Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
11 pages
1 file
SANAD, MATAN, DAN ROWI HADITS I. PENDAHULUAN Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup manusia bagi orang-orang yang bertaqwa sifatnya mujmal(global) atau masih 'am(umum), maka untuk menerapkannya secara praktis sangatlah membutuhkan penjelasan-penjelasan yang lebih jelas terutama dari nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu. penjelasan-penjelasan dari nabi tersebut bisa berupa ucapan atau perbuatan maupun pernyataan atau pengakuan, yang dalam tradisi keilmuan islam disebut hadits. Dengan demikian, hadits nabi merupakan sumber ajaran islam setelah AL-Qur'an. Dari sisi periwayatannya hadits memang berbeda dengan Al-Qur'an. Semua periwayatan ayat-ayat Al-Qur'an dipastikan berlangsung secara mutawatir, sedang hadits ada yang mutawatir dan ada juga yang ahad. Oleh karena itu, Al-Quran bila dilihat dari segi periwayatannya mempunyai kedudukan sebagai qot'i al-wurud, sedang hadits nabi dalam hal ini yang berkategori ahad, berkedudukan sebagai dzoni al-wurud. Untuk mengetahui otentisitas dan orisinalitas hadits semacam ini diperlukan penelitian matan maupun sanad. Dari sini dapat dilihat bahwa selain rowi , matan dan sanad merupakan tiga unsur terpenting dalam hadits nabi. Untuk itu dalam pembahasan makalah ini kami akan menyajikan bahan diskusi yang berjudul :Sanad, Matan, dan Rowi Hadits, kami akan mencoba memaparkan apa itu
Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas.
Sel-sel saraf (neuron) berkumpul menjadi satu disebut jaringan saraf; Jaringan saraf berfungsi untuk mengirimkan sinyal/impuls dari dan ke otak yang berada di dalam jaringan otot.
Abstrak Roti merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bahan baku roti adalah tepung terigu yang terbuat dari gandum yang belum dibudidayakan di Indonesia. Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan tepung terigu dapat disubstitusi dengan tepung singkong yang mudah dibudidayakan di Indonesia. Untuk menambah nilai gizi dari roti yang dihasilkan, tepung singkong dicampurkan dengan tepung kedelai yang memiliki kadar protein tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mensubstitusikan tepung terigu dengan tepung singkong dan tepung kedelai dalam pembuatan roti tawar. Manfaat penelitian ini adalah memberi pengetahuan mengenai kondisi optimum pembuatan roti tawar dengan memanfaatkan potensi lokal tepung singkong dan dengan tambahan nilai gizi dari tepung kedelai. Metodologi penelitian meliputi analisa aktivitas ragi serta analisis protein dan kadar air dalam masing-masing jenis tepung. Percobaan utama dilakukan dengan menggunakan variasi rasio massa tepung singkong dan tepung kedelai, jumlah gluten, dan ragi Saccharomyces cerevisiae. Pengolahan data untuk pengaruh jumlah tepung kedelai dan singkong terhadap karakteristik roti tawar dilakukan dengan rancangan percobaan. Kesimpulan yang diperoleh adalah dari segi nutrisi, tepung singkong dan tepung kedelai dapat mensubstitusi tepung terigu dalam pembuatan roti. Tetapi dari segi daya mengembang serta rasa, tepung singkong dan tepung kedelai tidak dapat sepenuhnya mensubstitusi tepung terigu. Jaringan yang terbentuk dalam adonan tidak dapat menahan gas CO 2 yang terbentuk selama fermentasi sehingga adonan tidak dapat mengembang. Variasi optimal dalam pembuatan roti tawar adalah rasio tepung singkong : tepung kedelai 3 : 1 dengan persentase gluten 15%. Pendahuluan Produksi roti tawar di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Roti tawar terbuat dari tepung terigu yang berasal dari gandum. Sayangnya, gandum belum dapat dibudidayakan di Indonesia. Singkong dapat dibudidayakan dengan mudah di Indonesia dan produksinya semakin meningkat setiap tahun. Singkong merupakan bahan makanan yang mengandung banyak karbohidrat sehingga dapat digunakan untuk membuat roti tawar. Di samping itu, untuk menambah nilai gizi roti tawar yang akan dibuat, akan digunakan juga tepung kedelai yang memiliki kadar protein tinggi. Roti tawar umumnya dapat mengembang akibat aktivitas ragi Saccharomyces cerevisiae yang membebaskan gas CO 2 selama proses fermentasi. Gas CO 2 dapat tertahan dalam adonan jika tepung mengandung gluten. Tepung singkong maupun tepung kedelai tidak mengandung gluten sehingga adonan harus diberi tambahan gluten. Selain menggunakan ragi dan gluten, dalam pembuatan roti tawar juga akan ditambahkan bahan lainnya, yaitu susu bubuk, gula, garam, bread improver, shortening, dan air. Tujuan penelitian ini adalah mensubstitusi tepung terigu dengan tepung singkong dan tepung kedelai ditambah persentase ragi dan gluten yang optimal untuk menghasilkan roti tawar dengan karakteristik dan nilai gizi yang menyerupai roti dari tepung terigu. Bahan Dan Metode Penelitian Penelitian terbagi menjadi dua bagian, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Pada percobaan pendahuluan dilakukan analisa aktivitas ragi (1; 2; dan 3%), analisa kadar air, dan analisa protein dalam tepung terigu, tepung singkong, dan tepung kedelai. Jumlah ragi yang digunakan dalam percobaan utama ditentukan dari percobaan pendahuluan. Pada percobaan utama dilakukan pembuatan roti tawar menggunakan metode straight dough. Variasi yang dilakukan adalah rasio tepung singkong terhadap tepung kedelai (4 : 1; 3 : 1; dan 2 : 1) serta persentase gluten (10; 15; dan 20%). Langkah kerja pembuatan roti tawar dapat dilihat pada Gambar 1.
Puji Santosa lahir di kota Madiun, Jawa Timur, 11 Juni 1961 adalah peneliti utama bidang sastra pada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Keputusan sebagai peneliti utama bidang sastra disahkan oleh pejabat negara: (1) IV-D, PAK LIPI 1.114,60 ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, 26 November 2010; (2) IV-E, PAK LIPI 1.294,10 ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA., 17 Februari 2014; (3) IV-E Maintenance pertama, PAK LIPI 1.319,10 ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, Ph.D., 18 November 2014; dan (4) IV-E Maintenance kedua, PAK LIPI 1.417,60 ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.Ak.P., 21 September 2016. Sejak 1 April 2009—31 Desember 2016 dipercaya sebagai Koordinator Jabatan Fungsional (KJF) Peneliti dan sekaligus sebagai Ketua Tim Penilai Peneliti Unit Kerja (TP2U) di lingkungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 2015 Puji Santosa ikut serta menjadi anggota Tim Penilai Peneliti Instansi (TP2I) Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peneliti aktif ini pernah menjadi anggota dan pengurus organisasi profesi: (1) HISKI (Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia), (2) HPBI (Himpunan Pembina Bahasa Indonesia), dan (3) MLI (Masyarakat Linguistik Indonesia) Cabang Komisariat Pusat Bahasa, serta anggota dan pengurus organisasi kejiwaan Pangestu (Paguyuban Ngesti Tunggal) Ranting Rahayu Madiun (1986—1988), Cabang Jakarta I (1988—1999), Pusat (2002—2006; 2010—2015), Wakil Koordinator Wilayah Kalimantan (2006—2008), dan anggota Ranting Bekasi (1998—sekarang).
Mengamati arus dan tegangan listrik pada rangkaian seri dan parallel dari resistor. 2. Waktu Praktikum Senin, 23 Mei 2011 3. Tempat Praktikum Laboratorium Fisika Dasar, Lanatai II, FMIPA, Universitas Mataram. B. ALAT DAN BAHAN 1. Resistor 47 KΩ 2. Power supply 3. Papan rangakaian 4. Kabel penghubung 5. Resistor 100 KΩ 6. Multimeter
1) Sanad
Kata sanad menurut bahasa adalah sandaran atau sesuatu yang kita jadikan sandaran. Jika demikian karena hadits bersandar kepadanya. Menrut istilah terdapat perbedaan rumusan pengertian. Al-badru bin jama'ah dan al-tiby mengatakan bahwa sanad adalah :
المتن طريق عن الخبار
Artinya : "berita tentang jalan matan"
Yang lain menyebutkan :
للمتن الموصلة الرجال سلسلة
Artinya : "silsilah orang-orang yang meriwayatkan hadits yang menyampaikannya kepada hadis"
Ada juga yang menyebutkan :
الول مصدره عن المتن نقلو الذين الرواة سلسلة
Artinya : "silsilah para perawi yang menukilkan hadits dari sumbernya yang pertama". [1] Sanad hadits yang menurut pengertian istilah adalah rangkaian para periwayat yang menyampaikan kita kerada matan hadits, mengandung dua bagian penting, yaitu :
Nama-nama periwayat yang terlibat dalam periwayatan hadits yang bersangkutan, dan Lambang-lambang periwayatan hadits yang telah digunakan oleh masing-masing periwayat dalam meriwayatkan hadits yang bersangkutan, misalnya sami'tu, 'an, dan 'anna. [2] Yang berkaitan dengan istilah sanad adalah isnad, musnid, dan musnad. Isnad menurut ilmu bahasa yaitu menyandarkan. Menurut istilah ialah menerangkan sanad hadits (jalan menerima hadits). Maka arti "saya isnad-kan hadits" adalah saya sebutkan sanadnya, saya terangkan jalan datangnya, atau jalan sampainya kepada saya.
Orang yang menerangkan hadits dengan menyebut sanadnya, disebut musnid.
Hadits yang disebut dengan diterangkan sanadnya yang sampai kepada nabi saw.
Dinamai musnad. [3] Suatu hadits sampai kepada kita, tertulis dalam bentuk hadits, melalui sanad-sanad.
Setiap sanad bertemu dengan rawi yang dijsdikan sandaran menyampaikan berita (sanad yang setingkat lebih atas), sehingga seluruh sanad itu merupakan suatu rangkaian. Rangkaian sanad itu ada yang berderajat tinggi, sedang, dan lemah., mengingat perbedaan kedhabitan (kesetiaan ingatan) dan keadilan rawi yang dijadikan sanadnya.rangkaian sanad yang berderajat tinggi menjadikan suatu hadits lebih tinggi derajatnya dari pada hadits yang rangkaian sanadnya sedang atau lemah. Para muhadditsin membagi tingkatan sanad kepada :
Ashahhul asanid (sanad-sanad yang lebih sahih).
Ahsanul asanid (sanad-sanad yang lebih hasan), dan
Adh'aful asanid (sanad-sanad yang lebih lemah). [4] Deretan kata-kata mulai dari : موسى بن عبيدالله حدثنا sampai kepada ص. م الله رسول .قال itulah yang dinamakan sanad. Dengan demikian, maka urutan-urutan sanad dari hadis diatas adalah sebagai berikut :
Ubaidullah bin musa sebagai sanad pertama atau awal sanad.
Handhalah bin abi sufyan sebagai sanad kedua.
Ikrimah bin khalid sebagai sanad ketiga.
Ibnu umar ra. Sebagai sanad keempat atau akhir sanad.
Karena ada istilah "awal sanad" dan "akhir sanad", maka ada juga yang disebut "ausatus sanad", atau pertengahan sanad. Dan dalam ausatus sanad diatas adalah seluruh sanad yang berada antara awal sanad dengan akhir sanad , yakni :
handhalah bin abu sufyan dan ikrimah bin khalid.
2) Matan
Kata Matan atau almatn menurut bahasa ma irtafa'a min al-ardhi (tanah yang meninggi). Sedang menurut istilah adalah :
الكل م من السند اليه ينتهى ما
Artinya : "suatu kalimat tempat berakhirnya sanad".
Atau dengan redaksi lain ialah :
نيه معا بها تتقو م التى الحديث الفاظ
Artinya : "lafal-lafal hadits yang didalamnya mengandung makna-makna tertentu".
Ada juga redaksi yang lebih simpel lagi, yang menyebutkan bahwa matan adalah ujung sanad ( gayah as-sanad). Dari semua pengertian diatas menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan matan adalah materi atau lafal hadits itu sendiri.
Deretan kata-kata mulai dari : السل م بني sampai kepada رمضان وصو م itulah yang dinamakan matan.
Sebab-sebab terjadinya Perbedaan Kandungan Matan suatu hadits, antara lain :
Karena Periwayatan Hadis Secara Makna.
Karena Meringkas dan Menyederhanakan Matan Hadis.
Academia Mental Health and Well-Being, 2024
Correspondences 11:1, 2023
International Journal of Electromagnetics and Applications, 2015
Aristóteles y la fenomenología del siglo XX, 2022
The public space of education, edited by Luisa Bravo and Claudio Sgarbi, 2013
Wittgenstein's Argument for the Context Principle in the Tractatus, 2018
Journal of Nanoscience and Nanotechnology, 2014
Deep Sea Research Part II: Topical Studies in Oceanography, 2018
Lecture Notes in Computer Science, 2006
Journal of Immunology, 2012
Wybrane zagadnienia infrastruktury logistyki i jej ekonomiki
International Journal of Morphology, 2018
arXiv (Cornell University), 2009