BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dimiliki dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dibutuhkan komponen-komponen pendukung. Komponen-komponen tersebut meliputi kurikulum, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Komponen dalam pembelajaran yang meliputi kurikulum, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum, sedangkan evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum. Dengan kata lain, proses belajar mengajar termasuk penguasaan materi selalu akan berorientasi kepada tujuan pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak, akan terjawab setelah diadakan evaluasi dengan persyaratan memperhatikan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran.
Kegiatan evaluasi mempunyai peranan penting dalam pendidikan, begitu pula dalam proses pembelajaran karena dengan evaluasi dapat diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Dalam mengukur prestasi belajar siswa ada berbagai istilah-istilah. Istilah-istilah tersebut antara lain yaitu: tes, pengukur, penilaian, dan evaluasi. Tes merupakan salah satu bagian dari kegiatan pengukuran. Dengan data hasil pengukuran maka proses penilaian akan dilakukan. Lewat hasil penilaianlah suatu evaluasi dapat dibuat dengan baik, atau lebih jelasnya evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian.
Alat evaluasi yang digunakan sebagai sarana untuk menentukan penilaian adalah soal atau tes. Soal atau tes sebagai alat penilaian dalam pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam mengukur prestasi hasil belajar siswa. Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Dengan demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur. Analisis tes adalah salah satu kegiatan dalam rangka mengkonstruksi tes untuk mendapatkan gambaran tentang mutu tes, baik mutu keseluruhan tes maupun mutu tiap butir soal. Analisis dilakukan setelah tes disusun dan dicobakan kepada sejumlah subyek dan hasilnya menjadi umpan balik untuk perbaikan/peningkatan mutu tes bersangkutan. Oleh karena itu kegiatan analisis tes merupakan keharusan dalam keseluruhan proses mengkonstruksi tes. Soal yang baik akan mampu mengevaluasi sejauh mana peserta didik menguasai indikator yang sudah ditentukan oleh pengajar. Untuk itu, kemampuan menganalisis soal setelah melakukan tes sangatlah dibutuhkan oleh pendidik untuk melakukan evaluasi apakah alat ukur yang digunakan tersebut sesuai apa tidak dengan apa yang diinginkan antara lain dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru dan juga bisa membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah merekas udah/belum memahami materi yang telah diajarkan (Aiken, 1994: 63).
Keberhasilan mengungkapkan hasil dan proses belajar siswa sebagaimana adanya (objektivitas hasil penilaian) sangat tergantung pada kualitas alat penilaiannya di samping pada cara pelaksanaannya.
Soal dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila mempunyai validitas, reliabilitas, dan daya beda yang tinggi, serta tingkat kesukaran yang sedang, dan yang tidak kalah pentingnya, soal tersebut dapat mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai.
Berdasarkan beberapa data di atas serta dikaitkan dengan permasalahan yang kami akan jelajahi, maka penulisan ini akan difokuskan pada pembahasan tentang “Uji Validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran terhadap Tes Hasil Belajar Siswa” agar dapat lebih memahami apa itu sebenarnya validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran, serta lebih memahami bagaimana mengetahui suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah ketetapan atau validitas suatu instrument tes?
Bagaimanakah keajegan atau reliabilitas suatu instrument tes?
Bagaimanakah daya pembeda suatu instrument tes?
Bagaimanakah indeks kesukaran suatu instrument tes?
Bagaimanakah kualitas butir soal bidang studi matematika yang diujikan kepada siswa kelas XI MAN 2 Cilegon ?
Apakah butir soal bidang studi Matematika yang diujikan kepada siswa kelas XI MAN 2 Cilegon tersebut dapat mengukur ketercapaian setiap kompetensi yang diharapkan tercapai?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui ketetapan atau validitas suatu instrument tes.
Untuk mengetahui keajegan atau reliabilitas suatu instrument tes.
Untuk mengetahui daya pembeda suatu instrument tes.
Untuk mengetahui indeks kesukaran suatu instrument tes.
Untuk mengetahui kualitas butir soal bidang studi matematika yang diujikan kepada siswa kelas XI MAN 2 Cilegon
Untuk mengetahui apakah butir soal bidang studi Matematika yang diujikan kepada siswa kelas XI MAN 2 Cilegon tersebut dapat mengukur ketercapaian setiap kompetensi yang diharapkan tercapai.