struktur laporan ilmiah untuk skripsi, tesis atau disertasi yang sudah ditentukan oleh perguruan tinggi masing-masing. Struktur laporan ilmiah untuk ke jurnal tertentu, biasanya sudah ada template yang telah ditentukan, sehingga peneliti tinggal menyesuaikannya. Menurut Timotius (2017), laporan ilmiah biasanya sama dengan kerangka penelitian, yang terdiri dari masalah, metode dan hasil. Kerangka penelitian dapat dikembangkan lebih lanjut, karena untuk menulis sebuah laporan ilmiah yang baik dan informatif, diperlukan penyusunan yang baik dan jelas. Setyawati et al. (2014) menyarankan sistematika penulisan laporan ilmiah sebagai berikut: 1. Halaman Judul/Cover 2. Halaman Pengesahan 3. Kata Pengantar 4. Daftar Isi 5. Pendahuluan 6. Tinjauan Pustaka 7. Latar Belakang Penelitian a. Identifikasi Masalah b. Batasan Masalah c. Rumusan Masalah d. Tujuan Penelitian e. Manfaat Penelitian f. Metodologi Penelitian 16 8. Pembahasan/Hasil Penelitian 9. Penutup a. Kesimpulan b. Saran 10. Daftar Pustaka 11. Lampiran Komponen Laporan Ilmiah Dalam tulisannya, Setyawati et al. (2014) mengemukakan pengertian komponenkomponen laporan ilmiah sebagai berikut: 1. Judul, Judul yang baik dapat mencerminkan isi laporan penelitian. Biasanya peneliti mencantumkan judul sesuai dengan variabel penelitian yang digunakan, sehingga khalayak sasaran sudah dapat menduga isi dari laporan ilmiah tersebut. Untuk jurnal, biasanya sudah ditentukan jumlah kata yang diperkenankan, misalnya “judul tidak boleh lebih dari 12 kata“, sehingga peneliti harus dapat membuat judul yang tepat dan informatif. Contoh: • “Hubungan Tingkat Pendapatan dan Pola Konsumsi pada Masyarakat Nelayan di Pantai Muara Karang Jakarta Utara“, dari membaca judul tersebut sudah dapat diidentifikasi variabel penelitian yang digunakan, target populasi yang akan dicapai dan desain penelitian yang digunakan. • “Did the Bank with Bigger of Total Assets had Ensured Its Financial Soundness?“, contoh judul ini, biasanya untuk jurnal karena dibatasi jumlah kata dan menarik. Dari judul tersebut, khalayak sasaran memahami bahwa isi penelitian tentang bank yang sehat pasti memiliki jumlah aset yang besar, tetapi tidak diketahui variabel dan obyek penelitiannya. Judul tersebut membuat khalayak sasaran tertarik untuk mendalami isinya, tapi juga tidak tertarik. 17 Secara ringkas, judul laporan ilmiah yang baik, memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suliyanto, 2006): • Secara konkret mendiskripsikan isi dokumen, • Menunjukkan dengan jelas variabel kunci yang diteliti, • Menunjukkan hubungan antara variabel, • Menunjukkan target populasi dari penelitian. 2. Pengantar dan Ucapan Terimakasih Kata pengantar berisi tentang rasa syukur atas terselesaikannya laporan ilmiah dengan tepat, disertai dengan ucapan terimakasih kepada para pihak yang membantu terselesaikannya laporan ini. Dalam artikel jurnal, ucapan terimakasih (acknowledgement) kadang juga dimasukkan ke dalam sub judul, yang diletakkan di bagian akhir sebelum daftar pustaka. 3. Daftar Isi, Daftar Gambar dan Daftar Tabel Daftar isi berisi bab dan sub bab dalam laporan ilmiah. Masing-masing bab dan sub bab diberi keterangan nomor halaman untuk memudahkan khalayak sasaran dalam mencari bagian-bagian yang diinginkan. Daftar gambar dan daftar tabel berisi tentang gambar dan tabel yang terdapat di dalam laporan ilmiah. Gambar dan tabel masing-masing diberi nomor dan judul beserta halaman di mana gambar dan tabel itu berada. 4. Ringkasan (Summary) atau Abstrak Ringkasan abstrak selalu ada di setiap laporan ilmiah, yang merupakan sinopsis atas penelitian yang dilakukan. Abstrak berisi tentang tujuan penelitian, metode yang digunakan dan hasil penelitian. Penggunaan istilah ringkasan atau abstrak tergantung dari laporan ilmiah yang dibuat. Dalam laporan lengkap biasanya disebut ringkasan, isinya lebih banyak tetapi dibatasi hanya 1 (satu) halaman dengan spasi tunggal. Sedangkan jurnal disebut dengan abstrak dan telah ditentukan berapa kata yang diperbolehkan, biasanya antara 100 – 250 kata. Di bawah ringkasan, biasanya ditulis kata kunci, yaitu kata-kata yang merupakan konsep pokok dalam artikel. 5. Pendahuluan 18 Pendahuluan memberikan gambaran umum tentang penelitian. Dalam pendahuluan disampaikan alasan penelitian dilakukan disertai dengan permasalahan yang akan dicari solusinya. 6. Permasalahan Terkadang sub bab permasalahan dijadikan satu dengan pendahuluan dan diberi nama latar belakang penelitian. Berisi tentang permasalahan di lokasi penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam sub bab ini harus kelihatan gap penelitian, yang dapat perbedaan antara teori dan kenyataan, hasil-hasil penelitian terdahulu atau argumentasi penelitian. 7. Tinjauan Pustaka Berisi refensi yang mendukung penelitian yang dapat diambil dari buku teks ataupun artikel jurnal. Dalam tinjauan pustaka biasanya membahas dan mengupas variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Biasanya dimunculkan pula penelitian terdahulu yang terkait dengan variabel penelitian. 8. Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat dirumuskan setelah membaca dan memahami penelitian terdahulu. 9. Metode Penelitian Merupakan prosedur dalam menjalankan penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana penelitian dilaksanakan, bagaimana cara memecahkan masalah penelitian. Pada bagian ini disampaikan lokasi penelitian, waktu penelitian, manajemen data penelitian (pengumpulan, pengolahan dan analisis data). 10. Hasil Penelitian Menjelaskan tentang hasil dari pengolahan data dengan teknik sebagaimana yang disampaikan pada sub bab metode penelitian. Peneliti dapat pula menyampaikan analisis deskriptif dari data yang dikumpulkan. Kalau menggunakan analisis statistik dalam pengolahan data, maka sub bab ini juga menyampaikan hasil analisis statistik. Hasil dari pengolahan data baik secara deskriptif maupun statistik bertujuan untuk menjawab hipotesis penelitian. 19 11. Diskusi dan Pembahasan Penafsiran/intepretasi hasil penelitian dapat ditulis dalam sub bab ini. Pada bagian ini, merupakan tempat bagi peneliti untuk menjelaskan alasan tentang hasil yang diperoleh dalam penelitian disertai dengan teori-teori yang relevan untuk memperkuat hasil penelitian yang diperolehnya. Menurut Timotius (2017), dalam membahas bagian ini, terdapat beberapa pertanyaan yang dipertimbangkan, yaitu: • Apakah penelitian menambah informasi baru yang berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti? • Apakah penelitian menentang intepretasi atau kebijakan konvensional dalam bidang ilmu yang diteliti? • Apakah penelitian menyarankan implikasi baru bagi teori? • Apakah penelitian bisa digeneralisasikan ke semua obyek penelitian? Jika peneliti mampu menjawab keempat pertanyaan ini, maka peneliti pasti akan mampu menulis yang benar pada sub bab ini. 12. Kesimpulan Kesimpulan merupakan puncak dari seluruh penelitian, karena sekelompok pembaca biasanya membaca bagian ini terlebih dahulu sebelum membaca keseluruhan laporan. Dalam menarik kesimpulan, peneliti harus hati-hati dan hanya membatasi kesimpulan yang didukung langsung oleh hasil penelitian. 13. Saran dan Rekomendasi Saran yang baik apabila di dalamnya terdapat rekomendasi untuk kemungkinan penelitian lebih lanjut. Peneliti juga harus menyampaikan keterbatasan penelitian yang nantinya bisa digunakan sebagai tindak lanjut untuk penelitian setelahnya. Pada penelitian yang dibiayai sponsor, saran dan rekomendasi merupakan hal yang sangat diinginkan oleh pemesan penelitian, karena akan dijadikan pengambilan langkah selanjutnya. 14. Daftar Pustaka 20 Daftar pustaka memuat referensi yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun laporannya. Cara penulisannya sangat beragam tetapi harus terperinci karena digunakan oleh pembaca untuk mencari sumber asli dari referensi yang digunakan. 15. Lampiran Biasanya hanya terdapat dalam laporan lengkap. Lampiran terdiri dari materimateri teknis yang apabila dimasukan ke dalam inti laporan menjadi tidak praktis. Pula dapat berisi data mentah, kuesionar, surat izin penelitian, peta, gambar, grafik yang berkaitan langsung dengan penelitian. Untuk artikel dalam jurnal, lampiran dapat berupa hasil olah statistik. Etika Penulisan Laporan Ilmiah Peneliti seyogyanya memperhatikan kode etik dalam penulisan laporan ilmiah dari saat perencanakan, melaksanakan, sampai dengan menulis laporan ilmiah. Peneliti mempunyai kewajiban baik terhadap subyek penelitian maupun profesinya. Beriku ada 3 (tiga) hal yang berkaitan dengan subyek penelitian yang perlu dilindungi (Nur dan Sumiarti, 2016): 1. Subyek harus dilindungi dari kerugian fisik dan kemungkinan kerugian apapun, 2. Subyek harus mengetahui sifat dan tujuan penelitian dan mempunyai hak untuk bersedia atau tidak untuk berpartisipasi, 3. Subyek harus dihormati dalam hal-hal yang bersifat pribadi. Sedangkan kewajiban peneliti pada profesinya mencakup kejujuran untuk melaporkan hasil penelitian apa adanya tanpa maksud untuk memanipulasi atau menyesatkan. “American Sociological Association“ membuat ringkasan kode etik sebagai berikut: 1. Peneliti harus memelihara obyektivitas ilmiah, 2. Peneliti harus mengenali keterbatasan dari kemampuannya dan tidak mencoba meneliti di luar kemampuan, 3. Setiap orang berhak memperoleh privacy dan martabat dalam perlakuan penelitian, 21 4. Setiap peneliti harus menghindari hal-hal yang menyebabkan ketidaknyamanan subyek penelitian, 5. Informasi yang bersifat rahasia dari subyek penelitian harus dijaga kerahasiaannya, 6. Temuan penelitian harus dipresentasikan secara jujur, 7. Peneliti tidak boleh mendapatkan informasi dengan menggunakan hak-hak istimewa seorang peneliti, kecuali untuk tujuan profesional, 8. Peneliti harus menghargai semua bantuan, kerjasama dari oranglain dan informasi yang diberikan untuk mendukung penelitian, 9. Peneliti harus mencantumkan bantuan keuangan dari sponsor penelitian dalam laporan ilmiahnya, 10. Peneliti tidak boleh menerima hibah atau bantuan lain yang memungkinkan pelanggaran kode etik. Evaluasi Laporan Ilmiah Evaluasi mempunyai maksud kualitas suatu laporan ilmiah. Baik buruknya laporan ilmiah ditentukan oleh penjelasan peneliti yang mudah diterima khalayak sasaran sehingga tidak menimbulkan pertanyaan. Laporan ilmiah tidak boleh bias, harus mengandung informasi yang terperinci tentang penelitian tersebut. Meskipun demikian, tidak semua laporan ilmiah sebaik seperti yang diharapkan, sehingga perlu dipelajari pedoman yang biasanya digunakan untuk mempertimbangkan kualitas laporan ilmiah. 2.4 Menulis Artikel Ilmiah Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih telah mendorong setiap orang untuk menulis dan menulis. Baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Baik dengan menggunakan offline maupun dengan online. Tulisan tersebut dapat bersifat ilmiah atau non ilmiah. Semua tulisan tersebut dapat dipublikasikan di berbagai media social. Kalau penulisan non ilmiah dapat dipublikasikan berupa cerpen, novel, dongeng, drama. Penulisan yang ditulisa mengikuti sistematika penulisan dan fakta yang didapatkan dengan cara observasi, memerlukan penelitian bisa dikatakan sebagai penulisan ilmiah. Kemudian menulis menjadi kebutuhan yang tidak 22 bisa dihindari lagi bagi banyak orang baik karena tuntutan pekerjaan atau memang hobi. Terutama dengan adanya media sosial yang menyediakan ruang yang sangat mudah dan bisa dilakukan oleh setiap orang untuk menulis dan menyampaikan pesan bagi diri sendiri maupun untuk orang lain (Mack, 2018). Hasil artikel pemikiran adalah sebagian besar proyek dimulai dengan niat menulis artikel ilmiah sebagai suatu penelitian yang harus direncanakan dan dilaksanakan dengan pemikiran yang akan dituangkan di dalam publikasi (Hoogenboom & Manske, 2012). Salah satu persyaratan penting dari makalah ilmiah adalah untuk mendokumentasikan beberapa pemikiran secara cukup rinci dan tertata sehingga saran. Oleh karena itu para penulis ilmiah harus memiliki pengetahuan untuk dapat meninjau data mentah yang digunakan secara detail signifikan yang di dalam bahan itu berisi tentang prosedur eksperimental penelitiannya Pertama dan terutama, tujuan penelitian harus diperlukan dan membutuhkan catatan untuk mengetahui apa yang mungkin penulis butuhkan dan lakukan. Penulis jadi mengerti apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan mengambil beberapa tahap yang dilakukan. Tahap - tahap ini sangat membantu penulis dalam melakukan penelitiannya. Ada banyak buku yang ditujukan untuk menulis dan penulisan ilmiah pada khususnya. Ini untuk memberikan ide tentang apa itu penulisan ilmiah, dan rencana sederhana untuk bagaimana melakukannya. Awalnya, yang mungkin dilakukan menulis laporan kegiatan yang telah dilakukan, lalu ke tahap berniat ingin mengirimkan naskah ke jurnal untuk dipublikasikan. Perlu diperhatikan ada banyak buku tentang gaya dan komposisi tentang bentuk dan fungsi laporan ilmiah. Kita harus memperhatikan juga apakah penulisan ilmiah yang telah dirancang dan ditulis ini lalu merevisi penulisan ilmiah sendiri dengan cara membacanya untuk pertama kalinya secara keseluruhan. Penulis ilmiah dapat membuat beberapa pertanyaan : apakah informasi yang ditulis dalam urutan logis? Apakah kalimat yang ditulis dapat dimengerti dan paragraf telah diatur dengan baik? Sudahkah tulisan ini menggambarkan ide dan hasil serta analisis penulis sepenuhnya, atau adakah detail yang tidak perlu? Tujuan dalam penulis yang dilakukan untuk mengajarkan pembaca mengerti sesuatu, mungkin bahkan mengejutkan atau menyenangkan, tetapi tidak pernah sampai akhir teka-teki, membingungkan atau frustrasi (Belt, Mottonen, & Harkonen, 2018). 23 Penulisan ilmiah setelah dipublikasikan juga harus tau siapa yang akan membaca artikel yang dibuat. Penulis harus berpikir bahwa pembaca mungkin adalah profesor akademisi atau hanya orang kalangan bukan akademisi. Para pembaca ini akan tahu banyak tentang apa yang ingin penulis tuangkan pemikirannya dalam perkataan, tetapi mereka perlu melihat juga apakah yang telah dilakukan oleh penulis ilmiah ini. Semakin mudah artikel ilmiah dibaca dan dimengerti oleh pihak luar dan semakin lengkap maka semakin bagus nilai dari artikel ilmiah ini. Kemudian, pembaca mungkin seorang kolega, atau siswa lain, atau mungkin seorang editor atau calon atasan. Para pembaca ini mungkin tidak tahu banyak tentang apa yang ingin penulis katakana, tetapi penulis dapat berasumsi bahwa mereka cukup pintar untuk mengikuti penulisan yang telah dilakukan. Jadi jika penulis ilmiah dapat memberi mereka informasi yang dapat dimengerti dalam urutan yang masuk akal sehingga pembaca diberikan kemudahan untuk dapat menterjemahkan ke dalam tingkat yang lebih tinggi, penerimaan yang lebih baik terhadap ide ide penulisan ilmiah atau publikasi artikel ilmiah ini. Di luar pembaca yang akan membaca publikasi dari artikel ilmiah yang telah dibuat penulis, maka sebelum dipublikasikan sebaiknya kita tidak bekerja sendirian tetapi harus bekerjasama dengan lebih dari 1 (satu) teman. Strategi ini sangat bermanfaat yaitu kolaborasi dari beberapa penulis ilmiah, saling membaca draf dan membuat komentar tertulis tentangnya. Jika salah satu merasa bingung atau tidak yakin akan makna yang membaca draf yang telah ditulis, dan dapat mengkritik dengan keras, ini sangat membantu penulis ilmiah tersebut. Jadi, bersyukurlah ketika para teman ini menunjukkan kesalahan dan ketidakkonsistenan penulisan yang telah dibuat sebelum publikasi. Strategi lain, jika bekerja sendiri, adalah menyisihkan waktu di antara konsep (idealnya 1-2 hari) sehingga kesalahan yang akan terjadi lebih mudah untuk dideteksi sendiri. Di sisi lain, bahkan gagasan dan tata bahasa penulisan ilmiah juga harus diperhatikan. Jika memungkinkan, ketikkan laporan ilmiah ini dapat dicetak pada printer yang berkualitas baik. Bahkan tulisan tangan yang rapi lebih sulit dibaca daripada mengetik. Karena tujuan penulisan ilmiah ini adalah membuat artikel ilmiah ini mudah dibaca untuk orang lain.Perlu diingat bahwa untuk dibaca dan dinilai, dan komitmen lainnya maka sebaiknya artikel ilmiah yang dibuat harus memiliki alur yang baik, tata bahasa yang sesuai bahasa Indonesia yang baik. Kalau sudah sesuai tata bahasa Indonesia 24 yang baik maka kalupun mau dipublikasikan di jurnal Internasioanl dapat mengikuti bahasa Negara yang akan dipublikasikan tersebut. telah ditulis, anggaplah penulisan ilmiah ini belum sepenuhnya jelas. 2.5 Artikel Ilmiah berasal dari Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan yang di tuangkan dalam sebuah tulisan artikel ilmiah harus mengandung unsur (Enago Academi, 2020): 1. Kumpulan pengetahuan bersama yang didukung oleh fakta atau data yang sudah dilakukan dengan ditunjang oleh teori yang ada. 2. Metode mempelajari, mengevaluasi berdasarkan teori teori ilmiah yang sudah ada baik dari buku atau informasi lainnya dengan cara membandingkan prediksi teori-teori tersebut dengan observasi atau eksperimen yang dilakukan secara ilmiah. 3. Mempunyai anggapan bagi penulis dengan meyelidiki secara skeptis dengan keyakinan bahwa semua pengetahuan ilmiah bersifat sementara dan dapat direvisi ketika dihadapkan dengan bukti baru berdasarkan penelitian yang dilakukan baik kuantitatif atau kualitatif. Jika salah satu dari ketiga pilar ilmu ini hilang dari suatu kegiatan, seseorang tidak dapat mengklaim bahwa kegiatan tersebut ilmiah. Penulisan ilmiah juga harus menganut unsur : harus bersifat Objektif yang disertai data akurat, tidak ada data yang dimanipulasi atau diubah, fakta, benar dan tepat, non persuasive yaitu karangan tidak dimaksudkan untuk memberi pengaruh kepada pembaca, non argumentative yaitu karangan bukan merupakan opini pribadi penulisnya, tidak bersifat emotif, dan bukan untuk keuntungan sendiri. Bagi para penulis ilmiah dan berkeinginan untuk dipublikasikan untuk peer review maka harus dipertanyakan dulu di dalam diri para penulis ilmiah yaitu motivasi untuk menulis artikel ilmiah adalah (Mack, 2018): a) Mengapa perlu menulis dan menerbitkan artikel ? Menulis artikel dan menerbitkannya dalam jurnal yang dilihat banyak orang adalah sebuah usaha, bahkan setelah usaha yang telah dikerjakan dapat 25 membuahkan hasil yang dapat diterbitkan. Jadi mengapa orang khususnya para akademisi melakukan menulis artikel ilmiah? Apa yang memotivasi penulis untuk melalui proses penulisan, dan kemudian proses peer review, untuk menerbitkan artikel mereka? Ada dua jenis motivasi, altruisme dan kepentingan diri sendiri, dan sebagian besar penulis memiliki kombinasi keduanya. Jenis motivasi ini adalah : a) Altruisme Publikasi sains yang diulas bersama adalah metode utama saat ini untuk menyebarkan dan mengarsipkan kemajuan ilmiah (buku, presentasi konferensi, dan pengajaran universitas adalah cara umum lainnya). Sains tumbuh dan berkembang melalui kumpulan pengetahuan komunal yang terus-menerus ditantang, direvisi, dan diperluas. Sebagian besar ilmuwan memiliki keinginan kuat untuk berkontribusi pada kemajuan bidang mereka. , yang sering menjadi alasan utama mereka untuk menjadi seorang ilmuwan. Publikasi biasanya merupakan cara paling mudah untuk memberikan kontribusi seperti itu, dan dengan demikian sangat memotivasi (dan memuaskan) bagi sebagian besar ilmuwan. b) Minat pribadi Publikasi dari hasil artikel ilmiah juga dapat membawa manfaat nyata bagi penulis, sehingga memberikan motivasi yang mementingkan diri sendiri untuk menulis dan menerbitkan artikel itu sendiri. Publikasi ilmiah mungkin diperlukan untuk peningkatan karier dan sering disertai dengan imbalan uang langsung atau tidak langsung dari tiap lembaga yang membawahi penulis. Paradigma "terbitkan atau simpan" yang sudah dikenal di dunia akademis menambah wawasan bagi kemajuan karier si penulis ilmiah itu sendiri. Tetapi bahkan tanpa motivasi profesional yang jelas ini, hampir semua manusia menginginkan pengakuan atas upaya dari para penulis itu sendiri. b) Pencarian Literatur Proyek penelitian baru hampir selalu dimulai dengan pencarian literatur atau setidaknya memang seharusnya demikian. Tujuan pencarian adalah untuk 26 mengevaluasi pengetahuan tentang artikel ilmiah yang akan dibuat tentang suatu topik sebelum memulai pencarian untuk menambah pengetahuan itu. Karena ilmu pengetahuan adalah tentang mengkonfirmasi atau melawan pengetahuan yang ada atau mengembangkan pengetahuan baru, pemahaman menyeluruh tentang keadaan pengetahuan ilmiah saat ini sangat penting. Perhatikan bahwa pencarian literatur bukan tentang menemukan artikel yang relevan, ini tentang membaca artikel yang relevan. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk meningkatkan pencarian literatur: • Lakukan pencarian literatur sebelum melakukan penelitian, dan tentunya sebelum menulis artikel ilmiah. • Artikel yang paling menjanjikan berikutnya untuk dibaca adalah yang dirujuk dalam artikel – artikel yang telah dilakukan sebelumnya. • Cari di bidang di luar disiplin ilmu penulis supaya adanya kata kunci pencarian yang berbeda, yang ditemukan secara rekursif ketika membaca literatur di luar disiplin seseorang. • Saat menyelesaikan naskah, cari publikasi terkini tentang subjek yang akan diteliti. Seringkali, peneliti lain sedang mengerjakan topik yang sama dan mungkin telah menerbitkan artikel itu lebih dahulu, maka penulis harus memastikan bahwa artikel ilmiah yang sedang diteliti mempunyai pengetahuan ilmiah terbaru di lapangan. c) Merencanakan dan Melaksanakan Penelitian untuk dipublikasikan Sebagian besar proyek penelitian dimulai dengan adanya niat menulis artikel sebagai hasil artikel, atau setidaknya dengan pemikiran bahwa ini bisa menjadi kemungkinan untuk dipublikasikan. Jika demikian, penelitian harus direncanakan dan dilaksanakan dengan pemikiran dalam publikasi. Salah satu persyaratan penting dari artikel ilmiah adalah untuk mendokumentasikan pekerjaan penelitian secara cukup rinci sehingga pembaca dapat mengikuti alasan artikel ini disajikan dan memvalidasi kesimpulan yang akan ditarik. Selain itu, penulis artikel ilmiah yang diterbitkan harus bersedia untuk menerima kritikkan, saran dan masukan. 27 Sebuah artikel ilmiah harus memenuhi empat kriteria sebelum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah (Sulistyanto, 2020): a) Isi dari artikel itu harus sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang akan dituju untuk dipublikasikan. b) Kualitas artikel ilmiahnya (metode dan pelaksanaan penelitian, serta penulisan) harus bagus mengikuti format jurnal. c) Artikel ilmiah yang diteliti harus menyajikan hasil baru baik kuantitatif dan kualitatif (dengan pengecualian artikel berupa ulasan dan sejenisnya) d) Hasil dari artikel ilmiah harus cukup signifikan agar layak dibaca (dan karenanya layak diterbitkan). 2.6 Tata Urutan Artikel Ilmiah Standar dalam Penulisan Artikel (Firmansyah, 2020): 1. Isi artikel sesuai lingkup jurnal yang mau dituju untuk publikasi 2. Ide yang ditawarkan menarik seperti current issues atau hal yang menjadi tren di masa mendatang 3. Fenomenanya jelas 4. Tujuan penelitian jelas 5. Metodologi penelitian 6. Memiliki kontribusi secara akademis / ilmu pengetahuan 7. Memiliki kontribusi secara praktis / bagi pemangku kepentingan Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah (Belt et al., 2018): 1. Judul Judul bisa menunjukkan topik yang akan diteliti. Judul memberi pembaca artikel tersebut petunjuk pertama dari konten kertas publikasi, dan membuat image secara implisit yang kemudian harus dipenuhi oleh artikel ilmiah yang dibuat. Saat ini, judul sering merupakan ringkasan satu kalimat dari pesan utama ditulis secara Singkat, padat dan menggambarkan isi artikel sesuai dengan ketentuan jurnalnya Buat judul cukup spesifik untuk menggambarkan isi artikel itu, tetapi tidak terlalu teknis sehingga semua pembaca akan mengerti. Judul harus sesuai untuk audiens 28 yang dituju. Judul biasanya menggambarkan pokok bahasan artikel. Kadangkadang judul yang merangkum hasil lebih efektif. 2. Abstrak Abstrak, atau ringkasan, diterbitkan bersama dengan artikel penelitian, memberikan pembaca "pratinjau" tentang apa yang akan terjadi. Abstrak harus sedikit kurang teknis daripada artikel itu sendiri. Abstrak Anda harus satu paragraf, berisi 200-250 kata, yang merangkum tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan serta implikasi dari artikel ilmiah ini. Jangan menggunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Seharusnya bisa berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Kata Kunci di bawah abstrak terdiri 2 – 6 kunci, berdasarkan variabel penelitian atau berdasarkan konten. 3. Pendahuluan Fungsi utama dari pendahuluan adalah untuk sangat bersifat umum untuk memulai permasalahan Bahasan latar belakang tidak memuat perihal yang bersifat universal / global. Pendahuluan berisi latar belakang teoretis praktis, dan / atau historis sehingga pembaca yang melihat dapat memahami apa yang penulis teliti dan mengapa itu layak dilakukan lalu penulis harus mengidentifikasi topik khusus. Di dalam pendahuluan dengan membuat statement dan menampilkan gap antar penelitian referensi tapi sekaligus menjawab statement dan fenomena dari penelitian ini. Bagian pertama dari pengantar adalah tinjauan mini di mana pernyataan penelitian harus didukung oleh referensi. Paragraf pertama dapat membantu penulis mengklarifikasi ide-ide dan harus menemukan dan membaca referensi yang tepat sejak awal, dan mencatat ide yang terlintas oleh penulisi. Namun, biarkan menulis bagian ini sampai setelah penulis memiliki konsep diskusi yang bagus. Ide-ide ini tentang penelitian yang dilakukan."Pernyataan tujuan" muncul setelah bagian "tinjauan" dari pendahuluan. 4. Tinjauan Literatur/Pengembangan Hipotesis (Tergantung Jurnalnya) Bagian Literature adalah dengan cara membaca literature yang ada bukan di copypaste tetapi ditulis kembali dengan gaya bahasa dari penulis. Penulis harus menghindari penggunaan luas kutipan langsung dari referensi yang digunakan, 29 yang tidak pada tempatnya dalam penulisan ilmiah ini. Kutipan bukan alasan untuk membiarkan penulis lain berbicara di dalam artikel itu. Sebagai gantinya, penulis harus menyatakan dengan kata kata sendiri apa yang telah diteliti, dipelajari dari bacaan referensi yang ada sambil menguji ide dan fakta dengan menggunakan kutipan. Teori yang digunakan adalah teori utama, teori terkait masalah penelitian dan mencari penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis (kuantitatif). Penulis dapat mempelajari cara melakukan ini dengan membaca literatur. Literature review yang baik adalah bernarasi serta memiliki alur (flow), dibangun berdasarkan konsep yang logis atau berdasarkan hasil penelitian terdahulu. 5. Metodologi Penelitian Bagian ini penulis menjelaskan bagaimana proses yang dilakukan dalam melakukan penelitian dan menganalisis hasil penelitian yang dilakukan. Ini adalah bagian termudah untuk menulis, dan umumnya dilakukan terlebih dahulu. Data dan sampel yang digunakan serta waktu penelitian dan responden yang akan diteliti ada kriteria dan alasan pemilihan responden/informan. Penulis tidak perlu menjelaskan setiap detail jika penulis menggunakan metode yang dipublikasikan di tempat lain. Penulis mengutip sumber yang digunakan. Penulis dapat menjelaskan apa yang telah dilakukan serupa seperti metode yang dikutip, itu membantu untuk memberikan deskripsi singkat. Ini juga membuat artikel penelitian lebih mudah dibaca, yang akan ditulis adalah aturan penulisan yang paling penting. Jika penulis memiliki penulisan yang rumit, mungkin perlu menyertakan diagram, tabel, atau diagram alur untuk menjelaskan metode yang digunakan. Jangan menaruh hasil di bagian ini. 6. Hasil Dan Pembahasan Penulis menyajikan hasil yang penulis dapatkan dari hasil olahan atau hasil diskusi seperti metode yang digunakan. Dapat menggunakan grafik dan tabel jika sesuai, tetapi juga dapat merangkum temuan utama penelitian dalam teks. Dari hasil penelitian yang di dapat maka akan dibahas hasil itu atau berspekulasi mengapa sesuatu terjadi. Penulis tidak harus memasukkan semua data yang didapatkan selama pengolahan data secara detail. Gunakan metode yang tepat 30 untuk menampilkan data dan jangan mencoba memanipulasi data itu agar terlihat seperti yang penulis mau lakukan lebih dari yang sebenarnya yang di dapat dari penelitian itu. Jika data disajikan dalam tabel atau grafik, sertakan judul yang menggambarkan apa yang ada di dalam tabel, grafik tersebut dan sumbernya. 7. Simpulan, Keterbatasan dan Implikasi Kesimpulan adalah simpulan atas pembahasan maslaah penelitian. perlu diperhatikan hasil yang paling signifikan, tetapi jangan hanya mengulangi apa yang telah ditulis di bagian hasil. Bagaimana hasil ini berhubungan dengan pertanyaan awal? Apakah data mendukung hipotesis penelitian? Apakah hasil penelitian konsisten dengan apa yang dilaporkan dengan penelitian lain? Jika hasil penelitian berbeda dapat dijelaskan mengapa. Apakah ada cara lain untuk menginterpretasikan hasil penelitian ini? Apa penelitian lebih lanjut yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh hasil penelitian ini? Bagaimana hasil penelitian sesuai dengan gambaran besar? Kesimpulan dapat diakhiri dengan ringkasan satu kalimat dari kesimpulan, dengan menekankan mengapa itu relevan. Keterbatasan : keterbatasan yang tidak bisa dihindari pada saat melakukan penelitian. Implikasi : implikasi praktis dan implikasi akademis 8. Daftar Pustaka Gunakan literatur penelitian asli, artikel atau buku di mana ide dan data disajikan untuk pertama kalinya. Semua kutipan dalam isi artikel  harus ada di daftar pustaka. Apabila kutipan tidak ada di daftar pustaka dapat terindikasi plagiarism. Penulisan daftar pustaka mengikuti ketentuan dalam panduan jurnalnya  APA, Harvard, Chicago. Gunakan Mendeley untuk memastikan bahwa yang dikutip dalam isi artikel ada di dalam daftar pustaka dan sebaliknya. Dalam menulis bagian ini, sertakan hanya sumber-sumber yang telah penulis sebutkan dalam laporan artikel. Jangan gunakan sebagai tempat untuk menyebutkan artikel yang belum dikutip tetapi hanya membaca sekilas. Buatlah daftar setiap referensi menurut abjad oleh penulis pertama, dan gunakan bentuk indentasi “gantung” (diperlihatkan di bawah) untuk memudahkan pembaca dan bersikaplah konsisten. 31 Artikel ilmiah adalah mempunyai isi dan tujuan yang jelas yang berupa suatu kajian ilmiah yang akan disampaikan kepada para pembaca. Kadang tidak semua pembaca paham aka nisi dari artikel ilmiah itu. Maka dari itu, pesan isi dan tujuan dari artikel ilmiah yang ingin disampaikan haruslah tersampaikan dengan baik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis artikel ilmiah., yaitu (H.L, 2019): 1. Tentukan Tema Artikel Tema artikel harus ditentukan di awal dan utama. Tema ini juga yang utama akan dibahas pada penelitian yang dilakukan. Tema ini juga dapat penulis untuk membuat judul. Tema harus dibuat untuk dimengerti masyarakat umum karena sifat dari artikel ilmiah umumnya lebih universal. Untuk memulai membuat tema maka dilakukan dulu observasi atau penelitian terlebih dahulu lalu dibuat perencanaan yang matang sebelum menulis tema. 2. Buat Kerangka Tulisan Kerangka tulisan akan dirancang oleh penulis agar tulisan tersusun secara sistematis. Kerangka tulisan berisi semua yang akan ditulis secara urut pada sebuah artikel ilmiah. Kerangka tulisan ini dibuat berupa perencanaan garis besar baru ditulis lebih detail lagi. Kerangka Tulisan ini juga harus berdasarkan masalah, teori, fakta, dan hasil penelitian sebelumnya sehingga tersusun sistematis. 3. Pahami Bahasa Penulisan Artikel ilmiah harus memperhatikan bahasa penulisan yaitu harus ditulis dengan bahasa yang sederhana, gampang dimengerti, dikarenakan artikel ini akan dibaca oleh masyarakan universal. Artikel ilmiah juga harus mengikuti gaya bahasa ke media yang akan dipublikasikan. 4. Buat Paragraf Pembuka yang Menarik Untuk memulai artikel ilmiah ini perlu memberi paragraf pembuka yang menarik para pembaca. Pilihan kalimat, bahasa pada paragraph pembuka ini sangat penting dari keseluruhan artikel dikarenakan bila pembaca sudah tertarik dari awal maka akan membaca artikel ilmiah ini sampai akhir. Paragraf pembuka harus ditulis 32 secara sistematis dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca umum. 5. Tulis Isi Secara Sistematis Langkah berikutnya adalah menulis isi dari artikel ilmiah. Isi tulisan artikel juga menggunakan bahasa yang tepat dan mudah dipahami, jelas logis, empiris didasarai dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan pemikiran yang ilmiah pula dan bersifat obyektif. Artikel ilmiah ini harus ditulis secara sistematis seperti memberi penomoran atau sub bab yang ada dan harus disertai dengan referensi yang jelas dipertanggungjawabkan kebenarannya. 6. Menuliskan Gagasan Pokok Secara Jelas Artikel ilmiah harus mempunyai gagasan pokok tulisan yang jelas pada bagian awal paragraf. Diharapkan para pembaca bisa mengerti arti dan makna yang akan disampaikan dalam artikel ilmiah itu oleh para penulis. Memberikan Ilustrasi yang Wajar 7. Tulis Paragraf Penutup Artikel yang Kuat Artikel Ilmiah akan ditutup dengan paragraf yang kuat dan meyakinkan. Paragraf penutup berupa rangkuman singkat dari keseluruhan isi artikel serta meminta saran pada pembaca jika menemukan kekurangan pada artikel ilmiah Anda. Penutup paragraph artikel ilmiah harus secara lugas dan tegas disertai bahasa yang dapat mudah dipahami, dimengerti para pembaca. 8. Lakukan penyuntingan Langkah selanjutnya menyunting artikel yang telah berhasil dibuat. Periksa ulang lagi kata keseluruhannya, periksa juga kalimat dan paragraf yang ada. Begitu juga dengan ejaan dan tanda baca.. Penyuntingan juga berguna untuk mendapatkan hasil tulisan yang baik dan laik untuk dipublikasikan. Kalimat dan paragraf yang ada di dalam Artikel ilmiah dapat dicek ulang apakah sudah layak dan gampang dibaca dengan sistematika yang dibuat, juga dapat di cek kembali kesalahan penulisan artikel atau typo yang ada serta perhatikan penggunaan tanda baca yang tepat. 33 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Menurut (Rahayu, 2019) tulisan, adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebua karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu. Sedangkan, Ilmiah berarti bersifat ilmu, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.. Menurut (Fauzi & dkk, 2022) Laporan merupakan bukti bahwa telah diadakannya suatu kegiatan. Demikian pula dengan laporan ilmiah, merupakan bukti tentang suatu kegiatan ilmiah, misalnya penelitian. Laporan ilmiah atau karya ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang ditulis berdasarkan data dan fakta dengan mengedepankan prinsip-prinsip ilmiah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis artikel ilmiah., yaitu: 1) Tentukan Tema Artikel 2) Buat Kerangka Tulisan 3) Pahami Bahasa Penulisan 4) Buat Paragraf Pembuka yang Menarik 5) Tulis Isi Secara Sistematis 6) Menuliskan Gagasan Pokok Secara Jelas 7) Tulis Paragraf Penutup Artikel yang Kuat 8) Lakukan penyuntingan 3.2 SARAN Demikianlah pokok pembahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh kareana itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menajadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang. 34 DAFTAR PUSTAKA Fauzi, A., & dkk. (2022). Metodologi Penelitian. In Suparyanto dan Rosad (2015. Rahayu, S. A. T. (2019). Metode Penulisan Ilmiah (D. K. Saddhono (ed.)). Zulmiyetri, Nurhastuti, & Safaruddin. (2019). Peniulisan Karya Ilmiah. Buku, 171. 35