STRUKTUR SISTEM OPERASI
Dosen Pengampu :
Mirza Sutrisno, S.Si., M.Kom
Disusun oleh :
Anggi Rahmadillah
(23040700008)
Hafidz Umar Haq
(23040700013)
Sukmawandana Gilang Nurmawan
(23040700018)
Muhammad Kamal Ibrahim
(23040700030)
Khoirudin Sidik
(230407000101)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2024
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga modul "Struktur Sistem Operasi" ini dapat
diselesaikan. Modul ini kami buat sebagai bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah
Sistem Operasi. Modul ini disusun untuk membantu kami memahami materi yang
diajarkan dan mendukung pembelajaran yang sedang kami tempuh.
Dalam proses penyusunan modul ini, kami mendapat banyak dukungan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem Operasi, Bapak
Mirza Sutrisno, S.Si., M.Kom, atas bimbingan, motivasi, dan ilmu yang diberikan
selama perkuliahan berlangsung.
Kami menyadari bahwa modul ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
modul ini di masa mendatang. Segala masukan yang bersifat konstruktif akan
menjadi acuan bagi kami untuk memperbaiki isi, penyajian, dan aspek lain dari
modul ini agar lebih bermanfaat bagi kami pribadi dalam menyelesaikan mata
kuliah ini.
Jakarta, 14 Desember 2024
Kelompok 2 Sistem Operasi
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1
Definisi Sistem Operasi ............................................................................ 2
2.2
Fungsi Sistem Operasi .............................................................................. 2
2.3
Jenis Struktur Sistem Operasi dan Prinsip Kerjanya ................................ 3
2.3.1
Sistem Monolitik (Sistem Sederhana) ............................................... 3
2.3.2
Sistem Micro-Kernel ......................................................................... 4
2.3.3
Sistem Hybrid Kernel ........................................................................ 5
2.3.4
Sistem Berlapis (Layered System) .................................................... 7
2.3.5
Sistem Mesin Virtual ......................................................................... 8
2.3.6
Sistem Client-Server ......................................................................... 9
2.3.7
Sistem Berorientasi Objek................................................................. 9
BAB III .................................................................................................................. 11
KESIMPULAN..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem operasi merupakan elemen inti dalam perangkat komputer yang
berfungsi sebagai pengendali dan pengelola sumber daya perangkat keras sekaligus
mendukung berbagai operasi dasar. Selain itu, sistem operasi juga menjadi fondasi
bagi aplikasi-aplikasi lainnya, seperti program pengolah kata, peramban web, dan
perangkat lunak lainnya, untuk berjalan dengan baik. Sistem operasi ditempatkan
pada lapisan pertama di memori komputer saat proses booting berlangsung,
sebelum perangkat lunak lainnya diaktifkan.
Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan sistem operasi yang
andal semakin meningkat. Pemilihan struktur sistem operasi yang tepat menjadi
faktor krusial karena berpengaruh signifikan terhadap performa, keamanan, dan
kemampuan sistem dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi. Pemilihan ini
juga harus mempertimbangkan sumber daya komputer yang tersedia dan kebutuhan
pengguna, sehingga dapat mendukung efisiensi operasional dan fleksibilitas sistem.
Modul tentang struktur sistem operasi ini disusun untuk memberikan
pemahaman yang mendalam mengenai berbagai jenis struktur sistem operasi,
termasuk prinsip dasar, cara kerja, keunggulan, dan kekurangannya masing-masing.
Pemahaman ini tidak hanya membantu pembaca dalam memilih struktur sistem
operasi yang sesuai, tetapi juga memberikan wawasan mengenai dampak dari setiap
keputusan terhadap kinerja dan kemampuan adaptasi sistem.
Dengan menyusun modul ini, diharapkan pembaca dapat mengembangkan
kompetensi teknis maupun teoritis dalam memahami sistem operasi secara lebih
menyeluruh. Langkah ini menjadi strategis untuk mempersiapkan pembaca
menghadapi tantangan teknologi yang semakin kompleks dan menuntut solusi yang
lebih inovatif.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam modul sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Operasi?
2. Apa Fungsi dari Sistem Operasi
3. Apa saja jenis struktur sistem operasi, cara kerja, kelebihan, dan kekurangan
pada setiap struktur sistem operasi tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
Modul ini disusun untuk memenuhi tugas Sistem Operasi dengan tujuan :
1. Menjelaskan pengertian dan fungsi sistem operasi.
2. Mengidentifikasi jenis struktur sistem operasi dan prinsip kerjanya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan salah satu komponen utama dalam dunia komputasi
yang berperan sebagai pengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
komputer. Sistem operasi bertindak sebagai perantara antara pengguna dan
perangkat keras, memungkinkan aplikasi untuk dijalankan secara efisien dan
terstruktur. Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, pengetahuan
tentang struktur sistem operasi menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi
mahasiswa atau individu yang ingin memahami dasar-dasar pengelolaan sistem
komputer.
Secara umum, sistem operasi terdiri dari beberapa bagian:
• Boot : meletakkan kernel kedalam memori
• Kernel : inti / pusat dari sistem operasi
• Command Interpreter atau Shell : menerjemahkan input / masukan dari
pengguna .
• Directory / Pustaka : menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar
yang dapat di panggil oleh aplikasi terkait
• Driver : berinterkasi dengan hardware eksternal, sekaligus memanajemennya
2.2 Fungsi Sistem Operasi
Fungsi Umum Sistem Operasi, antara lain :
• Resource
manager
adalah
pengelolaan
sumber
daya
dan
mengalokasikannya. Misalnya memori, cpu, disk drive dan perangkat
lainnya.
• Interface/tatap muka, yaitu sebagai perantara antara pengguna dengan
perangkat keras dengan menyediakan tampilan kepada pengguna yang leibh
mudah dipahami dan bersahabat (user friendly).
• Coordinator, mengkoordinasi dan menyediakan fasilitas sehingga aktifitas
yang kompleks dapat diatur dan proses secara berurutan.
• Guardian, ialah menyediakan akses kontrol dengan tugas melindungi file
dan mengawasi data dan program .
• Gate Keeper, berfungsi mengendalikan hak akses pengguna dalam
mengendalikan yang berhak masuk ke dalam sistem dan mengawasi apa
saja yang dilakukannya.
• Optimizer adalah sebagai penjadwal masukan (input) oleh user,
pengaksesan basis data, proses komputasi dan penggunannya.
• Accountant yang mana berfungsi mengatur waktu CPU, penggunaan
memori,
• Pemanggilan I/O, disk storage, dan waktu koneksi terminal Server berfungsi
untuk melayani pengguna komputer.
2
Selain itu, adapun Fungsi sistem operasi komputer dibagi dalam tiga bagian
yaitu sebagai :
•
•
•
Fungsi sistem operasi sebagai mediator, adalah sistem operasi komputer
menjadi penengah atau penghubung perangkat keras komputer
(hardware) dengan perangkat lunak komputer (sofware).
Fungsi sistem operasi sebagai wadah adalah sistem operasi komputer
tempat menginstal suatu aplikasi, dan sebaliknya.
Fungsi sistem operasi komputer sebagai penerjemah adalah sistem
operasi komputer melakukan proses penerjemahan bahasa program
untuk ditampilkan ke layar monitor yang berupa kombinasi grafis dan
teks.
2.3 Jenis Struktur Sistem Operasi dan Prinsip Kerjanya
2.3.1 Sistem Monolitik (Sistem Sederhana)
Struktur sistem operasi Monolitik adalah jenis arsitektur sistem operasi di
mana seluruh sistem operasi diimplementasikan sebagai satu proses besar dalam
mode kernel. Sistem Monolitik ini diperkenalkan pada tahun 1970-an. Sistem
monolitik ini adalah sistem operasi yang sangat sederhana dimana kernel secara
langsung mengendalikan manajemen perangkat, manajemen memori, manajemen
berkas, dan manajemen proses. Semua fungsi tersebut dijalankan langsung oleh
kernel tanpa pemisahan modul yang ketat, sehingga kernel monolitik menjadi besar
dan kompleks tetapi memiliki performa tinggi. Setiap bagian dari sistem operasi
terdapat di dalam kernel dalam sistem monolitik.
Struktur Sistem Operasi Sistem Monolitik
Berikut adalah Prinsip Kerja Monolithic Kernel
1. Seluruh fungsi sistem operasi, seperti manajemen memori, proses,
perangkat, dan file, dijalankan di satu ruang memori yang disebut kernel
space.Kernel memiliki akses penuh ke perangkat keras tanpa pembatasan.
2. Aplikasi di user space berkomunikasi dengan kernel menggunakan system
calls untuk meminta layanan seperti membuka file, membaca memori, atau
menjalankan proses.
3
3. Semua layanan sistem operasi berada dalam satu kernel besar. Modul seperti
manajemen proses dan driver perangkat keras saling berkomunikasi
langsung tanpa mekanisme tambahan seperti IPC (Inter-Process
Communication).
4. Ketika aplikasi meminta layanan, kernel menangani permintaan tersebut
dengan memprosesnya secara langsung dan mengakses perangkat keras atau
sumber daya terkait. Setelah tugas selesai, kernel mengembalikan hasil ke
aplikasi.
Kelebihan sistem monolitik :
•
•
Dapat memberikan kinerja tinggi karena panggilan sistem dapat dilakukan
langsung ke kernel tanpa overhead pesan yang lewat di antara proses tingkat
pengguna.
Desain kernel monolitik juga lebih sederhana karena semua layanan sistem
operasi disediakan oleh satu biner.
Kekurangan sistem Monolitik :
•
•
Jika digunakan untuk aplikasi besar dan kompleks dalam monolitik, sulit
untuk pemeliharaan karena saling bergantung satu sama lain.
Jika satu layanan mati, maka itu akan memengaruhi semua layanan yang
disediakan oleh aplikasi.
2.3.2 Sistem Micro-Kernel
Struktur sistem Operasi Mikrokernel adalah jenis Sistem Operasi yang
menyediakan beberapa layanan dasar untuk sistem operasi. Layanan ini meliputi
manajemen memori, penjadwalan proses, dll. Beberapa layanan lain seperti Device
Drivers, File Systems, dll dikelola oleh proses tingkat pengguna. Proses Tingkat
Pengguna berkomunikasi dengan Mikrokernel melalui pengiriman pesan. Cara
penanganan proses ini membuat mikrokernel lebih modular dan lebih fleksibel
daripada kernel monolitik tradisional.
4
Prinsip Kerja Micro-Kernel :
1. Mikrokernel hanya menangani fungsi inti sistem operasi, seperti manajemen
memori
dasar,
komunikasi
antar
proses
(Inter-Process
Communication/IPC), dan penjadwalan proses, yang dijalankan di kernel
space.
2. Fungsi non-inti, seperti driver perangkat keras, sistem file, dan protokol
jaringan, dipindahkan ke user space dan dijalankan sebagai server terpisah.
3. Komunikasi antar modul atau layanan dilakukan melalui mekanisme IPC,
seperti pesan atau shared memory, yang dikelola oleh kernel.
4. Ketika aplikasi di user space meminta layanan, kernel meneruskan
permintaan tersebut ke server terkait, yang memprosesnya dan
mengembalikan hasilnya melalui kernel ke aplikasi.
5. Isolasi antar layanan di user space membuat sistem lebih aman dan stabil,
sehingga kegagalan pada satu layanan tidak memengaruhi kernel atau
layanan lainnya.
Kelebihan Micro-Kernel :
•
•
Mikrokernel dapat dengan mudah diskalakan untuk mendukung berbagai
arsitektur perangkat keras, membuatnya lebih serbaguna.
Dapat mempermudah penambahan dan penghapusan fitur serta layanan dari
sistem.
Kekurangan Micro-Kernel :
•
•
Pengiriman pesan yang lebih lambat antara proses tingkat pengguna dapat
memengaruhi kinerja, terutama pada aplikasi berkinerja tinggi.
Optimalisasi kinerja terbatas karena pemisahan proses kernel dan tingkat
pengguna.
2.3.3 Sistem Hybrid Kernel
Hybrid Kernel (Kernel Hibrida) merupakan arsitektur kernel yang
menggabungkan aspek-aspek yang terdapat pada mikrokernel dan kernel
monolitik dalam pengembangan perangkat lunak sistem operasi. Pengkategorian
kernel hibrida dipandang kontroversial karena karakteristiknya yang sangat mirip
dengan karakteristik kernel monolitik sehingga beberapa kalangan mencibir
pengkategorian kernel hibrida hanya sebatas diferensiasi untuk tujuan pemasaran.
Umumnya
pengkategorian
yang
lebih
diterima
adalah kernel
monolitik dan mikrokernel (termasuk dalam halini nanokernel dan exokernel yang
dipandang sebagai versi mikrokernel yang lebih ekstrem).
5
Prinsip Kerja Hybrid Kernel :
1. Fungsi utama sistem operasi, seperti manajemen memori, penjadwalan proses,
dan komunikasi antar proses, dijalankan di kernel space untuk memastikan
performa yang optimal.
2. Fungsi seperti driver perangkat keras atau layanan tertentu dijalankan di user
space untuk meningkatkan modularitas, fleksibilitas, dan keamanan.
3. Modul-modul di kernel space berkomunikasi langsung tanpa penghalang,
sedangkan komunikasi antara kernel dan modul di user space dilakukan melalui
Inter-Process Communication (IPC).
4. Kernel tetap memiliki akses penuh ke perangkat keras, memastikan layanan inti
dapat dijalankan dengan cepat dan efisien.
5. Dengan memisahkan beberapa layanan ke user space, kegagalan pada satu
layanan tidak akan menyebabkan sistem crash, meningkatkan stabilitas dan
keamanan.
6. Fungsi dan modul di user space lebih mudah diperbarui atau diganti tanpa
mempengaruhi sistem keseluruhan, memberikan fleksibilitas lebih pada
pengelolaan sistem operasi.
7. Pendekatan ini memungkinkan kernel untuk tetap mempertahankan performa
tinggi dari monolithic kernel, sambil mendapatkan modularitas dan keamanan
yang dimiliki microkernel.
Kelebihan Hybrid Kernel :
•
Menawarkan kinerja yang baik karena menerapkan keunggulan kedua
struktur di dalamnya.
•
Mendukung berbagai perangkat keras dan aplikasi.
•
Menyediakan isolasi dan keamanan yang lebih baik dengan menerapkan
pendekatan mikro-kernel.
Kekurangan Hybrid Kernel :
•
Meningkatkan kompleksitas sistem secara keseluruhan dengan menerapkan
struktur (monolitik dan mikro) membuat sistem sulit dipahami.
•
Lapisan komunikasi antara mikro-kernel dan komponen lainnya
meningkatkan kompleksitas waktu dan menurunkan kinerja dibandingkan
dengan kernel monolitik.
6
2.3.4 Sistem Berlapis (Layered System)
Sistem berlapis adalah struktur sistem operasi di mana komponen-komponen
sistem dikelompokkan ke dalam beberapa lapisan atau layer berdasarkan fungsi dan
tingkat abstraksinya. Setiap lapisan hanya berinteraksi langsung dengan lapisan di
atasnya atau di bawahnya. Teknik pendekatan terlapis pada dasarnya dibuat dengan
menggunakan pendekatan top-down, semua fungsi ditentukan dan dibagi menjadi
komponen-komponen. Dengan system modularisasi, setiap lapisan mempunyai
fungsi (operasi) tertentu dan melayani lapisan yang lebih rendah. Lapisan terendah
(layer 0) adalah perangkat keras dan lapisan teratas (layer N) adalah user interface.
Contoh sistem operasi yang menggunakan sistem ini adalah: UNIX termodifikasi,
THE, Venus dan OS/2.
•
Lapisan / Layer
Lapisan 5
Lapisan 4
Lapisan 3
Lapisan 2
Lapisan 1
Lapisan 0
•
Lapisan/Layer
Lapisan 6
Lapisan 5
Lapisan 4
Lapisan 3
Lapisan 2
Lapisan 1
Lapisan 0
•
Berikut adalah Lapisan pada struktur sistem operasi THE :
Nama
User Program
Buffering untuk I/O device
Operator-Console device driver
Manajemen Memori
Penjadwalan CPU
Hardware
Fungsi
Untuk program pemakai
Penyederhanaan akses I/O pada level atas.
Mengatur Komunikasi antar proses
Pengalokasian ruang memori
Mengatur dan switching alokasi CPU
Operator menjalankan Keseluruhan Sistem
Berikut adalah Lapisan pada struktur sistem operasi VENUS :
Nama
User Program
Device driver dan Sceduler
Virtual Memory
I/O channel
Penjadwalan CPU
Instruksi Interpreter
Hardware
Fungsi
Untuk Program Pemakai
Mengatur dan Penjadwalan komunikasi antar proses
Penyimpanan proses untuk sementara
Mengatur akses I/O
Mengatur dan switching alokasi CPU
Menangani eksekusi perintah atau kode
Operator menjalankan Keseluruhan Sistem
Berikut adalah Lapisan pada Struktur Sistem Operasi OS/2
7
Kelebihan Sistem Berlapis :
•
•
Memiliki semua keunggulan rancangan modular, yaitu sistem dibagi
menjadi beberapa modul dan tiap modul dirancang secara independen.
Tiap lapisan dapat dirancang, dikode, dan diuji secara independen.
Kekurangan Sistem Berlapis :
•
Fungsi – fungsi sistem operasi harus diberikan ke tiap lapisan secara hatihati. Karena jika terjadi kesalahan bisa jadi semua lapisan harus diprogram
ulang
2.3.5
Sistem Mesin Virtual
Sistem operasi berbasis virtual machine (VM) adalah struktur di mana
perangkat keras fisik sebuah komputer disimulasikan sebagai beberapa mesin
virtual yang masing-masing dapat menjalankan sistem operasi atau aplikasi secara
independen. Struktur ini memungkinkan isolasi antara sistem operasi atau aplikasi
dalam lingkungan yang sama. Virtual machine mengambil pendekatan berlapis
untuk kesimpulan logis. Memperlakukan hardware dan kernel sistem operasi
seolah-olah semuanya perangkat keras. Sebuah mesin virtual menyediakan sebuah
antarmuka yang identik dengan perangkat keras yang mendasari secara kasat mata.
Sistem operasi menciptakan ilusi dari beberapa proses, masing-masing dieksekusi
pada prosesor sendiri dengan memori (virtual) sendiri.
a. Non Virtual Machine
b. Virtual Machine
Kelebihan Virtual Machine :
•
Konsep mesin virtual menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumber
daya sistem sehingga masing-masing mesin virtual dipisahkan mesin virtual
yang lain. Isolasi ini tidak memperbolehkan pembagian sumber daya secara
langsung.
8
•
Sistem mesin virtual adalah mesin yang sempurna untuk riset dan
pengembangan system operasi. Pengembangan system dikerjakan pada
mesin virtual, termasuk di alamnya mesin fisik dan tidak mengganggu
operasi system yang normal.
Kekurangan Machine Virtual :
•
Konsep mesin virtual sangat sulit untuk mengimplementasikan kebutuhan
dan duplikasi yang tepat pada mesin yang sebenarnya.
2.3.6 Sistem Client-Server
Sistem operasi berbasis client-server dirancang menggunakan arsitektur di
mana fungsi-fungsi sistem operasi dibagi menjadi dua entitas utama: client dan
server. Server adalah proses yang menyediakan layanan dan Client : proses yang
memerlukan/meminta Layanan
Prinsip Kerja Client-Server :
1.
2.
3.
Client yang memerlukan layanan mengirim pesan ke server dan menanti
pesan jawaban.
Proses server setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim pesan
jawaban ke proses client.
Server hanya menanggapi permintaan client dan tidak memulai percakapan
dengan client
Kelebihan Client-Server :
•
•
•
Pengembangan dapat dilakukan secara modular.
Kesalahan (bugs) di satu subsistem (diimplementasikan sebagai satu proses)
tidak merusak subsistem-subsistem lain sehingga tidak mengakibatkan satu
sistem mati secara keseluruhan.
Mudah diadaptasi untuk sistem tersebar
Kekurangan Client-Server :
•
•
Layanan dilakukan lambat karena harus melalui pertukaran pesan.
Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck.
2.3.7 Sistem Berorientasi Objek
Sistem operasi berbasis berorientasi objek menggunakan prinsip-prinsip
pemrograman berorientasi objek untuk mengelola komponen sistemnya. Dalam
pendekatan ini, objek menjadi unit dasar yang merepresentasikan sumber daya,
data, atau layanan sistem operasi. Objek ini memiliki atribut (data) dan metode
(fungsi) yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan objek lain. Contoh sistem
operasi berorientasi objek, antara lain : Eden, Choices, X-kernel, Medusa, Clouds,
dan Amoeba.
9
Prinsip Kerja Sistem Berorientasi Objek :
1. Komponen sistem operasi seperti file, proses, perangkat keras, atau
memori direpresentasikan sebagai objek.
2. Objek berkomunikasi satu sama lain dengan mengirimkan pesan (metode
panggilan) untuk meminta layanan atau mengubah data.
3. Objek baru dapat didefinisikan dengan mewarisi atribut dan metode dari
objek yang sudah ada, mempermudah pengembangan fitur baru.
4. Setiap objek memiliki antarmuka yang jelas untuk memastikan
kompatibilitas dan mencegah akses yang tidak diinginkan.
Kelebihan Sistem Berorientasi Objek :
•
•
Karena sistem terstruktur secara modular, komponen tertentu dapat
diperbarui atau diperbaiki tanpa memengaruhi komponen lain.
Pewarisan dan polimorfisme memungkinkan penggunaan kembali kode,
sehingga mengurangi usaha pengembangan.
Kekurangan Sistem Berorientasi Objek :
•
Pemanggilan metode dan komunikasi antar objek bisa lebih lambat
dibandingkan dengan sistem prosedural.
•
Sistem berorientasi objek cenderung membutuhkan lebih banyak memori
untuk menyimpan objek dan metode terkait.
10
BAB III
KESIMPULAN
Sistem operasi memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan sumber
daya perangkat keras dan perangkat lunak dalam komputer. Struktur sistem operasi
sangat mempengaruhi kinerja, fleksibilitas, dan keamanan sistem. Beberapa
struktur yang umum digunakan antara lain sistem monolitik, mikrokernel, hybrid
kernel, sistem berlapis, mesin virtual, client-server, dan berorientasi objek, masingmasing dengan kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan sesuai
dengan kebutuhan pengguna dan sumber daya yang tersedia.
Pemilihan struktur yang tepat dapat meningkatkan performa dan efisiensi sistem
operasi, serta memastikan sistem dapat beradaptasi dengan baik terhadap
perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna. Setiap struktur memiliki prinsip
kerja yang berbeda, dengan fokus pada modularitas, isolasi, dan pengelolaan
sumber daya yang lebih efisien. Oleh karena itu, pemahaman tentang berbagai jenis
struktur sistem operasi ini sangat penting untuk merancang dan mengelola sistem
yang optimal dan sesuai dengan tujuan pengoperasiannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
geeks, G. f. (2024, December 21). www.geeksforgeeks.org. Retrieved from
Arsitektur Monolitik dalam OS:
https://www.geeksforgeeks.org/monolithic-architecture/
Geeks, G. f. (2024, December 21). www.geeksforgeeks.org. Retrieved from
Mikrokernel dalam Sistem Operasi:
https://www.geeksforgeeks.org/microkernel-in-operating-systems/
point, J. (2024, December 22). www.javatpoint.com. Retrieved from Operating
System Structure: https://www.javatpoint.com/operating-system-structure
12