Academia.eduAcademia.edu

Analisis Finansial Proyek

____________Desy Kusumawardani_PembaNgunan Wilayah UGM__________

ANALISIS FINANSIAL PROYEK Oleh Gittinger dikatakan bahwa analisis proyek mencoba untuk mengidentifikasi dan menilai biaya dan manfaat dari proyek bahwa proyek akan mengalami peningkatan keuntungan melalui proyek tersebut dan membandingkan proyek-proyek tersebut dengan kondisi “tanpa” proyek. Metode ini berbeda dengan pendekatan yang membandingkan analsis sebelum dan sesudah proyek (“before” and “after” project analysis). Pendekatan perbandingan before and after gagal dalam perhitungan untuk perubahan dalam produksinya bahwa kejadiannya terjadi tanpa proyek dan merupakan pernyataan yang keliru dari keuntungan yang ditempatkan dalam investasi proyek. Perubahan dari keluaran tanpa proyek dapat dikelompokkan dalam dua kondisi. Yang paling umum adalah ketika produksi di suatu wilayah sudah tumbuh, jika hanya bergerak lambat, dan memungkinkan untuk melanjutkan pertumbuhan selama siklus proyek. Tujuan dari proyek adalah meningkatkan pertumbuhan melalui intensivikasi produksi. Sebagai contoh adalah pada waktu penilaian Proyek Pembangunan Peternakan di Syria. Produksi nasional sekawanan domba diproyeksikan tumbuh tumbuh sekitar satu persen setahun tanpa proyek. Proyek dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan dan menstabilkan produksi domba dan penghasilan sekelompok pemilik usaha penggemukan domba melalui penyetabilan penyediaan pangan dan peningkatan pelayanan kesehatan hewan. Dengan proyek tersebut, produksi nasional mampu tumbuh sekitar 3 persen setahun. Dalam hal ini jika analisis proyek melakukan perbandingan sederhana luaran sebelum dan sesudah proyek kita akan keliru dalam menafsirkan total peningkatan produksi domba melalui investasi proyek. Sebenarnya yang dapat kita peroleh dari investasi proyek hanyalah 2 persen peningkatan pengembanlian dan kelebihan produksi yang satu persen tersebut. Perubahan dalam luaran suatu proyek juga dapat terjadi di sebuah proyek jika produksinya gagal menghadirkan investasi baru. Di Guyana, sebelah utara pantai Amerika Selatan, padi dan tebu diproduksi di lapisan tanah liat dan tanah lanau di pinggir laut. Pantainya menjadi sasaran empuk erosi dari gelombang laut. Melalui proyek pertahanan kelautan, pemerintah Guyana membangun dinding laut untuk mencegah erosi. Keuntungan dari proyek tersebut adalah tidak meningkatkan produksi tetapi hilangnya produksi pertanian dan tempat tinggal. Perhitungan pembiayaan atau analisis finansial proyek antara lain diukur dari Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih (nilai sekarang netto = NSN) yang merupakan perbedaan antara nilai sekarang netto (Total Net Cash Flow) selama umur proyek dengan nilai sekarang dari besarnya investasi (Outlay/ Net Investation) Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat pengahsilan atau yang biasa disebut dengan investasi rate yang menggambarkan tingkat keuntungan dari proyek atau investasi dalam bentuk persen (%) pada angka NPV sama dengan nol (0). Oleh karena itu perlu dilakukan uji coba untuk menentukan pada nilai DF berapa nilai NPV dapat mencapai nilai nil (0) atau yang mendekatinya selama umur proyek. Oleh Soeharo (2002), untuk melakukan analisis finansial, harus dibedakan antara biaya pertama dan pengeluaran tahunan (biaya operasional). Untuk proyek yang tidak terlalu besar dan relatif singkat, biaya pertama umumnya diperlakukan sebagai singel sum yang terjadi pada tahun ke-0. Namun, untuk proyek besar dengan periode yang lebih lama diperlakukan secara lebih teliti, yaitu diperhitungkan sebagai single sum seri. Misalnya, biaya pembebasan (pembelian) tanah dan modal kerja seringkali dimasukkan sebagai biaya pertama, sedangkan pengeluaran tahunan seperti biaya operasi, produksi, pemeliharaan. Jumlah pendapatan dikurangkan dengan pengeluaran dan diperhitungkan diakhir proyek dengan mendiskontrolkannya ke nilai sekarang. Oleh Kuswadi (2007) modal dapat dibagi menjadi dua, yakni (1) modal investasi, (2) modal kerja. Modal investasi adalah dana yang disediakan untuk pengadaan modal yang bersifat fisik dan bukan fisik, dimana modal tersebut akan terikat menjadi aset (harta). Sedangkan modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk membiayai seluruh kegiatan agar usaha berjalan lancar sesuai rencana setelah investasi dianggap memadai. Artinya, modal kerja merupakan harta lancar dikurangi dengan kewajiban segera. Modal investasi dapat dirinci sebagai berikut: MODAL INVESTASI Pembelian tanah Pengadaan bangunan (pbrik, kantor, gudang, bengkel, dll). Pembelian mesin (mesin produksi dan mesin pembantu terpasang). Pengadaan peralatan pabrik Latihan personal atau karyawan (baik didalam maupun diluar negeri) Biaya perencanaan Membeli lisensi atau minta hak paten Mengurus perizinan Kegiatan personal yang melaksanakan pendirian pabrik Pengadaan alat transportasi Pengadaan peralatan kantor Pengadaan perabot kantor Keperluan untuk produksi percobaan Pengeluaran lain selama periode investasi Sedangkan modal kerja dapat dirinci sebagai berikut: MODAL KERJA* Membagi biaya ke dalam 3 unsur: Bahan mentah Upah langsung Biaya umum Menentukan tahapan produksi: Tahap persediaan bahan mentah Tahap barang setengah jadi Tahap barang jadi Tahap piutang *Untuk jenis proyek industri Sedangkan komponen biaya ialah sebagai berikut: Biaya tetap : merupakan biaya yang jumlahnya tidak berubah berapapun besarnya penjualan atau produksi. Biaya Variabel : biaya yang jumlahnya sampai batas tertentu berubah-ubah secara proporsional. Biaya semi-variabel : merupakan biaya yang sulit secara mutlak digolongkan ke dalam dua jenis biaya. Biaya tetap umumnya ialah: BIAYA TETAP Penyusutan pertahun Gedung Mesin Kendaraan Perlengkapan Alat-alat lainnya Sewa pertahun Gudang Peralatan Biaya bulanan Listrik dan Air Telepon Gaji Pimpinan Karyawan lainnya ____________Desy Kusumawardani_PembaNgunan Wilayah UGM__________