Volume 1 No.1 Oktober Tahun 2022 Hal 1-7
========================================================================
ANALISIS PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN
MELALUI FAKTOR LINGKUNGAN KERJA PADA
PT. XYZ
Oleh:
Arif Syafi’ur Rochman*1, Rusdiyanto2
1,2
Universitas Gresik
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gresik
2
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gresik
*e-mail: arifsyafiur@gmail.com1, rusdy.akt@gmail.com2
1
Info Artikel
Sejarah artikel:
Submit 09 05 , 2022
Revision 09 27, 2022
Accepted 10 03, 2022
Kata kunci:
Lingkungan kerja
Kinerja karyawan
ABSTRAK
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pengujian hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. XYZ yang berjumlah
50 orang. Seluruh populasi diambil sebagai sampel sehingga disebut penelitian
populasi dan tidak menggunakan teknik sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket yang telah diuji cobakan terlebih dahulu dan diuji validitas
serta uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
koefesien kolerasi , uji koefesien determinasi , uji hipotesis, serta uji regresi
sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh yang signifikan antara
system lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Y) dengan persamaan
regresi sebesar Y= a+bx atau Y= 3,010+0,946 x dan dengan tingkat koefesien
determinasi (r2) sebesar 0,6034 atau 60,34%, sedangkan sisanya 39,66%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, serta
menggunakan uji t yang menghasilkan jika t (table) pada α 0,05 atau 5%,
diperoleh sebesar 2,009, maka t (hitung) lebih tinggi dari t (tabel) yaitu
8,59>2,009. hal ini memberikan arti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel lingkungan kerja (X) terdapat kinerja karyawan (Y) pada PT. XYZ.
PENDAHULUAN
Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasyang
dibebankan kepadanya untuk mencapai target kerja. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk itu kinerja dari para karyawan harus
mendapat perhatian dari para pimpinan perusahaan, sebab menurunnya kinerja dari karyawan dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kinerja yang makin meningkat dirasakan manfaatnya
apabila telah dapat menjadi perilaku kerja, sehingga perilaku kerja yang didasarkan atas kinerja dapat mencapai
prestasi kerja yang tinggi. Setiap pegawai belum tentu dapat mencapai prestasi kerja yang optimal, sehingga masih
diperlukan adanya faktor pendorong agar dapat mencapai prestasi kerja secara maksimal. Salah satu faktor
pendorong yaitu lingkungan kerja.
Lingkungan kerja ini dapat menciptakan hubungan kerja yang mengikat antara orang-orang yang ada
didalam lingkungannya. Oleh karena itu, hendaknya diusahakan agar lingkungan kerja harus baik, aman dan
kondusif karena lingkungan kerja yang baik, aman dan kondusif serta fasilitas-fasilitas perusahaan yang memadai
menjadikan karyawan merasa betah berada di ruangan, merasa senang serta bersemangat untuk melaksanakan
tugas-tugasnya sehingga kepuasan kerja akan terbentuk dan dari kepuasan kerja karyawan tersebut maka kinerja
karyawan juga akan meningkat.
PT. XYZ adalah salah satu perusahaan internet service provider. Menurut salah satu karyawan PT. XYZ
masih banyaknya karyawan yang tidak disiplin seperti terlambat bekerja. Permasalahan klasik diatas bisa terjadi
1
Volume 1 No.1 Oktober Tahun 2022 Hal 1-7
========================================================================
karena para karyawan lingkungan kerja yang kurang kondusif , kurangnya motivasi kerja atau dapat juga
disebabkan oleh faktor lain di luar itu. Begitupun dengan Lingkungan kerja, masih kurangnya kebersihan ruangan
kerja serta kerapihan penataan peralatan dan perlengakapan kerja tersusun kurang rapi kurang mencerminkan
kenyamanan, sehingga situasinya manjadi kurang nyaman.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut: Bagaimana kondisi lingkungan kerja pada PT. XYZ?; Bagaimana kinerja karyawan pada PT. XYZ?;
Seberapa besar hubungan lingkungan kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan?.
KAJIAN PUSTAKA
Lingkungan kerja
Menurut [1] lingkungan kerja adalah segala seseuatu yang berada disekitar karyawan yang dapat
mempengaruhi karyawan tersebut dalam melaksankan pekerjaannya, baik yang bersifat fisik maupun psikis.
Menurut [2] menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu : (1) Lingkungan
kerja fisik, yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan (2) Lingkungan kerja Non fisik, yaitu
semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun
hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan.
Kinerja Karyawan
[1] Kinerja karyawan merupakan masalah yang sentral dalam kehidupan sebuah organisasi karena sebuah
organisasi atau perusahaan akan mampu mencapai tujuan atau tidak, sangat tergantung pada sebaik apa kinerja
yang ditujukan karyawannya. Sedangkan menurut [3], faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
dibedakan menjadi dua yaitu: (1) Faktor intern, seperti kecerdasan, keterampilan, kestabilan, emosi, motivasi,
persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi fisik seseorang, karakteristik kelompok kerja, dan sebagainya dan (2)
Faktor eksternal antara lain berupa peraturan ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial,
serikat buruh, kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja dan kondisi pasar. Indikator kinerja karyawan menurut [4]
meliputi kuantitas, kualitas, keandalan, kehadiran, dan kemampuan bekerja sama.
METODOLOGI PENELITIAN
PT.XYZ adalah sebuah perusahaan yang pada awal didirikannya bertujuan untuk mewadahi kreatifitas yang
kemudian dapat mampu menyerap tenaga kerja dan pada akhirnya dapat membantu menguatkan perekonomian
penduduk di sekitar perusahaan.
Menurut [5], jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau
lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan penjelasan tersebut dalam
penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 (lima puluh) karyawan PT. XYZ.
Instrumen Variabel lingkungan kerja dan instrumen variabel kinerja karyawan menggunakan Skala likert
atau Rensis Likert merupakan pengembangan dari skala rating, khusus dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan peresepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu objek sikap atau perlakuan. [6]
mengemukakan sebagaimana berikut:
Kategori Jawaban
(Skor Kuesioner)
Sangat
Tidak
Tidak
Sangat Tidak
Pernyataan Positif (+) Dan
Setuju
Negatif (-)
Setuju
Tahu
Setuju
Setuju
(+)
5
4
3
2
1
(-)
1
2
3
4
5
Sumber : [6]
2
Volume 1 No.1 Oktober Tahun 2022 Hal 1-7
========================================================================
Dengan nilai tabel. Jika r hitung > atau = r tabel maka butir dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka butir
dikatakan tidak valid.
Uji Validitas Instrumen
Dilakukan terhadap instrument penelitian yaitu seluruh item-item kuesioner untuk mencari atau menetapkan
item-item kuesioner yang valid.
Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas pada dasarnya mengukur kehandalan instrumen. Sebuah pengukuran dikatakan handal jika
pengukuran tersebut memberikan hasil yang konsisten.
Uji Koefesien Kolerasi
Teknik kolerasi ini digunakan untuk mecari hubungan antara dua variabel dengan data kedua variabel
berskala interval atau rasio. Koefesien korelasi mempunyai nilai −1 ≤ 𝑟 ≤ 1
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila koefisien determinasi r 2=0
Uji Signifikan (Uji T)
Uji partial (uji t) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independent (X) mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent secara parsial
Uji Regresi Sederhana
Uji regresi sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas Instrumen
Butir
Instrumen
rhitung
rtabel
Keterangan
X1
0,599
0,514
Valid
X2
0,346
0,514
X3
0,538
X4
Uji Validitas
Butir
Instrumen
rhitung
rtabel
Keterangan
Y1
0,466
0,514
Tidak Valid
Tidak Valid
Y2
0,589
0,514
Valid
0,514
Valid
Y3
0,550
0,514
Valid
0,593
0,514
Valid
Y4
0,576
0,514
Valid
X5
0,710
0,514
Valid
Y5
0,664
0,514
Valid
X6
0,449
0,514
Tidak Valid
Y6
0,521
0,514
Valid
X7
0,622
0,514
Valid
Y7
0,550
0,514
Valid
X8
0,444
0,514
Tidak Valid
Y8
0,437
0,514
Tidak Valid
X9
0,558
0,514
Valid
Y9
0,546
0,514
Valid
X10
0,616
0,514
Valid
Y10
0,581
0,514
Valid
X11
0,616
0,514
Valid
Y11
0,615
0,514
Valid
X12
0,739
0,514
Valid
Y12
0,657
0,514
Valid
3
Volume 1 No.1 Oktober Tahun 2022 Hal 1-7
========================================================================
X13
0,524
0,514
Valid
Y13
0,564
0,514
Valid
X14
0,637
0,514
Valid
Y14
0,589
0,514
Valid
X15
0,552
0,514
Valid
Y15
0,531
0,514
Valid
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari hasil uji coba yang diberikan kepada 15 responden tersebut
melalui uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson ternyata dari 15
pernyataan yang dinyatakan valid sebanyak 12 item kuesioner sehingga yang tidak valid sebanyak 3 item
kuesioner yaitu nomer 2, 6, dan 8 pada variabel lingkungan kerja sedangkan dari 15 pernyataan yang dinyatakan
valid sebanyak 13 item kuisioner sehingga yang tidak valid sebanyak 2 item kuisioner yaitu no 1 dan 8 pada
kinerja karyawan.
Uji Reliabilitas Instrumen
Uji Reliabilitas
Cronbach
Variabel
Alpha
Keterangan
Lingkungan
Kerja
0,802
Reliabel
Kinerja
Karyawan
0,711
Reliabel
Berdasarkan dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki nilai lebih dari
0,514 yang berarti semua variabel bersifat reliabel.
Uji Koefesien Kolerasi
𝑟𝑥𝑦 =
𝑟𝑥𝑦 =
n(∑ xy) − (∑ x)(∑ y)
2
√(n ∑ x 2 − (∑ x)2 )(n(∑ y 2 − (∑ y) )
50 (143740) − (2673) (2679)
√ {(50(143449) − (2673)2)(50(144357) − (2679)2}
𝑟𝑥𝑦 = 0,7768
Berdasarkan hasil di atas diperloleh r sebesar 0,7768 mengandung arti terdapat pengaruh yang psitif sebesar
0,7768 antara lingkungsn kerja dengan peningkatan kinerja. maka kolerasi yang ditemukan sebesar 0,7768
termasuk kategori kuat.
Uji Koefisien Determinasi
Kd = r2 x 100%
Kd = (0,7768)2 x 100%
Kd = 60,34%
Dari perhitungan diatas, maka koefisiensi determinasi adalah sebesar 0,6034 atau sebesar 60,34%. Yang
mengandung arti bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh lingkungan kerja sebesar 60,34%. Sedangkan faktor
lain yag mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebesar 100% - 60,34% = 39,66%.
Uji Signifikan (Uji T)
t=
r√n − 2
√1 − r²
4
Volume 1 No.1 Oktober Tahun 2022 Hal 1-7
========================================================================
t=
t=
0,7768 √ 50 − 2
√ 1 – (0,7768)2
8,59
Gambar 4.1
Daerah Penolakan dan Penerimaan Hipotesis
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
-2,009
+ 2,009
8,59
Berdasarkan hasil perhitungan di atas sebagaimana yang ditunjukan pada gambar, yaitu t hitung bernilai 8,59
yang berarti berada pada daerah penolakan Ho., artinya hipotesis nol yang menyatakan tidak ada pengaruh antara
lingkungan kerja dengan peningkatan kinerja karyawan ditolak, dengan demikian hipotesis alternatif diterima.
Dengan demikian, koefisiensi kolerasi 0,7768 adalah signifikan dan artinya koefisiensi kolerasi tersebut dapat
digenerasikan atau dapat berlaku pada populasi. Hasil penelitian sejalan dengan hasil penelitian oleh [7]–[15]
Uji Regresi Sederhana
Rumusnya : y = a + bx
Keterangan :
y
: Subyek dalam variabel dependent
x
: Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai
a
: Harga y bila x = 0 atau a = konstanta
b
: Angka arah atau koefisiensi regresi yang menunjukan angka Selanjutnya
harga a dapat dihitung sebagai berikut :
ΣX² ΣY - (ΣX) (ΣXY)
a =
n (ΣX²) - (ΣX)²
a =
143449( 2679) - (2673 x 143740
50 (143449) - (2673)²
a = 3,010
selanjutnya harga b dapat dihitung sebgai berikut :
nΣXY - (ΣX) (ΣY)
b =
n (ΣX²) - (ΣX)²
b =
50(143740) - (2673 x 2679)
50(143449) - (2673)²
b = 0,946
dengan demikian persamaan regresinya y = 3,010 + 0,946X
5
Volume 1 No.1 Oktober Tahun 2022 Hal 1-7
========================================================================
Artinya nilai (a) atau konstanta sebesar 3,010 yang mempunyai arti yaitu jika lingkungan kerja nol (0)
atau tidak terjadi kenaikan maka tingkat lingkungan kerja sebesar 3,010 koefisien regresi nilai (b) sebesar
+ 0,946 yaitu menunjukkan hubungan yang searah yang artinya setiap peningkatan 1 satuan pada kinerja
karyawan, maka tingkat kinerja karyawan sebesar 0,946.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat penelis sampaikan setelah melakukan penelitian dan pembahasan mengenai
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Secara deskritif gambaran lingkungan kerja dan kinerja karyawan pada PT. XYZ, relatif cukup tinggi, namun
masih belum mencapai standar 90% dari kemungkinan skor tertinggi.
2. kinerja karyawan PT. XYZ, masuk dalam kategori tinggi, artinya pegawai telah memiliki kinerja yang cukup
tinggi dalam pekerjaannya. Hal ini terlihat dari skor total penilaian karyawam berada pada interval tinggi.
3. hipotesis yang diuji adala “terdapat pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja
karyawan pada PT. XYZ” pengaruh antara lingkungan kerja dengan kinerja karyawan pada PT. XYZ adalah
sangat signifikan, dengan kriteriah kuat dengan interval koefisien 0,600 – 0,799. Artinya semakin baik
lingkungan kerja karyawan maka cenderung kinerjanya juga akan semakin baik. Selanjutnya kontribusi
lingkungan kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan adalah 77,68%, sedangkan sisanya 22,32% oleh
faktor lainnya. Hal ini mengandung makna bahwa kedudukan variabel bebas tersebut yaitu lingkungan kerja
sebagai dari kinerja karyawan di PT. XYZ.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat
diberikan sebagai berikut:
1. Pimpinan harus mensosialisasikan kepada para karyawan arti penting dalam bekerja sama dalam tim kerja
yang terjalin kerjsama antara rekan kerja untuk meninggkatkan lingkungan kerja yang kondusif agar tercapai
target perusahaan yang telah ditentukan.
2. Pimpinan perusahaan harus dapat mendorong karyawan untuk bisa mengerjakan tugas lebih baik lagi dan
ketelitian dalam mengerjakan tugas segingga akan tercapai tujuan perusahaan dan pimpinan perusahaan harus
dapat mendorong karyawan untuk melaksanakan kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu menambahkan variabel lain dan tidak hanya terbatas pada dua variabel saja,
sebab terdapat kemungkinan variabel-variabel lain yang lebih signifikan pengaruhnya terhadap kinerja.
REFERENSI
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
Suparyadi, “Manajemen Sumber Daya Manusia – Menciptakan Keunggulan Bersaing Berbasis
Kompetensi SDM.” Edisi I, Yogyakarta ; Andi Offset, 2015.
Sedarmayanti, “Tata Kerja dan Produktivitas Kerja.” Bandung ; MandarMaju, 2009.
M. D. T. Pabundu, “Metodologi Risearch Bisnis.” Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
R. L. Mathis and J. H. Jackson, Human resource management. South-Western College, 2010.
S. Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi.” 2006.
R. dan Y. Indrawan and R. Poppy, “Metodologi PenelitianKuantitatif, Kualitatif dan Campuran untuk
Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan,” Ed. Revisi Cetakan Kedua, Bandung, 2016.
S. E. Pasaribu, “Pengaruh Motivasi, Kompetensi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja,” Maneggio
J. Ilm. Magister Manaj., vol. 2, no. 1, pp. 89–103, 2019.
L. Lestary and H. Chaniago, “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan,” J. Ris. Bisnis
Dan Investasi, vol. 3, no. 2, pp. 94–103, 2017.
D. Sulistiawan, S. S. Riadi, and S. Maria, “Pengaruh budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai,” Kinerja, vol. 14, no. 2, pp. 61–69, 2018.
Y. Ahmad, B. Tewal, and R. N. Taroreh, “Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja, Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Fif Group Manado,” J. EMBA J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis
dan Akunt., vol. 7, no. 3, 2019.
S. Sedarmayanti and N. Rahadian, “Hubungan Budaya Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap
6
Volume 1 No.1 Oktober Tahun 2022 Hal 1-7
========================================================================
[12]
[13]
[14]
[15]
Peningkatan Kinerja Pegawai Pada Lembaga Pendidikan Tinggi,” J. Ilmu Adm. Media Pengemb. Ilmu
Dan Prakt. Adm., vol. 15, no. 1, pp. 63–77, 2018.
I. Prasetyo et al., “Performance Is Affected By Leadership And Work Culture: A Case Study From
Indonesia,” Acad. Strateg. Manag. J., vol. 20, no. SpecialIssue2, pp. 1–15, 2021.
N. Aliyyah et al., “What Affects Employee Performance Through Work Motivation?,” J. Manag. Inf.
Decis. Sci., vol. 24, pp. 1–14, 2021.
I. Prasetyo et al., “Effects of organizational communication climate and employee retention toward
employee performance,” J. Leg. Ethical Regul. Issues, vol. 24, no. Special Issue 1, pp. 1–11, 2021.
Indra Prasetyo Esa Wahyu Endarti, “Effect of Compensation and Discipline on Employee Performance:
A Case Study Indonesia,” J. Hunan Univ. Sci., vol. 48, no. 6, pp. 277–298, 2021.
7