EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
Taqyah Muthmainnah Azzami1, Najwa Sabila2, Salma Azzahra3, Sabina kaila Zahra4, Sigit Muryono5
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Univeristas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
taqyahazzami@gmail.com
Abstract
Evaluasi dalam dunia pendidikan sering kali dipahami hanya sebagai proses penilaian. Penilaian ini dilakukan baik secara formatif maupun sumatif. Melalui evaluasi, dapat dilihat bagaimana kinerja setiap individu yang terlibat dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling, serta apa yang perlu diperbaiki untuk program bimbingan dan konseling di masa mendatang, yang semuanya bergantung pada hasil evaluasi tersebut. Secara umum, evaluasi bertujuan untuk memberikan penilaian berdasarkan kriteria tertentu. Selain itu, evaluasi juga berarti upaya untuk mengkaji atau menganalisis program layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan, sehingga dapat mengembangkan dan menyempurnakan program bimbingan secara khusus dan program pendidikan secara keseluruhan.
Kata kunci: Evaluasi, Evaluasi program BK, Bimbingan konseling
Pendahuluan
Program bimbingan dan konseling (BK) berperan penting dalam mendukung perkembangan siswa di lingkungan pendidikan. Seiring dengan semakin kompleksnya masalah yang dihadapi siswa, baik dalam aspek akademis, sosial, maupun emosional, kebutuhan akan program BK yang efektif menjadi semakin mendesak. Oleh karena itu, evaluasi terhadap program BK sangat penting untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan memenuhi kebutuhan siswa dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai efektivitas program, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, serta mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Melalui evaluasi, sekolah dapat mengumpulkan data dan umpan balik yang berharga dari siswa, orang tua, dan tenaga pendidik, sehingga membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih baik dan strategi intervensi yang tepat. Di samping itu, evaluasi program BK juga berkaitan dengan akuntabilitas. Dengan adanya bukti empiris mengenai dampak dan hasil program, lembaga pendidikan dapat menunjukkan kepada pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan masyarakat, bahwa mereka berkomitmen untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi. Dengan demikian, penting bagi setiap institusi pendidikan untuk secara rutin melakukan evaluasi program bimbingan dan konseling agar dapat meningkatkan kualitas layanan dan memberikan dukungan yang optimal bagi perkembangan siswa.
Pembahasan
Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
MenurutArikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, 2009secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris "evaluation," yang berakar dari kata "value." Dalam bahasa Arab, evaluasi disebut "al-Taqwim," sedangkan dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Worthen dan Sanders, yang dikutip oleh Anderson dalam Suharsimi, menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mencari hal yang bernilai dari sesuatu, termasuk mengumpulkan informasi yang berguna untuk menilai keberadaan suatu program, produk, prosedur, serta alternatif strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut (Prayitno, 2004) , bimbingan konseling adalah proses membantu individu agar menjadi pribadi yang bermanfaat dalam kehidupannya, dengan memiliki wawasan, pandangan, interpretasi, pemilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat terkait dirinya dan lingkungannya.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi bimbingan konseling adalah penilaian yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program yang telah dilaksanakan, serta untuk memperbaiki program tersebut agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Tujuan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
Menurut (Tohirin, 2015) evaluasi program bimbingan dan konseling (BK) bertujuan secara umum untuk memberikan gambaran mengenai efektivitas dan efisiensi program secara keseluruhan. Adapun tujuan khusus dari evaluasi program BK adalah:
Mengidentifikasi jenis-jenis layanan bimbingan yang sudah atau belum diberikan kepada siswa di sekolah.
Mengukur efektivitas dan efisiensi layanan dalam memenuhi kebutuhan individu, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Menentukan aspek-aspek lain yang perlu dimasukkan ke dalam program bimbingan untuk meningkatkan kualitas layanan.
Menilai kontribusi program bimbingan terhadap program pendidikan secara keseluruhan di sekolah terkait.
Mengukur sejauh mana teknik atau program yang digunakan berjalan efektif dalam mencapai tujuan bimbingan.
Membantu kepala sekolah dan guru, termasuk guru bimbingan konseling, dalam meningkatkan kinerja mereka untuk memahami dan memenuhi kebutuhan setiap siswa.
Menemukan bagian-bagian dari program bimbingan yang memerlukan perbaikan.
Mendorong personil bimbingan untuk bekerja lebih giat dalam mengembangkan program bimbingan.
Menunjukkan sejauh mana sumber daya masyarakat telah digunakan atau dilibatkan dalam program bimbingan untuk pengembangan dan perbaikan layanan.
Jenis-Jenis Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
Tiga jenis evaluasi yang diperlukan konselor sekolah untuk menunjukkan bahwa mereka berkerja dalam kerangka kerja program bimbingan dan konseling yang komprehensif untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan siswa secara keseluruhan, yaitu:
Evaluasi personil : Evaluasi personil merupakan prosedur yang digunakan untuk menilai efektivitas pekerjaan personalia program di sekolah dalam kerangka kerja program bimbingan dan konseling komprehensif.
Evaluasi program : Menurut W.S Winkel dalam (Sukardi, 2008) evaluasi program bimbingan adalah usaha menilai efisiensi dan efektivitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program bimbingan. Evaluasi program adalah salah satu proses yang dapat digunakan untuk membantu konselor sekolah. Salah satu alasan diadakannya evaluasi program karena merupakan alat yang berharga untuk konselor sekolah dalam melakukan penelitian tindakan yang meliputi monitoring, serta peningkatan layanan
Evaluasi hasil : Evaluasi hasil adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui perolehan klien setelah mengikuti layanan bimbingan dan konseling
Langkah-Langkah Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
Menurut Mamat Supriatna dalam melaksanakan evaluasi program, ada beberapa hal yang harus ditempuh yaitu sebagai berikut:
Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan. Pertanyaan ini menyangkut dengan yang dievaluasi yaitu, tingkat keterlaksanaan program (aspek proses), tingkat ketercapaian tujuan program (hasil).
Mengembangkan atau menyusun instrument pengumpul data. Untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu mengenai tingkat keterlaksanaan dan ketercapaian program, konselor harus menyusun instrument yang relevan dengan kedua aspek tersebut. Instrument itu diantaranya angket, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi.
Mengumpulkan analisis data. Setelah diperoleh, data harus dianalisis yaitu telaah apa saja yang telah dan belum dilaksanakan, serta tujuan mana saja yang telah dan belum tercapai.
Melakukan tindak lanjut (follow up). Berdasarkan temuan yang diperoleh, dapat dilakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan ini meliputi dua kegiatan yaitu, memperbaiki hal-hal yang dipandang lemah, kurang tepat atau relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan mengembangkan program dengan cara mengubah atau menambah beberapa hal yang dipandang perlu untuk meningkatkan efektivitas atau kualitas program.
Hasil data evaluasi harus di analisis dengan mengacu pada jenis datanya (Putri, 2019). Data-data tersebut, diantaranya tabulasi data dan analisis hasil pengumpulan data melalui statitik atau nonstatistik. Hasil analisis data akan dibandingkan dengan kinerja penilaian keberhasilan, kemudian diinterpretasikan dengan menggunnakan kode-kode tertentu, untuk kemudian dilaporkan serta digunakan dalam rangka perbaikan atau pengembangan program layanan bimbingan konseling.
Kesimpulan
Evaluasi berasal dari kata "value" yang berarti menilai. Evaluasi dalam konteks bimbingan dan konseling adalah usaha guru atau konselor untuk menilai keberhasilan program bimbingan konseling yang dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan program agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kemudian tujuan evaluasi yaitu meliputi:
Mengidentifikasi layanan yang telah atau belum diberikan.
Menilai efektivitas layanan.
Menentukan aspek-aspek lain yang perlu dimasukkan ke dalam program.
Menilai kontribusi program terhadap pendidikan sekolah.
Mengukur efektivitas teknik yang digunakan dalam program.
Membantu kepala sekolah dan guru memahami kebutuhan siswa.
Menemukan bagian program yang perlu diperbaiki.
Mendorong konselor untuk mengembangkan program bimbingan.
Menilai keterlibatan sumber daya masyarakat dalam program.
Terdapat tiga jenis evaluasi program bimbingan dan konseling yaitu, evaluasi personil, evaluasi program, dan evaluasi hasil. Langkah-langkah dalam melakukan evaluasi program yaitu:
Merumuskan masalah atau pertanyaan yang berfokus pada pelaksanaan dan pencapaian tujuan program.
Mengembangkan instrumen pengumpul data seperti angket, pedoman wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengevaluasi keterlaksanaan dan hasil program.
Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi, yang mencakup perbaikan program dan pengembangannya untuk meningkatkan kualitas.
.
Daftar Pustaka
Arikunto, S., & Cepi Safruddin Abdul Jabar. (2009). Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis bagi Mahasiswa dan Pratisi Pendidikan. Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
dkk, Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Putri, A. E. (2019). EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING: SEBUAH STUDI PUSTAKA. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 4, 39–42.
Sukardi, D. K. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Rineka Cipta.
Tohirin. (2015). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. Jakarta : Rajawali Pers, 2015.